Anda di halaman 1dari 6

Introduction Skill Laboratorium 1 Sistem Endokrin

History Taking and Physical Examination of Thyroid


Intro. Lab. skill, 17 Februari 2016

 Gangguan pada sistem endokrin :

Bisa disebabkan Kelebihan Hormon

Kekurangan hormon

Resistensi terhadap hormon (pada reseptor)

Tumor tententu (menyebabkan kelainan julah dan

fungsi yang dihasilkan)

Sindrom Iatrogenic

I. Pendekatan pasien penyakit endokrin

a. Berbasis endokrinologi (mengerti ilmunya dan berdasarkan data)

b. Past history dan pemeriksaan fisik

c. Penelitian laboratorium (Uji fungsi tiroid)

- Evaluasi hipothalamus – hipofisis – tiroid axis (perbedaan benign dan malign)

- Skrining untuk penyakit endokrin

- Interpretasi klinis (hasil laboratorium)

- pengobatan laboratorium penyakit endokrin

II. Introduction History Taking

1. Baca basmallah

2. Menyapa/memberi salam kepada pasien dan perkenalan identitas diri


(Co. : “Assalamualaikum bu/pak, perkenalkan saya dengan dokter Cinta yang
bertugas di klinik ini.”)

3. Tanyakan identitas pasien (nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, dll)

(Co. : “Oh iya pak, kalau boleh saya tahu, ibu/bapak namanya siapa, usisnya berapa,
pekerjaannya apa, dan alamat rumah ibu/bapak dimana?”)

III. Chief Complain

4. Tanyakan kepada pasien mengapa datang ke klinik

(Co. : “Ibu/bapak, kalau boleh saya tahu apa yang menyebabkan ibu/bapak datang
kesini?keluhannya apa? dan apa yang bisa saya bantu?”)

5. INFORMED CONSENT, berisi 3 hal, yaitu Penyampaian prosedur, tujuan dari apa yang
akan dilakukan, dan menanyakan verbal consent.

(Co. prosedur dan tujuan : “Baiklah ibu/bapak, dari keluhan ibu/bapak tadi dengan
gejala benjolan dan selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan pada leher ibu/bapak
dengan menggunakan jari-jari tangan saya untuk memeriksa daerah-daerah dileher ibu dan ini
sebenarnya tidak berbahaya. Tujuannya saya ingin mendapatkan gambaran sebenarnya dari
apa yang ibu rasakan dan nantinya akan mempermudah saya untuk mendiagnosis.”)

(Co. verbal consent : “Apakah ibu/bapak mengerti? Kalau ibu mengerti apakah
ibu/bapak bersedia?”)

6. Tanyakan sejak kapan penyakitnya muncul (Sudden/tiba-tiba or


insidious/perlahan)
(Co. : “Dari keluhan benjolan yang ibu/bapak rasakan, sejak kapan ibu/bapak
merasakan ada benjoan itu? dan apakah benjolannya itu secara tiba-tiba ada, atau sejak dulu
tidak sebesar ini dan semakin lama semakin membesar?”)

7. Tanyakan gejala

(Co. : “Apakah ibu/bapak ada perasaan berdebar-debar?apakah suka tinggal ditempat


dingin?bagaimana dengan berat badan ibu/bapak, berkurang atau bertambah?”)
7.a. Thyroid Hyperfunction

- Palpitations (Jantung berdebar) - Restlessness (Gelisah)


- Preference to cold (Menyukai tempat - Excessive sweating (Keringat berlebih)
dingin)
- Heat intolerance (Intoleransi panas) - Diarrhea (Diare)
- Easy fatigability (Mudah lelah) - Weight loss without loss appetite
(Kehilangan berat badan tanpa diet)
- Nervousness (Gugup)
- Emotional instability (Emosi tak ssetabil)
7.b. Thyroid Hypo function

- Coldness (Kedinginan) - Malaise (Tak enak badan)

- Constipation (sembelit) - Fatigue (Lelah)

- Weight gain (Berat badan bertambah) - Menstrual irregularities (Menstruasi tak


teratur)
- Muscle cramps (Otot kram)

7.c. Temukan informasi tentang penyakit sebelumnya

- Mengidap Diabetes Melitus (DM) tipe 1

- RA (rheumatoid arthritis)

- Vitiligo

- Pernicious anemia

7.d. Past history

- Apakah ada anggota keluarga yang memiliki masalah tiroid

- Anamnesis obat : Amioadaron, lithium, terpapar radiasi, pernah operasi pada leher,

pembengkakan pada leher.


IV. Physical Examination

1. Periksa tingkat kesadaran pasien, denyut nadi, pernapasan, suhu tubuh, tinggi badan, berat
badan, dan BMI (tanda vital)

2. Pemeriksaan wajah dan mata :

- Lid reaction, Periorbital edema, exophthalmos

- Wajah bengkak, suara serak

#Contoh pemeriksaan wajah dan mata :

a. Dalrymple Sign
Pelebaran apertura palpebrae.

b. Von Graves Sign (Lid Lag)


Kelambatan gerak palpebrae mengikuti gerak bola mata ke bawah.

 Lihat bola mata terlambat atau tidak pergerakannya?


V. EXAMINATION OF THYROID GLAND

1. Amati leher, terutama saat pasien menelan (meminta pasien untuk minum air dan
menelannya)

2.Palpation

a. Palpasi dari depan pasien :

- Gunakan ibu jari dengan kedua tangan


- Untuk meraba lobus kanan : Memfiksasi lobus kiri dengan ibu jari tangan kanan,
memutar lobus kanan sedikit dengan ibu jari tangan kiri.
- Untuk meraba lobus kiri : Memfiksasi lobus kanan dengan ibu jari tangan kiri, gerakan
memutar lobus kiri sedikit dengan ibu jari tangan kanan.

b. Palpasi dari belakang pasien :

- Gunakan 3 jari kedua tangan

- Mintalah pasien untuk melenturkan leher sedikit ke depan untuk merelekskan otot-otot
sternocleidomastoid
- Tempatkan tiga jari dari kedua tangan pada leher pasien sehingga jari telunjuk anda terletak
dibawah kartilago cricoid.
- Mintalah pasien untuk minum dan menelan air dan rasakan tiroid naik dibawah ujung jari
anda.
- Meraba lobus kanan : Memindahkan (dorong) trakea ke kanan dan meraba bagian lateral
lobus kanan
yang terletak diantara trakea dan otot sternocleidomastoid
- Meraba lobus kiri : Memindahkan (dorong) trakea ke kiri dan meraba bagian lateral lobus
kiri yang terletak diantara trakea dan otot sternocleidomastoid
3. Jika tiroid membesar, lakukan auskultasi untuk mencari brute dengan menempatkan bell
stetoskop dibagian atas bagian lateral kelenjar tiroid yang membesar.

4. Mengukur ukuran nodul tiroid/pembesaran dengan menggambar garis pada kulit (pakai
plastik dan diletakkan di atas permukaan nodul tiroid/ pembesaran)
“Hasil pemeriksaan pembesaran kelenjar tiroid sebesar 7cm x 6cm”

Other Physical Examination/Assessment

1. Lihat kondisi jantung : bradycardia atau tachycardia

2. Lihat kondisi paru : Nafas lambat, sesak nafas

3. Lihat kondisi perut : Peristaltik lambat atau cepat

4. Periksa kondisi ekstrimitas :

- Tremor - Myxedema

- Thyroid dermopathy - Dry skin (Kulit kering)

- Moist hand, warm

5. Periksa sistem neuromuscular : refleksnya lambat atau berlebih

6. Periksa sistem musculoskeletal : Kelemahan ototnya

Anda mungkin juga menyukai