Anda di halaman 1dari 4

Introduction Skill Laboratorium 4 Sistem Endokrin

History Taking DM

I. INTRODUCTION b. Purpose

1. Menyapa pasien dan perkenalkan diri “tujuannya adalah untuk mengetahui


pemeriksa, mengembangkan hubungan kemungkinan penyakit yang diderita
yang baik dengan pasien: ibu/bapak.”

“bismillahirrahmanirrahim. c. Aggrement
Assalamualaikum ibu/bapak. Perkenalkan
“apakah ibu/bapak bersedia?”
nama saya ….... saya adalah mahasiswa
kedokteran UNISBA yang saat ini sedang 5. Keterangan Lebih Lanjut Mengenai

berjaga di klinik ini.” Chief Complaint:

2. Menanyakan Identitas Pasien a. Onset: Akut/ kronis (tiba-tiba atau


bertahap)
a. nama, umur, pekerjaan, dan alamat
“ibu/bapak, keluhan yang bapak alami ini
”ibu/bapak jika boleh tahu namanya
terjadi secara tiba-tiba atau sudah lama
siapa? Umurnya berapa? Pekerjaannya
terjadi dan semakin lama semakin
apa? Saat ini tinggal dimana?”
parah?”
II. CHIEF COMPLAINT
b. Durasi: Terus-menerus atau Berselang
3. Tanyakan Mengapa Pasien Datang ke waktu
Klinik
“keluhan yang ibu/bapak alami ini apakah
“ibu/bapak ada keluhan apa datang terus-menerus ibu rasakan atau tidak?”
kemari?”
6. Menanyakan Gejala Lain dari
4. Informed Consent Diabetes selain Chief Complaint:

a. Procedure a. Haus Berlebih

“ibu/bapak disini saya akan menanyakan b. Kelaparan


beberapa hal yang sifatnya privasi dan
“Apakah ibu/bapak merasakan haus dan
tertutup, mungkin ibu/bapak akan merasa
lapar berlebih?”
sedikit tidak nyaman.”

1
c. Sering buang air kecil: “apakah buang b. Pengalaman Obesitas/ Overweight:
air kecil lebih sering daripada “Apakah bapak/ibu pernah mengalami
sebelumnya?” obesitas atau kelebihan berat badan?”\

d. Penaikan atau Penurunan Berat Badan: 8. Menanyakan Family History:


“apakah bapak/ibu mengalami penaikan
a. Anggota Keluarga (Ayah, Ibu, Kedua
atau penurunan berat badan?”
orang tua, saudara kandung, saudara
e. Kelelahan : “apakah merasa mudah kembar) yang menderita diabetes.
lelah?”
“apakah ada anggota keluarga seperti
f. Penglihatan kabur: “apakan bapak/ibu Ayah, Ibu, Kedua orang tua, saudara
masih bisa melihat dengan jelas atau kandung, saudara kembar yang menderita
sudah mulai kabur?” diabetes?”

g. Luka /Memar sulit sembuh: “apakah 9. Menanyakan Past History:


ada luka atau memar yang sulit
a. Riwayat penyakit Diabetes Melitus
disembuhkan?”
“Kalau boleh saya tau, apakah ibu/bapak
h. Kesemutan/Mati rasa pada tangan/ kaki:
pernah didiagnosis menderita Diabetes
“apakah sering merasa kesemutan/mati
Melitus sebelumnya?”
rasa pada tangan/kaki?”
b. Untuk wanita: riwayat melahirkan, giant
i. Infeksi pada gusi/kulit: “apakah ada
baby (bayi raksasa), dan gestational
luka infeksi pada gusi/kulit?”
diabetes
j. Infeksi pada vagina/kantung kemih:
“Apakah ibu sudah pernah melahirkan?
“apakan ibu ada infeksi pada vagina/
Kalau sudah pernah bagaimana keadaan
kantung kemih?”
bayi ibu ketika dilahirkan? apakah ketika
k. Disfungsi ereksi: “apakan bapak sulit lahir bayi ibu sudah meninggal? apakah
mengalami atau mempertahankan berat badan bayi ibu berat sekali? apakah
ereksi?” ibu pernah didiagnosis diabetes ketika
hamil?”
7. Gaya Hidup

a. Kebiasaan Pola Makan: “apakah


bapak/ibu suka makan-makanan yang
berlemak/ kalori tinggi?”

2
10. Menanyakan riwayat penggunaan  Jangan lupa mencuci tangan
obat dengan 7 langkah
 Persiapkan ruangan yang nyaman
a. Pernahkah pasien diterapi obat Diabetes
dan pencahayaan yang cukup
Melitus sebelumnya
11. Pengukuran Tinggi Badan
“Jika ibu pernah didiagnosis Diabetes
Melitus sebelumnya, pernahkah ibu/bapak A. Pasien menghadap lurus ke depan
mengonsumsi obat Diabetes Melitus?”
B. Sepatu harus dilepas, kedua kaki
b. Jika iya: dirapatkan, dan kedua lengan berada di
samping badan.
“Dimana dan kapan obat itu diberikan?”
C. Tumit, bokong, dan punggung bagian
“Jenis terapi apa yang diberikan? apakah
atas harus bersentuhan dengan tembok
berupa tablet atau suntikan?”
D. Ukurlah jarak maksimal dari lantai ke
“Bagaimana bapak/ibu mengonsumsi
titik tertinggi kepala pasien
obatnya? apakah sebelum makan? berapa
kali sehari obatnya dikonsumsi (dosis)?” 12. Pengukuran Berat Badan

III. Risk Assesment for Type 2 Diabetes A. Pasien dalam keadaan berdiri

B. Ukurlah berat badan, tanpa alas kaki,


dan pakaian yang seminimal mungkin

13. Perhitungan BMI (Body Mass


Index)

A. Hitunglah BMI dengan


menggunakan rumus:
BMI = Berat badan (kg)
[Tinggi (m)]2
Persiapan B. Interpretasikan hasil perhitungan

 Alat yang digunakan: BMI berdasarkan WHO tahun

- Weight scale (timbangan) 1998

- Stadiometer a. Underweight : BMI < 18,5

- Measuring tape (pita ukur) b. Normoweight : BMI 18,5-


24,9

3
c. Overweght : BMI 25,0- b. Untuk pria:
29,9 Beresiko mengidap DM
d. Obese I : BMI 30,0- tipe 2 : 94-102 cm
34,9 Bersiko tinggi mengidap
e. Obese II : BMI 35,0- DM tipe 2 : >102 cm
39,9
f. Obese III : BMI ≥40

14. Pengukuran Lingkar Pinggang

A. Mengukur Lingkar Pinggang


a. Pasien berada dalam keadaan
berdiri, kaki dibuka dengan
jarak antara kedua kaki sekitar
25 cm
b. Ukurlah lingkar perut dengan
menempatkan meteran di
tengah-tegah mid axillary line
dan diantara lowest rib dan iliac
crest
c. Ukurlah jarak antara lowest rib
dan iliac crest, lalu dibagi 2.
Misalkan jaraknya 10 cm,
berikan tanda di jarak 5 cm dari
lowest rib lalu lingkarkan
meteran mengelilingi perut
melewati tanda tersebut

B. Interpretasikan hasil dari lingkar


pinggang berdasarkan WHO
a. Untuk wanita:
Beresiko mengidap DM
tipe 2 : ≥ 80 − 88 cm
Beresiko tinggi mengidap
DM tipe 2 : >88 cm

Anda mungkin juga menyukai