Oleh
WILDAN BACHTIAR ZAKARIA
Kelas F UPI Kampus Cibiru
Nomor Peserta 19020802710779
A. JUDUL
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
Selama ini fokus guru dalam membelajarkan IPS hanya sebatas pada
pengenalan konsep masyarakat dan sosial (tujuan pertama). Tujuan yang lain,
pengembangan kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, pengembangan
komitmen dan kesadaran nilai-nilai sosial, serta pengembangan kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama, dan sebegainya hanya sepintas saja. Padahal hal
tersebut sangat penting dilakukan agar mereka mampu menjadikan apa yang telah
dipelajarinya sebagai bekal ikut serta dalam kehidupan masyarakat
lingkungannya. Hal tersebut dapat menjadi bekal untuk melanjutkan kejenjang
yang lebih tinggi. Pemberian pembelajaran hanya sebatas konsep sehingga sulit
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran
sangat didominasi oleh guru, proses pembelajaran yang dilakukan lebih
mementingkan pada menghafal bukan pada pemahaman. Dengan demikian
suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif dan siswa
Penelitian juga dilakukan oleh Solikin Agus Purwanto pada tahun 2010
dengan judul “ Menigkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Batujajar
Melalui pembelajaran Kooperatif Model Two Stay – Two Stray “. Hasil penelitian
menunjukkan ketuntasan belajar siswa dari pra tindakan ke siklus I mengalami
peningkatan sebesar 48, 94 % dan dari siklus I ke siklus II juga mengalami
peningkatan hasil belajar siswa sebesar 14,2 %. Dari beberapa penelitian di atas
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model Kooperatif Teknik Two
Stay – Two Stray (Dua Tinggal – Dua Tamu) dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa kelebihan. Di antaranya,
meningkatnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, siswa tidak terlalu bergantung
kepada guru dan siswa juga dapat belajar untuk mengungkapkan ide-ide ataupun
gagasannya kepada orang lain. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka
peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (Dua tinggal – dua tamu) pada siswa kelas
IV SD Annizhamiyyah Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung “.
1. Rumusan Masalah
2. Pemecahan Masalah
D. TUJUAN PENELITIAN
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada
pengembangan ilmu tekhnologi khususnya dan memberikan manfaat bagi :
1) Siswa
Dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two stay
Two stray siswa dapat menghilangkan rasa jenuh akan pelajaran IPS
sehingga siswa terlibat aktif dan merasa senang sehingga pembelajaran
menjadi lebih bermakna.
2) Guru
Memberikan wawasan pengetahuan dan penglaman tentang Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Two stay – Two stray dalam
pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
3) Sekolah
Membantu sekolah dalam mengembangkan mutu pendidikan agar lebih
berkualitas sesuai tuntutan perkembangan zaman dan masyarakat.
F. KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Belajar Dan Pembelajaran
a) Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan inti di sekolah. Berhasil tidaknya
seorang siswa tergantung dari bagaimana proses belajar di sekolah
tersebut. Namun demikian , apa sebenarnya pengertian belajar
tersebut. Pengertian belajar menurut kamus bahasa Indonesia adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan
belajar menurut para ahli dalam Rifa’i RC dan Tri anni (2009:82)
adalah sebagai berikut :
1) Gage dan Barliner (1983) menyatakan bahwa belajar merupakan
proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena
hasil dari pengalaman.
2) Morgan et. al. (1986) menyatakan bahwa belajar merupakan
perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik
atau pengalaman.
3) Slavin (1994) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan
individu yang disebabkan oleh pengalaman.
4) Gagne (1977) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan
disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama
periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal
dari proses pertumbuhan.
Dari keempat pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang belajar
mengandung tiga unsur utama, yaitu :
b) Pengertian Pembelajaran
2. Kualitas pembelajaran
a) Pengertian Kualitas Pembelajaran
b) Keterampilan Guru
UU tentang Guru dan Dosen bab 1, ayat 1 guru merupakan pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.
Guru adalah orang yang pekerjaannya ( mata pencahariannya,
profesinya ) mengajar, (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 559)
Mulyasa (2006:69) menyatakan bahwa keterampilan mengajar
merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai
integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.
c) Aktivitas Belajar siswa
3. Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium
dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi dari pengirim menuju penerima (Ibrahim et. Al., 2002 dalam
Daryanto, 2010: 4). Media merupakan salah satu komponen komunikasi
yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan
(Criticos,1996 dalam Daryanto, 2010:5). Berdasarkan definisi tersebut,
dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi. Pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada
media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan
bahan.
Menurut Daryanto (2010 : 5), media pembelajaran mempunyai
kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
c. Menimbulkan kegairahan belajar, interaksi lebih langsung antaram
urid dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa
(komunikan), dan tujuan pembelajaran.
7. Kerangka berpikir
I. Rancangan Penelitian
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini meliputi sebagai berikut :
1) Menelaah materi pembelajaran serta menelaah indikator bersama tim
kolaborasi.
2) Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan model
pembelajaran Kooperatif teknik Two Stay – Two Stray.
3) Menyiapkan media pembelajaran. Siklus I yaitu berupa gambar alat
penggilingan padi pada zaman dahulu dan zaman sekarang. Siklus II
yaitu berupa telephon rumah, HP, dan gambar alat-alat komunikasi yang
digunakan pada masa kini dan masa lalu.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa
5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Observasi
a) Melakukan pengamatan aktivitas Guru kelas IV SD
Annizhamiyyah dalam mengajar dengan teknik Two Stay Two
Stray.
b) Melakukan pengamatan aktivitas siswa kelas IV SD
Annizhamiyyah dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan
teknik Two Stay Two Stray
4. Refleksi.
Dalam hal ini peneliti dan guru mitra mengkaji proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II. Membuat daftar
permasalahan yang muncul pada saat pembelajaran serta
mengevaluasi proses dan hasil untuk digunakan sebagai perbaikan
perencanaan siklus selanjutnya.
Subjek penelitian ini adalah Guru kelas IV dan 24 Siswa kelas IV yang
terdiri dari 10 siswa laki – laki dan 14 siswa perempuan.
IV. Tempat Penelitian
V. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran
kooperatif teknik Two stay Two stry.
2. Aktifitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajara
Kooperatif teknik Two stay – Two stray.
3. Hasil belajar IPS dengan model pembelajaran Kooperatif teknik Two stay
– Two stray.
1. Sumber Data
a) Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara
sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua, hasil
evaluasi, dan catatan lapangan.
b) Guru
Sumber data guru berasal dari hasil observasi keterampilan guru dan catatan
lapangan dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif teknik Two Stay Two Stray.
c) Data Dokumen
Sumber data dokumen berupa data awal nilai hasil evaluasi pembelajaran IPS
sebelum dilakukan tindakan
2. Jenis Data
a) Data Kuantitatif
Data Kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa nilai yang
diperoleh siswa dalam pembelajaran IPS.
b) Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan
lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan catatan
lapangan dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran
kooperatif teknik Two Stay two stray.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto. 2006 : 150 ) Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk
melihat kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS.
c) Metode Dokumentasi
d) Catatan Lapangan
1. Kuantitatif
2. Kualitatif
Menyusun proposal
tesis
Konsultasi dan
bimbingan
Waktu Penelitian
Pelaksanaan
pengambilan data
– III
Revisi Hasil
Bimbingan
Penyusunan Tesis
Persetujuan Ujian
Tesis
I. DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV.Yrama Widya.
Aqib, Zainal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Daryanto, 2010. Media Pembelajaran, Peranannya Sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Ekaputra, H Herman. 2009. Variasi Mengajar guru Dan Aktivitas Belajar Siswa
httphrstrike.blogspot.com200904normal-0-false-false-false.html
Faishal, Mirza. 2008. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Two stay-Two
Stray(TS-TS) Untuk Meningkatkan 5 Unsur Pembelajran Kooperatif dan Prestasi
Belajar Siswa Kelas X-B Semester II MAN 3 Malang.Universitas
NegeriMalang.Online:Http://Karya.Ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/artic
le/view/6778.
Guru IT. 2009. Pengertian Media Pembelajaran Online:
http://guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.html
Hidayati, Mujinem, anwar. 2008. Pengembangan pendidikan IPS SD. Jakarta :
Direktorat jendral pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional.
Indriani, Rica. 2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two
Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IVDi
SDN Bareng 5 Malang. Skripsi: Universitas Negeri
Malang.Online:http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/1 2450