Anda di halaman 1dari 4

1.

Latar Belakang Good Corporate Governance

Istilah corporate governance pertama sekali digunakan pada 1970-an


ketika terdapat beberapa skandal korporasi yang terjadi di Amerika Serikat
dan beberapa tindakan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang
terlibat dalam kegiatan berpolitik yang tidak sehat dan budaya korupsi.
Terjadinya kegagalan perusahaan berskala besar, skandal-skandal keuangan
dan krisis-krisis ekonomi di berbagai Negara, telah membuat banyak
perusahaan memusatkan perhatiannya pada pentingnya penerapan corporate
governance.
Corporate governance dalam arti sempit pada dasarnya berbicara
tentang dua aspek yakni governance structure atau board structure dan
governance process atau governance mechanism pada suatu perusahaan.
Governance structure adalah struktur hubungan pertanggungjawaban dan
pembagian peran diantara berbagai organ utama perusahaan yaitu pemilik atau
pemegang saham, pengawas atau komisaris, dan pengelola atau direksi atau
manajemen. Sedangkan governance process membicarakan tentang
mekanisme kerja dan interaksi aktual diantara organ-organ tersebut. Dengan
demikian, tidak ada standar formula Good Corporate Governance yang efektif
yang dapat diterapkan dalam seluruh perusahaan. Karena penerapan sistem
Good Corporate Governance akan disesuaikan dengan keadaan masing-
masing perusahaan. Untuk itulah, maka perusahaan harus memformulasikan
standar Good Corporate Governance mereka sendiri berdasarkan keadaan
perusahaan mereka masing-masing dengan tetap mengacu pada standar Good
Corporate Governance yang berlaku di Indonesia dan standar internasional.
Secara teoritis konseptual Good Corporate Governance bukan sesuatu
yang baru bagi manajemen korporasi, tetapi di Indonesia konsep ini menjadi
fenomena baru dalam tata kelola korporasi semenjak pasca krisis tahun 1997.
Awalnya konsep di Indonesia diperkenalkan oleh Pemerintah Indonesia dan
Internasional Monetary Fund (IMF) dalam rangka Economy Recovery pasca
krisis. Good Corporate Governance merupakan suatu konsep tentang tata
kelola perusahaan yang sehat. Konsep ini diharapkan dapat melindungi
pemegang saham (shareholder) dan kreditor agar dapat memperoleh kembali

1
investasinya. Pada dasarnya, tidak ada definisi baku tentang tata kelola
korporasi. ketiadaan defenisi ini menimbulkan perdebatan yang panjang dan
melelahkan.

2. Pengertian Corporate Governance

“Governance” berasal dari Bahasa Perancis “gubernance” yang berarti


pengendalian. Dalam Bahasa Indonesia corporate governance diterjemahkan
sebagai tata kelola atau tata pemerintahan perusahaan. Berikut terdapat
beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian Corporate
Governance:

 Organisasi for Ecomonic Co-Operation and Development (OECD)


menyatakan Good Corporate Governance adalah “struktur yang olehnya
para pemegang saham, komisaris, dan manajer menyusun tujuan-tujuan
perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut dan
mengawasi kinerja.”
 Australian stock exchange (ASX) mengartikan corporate governance
sebagai system yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola
kegiatan perusahaan. Corporate governance juga memiliki pengaruh
dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang optimal serta dalam analisis dan
pengendalian resiko bisnis yang dihadapi perusahaan.
 Jill Solomon dan Aris Solomon mendefinisikan corporate governance
sebagai system yang mengatur hubungan antara perusahaan dengan
pemegang saham. Corporate governance juga mengatur hubungan dan
pertanggungjawaban atau akuntabilitas perusahaan kepada seluruh
anggauta the stakeholder non pemegang saham.
 Forum for Corporate in Indonesia (FCGI), Good Corporate Governance
adalah “seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang
saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditor, pemerintah,
karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya
yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka dengan kata lain
suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Tujuan
Corporate Governance ialah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua

2
pihak yang berkepentingan.”
 Cadbury mengatakan bahwa good corporate governance adalah
“mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar tercapai keseimbangan
antara kekuatan dan kewenangan perusahaan.” Definisi lain dari Cadbury
Committee memandang Corporate Governance sebagai seperangkat aturan
yang merumuskan hubungan antara para pemegang saham, manajer,
kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya baik internal maupun kesternal sehubungan dengan hak – hak dan
tanggung jawab mereka.
 Center for Policy Study (CEPs) mengatakan Good Corporate Governance
adalah ‘seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak (right), proses dan
pengendalian baik yang ada di dalam maupun diluar manajemen
perusahaan.
 Nindyo Pramono Good Corporate Governance adalah “suatu sistem
pengelolaan korporasi yang mencerminkan hubungan yang sinergi antara
manajemen dan pemegang saham, kreditor, pemerintah, supplier, dan
stakeholders lainnya.”
 Hasnati Good Corporate Governance adalah “suatu kerangka yang
mengatur hubungan internal antar organ yang ada didalam suatu
perusahaan. Good Corporate Governance juga mengatur hubungan organ-
organ internal dengan pihak ekternal yang mempunyai hubungan dengan,
dimana pengaturan terhadap pola hubungan ini akan tercipta suatu
perusahaan yang transparan, fair, responsible dan mempunyai
akuntabilitas.”
 Mas Ahmad Daniri Good Corporate Governance adalah “suatu pola
hubungan, sistem dan prosess yang digunakan oleh organ perseroan
(direksi, dewan komisaris, RUPS) guna memberikan nilai tambah kepada
pemegang saham sera kesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan
perundang-undangan dan norma yang berlaku.
 Ridwan Khairandy dan Camelia Malik Good Corporate Governance
merupakan “suatu konsep tentang tata kelola perusahaan yang sehat.
Konsep ini diharapkan dapat melindungi pemegang saham dan kreditor
agar dapat memperoleh kembali investasinya.”

3
 Adrian Sutedi ,Corporate governance dapat diartikan sebagai “suatu
proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan (Pemegang
Saham/Pemilik modal, Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi) untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan
perundang-undangan dan nilai-nilai etika.”
 Wahyudi Prakarsa Good Corporate Governance adalah “mekanisme
administrative yang mengatur hubungan-hubungan antara managemen
perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham dan kelompok-kelompok
kepentingan (stakeholders) yang lain. Hubungan-hubungan ini
dimanifestasikan dalam bentuk aturan permainan dan system insentif
sebagai kerangka kerja yang diperlukan untuk menentukan tujuan-tujuan
perusahaan dan cara-cara pencapaian tujuan-tujuan serta pemantauan
kinerja yang dihasilkan.”
 Mohamad Fajri Good Corporate Governance merupakan “seperangkat
sistem dan struktur yang mengatur perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan dan pemenuhan serta keseimbangan kepentingan stakeholder.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Corporate


Governance pada intinya adalah mengenai suatu sistem, proses, dan seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan
terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris,
dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi.

REFERENSI
Prasentyantoko, corporate governance, 2008. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai