Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO 1

Seorang remaja usia 13 tahun datang ke RSGM bagian Konservasi Gigi ingin merawatkan gigi
belakang bawah kanan yang terasa berlubang sejak 5 bulan yang lalu. Awalnya gigi tersebut
berlubang kecil, dibiarkan akhirnya menjadi besar. Anak tersebut mengeluh gigi terasa ngilu
saat makan manis dan minum dingin, tetapi tidak pernah sakit spontan. Hasil pemeriksaan
obyektif menunjukkan gigi 46 karies profunda, tes termal positif, tekanan dan perkusi negatif.
Hasil pemeriksaan radiografik tampak pada gambar di bawah, tinggal selapis tipis dentin dekat
atap pulpa, ruang pulpa lebar dan keadaan jaringan periodontal baik. Diagnosa gigi 46 tersebut
adalah pulpitis reversible , dan akan dilakukan perawatan perlindungan pulpa terlebih dahulu
sebelum dibuatkan restorasi.
Step 1 (Kata Sulit)
 Tekanan dan perkusi negatif
o Tekanan : menekan gigi pasien dgn tangan, tujuan mengetahui jaringan radikuler
o Perkusi : mengetuk dengan jari atau sonde pada bagian oklusal, bukoligual (jar
peridontal), bertujuan untuk tes vitalitas. (zaf) (agung)
 Pulpitis reversible
o Inflamasi pd plupa ringan, bisa simtomatik dan asimtomatik
o Dapat kembali dalam keadaan normal ketika faktor tersebut dihilangkan
 Tes termal positif
o Mengeetahui kelainan pada gigi, memberi stimulus suhu dingin dan panas
(vaselin, guttap, burniser yang dipanaskan) (nadira dan nabel)
o Merupakan tes vitalitas pulpa,
 Karies profunda
o Kerusakan jar gigi mencapai sebagian besar pulpa +1/2 dentin
o Terdiri dari 3 stadium
o Staadium 1 : +1/2 dentin tanpa radang
o Stadium 2 : +1/2 dentin dengan radang
o Stadiun 3 : terbuka
 Pemeriksaan objektiv
o Upaya mendiagnositik secara intra dan ekstra oral (nadira)
o Dalam skenario ex tes termal, tekanan, perkusi

Step 2 (Rumusan Masalah)


1. Definisi pulp capping beserta jenisnya
2. Apa saja indikasi dan kontraindikasi pulp capping
3. Apa saja bahan dan instrumen yang digunakan
4. Bagaimana prosedur kerja pulp capping
5. Alasan dilakukan pulp capping sebelum restorasi
6. Apa tanda keberhasilan dan kegagalan perawatan
7. Bagaimana edukasi pasca perawatan pulp capping
8. Bagaimana evaluasi pasca perawatan pulp capping
Step 3 (Brain Storming)
1. Definisi pulp capping beserta jenisnya
 Proses perawatan pulpa, 2 jenis direk (Pulpa terbuka) dan indirek (karies pada
gigi yang tertutup)
 Upaya untuk menstimulus pertubuhan dentin tersier, indirek lebih baik
 Bahan Kalsium hidroksida
 Perawatan endodontik untuk menjaga vitalitas pulpa

2. Apa saja indikasi dan kontraindikasi pulp capping


 Indikasi : pulpa vital, pulpa terbuka (1mm), tidak ada rasa sakit spontan, masih
tersisa selapis dentin, termal positiv, tes perkusi -, jaringan masih dapat
mereparasi, Pulp capping dapat juga dilakukan pada gigi yang mengalami
trauma
 Kontra indikasi : terbuka karena karies yang parah dan terinveksi bakteri, tes
perkusi berbunyi nyaring, inflamasi kronis, terdapa area pembegkakaan di area
gigi, ditemukan fistula, lesi periapikal (tes perkusi scr vertikal +)
3. Apa saja bahan dan instrumen yang digunakan
 Bahan :
o Basis : ZOE
o Sub Base : kalsium hidroksida (antiseptik, merangsang pembentukan
dentin),
o Air calxyl
o Tumpatan sementara

Alat : Round bur (Membuang jaringan lebih keras) , ekskavator (Membuang


jaringan lebih lunak), rubber dam, saliva ejektor spatula semen, stoper
semen, plastik filing instumen

4. Bagaimana prosedur kerja pulp capping


o Agung
o Mengapa harus ditunggu setelah perawatan 1 (perawatan kedua merupakan
evaluasi)
o Mendiaknosis melalui pemeriksaan objektiv
o Edukasi Pasien (memberi tau perawatan yang akan dilakukan, menjelaskan
penyebabnya)
o Penyiapan alat steril
o Proses isolasi
o Preparasi
o Proses ekskavasi
o Sterilii menggunakan air calxyl
o Penambahan bahan2
o Evaluasi perawatan kedua, Jika sudah tidak terasa sakit maka bisa dilakukan
tumpatan permanen, sedangkan jika masih terasa sakit maka dilakukan kembali
perawatan 1

5. Alasan dilakukan pulp capping sebelum restorasi


o Melindungi dan menjaga vitalitas pulpa
o Menghindari iritasi dalam pulpa
o Untuk merangsang dentin tersier
o Mencegah inflamasi berlanjut
6. Apa tanda keberhasilan dan kegagalan perawatan
o Keberhasilan : tidak ada rasa ngilu, foto ronten (dentin tersier bertumbuh), tidak
ada rangsangan kimiawi
o Kegagalan : masih terdapat rasa sakit (inflamsi berlanjut), perkusi +, semakin
lama terjadi karies meningkatkan kegagalan perawatan
7. Bagaimana edukasi pasca perawatan pulp capping
o Perwatan 1 : memberitau pasien agar kembali untuk melakukan perawatan
kedua, hindari makanan keras, menjaga kebersihan RM,
8. Bagaimana evaluasi pasca perawatan pulp capping
Step 4 (Mapping)

Pemeriksaan

Subjektif
Objektiv Penunjang

Diagnosis

Rencana
perawatan

Pulp Capping
Direct

Prosedur Bahan dan


Perawatan instrumen

Evaluasi

Follow up pasca
perawatan

Step 5 (LO)
1. Mahasiswa dapat menjelaskan indikasi dan kontraindikasi
2. Mahasiswa harus mampu menentukan rencana perawatan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur perawatan (bahan, alat, asepsis, isolasi,
pembersihan karies, KIE)

Kelebihan bahan dan kekurangannya, jika berhasil ataupun gagal apa yang harus
dilakukan,

Anda mungkin juga menyukai