Anda di halaman 1dari 8

CAST:

Bayu – dokter IGD 2 kepala ruangan


Destha – dokter IGD 1
Mauliddyah –
Anina – dokter sp.S
Dini – adik Tn.Joko
Dimas – suami dari adik Tn.Joko
Isna – Asisten Apoteker (figuran)
Riza – Apoteker
selfira – perawat IGD
Arifatul – perawat IGD
Galuh – Tn.Joko (Pasien)

SCENARIO
Tutorial Neurologi 3
Seorang laki-laki usia 50 th datang ke UGD RS UMM diantar adiknya dengan keluhan lemah tubuh
sebelah kanan, terjadi secara mendadak saat sedang menonton televisi. Keluhan lain yang
dirasakan berupa sakit kepala terutama sebelah kiri dan disertai muntah.

Scene 1 (di ruang UGD)

*Adik yang panik bersama suaminya menangis mengantar kakaknya*

Adik : Dok, mas saya kenapa ini dok, tiba-tiba badannya tidak bisa bergerak yang
separuh? saya takut dok, kasihan dia

Dokter1 : Iya mbak sebentar, mbak tenang dulu, akan kami tangani masnya lebih dahulu
yaa, silahkan mbaknya duduk di sebelah sana untuk dilakukan wawancara medis.

Adik : Iya baik dokter, tapi saya mohon, tolong selamatkan mas saya dok.

Dokter1 dan perawat1 : *dokter melakukan pemeriksaan refleks dll; perawat melakukan
pemeriksaan TTV*

Dokter1 : Mbak tolong sekalian pasiennya dilakukan pemasangan kanul dengan pemberian
oksigen 3L/mnt, infus manitol 20% 1 flash dihabiskan dalam 30‐60 menit, nanti diulangi lagi
setiap 4–6 jam, amlodipin 1x10mg dan dilakukan pengambilan sampel darah lalu diberikan ke lab
PK setelah ini saya buatkan surat rujukan sp.PK

perawat1 : baik dokter, saya ulangi ya pemasangan kanul dengan pemberian oksigen
3L/mnt, infus manitol 20% dihabiskan selama 30‐60 menit, nanti diulangi lagi setiap 4–6 jam,
amlodipin 1x10mg dan dilakukan pengambilan sampel darah ya dok

dokter1 : iya mbak

perawat1dan 2: *melakukan tindakan*

Scene 2 pada waktu yang sama dengan scene 1 (Alloanamnesis dokter IGD ke adik di ruang
UGD)

Dokter2 : Permisi mbak, Saya dokter Bayu,dokter jaga pada siang hari ini. Mbak ini
namanya siapa ya?

Adik : Saya Dini dok

Dokter2 : Baik Mbak Dini, kalau boleh tau mbak ini siapanya pasien ya?

Adik : Saya adiknya Mas Joko, dokter


Dokter2 : Oh iya. Baik Mbak Dini, disini saya ingin menanyakan beberapa hal mengenai
Mas-nya mbak Dini. Apakah mbaknya berkenan?

Adik : Boleh, dokter. Ada apa?

Dokter2 : Mas nya ini tadi namanya Bapak Joko, ya? Umur Bapak Joko berapa mbak?

Adik : Umurnya 50 tahun dok

Dokter2 : Pekerjaannya?

Adik : Karyawan PNS

Dokter2 : Alamatnya?

Adik : Perum. Permata Land B-12 Tunggulwulung

Dokter2 : Baik, apakah Bapak Joko sudah berkeluarga?

Adik : Belum dok

Dokter2 : Kemudian ini kronologis kejadiannya tadi bagaimana mbak? Bisa minta tolong
diceritakan?

Adik : Jadi tadi mas saya lagi nonton TV dok, acara tinju. Terus tiba-tiba beliau
memanggil saya di kamar, ya saya langsung nyamperin. Terus kok saya liat, mukanya kayak
mencong dan nggak bisa gerak yang sebelah kanan. Akhirnya karena sa

ya panik, saya langsung manggil tetangga saya, minta tolong bopong ke mobil dan langsung saya
bawa ke sini. Itu kenapa ya dok? Mas saya kenapa?

Dokter2 : Iya mbak, sabar dulu ya mbak. Ini saya masih perlu bertanya tentang hal lain dulu
agar diagnosis nya jelas. Saya lanjut ya mbak

Adik : Oh iya dok

Dokter2 : Dulu masnya apakah pernah seperti ini juga, mbak?

Adik : Nggak pernah dok

Dokter2 : Baik mbak, mohon maaf untuk dikeluarga apa ada yang pernah mengalami sakit
seperti ini?
Adik : Setau saya tidak ada dok, tetapi almarhum ayah saya dulu sempat punya jantung
dok, kemudian sudah sempat di rawat juga di rumah sakit tetapi tidak tertolong dok

Dokter2 :Ohh iya mbak, Baik mbak, kemudian untuk masnya apa mungkin mbak tau
riwayat penyakit yang pernah dialami masnya? mungkin seperti darah tinggi atau kencing manis,
atau sering mengeluh sakit kepala berat?

Adik : Mmmm setau saya, mas saya itu punya darah tinggi dokter, udah lama dari dia
masih muda, tapi seinget saya jarang berobat lagi dokter, yaa sudah sekitar 5 tahunan ini saya
tidak melihat mas saya ke dokter dan minum obat lagi.

Dokter2 : Oh begitu yaa mbak, baik mbak, kemudian untuk aktivits masnya sehari-
hari bagaimana ya mbak? misalnya dari segi makanan yang dikonsumsi, pola olahraga, pola tidur
dan kebiasaan lain yang mungkin mbak tahu

suami adik : Mmm mas ipar saya itu suka sekali gorengan apalagi kalau sore-sore
biasanya selalu makan gorengan yang istri saya buatkan dok, sama kopi hitam. terus dia juga
merokoknya lumayan kenceng dok, sehari bisa habis sampai 2 pak, saya padahal sudah sering
ngingetin mas saya untuk mengurangi merokokonya, tapi yaa tetap saja mas saya tidak
mendengarkan dok.

dokter2 : untuk aktivitas sehari harinya bagaimana? olahraganya apakah rutin?

adik : jarang sekali dok, paling kalau ada acara senam bersama di balai desa itu
ikut dok

Dokter2 : Baik mas, mbak, ini data-datanya sudah lengkap ya. Saya akan
menanyakan hasil pemeriksaan fisik dari dokter dan perawat yang melakukan pemeriksaan
tn.Joko terlebih dahulu untuk meyakinkan diagnosis saya nantinya. Lalu nanti juga dibutuhkan
beberapa pemeriksaan lain, seperti pemeriksaan darah dan CT-Scan. Apakah mbaknya bersedia?

Adik : Bersedia dokter, tolong lakukan yang terbaik buat mas saya dokter

Dokter2 : Baik kalau begitu. silahkan mbaknya untuk tanda tangan terlebih dulu pada form
persetujuan ini yaa mbak

Adik : *tanda tangan*

Dokter2 : baik, silahkan tn.Joko diantarkan menuju ruang ct-scan *memberikan surat
rujukan sp.Rad*

Adik : Iya baik dok, saya tunggu kabar baiknya


Scene 3

Dokter2 : Bagaimana dok, untuk pasien Tuan Joko hasil pemeriksaannya?

Dokter1 : Untuk pak Joko, TTV nya tekanan darah 220/130 mmHg, Nadi 100x/menit, RR
24x/menit, suhu 36,50C. Kemudian pasiennya juga ada keluhan lain sakit kepala sebelah kiri dan
muntah, dari pemeriksaan refleks didapatkan kekuatan otot melemah pada extremitas superior
dan inferior dextra,refleks fisiologis meningkat, refleks patologis + pada ekstremitas inferior
dextra. Sudah saya pasang iv line mannitol 20% 1 flash dan O2 3L/mnt nasal kanul, dan saya juga
mengusulkan untuk pemeriksaan DL

Dokter2 : okee, baik dok, terima kasih

*beberapa menit kemudian*

staff lab : dok saya mau mengantarkan hasil lab DL tn.Joko, 50 tahun alamat Jl.Galunggung
no.45

dokter2 : baik terima kasih mbak

*beberapa menit kemudian 2*

adik : dok, ini hasil dari CT-scannya, saya diminta untuk menyerahkan ke dokter

dokter2 : baik mbak, silahkan duduk dulu. Akan saya jelaskan yaa, Jadi dari hasil
pemeriksaan pada tn.Joko tadi mohon maaf didapatkan kelumpuhan tubuh bagian kanan atas
dan bawah, untuk pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya peningkatan sel darah putih,
kemungkinan disebabkan adanya infeksi , dan dari pemeriksaan CT scan ini tadi didapatkan
adanya penumpukan cairan di otak tn.joko mbak, dari hasil beberapa pemeriksaan tadi kami
curiga tn.joko menderita stroke mbak, jenisnya stroke perdarahan

adik : stroke dok?????!!! Yaa Allah, gimana ini dokk??? apa bisa disembuhkan seperti
semula dok? apakah mas saya bisa beraktivitas? bisa bekerja? Mas saya ngak akan meninggal kan
dok?

dokter : Mbak tenang dulu ya mbak,Akan saya jelaskan lagi, disini saya sudah melakukan
semua pemeriksaan yang dibutuhkan untuk mendiganosis Bapak Joko, dan mohon maaf semua
hasil pemeriksaan menunjukan hasil demikian. Saya tau ini sangat sulit untuk diterima, tetapi
semoga mbak Dini dan Bapak Joko tidak putus asa. Penyakit ini bisa disembuhkan mbak, dengan
beberapa jenis terapi namun saya belum berani menjamin 100% keadaan fisiknya bisa kembali
sempurna seperti keadaan sebelum terkena serangan stroke. Untuk terapi daan tata laksana
selanjutnya, Tn.joko akan saya rujuk kepada spesialis saraf mbak, ini nanti akan segera saya
buatkan suratnya, nanti bisa langsung mbak bawa ke lt.2 yaa mbak
adik : begitu ya dok, baiklah dokter, terima kasih dokter

Scene 4 (Konsultasi dr. IGD dan dr. sp.S di ruang dokter)

*telepon*

Dokter IGD2 : Assalamualaikum dokter anina sp.S

Dokter sp.S : Waalaikumsalam, ada apa dik?

Dokter IGD2 : begini dokter, saya ingin berkonsultasi ada pasien laki-laki usia 50 th, GCS 456,
parese N.VII dan N.XII meningealsign (+), kaku kuduk (-), untuk motorik kekuatan otot melemah
pada extremitas superior dan inferior dextra,refleks fisiologis meningkat, refleks patologis + pada
ekstremitas inferior dextra, sensorik dbN, TD 220/130 mmHg, Nadi 24x/menit, RR 24x/menit,
temperature 36,5'c, riwayat HT tidak rutin minum obat, untuk diagnosis kliniis sementara suspect
stroke hemoragic dok

Dokter sp.S : Apakah sudah dilakukan pemeriksaan penunjang?

Dokter IGD2 : Pasien sudah diminta untuk melakukan pemeriksaan CT-scan dan DL dok

Dokter sp.S : Oke dek, nanti saya susul ke sana

Scene 5 (di ruang IGD)

*Dokter Sp.S datang bersamaan dengan dokter IGD ke bed Tn. Joko. Dokter Sp.S membaca hasil
pemeriksaan fisik, lab, dan radiologi Tn.Joko*

Dokter Sp.S : Assalamualaim Bapak Joko dan Mbak Dini. Perkenalkan saya dr. Anina Sp.S, di
sini saya sudah mendapatkan hasil semua pemeriksaan bapak. Jadi, sebelumnya saya mohon
maaf ya pak, mbak, bahwa harus menyampaikan berita yang kurang mengenakan. Berdasarkan
hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, saya mendiagnosis Bapak Joko dengan Stroke
Perdarahan atau dengan bahasa medisnya Intra-Cerebral Hemorrhage.

Adik : Bagaimana ya dok? Terapinya apa dok? Tapi sembuhnya lama dok?

Dokter Sp.S : ini saya beri resep untuk obatnya silahkan di tebus ya mbak *memberikan resep
ke adik*

Adik : baik dok, saya tebus sekarang

Dokter sp.S : nanti kalau sudah ditebus, silahkan obatnya diberikan kepada perawat ya mbak.

Adik : iya dok


Dokter sp.S : baik mbak, kalau tidak ada yang ditanyakan saya permisi dulu

Scene 6 (Apoteker menelpon dr.Sp.S)

*Beberapa saat kemudian, AA memberikan resep ke apoteker. Apoteker menganalisis resep, dan
merasa resep kurang tepat dan apoteker menghubungi dokter yang meresepkan*

Apoteker : siang dok, saya apoteker Riza dari IFRS, ingin menanyakan mengenai terapi tuan
Joko 50 tahun

dokter sp.S : iya ada apa apoteker riza?

Apoteker : mohon maaf dokter saya ingin menanyakan mengenai diagnosis tuan joko usia
50 tahun apa ya dok?

Dokter sp.S : Tn.joko kami dx dengan stroke hemorage dan. Ada apa ya?

Apoteker : apakah pasien memiliki riwayat alergi dok?

dokter sp.S : tidak mbak, kenapa ya?

Apoteker : begini dok, saya baca dalam resep dokter meresepkan cetirizine 2 x 1000 mg
secara IV namun sediaannya tidak ada dan pasien tidak memiliki alergi, bagaimana ya dok?

dokter sp.S : iya mbak maaf saya salah tulis, yang benar citicoline 2 x 1000mg mbak

Apoteker : baik dok, selain itu tn joko mendapatkan obat Manitol 20% sebanyak 100 ml,
apakah sudah benar dok?

dokter sp.S : iya mbak sudah benar

Apoteker : baik terimakasih dok

*AA menyiapkan obat sesuai resep, lalu Apoteker menyerahkan obat kepada adik pasien*

Apoteker : tn Joko usia 50 tahun

Adik : iya mbak saya adiknya

Apoteker : ini mbak obatnya ada 3 macam, tolong diserahkan ke perawat yang ada diruang
IGD ya mbak

Adik : baik mbak, terima kasih


Ruangan yang dibutuhkan :

1. Ruang IGD

2. Ruang rawat Inap

3. Ruang radiologi

4. Apotek

Alat yang dibutuhkan :

1. Stetoskop

2. Tensimeter

3. Hammer refleks

4. Penlight

5. Foto CT-Scan ICH + lampu baca foto radiologi

6. Berkas (Rekam medik, Hasil laboratorium, Resep)

7. Spuit + cairan untuk darah buatan

8. Infus set

9. Obat

10. Kamera (2) + Batery

11. Lighting

12. Clipon (2)

13. Terminal (1)

14. HP (2)

15. Script

Anda mungkin juga menyukai