Anda di halaman 1dari 3

EKSTRAKSI CUNAM (FORSEP)

Logo RS No. Dokumen No Revisi Halaman

Nomor Dokumen

Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit Umum
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dd/mm/yyyy
(SPO)
Nama direktur
NIP/NIK Direktur
Ekstraksi Cubam atau forsep adalah Tindakan obstetrik yang
PENGERTIAN bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan jalan
menarik bagian terbawah janin (kepala) dengan alat cunam.
TUJUAN Membantu lahirnya kepala bayi pada persalinan macet.
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 228 Tahun 2002 Tentang
Pedoman Penyusunan Standar minimal Rumah Sakit yang
wajib dilaksanakan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No.369/Menkes/SK/III/2007
KEBIJAKAN Tentang Standar Profesi Kebidanan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 01 Tahun 2008 Tentang
Jabatan fungsional Bidan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 604 Tahun 2008 Tentang
Pelayanan Maternal dan Perinatal
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1051/Menkes/SK/XI/2008
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obsterik
Neonatal Emergency dan Komprehensif (PONEK) 24 jam di
Rumah Sakit.
PROSEDUR Langkah ekstraksi cunam :

1. Kaji syarat ekstraksi cunam:


 Presentasi belakang kepala atau muka dengan dagu
di depan, atau kepala menyusul pada sungsang
 Pembukaan lengkap
 Penurunan kepala 0/5 (Hodge IV)
 Kontraksi baik dan ibu tidak gelisah
 Ketuban sudah pecah
 Dilakukan di rumah sakit rujukan
2. Buat persetujuan tindakan medis (informed consent).
3. Pastikan alat berfungsi baik dan penolong kompeten.
4. Lakukan pencegahan infeksi.
5. Beri dukungan emosional untuk ibu, jika perlu lakukan blok
pudendal.
6. Orientasi posisi cunam: dalam keadaan terkunci dekatkan
cunam pada aspektus genitalis dan pasang cunam sesuai
kedudukan sutura sagitalis dan ubun-ubun kecil (biparietal
terhadap kepala janin).
7. Beri pelicin pada daun cunam (minyak steril/jeli antiseptik).
8. Pegang gagang cunam kiri seperti memegang pensil lalu
masukkan daun cunam ke vagina dengan dituntun oleh jari-
jari tangan kanan sampai mencakup lateral kepala bayi.
Dengan lembut, geser cunam di antara kepala bayi dan jari
tangan untuk menempatkannya pada posisi yang tepat di
samping kepala.
9. Kaji syarat ekstraksi cunam:
 Presentasi belakang kepala atau muka dengan dagu
di depan, atau kepala menyusul pada sungsang.
 Pembukaan lengkap.
 Penurunan kepala 0/5 (Hodge IV)
 Kontraksi baik dan ibu tidak gelisah
 Ketuban sudah pecah
 Dilakukan di rumah sakit rujukan
10. Buat persetujuan tindakan medis (informed consent).
11. Pastikan alat berfungsi baik dan penolong kompeten.
12. Lakukan pencegahan infeksi.
13. Beri dukungan emosional untuk ibu, jika perlu lakukan blok
pudendal.
14. Orientasi posisi cunam: dalam keadaan terkunci dekatkan
cunam pada aspektus genitalis dan pasang cunam sesuai
kedudukan sutura sagitalis dan ubun-ubun kecil (biparietal
terhadap kepala janin).
15. Beri pelicin pada daun cunam (minyak steril/jeli antiseptik).
16. Pegang gagang cunam kiri seperti memegang pensil lalu
masukkan daun cunam ke vagina dengan dituntun oleh
jari-jari tangan kanan sampai mencakup lateral kepala
bayi. Dengan lembut, geser cunam di antara kepala bayi
dan jari tangan untuk menempatkannya pada posisi yang
tepat di samping kepala
17. Ulangi manuver yang sama untuk sisi lain, gunakan tangan
kanan untuk memasang daun cunam kanan dan tangan
kiri sebagai penuntun,
18. Setelah posisi kedua daun cunam sudah sesuai dengan
saat orientasi, rapatkan kedua gagang dan lakukan
penguncian.
19. Dengan tangan kanan memegang gagang cunam dan
tangan kiri memegang leher cunam, lakukan penarikan
bersamaan dengan puncak his dan mengikuti putaran
paksi dalam sesuai sumbu jalan lahir. Lakukan traksi ke
arah bawah dan posterior
20. Di antara tiap kontraksi, selalu periksa:
 Denyut jantung janin
 Aplikasi cunam
21. Bila terasa ada tahanan berat atau badan ibu ikut tertarik,
berarti ada indikasi adanya disproporsi atau halangan
untuk melanjutkan prosedur. Indikasi rujuk/seksio sesarea.
22. Setelah suboksiput di bawah simfisis, lakukan episiotomi,
tahan perineum dengan tangan kiri dan lanjutkan penarikan
ke atas sehingga lahir berturut-turut dahi, muka, dagu dan
seluruh kepala.
24. Lepaskan kunci gagang cunam masukkan ke dalam wadah
dekontaminasi.
25. Lanjutkan kelahiran bayi dan plasenta seperti pada
persalinan normal.
26. Eksplorasi jalan lahir dengan spekulum Sims atas dan
bawah untuk menilai robekan jalan lahir.
27. Definisi kegagalan:
 Kepala tidak turun pada tiap ekstraksi
 Jika sudah 3 kali tarikan atau proses ekstraksi sudah
berlangsung 30 menit tapi kepala bayi belum turun.
 Jika gagal induksi, rencanakan SC.
1. Ruang Bersalin
UNIT TERKAIT
2. OK.

Anda mungkin juga menyukai