Anda di halaman 1dari 6

Peran, Fungsi, Dan Proses

Manajamen Resiko Terhadap


Keselamatan Pasien

Oleh kelompok 4 :
Anggreini Loury Dumondor
Sri Asri Takaalumang
Vidia patadjenu
Yandi Resiandy Rempowatu
A. Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/ metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk : penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/
pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek
negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan. Jenis-
jenis risiko dalam pelayanan rumah sakit adalah :
 Corporate risk : kejadian yang akan memberikan dampak negative
terhadap tujuan organisasi
 Non-clinical (physical) risk : bahaya potensial akibat lingkungan
 Clinical risk : bahaya potensial akibat pelayanan klinis
 Financial risk : risiko yang secara negatif akan berdampak pada
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.

Fungsi Manajemen Risiko


o Pengendalian terhadap timbulnya adverse event
o Meningkatkan perilaku untuk mencari peluang perbaikan sebelum suatu
masalah terjadi
o Meningkatkan perencanaan, kinerja, dan efektivitas
o Efisiensi
o Mempererat hubungan stakeholders
o Meningkatkan tersedianya informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan
o Memperbaiki citra
o Proteksi terhdap tuntutan
o Akuntabilitas, jaminan, dan governance

Clinical Risk Management


Suatu pendekatan untuk mengenal keadaan yang menempatkan pasien pada suatu risiko
dan tindakan unutk mencegah terjadinya risiko tersebut (Sheenu Jhawar, Mid Stafford General

Hospital, UK). Clinical risk management adqalah meminimalkan risiko terhadap pasien
dengan mengenal kesalahan atau kemungkinan kesalahan selama mendapat asuhan klinis,
mengenal faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadi kesalahan/ risiko, belajar dari
pengalaman terhadap setiap adanya adverse event, memastikan bahwa dilakukan tindakan
untuk mencegah terjadinya kesalahan/risiko dan membangun sistem untuk mengurangi
terjadinya risiko
A. Identifikasi Risiko dan Penilaian Risko
Dalam hal ini, risiko dapat dibedakan menjadi risiko potensial (dengan pendekatan pro-
aktif) dan insiden yang sudah terjadi (dengan pendekatan reaktif/responsif). Risiko
potensial dapat diidentifikasi dari berbagai macam sumber, misalnya :
o Informasi internal (rapat bagian/koordinasi)
o Informasi eksternal (pedoman pemerintah)
o Pemeriksaan atau audit eksternal.
Risiko atau insiden yang sudah teridentifikasi harus ditentukan peringkatnya (grading)
dengan memperhatikan :
1. Tingkat kemungkinan/frekuensi (likelihood)
2. Tingkat konsekuensi/dampak (consequence)
Identifikasi risiko juga dapat dikategorikan berdasarkan dampak sesuai dengan jenis-jenis
insiden keselamatan pasien sebagaimana dalam table berikut :

B. Analisis Risiko
Analisa dilakukan dengan menentukan derajat risiko atau insiden tersebut untuk
menentukan prioritas penanganan dan level manajemen yang harus bertanggung jawab
untuk mengelola/ mengendalikan risiko/ insiden tersebut termasuk dalam kategori warna
bands mana.
Hal ini akan menentukan evaluasi dan tata laksana selanjutnya. Untuk risiko/insiden
dengan kategori hijau dan kuning maka evaluasi cukup dengan investigasi sederhana
sedangkan untuk kategori merah muda dan merah perlu dilakukan evaluasi lebih
mendalam.

Anda mungkin juga menyukai