Anda di halaman 1dari 2

7

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

NO Peneliti/ Judul Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan


Balita stunting yang diasuh dengan
1.Variabel bebas: Riwayat penyakit
Chamilla D, Triska S hygiene yang buruk dengan
diare dan praktik higiene.
“Hubungan Riwayat Penyakit presentase 75,8 %, sedangkan pada
2.Tempat/ waktu: Puskesmas
Diare dan Praktik Higiene kelompok balita tidak stunting 1.Variabel terikat: Kejadian
Simolawang, Surabaya/ 2017.
dengan Kejadian Stunting pada sebagian besar balita diasuh dengan stunting
1 3.Sampel kasus: balita stunting
Balita Usia 24-59 Bulan di hygiene yang baik yaitu presentase 2.Populasi: anak usia 24-59 bulan.
4.Sampel control: balita tidak stunting
Wilayah Kerja Puskesmas 60, 6 %.
5.Desain: kasus control
Simolawang, Surabaya“ Uji statistik Chi Square:
6.Pemilihan sampel: simple random
2017 Nilai p = 0,006 (p < 0,05), OR
sampling dan matching terkait usia.
sebesar 4,808.
Rerata Z-Score tinggi badan menurut
Fahmi H, Udin. Djabu, Udin, 1.Variabel bebas: Program SBABS
umur pada kelompok SBABS lebih
Nasrul “ Efek Program SBABS 1.Variabel terikat: pencegahan 2.Tempat/ waktu: Kabupaten Banggai
tinggi disbanding dengan kelompok
Terhadap Pencegahan Stunting stunting dan Sigi/ 8 sep-7okt 2016.
2 Non SBABS. Prevalensi stunting
Anak Baduta di Kabupaten 2.Pemilihan sampel: purposive 3.Populasi: Baduta usia 6-23 bulan.
pada kelompok SBABS lebih rendah
Banggai dan Sigi” sampling 4.Sampel: Anak, ibu, dan keluarga.
disbanding dengan kelompok non
2017 5.Desain: Kohor Retrospektif
SBABS.
1.Variabel terikat: Status gizi pada
Natalia P, Tri S “Sanitasi balita.
Lingkungan yang Tidak Baik Tidak ada pengaruh sanitasi 1.Variabel bebas: Sanitasi 2.Tempat/ waktu: Kelurahan Bangsal/
3 Mempengaruhi Status Gizi pada lingkungan dengan status gizi pada lingkungan tahun 2013
Balita” balita. 2.Desain: cross sectional 3.Populasi: Balita usia 1-5 tahun
2013 4.Sampel: Balita usia 1-5 tahun
5. Pemilihan Sampel: Total Sampling
1.Tempat dan Waktu: Kelurahan Bebau
dan Kupang Timur, Kelurahan Sonraen
Faktor penentu stunting pada zona
Cahyono, Manongga, Picauly. dan Kecamatan Amarasi Selatan, Desa
ekosistem dataran rendah adalah
“Faktor Penentu Stunting Anak Nunsaen, Kecamatan Fatuleu Tengah .
asupan energi; di zona dataran sedang Variabel tunggal: Faktor penentu
Balita pada Berbagai Zona Maret 2015.
4 adalah praktik kasih sayang (pola stunting pada berbagai zona
Ekosistem di Kabupaten 2.Desain: penelitian observasional dan
asuh) dan sanitasi lingkungan; dan di ekosistem
Kupang” case control.
zona ekosistem pegunungan adalah
2016 3.Populasi: semua rumah tangga yang
sanitasi lingkungan
memiliki balita usia 12-59 bulan di
wilayah Kabupaten Kupang.
8

4.Pemilihan Sampel: Stratified random


sampling
Anak usia 24-59 bulan mengalami
1.Variabel tunggal: faktor risiko
stunting di Gianyar sebesar 22.3 %.
kejadian stunting
Manggala K, Kenwa W et al. Faktor risiko yang berperan adalah 1.Populasi: ibu yang memiliki anak
2.Tempat dan waktu: Posyandu yang
“Risk factors of stunting in rendahnyapengetahuan ibu, ibu usia 24 – 59 bulan
5 dipegang oleh 13 puskesmas di desa
children aged 24-59 months” dengen tinggi badan < 150 cm, ibu 2.Desain penelitian: Cross-
Gianyar, Bali. Bulan September-
2018 dengan umur > 35 tahun, Berat sectional
November 2016.
Badan Lahir Rendah (BBLR), dan
Tinggi badan lahir rendah.

Anda mungkin juga menyukai