Anda di halaman 1dari 14

A.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Pengertian dan Manfaat Perdagangan Internasional
 Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan
tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial,
dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun
turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.

 Manfaat Perdagangan Internasional


Ada banyak manfaat perdagangan internasional, baik itu bagi pemerintah maupun bagi
masyarakat yang berperan dalam perdagangan. Manfaat perdagangan internasional adalah
sebagai berikut .

1. Memperoleh Devisa Jika kita mengekspor suatu komoditas, kita mendapatkan mata
uang asing seperti dollar Amerika, yen, atau jenis mata uang lainnya. Mata uang
asing ini, hal ini disebut dengan devisa. Dengan devisa ini yang digunakan untuk,
misalnya mengimpor barang modal dan konsumsi
2. Memperluas Kesempatan Kerja , Perdagangan internasional, khususnya kegiatan
ekspor, yang memberikan kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja yang
berguna untuk menghasilkan barang ekspor dibutuhkan tenaga kerja. Coba
bayangkan, apakah yang terjadi jika barang tambang, dan hasil pertanian, serta hasil
kerajinan tidak diekspor?. Tentu saja, orang yang bekerja di sektor itu akan
menganggur.
3. Menstabilkan Harga-Harga , Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau
jumlahnya kurang dan tidak memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus
diimpor. Dengan adanya impor, harga barang jenis tersebut akan stabil dan
permintaan pun dapat terpenuhi.
4. Meningkatkan Kualitas Konsumsi , Melalui perdagangan internasional, penduduk
dapat membeli barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau
mutunya belum sebaik produk luar negeri. Perdagangan internasional dapat memacu
industri dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat
bersaing di pasar internasional. Di indonesia, barang seperti itu beragam, antara lain
televisi, pakaian, sepatu, dan perabot.
5. Mempercepat Alih Teknologi ,Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor
dari luar negeri, dibutuhkan pengetahuan atau keterampilan tertentu. Oleh sebab itu,
pihak penjual perlu mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya
yang akan mempercepat alih teknologi. Alih teknologi yang dapat memungkinkan
suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern.

2. Teori Perdagangan International


a. Teori Merkantilisme (Mirabeau)
Teori Merkantilisme, yaitu paham yang mengajarkan bahwa kemakmuran perekonomian
suatu negara dengan memaksimalkan surplus perdagangan. Teori Merkantilisme
mempunyai prinsip:
1. Mencari logam mulia sebanyak-banyaknya
2. Mengusahakan neraca perdagangan aktif
3. Monopoli perdagangan
4. Memperluas daerah jajahan
5. Membatasi impor dan meningkatkan ekspor
b. Teori Keuntungan Mutlak (Adam Smith)
Teori Keuntungan Mutlak berdasarkan pada pembagian kerja internasional yang
menimbulkan spesialisasi dan efisiensi produksi dalam menghasilkan suatu barang. Teori
keuntungan mutlak mempunyai prinsip:
1. Kemampuan negara untuk mengembangkan produksi melalui perdagangan.
2. Macam keuntungan ada dua, yaitu karena ilmiah dan teknologi.
3. Dalam perdagangan, masing-masing negara akan mengadakan spesialisasi kerja pada
produksi yang mempunyai keunggulan mutlak, yaitu jam kerja per hari yang paling
kecil.
c. Teori Keuntungan Komparatif (David Ricardo)
Teori Keuntungan Komparatif berdasarkan pada perbandingan biaya yang dikeluarkan
suatu negara dalam memproduksi suatu barang dibandingkan dengan negara lain
sehingga negara dengan biaya rendah akan mengimpor dan negara dengan biaya yang
tinggi mengekspor barang tersebut.
d. Teori Permintaan Timbal Balik (John Stuart Mill)
Teori Permintaan Timbal Balik sebenarnya kelanjutan dari Teori Keunggulan Komparatif
yaitu melakukan kesimbangan antara permintaan dengan penawaran. Hal ini disebabkan
baik itu permintaan maupun penawaran menentukan besarnya barang yang akan diekspor
dan barang yang akan diimpor
3. Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional
 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

a. Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki

Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya
alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di
negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga
sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa
sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya
relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit. Singapura
dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya
adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara
mengimpor dari negara lain.
b. Teknologi

Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya juga
berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran barang
antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-
alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.

c. Penghematan Biaya Produksi

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam


jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak
menghasilkan barangbarang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan
sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan
kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi.

d. Perbedaan Selera

Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan.


Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang
mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan
samasama menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang
hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih
suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor
barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk mengekspor ikan
tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi.

 Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat
menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor,
biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan
mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai
uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang
negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat
menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara
diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang
sebagai standar internasional.

b. Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional.


Mengapa Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi
akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit
bersaing dengan barangbarang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih
baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk
melakukan perdagangan internasional.

c. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar

Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan


mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara
langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh
karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi
melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C

d. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara

Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri.
Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar
negeri. Oleh karenaitu , setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi
barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif
impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-
barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk
membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk
melakukan perdagangan.

e. Terjadinya Perang

Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu,


kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini
dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
f. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional

Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan


organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara
anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk
kepentingan negara-negara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan
mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya.
Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan
perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

4. Kebijakan Perdagangan Internasional


1.) Politik Proteksi
Politik Proteksi merupakan kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri
yang sedang tumbuh (infant industry) dari persaingan-persaingan barang-barang impor.
Tujuan Kebijakan proteksi adalah
 mengoptimalkan produksi dalam negeri
 memelihara tradisi nasional
 memperluas lapangan kerja
 menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan dapat terganggu jika bergantung
pada negara lain.
 menghindari risiko yang mungkin terjadi jika hanya menggantungkan diri pada satu
komoditi andalan
Politik Proteksi dalam kebijakan perdagangan internasional dapat dilakukan melalui
kebijakan sebagai berikut:
a. Tarif dan Bea Masuk
Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean
(costum area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara
dikenakan bea masuk. Dengan penerapan bea masuk yang besar atas barang-barang
dari luar negeri, memiliki tujuan untuk memproteksi industri dalam negeri sehingga
diperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak
impor dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor. Akibat dan
pengenaan tarif dan bea masuk barang impor adalah : Harga barang impor naik,
Sehingga produksi dalam negeri menjadi lebih bisa bersaing (karena lebih murah),
Kemudian karena produksi dalam negeri mampu menyaingi barang impor maka
diharap impor barang menjadi turun.
Ada tiga macam penentuan Tarif dan bea masuk, yaitu :
 Bea ekspor (export duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang
yang diangkut menuju negara lain (diluar costum area)
 Bea impor (import duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada barang-
barang yang masuk dalam suatu negara (tom area)
 Bea transito (transit duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada
barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir
barang tersebut ke negara lain.
b. Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu mengurangi sebagian
biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam
negeri bisa memasarkan barangnya lebih murah dan dapat bersaing dengan barang
impor. Subsidi yang diberikan dapat berupa tenaga ahli, mesin-mesin, peralatan,
fasilitas kredit, keringanan pajak, dll.
c. Dumping
Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga,
yakni produsen menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dari
dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat
meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama
menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai
industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong
pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif
impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties hal tersebut
dilakukan untuk melindungi industri yang sejenis di negara pengimpor.

5. Alat Pembayaran Internasional


Berikut ini jenis alat pembayaran internasional yang umum diketahui dan digunakan untuk
kegiatan transaksi-transaksi luar negeri :
1. Emas
Emas adalah jenis alat pembayaran tertua di dunia. Sejarah nasional menceritakan bahwa
ketika dahulu dimana zaman kerajaan masih eksis di negeri ini, mata uang yang
digunakan untuk bertransaksi adalah emas dan perak. Bahkan tidak hanya sejarah
Indonesia saja yang mencatat hal ini, sejarah dunia pun juga memiliki cerita yang serupa,
dimana emas adalah satu-satunya mata uang yang berlaku di banyak negara saat itu.Salah
satu negara yang selama lebih dari 1000 tahun masih menggunakan emas sebagai mata
uang yang sah adalah negara Arab Saudi dan mata uang ini disebut dengan Riyal, yang
umum dikenal dengan dinar (emas) dan dirham (perak). Kondisi berbeda terjadi di negara
di eropa, amerika, dan asia yang mana negara-negara ini telah beralih dari uang emas ke
uang kertas. Padahal jika kita melihat sisi positif dari emas maka nilai emas cenderung
stabil dari tahun ke tahun. Untuk Anda yang mengenal dunia investasi pasti sangat
memahami kelebihan emas ini, tidak mengherankan kenapa banyak orang yang
mengalokasikan dana keuangan untuk berinvestasi ke emas.
2. Valuta Asing
Valuta asing atau sering disebut valas adalah mata uang yang memiliki kemudahan untuk
diterima oleh banyak negara dan digunakan untuk pembayaran transaksi luar negeri atau
internasional karena adanya kegiatan perdagangan. Salah satu jenis mata uang ini adalah
USD ( Dollar Amerika). Tentu ada banyak alasan kenapa USD mudah diterima oleh
banyak negara, selain karena USD merupakan mata uang internasional.
3. Wesel (Bill of Exchange)
Istilah wesel tentu tidak asing bagi Anda yang sering menggunakan salah satu jasa
pengiriman paket di Indonesia. Jika sebagian orang hanya mengetahui wesel sebagai alat
pembayaran atau pengiriman uang ke tempat tertentu saja yang masih dalam satu negara.
Namun selain untuk hal tersebut, istilah wesel juga digunakan sebagai alat pembayaran
internasional.
Pengertian wesel dalam lingkup alat pembayaran internasional merupakan surat perintah
yang dikeluarkan oleh importir yang ditujukan kepada bank tertentu untuk membayarkan
sejumlah uang kepada eksportir pada waktu yang telah ditentukan. Sama dengan wesel
lokal, wesel ini juga membutuhkan beberapa dokumen pendukung sebagai syarat
legalitas agar wesel tersebut berfungsi sah secara hukum. Pada praktiknya transaksi jenis
ini sangat beresiko tinggi, karena apabila terjadi masalah seperti importir tidak sanggup
membayar sampai pembayaran lunas maka tidak ada jaminan dari bank untuk eksportir
terkait waktu dan cara pelunasan sisa pembayaran yang belum terselesaikan.
4. Letter of Credit (L/C)
L/C merupakan surat jaminan yang dikeluarkan oleh bank yang ditunjuk oleh importir, di
dalamnya berisi perihal mengenai kesepakatan pembayaran kepada eksportir yang akan
dilakukan dengan tepat waktu dan dengan jumlah nominal transaksi yang telah disepakati
bersama. Dibandingkan dengan wesel sebenarnya prinsipnya hampir sama, namun
bedanya L/C memiliki jaminan. Jika kerugian wesel adalah jika pembeli tidak sanggup
melunasi pembayaran maka bank tidak bisa memberikan bantuan apapun, sedangkan L/C
jika pembeli tidak sanggup melunasi maka bank akan menjadi pihak yang akan
menyelesaikan pembayaran tersebut hingga lunas. Secara praktik perdagangan, jelas cara
ini merupakan metode pembayaran yang paling aman dilakukan oleh kedua belah pihak
baik penjual maupun pembeli. Pada prosesnya bank sendiri berfungsi sebagai pemeriksa
kelengkapan dokumen dan menyesuaikan isi dokumen L/C dengan barang yang dikirim
oleh penjual, jika semua dokumen sudah sesuai maka bank bisa menyelesaikan
pembayaran sesuai dokumen L/C.
5. Kartu Kredit
Sekitar mulai tahun 2010 bisnis e-commerce mulai meluas seiring dengan meningkatnya
kepercayaan orang untuk melakukan transaksi melalui internet. Adanya internet
memberikan kemudahan akses ke seluruh dunia, tidak hanya untuk bertujuan membaca
berita saja namun kita juga bisa melihat berbagai layanan e-commerce yang memiliki
berbagai jenis merk dan kualitas luar negeri, apalagi jika kita orang Indonesia mendengar
merk luar negeri maka sudah berpikir bahwa barangnya bagus dan berkualitas tinggi dan
ketika memakainya akan menghadirkan rasa prestigious tersendiri. Ketika nama bisnis e-
commerce sudah mulai menjadi trending topic dan namanya cukup populer di dunia,
kemungkinan untuk mendapat pelanggan dari luar negeri juga sangat berpeluang tinggi.
Jika pelanggan yang ingin bertransaksi masih dalam satu negara maka pembayaran bisa
dilakukan dengan bank transfer. Masalah muncul ketika orang luar negeri tersebut ingin
melakukan transaksi, yaitu tidak ada sebuah platform yang menghubungkan mereka
dengan akun bank kita. Bagi sebuah bisnis hal ini tentu sangat merugikan, sehingga
dibutuhkan sebuah platform yang bisa menghubungkan akun pembayaran dengan semua
orang yang ada di dunia.

6. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan
selisih antara ekspor dan impor. Neraca perdagangan bisa disebut dengan ekspor NETO.
Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai
moneternya melebihi impor yg bisa disebut surplus perdagangan. Perdagangan internasional
melibatkan berbagai transaksi ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Transaksi
ekonomi tersebut kemudain dicatat dalam bentuk neraca. Neraca perdagangan internasional
merupakan salah satu komponen penting dalam neraca pembayaran internasional.

B. KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL


1. Pengertian Kerjasama Ekonomi Internasional
Kerja sama ekonomi Internasional adalah kerja sama antara negara satu dengan negara lain
dalam bidang ekonomi. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya antar dua negara atau lebih.
Kerja sama internasional antara lain bertujuan sebagai berikut :
a. Terciptanya perdagangan dunia yang saling menguntungkan
b. Mempercepat pembangunan ekonomi dunia
c. Peningkatan kualitas hidup bangsa–bangsa di dunia.

2. Faktor yang Memengaruhi Kerjasama Ekonomi Internasional


Setiap kerjasama yang dilakukan oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor
faktor yang memengaruhi dapat didasarkan pada perbedaan dan persamaan yang dimiliki
antar negara, yaitu :
a. Perbedaan sumber daya alam
Sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap negara berbeda-beda baik dari segi jenis
dan jumlahnya. Ada negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah,
namun ada juga negara yang memiliki sumber daya alam yang sedikit. Contohnya ,
Indonesia kaya akan sumber daya alam berupa bahan baku, namun negara Arab
Saudi kaya akan bahan baku untuk industri, padahal kebutuhan mereka akan bahan
baku sangat besar. Dengan demikian negara-negara yang sedikit menghasilkan bahan
baku akan melakukan kerja sama dengan negara yang kaya akan bahan baku
industri, dengan tujuan agar kebutuhan bahan baku dapat terpenuhi.
b. Perbedaan iklim dan kesuburan tanah
Perbedaan iklim dan kesuburan tanah antara satu negra dengan negara lain akan
menyebabkan perbedaan jenis tanaman. Misalnya Indonesia dan beberapa negara
lainnya yang beriklim tropis, curah hujan yang tinggi, dan lahan yang subur akan
menghasilkan kopi, padi, teh, karet, dan sebagainya. Sedangkan egara seperti Eropa
yang beriklim sedang tidak cocok untuk jenis
c. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan tegnologi serta keterampilan
antara satu negara dengan negara lain tidak sama. Negara maju seperti Amerika
Serikat, Jepang, Eropa Barat, dan Jerman memiliki kemampuan dalam menguasai
ilmu pengetahuan dan tegnologi dibandingkan negara-negara berkembang seperti di
Afrika dan sebagian Asia. Adanya perbedaan tersebut, negara-negara berkembang
akan melakukan kerjasama dengan negara-negara maju. Dengan demikian negara-
negara berkembang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologinya.tanaman tersebut, sehingga meraka harus memperolehnya dari negara-
negara tropis.
d. Perbedaan ideologi
Perbedaan ideologi antara sutau wilayah negara dengan negara lain dapat memicu
konflik antar negara bahkan menjadi konflik internasional. Untuk meredakan konflik
atau ketegangan perlu adanya kerjasama, sehingga tidak memperbesar konflik yang
telah ada. Misalnya negara seperti Hongkong yang memisahkan diri dengan RRC
yang berideologi komunis, memerlukan kerjasama dalam bidang politik dengan
negara yang berideologi liberal seperti Amerika Serikat. Hal ini perlu dilakukan agar
masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan di meja perundingan.
e. Perbedaan faktor produksi
Adanya perbedaan faktor produksi yang dimiliki masing-masing negra, misalnya,
indonesia memiliki banyak sumber minyak bumi tapi memerlukam tenaga ahli yang
handal untuk mengambilnya.
f. Perbedaan sosial budaya
g. Perbedaan selera masyarakat

3. Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional


Ekonomi internasional akan menciptakan adanya kerja sama ekonomi antar negara yang
ditandai dengan banyaknya investasi asing yang masuk dan meningkatnya kegiatan eksporn
import. Manfaat ekonomi internasional akan memberikan banyak perubahan bagi negara
untuk menuju sebuah peradaban baru yang lebih baik dalam kegiatan ekonomi, teknologi dan
sosial. Berikut manfaat-manfaat yang diperoleh dengan adanya ekonomi internasional, yaitu.
a. Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan
Salah satu wujud dari ekonomi internasional adalah adanya perdagangan internasional.
Ketika suatu negara memiliki keterbatasan dalam menjalankan kegiatan produksi di
dalam negeri itu sendiri , maka untuk memenuhi kebutuhan akan permintaaan yang terus
meningkat dari masyarakat, negara membutuhkan sebuah langkah yang mampu
menyeimbangkan kondisi seperti ini. Langkah yang tepat untuk solusi tersebut adalah
dengn membuka perdagangan internasional.
b. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa
Faktor sumber daya alam maupun sumberdaya manusia yang dimiliki oleh suatu negara
merupakan faktor penting yang akan menentukan terhadap jenis produk barang dan jasa
yang akan di hasilkan oleh negara tersebut.

c. Harga barang dan jasa akan lebih murah


Kelangkaan produk di pasar akan membawa dampak buruk bagi kestabilan harga pasar.
Umumnya terjadinya kelangkaan produk bisa terjadi karena sedikitnya pelaku usaha
dalam satu jenis industri tertentu sehingga berakibat pada rendahnya tingkat produksi,
selain itu langkanya bahan baku juga akan menjadi kendala dalam menurunnya kegiatan
produksi.
d. Menambah sumber pendapatan negara
Manfaat ekonomi internasional dengan adanya dibukanya pasar perdagangan dunia akan
memberikan dampak positif untuk potensi meningkatkan kegiatan ekspor.
e. Meningkatkan perkembangan teknologi
Teknologi umumnya diciptakan oleh negara maju yang mana di negara tersebut terdapat
sarana dan prasarana lengkap untuk menunjang dalam semua kegiatan baik itu untuk
research dan development atau penemuan baru di bidang Informasi Teknologi (IT).
4. Bentuk dan Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional
 Bentuk kerjasama ekonomi internasional
1. Kerja sama Bilateral
Yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh dua negara yang tujannya saling
menguntungkan kedua belah pihak, Misalnya kerja sama ekonomi antara Indonesia
dengan jepang. kerja sama tersebut berarti hanya melibatkan dua Negara saja.
2. Kerja Sama regional
Yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh beberapa Negara dalam satu region
atau kawasan, misalnya beberapa bentuk kerja sama nya adalah di bentuknya
ASEAN, AFTA, NAFTA, dan lainya.
3. Kerja sama Multiteral
Yaitu bentuk kerja sama yang tidak dibatasi oleh suatu kawasan tertentu. Kerja sama
multilateral ini ada yang dibawah naungan PBB dan ada yang tidak di bawah
Naungan PBB. Kerja sama dalam bidang ekonomi social di bawah naungan PBB
adalah ECOSOC (Economic and Social Council).
4. Kerja sama menurut tujuan dan lapagan usaha
Yaitu bentuk kerja sama yang dibentuk berdasarkan tujuan yangsama dan lapangan
usaha yang sama, misalnya OPEC - organisasi negara pengekspor minyak dunia,
CIPEC, ANRPC, ITC, ADB, dan lainya

 Bidang kerjasama ekonomi internasional


Kerjasama ekonomi tersebut mencakup berbagai bidang berikut :
1. Kerja sama produsen (Negara Produsen)
Contoh bentuk kerja sama produsen, yaitu OPEC, APEC, dan IBA

2. Kerja sama perdagangan dan tarif


Kerja sama ini mengatur tarif dan ketentuan dalam perdagangan. COntoh bentuk
kerja sama ini adalah GATT, ITO, dan APEC.
3. Kerja sama Keuangan
Contoh lembaga kerja sama keuangan adalah IMF dan IBRD.
4. Pasar Bersama
Dalam kerja sama pasar bersama, anggota bebas melakukan pemindahan faktor
produksi dan hasil produksi dengan mengurangi hambatan seminimal mungkin.
Misalnya MEE.
5. Kerja sama perburuan
Dalam kerja sama ini diatur mengenal hak dan kewajiban buruh misalnya ILO.

5. Lembaga-lembaga Kerjasama Ekonomi Internasional

1. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional dalam Naungan PBB.


a. IMF
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund-IMF) adalah lembaga
keuangan internasional di bawah naungan PBB yang didirikan untuk menciptakan
stabilitas sistem keuangan internasional. IMF didirikan pada tanggal 27 September
1945. Markas besar IMF berada di Washington DC,Amerika Serikat. Tujuan IMF
adalah memajukan kerja sama internasional dalam bidang ekonomi, keuangan, dan
perdagangan sehingga dapat memperluas kesempatan kerja dan mencapai
kemakmuran bersama anggota-anggotanya.
b. World Bank
Bank Dunia (World Bank) atau Bank Pembangunan dan Pengembangan
Internasional (International Bank for Recontruction and Development-IRBD)
didirikan pada tanggal 27 Desember 1947. Bank Dunia berkedudukan di
Washington DC, Amerika Serikat. Lembaga ini didirikan untuk memecahkan
masalah moneter dan keuangan lainnya. Kegiatan utama bank dunia pada masa awal
pendiriannya lebih difokuskan untuk membantu proses rekonstruksi bagi negara-
negara yang menderita karena Perang Dunia II. Pada perkembangan selanjutnya,
bantuan Bank Duniadialihkan kepada pemberian pinjaman dalam rangka membantu
negara-negara berkembang yang menjadi anggota Bank Dunia. Pinjaman yang
dibiayai oleh Bank Dunia hanya ditujukan untuk proyek-proyek yang produktif.
c. WTO
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization-WTO) adalah organisasi
internasional yang bertugas menata dan memfasilitasi lalu lintas perdagangan
antarnegara serta mengatasi perselisihan perdagangan antarnegara. WTO dibentuk
pada tahun 1995 sebagai pengganti dari General Agreement on Tarif and Trade
(GATT) yang dibubarkan pada tanggal 12 Desember 1995. WTO bertujuan
memantau pelaksanaan perjanjian dagang yang telah disepakati bersama dan
mengevaluasi kebijakan perdagangan nasional negara anggota. Selain itu, WTO juga
berperan sebagai forum negosiasi perdagangan dan aktif dalam menangani konflik
perdagangan yang terjadi, WTO juga memberikan bantuan teknik dan pelatihan bagi
negara-negara berkembang dalam bidang yang berhubungan dengan perdagangan
internasional serta bekerja sama dengan organisasi internasional lainnya.
d. FAO
Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agricultural Organization-FAO)
didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 di Kanada. Markas besar FAO berada di
Roma, Italia. Tujuan didirikannya FAO untuk meningkatkan jumlah dan mutu
pangan serta menyelenggarakan persediaan bahan makanan dan produksi agraris
internasional. Indonesia sebagai anggota FAO pernah menerima penghargaan atas
keberhasilannya dalam meningkatkan produksi beras.
e. ILO
Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization-ILO)
merupakan organisasi buruh dunia. ILO memiliki tugas dan tujuan memperbaiki
syarat dan kondisi kerja, mengatur standar upah internasional, hak dan kewajiban
buruh, serta meningkatkan kesejahteraan buruh. Prinsip yang digunakan ILO sebagai
dasar kegiatannya adalah perdamaian abadi dapat dicapai jika didasarkan pada
keadilan sosial.
f. IFC
IFC (International Finance Cooperation) merupakan organisasi kerja sama di bidang
keuangan dan merupakan bagian dari Bank Dunia. IFC memberikan pinjaman
kepada pengusaha-pengusaha swasta serta membantu mengalihkan investasi luar
negeri ke negara-negara yang sedang berkembang. IFC didirikan pada tanggal 24 Juli
1956 di Washington DC, Amerika Serikat. Tujuan didirikannya IFC adalah untuk
membantu penambahan modal yang sudah ada dan membantu memberikan kredit
jangka panjang kepada pengusaha swasta yang memperoleh jaminan dari negara
asalnya.
g. UNDP
UNDP (United Nations Development Program) adalah badan PBB yang memberikan
sumbangan untuk membiayai program-program pembangunan terutama bagi negara-
negara berkembang. UNDP dibentuk pada bulan November 1965. Proyek-proyek
yang dilakukan oleh UNDP antara lain seperti berikut :
1. Mencari, meneliti, dan mengaktifkan potensi sumber daya alam yang belum
dimanfaatkan serta sumber daya lain yang diperlukan bagi pembangunan.
2. Membantu pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di negara-negara yang sedang
berkembang dengan keterampilan kejuruan dan keterampilan professional.
3. Membina riset ilmiah yang berkaitan dengan masalah-masalah pembangunan
serta membantu pengembangan teknologi terapan.
4. Membina penyusunan rencana pembangunan nasional maupun regional.
UNDP didirikan dengan tujuan untuk memberikan bantuan, terutama untuk
meningkatkan pembangunan negara-negara berkembang. Bantuan itu berupa tenaga
ahli, penasihat, pelatihan, dan perlengkapan pembangunan.

h. UNIDO
UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) merupakan
organisasi pembangunan industri PBB yang didirikan pada tanggal 24 Juli 1967 dan
berkedudukan di Wina, Austria. Tujuan UNIDO adalah untuk memajukan
perkembangan industri di negara-negara berkembang, yaitu dengan memberikan
bantuan teknis, program-program latihan, penelitian, dan penyediaan informasi.
Tugas-tugas UNIDO antara lain;
1. Mengoordinasikan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh badan-badan
lain dalam lingkungan PBB yang berkaitan dengan bidang pengembangan
industri.
2. Menyediakan forum konsultasi dan negosiasi antara negara berkembang dan
negara industri maju.
3. Membantu menyusun program perbaikan dalam sistem perindustrian secara
internasional, dengan penekanan utama pada percepatan, alih pengetahuan teknis
dan teknologi ke negara-negara berkembang, serta memperkuat peran paten
untuk merangsang inovasi atau penemuan-penemuan baru dalam industri.

2. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional dalam Naungan PBB.


a. OPEC
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization Petrolium Exporting
Countries-OPEC) didirikan pada tahun 1960 atas prakarsa lima negara pengekspor
minyak, yaitu Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan Venezuela. Tujuan OPEC adalah
Memenuhi Kebutuhan Minyak dunia dengan prinsip saling menguntungkan,
mengatur pemasaran minyak sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat
sesama anggota OPEC, menentukan jumlah produksi minyak dunia. Semula
Indonesia merupakan anggota OPEC. Namun, pada bulan Mei 2008, Indonesia
mengumumkan keluar dari OPEC, karena sejak tahun 2003 Indonesia telah menjadi
negara importir minyak dan tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah
ditetapkan.
b. OECD
OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) merupakan
organisasi yang bergerak di bidang kerja sama ekonomi dan pembangunan. OECD
didirikan di Paris pada tahun 1960. Tujuan OECD pada awalnya membantu
memajukan produksi, kesempatan kerja, dan pendapatan nasional negara
anggotanya. Kemudian, organisasi ini berkembang menjadi suatu organisasi
penelitian ilmiah dan perundingan masalah ekonomi.
c. IGGI dan CGI
IGGI (Inter Government Group on Indonesia) merupakan gabungan negara-negara
industri maju yang dibentuk dengan tujuan memberikan bantuan pinjaman kepada
Indonesia dengan syarat lunak. Indonesia menerima bantuan dari IGGI sejak tahun
1967. Bantuan awal dari IGGI dalam bentuk penyusunan Program Rencana
Pembangunan Lima Tahun Indonesia, Repelita I (1969-1973) dan bantuan dana
pinjaman. Pada tanggal 25 Maret 1992, IGGI dibubarkan karena Belanda sebagai
ketua dianggap terlalu mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Sebagai
penggantinya, dibentuklah CGI (Consultative Group for Indonesia). CGI dibentuk
oleh Bank Dunia (World Bank) atas permintaan pemerintah Indonesia sebagai
pengganti IGGI. Anggota-anggota CGI terdiri atas negara-negara dan lembaga-
lembaga internasional yang sebagian besar merupakan mantan anggota IGGI. Pada
tanggal 24 Januari 2007, Indonesia memutuskan untuk membubarkan CGI.
Keputusan membubarkan CGI murni dari pemerintah Indonesia dengan alasan
utamanya adalah bahwa CGI tidak lagi murni menjadi forum konsultasi perencanaan
dan pendanaan pembangunan Indonesia, namun telah dimanfaatkan sebagai forum
politik negara-negara donatur. Dengan dibubarkannya CGI, Indonesia menyatakan
diri sudah mampu melakukan perencanaan pembiayaan pembangunan sendiri.
EKONOMI LINTAS MINAT

Judul : Perdagangan Internasional & Kerjasama Ekonomi Internasional

Guru Pembimbing : Rusma Yulinda, S.Pd

Oleh : - Hudiya Arini Haq


- Maulida Rahmi
- Reani Putri Aulia
- Syarifah Salma
- Syifa Rahima

Kelas : XII MIA 4

SMA NEGERI 1 KANDANGAN


Jl. Batuah No. 31 Telp. (0517) 21098 Kandangan
TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai