Anda di halaman 1dari 2

Pernikahan Roh-Jiwa dan Tubuh (Pernikahan Kristen/Prinsip Bejana)

OPINI | 07 January 2010 | 23:22 1322 6 1 dari 1 Kompasianer menilai Menarik

www.tubeoli.com/asadan/

Jika kita membaca Alkitab mengenai ikatan suami dan istri, Yesus berkata dalam
Matius 19: 5, Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya
dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging 19:6
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” maka kita dapat memahami dan
merasakan bagaimana pandangan firman terhadap hubungan ini adalah bersifat
roh/rohani dan sangatlah unik. Dalam pemberkatan nikah di Gereja, Roh Tuhan
diundang untuk memberkati keluarga yang baru.

Salah satu dari ayat mengenai hubungan ini adalah sebagai berikut. Suami dan istri
adalah satu, dua menjadi satu? Apakah mungkin? Dalam ayat 5 bahkan dikatakan
menjadi satu daging, apakah mungkin? Jika kita berpikir secara fisik tidak mungkin,
secara jiwa juga tidak, tetapi secara roh adalah sangat mungkin. Secara rohaniah
memungkinkan firman Tuhan satu daging itu menjadi dapat difahami.

Alkitab mengatakan manusia diibaratkan periuk (bejana tanah liat), diisi dengan
kebaikan, kemuliaan Tuhan dan berbagai rezeki (hal-hal rohaniah/keyakinan/ajaran-
ajaran). Perkawinan dua orang nasrani diibaratkan menyatukan 2 bejana menjadi satu
bejana keluarga, yg siap di isi dengan kemuliaan suka cita dan kasih kemuliaan
Tuhan. Bezana itu akan meluber keluar dan menyebarkan bau harum dan menjadi contoh
bagi dunia

Dapat diartikan perkawinan dua manusia Kristen adalah perkawinan yang menyatukan
roh masing masing manusia/individu tersebut. Karena keduanya Kristen maka kedua roh
tersebut adalah sama yaitu roh manusia Kristen. Ini adalah salah satu mengapa
alkitab mengatakan tidak boleh menikah antara manusia yang berbeda keyakinan,
karena secara prinsif roh adalah tidak dapat diterima (rohnya tidak dapat
disatukan). Kita dapat menggunakan istilah alkitab bahwa terang tidak dapat bersatu
dengan gelap, sehingga roh-roh dengan keyakinan berbeda secara prinsip roh menjadi
batal untuk istilah dua menjadi satu seperti yang tertulis pada ayat di atas.

Perkawinan 2 orang berbeda keyakinan adalah mengawinkan 2 bejana yang isinya


berbeda, sehingga seorang yang menjadi atau meninggalkan agamanya untuk sebuah
perkawinan, ia harus menuangkan terlebih dahulu isi bejananya dan mengisinya dengan
hal-hal rohaniah/keyakinan yg baru dan kemudia menikah. Itu berlaku di dalam
kekeristenan (harus belajar dahulu minimal 3 bulan sebelum boleh
diberkati/dinikahkan). Perkawinan Kristen mengawinkan bukan hanya Jiwa dan Tubuh
tetapi juga Roh. Dalam pemberkatan di Gereja, Roh Tuhan diundang untuk memberkati
keluarga yang baru. Karena Tuhan adalah empunya seluruh nyawa, sehingga kematianlah
yang dapat memisahkan.

Dalam kehidupan kita ada yg gagal mempertahankan bejananya, karena mungkin bejana
itu sendiri tidak bersatu artinya sejak awal sebelum menikah ada masalah misalnya
tidak seiman atau seorang yg pura-pura percaya, atau juga bejana keluarga itu tidak
diisi dengan dengan kemuliaan suka cita dan kasih kemuliaan Tuhan, sehingga bejana
itu sendiri tidak berfungsi dengan benar sehingga rusak atau pecah. Tapi Tuhan maha
pengasih sehingga hal yang harus dilakukan menurut Alkitab adalah pertobatan,
membangun/memperbaiki bejana itu. memulai sesuatu yg baru dengan bejana baru dari
pertobatan.

Manusia Kristen tidak boleh menikah lagi karena bejana yang dibangun tidak lagi
mengacu kepada kehendak Tuhan demi kedamaian dan sukacita didalam keluarga. Mereka
yang menikahlagi tidak menghormati Tuhan dan pada umumnya akan mendapatkan
kesusahan, ketidak damaian. Bahkan jika bejana itu pecah maka rejeki yang ditampung
oleh bejana itu juga tidak lagi tinggal didalam bejana, hal inilah yg menyebabkan
banyak keluarga yang menikah lagi rejekinya berkurang karena bejananya bocor atau
pecah. Orang-orang yg menikah lagi adalah melawan Tuhan, dalam arti berdosa dan
upah dosa adalah maut, maut dalam arti akan mendapat banyak masalah bahkan hingga
anak melawan dan menentang orang tua/bapak, atau merendahkan ibu kandung. Kekacauan
pasti akan terjadi. Alkitab mengatakan: doa orang yang tidak mengasihi istrinya
TIDAK SAMPAI KE SURGA/Tidak didengar oleh Tuhan.

Itulah menagapa dalam kekeristenan perkawinan adalah kudus dan sakeral karena Tuhan
diundang dalam perkawinan itu dan perkawinan hanya dapat dipisahkan oleh kematian.
Sesunguhnya semua adalah misteri Ilahi dan kita berusaha bekerja sama dengan Tuhan
untuk memecahkan misteri hidup kita. Perhatikan sekeliling kita berapa banyak orang
yg hancur keluarganya bahkan mengakibatkan banyak masalah dan contoh dari alkitab
seperti Ibrahim dengan Ishak dan Ismail serta perseteruannya, Nabi Daud dengan
hukuman Tuhan yang jatuh padanya.

Anda mungkin juga menyukai