TINJAUAN PUSTAKA
1
naik turun untuk memperbesar atau memperkecil rongga dada, serta
depresi dan elevasi tulang iga untuk memperbesar atau memperkecil
diameter anteroposterior rongga dada. Ventilasi alveolar adalah salah
satu bagian yang penting oleh karena oksigen pada tingkat alveoli inilah
yang mengambil bagian dalam proses difusi. Besarnya ventilasi alveolar
berbanding lurus dengan banyaknya udara yang masuk atau keluar paru,
laju napas, udara dalam jalan napas serta keadaan metabolik. S etelah
alveoli diventilasi dengan udara segar, langkah selanjutnya dalam proses
pernapasan adalah difusi Oksigen dari alveoli ke pembuluh darah paru
dan difusi karbondioksida dari arah sebaliknya melalui membran tipis
antara alveolus dan kapiler.
2
Hb (Karbaminohemoglobin) dalam sel darah merah, dan 70 % dalam
bentuk bikarbonat plasma (HCO 3 - ).
3
gagal napas hiperkapnia, yang masalah utamanya adalah hipoventilasi
alveolar. Selain pada lingkungan yang tidak biasa, diamana atmosfer
memiliki kadar oksigen yang sangat rendah, seperti pada k etinggian,
atau saat oksigen digantikan oleh udara lain, gagal napas hipoksemia
menandakan adanya penyakit yang mempengaruhi parenkim paru atau
sirkulasi paru.
4
gangguan neuromuskular (cedera medulaspinalis, sindroma Guillain -
Barre, Miastenia Gravis, Distrofi muskular), gangguan pada pleura
(cedera dada/flail chest, pneumotoraks, efusi pleura, k ifoskoliosis,
obesitas/sindroma pickwickan).
5
Derajat sianosis tergantung pada konsentrasi hemoglobin dan
keadaan perfusi pasien. Manifestasi lain dari hipoks emia adalah akibat
pasokan oksigen ke jaringan yang tidak mencukupi atau hipoksia.
Hipoksia menyebabkan pergeseran metabolisme ke arah anaerob disertai
pembentukan asam laktat. Peningkatan kadar asam laktat didarah
selanjutnya akan merangsang ventilasi. Hi poksia dini yang ringan dapat
menyebabkan gangguan mental, terutama untuk pekerjaan kompleks dan
berpikir abstrak. Hipoksia yang lebih berat dapat menyebabkan
perubahan status mental yang lebih lanjut, seperti somnolen, koma,
kejang dan kerusakan otak hipoksik permanen.
6
perubahan status mental dan perubahan klinis lain daripada nilai PaCO 2
mutlak.
7
mendiagnosa gagal napas adalah dengan mengukur gas darah arteri
(arterial blood gas), PaO 2 dan PaCO 2 . Selain itu dapat dilakukan
pemeriksaan hitung darah lengkap untuk mengetahui apakah ada anemia
yang dapat menyebabkan hipoksia jaringan. Pemeriksaan lain dapat
dilakukan untuk menunjang diagnosis underlaying disease (penyakit
yang mendasarinya).