Anda di halaman 1dari 5

Pengertian neurobiologi adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang kinerja sistem saraf,

fisiologi dan hubungannya dengan perilaku manusia. Neurobiologi merupakan suatu pengetahuan yang
mempelajari tentang sistem saraf.

Secara umum, gejala psikologis dikelompokan dalam lima katagori utama fungsi otak: kognisi, persepsi,
emosi, perilaku, dan sosialisasi, yang juga saling berhubungan.

Perilaku yang berhubungan dengan kognisi merupakan perilaku yang berhubungan dengan masalah-
masalah proses informasi skizrofenia sering disebut sebagai defisit kognisi. Perilaku ini termasuk
masalah-masalah semua aspek ingatan, perhatian, bentuk dan jumlah ucapan ( kelainan pikiran formal ),
pengambilan keputusan, dan delusi (bentuk dan isi fikiran).

Perilaku yang berhunungan dengan persepsi adalah persepsi mengacu pada identifikasi dan interprestasi
awal dari suatu stimulus berdasarkan situasi yang diterima melalui panca indra.

Perilaku yang berhubungan dengan emosi adalah emosi dapat diekspresikan secara berlebihan dengan
sikap atau kurang dengan sikap yang tidak sesuai. Individ yang mengalami skizofrenia biasanya
mempunyai masalah dengan hipoekspresi.

Perilaku yang berkaitan dengan gerak dan perilaku adalah respons neurobiologik maladaptif
menimbulkan perilaku yang aneh, tidak enak dipandang, membingungkan , sukar mengelola dan tampak
tidak kenal dengan orang lain

Perilaku yang berkaitan dengan hubungan kemampuan untuk menjalin hubugan kerja sama dan saling
tergantung dengan orang lain.(stuart and sundeen, 1998).

Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan
saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil
pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam
iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi
rangsangan.

Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik
dan sistem saraf otonom. Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam
bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan
(respon) terhadap rangsangan.

1. Struktur Saraf

Sistem saraf pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel gilial. Neuron
berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak dan
kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai
pemberi nutrisi pada neuron.
1.1. Sel Saraf (Neuron)

Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf adalah
sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel saraf (neuron)
terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Berikut adalah gambar
dan bagian-bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari
badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan
sitoplasma.

Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).

Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi
untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah
akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.

Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk
melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen
disebut nodus ranvier.

Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan
membantu regenerasi neurit (akson).

Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut
memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai
pada tujuan.

Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf
lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang
disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter
dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada
sinapsis.

Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson lah yang
menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:

Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang kepada
tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan
sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf
(otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan
akson yang panjang.

Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang.
Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari
sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

1.2. Sel Glial

Sel Glial berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia
diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.

2. Sistem Saraf Pusat

Pusat saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga ke sel
saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan (medula oblongata), dan
sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum
tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.

Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain, yaitu:

Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.

Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.

Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya di antara sel-sel saraf
yang ada.

Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan varol yang tersusun atas serabut saraf yang
menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dengan sumsum
tulang belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.

2.1. Otak Besar

Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak besar dikelilingi oleh
cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan melindungi otak dari guncangan. Di dalam
otak besar terdapat banyak pembuluh darah yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar.

Bila otak besar pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan berat otak besar yang
di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih berat dikarenakan ukurannya yang juga
lebih besar di bandingkan dengan otak wanita. Namun kecerdasan yang dimiliki masing-masing orang
baik laki-laki maupun perempuan tidak tergantung dengan berat otak yang mereka miliki. Tapi yang
mengukur dan menentukn tingkat kecerdasan yang ada pada otak yaitu yang jumlah hubungan antar
saraf satu dengan lainnya itu dalam jumlah banyak.

2.2. Otak Kecil


Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala dan dekat leher. Fungsi utama otak kecil adalah sebagai
pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Jika terjadi
rangsangan yang membahayakan, gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil
merupakan pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka semua
gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan.

2.3. Sumsum Lanjutan

Sumsum lanjutan (sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di persambungan antara otak
dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu tubuh, kendali muntah,
pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu,
sumsum lanjutan berperan untuk mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung
pun mempengaruhi refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi, pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan.

2.4. Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang. Sumsum tulang
belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna putih dan lapisan dalam yang
berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung yang
keras. Tulang punggung terdiri dari 33 ruas. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.

Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf penghubung. Fungsi saraf-
saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan ke otak.

Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain
menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke
saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.

Skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak > saraf motorik > otot > gerakan

Skema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > sumsum tulang belakang > saraf
motorik > otot > gerak refleks
Sumber:

1. Surtiretna, Nina. 2006. Mengenal Sistem Saraf. Bandung: PT Kiblat Buku Utama

2. Pack, Phillip E. 2007. Anatomy and Physiology. Bandung: Pakar Raya

3. Sloane, Ethel. 1994. Anatomy and Physiology: An Easy Learner. Sudbury: Jones and Bartlett Publishers,
Inc

Anda mungkin juga menyukai