TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Stunting
2.1.1. Pengertian
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh
asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena
asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi
mulai dari dalam kandungan dan terlihat saat anak berusia 2 tahun.
Menurut UNICEF, Stunting didefinisikan sebagai status gizi yang
didasarkan pada indek PB/U atau TB/U dimana dalam standar
antopometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut
berada pada ambang batas (Z score) <-2 SD sampai -3 SD
(pendek/stunted) dan <-3SD (sangat pendek/severely stunted).
(WHO press;2010)
Stunting yang telah terjadi bila tidak diimbangi dengan gizi
sebagai tumbuh kejar akan mengakibatkan menurunnya
pertumbuhan. Masalah Stunting merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang berhubungan dengan meningkatnya resiko
kesakitan, kematian dan hambatan pada pertumbuhan baik motorik
maupun mental.( Yunitasari L,2012)
Masalah Stunting menggambarkan adanya masalah gizi
kronis,dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu,masa janin dan masa
bayi atau balita,termasuk penyakit yang diderita selama masa
balita.Seperti masalah gizi lainnya,tidak hanya terkait masalah
keshatan,namun juga dipengaruhi berbagai kondisi lain,yang secara
tidak langsung mempengaruhi kesehatan.(Kementerian Kesehatan
RI, 2016)RI
2.1.2. Klasifikasi Stunting
Penilaian status gizi yang biasa dilakukan adalah dengan cara
pengukuran antopometri. Secara umum antopometri berhubungan
http://repository.unimus.ac.id
9
http://repository.unimus.ac.id
10
http://repository.unimus.ac.id
11
http://repository.unimus.ac.id
12
http://repository.unimus.ac.id
13
http://repository.unimus.ac.id
14
http://repository.unimus.ac.id
15
prestasi belajar anak dapat berasal dari dalam dirinya sendiri (faktor
internal), maupun dari luar dirinya (faktor eksternal). Faktor internal
meliputi kecerdasan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi, sedangkan
faktor eksternal meliputi lingkungan sekolah,kualitas sekolah,karakteristik
keluarga keluarga,seperti status social ekonomi, dan persepsi yang diambil
dari mata pelajaran serta karakteristik anak.(Abudayya,.et.al,.2011).
2.3. Pencegahan Stunting
Stunting merupakan masalah kesehatan yang bissa dicegah sejak dini,
mulai dalam kandungan hingga masa periode emas pertumbuhan anak.
Beberapa cara untuk mencegah Stunting adalah :
a. Pemenuhan zat gizi bagi ibu hamil. Ibu hamil harus mendapatkan
makanan yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet zat besi atau Fe),
dan terpantau kesehatannya
b. ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan
diberimakanan pendamping ASI (MP ASI) yang cukup jumlah dan
kwalitasnya.
c. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta
menjaga kebersihan lingkungan.
d. Sangat dianjurkan ketika anak berusia 3 tahun mengkonsumsi 13 gram
protein yang mengandung asam amino esensial setiap hari, yang didapat
dari sumber hewani, yaitu daging sapi, ayam, ikan, telur, dan susu.
e. Rajin mengukur tinggi badan dan berat badan anak setiap kali memeriksa
kesehatan di posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak serta mendeteksi dini terjadinya
gamngguan pertumbuhan (MCA Indonesia, 2015).
Pencegahan Stunting pada usia sekolah dengan melaksanakan
program school feeding sebagai salah satu sistem proteksi sosial nasional
mendukung perkembangan anak dan pada prakteknya dapat mendukung
produk agricultur local (WFP,2013) program school feeding memberikan
dampak positif pada energy intake dan status mikronutrien anak sekolah
selain itu juga meningkatkan akses pendidikan dan menurunkan morbiditas.
Apabila program ini dikombinasikan dengan fortifikasi makanan dan
http://repository.unimus.ac.id
16
http://repository.unimus.ac.id
17
Budaya
Masyarakat Penyakit infeksi
Agriculture dan
sistem pangan Kebutuhan Gizi Status Gizi Ibu
dan asupan Hamil
Kondisi politik makanan
ekonomi Kerusakan Stunting
Fungsional Otak
Faktor eksternal
Kecerdasan
sekolah
Prestasi Belajar
Keluarga Anak
Masyarakat
http://repository.unimus.ac.id
18
http://repository.unimus.ac.id