Supply and Demand
Supply and Demand
2. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan
waktu tertentu atau keadaan keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah penawaran.
Teori Penawaran yaitu analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan faktor-faktor yang
menentukan penawaran dan bagaimana faktor-faktor ini akan menentukan keseimbangan dan
perubahan keseimbangan di pasar.
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga
suatu barang dengan jumlah yang ditawarkan produsen/penjual, kurva yang menunjukkan
hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai
tingkat harga.
b) Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan
harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
Contohnya, produsen handphone china. Dengan fitur yang tidak kalah bersaing, namun
harganya murah dan terjangkau semua lapisan masyarakat.
c) Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun. Harga mobil-
mobil import yang masuk ke Indonesia, ketika memasuki pasar Indonesia harganya akan naik
karena tingginya biaya pajak yang dikenakan. Sehingga menurunnya permintaan dari
konsumen.
Sebagai contoh, D adalah permintaan yang saat ini sedang terjadi, dan D’ adalah
perkiraan permintaan yang terjadi di masa depan. Dari kurva tersebut terlihat bahwa
tingginya tingkat permintaan akan berpengaruh pada naiknya harga.
Sebagai contoh, S adalah penawaran yang saat ini sedang terjadi dan S’ adalah
perkiraan penawaran yang terjadi di masa depan. Dari kurva tersebut terlihat bahwa
rendahnya tingkat penawaran akan berpengaruh pada turunnya harga.
A. Pengertian Demand
Demand adalah kesediaan (preference) pembeli untuk membeli sejumlah barang tertentu pada
suatu tingkat harga tertentu.
a. Permintaan Individual
Permintaan individu adalah alternatif jumlah barang yang diminta oleh seorang konsumen
pada tinglat harga tertentu (Qdx).
contoh: Harga barang X yang berlaku di pasar adalah Rp 1000. Permintaan untuk barang
adalah A=1, B=4, C=3, D=9, E= 8, F=15
b. Permintaan kolektif
Permintaan kolektif adalah alternatif jumlah barang yang diminta oleh pasar (seluruh
konsumen) pada tingkat harga tertentu (QDx).
contoh: A+B+C+D+E+F= 40
Px = 500 → QDx = 60
Dari pengertian diatas dapat diketahui hukum permintaan. Jika semua asumsi diabaikan
(ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin
banyak dan jika harga naik maka permintaan atau pembeli akan semakin sedikit/berkurang.
B. Demand Schedule
Demand Schedule adalah suatu daftar (tabel) yang menunjukan hubungan antara berbagai
jumlah barang x yang diminta pada berbagai tingkat harga x yang berlaku.
QDx = f(Px)
QDx = aPx + b
40 = a 1000 + b
60 = a 500 + b
-20 = a 500 +b (subtitusi)
maka
a = -20/500 = -1/25
Dari Demand Schedule yang sudah dibahas sebelumnya, dapat digambarkan bentuk kurva
yang disebut Demand curve.
Demand Curve adalah alat yang digunakan berupa grafik yang menggambarkan tempat
kedudukan titik yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai
tingkat harga.
Bentuk demand curve adalah negative slope/slope downward atau menurun dari kiri atas ke
kanan bawah. hal tersebut dapat dibuktikan dengan rasio penambahan harga dan jumlah
barang yang diminta.
ΔPx
ΔQx
= negatif
Sesuai dengan yang disinggung sebelumnya bahwa ada yang disebut dengan Ceteris Paribus
yang artinya jika dianggap yang mempengaruhi permintaan hanyalah faktor harga maka
faktor lain diluar harga dianggap konstan (tidak berubah) → diabaikan.
Maka fungsinya :
Akibat perubahan faktor harga maka pengaruhnya terhadap permintaan (D) hanya terjadi
dalam satu garis kurva permintaan.
Ada dua kemungkinan yang mengakibatkan perubahan jumlah barang yang diminta:
Jika yang mempengaruhi permintaan adalah faktor-faktor lain diluar harga, maka faktor harga
dianggap konstan (tidak berubah).
Ada dua kemungkinan yang akan terjadi akibat perubahan diluar harga terhadap permintaan,
antara lain:
1. Peningkatan Permintaan
2. Penurunan Permintaan
A. Definisi Supply
Supply adalah kesediaan (preferensi) penjual mengenai jumlah suatu barang yang akan dijual
pada suatu tingkat harga tertentu. Yang mempelajari mengnai hubungan jumlah suatu barang
yang ditawarkan dengan tingkat harga.
Fungsi Penawaran:
Tidak seperti dalam permintaan, hubungan penawaran searah yang artinya berhubungan
positif. → Slope Positive.
B. Supply Schedule
Fungsi Penawaran bisa dinyaakan dalam bentuk tabel Supply Schedule berikiu ini:
Supply Schedule adalah daftar yang menunjukan hubungan antara berbagai jumlah barang
yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.
QSx = aPx + b
50 = a1000 + b
100 = a1500 + b -
-50 = -500a
a = 0,1
b= -50
C. Supply Curve
Dari Supply Schedule atau Supply Function sebelumnya dapat digambarkan dalam bentuk
kurva yang disebut kurva penawaran.
Supply Curve adalah tempat kedudukan titik-titik kemungkinan yang menghubungkan antara
berbagai jumlah suatu barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.
Bentuk kurva penawaran adalah belereng positif (positive slope) atau naik dari kiri bawah ke
kanan atas.
Ini dapat dibuktikan dari rasio penambahan harga denga penambahann jumlah barang yang
ditawarkan adalah positif →
ΔPx
ΔQx
=positif
n
Kemungkinan yang akan terjadi dari adanya perubahan harga barang itu sendiri terhadap
perubahan jumlah barang yang ditawarkan:
Penjual yang stuktur biaya produksinya lebih besar dari pasar akan keluar dari pasar.
Jika yang dianalisis perubahan diluar harga barang itu sendiri maka faktor harga dianggap
konstan (tetap).
Kemungkinan yang akan terjai akibat perubahan diluar harga terhadap perrubahan penawaran
(supply)
Pada keadaan tersebut juga terjadi keseimbangan dalam jumlah barang yang diperjualbelikan
oleh kedua belah pihak yang disebut Quantity Equilibrium atau QDx=QSx.
Jika harga yang terjadi lebih besar dari harga keseimbangan atau P1>P maka QSx>QDx
berarti tidak terjadi keseimbangan atau disebut Disequilibrium. Selisih antara QSx dan QDx
bisa disebut kelebihan penawaran (Excess Supply).
Akibat dari Excess Supply akan menyebabkan terjadinya persaingan antara penjual yang
mengakibatkan tingkat harga turun sampai mencapai keseimbangan kembali yaitu pada saat
PSx=PDx dan QDx=QSx atau Market Equilibrium.
Kalau harga yang terjadi lebih kecil dari harga keseimbangan atau atau P 2 < P maka QSx <
QDx. Berarti jika tidak terdapat keseimbangan atau disebut Disequilibrium. Selisih antara
QDx dan QSx bisa disebut kelebihan permintaan (Excess Demand).
Akibat dari Excess Demand akan timbul persaingan antara pembeli yang menyebabkan
tingkat harga naik sampai mencapai keseimbangan kembali yaitu pada saat PSx=PDx dan
QDx=QSx atau Market Equilibrium.
Apabila fungsi demand pasar dan fungsi supply pasar diketahui, maka titik keseimbangan
dapat dihitung dengan teori keseimbangan, yaitu keseimbangan tercapai jika QDx=QSx.
Contoh:
QDx=QSx
100-Px = -10+Px
110 = 2Px
Px = 55 → Price Equilibrium
QDx=QSx
100-55 = -10+55
45 = 45
Qx = 45 → Quantity Equilibrium
sebelum pajak
Tax K
TK = 5
Pajak ditanggung produsen Tax P
Tax P
TP = 5
Pajak diterima pemerintah Tax G =
TG = 17,5 x 10
TG = Rp.175.-
Subsidi
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan
consumen, sehingga subsidi selalu mengurangi harga barang yang ditawarkan atau hanya
mempengaruhi fungsi penawaran sedang fungsi permintaan tetap. Contoh :
Fungsi permintaan ditunjukan dengan P = 50 - 2Q dan penawaran ditunjukan dengan P = -30
+ 2Q. dan subsidi sebesar Rp.10,-per unit. Tentukan titik keseimbangan pasar setelah subsidi
Sebelum pajak Setelah pajak
Pd = Ps Pd = Ps - subsidi
50 – 2Q = -30 +2Q 50 – 2Q = -30 +2Q - 10
50 + 30 = 2Q + 2Q 50 – 2Q = -40 +2Q +
80 = 4Q 50 +40 = 2Q + 2Q
Q = 20 90 = 4Q
Q = 22, 5
Pd = 50 - 2Qd
Pd = 50 – 2(20) Pd = 50 - 2Qd
P = 10 Pd = 50 – 2(22,5)
=5
pajak
SK
SK= 5
subsidi ditanggung produsen SP
SP
SP = 5
subsidi diterima pemerintah SG =
SG = 17,5 x 10
SG = Rp.175.-