Anda di halaman 1dari 16

PEMBAHASAN

A. Definisi Ruang Lingkup teori ekonomi manajerial


Ekonomi Manajerial adalah aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dengan
cara yang paling efisien.
Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori dan metode ekonomidalam proses
pengambilan keputusan manajerial dan administratif (Hirschey,M,2003). Maka ekonomi
manajerial mengkaji dan mengembangkan prinsip-prinsi keilmuan yang dapat digunakan
sebagai rujukan unutk meningkatkan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan
manajerial.
Ini sangat membantu para manajer untuk memahami bagaimana determinan ekonomi
mempengaruhi kinerja organisasi dan perilaku manajerial. Dalam konteks pembelajaran yang
ekstensif, ekonomi manajerial memanfaatkan sejumlah alat analisis seperti metode
kuantitatif, statistik atau ekonometrika dan konsep-konsep manajemen strategik serta analisis
keuangan.
Ekonomi manajerial adalah suatu penerapan ilmu yang menggabungkan antara ilmu
ekonomi dan pengambilan keputusan.

1. Terkaitan Dengan Teori Ekonomi.


Keputusan dari manajemen dapat menerapkan ilmu ekonomi dan perangkat ilmu
terapan. Ekonomi mikro mempelajari mengenai tingkah laku ilmu ekonomi secara individual
sebagai unit pengambilan suatu keputusan dalam sistem perdagangan bebas. Dan ekonomi
makro melihatnya secara agregat, yaitu seperti: output, pendapatan, investasi, keseluruhan
harga atau harga total. Teori ekonomi berguna untuk memprediksi serta menerangkan tingkah
laku ekonomi. Teori ekonomi umumnya dimulai dengan suatu model, model merupakan
suatu abstraksi dari banyak hal yang meliputi dari suatu kejadian dan berusaha untuk
mengidentifikasi dari beberapa banyak faktor dari suatu kejadian.
pengertian ekonomi manajerial

2. Terkaitan Dengan Ilmu Keputusan


Ilmu keputusan mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan juga ekonometrik
guna untuk membentuk serta mengestimasi model yang ditujukan untuk perilaku optimal
suatu perusahaan. Matematika ekonomi ini dipakai untuk memformulasi model ekonomi
yang dipostulatkan oleh teori ekonomi ekonometrik yang menerapkan peralatan statistik pada
perangkat dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi
yaitu untuk peramalan.

3. Keterkaitan dengan berbagai fungsional ilmu administrasi bisnis


Hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional ilmu administrasi bisnis
menjadi latar belakang dalam pengambilan keputusan. Area fungsi administrasi tersebut
diantaranya meliputi: akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen SDM (Sumber Daya
Manusia) dan produksi. Jadi ekonomi manajerial adalah sebagai pelajaran yang
menggabungkan antara teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan juga area fungsionl
ilmu administrasi Bisnis, yang membahas bagaimana hal itu saling berinteraksi antara satu
sama lain pada organisasi atau perusahaan untuk mencapai target atau tujuan perusahaan
dengan cara yang lebih efisien.
B. Penawaran dan permintaan harga bersaing keseimbangan pasar
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat
harga tertentu dalam waktu tertentu. Teori permintaan yaitu analisis dalam ilmu ekonomi
yang menerangkan faktor-faktor yang menemukan permintaan, dan bagaimana faktor-faktor
ini mempengaruhi keseimbangan.
Kurva permintaan individual adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah-jumlah
suatu barang untuk setiap satuan waktu oleh seorang konsumen yang ingin membeli pada
berbagai harga satuan barang tersebut.
Contoh : Permintaan adalah di Pasar Senen yang bertindak sebagai permintaan adalah
pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan
penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil
dari tawar-menawar yang alot.

2. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan
waktu tertentu atau keadaan keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah penawaran.
Teori Penawaran yaitu analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan faktor-faktor yang
menentukan penawaran dan bagaimana faktor-faktor ini akan menentukan keseimbangan dan
perubahan keseimbangan di pasar.
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga
suatu barang dengan jumlah yang ditawarkan produsen/penjual, kurva yang menunjukkan
hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai
tingkat harga.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran


a) Biaya produkisi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan
membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu
bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi
canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
Contohnya : pembuatan barang-barang limited edition,meskipun harga barangnya mahal kan
tetapi banyak diburu kolektor sehingga tidak terjadi penurunan harga.

b) Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan
harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
Contohnya, produsen handphone china. Dengan fitur yang tidak kalah bersaing, namun
harganya murah dan terjangkau semua lapisan masyarakat.

c) Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun. Harga mobil-
mobil import yang masuk ke Indonesia, ketika memasuki pasar Indonesia harganya akan naik
karena tingginya biaya pajak yang dikenakan. Sehingga menurunnya permintaan dari
konsumen.

d) Ketersediaan barang pengganti / pelengkap


Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen
akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan,
akhirnya penawaran pun dikurangi. Contohnya, persaingan antara para produsen handphone.
Berusaha menambahkan fitur-fitur yang lebih menarik dengan harga yang murah. Demi
menarik minat konsumen.

e) Prediksi / perkiraan harga di masa depan


Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri
dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih
banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor. Contohnya,para produsen pengolahan emas
akan memperbanyak output produksi dan akan menjual lebih banyak produk mereka ketika
harga BBM naik untuk memperoleh keuntungan yang lebih.

4. Penentuan Harga Keseimbangan


Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya
langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan
bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan
uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk
secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara
kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga
dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan
sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan
bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan
harga. Atau dapat dilihat dalam kurva berikut ini :

Pada kurva diatas bahwa tercapai titik pertemuan/ekuilibrium (kesepakatan harga)


antara garis Penawaran (Supply) dan garis permintaan (Demand).
1. Pergeseran Harga Keseimbangan
1) Pergeseran harga keseimbangan saat terjadi perubahan permintaan
Ketika terjadi perubahan (naik atau turun) permintaan, maka akan tercapai kesepakatan
harga baru. Seperti terlihat pada kurva berikut :

Sebagai contoh, D adalah permintaan yang saat ini sedang terjadi, dan D’ adalah
perkiraan permintaan yang terjadi di masa depan. Dari kurva tersebut terlihat bahwa
tingginya tingkat permintaan akan berpengaruh pada naiknya harga.

1) Pergeseran harga keseimbangan saat terjadi perubahan penawaran


Ketika terjadi perubahan (naik atau turun) penawaran, maka akan tercapai kesepakatan
harga baru. Seperti terlihat pada kurva berikut :

Sebagai contoh, S adalah penawaran yang saat ini sedang terjadi dan S’ adalah
perkiraan penawaran yang terjadi di masa depan. Dari kurva tersebut terlihat bahwa
rendahnya tingkat penawaran akan berpengaruh pada turunnya harga.

A. Pengertian Demand

Demand adalah kesediaan (preference) pembeli untuk membeli sejumlah barang tertentu pada
suatu tingkat harga tertentu.

Kondisi permintaan konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

 Keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa (willingness to consume)

 Kemampuan untuk mewujudkan keinginan mengkonsumsi tersebut (ability to


consume)

Ada dua pengertian permintaan menurut subjeknya:

a. Permintaan Individual
Permintaan individu adalah alternatif jumlah barang yang diminta oleh seorang konsumen
pada tinglat harga tertentu (Qdx).
contoh: Harga barang X yang berlaku di pasar adalah Rp 1000. Permintaan untuk barang
adalah A=1, B=4, C=3, D=9, E= 8, F=15

b. Permintaan kolektif

Permintaan kolektif adalah alternatif jumlah barang yang diminta oleh pasar (seluruh
konsumen) pada tingkat harga tertentu (QDx).
contoh: A+B+C+D+E+F= 40

Dari contoh permintaan kolektif diatas dapat diketahui:

Px (harga barang) = 1000 → QDx = 40

Dan diasumsikan harga turun menjadi Rp 500, sehingga permintaan naik.

Px = 500 → QDx = 60

Sesungguhnya banyak faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan, namun diasumsikan


hanya harga (Px) yang di perhatikan mengingat memang harga yang paling mempengaruhi
permintaan dan penawaran. Sehingga diasumsikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
permintaan diabaikan, itulah yang disebut dengan Ceteris Paribus.

Dari pengertian diatas dapat diketahui hukum permintaan. Jika semua asumsi diabaikan
(ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin
banyak dan jika harga naik maka permintaan atau pembeli akan semakin sedikit/berkurang.

B. Demand Schedule

Demand Schedule adalah suatu daftar (tabel) yang menunjukan hubungan antara berbagai
jumlah barang x yang diminta pada berbagai tingkat harga x yang berlaku.

Berdasarkan contoh sebelumnya sudah diketahui Demand Schedule sebagai berikut:

Dari daftar tersebut dapat dibuat fungsi demand:

QDx = f(Px)
QDx = aPx + b

40 = a 1000 + b
60 = a 500 + b
-20 = a 500 +b (subtitusi)

maka
a = -20/500 = -1/25

b = 80 (a dimasukan kembali kedalam formula)

Sehingga ditemukan fungsi permintaan: QDx=80-1/25Px

C. Kurva Permintaan (Demand Curve)

Dari Demand Schedule yang sudah dibahas sebelumnya, dapat digambarkan bentuk kurva
yang disebut Demand curve.

Demand Curve adalah alat yang digunakan berupa grafik yang menggambarkan tempat
kedudukan titik yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai
tingkat harga.

Bentuk demand curve adalah negative slope/slope downward atau menurun dari kiri atas ke
kanan bawah. hal tersebut dapat dibuktikan dengan rasio penambahan harga dan jumlah
barang yang diminta.

ΔPx

ΔQx

= negatif

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Penentu) Permintaan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain:


1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut (harga barang
pengganti atau pelengkap/ komplementer) (Py)
3. Pendapatan masyarakat (M)
4. Distribusi pendapatan masyarakat (Mb)
5. Selera masyarakat (T)
6. Jumlah penduduk (Po)
7. Ramalan dimasa yang akan datang (expectation) (E)

1. Pengaruh Faktor Harga (Px) terhadap Permintaan (ceteris paribus)

Sesuai dengan yang disinggung sebelumnya bahwa ada yang disebut dengan Ceteris Paribus
yang artinya jika dianggap yang mempengaruhi permintaan hanyalah faktor harga maka
faktor lain diluar harga dianggap konstan (tidak berubah) → diabaikan.

Maka fungsinya :

QDx = f(Px) → ceteris paribus

Akibat perubahan faktor harga maka pengaruhnya terhadap permintaan (D) hanya terjadi
dalam satu garis kurva permintaan.

Ada dua kemungkinan yang mengakibatkan perubahan jumlah barang yang diminta:

a. Kenaikan Kuantitas Permintaan

 Kesediaan pembeli bertambah untuk membeli barang lebih banyak.

 Turut sertanya pembeli-pembeli baru.

b. Penurunan Kuantitas Permintaan

 Kesediaan pembeli berkurang untuk membeli barang.

 Keluarnya pembeli-pembeli yang tidak mampu.

2. Pengaruh Faktor Diluar Harga Terhadap Permintaan

Jika yang mempengaruhi permintaan adalah faktor-faktor lain diluar harga, maka faktor harga
dianggap konstan (tidak berubah).

Maka fungsinya menjadi:

QDx = f (Py, M, Md, T, Po, E)


QDx = f (diluar harga barang x)

Misalkan: pendapatan atau selera konsumen berubah (meningkat / menurun) maka


permintaan akan berubah (meningkat / menurun) → terjadi pergeseran kurva secara
keseluruhan.

Ada dua kemungkinan yang akan terjadi akibat perubahan diluar harga terhadap permintaan,
antara lain:

1. Peningkatan Permintaan

 Dengan permintaan yang tetap permintaan meningkat.

 Meningkatnya permintaan mengakibatkan tingkat harga naik.

2. Penurunan Permintaan

 Dengan harga yang tetap (sama) permintaan menurun.

 Menurunnya permintaan mengakibatkan tingkat harga turun.

TEORI PENAWARAN (SUPPLY THEORY)


Untuk mempelajari teori penawaran digunakan tiga pendekatan:
1. Arti Supply: dalam bentuk definisi
2. Supply Schedule : dalam bentuk tabel
3. Supply Curve : dalam bentuk grafik

A. Definisi Supply
Supply adalah kesediaan (preferensi) penjual mengenai jumlah suatu barang yang akan dijual
pada suatu tingkat harga tertentu. Yang mempelajari mengnai hubungan jumlah suatu barang
yang ditawarkan dengan tingkat harga.

Fungsi Penawaran:

QSx = f (Px) → ceteris paribus

Tidak seperti dalam permintaan, hubungan penawaran searah yang artinya berhubungan
positif. → Slope Positive.

Maka muncul hukum penawaran sebagai berikut:

Jika harga (Px) naik maka Penawaran (QSx) juga naik.


Jika harga (Px) turun maka Penawaran (QSx) juga turun.

Pengertian Penawaran / Supply dibagi dua:

1. Penawaran Individual → penawaran perorangan (firm) (QSx = f (Px))


2. Penawaran Kolektif/ Penawaran Pasar (Market Supply) → merupakan jumlah individual
firm yang menawarkan barang yang sama → disebut industri (pasar).

Market Supply → QS = QS1+QS2+QS3+...+QSn

B. Supply Schedule

Fungsi Penawaran bisa dinyaakan dalam bentuk tabel Supply Schedule berikiu ini:

Supply Schedule adalah daftar yang menunjukan hubungan antara berbagai jumlah barang
yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.

Fungsi dari penawaran dapat ditunjukan dari supply schedule:

QSx = aPx + b

50 = a1000 + b
100 = a1500 + b -
-50 = -500a
a = 0,1

b= -50

Dari rumus itu dapat diketahui fungsi penawaran:


QSx = -50 + 0,1 Px

C. Supply Curve

Dari Supply Schedule atau Supply Function sebelumnya dapat digambarkan dalam bentuk
kurva yang disebut kurva penawaran.

Supply Curve adalah tempat kedudukan titik-titik kemungkinan yang menghubungkan antara
berbagai jumlah suatu barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.

Bentuk kurva penawaran adalah belereng positif (positive slope) atau naik dari kiri bawah ke
kanan atas.

Ini dapat dibuktikan dari rasio penambahan harga denga penambahann jumlah barang yang
ditawarkan adalah positif →

ΔPx

ΔQx

=positif

n
Kemungkinan yang akan terjadi dari adanya perubahan harga barang itu sendiri terhadap
perubahan jumlah barang yang ditawarkan:

1. Peningkatan jumlah kuantitas barang:

 Naiknya tingkat harga, maka kesediaan produsen untuk menjual bertambah.

 Turut sertanya penjual baru di pasar.

2. Penurunan jumlah kuantitas barang:

 Turunnya tingkat harga maka kedediaan produsen untuk menjual berkurang.

 Penjual yang stuktur biaya produksinya lebih besar dari pasar akan keluar dari pasar.

2. Pengaruh faktor diluar harga barang itu sendiri terhadap penawaran

Jika yang dianalisis perubahan diluar harga barang itu sendiri maka faktor harga dianggap
konstan (tetap).

QSx = f (Py, R, Tc , C, ...)


Berarti akibat perubahan diluar harga akan terjadi pergeseran kurva penawaran kekanan atau
ke kiri (shift in supply).

Kemungkinan yang akan terjai akibat perubahan diluar harga terhadap perrubahan penawaran
(supply)

1. Peningkatan dalam Penawaran

 Dengan harga sama (P0) penawaran meningkat dari Q0 → Q1

 Meningkatnya S(S0 → S1) Menyebabkan tingkat harga turun dari P0 → P1

2. Penurunan dalam Penawaran

 Dengan harga sama (P0) penawaran menurun dari Q0 → Q2

 Menurunya S(S0 → S2) Menyebabkan tingkat harga naik dari P0 → P2

KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Dasar teori keseimbangan terjadi atau ditentukan oleh interaksi antara permintaan pasar dan
penawaran pasar yang akan menentukan harga pasar yang terjadi atau disebut Price
Equilibrium. Karena tingkat harga yang terjadi disetujui oleh kedua belah pihak (penjual dan
pembeli), maka: PDx=PSx

Pada keadaan tersebut juga terjadi keseimbangan dalam jumlah barang yang diperjualbelikan
oleh kedua belah pihak yang disebut Quantity Equilibrium atau QDx=QSx.

Jika harga yang terjadi lebih besar dari harga keseimbangan atau P1>P maka QSx>QDx
berarti tidak terjadi keseimbangan atau disebut Disequilibrium. Selisih antara QSx dan QDx
bisa disebut kelebihan penawaran (Excess Supply).
Akibat dari Excess Supply akan menyebabkan terjadinya persaingan antara penjual yang
mengakibatkan tingkat harga turun sampai mencapai keseimbangan kembali yaitu pada saat
PSx=PDx dan QDx=QSx atau Market Equilibrium.

Kalau harga yang terjadi lebih kecil dari harga keseimbangan atau atau P 2 < P maka QSx <
QDx. Berarti jika tidak terdapat keseimbangan atau disebut Disequilibrium. Selisih antara
QDx dan QSx bisa disebut kelebihan permintaan (Excess Demand).

Akibat dari Excess Demand akan timbul persaingan antara pembeli yang menyebabkan
tingkat harga naik sampai mencapai keseimbangan kembali yaitu pada saat PSx=PDx dan
QDx=QSx atau Market Equilibrium.

Menentukan keseimbangan dengan pendekatan kuantitatif

Apabila fungsi demand pasar dan fungsi supply pasar diketahui, maka titik keseimbangan
dapat dihitung dengan teori keseimbangan, yaitu keseimbangan tercapai jika QDx=QSx.

Contoh:

QDx = 100 - Px → Permintaan Pasar


QSx = -10 + Px → Penawaran Pasar

Maka dapat diketahui nilai keseimbangannya dengan menggunakan teori keseimbangan:

QDx=QSx
100-Px = -10+Px
110 = 2Px
Px = 55 → Price Equilibrium

jadi dapat juga diketahui Qx (yaitu QSx=QDx)

QDx=QSx
100-55 = -10+55
45 = 45
Qx = 45 → Quantity Equilibrium

Dari fungsi tersebut dapat digambarkan kurva:


Exess Demand and Excess Supply
a. Excess demand adalah kelebihan permintaan akibat penurunan harga (penetapan harga
maksimum oleh pemerintah)
b. Excess Supply adalah kelebihan penawaran akibat kenaikan harga (perubahan harga
minimum oleh pemerintah)
PENGARUH SUBSIDI DAN PAJAK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
pajak
Pajak yang dikeluarkan ats penjualan selalu menambah harga barang yang
ditawarkan, sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedangkan fungsi
penawarannya tetap.
Contoh
Fungsi permintaan ditunjukan dengan P = 50 - 2Q dan penawaran ditunjukan dengan
P = -30 + 2Q. dan pajak sebesar Rp.10,-per unit. Tentukan titik keseimbangan pasar setelah
pajak
Sebelum pajak Setelah pajak
Pd = Ps Pd = Ps + pajak
50 – 2Q = -30 +2Q 50 – 2Q = -30 +2Q + 10
50 + 30 = 2Q + 2Q 50 – 2Q = -20 +2Q +
80 = 4Q 50 +20 = 2Q + 2Q
Q = 20 70 = 4Q
Q = 17, 5
Pd = 50 - 2Qd
Pd = 50 – 2(20) Pd = 50 - 2Qd
P = 10 Pd = 50 – 2(17,5)
= 15

Pajak ditanggung konsumen Tax K P = harga keseimbangan

sebelum pajak
Tax K

TK = 5
Pajak ditanggung produsen Tax P
Tax P

TP = 5
Pajak diterima pemerintah Tax G =

TG = 17,5 x 10
TG = Rp.175.-

Subsidi
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan
consumen, sehingga subsidi selalu mengurangi harga barang yang ditawarkan atau hanya
mempengaruhi fungsi penawaran sedang fungsi permintaan tetap. Contoh :
Fungsi permintaan ditunjukan dengan P = 50 - 2Q dan penawaran ditunjukan dengan P = -30
+ 2Q. dan subsidi sebesar Rp.10,-per unit. Tentukan titik keseimbangan pasar setelah subsidi
Sebelum pajak Setelah pajak
Pd = Ps Pd = Ps - subsidi
50 – 2Q = -30 +2Q 50 – 2Q = -30 +2Q - 10
50 + 30 = 2Q + 2Q 50 – 2Q = -40 +2Q +
80 = 4Q 50 +40 = 2Q + 2Q
Q = 20 90 = 4Q
Q = 22, 5
Pd = 50 - 2Qd
Pd = 50 – 2(20) Pd = 50 - 2Qd
P = 10 Pd = 50 – 2(22,5)
=5

Subsidi ditanggung konsumen SK P = harga keseimbangan sebelum

pajak
SK

SK= 5
subsidi ditanggung produsen SP

SP

SP = 5
subsidi diterima pemerintah SG =

SG = 17,5 x 10
SG = Rp.175.-

Anda mungkin juga menyukai