Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SEJARAH AMERIKA

Tentang

PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN NASIONAL di KANADA- AMERIKA LATIN


AMERIKA SERIKAT

Dosen Pembimbing :

Azmi Fitrisia, S.Pd, M.Pd

KELOMPOK 5:

Nisa Lutfia Husna (18046117)

Kasmira (18046156)

Fadel Martha (18046

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
berkah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Perkembangan Awal Amerika

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapat referensi dari beberapa sumber
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada pihak yang telah memperlancar pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritikan dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Sejarah Awal Perkembangan Amerika ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Padang,13 September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4

1.1 Latar belakang .............................................................................. 4


1.2 Rumusan masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 5

2.1 Pasal-Pasal Konfederasi………………………………………….5


2.2 Pemerintahan Federal………….…………………………………7
2.3 PemerintahanJeferson …………….………………………………8
2.4 Masa Damai………….……………...……………………………11
2.5 Pemerintahan Jacson……………………………………………..14

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 17

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

3
Latar belakang dalam penulisan makalah ini yang pertama yaitu untuk tugas
kelompok pada mata kuliah Sejarah Amerika.Selain itu juga sebagai bahan untuk
diskusi kelompok pada mata kuliah Sejarah Amerika khusus nya mengenai
pembentukan pemerintahan nasional di Kanada – Amerika latin dan Amerika Serikat
dan juga sebagai panduan dalam diskusi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dalam pembentukan pemerintahan nasional di Kanada –
Amerika Latin dan Amerika Serikat?
2. Apa dan bagaimana itu pasal – pasal konfederasi, Pemerintahan Federal,
Pemerintahan Jefferson, Masa Damai (1817 – 1825), Pemerintahan Jacson?

C. Tujuan
1. Tujuan pertama penulisan makalah ini yaitu untuk tugas kelompok dalam mata
kuliah Sejarah Amerika
2. Tujuan kedua penulisan makalah ini yaitu sebagai bahan acuan dalam diskusi
kelompok.
3. Selain tujuan diatas penulisan makalah ini juga bertujuan sebagai sumber informasi
mengenai Sejarah Amerika.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasal – Pasal Konfederasi

Pasal-Pasal Konfederasi adalah persetujuan antara 13 negara bagian yang menjadi


konstitusi pertama Amerika Serikat sebagai konfederasi negara berdaulat. Dokumen ini
dibuat oleh Kongres Kontinental pada pertengahan tahun 1776, dan versi yang disetujui

4
dikirim ke negara-negara bagian untuk diratifikasi pada akhir tahun 1777.Ratifikasi resmi
oleh 13 negara bagian selesai pada awal tahun 1781.Bahkan saat masih belum diratifikasi,
dokumen ini menjadi sumber legitimasi bagi Kongres Kontinental dalam mengarahkan
Perang Revolusi Amerika, menjalankan diplomasi dengan Eropa, dan mengatur urusan
wilayah dan penduduk asli.Namun, lemahnya pemerintahan yang dibuat oleh dokumen ini
menimbulkan kekhawatiran di antara para nasionalis. Pada 4 Maret 1789, dokumen ini
digantikan oleh Konstitusi Amerika Serikat, yang memberikan lebih banyak kekuatan
kepada pemerintahan.
Konfederasi tahun 1777 telah mengabaikan kemungkian dibentuknya pemerintahan
union, dan setiap negara bagian di bawah konfederasi tetap memiliki kedaulatannya.
Karena merasa khawatir dengan terbentuknya pemerintahan nasional yang kuat yang
dikendalikan jauh dan negara-negara bagian, setiap negara bagian menyerahkan
kekuasaannya kepada Kongres sambil tetap mempertahankan kepentingan lokal negara
bagian. Kongres memiliki kewenangan dalam:

1) menyatakan perang dan damai,

2) merundingkan perjanjian dan aliansi,

3) mengatur urusan Indian,

4) membentuk sistem mata uang, ukuran dan timbangan, dan

5) menjalan sistem pengiriman pos.

Negara bagian tetap memiliki hak atas pengenaan pajak terhadap warganya,
mengatur perdagangan. Kongres tidak dapat mengenakan aturan terhadap warga negara
bagian.

Dalam sistem konfederasi, pemerintahan pusat dipegang oleh Kongres yang


anggota- anggotanya berasal utusan dari setiap negara bagian yang memiliki satu hak suara.
Untuk menyelenggarakan pemerintahan, Kongres membentuk beberapa kementrian dan
menunjuk Robert Morris serbagai pimpinan pejabat keuangan. Kemampuan Mods dalam

5
menangani masalah keuangan teramasuk memperlancar arus pinjaman dari luar dapat
mencegah masalah keuangan negara baru tersebut.

Pemerintahan nasional, seperti halnya pemerintah negara-negara bagian, masih


menggambarkan cara pikir kaum revolusioner Amerika. Karena percaya bahwa kekuasaan
dan kebebasan serta kemerdekaan (liberty) terletak pada kutub yang berbeda, mereka lebih
memilih pemerintahan desentralisasi dengan memberikan sedikit mungkin kewenangan
eksekutif pada orang yang menjalankan pemerintahan. Karena para pemimpin revolusioner
memperoleh pengalaman politik pada masa perang kemerdekaan, mereka tidak memiliki
pandangan nasional dan tetap menganggap bahwa pemerintahan negara bagian harus
menjalankan dan memberikan pelayanan apapun kepada wargananya. Pembentukan
pemerintah pusat yang hanya memiliki kekuasan kecil tersebut menunjukkan adanya gaya
pemerintahan provinsi yang berlangsung selaina satu abad sebelum meletusnya perang
kemerdekaan.

Pada awal tahun 1780-an timbul pemikiran, terutama dari golongan republik, bahwa
undang-undang pemerintah negara bagian tidak lagi membawa aspirasi rakyatnya terutama
mengenai isyu-isyu tentang masalah tempat tinggal serta cara pengenaan pajak kepada
warga. Sedangkan golongan konservatif mempersolakan perluasan kewenangan parlemen
dalam urusan pemerintahan eksekutif. Banyak negara bagian yang gagal dalam menjamin
kebebasan politik warganya. Selain itu terjadi perselisihan antarnegara bagian mengenai
masalah perdagangn dan penanganan masalah orang-oang Indian.

Pada tahun 1781, dua orang nasionalis ekstrim Robert Morris dan Alexander
Hamilton menuntut diperkuatnya pemerintah nasional untuk menjamin kedaulatan Amerika
Serikat Untuk sementara tuntutan mereka tidak dapat dipenuhi oleh Kongres dan mereka
masih harus menunggu hingga diselenggarakannya Konvensi Philadeplhia.

A. Konvensi Philadelphia 1787

Konvensi Philadelphia diawali dengan Pertemuan Alexandria antara Virginia dan


Maryland mengenai masalah pelayaran di Sungai Patomak tahun 1785. Pertemuan tersebut

6
merekomendasikan perlunya diadakan pertemuan lebih luas mengenai masalah
perdagangan di seluruh Amerika Serikat. Pada tahun 1786 diselenggarakan Konferensi
Annapolis dn menyepakati usulan Alexander Hamilton untuk mengadakan Konvensi
Philadephia yang dihadiri oleh semua negara bagian.

Pada bulan Mei JConvensi Philadelhia dibuka dan dihadiri oleh utusan-utusan dari
seluruh negara bagian kecuali Rhode Island. Persidangan Konvensi, yang sebagian besar
delegasinya berasal dari kalangan muda dan beraspirasi terbentuknya pemerintahan
nasional tersebut, dipimpin oleh George Wahington. Secara prinsip mereka menyapakati
dibentuknya pemerintahan pusat dengan memberikan kekuasaan yang berimbang antara
pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian sarnbil tetap memprioritaskan kepentingan
warganya. Setelah melalui perdebatan dan penyelesaian konflik antara delegasi Virginia
yang dipimpin oleh James Madison dan delegasi New Jersey, konvensi memutuskan tiga
hal penting:

 keanggotan House of Representative atau Parlemen Pemerintah Pusat didasarkan


atas jumlah penduduk setiap negara bagian
 setiap negara bagian mengirimkan dua orang utusannya ke Upper House (majelis
tinggi) atau Senate, yang suaranya diakui secara individual,
 undang-undang mengenai pendapatan diajukan oleh Majelis Rendah (lower house).
Semua delegasi juga menyepakati mengenai proporsi jumlah penduduk termasuk
budak negro.
Untuk penentuan jumlah perwakilan serta jumlah pajak, setiap lima orang negro
dihitung menjadi tiga orang penduduk dengan tiga hak suara. Konvensi menghindari
pembicaran mengenai masalah perdagangan budak Sedangakan eskpor hasil pertanian
disepakati tidak dikenakan pajak. Akhirnya Konvensi Philadephia disepakati bulan
September 1787.

B. Konstitusi Amerika Serikat.

Konstitusi Amerika Serikat yang dihasilkan dari Konvensi tersebut menjamin dua
majelis pembuat undang-undang (legislature), yaitu eksekutif dan lembaga pengadilan yang

7
mandiri. Konstitusi juga menjamin Kongres untuk mengesahkan pajak, mengatur
perdagangan luar negeri dan antarnegara bagian, mencetak dan meminjam uang,
membangun angjtatan bersenjata, menyatakan perang, membangun sistem pos, dan
mengeluarkan udang-undang yang diperlukan untuk pendelegasian kewenangan.

Sedangkan untuk melindungi para wakil rakyat (representative) senator dipilih


berdasarkan undang-undang negara bagian dan akan menjabat sdama enam tahun.
Konstitusi juga menjamin persetujuan Senate mengenai penunjukan seorang eksekutuf serta
perjanjian luar negeri. Secara teoritis, Senate bukan hanya mewakili negara bagian
melainkan juga menggambarkan kukuhnya kelompok aristokrat. Presiden AS dipilih secara
tidak langsung oleh badan pemilih presiden (electoral college) sehingga membebaskan dia
dari ketergantungan pada Kongres atau pada rakyatnya.

Konstitusi juga memberikan kewenangan kepada seorang presiden untuk menuntut


undang-undang mengenai masalah tanah, membuat perjanjian luar negeri, berperan sebagai
panglima angkatan bersenjata, menunjuk hakim dan pejabat-pejabat lainnya serta berhak
mengeluarkan veto terhadap keputusan Kongres. Konstitusi AS juga mengakui adanya
lembaga peradilan yang terdiri dari Mahkamah Agung dan lembaga-lembaga pengadilan
lebih rendah yang dapat diciptakan oleh Kongres AS. Hakim ditunjuk untuk jabatan seumur
hidup dan bebas dari ikut campur eksekutif dan legislatif. Pengadilan Federal dapat
mengeluarkan jurusdiksi yang berkaitan dengan masalah konstitusi, perjanjian dan hukum
nasional.

Konsitusi juga mengakui adanya prosedur amandemen yang diusulkan baik oleh
Kongres maupun oleh konvensi rakyat dari dua pertiga seluruh negara bagian. Konvensi
Philadelphia menyatakan bahwa Konstitusi akan berlaku apabila diratifikasi oleh lebih dari
sembilan negara bagian.

B. Pemerintahan Federal : Bangkit dak Kuatnya Rasa Kebangsaan.

8
Pengiriman dokumen konstitusi Amerika ke negara-negara bagian menimbulkan
perdebatan yang intensif antara pendukung Konstitusi (kaum Federalis) dan penentangnya
(Anti-Federalis). Kaum Federalis menghendaki perlindungan hak milik individu dari setiap
keputusan pembuat undang-undang. Mereka menghendaki adanya restorasi dalam
pemilihan anggota senat yang sebagian besar berasal dari kalangan aristokrat. Sedangkan
Anti- Federalis cenderung ingin mempertahankan status quo dan mengklaim mewakili
rakyat terhadap serangan kaum aristokrat.

Kelompok kedua ini masih ingin memberikan kekuasaan politik pada pemerintah
negara bagian dan khawatir semakin menguatnya pemerintahan pusat. Sedangkan
kelompok Federalis yang sebagian besar pendukungnya barasal dari petani-pedagang,
pekerja perkotaan, serta para kreditor menghendaki bentuk pemerintah pusat yang kuat.
Kelompok yang yang dipimpin oleh Alexander Hamilton, John Jay dan Jermse Madison
menyadari akan kemajemukan masyarakat Amerika dan oleh karena itu bentuk federalis
dengan pemerintah pusat yang kuat akan menjamin stabilitas negara. Tulisan mereka dalam
Federalist Papers mampu mempengaruhi warga di beberapa negara bagian untuk
meratifikasi Konstitusi Permerintah Pusat.

Pada akhirnya kelompok Federalis memperoleh dukungan kuat setelah satu persatu
ketiga belas negara bagian meratifikasi Konstitusi AS. Dimulai tahun 1787 oleh Delaware
disusui oleh negara-negara bagian lainnya dan diakhiri dengan ratifikasi oleh Rhose Island
bulan Mei 1790. Konflik mengenai federalis dan dipertahankannya konfederasi diakhiri
dengan berlakunya Konstitusi baru AS tahun 1789 setelah sembilan negara bagian
meratifikasi Konstitusi baru tersebut. Dengan demikian pemerintahan nasional memperoleh
kekuasaan yang besar. Politik Nasional 1789-1800.

Kelompok Federalis akhirnya mampu menentukan kepemimpinan dalam


pemerintah pusat yang baru George Washington dari Virginia, sebagi pemimpin Konvensi
Konstitusional Philadelphia dengan suara bulat terpilih sebagai presiden pertama tahun
1789. John Adams dari Massachusetts, mantan dubes di negara-negara Eropa dipilih
sebagai wakil presiden. Sedangkan anggota kongres sebagian besar berasal dari kaum

9
federalis. Untuk sementara pemerintahan baru mampu menciptakan stabilitas politik yang
didukung oleh mayoritas federalis. Namun demikian, kurang dari satu dekade, perselisihan
mengenai kebijaksanaan politik pada pemerintahan federalis tersebut menyebabkan
terpecahnya kubu federalis ke dalam dua aliran yaitu, satu kubu yang masih menamakan
din Federalis dan kubu lainnya bergabung dengan kelompok Republik.

Persaingan kedua kubu tersebut menjadi dasar bagi terbentuknya partai-partai


politik di Amerika Serikat. Para pendiri negara yang telah duduk dalam pemerintahan pusat
memilih bentuk pemerintahan republik dan memandang bentuk negara baru tersebut
sebagai prcobaan dalam bidang politik. Dengan cara menjaga perimbangan antara aspek
liberty atau kekuasaan dengan authority atau kewnangan, pemerintah AS berusaha
membuktikan bagaimana pemerintah republik bisa dilakukan.

Namun demikian dalam merumuskan program-program khusunya para pemimpin


nasional masih tidak sepakat mengenai aspek apa yang harus didahulukan. Beberapa tokoh
seperti di antaranya menteri keuangan, Alexander Hamilton, lebih memilih penempatkan
elit-eht ekonomi duduk dalam pemerintahan untuk menjaga negra dari kemungkinan
timbulnya anarki Tokoh lain sepeiti antara lain jurubicra House of Representative, James
Medison, menekankan pentingnya menjunjung tinggi aspek liberty bangsa dari kooptasi
pemerintali. Perbedaan perspektif kedua kubu tersebut sering kali muncul ke permukaan
dan menimbulkan konflik terbuka di kedua kubu tersebut.

Walaupun terjadi perselisihan seperti itu, para pendiri negara sependapat bahwa
bentuk pemerintahan republik sangat rentan terhadap timbulnya perpecahan yang
diakibatkan oleh persekongkolan politik. Sebaliknya mereka tidak sepakat mengenai
hekekat ancaman terhadap republik. Hamilton berpendapat bahwa pemimpin yang berasal
dari kalangan bawah akan memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada rakyat dan hal
itu membahayakan lembaga pemerintahan serta tertib sosial yang diciptakannya.

Sedangkan madison berpendapat bahwa kelompok elit minoritas, jika tidak


dikontrol, akan merusak kebebasan kelompok mayoritas. Dalam aspek lain, mereka
(madison dan Hemilton) sependapat bahwa politikus yang haus kekuasaan akan

10
memanipulasi pemerintahan untuk rnencari kekuasaan dan akhirnya akan menghancurlkan
republik. Untuk alasan ini, para pemimpin nasional mengecam faksi politik dan oleh karena
itu tidak membuat ketentuan mengenai partai-partai politik. Perdebatan mengenai aspek-
aspek tersebut mewarnai pemerintahan negara baru tersebut. Setelah menjabat sebagai
presiden pertama, George Washington berusaha menghindari perselisihan antar faksi yang
masih dipengaruhi oleh semangat revolusioner. Dalam memilih anggota kabinet, dia
menghindari pertimbangan masalah faksi dan mengangkat orang yang cakap di bidangnya
tanpa dilihat dari latarbelakang aspirasi politiknya. Thomas Jefferson dipilih sebagai
menteri luar negeri, Hamilton sebagai menteri keuangan, Henry Knox sebagai menteri
perang dan Edmund Randolf sebagai jaksa agung. Kongres segera membentuk departemen
luar negeri, keuangan dan perang. Berdasarkan undang-undang tahun 1789, Mahkaman
Agung terdiri dari enam hakim dan lembaga peradilan, tiga belas lembaga pengtadilan
tingakt distrik. Untuk meningkatkan pendapatan nasional.

C. Pemerintahan Jefferson
Pada tanggal 4 Maret 1801 Thomas Jefferson dilantik menjadi Presiden Amerika
Serikat dengan Wakil Presiiden Aaron Bur. Hal tersebut dikarnakan Aaron Bur dan
Thomas Jefferson mendapatkan suara yang sama untuk electoral votes. Sesuai dengan
konstitusi, maka keputusan diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, dan akhirnya
terpilih Thomas Jefferson. Sementara itu John Adams pensiun sebagai presiden
meninggalkan Washington kembali ke kediamannya di Massachusetts. John Adams bahkan
tidak menghadiri upacara pelantikan atas kemenangan saingan politiknya Jefferson.
Thomas Jefferson yang diberi julukan “Presiden Rakyat” diterima dengan baik disebagian
negara bagian dengan perayaan besar diseluruh Uni.
Presiden Thomas Jefferson merupakan Presiden pertama yang dilantik di
Washington DC.Jefferson terkenal sebagai seorang yang tegas kepada lawan politiknya.
Misalnya saja ia berusaha menyingkirkan sisa-sisa kaum Federalis yang masih ada dalam
tubuh pemerintahan dengan cara menghindari serangan langsung.Hal tersebut dilakukan
dengan mencegah unsur-unsur Federalis muncul dalam elit politik, tetapi tetap meneruskan
beberapa kebijaksanaan dalam bidang ekonomi. Usaha Jefferson untuk membersihkan

11
lembaga pengadilan dari unsur-unsur Federalis gagal untuk dicapai.Dikarenakan Samuel
Chase yang menjabat sebagai Mahkamah Agung dari kaum Federalis tetap bertahan pada
jabatannya.Untuk jabatan menteri keuangan Hamilton digantikan oleh Albert Gallatin.
Pada masa akhir jabatannya yang kedua, Albert Gallatin telah mengurangi utang
nasional.Seiring dengan gelombang semangat aliran Jefferson meluas ke seluruh negeri,
satu per satu negara bagian menghapus kualifikasi pemilikan tanah untuk pemungutan
suara dan mengeluarkan undang-undang yang lebih manusiawi bagi orang-orang yang
memiliki utang.Reformasi perbaikan dan pengelolaan keuangan adalah tujuan yang ingin
dicapai oleh Jefferson dan Gallatin dalam hal perekonomian.Tujuan mereka adalah
menetapkan pajak yang lebih rendah serta mengurangi utang nasional.Langkah yang sangat
penting untuk mencapai penurunan pajak tersebut adalah pencabutan tindakan pendapat
internal.
Salah satu keberhasilan politik Thomas Jefferson selama masa jabatannya sebagai
Presiden Amerika Serikat adalah Louisiana Purchase (Pembelian Louisiana) pada tahun
1803 dari Prancis. Keberhasilan yang lain yang terkenal adalah kemenangan Amerika
Serikat pada perang di luar negeri (Barbary War), dan penghapusan perdagangan budak.
Thomas Jefferson mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat pada
tahun 1808 dengan terpilihnya Presiden baru yang merupakan Menteri Luar Negeri, James
Madison.
Politik Demokrasi Thomas Jefferson
Setelah menjabat sebagai Presiden Thomas Jefferson tetap menunjukkan
kesederhanaannya di depan publik. Jefferson mulai melakukan tatacara demokratis dalam
tubuh pemerintahannya.Dia meminta kepada para bawahannya agar menunjukkan sikap
egaliter dengan rakyat biasa.Selain itu Jefferson juga mengeluarkan sebuah aksesi yang
datang dengan perubahan yang diputuskan dalam adat sosial di Mantion
Eksekutif.Perubahan tersebut adalah bahwa Etika formal selama rezim Federalis
dihapuskan, dan diganti dengan salah satu kesederhanaan demokratis.Tetapi Jefferson
selalu dituduh sembarangan dalam hal berpakaian, dan membawa kesederhanaan
demokratis di luar batas yang ditentukan oleh kesopanan resmi. Jefferson sangat jarang

12
menggunakan pakaian-pakaian yang bersifat formal meskipun ketika ia menjamu makan
malam bersama anggota dewan.
Thomas Jefferson adalah seorang pemimpin yang mengembangkan republikanisme
di Amerika Serikat.Jefferson memberikan penjelasan bahwa sistem aristokrat Inggris pada
dasarnya adalah korup dan pengabdian Amerika Serikat untuk kemerdekaan kebajikan sipil
diperlukan.Prinsip politik Jefferson sangat dipengaruhi oleh pemikiran dari John Locke,
terutama dalam hal yang berkaitan dengan prinsip hak asasi.Jefferson mempercayai bahwa
setiap orang memiliki hak-hak tertebtu.
Jefferson mendefinisikan hak kebebasan sebagai kebebasan yang sah atas tindakan
yang tidak terhalang sesuai dengan kehendak dalam batas-batas hak yang sama dengan
orang lain. Bagi Jefferson, pemerintahan yang tepat adalah pemerintah yang tidak hanya
melarang individu-individu dalam masyarakat dari pelanggaran terhadap kebebasan
individu lainnya, tetapi juga menahan diri dari kebebasan individu itu sendiri. Namun,
Thomas Jefferson juga tidak mendukung kesetaraan gender, dan menentang keterlibatan
perempuan dalam urusan politik.Karena menurut pendapatnya perempuan hanya sebatas
untuk menenangkan pikiran seorang suami tanpa harus ikut campur dalam pemikiran
politik.
Setelah berakhir pemerintahan administrasi Federalis dari George Washington dan
John Adams, pemilihan Presiden yang dimenangkan Thomas Jefferson pada tahun 1800,
sekaligus merubah pola pemerintahan dari yang sebelumnya.Filosofi demokrasi Jefferson
mulai mendominasi politik Amerika Serikat pada tahun 1800-1824, bahkan samapai
pemerintahan James Madison dan James Monroe.Selain Jefferson sendiri, juru bicara
terkemuka yang mendukung dan menyerukan prinsip-prinsip Demokrasi Jefferson
termasuk Madison, Albert Gallatin dan John Randolph.Politik Demokrasi Jefferson
ditandai dengan cita-cita yang disampaikan dalam bentuk pidato dan perundang-undangan,
diantaranya sebagai berikut:
1) Nilai politik utama Amerika Serikat adalah demokrasi perwakilan. Artinya warga
negara memiliki kewajiban untuk membantu negara dalam melawan korupsi,
terutama Monarkisme dan Aristokrasi.

13
2) Amerika memiliki tugas untuk menyebarkan apa yang disebut Jefferson sebagai
Empire of Liberty untuk dunia tetapi harus menghindari keterlibatan aliansi.
3) Pemerintah nasional merupakan lembaga untuk kepentingan umum, perlindungan
dan keamanan terhadap bangsa maupun orang atau masyarakat. Hal tersebut harus
diawasi dengan ketat serta diberi batasan didalam kekuasaannya.
4) Pemisahan antara Gereja dan negara untuk menjaga pemerintahan bebas dari
perselisihan agama. Begitu pun sebaliknya agama bebas dari ikut campur tangan
pemerintah.
5) Kebebasan berbicara dan pers.
6) Semua orang berhak untuk mengeluarkan pendapat untuk memiliki suara dalam
pemerintah. Perlindungan dan perluasan kebebasan manusia adalah salah satu tujuan
utama dari Demokrasi Jefferson. Selain itu warga negara mempunyai hak untuk
mendapatkan pendidikan tanpa peduli terhadap keadaan maupun status kehidupan.

Namun meskipun demikian banyak para ahli yang berpendapat bahwa Thomas
Jefferson menjalankan demokrasi yang baik, dan bahkan menjadi pencetus pemerintahan
demokrasi di Amerika serikat. Tetapi Kuehnelt – Leddhin berpendapat bahwa, Demokrasi
Jefferson adalah keliru, karena Jefferson tidak demokrat tetapi sebenarnya percaya dalam
aturan elit. Tetapi terlepas dari itu kesederhanaan serta pemikirannya telah menunjukkan
bahwa Jefferson memang menggunakan pola yang demokrasi selama pemerintahannya
menjadi Presiden selama dua periode.

D. Masa damai 1817-1825

Dalam rentang tahun 1817 sampai 1825 Amerika Serikat dipimpin presiden ke 5
yaitu James Monroe yang dikenal dengan doktrin Monroe. James Monroe diangkat menjadi
presiden pada tahun 1817 hasil yang terbesar dari pemerintahan nya adalah kesuksesannya
dalam pelaksanaan politik luar negeri. Sejak semula, presiden James Monroe sangat
bersimpatik terhadap gerakan kemerdekaan dinegara bagian jajahan Spanyol di Benua
Ameika. Ia sebenarnya ingin mengakui sesegera mungkin kemerdekaan negara-negara baru

14
itu, tetapi ia menundanya agar perundingan-perundingan dengan Spanyol mengenai
wilayah Florida jangan sampai gagal. Sesudah perundingan-perundingan itu berakhir dan
Florida menjadi daerah Amerika Serikat, ia segera bertindak dan mengakui negara-negara
baru itu. Ia bahkan mengambil tindakan lebih lanjut lagi. Ia menyusun naskah yang terkenal
sebagai doktrin Moenroe, yang menjadi salah satu naskah terpenting bagi Amerika dalam
urusan politik luar negeri nya dan sumber dari banyak tindakan berdasarkan prinsip yang
tercantum dalam naskah itu.

Sejak koloni-koloni Inggris berhasil mencapai kemerdekaan, Bangsa-bangsa


Amerika Latin mulai memperjuangkan kemerdekaannya, sebelum tahun 1821, Argentina
dan Cili telah berhasil mencapai kemerdekaannya dan pada tahun 1822, dibawah pimpinan
Jose de San Martin dan Simon Bolivar, lain-lain Negara di Amerika Latin juga
mendapatkan kebebasannya.

Sejumlah kekuatan inti Eropa pada saat itu membentuk suatu Persekutuan Suci
untuk melindungi diri sendiri terhadap revolusi. Caranya adalah dengan mengadakan
campur tangan dalam negara-negara dimana gerakan rakyat membahayakan tahta raja-raja.
Kebijakan politik ini bertentangan prinsip penentuan nasib sendiri yang dianut Amerika
Serikat.

Tanggal 2 Desember 1823 dihadapan kongres, Monroe menyampaikan amanat


tahunannya dimana beberapa bagiannya merupakan Doktrin Monroe :

1. Berdasarkan keadaan bebas dan merdeka yang telah mereka perjuangkan dan pelihara,
benua-benua Amerika untuk selanjutnya tidak dapat dijadikan subyek guna kolonisasi
di kemudian hari oleh Negara Eropa manapun.
2. Sistem politik negara-negara persekutuan tadi secara hakiki sudah berbeda dengan
sistem Amerika. Kita akan menganggap setiap usaha untuk meluaskan sistem ke bagian
yang manapun dalam belahan bumi disini sebagai membahayakan perdamaian dan
keamanan kita
3. Kita tidak pernah ikut campur tangan dalam koloni atau wilayah kekuasaan negara
Eropa manapun yang telah ada

15
4. Kita tidak perlu ikut campur, dan memang tidak sesuai dengan politik kita untuk
berbuat begitu, dalam peperangan antara negara Eropa yang menyangkut urusan mereka
sendiri.

Tujuan pokok Doktrin Monroe adalah mencegah Perancis atau Spanyol untuk
meluaskan kembali kekuasaan kolonisasinya atas kelas koloni Spanyol di Amerika Tengah
dan Selatan, serta mencegah Rusia untuk memperluas wilayah nya di Amerika Utara. Pada
waktu itu, meskipun bebas koloni Spanyol telah memperoleh kemerdekaannya, namun
menurut Inggris dan Amerika Serikat sifat kemerdekaan itu yang dapat memungkinkan
Spanyol dan Peracis kembali menjajah bekas-bekas koloninya.

Ketika Inggris mengusulkan pernyataan bersama, akan tetapi menolak untuk


mengakui republik-republik di Amerika Selatan, Monroe mengambil tindakan sepihak. Ini
membuktikan bahwa Monroe sama sekali menginginkan kebebasan dari Negara Eropa
manapun, ia sama sekali tidak menghendaki adanya campur tangan pihak luar dalam
masalah-masalah intern (Utara, Selatan), meskipun disatu pihak Monroe menginginkan
dominasi Amerika Serikat terhadap negara-negara Benua Amerika.

Pada tahun 1823 Amerika mempertaruhkan yaitu yang Pertama, negara baru itu
memerlukan waktu itu untuk mengembangkan lembaga-lembaganya yang membebaskan
dirinya ketergantungan ekonomi dari Eropa, khususnya Inggris. Tidak ada pilihan lain
kecuali politik netralistis. Kedua, pedagang Amerika ingin dapat memasuki (akses) pasar di
Karibia dan Amerika Latin. Kolonialisme membatasi akses perdagangan ke negara induk.
Republik-republik yang merdeka menawarkan pasar terbuka kepada pedagang yang banyak
akal itu. Masalah ini sama penting untuk Inggris, sebab pada waktu itu kapal-kapal meraka
menguasai lautan.

Doktrin Monroe menangani kedua masalah ini. Doktrin ini memperkuat tekad
Amerika untuk tetap menjauhi persekutuan yang menjerat dan menjelaskan politik nya
terhadap diperkenalkan nya kembali kolonialisme. Tidak mengherankan Doktrin Monroe
itu mencoba memadukan idealisme politik dengan kepentingan kapitalis. Selagi melindungi
negara-negara yang baru merdeka dar Spanyol dan perancis, Amerika Serikat memperoleh

16
persamaan akses ke pasar Amerika Latin, dengan demikian menjadi saingan untuk para
pedagang Yankee. Akan tetapi, yang menarik keuntungan ialah orang Inggris bukan orang
Amerika. Dengan pelayaran yang besar dan kuat di laut dan modal mereka di London,
Inggris mampu memonopoli perdagangan di Amerika Serikat selama sisa abad ini.

Dengan pernyataan Monroe yang tegas, Amerika menjadi dewasa sebagai peserta
dalam permainan politik kekuasaan. Dalam kurang dari setengah abad, Amerika Serikat
telah memperoleh konsensi wilayah dari Inggris di perbatasan Kanada. Membeli wilayah
Lousiania dari Napoleon dengan harga murah (12 juta dollar) dan memaksa Spanyol untuk
menyerah kan Florida hanya dengan harga 5 jjuta dollar. Doktrin Monroe memberikan
kepada Amerika status sebagai Negara yang harus diperhitungkan.

E. Pemerintahan Jacson

Andrew Jacson memiliki daya tarik yang popular terutama dikalangan para
pengikutnya dalam partai demokrat dan dalam pemilihan umum pada tahun 1828, para
pendukung Jacson berhasil mengalahkan Adams beserta pengikutnya. Menjelang akhir
masa jabatan pertamanya, Jacson terpaksa berhadapan dengan negara bagian mengenai
persoalan tarif protektif. Kaum usahawan negara bagian itu pernah berharap bahwa Jacson
akan menggunakan wewnangnya sebagai presiden guna mengubah undang-undang tarif
yang sudah lama mereka tentang. Sebagai jawaban atas hal itu pada bulan November
Jacson mengirim 7 kapal kecil Angkatan Laut dan sebuah kapal perang ke Charleston
dengan perintah siap siaga untuk segera bertindak.

Pada tanggal 10 Desember ia mengeluarkan pernyataan South Carolina berdiri


diambang pemberontakan dan pengkhianatan. Pajak tarif muncul kembali dalam Kongres
dan menuai kesepakatan antara Jacson dengan South Carolina. Jacson terpilih untuk kedua
kalinya. Jacson menganggap bahwa ia terpilih kembali sebagai mandat dari rakyat untuk
menghancurkan bank untuk selamanya. Dengan menggunakan suatu ketentuan dalam
kontrak bank diakhir September 1833 ia memerintahkan tidak boleh ada lagi uang

17
pemerintah yang disimpan di bank Amerika Serikat dan uang yang sudah tersimpan boleh
ditarik dengan bertahap dan membayar ongkos pengeluaran pada pemerintah. Sebagai
penggantinya ditunjjuk bank-bank pada negara bagian yang sudah disaring dan dibatasi
dengan ketat.

Jacson memiliki pikiran yang sangat luas hal ini sering ditunjukkan dalam tindakannya
dibidang urusan luar negeri ketika Perancis tidak mau membayar hutangnya kepada
Amerika Serikat, ia menyuruh penyitaan harta milik Peranci dengan begitu menekan
Perancis mengalah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasal-Pasal Konfederasi adalah persetujuan antara 13 negara bagian yang menjadi
konstitusi pertama Amerika Serikat sebagai konfederasi negara berdaulat.Dokumen ini

18
dibuat oleh Kongres Kontinental pada pertengahan tahun 1776, dan versi yang disetujui
dikirim ke negara-negara bagian untuk diratifikasi pada akhir tahun 1777.Struktur
pemerintahan dengan tiga cabang eksekutuf, legislatif dan Yudikatif yang masing – masing
diawasi dan diimbangi oleh yang lain. Konstitusi negara bagian Pennsylvania adalah yang
paling radikal.
Pada tanggal 4 Maret 1801 Thomas Jefferson dilantik menjadi Presiden Amerika
Serikat dengan Wakil Presiiden Aaron Bur. Hal tersebut dikarnakan Aaron Bur dan
Thomas Jefferson mendapatkan suara yang sama untuk electoral votes. Dalam rentang
tahun 1817 sampai 1825 Amerika Serikat dipimpin presiden ke 5 yaitu James Monroe yang
dikenal dengan doktrin Monroe. James Monroe diangkat menjadi presiden pada tahun 1817
hasil yang terbesar dari pemerintahan nya adalah kesuksesannya dalam pelaksanaan politik
luar negeri.Pada tanggal 10 Desember ia mengeluarkan pernyataan South Carolina berdiri
diambang pemberontakan dan pengkhianatan. Pajak tarif muncul kembali dalam Kongres
dan menuai kesepakatan antara Jacson dengan South Carolina.

B. Saran
Untuk mengetahui lebih banyak dan memahami serta mendalami materi tentang
Pembentukan Pemerintahan Nasional di Kanada- Amerika Latin dan Amerika Serikat,
diharapkan agar mahasiswa lebih banyak membaca berbagai sumber yang ada tentang
materi tersebut dan diharapkan makalah ini dapat membantu untuk menambah wawasan
dan pengetahuan tentangPembentukan Pemerintahan Nasional di Kanada- Amerika Latin
dan Amerika Serikat.

Daftar Pustaka

Gray, Wood and Richard Hofstadter. 2004. Garis – Garis Besar Sejarah Amerika. Deplu
Amerika Serikat (terj)
Suhundriyo. 1999. Biografi Singkat Presiden – Presiden Amerika Serikat. Yogyakarta :
Yayasan Pustaka Nusatama

19
Wulandari, periode konfederasi dan periode konstitusi. UNY. Diakses pada 2 Maret 2017,
17:18
Vincent Wilson Jr. 1982.“The Book Of The Presidents”Alih Bahasa oleh Drs. Abdullah
AmryPenerbit Mutiara Jakarta – Cetakan kedua 1982.
Gray,Wood.1988.Garis-Garis Besar Sejarah Amerika USIS

20

Anda mungkin juga menyukai