Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA

1. PEMBEDAHAN

Pengobatan katarak kongenital adalah mempertahankan tajam penglihatan , peninggian


tekanan bola mata yang menetap akan menjurus kearah rusaknya nervus optikus dan
perubahan-perubahan permanen dari kornea yang akan menggangu penglihatan.
Pengontrolan tekanan bola mata adalah tujuan utama dari pengobatan. Bayi atau anak yang
dicurigai mempunyai glaukoma kongenital harus dilakukan pemeriksaan segera mungkin
dengan nakros, terhadap besarnya kornea, tekanan bola mata,cup/disk ratio dari
N>Optikus, dan sudut COA dengan gonioskopi.

Pengobatan glaukoma kongenital primer yang essensial adalah pembedahan, goniotomy


direkomendasikan pada anak lebih kecil dari 2-3 tahun dengan kornea jernih.
Trabekulektomi direkomendasikan pada anak lebih kecil 2-3 tahun dengan kornea jernih.
Trabekulektomi direkomendasikan anak lebih dari 2-3 tahun dan pada semua umur dengan
kornea berkabut yang menghalangi visualisasi adekuat. Jika kedua cara ini gagal,
kombinasikan trabekulektomi dengan trabekulektomi dan antimetabolik atau dapat dicoba
glaukoma valve shunt, jika cara ini juga gagal, dapat dilakukan cyclodekstruktif dengan
laser.

Pembedahan lebih dipilih karena masalah pada gangguan obat, kurangnya pengetahuan
tentang kumulatif dan efek sistemik obat pada bayi, respon yang kurang baik dari obat-
obat seperti antagonis beda adrenergik atau carbonic anhydrase inhibitor dapat digunakan
dahulu sebelum pembedahan untuk mengontrol IOP dan menjernihkan kornea yang
berkabut. Obat-obat ini harus digunakan dengan hati-hati dan dosis menurut berat badan
anak untuk mencegah efek samping obat seperti apneu dan hipotensi. Pembedahan
mempunyai angka kesuksesan yang tinggi dan rendahnya insiden komplikasi.
2. Perawatan pasca operasi

 Terapi medis
Jika seluruh korteks dapat diangkat maka inflamasi setelah operasi tanpa IOL, biasanya
ringan sehingga dapat diberikan antibiotik topikal dan steroid topikal sekitar 2 minggu.
Pada kasus aphakia, pemberian midriasis dilanjutkan beberapa minggu menggunakan
atropin atau agen lainnya. Steroid topikal diberikan lebih agresif pada pemasangan IOL
dan steroid oral diberikan bila heavy pigmented irides.

 Manajemen ambliopia
Terapi ambliopia penting dilakukan secepat mungkin setelah operasi. Pada pasien aphakia,
kacamata atau lensa kontak diberikan 1 minggu setelah operasi. Patching diindikasikan
pada kasus katarak unilateral atau katarak bilateral dimana ditutup mata yang lebih baik.
Part time occlusion pada neonatus untuk merangsang penglihatan binokular dan
menghambat strabismus. Regimen yang popular : jumlah jam mata ditutup sesuai dengan
usia anak dalam bulan. Misalnya mata ditutup 1 jam pada usia 1 bulan setiap hari.
Maksimal 8 jam pada usia 8 bulan.
DIAGNOSA BANDING

Dibawah ini terdapat beberapa diagnose banding menurut tanda dan gejala glaukoma infantile :
1. Air mata yang banyak

 Obstruksi duktusnasolacrimal

 Defek epitelkornea

 Konjungtivitis

2. Pembesaran kornea

 X-linked megalokornea
 Myopia tinggi
 Eksoftalmos
3. Kekeruhan kornea

 Trauma waktulahir

 Penyakit inflamasikornea

 Distrofi herediter kornea kongenital

 Malformasi kornea ( tumor dermoid, sklerokornea, peter anomaly )

 Keratomalasia

 Gangguanmetabolic yang dihubungkan dengan abnormalitas kornea

( mucopolisakaridosis, liposis kornea, cystinosis, penyakit von Glerke )

 Gangguan kulit yang mempengaruhi kornea ( ichtyosis kongenital dan diskeratosis congenital)
4. Abnormalitas nervus optikus

 Lobang pada nervus optikus


 Coloboma nervusoptikus
 Hypoplasia nervus optikus
 Malformasi nervus optikus
 Cupping fisiologis

Anda mungkin juga menyukai