Anda di halaman 1dari 313

1

Seorang pria, usia 50 tahun, dikonsultasikan ke IPD dengan keluhan


lemas sejak 2 hari terakhir. Keluhan juga disertai nyeri perut, mual,
dan muntah. Seminggu yang lalu pasien sempat dirawat di ICU
setelah menjalani operasi akibat fraktur femur dextra. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemah; TD 80/60; nadi
66x/menit; RR 20x/menit; kulit tampak sedikit hiperpigmentasi.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan hiponatremia, hipoglikemia,
dan hipokortisol. Penanganan yang tepat untuk kasus tersebut
adalah:
a. Hidrokortison 100 mg iv bolus, lanjut hidrokortison 100 mg iv/6
jam
b. Hidrokortison 100 mg iv bolus setiap pagi dan malam hari
c. Hidrokortison iv bolus 50 mg pagi dan 100 mg malam
d. Metylprednisolon 62.5 mg iv dosis tunggal
e. Metylprednisolon 125 mg iv dosis tunggal
1
Seorang pria, usia 50 tahun, dikonsultasikan ke IPD dengan keluhan
lemas sejak 2 hari terakhir. Keluhan juga disertai nyeri perut, mual,
dan muntah. Seminggu yang lalu pasien sempat dirawat di ICU
setelah menjalani operasi akibat fraktur femur dextra. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemah; TD 80/60; nadi
66x/menit; RR 20x/menit; kulit tampak sedikit hiperpigmentasi.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan hiponatremia, hipoglikemia,
dan hipokortisol. Penanganan yang tepat untuk kasus tersebut
adalah:
a. Hidrokortison 100 mg iv bolus, lanjut hidrokortison 100 mg iv/6
jam
b. Hidrokortison 100 mg iv bolus setiap pagi dan malam hari
c. Hidrokortison iv bolus 50 mg pagi dan 100 mg malam
d. Metylprednisolon 62.5 mg iv dosis tunggal
e. Metylprednisolon 125 mg iv dosis tunggal
Krisis Adrenal
Definisi: sindroma insufisiensi berat hormone adrenal AKUT
karena konsentrasi kortisol turun tiba-tiba
Penyebab:
Infeksi berat; luka bakar; stress berat
Penghentian steroid tiba-tiba
Perdarahan adrenal; infark adrenal
Gejala: Lemas; hiperpigmentasi kulit; penurunan BB; nyeri abdomen;
salt craving; diare; konstripasi; penurunan kesadaran
Pemeriksaan: hipotensi; hipokortisol; hiponatremi; hipoglikemi;
hiperkalemi; hiperkalsemi
Terapi
ABC
IV hidrokortison 100 mg setiap 6 jam
Stabil  turunkan dosis steroid iv
Hari 4-5  steroid oral
2
Seorang pasien wanita usia 55 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan mudah lelah sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan disertai kelemahan otot dan nyeri otot hilang timbul.
Pasien tidak memiliki riwayat sakit berat sebelumnya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg; nadi
80x/menit; RR 16x/menit. Pemeriksaan penunjang didapatkan
kalsium ↑; PTH ↑; dan fosfat ↓. Diagnosis yang tepat untuk
pasien tersebut adalah:
a. Hiperparatiroid primer
b. Hiperparatiroid sekunder
c. Hipotiroid
d. Hipertiroid primer
e. Hipertiroid sekunder
2
Seorang pasien wanita usia 55 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan mudah lelah sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan disertai kelemahan otot dan nyeri otot hilang timbul.
Pasien tidak memiliki riwayat sakit berat sebelumnya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg; nadi
80x/menit; RR 16x/menit. Pemeriksaan penunjang didapatkan
kalsium ↑; PTH ↑; dan fosfat ↓. Diagnosis yang tepat untuk
pasien tersebut adalah:
a. Hiperparatiroid primer
b. Hiperparatiroid sekunder
c. Hipotiroid
d. Hipertiroid primer
e. Hipertiroid sekunder
Kondisi Kalsium Hormon Contoh Penyebab Manifestasi Klinis
Paratiroid

Hiperparatiroid ↑ ↑ Adenoma paratiroid Nephrolithiasis,


primer nephrocalcinosis, fracture

Hiperparatiroid ↓ ↑ CKD; def vitamin D CKD, malabsorbsi kalsium:


sekunder bone & joint pain

Hiperparatiroid ↑ ↑ Hiperparatiroid Sama seperti hiperparatiroid


tersier sekunder dalam jangka primer
panjang

Hipoparatiroid ↓ ↓ Iatrogenik (kelenjar Kram otot, kejang, lemah


primer terambil saat operasi) badan, aritmia

Hipoparatiroid ↑ ↓ Keganasan; kegagalan Nephrolithiasis, letargi,


sekunder ginjal utk membuang gagal ginjal
kalsium
3
Wanita, usia 30 tahun, datang dengan keluhan tidak kuat
berada di suhu dingin sejak 12 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan BB naik meski jumlah dan frekuensi makan
sudah dikurangi, disertai rasa cepat lelah dan sering
mengantuk. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70; nadi
60x/menit; RR 16x/menit; didapatkan benjolan di leher kanan,
ikut bergerak saat menelan; nyeri tekan (-). Pemeriksaan
laboratorium didapatkan TSH 10 mIU/ml; fT4 0.1 ng/dl.
Penyebab kondisi pasien tersebut adalah:
a. Hipertiroid primer
b. Hipertiroid primer karena penyakit autoimun tiroid
c. Hipertiroid sekunder karena defek hipotalamus-pituitary
d. Hipotiroid primer karena penyakit autoimun tiroid
e. Hipotiroid sekunder karena defek hipotalamus pituitary
3
Wanita, usia 30 tahun, datang dengan keluhan tidak kuat
berada di suhu dingin sejak 12 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan BB naik meski jumlah dan frekuensi makan
sudah dikurangi, disertai rasa cepat lelah dan sering
mengantuk. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70; nadi
60x/menit; RR 16x/menit; didapatkan benjolan di leher kanan,
ikut bergerak saat menelan; nyeri tekan (-). Pemeriksaan
laboratorium didapatkan TSH 10 mIU/ml; fT4 0.1 ng/dl.
Penyebab kondisi pasien tersebut adalah:
a. Hipertiroid primer
b. Hipertiroid primer karena penyakit autoimun tiroid
c. Hipertiroid sekunder karena defek hipotalamus-pituitary
d. Hipotiroid primer karena penyakit autoimun tiroid
e. Hipotiroid sekunder karena defek hipotalamus pituitary
4
Seorang laki-laki usia 58 tahun, datang dengan penurunan
libido sejak 1 tahun yang lalu. Pasien telah terdiagnosis DM
sejak 10 tahun yang lalu dan saat ini dalam pengobatan
insulin, metformin, dan simvastatin namun gula darah sulit
terkontrol. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90 mmHg;
nadi 86x/menit; lingkar pinggang 106 cm; BMI 31.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan kolesterol total 270
mg/dl; LDL 175 mg/dl; TG 213 mg/dl; GDS 257; HDL 35.
Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah:
a. Diabetes mellitus
b. Addison disease
c. Cushing syndrome
d. Dislipidemia
e. Sindroma metabolic
4
Seorang laki-laki usia 58 tahun, datang dengan penurunan
libido sejak 1 tahun yang lalu. Pasien telah terdiagnosis DM
sejak 10 tahun yang lalu dan saat ini dalam pengobatan
insulin, metformin, dan simvastatin namun gula darah sulit
terkontrol. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90 mmHg;
nadi 86x/menit; lingkar pinggang 106 cm; BMI 31.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan kolesterol total 270
mg/dl; LDL 175 mg/dl; TG 213 mg/dl; GDS 257; HDL 35.
Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah:
a. Diabetes mellitus
b. Addison disease
c. Cushing syndrome
d. Dislipidemia
e. Sindroma metabolic
Sindroma Metabolik
5
Pasien laki-laki, usia 50 tahun, datang dengan keluhan lemas dan
lesu sejak 4 bulan yang lalu. Pasien juga mengalami penurunan BB 6
kg dan penurunan nafsu makan dalam 3 bulan terakhir. Keluhan
disertai dengan kerontokan rambut ketiak dan pubis, serta
perubahan warna kulit menjadi lebih gelap pada mukosa mulut dan
palmar tangan. Pada pemeriksaan fisik tampak pembesaran
kelenjar tiroid (+) minimal, hiperpigmentasi pada mukosa mulut dan
palmar tangan. Pemeriksaan penunjang didapatkan hipokortisol
dan hipoaldosteron. Diagnosis yang mungkin pada pasien adalah
a. Penyakit Addison
b. Penyakit Cushing
c. Hipotiroid
d. Hipertiroid
e. Tumor hipofisis
5
Pasien laki-laki, usia 50 tahun, datang dengan keluhan lemas dan
lesu sejak 4 bulan yang lalu. Pasien juga mengalami penurunan BB 6
kg dan penurunan nafsu makan dalam 3 bulan terakhir. Keluhan
disertai dengan kerontokan rambut ketiak dan pubis, serta
perubahan warna kulit menjadi lebih gelap pada mukosa mulut dan
palmar tangan. Pada pemeriksaan fisik tampak pembesaran
kelenjar tiroid (+) minimal, hiperpigmentasi pada mukosa mulut dan
palmar tangan. Pemeriksaan penunjang didapatkan hipokortisol
dan hipoaldosteron. Diagnosis yang mungkin pada pasien adalah
a. Penyakit Addison
b. Penyakit Cushing
c. Hipotiroid
d. Hipertiroid
e. Tumor hipofisis
Kondisi ACTH Kortisol Contoh

Hiperkortisolisme ↓ ↑ Kortikosteroid; adrenal tumor


(Cushing syndrome)

Hiper ACTH (Cushing ↑ ↑ Pituitary adenoma; ektopik


disease) ACTH

Insufisiensi adrenal ↑ ↓ Addison disease (autoimun);


primer congenital adrenal hyperplasia

Insufisiensi adrenal ↓ ↓ Pituitary adenoma


sekunder
6
Seorang wanita usia 26 tahun, dibawa ke IGD karena kejang-kejang
sejak 1 jam yang lalu. Saat kejang pasien tampak menghentak-
hentakkan lengan dan tungkai. Sebelum kejang, leher terasa kaku
dan kedutan di kedua pipi. Sebelumnya pasien pernah mengalami
hal serupa. Pasien mengalami Grave disease 2 tahun lalu dan
menjalani tiroidektomi total 5 bulan lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan kekuatan motoris tungkai 5/5; refleks fisiologis positif
meningkat; kaku kuduk (-); refleks patologis (-); Chvostek sign (+);
Trosseau sign (+). Kemungkinan yang menyebabkan kondisi pada
pasien adalah:
a. Hiponatremia
b. Hipokalemia
c. Hipomagnesemia
d. Hipokalsemia
e. Hipoklorida
6
Seorang wanita usia 26 tahun, dibawa ke IGD karena kejang-kejang
sejak 1 jam yang lalu. Saat kejang pasien tampak menghentak-
hentakkan lengan dan tungkai. Sebelum kejang, leher terasa kaku
dan kedutan di kedua pipi. Sebelumnya pasien pernah mengalami
hal serupa. Pasien mengalami Grave disease 2 tahun lalu dan
menjalani tiroidektomi total 5 bulan lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan kekuatan motoris tungkai 5/5; refleks fisiologis positif
meningkat; kaku kuduk (-); refleks patologis (-); Chvostek sign (+);
Trosseau sign (+). Kemungkinan yang menyebabkan kondisi pada
pasien adalah:
a. Hiponatremia
b. Hipokalemia
c. Hipomagnesemia
d. Hipokalsemia
e. Hipoklorida
7
Seorang laki- laki usia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
sulit tidur sejak 1 bulan terakhir. Keluhan juga disertai dengan
berdebar, gelisah, buang air besar >3 kali sehari, dan berat badan
yang menurun. Pasien merasa sulit menelan selama 10 hari
terakhir. Pada pemeriksaan keadaan umum kesadaran pasien
compos mentis, tekanan darah 120/60 mmHg, nadi 120x/menit,
frekuensi nafas 20x/menit. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di
leher. Benjolan di leher sulit digerakkan, konsistensi keras, dan
sedikit berdungkul. Apa diagnosa kasus diatas?
a. Penyakit Grave
b. Nodul goiter
c. Endemic goiter
d. Ca thyroid
e. Kista thyroid
7
Seorang laki- laki usia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
sulit tidur sejak 1 bulan terakhir. Keluhan juga disertai dengan
berdebar, gelisah, buang air besar >3 kali sehari, dan berat badan
yang menurun. Pasien merasa sulit menelan selama 10 hari
terakhir. Pada pemeriksaan keadaan umum kesadaran pasien
compos mentis, tekanan darah 120/60 mmHg, nadi 120x/menit,
frekuensi nafas 20x/menit. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di
leher. Benjolan di leher sulit digerakkan, konsistensi keras, dan
sedikit berdungkul. Apa diagnosa kasus diatas?
a. Penyakit Grave
Gejala & tanda keganasan:
b. Nodul goiter
- penurunan berat badan
c. Endemic goiter - Massa keras
d. Ca thyroid - Melekat (tidak mudah digerakkan)
e. Kista thyroid - Berdungkul-dungkul
- Pembesaran KGB
8
Seorang laki-laki usia 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan kaki kanan
bernanah tertusuk paku sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai demam
dan muntah-muntah. Luka meluas hingga punggung kaki dan berbau
busuk namun pasien tidak merasakan kesakitan. Pasien diketahui memiliki
penyakit diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu, namun tidak
terkontrol. Pada pemeriksaaan fisik didapatkan keadaan umum lemah; TD
85/50 mmHg; nadi 120x/menit; RR 28x/menit; dan suhu 39.50C. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 450 mg/dL; AGD PH 7.25;
HCO3 <19 mEq/L; PaCO2 45 mmHg; dan anion gap 20 mEq/L. Apakah
komplikasi yang dapat terjadi apabila penanganan kasus di atas tidak
tepat?
a. Neuropati
b. Ketoasidosis diabetikum
c. Hipoglikemia
d. Hiperglikemia hyperosmolar
e. Krisis Adrenal
8
Seorang laki-laki usia 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan kaki kanan
bernanah tertusuk paku sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai demam
dan muntah-muntah. Luka meluas hingga punggung kaki dan berbau
busuk namun pasien tidak merasakan kesakitan. Pasien diketahui memiliki
penyakit diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu, namun tidak
terkontrol. Pada pemeriksaaan fisik didapatkan keadaan umum lemah; TD
85/50 mmHg; nadi 120x/menit; RR 28x/menit; dan suhu 39.50C. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 450 mg/dL; AGD PH 7.25;
HCO3 <19 mEq/L; PaCO2 45 mmHg; dan anion gap 20 mEq/L. Apakah
komplikasi yang dapat terjadi apabila penanganan kasus di atas tidak
tepat?
a. Neuropati
b. Ketoasidosis diabetikum
c. Hipoglikemia
d. Hiperglikemia hyperosmolar
e. Krisis Adrenal
Krisis Hiperglikemia
KAD HHS
• Kesadaran normal/turun • Kesadaran turun
• Nafas bau keton/buah/manis • Osmolaritas ≥ 320
• Keton di urin (+) – Rumus Osm = 2Na + gluk/18 +
• Asidosis Metabolik : BUN/2,8


pH <7,3
Bicarbonat <15
• TIDAK ADA asidosis
– Nafas Kussmaul  kompensasinya metabolik:
• Sering terjadi pada DM type 1. – pH >7,3
Bisa pada DM type 2 juga. – Bicarbonat >15
• <24 jam • Biasanya pada DM type 2.
• >24 jam – bbrapa minggu

Pasien dengan HHS bisa jatuh ke dalam kondisi KAD shg Dx bisa menjadi Mixed HHS dan KAD (gejala campuran).
9
Seorang pasien laki laki usia 55 tahun datang untuk mengecek
kesehatannya. Pasien diketahui memiliki riwayat DM sejak 8
tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemas dan kurang
bertenaga akhir-akhir ini. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
170/110; nadi 96x/menit; RR 24x/menit; suhu 36.70C.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 278; GDP 177;
HbA1C 9.2; ureum 84; kreatinine 2.4. Urinalysis didapatkan
glukosa urin (++); protein urin (++); leukosit 2/LPB; eritrosit
2/LPB. Bagaimana terapi diabetes pada pasien diatas?
a. Gaya hidup sehat
b. GHS + monoterapi oral
c. GHS + konbinasi 2 OHO
d. GHS + kombinasi 3 OHO
e. GHS + kombinasi 2 OHO + insulin basal
9
Seorang pasien laki laki usia 55 tahun datang untuk mengecek
kesehatannya. Pasien diketahui memiliki riwayat DM sejak 8
tahun yang lalu. Pasien mengeluh lemas dan kurang
bertenaga akhir-akhir ini. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
170/110; nadi 96x/menit; RR 24x/menit; suhu 36.70C.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 278; GDP 177;
HbA1C 9.2; ureum 84; kreatinine 2.4. Urinalysis didapatkan
glukosa urin (++); protein urin (++); leukosit 2/LPB; eritrosit
2/LPB. Bagaimana terapi diabetes pada pasien diatas?
a. Gaya hidup sehat
b. GHS + monoterapi oral
c. GHS + kombinasi 2 OHO
d. GHS + kombinasi 3 OHO
e. GHS + kombinasi 2 OHO + insulin basal
Diabetes Mellitus
10
Anak perempuan, usia 18 tahun, dibawa ke IGD karena tidak
sadarkan diri sejak 1 jam SMRS. Sebelumnya pasien mengeluh
lemas, mual, muntah, dan badannya terasa panas. Pasien memiliki
riwayat selalu menyuntikkan insulin setiap sebelum makan sejak
kecil, namun hari ini pasien kehabisan insulin. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan GCS 224; TD 90/70; nadi 110x/menit; RR
30x/menit; CRT >3 detik; akral dingin. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan GDS 450 mg/dl; pH vena 6.9; bikarbonat 10; dan keton
urine +++. Berapa dosis insulin reguler yang dapat diberikan untuk
pasien tersebut:
a. 0.5 IU/kgBB
b. 0.05 IU/kgBB
c. 0.35 IU/kgBB
d. 0.1 IU/kgBB
e. 0.01 IU/kgBB
10
Anak perempuan, usia 18 tahun, dibawa ke IGD karena tidak
sadarkan diri sejak 1 jam SMRS. Sebelumnya pasien mengeluh
lemas, mual, muntah, dan badannya terasa panas. Pasien memiliki
riwayat selalu menyuntikkan insulin setiap sebelum makan sejak
kecil, namun hari ini pasien kehabisan insulin. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan GCS 224; TD 90/70; nadi 110x/menit; RR
30x/menit; CRT >3 detik; akral dingin. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan GDS 450 mg/dl; pH vena 6.9; bikarbonat 10; dan keton
urine +++. Berapa dosis insulin reguler yang dapat diberikan untuk
pasien tersebut:
a. 0.5 IU/kgBB
b. 0.05 IU/kgBB
c. 0.35 IU/kgBB
d. 0.1 IU/kgBB
e. 0.01 IU/kgBB
Krisis Hiperglikemi
KAD HHS Insulin

• Tx Rehidrasi • Tx ~ dengan
1L/jam (dlm 2 0.1 U/kgBB  IV Bolus
KAD tanpa
jam pertama) Nabic
• Insulin short
acting (bolus +
infus) 0.1 U/kg/jam  infus
• Nabic (bila pH
<6.9) + KCl
Serum glukosa <200
(KAD) atau <300 (HHS) 
dosis insulin 0.05
U/kg/jam
11
Seorang anak laki-laki, usia 13 tahun diantar ibunya
dengan keluhan nyeri perut, mual, dan muntah sejak 2
minggu namun memberat 2 hari lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 80/palpasi; nadi 135x/menit; RR
40x/menit; turgor menurun; akral dingin. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDS 450mg; ketonuria (+). Apa
patofisiologi dari kondisi yang terjadi pada anak ini?
a. def. insulin relative
b. def. insulin absolut
c. def. glukagon relative
d. def. glukagon absolut
e. def. hormon pertumbuhan
11
Seorang anak laki-laki, usia 13 tahun diantar ibunya
dengan keluhan nyeri perut, mual, dan muntah sejak 2
minggu namun memberat 2 hari lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 80/palpasi; nadi 135x/menit; RR
40x/menit; turgor menurun; akral dingin. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDS 450mg; ketonuria (+). Apa
patofisiologi dari kondisi yang terjadi pada anak ini?
a. def. insulin relative
b. def. insulin absolut
c. def. glukagon relative
d. def. glukagon absolut
e. def. hormon pertumbuhan
12
Seorang pasien wanita, usia 40 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan jantung berdebar – debar, mata menonjol, tidak tahan
panas, badan kurus dan rambut sering patah. Keluhan dimulai sejak
sekitar 3 bulan yang lalu, namun memberat dalam 2 minggu
terakhir. Keluhan juga disertai adanya benjolan di leher kanan.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/80 mmHg; nadi 122x/menit;
RR 22x/menit. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan T3 dan
T4 meningkat, sedangkan TSH menurun. Dosis pemberian PTU pada
pasien tersebut adalah:
a. PTU 100 mg dosis tunggal
b. PTU 300 mg dosis tunggal
c. PTU 100 mg dosis terbagi
d. PTU 300 mg dosis terbagi
e. PTU 600 mg dosis terbagi
12
Seorang pasien wanita, usia 40 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan jantung berdebar – debar, mata menonjol, tidak tahan
panas, badan kurus dan rambut sering patah. Keluhan dimulai sejak
sekitar 3 bulan yang lalu, namun memberat dalam 2 minggu
terakhir. Keluhan juga disertai adanya benjolan di leher kanan.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/80 mmHg; nadi 122x/menit;
RR 22x/menit. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan T3 dan
T4 meningkat, sedangkan TSH menurun. Dosis pemberian PTU pada
pasien tersebut adalah:
a. PTU 100 mg dosis tunggal
b. PTU 300 mg dosis tunggal
c. PTU 100 mg dosis terbagi
d. PTU 300 mg dosis terbagi
e. PTU 600 mg dosis terbagi
13
Seorang pasien usia 24 tahun merasa bahwa tangannya
semakin membesar sejak 6 bulan terakhir, bahkan
sekarang sepatu-sepatunya juga sudah tidak muat.
Keluarga juga para tetangga pasien merasa pasien
semakin membesar. Dada melebar, dagunya juga
semakin maju, hidung pesek. Apakah kemungkinan
kondisi yang dialami pasien?
a. Akromegali
b. Dwarfisme
c. Hipotiroid
d. Hipertiroid
e. Gigantisme
13
Seorang pasien usia 24 tahun merasa bahwa tangannya
semakin membesar sejak 6 bulan terakhir, bahkan
sekarang sepatu-sepatunya juga sudah tidak muat.
Keluarga juga para tetangga pasien merasa pasien
semakin membesar. Dada melebar, dagunya juga
semakin maju, hidung pesek. Apakah kemungkinan
kondisi yang dialami pasien?
a. Akromegali
b. Dwarfisme
c. Hipotiroid
d. Hipertiroid
e. Gigantisme
Acromegaly
14
Seorang pasien laki-laki, usia 55 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan lemas dan lesu sejak 6 hari terakhir. Pasien
juga merasa sering haus dan sering BAK terutama di malam
hari. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/80 mmHg; nadi
110x/menit; RR 20x/menit; suhu 36.80C; mata cekung; turgor
kulit menurun. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
GDS 120 gr/dl; ureum 60; creatinin 1.1. Pasien mempunyai
riwayat cedera kepala 10 hari yang lalu. Kemungkinan
diagnosis pada pasien adalah
a. Diabetes mellitus tipe 1
b. Diabetes mellitus tipe 2
c. Gagal ginjal akut
d. Diabetes insipidus tipe nefrogenik
e. Diabetes insipidus tipe neurogenik
14
Seorang pasien laki-laki, usia 55 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan lemas dan lesu sejak 6 hari terakhir. Pasien
juga merasa sering haus dan sering BAK terutama di malam
hari. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/80 mmHg; nadi
110x/menit; RR 20x/menit; suhu 36.80C; mata cekung; turgor
kulit menurun. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
GDS 120 gr/dl; ureum 60; creatinin 1.1. Pasien mempunyai
riwayat cedera kepala 10 hari yang lalu. Kemungkinan
diagnosis pada pasien adalah
a. Diabetes mellitus tipe 1
b. Diabetes mellitus tipe 2
c. Gagal ginjal akut
d. Diabetes insipidus tipe nefrogenik
e. Diabetes insipidus tipe neurogenik
Diabetes Insipidus
Diabetes Insipidus: polyuria (>3 L/24 jam) dan urine encer (<300 mOsm/kg)
Gejala: poliuri, polidipsi, nokturia

Central (Neurogenik; pituitary; Nefrogenik


neurohipofisis)

-Sebab: penurunan sekresi -Sebab: resistensi ginjal


ADH (arginine vasopressin) terhadap ADH  tidak mampu
oleh neurohipofisis mengentalkan urine
-Water deprivation test -Water deprivation test
oRestriksi cairan sampai Osm oRestriksi cairan sampai Osm
urine >295 urine >295
oBerikan vasopressin oBerikan vasopressin
oOsm urine ↑>50% oOsm urine tidak berubah
(karena ginjal resisten thdp
ADH)
15
Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke poliklinik karena
mengalami peningkatan BB 25 kg dalam 6 bulan terakhir. Gemuk
terutama dirasakan pada wajah, leher dan perut. Pasien sudah
mengatur pola makan dan berolahraga tetapi tetap merasa gemuk
dan BB terus meningkat. Pasien juga mengeluh muncul garis-garis
merah keunguan di perut dan sekitar paha. 5 bulan terakhir
menstruasi tidak teratur; mudah lelah; dan cepat lupa. TD 180/100
dan TTV lain normal. TB 165 cm, BB 90 kg. Wajah moon face dan
pada abdomen tampak stria-stria warna kemerahan. Diagnosis yang
mungkin pada pasien ini adalah?
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Metabolic syndrome
d. Gangguan kecemasan
e. Cushing Syndrome
15
Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke poliklinik karena
mengalami peningkatan BB 25 kg dalam 6 bulan terakhir. Gemuk
terutama dirasakan pada wajah, leher dan perut. Pasien sudah
mengatur pola makan dan berolahraga tetapi tetap merasa gemuk
dan BB terus meningkat. Pasien juga mengeluh muncul garis-garis
merah keunguan di perut dan sekitar paha. 5 bulan terakhir
menstruasi tidak teratur; mudah lelah; dan cepat lupa. TD 180/100
dan TTV lain normal. TB 165 cm, BB 90 kg. Wajah moon face dan
pada abdomen tampak stria-stria warna kemerahan. Diagnosis yang
mungkin pada pasien ini adalah?
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Metabolic syndrome
d. Gangguan kecemasan
e. Cushing Syndrome
16
Seorang wanita, usia 30 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
semakin bertambah gemuk sejak 2 bulan terakhir. Keluhan juga
disertai dengan sering lemas dan munculnya garis-garis kemerahan
di sekitar perut dan paha. Pemeriksaan fisik didapatkan obesitas; TD
180/100 mmHg; nadi 100x/menit; RR 20x/menit; striae (+) area
abdomen dan paha. Pemeriksaan penunjang didapatkan ACTH 
dan kortisol . Pada pemeriksaan dengan dexamethasone,
didapatkan penekanan pada ACTH. Diagnosis yang tepat untuk
pasien ini adalah:
a. Addison disease
b. Cushing disease
c. Cushing syndrome
d. Adrenal crisis
e. Hypocortisolism
16
Seorang wanita, usia 30 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
semakin bertambah gemuk sejak 2 bulan terakhir. Keluhan juga
disertai dengan sering lemas dan munculnya garis-garis kemerahan
di sekitar perut dan paha. Pemeriksaan fisik didapatkan obesitas; TD
180/100 mmHg; nadi 100x/menit; RR 20x/menit; striae (+) area
abdomen dan paha. Pemeriksaan penunjang didapatkan ACTH 
dan kortisol . Pada pemeriksaan dengan dexamethasone,
didapatkan penekanan pada ACTH. Diagnosis yang tepat untuk
pasien ini adalah:
a. Addison disease
b. Cushing disease
c. Cushing syndrome
d. Adrenal crisis
e. Hypocortisolism
17
Seorang wanita, usia 35 tahun, datang ke puskesmas
mengeluh berdebar-debar, berkeringat, dan berat badan
menurun sejak 10 hari terakhir. Pemeriksaan fisik
didapatkan tremor halus di tangan, benjolan di area leher
kanan dan teraba hangat, nyeri tekan (+) minimal, KGB
leher kanan membesar. TD 130/80; nadi 86x/m; RR
22x/m; Tax 38.20C. Apa diagnosis yang tepat untuk pasien
ini?
a. Tiroiditis
b. Penyakit Grave
c. Hipotiroid
d. Struma multi nodusa toksika
e. Hipertiroid
17
Seorang wanita, usia 35 tahun, datang ke puskesmas
mengeluh berdebar-debar, berkeringat, dan berat badan
menurun sejak 10 hari terakhir. Pemeriksaan fisik
didapatkan tremor halus di tangan, benjolan di area leher
kanan dan teraba hangat, nyeri tekan (+) minimal, KGB
leher kanan membesar. TD 130/80; nadi 86x/m; RR
22x/m; Tax 38.20C. Apa diagnosis yang tepat untuk pasien
ini?
a. Tiroiditis
b. Penyakit Grave
c. Hipotiroid
d. Struma multi nodusa toksika
e. Hipertiroid
18
Laki-laki, usia 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
badan lemas sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga merasa nafsu
makan menurun namun badannya bertambah gemuk. Sejak 2
bulan lalu, pasien tidak tahan berada di suhu dingin.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/80 mmHg, nadi
62x/menit, RR 18x/menit, benjolan di leher (+) batas tegas,
ukuran 3x2 cm, lunak, nyeri tekan (-), ikut bergerak saat
menelan. Kemungkinan diagnosis pada pasien adalah:
a. Grave’s disease
b. Thyroiditis
c. Hashimoto thyroiditis
d. Plummer disease
e. Addison disease
18
Laki-laki, usia 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
badan lemas sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga merasa nafsu
makan menurun namun badannya bertambah gemuk. Sejak 2
bulan lalu, pasien tidak tahan berada di suhu dingin.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/80 mmHg, nadi
62x/menit, RR 18x/menit, benjolan di leher (+) batas tegas,
ukuran 3x2 cm, lunak, nyeri tekan (-), ikut bergerak saat
menelan. Kemungkinan diagnosis pada pasien adalah:
a. Grave’s disease
b. Thyroiditis
c. Hashimoto thyroiditis
d. Plummer disease
e. Addison disease
19
Seorang wanita, usia 45 tahun, dibawa ke UGD karena tidak sadar 1
jam sebelumnya. Sebelumnya pasien sering berdebar, berkeringat
dingin, nafsu makan meningkat, namun pasien bertambah kurus.
Pasien juga merasa sering panas. 1 tahun yang lalu pasien berobat
dengan keluhan yang sama dan minum obat, namun berhenti 3
bulan terakhir. 1 minggu yang lalu pasien batuk dan demam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien koma, tampak kurus, terdapat
benjolan di leher, TD 180/100 mmHg, nadi 120x/menit, dan RR
28x/menit. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah:
a. Koma thyroid
b. Krisis thyroid
c. Hypothyroid
d. Hyperthyroid
e. Myxedema
19
Seorang wanita, usia 45 tahun, dibawa ke UGD karena tidak sadar 1
jam sebelumnya. Sebelumnya pasien sering berdebar, berkeringat
dingin, nafsu makan meningkat, namun pasien bertambah kurus.
Pasien juga merasa sering panas. 1 tahun yang lalu pasien berobat
dengan keluhan yang sama dan minum obat, namun berhenti 3
bulan terakhir. 1 minggu yang lalu pasien batuk dan demam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien koma, tampak kurus, terdapat
benjolan di leher, TD 180/100 mmHg, nadi 120x/menit, dan RR
28x/menit. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah:
a. Koma thyroid
b. Krisis thyroid
c. Hypothyroid
d. Hyperthyroid
e. Myxedema
20
Seorang perempuan, usia 14 tahun, diantar orang tuanya ke
poliklinik dengan keluhan adanya benjolan di leher depan
sejak 6 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh susah
konsentrasi di sekolahnya, suka marah, berdebar-debar,
tangan berkeringat, banyak makan tapi BB turun. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan pasien gelisah, TD 140/90
mmHg, nadi 120x/menit, RR 26x/menit. Kemungkinan hasil
pemeriksaan penunjang pada hipertiroid primer adalah?
a. T3 rendah, T4 rendah, TSH tinggi
b. T3 rendah, T4 tinggi, TSH tinggi
c. T3 tinggi, T4 tinggi, TSH rendah
d. T3 tinggi, T4 rendah, TSH rendah
e. T3 tinggi, T4 tinggi, TSH tinggi
20
Seorang perempuan, usia 14 tahun, diantar orang tuanya ke
poliklinik dengan keluhan adanya benjolan di leher depan
sejak 6 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh susah
konsentrasi di sekolahnya, suka marah, berdebar-debar,
tangan berkeringat, banyak makan tapi BB turun. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan pasien gelisah, TD 140/90
mmHg, nadi 120x/menit, RR 26x/menit. Kemungkinan hasil
pemeriksaan penunjang pada hipertiroid primer adalah?
a. T3 rendah, T4 rendah, TSH tinggi
b. T3 rendah, T4 tinggi, TSH tinggi
c. T3 tinggi, T4 tinggi, TSH rendah
d. T3 tinggi, T4 rendah, TSH rendah
e. T3 tinggi, T4 tinggi, TSH tinggi
Tiroid

Hormon Hiper Hipo Hiper Hipo


Subklin Subklin
T3 ↑ ↓ N N
T4 ↑ ↓ N N
TSH ↓ ↑ ↓ ↑
Mekanisme PTU:
-Utama:
menghambat
enzim
tiroperoksidase
-Sekunder:
menghambat
perubahan T4
menjadi T3

Terapi Hipertiroid: Terapi Hipotiroid:


Awal: PTU 600 mg terbagi 3 Na Levotiroksin
Lanjut: PTU 150-300 mg terbagi 3
Terapi dengan Methimazole:
Awal: 10-20 mg/hari
Lanjut: 5-10 mg/hari
21
Seorang pria berusia 60 tahun, dibawa keluarganya ke
IGD karena tiba-tiba tidak sadarkan diri sejak 30 menit
SMRS. Pasien diketahui menderita DM sejak 5 tahun
terakhir. Saat di IGD didapatkan pernafasan cepat dan
dalam, serta akral teraba dingin. Pemeriksaan penunjang
didapatkan GDA 600; pH darah 7.15; Ketonurin +4.
Penanganan pertama yang tepat untuk pasien ini adalah?
a.Antibiotik spektrum luas
b.Rehidrasi dengan Garam Fisiologis
c. Pemberian Bikarbonat
d.Regulasi Gula darah cepat dengan Insulin
e.Pemberian Infus Kalium
21
Seorang pria berusia 60 tahun, dibawa keluarganya ke
IGD karena tiba-tiba tidak sadarkan diri sejak 30 menit
SMRS. Pasien diketahui menderita DM sejak 5 tahun
terakhir. Saat di IGD didapatkan pernafasan cepat dan
dalam, serta akral teraba dingin. Pemeriksaan penunjang
didapatkan GDA 600; pH darah 7.15; Ketonurin +4.
Penanganan pertama yang tepat untuk pasien ini adalah?
a.Antibiotik spektrum luas
b.Rehidrasi dengan Garam Fisiologis
c. Pemberian Bikarbonat
d.Regulasi Gula darah cepat dengan Insulin
e.Pemberian Infus Kalium
22
Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke praktik dokter umum
dengan keluhan mual-mual selama 2 minggu. Pasien menderita DM
sejak 10 tahun yang lalu, 1 bulan ini rutin mengonsumsi
sulfonilurea, metformin, dan multivitamin. Pada pemeriksaan fisik
tanda vital dalam batas normal, pada pemeriksaan laboratorium
kadar gula darah sewaktu 277 g/dL. Kapan waktu yang tepat untuk
minum obat?
a. Sulfonilurea diminum 15 menit sebelum makan, metformin
diminum setelah makan
b. Sulfonilurea diminum setelah makan, metformin diminum
sebelum makan
c. Sulfonilurea dan metformin diminum sebelum makan
d. Sulfonilurea dan metformin diminum setelah makan
e. Sulfonilurea dan metformin diminum bersamaan dengan makan
22
Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke praktik dokter umum
dengan keluhan mual-mual selama 2 minggu. Pasien menderita DM
sejak 10 tahun yang lalu, 1 bulan ini rutin mengonsumsi
sulfonilurea, metformin, dan multivitamin. Pada pemeriksaan fisik
tanda vital dalam batas normal, pada pemeriksaan laboratorium
kadar gula darah sewaktu 277 g/dL. Kapan waktu yang tepat untuk
minum obat?
a. Sulfonilurea diminum 15 menit sebelum makan, metformin
diminum setelah makan
b. Sulfonilurea diminum setelah makan, metformin diminum
sebelum makan
c. Sulfonilurea dan metformin diminum sebelum makan
d. Sulfonilurea dan metformin diminum setelah makan
e. Sulfonilurea dan metformin diminum bersamaan dengan makan
23
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, datang ke puskesmas
mengeluh sering kencing, mudah lapar, mudah haus, dan
mudah lelah sejak 5 bulan yang lalu, namun memberat
selama 3 minggu terakhir. Riwayat keluarga diabetes mellitus
(+). Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan gula darah puasa 158 mg/dL dan gula darah 2
jam setelah makan 225 mg/dl. Pasien diberi 2 obat penurun
gula. Obat anti diabetes yang bekerja menghambat
penyerapan glukosa pada usus adalah:
a. Acarbose
b. Metformin
c. Glimepiride
d. Pioglithazone
e. Glibenklamid
23
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, datang ke puskesmas
mengeluh sering kencing, mudah lapar, mudah haus, dan
mudah lelah sejak 5 bulan yang lalu, namun memberat
selama 3 minggu terakhir. Riwayat keluarga diabetes mellitus
(+). Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan gula darah puasa 158 mg/dL dan gula darah 2
jam setelah makan 225 mg/dl. Pasien diberi 2 obat penurun
gula. Obat anti diabetes yang bekerja menghambat
penyerapan glukosa pada usus adalah:
a. Acarbose
b. Metformin
c. Glimepiride
d. Pioglithazone
e. Glibenklamid
24
Pasien wanita, usia 54 tahun, datang ke poliklinik untuk
kontrol. Pasien tersebut memiliki riwayat DM sejak 5
tahun yang lalu. Saat ini tidak didapatkan keluhan.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal.
Pada pemeriksaan darah didapatkan GDS 260 mg/dl; LDL
200 mg/dl; HDL 30 mg/dl; dan trigliserida 250 mg/dl.
Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah
a. Statin
b. Asam fibrat
c. Niasin
d. Statin dan asam fibrat
e. Niasin dan statin
24
Pasien wanita, usia 54 tahun, datang ke poliklinik untuk
kontrol. Pasien tersebut memiliki riwayat DM sejak 5
tahun yang lalu. Saat ini tidak didapatkan keluhan.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal.
Pada pemeriksaan darah didapatkan GDS 260 mg/dl; LDL
200 mg/dl; HDL 30 mg/dl; dan trigliserida 250 mg/dl.
Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah
a. Statin
b. Asam fibrat
c. Niasin
d. Statin dan asam fibrat
e. Niasin dan statin
25
Seorang pria usia 58 tahun datang ke poliklinik RS dengan
keluhan berupa nyeri dan kaku di seluruh ekstremitas hingga
tidak bisa digerakkan. Keluhan hilang timbul selama 3 hari
terakhir. Dua minggu sebelumnya pasien menjalani operasi
pengangkatan tiroid karena Ca tiroid. Pemeriksaan fisik
menunjukkan reflex fisiologis meningkat, reflex patologis (-),
kaku kuduk (-). Kemungkinan hasil pemeriksaan laboratorium
pada pasien ini adalah
a. Hipokalsemia, Hipofosfatemia, Hipomagnesemia
b. Hipokalsemia, Hiperfosfatemia, Hipomagnesemia
c. Hiperkalsemia, Hiperfosfatemia, Hipermagnesemia
d. Hiperkalsemia, Hipofosfatemia, Hipermagnesemia
e. Hiperkalsemia, Hipofosfatemia, Hipomagnesemia
25
Seorang pria usia 58 tahun datang ke poliklinik RS dengan
keluhan berupa nyeri dan kaku di seluruh ekstremitas hingga
tidak bisa digerakkan. Keluhan hilang timbul selama 3 hari
terakhir. Dua minggu sebelumnya pasien menjalani operasi
pengangkatan tiroid karena Ca tiroid. Pemeriksaan fisik
menunjukkan reflex fisiologis meningkat, reflex patologis (-),
kaku kuduk (-). Kemungkinan hasil pemeriksaan laboratorium
pada pasien ini adalah
a. Hipokalsemia, Hipofosfatemia, Hipomagnesemia
b. Hipokalsemia, Hiperfosfatemia, Hipomagnesemia
c. Hiperkalsemia, Hiperfosfatemia, Hipermagnesemia
d. Hiperkalsemia, Hipofosfatemia, Hipermagnesemia
e. Hiperkalsemia, Hipofosfatemia, Hipomagnesemia
26
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke UGD dengan
penurunan kesadaran. Memiliki riwayat DM sejak 10
tahun yang lalu dan rutin mengkonsumsi sulfonilurea dan
metformin. Saat ini sedang dalam pengobatan TB. Tanda-
tanda vital normal dengan hasil GDS 45 g/dl. Cairan apa
harus yang diberikan?
a. Infus koloid
b. Bolus D5%
c. Infus D10%
d. Bolus D40%
e. Infus kristaloid
26
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke UGD dengan
penurunan kesadaran. Memiliki riwayat DM sejak 10
tahun yang lalu dan rutin mengkonsumsi sulfonilurea dan
metformin. Saat ini sedang dalam pengobatan TB. Tanda-
tanda vital normal dengan hasil GDS 45 g/dl. Cairan apa
harus yang diberikan?
a. Infus koloid
b. Bolus D5%
c. Infus D10%
d. Bolus D40%
e. Infus kristaloid
27
Seorang laki-laki, usia 63 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan nyeri di daerah tengkuk sejak 4 hari yang
lalu. Pasien merupakan seorang perokok. Pemeriksaan
fisik didapatkan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan
penunjang didapatkan GDS 169 mg/dl; LDL 254 mg/dl;
HDL 29 mg/dl; TG 179 mg/dl; kolesterol total 295 mg/dl.
Target penanganan dislipidemia pada pasien tersebut
adalah
a. LDL<100
b. LDL<130
c. LDL<160
d. HDL>40
e. TG<200
27
Seorang laki-laki, usia 63 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan nyeri di daerah tengkuk sejak 4 hari yang
lalu. Pasien merupakan seorang perokok. Pemeriksaan
fisik didapatkan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan
penunjang didapatkan GDS 169 mg/dl; LDL 254 mg/dl;
HDL 29 mg/dl; TG 179 mg/dl; kolesterol total 295 mg/dl.
Target penanganan dislipidemia pada pasien tersebut
adalah
a. LDL<100
b. LDL<130
c. LDL<160
d. HDL>40
e. TG<200
Langkah Penapisan Dyslipidemia
Langkah 1: Tentukan Komplikasi Langkah 2: Tentukan Faktor Resiko

• Penyakit jantung koroner • Usia (lk ≥45; pr ≥55)


(CHD) • Riw. Keluarga PJK dini (lk <55;
• Penyakit arteri karotis pr <65)
simptomatik (CAD) • Perokok aktif
• Penyakit arteri perifer (PAD) • Hipertensi (TD ≥140/90)
• Aneurisma aorta abdominal • HDL rendah (<40 mg/dl)
(AAA)
• Diabetes mellitus
Target Terapi

Mulai terapi GHS + GHS dulu 6 minggu - 3 bulan


farmakoterapi Bila gagal, tambahkan obat

Prinsip terapi: Statin


Kalau TG >500: Fibrat
28
Seorang laki-laki, usia 65 tahun, dibawa ke IGD karena sulit
diajak bicara sejak 30 menit lalu. Sebelumnya pasien
mengeluh lemas, gemetar, dan berkeringat dingin. Pasien
memiliki riwayat DM sejak 7 tahun yang lalu dan rutin
mengkonsumsi dua obat DM. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
90/70 mmHg; nadi 110x/menit; RR 18x/menit. Pemeriksaan
penunjang didapatkan GDS 45 mg/dl. Kemungkinan obat yang
menjadi penyebab kondisi pada pasien adalah:
a. Acarbose
b. Glibenclamid
c. Metformin
d. Thiazolidinedione
e. Gliptin
28
Seorang laki-laki, usia 65 tahun, dibawa ke IGD karena sulit
diajak bicara sejak 30 menit lalu. Sebelumnya pasien
mengeluh lemas, gemetar, dan berkeringat dingin. Pasien
memiliki riwayat DM sejak 7 tahun yang lalu dan rutin
mengkonsumsi dua obat DM. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
90/70 mmHg; nadi 110x/menit; RR 18x/menit. Pemeriksaan
penunjang didapatkan GDS 45 mg/dl. Kemungkinan obat yang
menjadi penyebab kondisi pada pasien adalah:
a. Acarbose
b. Glibenclamid
c. Metformin
d. Thiazolidinedione
e. Gliptin
29
Seorang pasien laki-laki usia 65 tahun, datang dengan keluhan
lemas. Sebelumnya pasien pernah mengalami riwayat serupa
4 tahun lalu dan dirawat hingga 5 hari. Pemeriksaan fisik
didapatkan penurunan refleks fisiologis; TD 110/80; nadi 80;
RR 16; T 36.5; gerak ekstremitas turun, kekuatan ekstremitas
sup 3, inf 2; refleks patologis (-). Pasien memiliki riwayat DM.
Pemeriksaan laboratorium GDS 118; Kalium 2; Na 136; dan Cl
108. Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini adalah?
a. Insulin injeksi + glukosa iv
b. Larutan KCl dalam NS 0.9% iv
c. Larutan NaCl 3% iv
d. Kalsium klorida
e. Pemberian calcium gluconas
29
Seorang pasien laki-laki usia 65 tahun, datang dengan keluhan
lemas. Sebelumnya pasien pernah mengalami riwayat serupa
4 tahun lalu dan dirawat hingga 5 hari. Pemeriksaan fisik
didapatkan penurunan refleks fisiologis; TD 110/80; nadi 80;
RR 16; T 36.5; gerak ekstremitas turun, kekuatan ekstremitas
sup 3, inf 2; refleks patologis (-). Pasien memiliki riwayat DM.
Pemeriksaan laboratorium GDS 118; Kalium 2; Na 136; dan Cl
108. Tatalaksana yang tepat untuk pasien ini adalah?
a. Insulin injeksi + glukosa iv
b. Larutan KCl dalam NS 0.9% iv
c. Larutan NaCl 3% iv
d. Kalsium klorida
e. Pemberian calcium gluconas
30
Seorang wanita 28 tahun, hamil 10 minggu, datang ke UGD
dengan keluhan berdebar. Sejak 1 bulan sulit tidur, sering BAB.
Badan tampak kurus. 1 tahun yang lalu pernah mendapat
terapi dengan keluhan serupa, tapi 3 bulan terakhir tidak
minum obat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90
mmHg, nadi 120x/menit regular, Tax 380C, mata menonjol,
dan perabaan leher didapatkan nodul tiroid diffuse. Terapi
yang tepat diberikan pada pasien:
a. Metimazol
b. Euthyrax
c. PTU
d. Propanolol
e. Bisoprolol
30
Seorang wanita 28 tahun, hamil 10 minggu, datang ke UGD
dengan keluhan berdebar. Sejak 1 bulan sulit tidur, sering BAB.
Badan tampak kurus. 1 tahun yang lalu pernah mendapat
terapi dengan keluhan serupa, tapi 3 bulan terakhir tidak
minum obat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90
mmHg, nadi 120x/menit regular, Tax 380C, mata menonjol,
dan perabaan leher didapatkan nodul tiroid diffuse. Terapi
yang tepat diberikan pada pasien:
a. Metimazol
b. Euthyrax
c. PTU
d. Propanolol
e. Bisoprolol
31
Seorang wanita, usia 45 tahun, datang dengan pegal dan
kaku pada leher dan pundak sejak 1 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/70 mmHg, HR
82x/menit, RR 20x/menit, S 36,7C. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan GDP 106 mg/dL, GDS 180 mg/dL,
kolesterol total 190 mg/dL, trigliserida 170 mg/dL, HDL
54 mg/dL, dan LDL 234 mg/dL. Edukasi yang tepat untuk
wanita tersebut adalah?
a. Diet tinggi kalori tinggi protein
b. Diet rendah garam
c. Diet rendah lemak
d. Diet tinggi kalori
e. Diet tinggi protein
31
Seorang wanita, usia 45 tahun, datang dengan pegal dan
kaku pada leher dan pundak sejak 1 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/70 mmHg, HR
82x/menit, RR 20x/menit, S 36,7C. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan GDP 106 mg/dL, GDS 180 mg/dL,
kolesterol total 190 mg/dL, trigliserida 170 mg/dL, HDL
54 mg/dL, dan LDL 234 mg/dL. Edukasi yang tepat untuk
wanita tersebut adalah?
a. Diet tinggi kalori tinggi protein
b. Diet rendah garam
c. Diet rendah lemak
d. Diet tinggi kalori
e. Diet tinggi protein
32
Pasien wanita, usia 35 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan
benjolan di leher sejak 12 bulan yang lalu. Keluhan lain disangkal.
Pasien tinggal di lereng pegunungan dan sering mengkonsumsi
garam krasak. Tetangga dan keluarga pasien juga banyak mengalami
keluhan serupa. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di area leher
kanan dengan konsistensi lunak, batas tegas. nyeri tekan (-), dan
ikut bergerak ketika menelan. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan T3-T4 normal dan TSH meningkat. Apakah yang
menyebabkan benjolan pada leher tersebut?
a. Kebanyakan konsumsi garam krasak
b. Goiterogenik
c. Kekurangan asupan iodium
d. Genetik
e. Autoimun
32
Pasien wanita, usia 35 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan
benjolan di leher sejak 12 bulan yang lalu. Keluhan lain disangkal.
Pasien tinggal di lereng pegunungan dan sering mengkonsumsi
garam krasak. Tetangga dan keluarga pasien juga banyak mengalami
keluhan serupa. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di area leher
kanan dengan konsistensi lunak, batas tegas. nyeri tekan (-), dan
ikut bergerak ketika menelan. Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan T3-T4 normal dan TSH meningkat. Apakah yang
menyebabkan benjolan pada leher tersebut?
a. Kebanyakan konsumsi garam krasak
b. Goiterogenik
c. Kekurangan asupan iodium
d. Genetik
e. Autoimun
33
Seorang laki-laki usia 68 tahun, dibawa ke puskesmas oleh
keluarganya karena selama 3 minggu terakhir sering merasa
lemas dan kadang marah-marah tanpa sebab. Pada
ekstremitas pasien juga didapatkan bercak-bercak perdarahan
berukuran besar, terkadang gusi pasien juga berdarah. Pasien
sudah ompong sehingga makanan sehari hari sangat terbatas,
hanya bubur, telur, dan kecap. Pemeriksaan fisik didapatkan
TD 90/70; nadi 88x/menit; RR 16x/menit; ekimosis (+) tungkai
atas & bawah. Kondisi pada pasien disebabkan oleh:
a. Defek epithelialisasi karena defisiensi vitamin A
b. Defek sintesis DNA karena defisiensi vitamin B9
c. Defek sintesis kolagen karena defisiensi vitamin C
d. Gangguan metabolism kalsium karena defisiensi vitamin D
e. Peningkatan radikal bebas karena defisiensi vitamin E
33
Seorang laki-laki usia 68 tahun, dibawa ke puskesmas oleh
keluarganya karena selama 3 minggu terakhir sering merasa
lemas dan kadang marah-marah tanpa sebab. Pada
ekstremitas pasien juga didapatkan bercak-bercak perdarahan
berukuran besar, terkadang gusi pasien juga berdarah. Pasien
sudah ompong sehingga makanan sehari hari sangat terbatas,
hanya bubur, telur, dan kecap. Pemeriksaan fisik didapatkan
TD 90/70; nadi 88x/menit; RR 16x/menit; ekimosis (+) tungkai
atas & bawah. Kondisi pada pasien disebabkan oleh:
a. Defek epithelialisasi karena defisiensi vitamin A
b. Defek sintesis DNA karena defisiensi vitamin B9
c. Defek sintesis kolagen karena defisiensi vitamin C
d. Gangguan metabolism kalsium karena defisiensi vitamin D
e. Peningkatan radikal bebas karena defisiensi vitamin E
DEFISIENSI VITAMIN C (SCURVY)
• Vitamin C = asam askorbat  larut air  berfungsi utk
free radical scavenger; sintesis kolagen (vaskuler, gigi,
tulang, kulit, kartilago); absorbsi Fe
• Sumber = buah dan sayur
• Defisiensi = orang tua, alcoholic, perokok, wanita hamil
tirotoksikosis, anorexia, DM tipe 1, gangguan usus halus
• Gejala  4H: hemorrhage; hyperkeratosis;
hypochondriasis; hematological disorder
• Anemia: Lemah, letih, lesu, penurunan nafsu makan
• Mudah marah
• Ptekie, ekimosis, gusi berdarah, splinter hemorrhage,
perdarahan lain
• Papula hyperkeratosis, alopecia, gigi ompong
34
Seorang laki-laki usia 60 tahun, datang ke Puskesmas, mengeluh
setiap sore hari selalu mengalami kesulitan melihat. Keluhan
dialami sejak 6 bulan lalu dan makin memberat 2 minggu terakhir.
Pasien juga mengeluh sering diare; flu; & gatal selama 4 minggu
terakhir. Pasien tidak suka makan makanan berlemak. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 100/80; nadi 78x/menit; RR 18x/menit;
konjungtiva anemis (+) ringan; kornea tampak kering; Bitot spot (+);
kulit dan rambut pasien tampak kering dan kasar. Terapi
suplementasi untuk pasien ini yang tepat adalah
a. Vitamin A
b. Vitamin B6
c. Vitamin B12
d. Vitamin C
e. Vitamin E
34
Seorang laki-laki usia 60 tahun, datang ke Puskesmas, mengeluh
setiap sore hari selalu mengalami kesulitan melihat. Keluhan
dialami sejak 6 bulan lalu dan makin memberat 2 minggu terakhir.
Pasien juga mengeluh sering diare; flu; & gatal selama 4 minggu
terakhir. Pasien tidak suka makan makanan berlemak. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 100/80; nadi 78x/menit; RR 18x/menit;
konjungtiva anemis (+) ringan; kornea tampak kering; Bitot spot (+);
kulit dan rambut pasien tampak kering dan kasar. Terapi
suplementasi untuk pasien ini yang tepat adalah
a. Vitamin A
b. Vitamin B6
c. Vitamin B12
d. Vitamin C
e. Vitamin E
DEFISIENSI VITAMIN A
• Vitamin A = retinol, beta karoten, carotenoid  larut lemak 
fungsi mempertahankan system imun, radical scavenger,
mempertahankan epithel
• Sumber = hati, daging, ayam, telur, wortel, mangga, kentang,
sayuran hijau, susu
• Defisiensi = geriatri; malnutrisi; penyakit kronis; alcohol;
malabsorbsi lemak; IBD; kolestasis
• Gejala
• Gangguan penglihatan (defek adaptasi gelap)  buta senja/rabun
ayam
• Gangguan system imun  sering ISPA, diare, dll
• Gangguan integritas epithel  kornea kering (bisa jadi ulkus, Bitot’s
spot); rambut kasar; kulit kering; kuku mudah patah
• Gangguan epithel saluran nafas, saluran kencing, saluran cerna
35
Seorang laki-laki, usia 60 tahun, dibawa keluarganya ke
poliklinik karena selama 3 minggu terakhir jadi sering lupa dan
tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien juga
mengalami BAB encer sejak 1 bulan terakhir. Sehari-hari
pasien hanya mau makan nasi dan tempe. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 100/80 mmHg; nadi 90x/menit; RR 18x/menit;
tampak peradangan kulit luas di ekstremitas atas dan bawah.
Kondisi pasien kemungkinan disebabkan oleh defisiensi:
a. Vitamin B1
b. Vitamin B2
c. Vitamin B3
d. Vitamin B6
e. Vitamin B12
35
Seorang laki-laki, usia 60 tahun, dibawa keluarganya ke
poliklinik karena selama 3 minggu terakhir jadi sering lupa dan
tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien juga
mengalami BAB encer sejak 1 bulan terakhir. Sehari-hari
pasien hanya mau makan nasi dan tempe. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 100/80 mmHg; nadi 90x/menit; RR 18x/menit;
tampak peradangan kulit luas di ekstremitas atas dan bawah.
Kondisi pasien kemungkinan disebabkan oleh defisiensi:
a. Vitamin B1
b. Vitamin B2
c. Vitamin B3
d. Vitamin B6
e. Vitamin B12
DEFISIENSI VITAMIN B3 (PELLAGRA)
• Vitamin B3 = niacin/asam nikotinat  vitamin larut air  berfungsi
dalam metabolisme seluler di berbagai organ dan jaringan (kulit,
epidermis; GI tract; system saraf)
• Sumber = ikan, ayam, daging sapi, kacang kapri, hati, jamur, alpukat,
kacang-kacangan, brokoli
• Defisiensi
• Primer: diet rendah niacin dan/atau tryptophan
• Sekunder: penyakit/kondisi yang menghambat absorbsi niacin ex: diare kronis;
alkoholisme kronis; terapi dialysis; colitis kronis; sirosis hepatis; INH
• Gejala  4D
• Diare karena atrofi dan inflamasi mukosa GI tract
• Dermatitis karena dilatasi vaskuler, infiltrasi limfosit, hiperkeratinisasi, atrofi
epidermis
• Dementia karena demyelinisasi dan degenerasi system saraf (otak, spinal cord,
nervus perifer)
• Death
36
Seorang perempuan usia 30 tahun, dengan G2P1Ab0
hamil 28 minggu, datang ke puskesmas untuk kontrol
rutin. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Pemeriksaan glukosa darah sewaktu 210 mg/dl. Keluhan
poliuri, polifagi, polidipsi disangkal. Anggota keluarga
tidak ada menderita DM dan anak pertama sehat.
Pemeriksaan lebih lanjut yang dapat dilakukan adalah
a. Glukosa darah puasa
b. Glukosa darah sewaktu
c. Test toleransi glukosa oral
d. Glukosa darah 2 jam postprandial
e. Glukosa darah puasa dan 2 jam postprandial
36
Seorang perempuan usia 30 tahun, dengan G2P1Ab0
hamil 28 minggu, datang ke puskesmas untuk kontrol
rutin. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Pemeriksaan glukosa darah sewaktu 210 mg/dl. Keluhan
poliuri, polifagi, polidipsi disangkal. Anggota keluarga
tidak ada menderita DM dan anak pertama sehat.
Pemeriksaan lebih lanjut yang dapat dilakukan adalah
a. Glukosa darah puasa
b. Glukosa darah sewaktu
c. Test toleransi glukosa oral
d. Glukosa darah 2 jam postprandial
e. Glukosa darah puasa dan 2 jam postprandial
37
Seorang wanita, usia 16 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
BAK berwarna coklat seperti teh sejak 2 hari yang lalu. BAK sedikit
namun tidak nyeri. Pasien memiliki riwayat sakit tenggorokan 3
minggu yang lalu dan sembuh setelah minum obat. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 140/90; nadi 94x/menit; RR 20x/menit; edema
(+) periorbita dan tungkai bawah. Pemeriksaan laboratorium Hb
11.2 g/dl; leukosit 5200; trombosit 267.000. Pemeriksaan urinalysis
didapatkan gross hematuria; protein urine (++); eritrosit urine
(++++); cast eritrosit (+). Diagnosis paling mungkin pada pasien
adalah:
a. Pyelonephritis akut
b. Sindroma nefrotik
c. Nephrolithiasis
d. Glomerulonefritis akut
e. Ureterolithiasis
37
Seorang wanita, usia 16 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
BAK berwarna coklat seperti teh sejak 2 hari yang lalu. BAK sedikit
namun tidak nyeri. Pasien memiliki riwayat sakit tenggorokan 3
minggu yang lalu dan sembuh setelah minum obat. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 140/90; nadi 94x/menit; RR 20x/menit; edema
(+) periorbita dan tungkai bawah. Pemeriksaan laboratorium Hb
11.2 g/dl; leukosit 5200; trombosit 267.000. Pemeriksaan urinalysis
didapatkan gross hematuria; protein urine (++); eritrosit urine
(++++); cast eritrosit (+). Diagnosis paling mungkin pada pasien
adalah:
a. Pyelonephritis akut
b. Sindroma nefrotik
c. Nephrolithiasis
d. Glomerulonefritis akut
e. Ureterolithiasis
38
Seorang wanita, usia 16 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
BAK berwarna coklat seperti teh sejak 2 hari yang lalu. BAK sedikit
namun tidak nyeri. Pasien memiliki riwayat sakit tenggorokan 3
minggu yang lalu dan sembuh setelah minum obat. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 140/90; nadi 94x/menit; RR 20x/menit; edema
(+) periorbita dan tungkai bawah. Pemeriksaan laboratorium Hb
11.2 g/dl; leukosit 5200; trombosit 267.000. Pemeriksaan urinalysis
didapatkan gross hematuria; protein urine (++); eritrosit urine
(++++); cast eritrosit (+). Pemeriksaan ASTO (+) tinggi. Terapi yang
harus diberikan pada pasien ini adalah:
a. Steroid
b. Diuretik
c. Piroxicam
d. Penicillin
e. Nabic
38
Seorang wanita, usia 16 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
BAK berwarna coklat seperti teh sejak 2 hari yang lalu. BAK sedikit
namun tidak nyeri. Pasien memiliki riwayat sakit tenggorokan 3
minggu yang lalu dan sembuh setelah minum obat. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 140/90; nadi 94x/menit; RR 20x/menit; edema
(+) periorbita dan tungkai bawah. Pemeriksaan laboratorium Hb
11.2 g/dl; leukosit 5200; trombosit 267.000. Pemeriksaan urinalysis
didapatkan gross hematuria; protein urine (++); eritrosit urine
(++++); cast eritrosit (+). Pemeriksaan ASTO (+) tinggi. Terapi yang
harus diberikan pada pasien ini adalah:
a. Steroid
b. Diuretik
c. Piroxicam
d. Penicillin
e. Nabic
39
Seorang laki laki berusia 40 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan tidak nyaman saat BAK, keluhan juga
disertai dengan BAK berwarna merah. Pemeriksaan fisik
didapatkan TTV dalam batas normal. Hasil pemeriksaan
urin didapatkan lekosit 3/LPB; eritrosit 5/LPB; kristal (+).
USG didapatkan gambaran radiopaque di vesika urinaria.
Pengobatan yang tepat untuk mencegah terbentuknya
batu tersebut?
a. Thiazid
b. Tamsulosin
c. Allopurinol
d. Dexamethasone
e. Finasteride
39
Seorang laki laki berusia 40 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan tidak nyaman saat BAK, keluhan juga
disertai dengan BAK berwarna merah. Pemeriksaan fisik
didapatkan TTV dalam batas normal. Hasil pemeriksaan
urin didapatkan lekosit 3/LPB; eritrosit 5/LPB; kristal (+).
USG didapatkan gambaran radiopaque di vesika urinaria.
Pengobatan yang tepat untuk mencegah terbentuknya
batu tersebut?
a. Thiazid
b. Tamsulosin
c. Allopurinol
d. Dexamethasone
e. Finasteride
40
Seorang laki-laki usia 60 tahun, dibawa ke UGD karena sesak
sejak 2 minggu namun memberat 2 hari terakhir. Pasien juga
mengeluh bengkak terutama di ekstremitas. Riwayat DM (+)
sejak 15 tahun lalu. Pemeriksaan fisik TD 160/90 mmHg; nadi
90x/menit; RR 38x/menit; konjungtiva anemis (+); ronki basah
kasar di kedua lapang paru (+). Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 8.6 g/dl; natrium 145 mmol/L; kalium 5.3
mEq/L; BUN 50; creatinine 5.2. Penyebab anemia pada pasien
ini adalah:
a. Anemia akibat defisiensi Fe
b. Anemia akibat penyakit kronis
c. Anemia akibat defisiensi eritropoietin
d. Anemia akibat hemolysis eritrosit
e. Anemia akibat gangguan pembentukan rantai globin
40
Seorang laki-laki usia 60 tahun, dibawa ke UGD karena sesak
sejak 2 minggu namun memberat 2 hari terakhir. Pasien juga
mengeluh bengkak terutama di ekstremitas. Riwayat DM (+)
sejak 15 tahun lalu. Pemeriksaan fisik TD 160/90 mmHg; nadi
90x/menit; RR 38x/menit; konjungtiva anemis (+); ronki basah
kasar di kedua lapang paru (+). Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 8.6 g/dl; natrium 145 mmol/L; kalium 5.3
mEq/L; BUN 50; creatinine 5.2. Penyebab anemia pada pasien
ini adalah:
a. Anemia akibat defisiensi Fe
b. Anemia akibat penyakit kronis
c. Anemia akibat defisiensi eritropoietin
d. Anemia akibat hemolysis eritrosit
e. Anemia akibat gangguan pembentukan rantai globin
41
Seorang anak usia 14 tahun, datang bersama ibunya ke UGD
dengan keluhan kelopak mata bengkak sesudah bangun tidur
sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai kencing berdarah. 1
minggu sebelumnya pasien menderita demam dan nyeri
tenggorokan yang sudah sembuh setelah berobat ke
puskesmas. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
150/90, tanda vital lain dalam batas normal. Edema
periorbital (+). Mekanisme terjadinya bengkak pada anak ini
adalah:
a. Retensi natrium
b. Retensi kalium
c. Penurunan produksi renin
d. Peningkatan produksi aldosterone
e. Tahanan pembuluh perifer yang tinggi
41
Seorang anak usia 14 tahun, datang bersama ibunya ke UGD
dengan keluhan kelopak mata bengkak sesudah bangun tidur
sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai kencing berdarah. 1
minggu sebelumnya pasien menderita demam dan nyeri
tenggorokan yang sudah sembuh setelah berobat ke
puskesmas. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
150/90, tanda vital lain dalam batas normal. Edema
periorbital (+). Mekanisme terjadinya bengkak pada anak ini
adalah:
a. Retensi natrium
b. Retensi kalium
c. Penurunan produksi renin
d. Peningkatan produksi aldosterone
e. Tahanan pembuluh perifer yang tinggi
42
Seorang pasien laki-laki, usia 19 tahun, datang ke UGD dengan
keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 2 hari. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan tanda edema anasarka, TD 150/90; nadi
100x/menit; RR 22x/menit; suhu 37. Dari pemeriksaan urine
didapatkan proteinuria (+++) dan hematuria (+). Pemeriksaan
histopatologis ginjal didapatkan proliferasi kapsul Bowman
yang menyebabkan penyempitan pada rongga kapsul
Bowman dan glomerulosklerosis. Apakah diagnosis yang tepat
untuk pasien ini?
a. Glomerulonephritis akut
b. Glomerulonephritis subakut
c. Glomerulonephritis kronis
d. Sindroma nefrotik
e. Tumor ginjal
42
Seorang pasien laki-laki, usia 19 tahun, datang ke UGD dengan
keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 2 hari. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan tanda edema anasarka, TD 150/90; nadi
100x/menit; RR 22x/menit; suhu 37. Dari pemeriksaan urine
didapatkan proteinuria (+++) dan hematuria (+). Pemeriksaan
histopatologis ginjal didapatkan proliferasi kapsul Bowman
yang menyebabkan penyempitan pada rongga kapsul
Bowman dan glomerulosklerosis. Apakah diagnosis yang tepat
untuk pasien ini?
a. Glomerulonephritis akut
b. Glomerulonephritis subakut
c. Glomerulonephritis kronis
d. Sindroma nefrotik
e. Tumor ginjal
43
Seorang pasien laki-laki, usia 19 tahun, datang ke UGD
dengan keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 2 hari yang
lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda edema
anasarka; TD 150/90 mmHg; nadi 100x/menit; RR
22x/menit; suhu 37. Dari pemeriksaan urine didapatkan
urine keruh; proteinuria (+++); hematuria (+); oval fat
bodies (+). Terapi utama untuk pasien ini adalah:
a. Steroid
b. Furosemid
c. Captopril
d. Thiazide
e. Nifedipine
43
Seorang pasien laki-laki, usia 19 tahun, datang ke UGD
dengan keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 2 hari yang
lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda edema
anasarka; TD 150/90 mmHg; nadi 100x/menit; RR
22x/menit; suhu 37. Dari pemeriksaan urine didapatkan
urine keruh; proteinuria (+++); hematuria (+); oval fat
bodies (+). Terapi utama untuk pasien ini adalah:
a. Steroid
b. Furosemid
c. Captopril
d. Thiazide
e. Nifedipine
44
Seorang wanita, usia 70 tahun, dibawa ke UGD karena penurunan
kesadaran sejak 3 jam. Sebelumnya muntah sudah 3 hari. Keluhan
disertai diare >8x/hari dan BAK berkurang menjadi sedikit sejak 1
hari lalu. BAK tidak nyeri. Pemeriksaan fisik: GCS 335, TB 156 cm, BB
53 kg, TD 120/60, nadi 124 x/menit reguler isi kurang, RR 34
x/menit dalam, t 36C. Peristaltik meningkat, turgor kurang, akral
dingin. Pemeriksaan laboratorium Hb 14.2; leukosit 11.000;
hematokrit 52; trombosit 364.000; ureum 62; kreatinin 1.4.
Diagnosa yang paling mungkin adalah:
a. Ensefalopati uremikum
b. Chronic kidney disease
c. Acute kidney injury
d. Acute renal failure
e. Sindroma nefritik
44
Seorang wanita, usia 70 tahun, dibawa ke UGD karena penurunan
kesadaran sejak 3 jam. Sebelumnya muntah sudah 3 hari. Keluhan
disertai diare >8x/hari dan BAK berkurang menjadi sedikit sejak 1
hari lalu. BAK tidak nyeri. Pemeriksaan fisik: GCS 335, TB 156 cm, BB
53 kg, TD 120/60, nadi 124 x/menit reguler isi kurang, RR 34
x/menit dalam, t 36C. Peristaltik meningkat, turgor kurang, akral
dingin. Pemeriksaan laboratorium Hb 14.2; leukosit 11.000;
hematokrit 52; trombosit 364.000; ureum 62; kreatinin 1.4.
Diagnosa yang paling mungkin adalah:
a. Ensefalopati uremikum
b. Chronic kidney disease
c. Acute kidney injury
d. Acute renal failure
e. Sindroma nefritik
45
Seorang laki-laki, usia 66 tahun, diantar keluarganya ke IGD karena
tidak sadar sejak 2 hari SMRS. Riwayat sebelumnya pasien sesak
dan BAK sedikit-sedikit sejak 2 minggu lalu. Pasien memiliki riwayat
DM dan HT sejak ±12 tahun lalu. Pemeriksaan fisik GCS 224; TD
160/90 mmHg; nadi 100x/menit; RR 30xmenit; ronki kasar (+) di
kedua lapang paru; edema tungkai (+) minimal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8.2 g/dl; leukosit 7100; trombosit
200.000; Ht 27%; ureum 188; kreatinine 4.50. Tatalaksana yang
paling tepat untuk pasien adalah:
a. Mengatasi edema paru dengan loop diuretik iv
b. Menurunkan tekanan darah dengan diltiazem iv
c. Mengatasi anemia dengan transfusi PRC
d. Mengatasi hiperuremia dengan hemodialysis
e. Memperbaiki kesadaran dengan rehidrasi RL
45
Seorang laki-laki, usia 66 tahun, diantar keluarganya ke IGD karena
tidak sadar sejak 2 hari SMRS. Riwayat sebelumnya pasien sesak
dan BAK sedikit-sedikit sejak 2 minggu lalu. Pasien memiliki riwayat
DM dan HT sejak ±12 tahun lalu. Pemeriksaan fisik GCS 224; TD
160/90 mmHg; nadi 100x/menit; RR 30xmenit; ronki kasar (+) di
kedua lapang paru; edema tungkai (+) minimal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8.2 g/dl; leukosit 7100; trombosit
200.000; Ht 27%; ureum 188; kreatinine 4.50. Tatalaksana yang
paling tepat untuk pasien adalah:
a. Mengatasi edema paru dengan loop diuretik iv
b. Menurunkan tekanan darah dengan diltiazem iv
c. Mengatasi anemia dengan transfusi PRC
d. Mengatasi hiperuremia dengan hemodialysis
e. Memperbaiki kesadaran dengan rehidrasi RL
46
Seorang wanita, usia 20 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
demam tinggi menggigil sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
disertai nyeri pinggang kanan hilang timbul dan menjalar
hingga perut bawah. Riwayat trauma (-). Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70; HR 88x/menit; RR 18x/menit; suhu
38.7; nyeri ketok CVA kanan (+). Pemeriksaan laboratorium
didapatkan urine sedikit keruh; pH 6; BJ 1.003; proteinuria
(++); eritrosituria (++); leukosit 15/lpb; nitrit (-). Diagnosis
yang mungkin adalah:
a. Nephrolithiasis
b. Pyelonephritis akut
c. Acute cystitis
d. Pyelonephritis kronis
e. Urethritis
46
Seorang wanita, usia 20 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
demam tinggi menggigil sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
disertai nyeri pinggang kanan hilang timbul dan menjalar
hingga perut bawah. Riwayat trauma (-). Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70; HR 88x/menit; RR 18x/menit; suhu
38.7; nyeri ketok CVA kanan (+). Pemeriksaan laboratorium
didapatkan urine sedikit keruh; pH 6; BJ 1.003; proteinuria
(++); eritrosituria (++); leukosit 15/lpb; nitrit (-). Diagnosis
yang mungkin adalah:
a. Nephrolithiasis
b. Pyelonephritis akut
c. Acute cystitis
d. Pyelonephritis kronis
e. Urethritis
47
Seorang laki-laki usia 60 tahun, dibawa ke IGD karena sesak
sejak 2 minggu namun memberat 2 hari terakhir. Pasien juga
mengeluh bengkak terutama di ekstremitas. Riwayat DM (+)
sejak 15 tahun lalu. Pemeriksaan fisik TD 160/90 mmHg; nadi
90x/menit; RR 38x/menit; konjungtiva anemis (+); ronki basah
kasar di kedua lapang paru (+). Pemeriksaan laboratorium Hb
8.6 g/dl; natrium 145 mmol/L; kalium 5.3 mEq/L; BUN 50;
creatinine 5.2. Diagnosis pada pasien ini adalah:
a. Gagal ginjal kronis
b. Gagal ginjal akut
c. Glomerulonephritis
d. Pyelonephritis
e. Lupus nephritis
47
Seorang laki-laki usia 60 tahun, dibawa ke IGD karena sesak
sejak 2 minggu namun memberat 2 hari terakhir. Pasien juga
mengeluh bengkak terutama di ekstremitas. Riwayat DM (+)
sejak 15 tahun lalu. Pemeriksaan fisik TD 160/90 mmHg; nadi
90x/menit; RR 38x/menit; konjungtiva anemis (+); ronki basah
kasar di kedua lapang paru (+). Pemeriksaan laboratorium Hb
8.6 g/dl; natrium 145 mmol/L; kalium 5.3 mEq/L; BUN 50;
creatinine 5.2. Diagnosis pada pasien ini adalah:
a. Gagal ginjal kronis
b. Gagal ginjal akut
c. Glomerulonephritis
d. Pyelonephritis
e. Lupus nephritis
48
Seorang laki-laki, usia 40 tahun, datang ke IGD karena
kencingnya menjadi sedikit sejak 1 hari yang lalu. Pasien saat
ini dalam pengobatan penyakit infeksi saluran nafas dan
mengkonsumsi obat ampicillin dan gentamycin sejak 5 hari
yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg;
nadi 88x/menit; RR 16x/menit. Pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 12.6 g/dl; leukosit 6.200/ml; trombosit
300.000/ml; ureum 39; creatinine 2.4. Kemungkinan
penyebab dari kondisi pasien adalah:
a. Infeksi ginjal
b. Batu saluran kemih
c. Induksi obat
d. Autoimun
e. Kelainan kongenital
48
Seorang laki-laki, usia 40 tahun, datang ke IGD karena
kencingnya menjadi sedikit sejak 1 hari yang lalu. Pasien saat
ini dalam pengobatan penyakit infeksi saluran nafas dan
mengkonsumsi obat ampicillin dan gentamycin sejak 5 hari
yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg;
nadi 88x/menit; RR 16x/menit. Pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 12.6 g/dl; leukosit 6.200/ml; trombosit
300.000/ml; ureum 39; creatinine 2.4. Kemungkinan
penyebab dari kondisi pasien adalah:
a. Infeksi ginjal
b. Batu saluran kemih
c. Induksi obat
d. Autoimun
e. Kelainan kongenital
49
Laki-laki, usia 36 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
kencing berwarna merah sejak 1 hari lalu. Sebelumnya pasien
mengikuti lomba lari marathon di kota. Pasien juga merasa
kencingnya menjadi sedikit. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
130/80 mmHg; nadi 90x/menit; RR 20x/menit. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 13.0 g/dl; leukosit 6.000;
trombosit 200.000; BUN 40 dan creatinine 3.21. Kemungkinan
penyebab kondisi pada pasien tersebut adalah:
a. Chronic kidney disease
b. Acute glomerulonephritis
c. Nephritic syndrome
d. Acute tubular necrosis
e. Nephrotic syndrome
49
Laki-laki, usia 36 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
kencing berwarna merah sejak 1 hari lalu. Sebelumnya pasien
mengikuti lomba lari marathon di kota. Pasien juga merasa
kencingnya menjadi sedikit. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
130/80 mmHg; nadi 90x/menit; RR 20x/menit. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 13.0 g/dl; leukosit 6.000;
trombosit 200.000; BUN 40 dan creatinine 3.21. Kemungkinan
penyebab kondisi pada pasien tersebut adalah:
a. Chronic kidney disease
b. Acute glomerulonephritis
c. Nephritic syndrome
d. Acute tubular necrosis
e. Nephrotic syndrome
50
Seorang laki-laki, usia 37 thn, datang ke praktek dokter dengan keluhan
badan terasa letih, disertai mual dan muntah yang hilang timbul sejak 6
bulan lalu. Dari anamnesis didapatkan pasien pernah memakai narkoba
terutama heroin. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100 mmHg;
nadi 100x/menit; RR 18x/menit. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb
9.7 g/dl; proteinuria (++); dan didapatkan azotemia renal. Pemeriksaan
biopsi ginjal didapatkan obliterasi glomerulus, glomerulus berisi massa
eosinofilik, hyalinosis, disertai atrofi tubulus. Pemeriksaan dengan
mikroskop electron didapatkan deposit IgM dan C3 di area sklerotik.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
a. pyelonefritis kronik
b. glomerulonefritik konik
c. nekrosis tubuler akut
d. glomerulonefritik kresentik
e. glomerulopathy membranosa
50
Seorang laki-laki, usia 37 thn, datang ke praktek dokter dengan keluhan
badan terasa letih, disertai mual dan muntah yang hilang timbul sejak 6
bulan lalu. Dari anamnesis didapatkan pasien pernah memakai narkoba
terutama heroin. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100 mmHg;
nadi 100x/menit; RR 18x/menit. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb
9.7 g/dl; proteinuria (++); dan didapatkan azotemia renal. Pemeriksaan
biopsi ginjal didapatkan obliterasi glomerulus, glomerulus berisi massa
eosinofilik, hyalinosis, disertai atrofi tubulus. Pemeriksaan dengan
mikroskop electron didapatkan deposit IgM dan C3 di area sklerotik.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
a. pyelonefritis kronik
b. glomerulonefritik konik
c. nekrosis tubuler akut
d. glomerulonefritik kresentik
e. glomerulopathy membranosa
51
Seorang laki-laki, usia 60 tahun, dibawa keluarganya ke UGD dengan
keluhan lemah dan sesak napas. Pasien memiliki riwayat DM selama
15 tahun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 190/100 mmHg,
nadi 110x/menit, dan RR 40x. Tampak wajah pasien sembab,
konjungtiva anemis, dan ditemukan ronki basah halus di seluruh
lapangan paru. Kulitnya kasar seperti bekas garukan (ekskoriasi) dan
terdapat edema ekstremitas. Produksi urine 200cc/12 jam.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan: hiperglikemia, kalium 7.4
mmol/L, natrium 136 mEq/L. Hal yang perlu dilakukan sebelum
merujuk ke RS terdekat?
a. Pemberian Na Bic
b. Injeksi Ca glukonas
c. Injeksi D40% dan insulin
d. Pemberian furosemide
e. Pemberian spironolactone
51
Seorang laki-laki, usia 60 tahun, dibawa keluarganya ke UGD dengan
keluhan lemah dan sesak napas. Pasien memiliki riwayat DM selama
15 tahun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 190/100 mmHg,
nadi 110x/menit, dan RR 40x. Tampak wajah pasien sembab,
konjungtiva anemis, dan ditemukan ronki basah halus di seluruh
lapangan paru. Kulitnya kasar seperti bekas garukan (ekskoriasi) dan
terdapat edema ekstremitas. Produksi urine 200cc/12 jam.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan: hiperglikemia, kalium 7.4
mmol/L, natrium 136 mEq/L. Hal yang perlu dilakukan sebelum
merujuk ke RS terdekat?
a. Pemberian Na Bic
b. Injeksi Ca glukonas
c. Injeksi D40% dan insulin
d. Pemberian furosemide
e. Pemberian spironolactone
52
Pasien laki-laki usia 37 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan lesu dan sering capek sejak 2 bulan terakhir. Kadang
keluhan disertai dengan jantung berdebar. Pasien memiliki
riwayat benjolan di anus, yang sering berdarah saat BAB.
Pemeriksaan fisik TD 100/70; nadi 92x/menit; RR 18x.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 4.8 g/dl; leukosit
3000; trombosit 235.000. Hapusan darah tepi tampak eritrosit
hipokrom mikrositer. Penyebab yang mendasari kondisi pada
pasien adalah:
a. Kondisi penyakit kronis
b. Defisiensi vitamin B12
c. Defisiensi asam folat
d. Defisiensi zat besi
e. Hemolitik autoimun
52
Pasien laki-laki usia 37 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan lesu dan sering capek sejak 2 bulan terakhir. Kadang
keluhan disertai dengan jantung berdebar. Pasien memiliki
riwayat benjolan di anus, yang sering berdarah saat BAB.
Pemeriksaan fisik TD 100/70; nadi 92x/menit; RR 18x.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 4.8 g/dl; leukosit
3000; trombosit 235.000. Hapusan darah tepi tampak eritrosit
hipokrom mikrositer. Penyebab yang mendasari kondisi pada
pasien adalah:
a. Kondisi penyakit kronis
b. Defisiensi vitamin B12
c. Defisiensi asam folat
d. Defisiensi zat besi
e. Hemolitik autoimun
53
Seorang wanita, usia 39 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan demam naik turun, diikuti menggigil dan berkeringat,
sejak 5 hari yang lalu. Pasien baru saja pulang dari Maluku.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi
88x/menit; RR 18x/menit; suhu 38.2C; hepatomegaly (+).
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9.2 g/dl; leukosit
10.000; trombosit 150.000. Apa penyebab anemia pada
pasien ini:
a. Gangguan pada pembentukan hemoglobin
b. Gangguan pada pembentukan eritrosit
c. Keganasan pada sumsum tulang
d. Pemecahan eritrosit yang berlebih
e. Kegagalan pembentukan sel-sel darah di sumsum tulang
53
Seorang wanita, usia 39 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan demam naik turun, diikuti menggigil dan berkeringat,
sejak 5 hari yang lalu. Pasien baru saja pulang dari Maluku.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi
88x/menit; RR 18x/menit; suhu 38.2C; hepatomegaly (+).
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9.2 g/dl; leukosit
10.000; trombosit 150.000. Apa penyebab anemia pada
pasien ini:
a. Gangguan pada pembentukan hemoglobin
b. Gangguan pada pembentukan eritrosit
c. Keganasan pada sumsum tulang
d. Pemecahan eritrosit yang berlebih
e. Kegagalan pembentukan sel-sel darah di sumsum tulang
54
Seorang perempuan, usia 26 tahun, datang ke poliklinik mengeluh
sering lemas selama sebulan terakhir. Riwayat perdarahan dan
transfusi disangkal. Siklus haid lebih memanjang sejak 2 tahun
terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg; nadi
78x/menit; RR 20x/menit; suhu 37.20C; konjungtiva anemis (+);
hepatosplenomegali (-). Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
8.5 g/dl; leukosit 5.300/mm3; trombosit 470.000/mm3; MCV 60;
MCH 20; MCHC 22; dan ferritin 2.5. Tatalaksana yang tepat
diberikan pada pasien ini adalah
a. SF per oral
b. Asam askorbat 2 x 100 mg
c. Vitamin B12
d. Vitamin A 600.000 IU
e. Preparat besi IV
54
Seorang perempuan, usia 26 tahun, datang ke poliklinik mengeluh
sering lemas selama sebulan terakhir. Riwayat perdarahan dan
transfusi disangkal. Siklus haid lebih memanjang sejak 2 tahun
terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg; nadi
78x/menit; RR 20x/menit; suhu 37.20C; konjungtiva anemis (+);
hepatosplenomegali (-). Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
8.5 g/dl; leukosit 5.300/mm3; trombosit 470.000/mm3; MCV 60;
MCH 20; MCHC 22; dan ferritin 2.5. Tatalaksana yang tepat
diberikan pada pasien ini adalah
a. SF per oral
b. Asam askorbat 2 x 100 mg
c. Vitamin B12
d. Vitamin A 600.000 IU
e. Preparat besi IV
55
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang dengan keluhan lemah
badan dan gampang lelah sejak 6 minggu yang lalu. Keluhan
disertai BAB hitam sejak 2 minggu terakhir. Pasien bekerja di
pabrik plastik dan bahan sintetis selama 20 tahun terakhir.
Pemeriksaan fisik TD 100/80; nadi 76; RR 18; konjungtiva
anemis; splenomegali (+). Lab Hb 8.2, leukosit 58000,
trombosit 80000. Pada aspirat sumsum tulang ditemukan sel
myeloblas ganas. Bahan apa yang menyebabkan penyakit ini?
a. Benzene
b. Benzopyrene
c. Carbon tetrachloride
d. Glycerin
e. Trichloroethylene
55
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang dengan keluhan lemah
badan dan gampang lelah sejak 6 minggu yang lalu. Keluhan
disertai BAB hitam sejak 2 minggu terakhir. Pasien bekerja di
pabrik plastik dan bahan sintetis selama 20 tahun terakhir.
Pemeriksaan fisik TD 100/80; nadi 76; RR 18; konjungtiva
anemis; splenomegali (+). Lab Hb 8.2, leukosit 58000,
trombosit 80000. Pada aspirat sumsum tulang ditemukan sel
myeloblas ganas. Bahan apa yang menyebabkan penyakit ini?
a. Benzene
b. Benzopyrene
c. Carbon tetrachloride
d. Glycerin
e. Trichloroethylene
56
Pasien perempuan usia 20 tahun, dibawa ke IGD karena sering
mimisan sejak 2 minggu ini. Di bagian perut dan tungkai
bawah didapatkan bercak dan lebam keunguan. Pemeriksaan
fisik didapatkan konjungtiva anemis (+); TD 100/80; nadi
88x/menit; RR 20x/menit; Tax 37.7; purpura dan ekimosis di
regio abdomen dan ekstremitas bawah. Pemeriksaan darah
didapatkan Hb 8.2; leukosit 58.000; trombosit 135.000.
Hapusan darah didapatkan gambaran berikut. Diagnosis yang
mungkin pada pasien adalah:
a. CLL
b. ALL
c. CML
d. AML
e. ITP
56
Pasien perempuan usia 20 tahun, dibawa ke IGD karena sering
mimisan sejak 2 minggu ini. Di bagian perut dan tungkai
bawah didapatkan bercak dan lebam keunguan. Pemeriksaan
fisik didapatkan konjungtiva anemis (+); TD 100/80; nadi
88x/menit; RR 20x/menit; Tax 37.7; purpura dan ekimosis di
regio abdomen dan ekstremitas bawah. Pemeriksaan darah
didapatkan Hb 8.2; leukosit 58.000; trombosit 135.000.
Hapusan darah didapatkan gambaran berikut. Diagnosis yang
mungkin pada pasien adalah:
a. CLL
b. ALL
c. CML
d. AML
e. ITP
Leukemia Akut vs Kronis
57
Seorang wanita, usia 60 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan demam naik turun sejak 1 minggu lalu.
Pasien saat ini sedang menjalani kemoterapi untuk CML.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80; nadi
72x/menit; RR 18x/menit; suhu 38.70C. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 10; leukosit 3000; limfosit
2000; monosit 500; eritrosit 4.000.000. Diagnosis paling
mungkin dari pasien ini adalah:
a. Granulomatosis
b. AML
c. Agranulositosis
d. Sarkoidosis
e. Myelodisplastic syndrome
57
Seorang wanita, usia 60 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan demam naik turun sejak 1 minggu lalu.
Pasien saat ini sedang menjalani kemoterapi untuk CML.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80; nadi
72x/menit; RR 18x/menit; suhu 38.70C. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 10; leukosit 3000; limfosit
2000; monosit 500; eritrosit 4.000.000. Diagnosis paling
mungkin dari pasien ini adalah:
a. Granulomatosis
b. AML
c. Agranulositosis
d. Sarkoidosis
e. Myelodisplastic syndrome
58
Seorang perempuan, berusia 20 tahun, datang ke UGD
dengan keluhan hidung berdarah disertai demam sejak 7 hari
terakhir. Selama sebulan ini pasien terlihat pucat dan lemas.
Keluhan seperti ini belum pernah dialami pasien. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (+), suhu
38.5C, hepatosplenomegaly (+). Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan Hb 4.5 g/dl; leukosit 45.000/ml; HCT 35%;
trombosit 40.000/ml. Apakah diagnosa yang paling mungkin
pada pasien tersebut?
a. Malaria
b. Leukimia akut
c. Anemia aplastik
d. Kanker nasofaring
e. ITP
58
Seorang perempuan, berusia 20 tahun, datang ke UGD
dengan keluhan hidung berdarah disertai demam sejak 7 hari
terakhir. Selama sebulan ini pasien terlihat pucat dan lemas.
Keluhan seperti ini belum pernah dialami pasien. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (+), suhu
38.5C, hepatosplenomegaly (+). Pemeriksaan laboratorium
menunjukkan Hb 4.5 g/dl; leukosit 45.000/ml; HCT 35%;
trombosit 40.000/ml. Apakah diagnosa yang paling mungkin
pada pasien tersebut?
a. Malaria
b. Leukimia akut
c. Anemia aplastik
d. Kanker nasofaring
e. ITP
59
Seorang laki-laki, usia 30 tahun, dibawa ke IGD dalam
kondisi tidak sadar paska KLL. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 90/70 mmHg; nadi 110x/menit; RR
24x/menit; akral dingin; tampak luka terbuka area dada
dan femur kanan. Setelah dilakukan resusitasi, pasien
direncanakan untuk diberikan tranfusi. Produk darah
yang dapat diberikan untuk pasien adalah:
a. Whole blood
b. PRC
c. TC
d. Cryoprecipitate
e. Fresh frozen plasma
59
Seorang laki-laki, usia 30 tahun, dibawa ke IGD dalam
kondisi tidak sadar paska KLL. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 90/70 mmHg; nadi 110x/menit; RR
24x/menit; akral dingin; tampak luka terbuka area dada
dan femur kanan. Setelah dilakukan resusitasi, pasien
direncanakan untuk diberikan tranfusi. Produk darah
yang dapat diberikan untuk pasien adalah:
a. Whole blood
b. PRC
c. TC
d. Cryoprecipitate
e. Fresh frozen plasma
60
Wanita, usia 32 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
pegal-pegal di lengan dan kaki sejak 5 bulan terakhir. Keluhan
kadang disertai nyeri di ekstremitas; nyeri kepala; dan nyeri
dada. Lengan dan kaki pasien juga tampak memerah.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90; nadi 88x/menit; RR
22x/menit; Tax 370C; plethora (+) ekstremitas; splenomegali
(+). Pemeriksaan laboratorium Hb 18.3; leukosit 18.000;
trombosit 670.000; Ht 55%. Diagnosis paling mungkin pada
pasien adalah:
a. Leukemia akut
b. Leukemia kronis
c. Myelodisplastik syndrome
d. AIHA
e. Polycythemia vera
60
Wanita, usia 32 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
pegal-pegal di lengan dan kaki sejak 5 bulan terakhir. Keluhan
kadang disertai nyeri di ekstremitas; nyeri kepala; dan nyeri
dada. Lengan dan kaki pasien juga tampak memerah.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90; nadi 88x/menit; RR
22x/menit; Tax 370C; plethora (+) ekstremitas; splenomegali
(+). Pemeriksaan laboratorium Hb 18.3; leukosit 18.000;
trombosit 670.000; Ht 55%. Diagnosis paling mungkin pada
pasien adalah:
a. Leukemia akut
b. Leukemia kronis
c. Myelodisplastik syndrome
d. AIHA
e. Polycythemia vera
61
Laki-laki, usia 19 tahun, diantar keluarganya ke poliklinik karena
mengeluh ada benjolan di leher sejak 1 bulan lalu. Sebelumnya
pasien ke dokter swasta dan diberi antibiotik namun benjolan tidak
hilang. Keluhan lainnya yakni demam naik turun & penurunan nafsu
makan. Pemeriksaan fisik didapatkan nodul multiple di area leher,
diameter 1-4 cm; konsistensi kenyal, mudah digerakkan; nyeri tekan
(-). Pada pemeriksaan PA didapatkan serbukan sel limfositik &
didapatkan gambaran owl eyes. Diagnosis yang mungkin pada
pasien adalah:
a. Limfadenitis tuberkulosa
b. Limfoma Hodgkin
c. Limfoma non-Hodgkin
d. Limfadenitis non spesifik
e. Limfadenopati non spesifik
61
Laki-laki, usia 19 tahun, diantar keluarganya ke poliklinik karena
mengeluh ada benjolan di leher sejak 1 bulan lalu. Sebelumnya
pasien ke dokter swasta dan diberi antibiotik namun benjolan tidak
hilang. Keluhan lainnya yakni demam naik turun & penurunan nafsu
makan. Pemeriksaan fisik didapatkan nodul multiple di area leher,
diameter 1-4 cm; konsistensi kenyal, mudah digerakkan; nyeri tekan
(-). Pada pemeriksaan PA didapatkan serbukan sel limfositik &
didapatkan gambaran owl eyes. Diagnosis yang mungkin pada
pasien adalah:
a. Limfadenitis tuberkulosa
b. Limfoma Hodgkin
c. Limfoma non-Hodgkin
d. Limfadenitis non spesifik
e. Limfadenopati non spesifik
62
Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke IGD dengan
keluhan lemas sejak 1 minggu SMRS. Sebelumnya pasien tidak
nafsu makan dan cepat lelah yang dirasakan sejak 5 bulan.
Pemeriksaan fisik muka dan telapak tangan tampak pucat; TD
120/80, RR 20x/menit; HR 80x/menit; konjungtiva anemis (+).
Pemeriksaan laboratorium Hb 9.2, leukosit 5400, trombosit
250.000, MCV >110; MCH 25; MCHC 33%. Pemeriksaan HDT
didapatkan gambaran sebagai berikut. Apa diagnosis yang
tepat pada pasien:
a. Thalasemia
b. Anemia megaloblastik
c. Anemia aplastik
d. Anemia hemolitik
e. Anemia defisiensi besi
62
Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke IGD dengan
keluhan lemas sejak 1 minggu SMRS. Sebelumnya pasien tidak
nafsu makan dan cepat lelah yang dirasakan sejak 5 bulan.
Pemeriksaan fisik muka dan telapak tangan tampak pucat; TD
120/80, RR 20x/menit; HR 80x/menit; konjungtiva anemis (+).
Pemeriksaan laboratorium Hb 9.2, leukosit 5400, trombosit
250.000, MCV >110; MCH 25; MCHC 33%. Pemeriksaan HDT
didapatkan gambaran sebagai berikut. Apa diagnosis yang
tepat pada pasien:
a. Thalasemia
b. Anemia megaloblastik
c. Anemia aplastik
d. Anemia hemolitik
e. Anemia defisiensi besi
63
Seorang wanita usia 20 tahun, dibawa ke UGD RS dengan
keluhan pucat. Dari anamnesis, didapatkan penurunan nafsu
makan dan pasien makin melemah dalam 1 bulan terakhir.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, hepar
2 cm di bawah arkus kosta, lien Schuffner I, dan pemeriksaan
laboratorium Hb 5 g/dL. Diputuskan untuk melakukan tranfusi
pada pasien ini, namun hasil crossmatch tidak pernah cocok
sehingga tidak pernah ada donor yang cocok. Pemeriksaan
yang harus dilakukan pada pasien ini adalah
a. Serum ferritin
b. Retikulosit
c. Analisis Hb
d. Aspirasi sumsum tulang
e. Tes Coombs direk dan indirek
63
Seorang wanita usia 20 tahun, dibawa ke UGD RS dengan
keluhan pucat. Dari anamnesis, didapatkan penurunan nafsu
makan dan pasien makin melemah dalam 1 bulan terakhir.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, hepar
2 cm di bawah arkus kosta, lien Schuffner I, dan pemeriksaan
laboratorium Hb 5 g/dL. Diputuskan untuk melakukan tranfusi
pada pasien ini, namun hasil crossmatch tidak pernah cocok
sehingga tidak pernah ada donor yang cocok. Pemeriksaan
yang harus dilakukan pada pasien ini adalah
a. Serum ferritin
b. Retikulosit
c. Analisis Hb
d. Aspirasi sumsum tulang
e. Tes Coombs direk dan indirek
64
Seorang perempuan, usia 68 tahun, datang ke tempat praktik
dokter dengan keluhan pucat dan lemah sejak 1 bulan yang
lalu. Riwayat gagal terapi TB paru 4 tahun lalu. Pada
pemeriksaan fisik pasien compos mentis, konjungtiva anemis,
TD 120/70 mmHg, Nadi 100x/menit, RR 28x/menit, Tax
37,80C. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, leukosit 4.200/ml, dan
trombosit 200.000/ml. Anemia pada pasien disebabkan oleh:
a. Perdarahan akut
b. Penyakit kronis
c. Efek samping obat
d. Autoimun
e. Kekurangan zat besi
64
Seorang perempuan, usia 68 tahun, datang ke tempat praktik
dokter dengan keluhan pucat dan lemah sejak 1 bulan yang
lalu. Riwayat gagal terapi TB paru 4 tahun lalu. Pada
pemeriksaan fisik pasien compos mentis, konjungtiva anemis,
TD 120/70 mmHg, Nadi 100x/menit, RR 28x/menit, Tax
37,80C. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, leukosit 4.200/ml, dan
trombosit 200.000/ml. Anemia pada pasien disebabkan oleh:
a. Perdarahan akut
b. Penyakit kronis
c. Efek samping obat
d. Autoimun
e. Kekurangan zat besi
65
Seorang perempuan berusia 20 tahun, datang ke UGD karena
demam sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan demam hilang timbul
disertai batuk, badannya lemah, dan memar-memar di kulit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 38.30C; adanya
ulkus di mulut; hepar dan lien tidak teraba; dan ekimosis (+) di
lengan dan paha. Pada pemeriksaan darah didapatkan
leukosit 1000/uL; Hb 6.5 g/dL; MCV 82 fl; MCH 39 pg; HCT
19,6%; trombosit 45.000/uL. Apakah diagnosis kerja pasien
ini?
a. Anemia pernisiosa
b. Anemia hemolitik
c. Anemia defisiensi besi
d. Anemia pada penyakit kronik
e. Anemia aplastik
65
Seorang perempuan berusia 20 tahun, datang ke UGD karena
demam sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan demam hilang timbul
disertai batuk, badannya lemah, dan memar-memar di kulit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 38.30C; adanya
ulkus di mulut; hepar dan lien tidak teraba; dan ekimosis (+) di
lengan dan paha. Pada pemeriksaan darah didapatkan
leukosit 1000/uL; Hb 6.5 g/dL; MCV 82 fl; MCH 39 pg; HCT
19,6%; trombosit 45.000/uL. Apakah diagnosis kerja pasien
ini?
a. Anemia pernisiosa
b. Anemia hemolitik
c. Anemia defisiensi besi
d. Anemia pada penyakit kronik
e. Anemia aplastik
66
Laki-laki, usia 37 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
rasa terbakar di dada hingga ke tenggorokan, mual, dan
muntah. Pasien tidak bisa tidur karena makanan seperti naik
ke atas. Pasien juga merasakan pahit ketika bersendawa. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80; nadi 88x/menit; RR
16x/menit; nyeri tekan epigastrium (-). Kemungkinan
diagnosis pada pasien ini adalah:
a. Gastritis akut
b. GERD
c. Dyspepsia fungsional
d. Gastritis kronis
e. Dyspepsia organic
66
Laki-laki, usia 37 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
rasa terbakar di dada hingga ke tenggorokan, mual, dan
muntah. Pasien tidak bisa tidur karena makanan seperti naik
ke atas. Pasien juga merasakan pahit ketika bersendawa. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80; nadi 88x/menit; RR
16x/menit; nyeri tekan epigastrium (-). Kemungkinan
diagnosis pada pasien ini adalah:
a. Gastritis akut
b. GERD
c. Dyspepsia fungsional
d. Gastritis kronis
e. Dyspepsia organic
67
Seorang wanita, usia 29 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan kembung dan tidak enak di perut atas sejak 1 minggu
terakhir. Keluhan hilang timbul dan kadang disertai mual.
Kembung tidak berkurang saat istirahat bahkan memburuk
jika terlambat makan atau makan makanan pedas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal;
konjungtiva anemis (-); nyeri tekan epigastrium (+). Diagnosis
yang mungkin pada pasien tersebut adalah:
a. GERD
b. Ulkus gaster
c. Ulkus duodenum
d. Gastritis akut
e. Gastritis kronis
67
Seorang wanita, usia 29 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan kembung dan tidak enak di perut atas sejak 1 minggu
terakhir. Keluhan hilang timbul dan kadang disertai mual.
Kembung tidak berkurang saat istirahat bahkan memburuk
jika terlambat makan atau makan makanan pedas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal;
konjungtiva anemis (-); nyeri tekan epigastrium (+). Diagnosis
yang mungkin pada pasien tersebut adalah:
a. GERD
b. Ulkus gaster
c. Ulkus duodenum
d. Gastritis akut
e. Gastritis kronis
68
Seorang pria, usia 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri perut atas sejak 1 minggu yang lalu, hilang timbul, namun
memberat 2 hari terakhir. Nyeri dirasakan di ulu hati hingga perut
atas kiri. Keluhan disertai mual dan muntah. Keluhan tersebut
muncul >5 kali dalam 3 bulan terakhir. Pasien rutin mengkonsumsi
aspirin sejak 1 tahun lalu karena sudah pernah dilakukan
pemasangan ring pada jantung. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
100/70; nadi 90x/menit; RR 20x/menit; nyeri tekan epigastrium (+).
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah:
a. GERD
b. Ulkus peptikum
c. Gastritis kronis
d. Dyspepsia fungsional
e. Gastritis akut
68
Seorang pria, usia 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri perut atas sejak 1 minggu yang lalu, hilang timbul, namun
memberat 2 hari terakhir. Nyeri dirasakan di ulu hati hingga perut
atas kiri. Keluhan disertai mual dan muntah. Keluhan tersebut
muncul >5 kali dalam 3 bulan terakhir. Pasien rutin mengkonsumsi
aspirin sejak 1 tahun lalu karena sudah pernah dilakukan
pemasangan ring pada jantung. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
100/70; nadi 90x/menit; RR 20x/menit; nyeri tekan epigastrium (+).
Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah:
a. GERD
b. Ulkus peptikum
c. Gastritis kronis
d. Dyspepsia fungsional
e. Gastritis akut
69
Seorang laki-laki usia 40 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri perut hilang timbul yang sering
membangunkannya pada malam hari. Nyeri dirasakan di perut
kiri atas dan membaik dengan makanan. Namun nyeri kembali
2-3 jam sesudah makan. Keluhan disertai mual tanpa muntah.
Tidak ada sesak nafas. Pasien memiliki riwayat konsumsi obat
nyeri sendi rutin. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
anemis (+); nyeri tekan epigastrium (+); TTV dalam batas
normal. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Ulkus gaster
b. Ulkus duodenum
c. Appendicitis akut
d. GERD
e. Kolelithiasis
69
Seorang laki-laki usia 40 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri perut hilang timbul yang sering
membangunkannya pada malam hari. Nyeri dirasakan di perut
kiri atas dan membaik dengan makanan. Namun nyeri kembali
2-3 jam sesudah makan. Keluhan disertai mual tanpa muntah.
Tidak ada sesak nafas. Pasien memiliki riwayat konsumsi obat
nyeri sendi rutin. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
anemis (+); nyeri tekan epigastrium (+); TTV dalam batas
normal. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Ulkus gaster
b. Ulkus duodenum
c. Appendicitis akut
d. GERD
e. Kolelithiasis
70
Seorang perempuan, usia 24 tahun, G1P0Ab0 (umur
kehamilan 18-20 minggu), datang ke tempat praktik dokter
dengan keluhan nyeri ulu hati dan mual sejak 7 hari lalu.
Keluhan membaik dengan makan. Pasien mengaku sering
makan tidak teratur. Pemeriksaan fisik pasien tampak sakit
ringan dan terdapat nyeri tekan epigastrium, TD 120/80
mmHg, N 80x/menit, RR 16x/menit, Tax 36,70C. Obat yang
tidak boleh diberikan kepada pasien adalah:
a. Antasida
b. Sukralfat
c. Ranitidine
d. Misoprostol
e. Metokloperamide
70
Seorang perempuan, usia 24 tahun, G1P0Ab0 (umur
kehamilan 18-20 minggu), datang ke tempat praktik dokter
dengan keluhan nyeri ulu hati dan mual sejak 7 hari lalu.
Keluhan membaik dengan makan. Pasien mengaku sering
makan tidak teratur. Pemeriksaan fisik pasien tampak sakit
ringan dan terdapat nyeri tekan epigastrium, TD 120/80
mmHg, N 80x/menit, RR 16x/menit, Tax 36,70C. Obat yang
tidak boleh diberikan kepada pasien adalah:
a. Antasida
b. Sukralfat
c. Ranitidine
d. Misoprostol
e. Metokloperamide
71
Wanita, usia 24 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan
nyeri perut di daerah ulu hati hilang timbul sejak 3 minggu,
namun memberat 4 hari terakhir. Keluhan kadang disertai
mual dan muntah. Nyeri perut dirasakan makin berat sesaat
setelah makan. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal;
nyeri tekan epigastrium (+). Pemeriksaan cairan lambung
ditemukan kuman H. pylori. Terapi yang dapat diberikan untuk
pasien adalah:
a. Omeprazole, amoxicillin, clarithromycin
b. Omeprazole, amoxicillin, tetracyclin
c. Omeprazole, amoxicillin, antasida
d. Omeprazole, antasida
e. Omeprazole saja
71
Wanita, usia 24 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan
nyeri perut di daerah ulu hati hilang timbul sejak 3 minggu,
namun memberat 4 hari terakhir. Keluhan kadang disertai
mual dan muntah. Nyeri perut dirasakan makin berat sesaat
setelah makan. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal;
nyeri tekan epigastrium (+). Pemeriksaan cairan lambung
ditemukan kuman H. pylori. Terapi yang dapat diberikan untuk
pasien adalah:
a. Omeprazole, amoxicillin, clarithromycin
b. Omeprazole, amoxicillin, tetracyclin
c. Omeprazole, amoxicillin, antasida
d. Omeprazole, antasida
e. Omeprazole saja
72
Seorang wanita, usia 43 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri dada sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri dada
dirasakan hilang timbul. Pasien sering terbangun malam hari
karena nyeri seperti terbakar yang menjalar ke leher. Kadang
mulut terasa asam dan disertai mual. Pemeriksaan fisik
didapatkan TTV dalam batas normal, nyeri epigastrium (+).
Pasien suka membeli ranitidine di toko obat dan keluhan
berkurang. Edukasi yang dapat diberikan pada pasien ini
adalah:
a. Duduk tegak pasca makan
b. Menghindari makanan asin dan manis
c. Menghindari makanan tinggi protein
d. Memakai pakaian ketat
e. Menambah makanan renyah
72
Seorang wanita, usia 43 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri dada sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri dada
dirasakan hilang timbul. Pasien sering terbangun malam hari
karena nyeri seperti terbakar yang menjalar ke leher. Kadang
mulut terasa asam dan disertai mual. Pemeriksaan fisik
didapatkan TTV dalam batas normal, nyeri epigastrium (-).
Pasien suka membeli ranitidine di toko obat dan keluhan
berkurang. Edukasi yang dapat diberikan pada pasien ini
adalah:
a. Duduk tegak pasca makan
b. Menghindari makanan asin dan manis
c. Menghindari makanan tinggi protein
d. Memakai pakaian ketat
e. Menambah makanan renyah
73
Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri di lutut dan pinggang, yang hilang timbul sejak 2
tahun lalu. Nyeri seringkali disertai kaku sendi <1 jam saat
bangun tidur pagi hari. Pasien juga kesulitan menekuk kedua
lututnya. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan status lokalis genu didapatkan sedikit edema;
eritema (+); nyeri tekan (+); krepitasi (+). Bila pasien memiliki
riwayat gastritis, NSAID apa yang boleh diberikan:
a. Antalgin
b. Meloksikam
c. Piroksikam
d. Natrium diklofenak
e. Celecoxib
73
Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri di lutut dan pinggang, yang hilang timbul sejak 2
tahun lalu. Nyeri seringkali disertai kaku sendi <1 jam saat
bangun tidur pagi hari. Pasien juga kesulitan menekuk kedua
lututnya. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan status lokalis genu didapatkan sedikit edema;
eritema (+); nyeri tekan (+); krepitasi (+). Bila pasien memiliki
riwayat gastritis, NSAID apa yang boleh diberikan:
a. Antalgin
b. Meloksikam
c. Piroksikam
d. Natrium diklofenak
e. Celecoxib
74
Laki-laki, usia 48 tahun, datang ke IGD dengan nyeri perut kanan
yang makin memberat sejak 3 hari lalu. Sebelumnya pasien demam,
mual, muntah, dan penurunan nafsu makan sejak 5 hari.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg; nadi 100x/menit;
RR 26x/menit; suhu 38.7; konjungtiva anemis (-); sklera ikterik (+);
nyeri abdomen regio hipokondria kanan (+); hepar 3 jari bawah
arcus costae, tepi tumpul, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+).
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13 g/dl; leukosit 15.000;
trombosit 300.000; OT/PT 100/120; bilirubin indirek 3; bilirubin
direk 1. Diagnosis yang mungkin untuk pasien ini adalah?
a. Hepatitis akut
b. Abses hati
c. Kolelitiasis
d. Pankreatitis
e. Kolesistitis
74
Laki-laki, usia 48 tahun, datang ke IGD dengan nyeri perut kanan
yang makin memberat sejak 3 hari lalu. Sebelumnya pasien demam,
mual, muntah, dan penurunan nafsu makan sejak 5 hari.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg; nadi 100x/menit;
RR 26x/menit; suhu 38.7; konjungtiva anemis (-); sklera ikterik (+);
nyeri abdomen regio hipokondria kanan (+); hepar 3 jari bawah
arcus costae, tepi tumpul, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+).
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13 g/dl; leukosit 15.000;
trombosit 300.000; OT/PT 100/120; bilirubin indirek 3; bilirubin
direk 1. Diagnosis yang mungkin untuk pasien ini adalah?
a. Hepatitis akut
b. Abses hati
c. Kolelitiasis
d. Pankreatitis
e. Kolesistitis
75
Seorang laki-laki umur 50 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan badan lemas, mual, muntah, dan mata kuning sejak 5
hari yang lalu. Keluhan diare (-). Pemeriksaan fisik didapatkan
TD 120/70 mmHg; nadi 90x/menit; RR 20x/menit; Tax 380C;
nyeri tekan perut kanan atas (+). Pemeriksaan laboratorium
didapatkan SGOT/SGPT 110/150; HbsAg (+); IgG anti Hbc (+);
IgG anti Hbs (-); IgM anti HAV (+). Diagnosis pada pasien
tersebut adalah:
a. Hepatitis A akut dan Hepatitis B akut
b. Hepatitis A kronik dan Hepatitis B akut
c. Hepatitis A akut dan Hepatitis B kronik
d. Hepatitis B akut dan Hepatitis C akut
e. Hepatitis B kronik dan Hepatitis C kronik
75
Seorang laki-laki umur 50 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan badan lemas, mual, muntah, dan mata kuning sejak 5
hari yang lalu. Keluhan diare (-). Pemeriksaan fisik didapatkan
TD 120/70 mmHg; nadi 90x/menit; RR 20x/menit; Tax 380C;
nyeri tekan perut kanan atas (+). Pemeriksaan laboratorium
didapatkan SGOT/SGPT 110/150; HbsAg (+); IgG anti Hbc (+);
IgG anti Hbs (-); IgM anti HAV (+). Diagnosis pada pasien
tersebut adalah:
a. Hepatitis A akut dan Hepatitis B akut
b. Hepatitis A kronik dan Hepatitis B akut
c. Hepatitis A akut dan Hepatitis B kronik
d. Hepatitis B akut dan Hepatitis C akut
e. Hepatitis B kronik dan Hepatitis C kronik
76
Seorang laki-laki, usia 32 tahun, datang ke poliklinik
untuk melakukan medical check-up. Pasien memiliki
riwayat sakit kuning 1 bulan yang lalu, namun saat ini
tidak ada keluhan. Pemeriksaan TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan anti HAV (-);
HbsAg (+); anti Hbs (-); anti Hbc (+); anti HCV (-).
Pemeriksaan penunjang tambahan untuk pasien adalah:
a. ALP dan GGT
b. Biopsi hepar
c. USG hepar
d. ALT dan HBV DNA
e. HDV
76
Seorang laki-laki, usia 32 tahun, datang ke poliklinik
untuk melakukan medical check-up. Pasien memiliki
riwayat sakit kuning 1 bulan yang lalu, namun saat ini
tidak ada keluhan. Pemeriksaan TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan anti HAV (-);
HbsAg (+); anti Hbs (-); anti Hbc (+); anti HCV (-).
Pemeriksaan penunjang tambahan untuk pasien adalah:
a. ALP dan GGT
b. Biopsi hepar
c. USG hepar
d. ALT dan HBV DNA
e. HDV
77
Seorang laki-laki, usia 36 tahun, datang ke IGD RS dengan
keluhan demam dan nafsu makan menurun sejak kurang lebih
1 minggu yang lalu. Riwayat vaksin Hepatitis B (+) 2 tahun
yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TTV normal; sclera
ikterik (+); hepatomegaly (+). Dari hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan IgM HAV (-), IgG HAV (+), Hbs Ag (-),
Anti HBC (-), anti HCV (+). Diagnosis yang tepat untuk pasien
ini adalah?
a. Sekarang Hep A; tidak pernah Hep B; dulu pernah Hep C
b. Dulu pernah Hep A; tidak pernah Hep B; sekarang Hep C
c. Dulu pernah Hep A dan Hep B; sekarang Hep C
d. Sekarang Hep A; dulu pernah Hep B dan Hep C
e. Dulu pernah Hep A dan Hep C; sekarang Hep B
77
Seorang laki-laki, usia 36 tahun, datang ke IGD RS dengan
keluhan demam dan nafsu makan menurun sejak kurang lebih
1 minggu yang lalu. Riwayat vaksin Hepatitis B (+) 2 tahun
yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TTV normal; sclera
ikterik (+); hepatomegaly (+). Dari hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan IgM HAV (-), IgG HAV (+), Hbs Ag (-),
Anti HBC (-), anti HCV (+). Diagnosis yang tepat untuk pasien
ini adalah?
a. Sekarang Hep A; tidak pernah Hep B; dulu pernah Hep C
b. Dulu pernah Hep A; tidak pernah Hep B; sekarang Hep C
c. Dulu pernah Hep A dan Hep B; sekarang Hep C
d. Sekarang Hep A; dulu pernah Hep B dan Hep C
e. Dulu pernah Hep A dan Hep C; sekarang Hep B
78
Seorang laki-laki, usia 52 tahun, dibawa ke IGD karena
muntah darah yang berwarna hitam sebanyak 1 gelas, 30
menit yang lalu. Sebelumnya pasien pernah 2x
mengalami hal yang sama. Pasien dulu merupakan
peminum alcohol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
90/70; nadi 100x/menit; RR 16x/menit; sclera ikterik (+);
hepatomegaly (+); ascites (+); palmar erythema (+).
Diagnosis dari pasien tersebut adalah:
a. Alcoholic fatty liver
b. Non-alcoholic fatty liver
c. Hepatitis B kronis
d. Sirosis hepatis
e. Karsinoma hepatis
78
Seorang laki-laki, usia 52 tahun, dibawa ke IGD karena
muntah darah yang berwarna hitam sebanyak 1 gelas, 30
menit yang lalu. Sebelumnya pasien pernah 2x
mengalami hal yang sama. Pasien dulu merupakan
peminum alcohol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
90/70; nadi 100x/menit; RR 16x/menit; sclera ikterik (+);
hepatomegaly (+); ascites (+); palmar erythema (+).
Diagnosis dari pasien tersebut adalah:
a. Alcoholic fatty liver
b. Non-alcoholic fatty liver
c. Hepatitis B kronis
d. Sirosis hepatis
e. Karsinoma hepatis
79
Seorang laki-laki, usia 38 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan nyeri perut kanan atas sejak 3 hari yang lalu.
Sebelumnya pasien demam sejak 1 minggu. Dua minggu
lalu pasien diare berdarah dan berlendir namun sedikit
membaik dengan minum obat. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80 mmHg; nadi 82x/menit; RR
16x/menit; Tax 38C; hepar teraba membesar, nyeri tekan
(+), fluktuasi (+). Kemungkinan diagnosis dari pasien ini
adalah:
a. Hepatitis akut
b. Hepatitis kronis
c. Fatty liver
d. Abses liver
e. Sirosis hepatis
79
Seorang laki-laki, usia 38 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan nyeri perut kanan atas sejak 3 hari yang lalu.
Sebelumnya pasien demam sejak 1 minggu. Dua minggu
lalu pasien diare berdarah dan berlendir namun sedikit
membaik dengan minum obat. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80 mmHg; nadi 82x/menit; RR
16x/menit; Tax 38C; hepar teraba membesar, nyeri tekan
(+), fluktuasi (+). Kemungkinan diagnosis dari pasien ini
adalah:
a. Hepatitis akut
b. Hepatitis kronis
c. Fatty liver
d. Abses liver
e. Sirosis hepatis
80
Seorang laki-laki, usia 52 tahun, dibawa ke IGD karena muntah
darah yang berwarna hitam sebanyak 1 gelas, 30 menit yang
lalu. Sebelumnya pasien pernah 2x mengalami hal yang sama.
Pasien dulu merupakan peminum alcohol. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 90/70; nadi 100x/menit; RR 16x/menit;
sclera ikterik (+); hepatomegaly (+); ascites (+); palmar
erythema (+). Patofisiologi yang mendasari keluhan utama
pada pasien adalah:
a. Perdarahan akibat gastritis erosive
b. Perdarahan akibat ulkus peptikum
c. Perdarahan akibat pecahnya varises esophagus
d. Perdarahan akibat Zollinger-Ellison syndrome
e. Perdarahan akibat Mallory-Weiss tear
80
Seorang laki-laki, usia 52 tahun, dibawa ke IGD karena muntah
darah yang berwarna hitam sebanyak 1 gelas, 30 menit yang
lalu. Sebelumnya pasien pernah 2x mengalami hal yang sama.
Pasien dulu merupakan peminum alcohol. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 90/70; nadi 100x/menit; RR 16x/menit;
sclera ikterik (+); hepatomegaly (+); ascites (+); palmar
erythema (+). Patofisiologi yang mendasari keluhan utama
pada pasien adalah:
a. Perdarahan akibat gastritis erosive
b. Perdarahan akibat ulkus peptikum
c. Perdarahan akibat pecahnya varises esophagus
d. Perdarahan akibat Zollinger-Ellison syndrome
e. Perdarahan akibat Mallory-Weiss tear
81
Seorang laki-laki, usia 52 tahun, dibawa ke IGD karena
muntah darah yang berwarna hitam sebanyak 1 gelas, 30
menit yang lalu. Sebelumnya pasien pernah 2x
mengalami hal yang sama. Pasien dulu merupakan
peminum alcohol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
90/70; nadi 110x/menit; RR 16x/menit; sclera ikterik (+);
hepatomegaly (+); ascites (+); palmar erythema (+).
Terapi awal yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Pemberian somatostatin
b. Pemasangan NGT
c. Resusitasi cairan
d. Endoskopi
e. Pemberian PPI
81
Seorang laki-laki, usia 52 tahun, dibawa ke IGD karena
muntah darah yang berwarna hitam sebanyak 1 gelas, 30
menit yang lalu. Sebelumnya pasien pernah 2x
mengalami hal yang sama. Pasien dulu merupakan
peminum alcohol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
90/70; nadi 110x/menit; RR 16x/menit; sclera ikterik (+);
hepatomegaly (+); ascites (+); palmar erythema (+).
Terapi awal yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Pemberian somatostatin
b. Pemasangan NGT
c. Resusitasi cairan
d. Endoskopi
e. Pemberian PPI
82
Seorang wanita, usia 55 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan kuning seluruh tubuh sejak 3 bulan lalu. Keluhan juga
sering disertai mual, muntah, nyeri perut kanan atas, dan
perut terasa penuh. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80;
nadi 80x/menit; RR 26x/menit; Tax 370C; sclera ikterik (+);
venektasi umbilicus (+); ascites (+); edema tungkai (+).
Pemeriksaan penunjang didapatkan OT/PT 89/110; bilirubin
total 6.8; bilirubin indirek 5.7; urobilinogen (+) di urine. Letak
kelainan pada pasien ini adalah:
a. Prehepatik
b. Intrahepatik
c. Posthepatik
d. Prebilier
e. Postbilier
82
Seorang wanita, usia 55 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan kuning seluruh tubuh sejak 3 bulan lalu. Keluhan juga
sering disertai mual, muntah, nyeri perut kanan atas, dan
perut terasa penuh. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80;
nadi 80x/menit; RR 26x/menit; Tax 370C; sclera ikterik (+);
venektasi umbilicus (+); ascites (+); edema tungkai (+).
Pemeriksaan penunjang didapatkan OT/PT 89/110; bilirubin
total 6.8; bilirubin indirek 5.7; urobilinogen (+) di urine. Letak
kelainan pada pasien ini adalah:
a. Prehepatik
b. Intrahepatik
c. Posthepatik
d. Prebilier
e. Postbilier
83
Pasien laki-laki, usia 60 tahun, dibawa ke IGD karena
kesadaran yang makin turun sejak 6 jam SMRS.
Sebelumnya pasien mengeluh sulit tidur sejak 2 minggu
lalu. Saat ini pasien tidak bias diajak bicara. Pemeriksaan
fisik didapatkan GCS 224; TD 120/80; nadi 100x/menit;
RR 25x/menit; fetor hepaticum (+); sclera ikterik (+);
hepar tidak teraba. Pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan untuk pasien ini adalah:
a. Analisis gas darah
b. Serum urea
c. Serum ammonia
d. Serum laktat
e. Metanol
83
Pasien laki-laki, usia 60 tahun, dibawa ke IGD karena
kesadaran yang makin turun sejak 6 jam SMRS.
Sebelumnya pasien mengeluh sulit tidur sejak 2 minggu
lalu. Saat ini pasien tidak bisa diajak bicara. Pemeriksaan
fisik didapatkan GCS 224; TD 120/80; nadi 100x/menit;
RR 25x/menit; fetor hepaticum (+); sclera ikterik (+);
hepar tidak teraba. Pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan untuk pasien ini adalah:
a. Analisis gas darah
b. Serum urea
c. Serum ammonia
d. Serum laktat
e. Metanol
84
Seorang laki-laki usia 40 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri perut hilang timbul yang sering
membangunkannya pada malam hari. Nyeri dirasakan di perut
kiri atas dan membaik dengan makanan. Keluhan disertai
mual tanpa muntah. Tidak ada sesak nafas. Pasien memiliki
riwayat konsumsi obat nyeri sendi rutin. Pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis (+); nyeri tekan epigastrium
(+); TTV dalam batas normal. Terapi yang tepat untuk pasien
ini adalah?
a. Paracetamol + antasida
b. Paracetamol + anti histamine
c. Paracetamol + PPI
d. Paracetamol + antibiotic
e. Paracetamol + bismuth
84
Seorang laki-laki usia 40 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri perut hilang timbul yang sering
membangunkannya pada malam hari. Nyeri dirasakan di perut
kiri atas dan membaik dengan makanan. Keluhan disertai
mual tanpa muntah. Tidak ada sesak nafas. Pasien memiliki
riwayat konsumsi obat nyeri sendi rutin. Pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis (+); nyeri tekan epigastrium
(+); TTV dalam batas normal. Terapi yang tepat untuk pasien
ini adalah?
a. Paracetamol + antasida
b. Paracetamol + anti histamine
c. Paracetamol + PPI
d. Paracetamol + antibiotic
e. Paracetamol + bismuth
85
Seorang pria usia 58 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan kaki bengkak yang memberat sejak 1 minggu
lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sclera ikterik (+),
edema (+) di kedua ekstremitas, JVP meningkat.
Pemeriksaan TTV didapatkan TD 160/80 mmHg; nadi
86x/menit; RR 28x/menit, hepar tidak teraba. Hasil
pemeriksaan laboratorium ditemukan HbsAg (+); anti
HCV (+). Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Hepatitis B
b. Hepatitis C
c. Sirosis hepatis
d. Hepatitis akut
e. Hepatitis
85
Seorang pria usia 58 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan kaki bengkak yang memberat sejak 1 minggu
lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sclera ikterik (+),
edema (+) di kedua ekstremitas, JVP meningkat.
Pemeriksaan TTV didapatkan TD 160/80 mmHg; nadi
86x/menit; RR 28x/menit, hepar tidak teraba. Hasil
pemeriksaan laboratorium ditemukan HbsAg (+); anti
HCV (+). Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Hepatitis B
b. Hepatitis C
c. Sirosis hepatis
d. Hepatitis akut
e. Hepatitis
86
Seorang perempuan, usia 58 tahun datang ke praktik pribadi
dokter dengan keluhan perut membesar sejak 3 bulan, kadang
disertai nyeri hilang timbul di perut kanan atas. Pemeriksaan
fisik didapatkan konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+), TTV
dalam batas normal, pemeriksaan hepar teraba keras, sedikit
membesar, permukaan tidak rata dan nyeri tekan (+).
Pemeriksaan penunjang didapatkan HbsAg (+), alfa
fetoprotein 1000µ/l. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini
adalah:
a. Sirosis hepatis
b. Hepatoma
c. Abses hepar
d. Hepatitis akut
e. Hepatitis kronis
86
Seorang perempuan, usia 58 tahun datang ke praktik pribadi
dokter dengan keluhan perut membesar sejak 3 bulan, kadang
disertai nyeri hilang timbul di perut kanan atas. Pemeriksaan
fisik didapatkan konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+), TTV
dalam batas normal, pemeriksaan hepar teraba keras, sedikit
membesar, permukaan tidak rata dan nyeri tekan (+).
Pemeriksaan penunjang didapatkan HbsAg (+), alfa
fetoprotein 1000µ/l. Kemungkinan diagnosis pada pasien ini
adalah:
a. Sirosis hepatis
b. Hepatoma
c. Abses hepar
d. Hepatitis akut
e. Hepatitis kronis
87
Seorang laki-laki, usia 35 tahun, datang ke puskesmas
dengan keluhan mata kuning sejak 3 hari ini disertai
dengan keluhan mual dan muntah. Teman sekantornya
juga banyak yang mengalami keluhan serupa. Pada
pemeriksaan fisik pasien compos mentis, TD: 120/70
mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 20x/menit, sclera ikterik (+),
dan hepatomegali (+) ringan. Pemeriksaan yang tepat
untuk pasien adalah:
a. IgM anti HAV
b. IgM anti HBc
c. IgM anti HCV
d. IgM anti HDV
e. IgM anti HEV
87
Seorang laki-laki, usia 35 tahun, datang ke puskesmas
dengan keluhan mata kuning sejak 3 hari ini disertai
dengan keluhan mual dan muntah. Teman sekantornya
juga banyak yang mengalami keluhan serupa. Pada
pemeriksaan fisik pasien compos mentis, TD: 120/70
mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 20x/menit, sclera ikterik (+),
dan hepatomegali (+) ringan. Pemeriksaan yang tepat
untuk pasien adalah:
a. IgM anti HAV
b. IgM anti HBc
c. IgM anti HCV
d. IgM anti HDV
e. IgM anti HEV
88
Seorang anak laki-laki, usia 8 tahun, dibawa ibunya ke
IGD dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari yang lalu. BAB
dengan frekuensi >15x/hari dan BAB putih keruh seperti
air cucian beras. Pada pemeriksaan fisik pasien nampak
lemah; nadi 125x/menit lemah; turgor kulit menurun.
Apakah penyebab dari diare pada pasien tersebut
a. Salmonella typhi
b. Escherichia coli
c. Vibrio cholerae
d. Shigella dysentriae
e. Entamoeba histolytica
88
Seorang anak laki-laki, usia 8 tahun, dibawa ibunya ke
IGD dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari yang lalu. BAB
dengan frekuensi >15x/hari dan BAB putih keruh seperti
air cucian beras. Pada pemeriksaan fisik pasien nampak
lemah; nadi 125x/menit lemah; turgor kulit menurun.
Apakah penyebab dari diare pada pasien tersebut
a. Salmonella typhi
b. Escherichia coli
c. Vibrio cholerae
d. Shigella dysentriae
e. Entamoeba histolytica
89
Seorang laki-laki usia 15 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan BAB cair kadang disertai lendir dan
darah. Keluhan dirasakan sejak 5 hari yang lalu.
Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pada pemeriksaan
feses ditemukan gambaran berikut ini. Apakah
kemungkinan penyebabnya penyakit pada pasien ini?
a. Entamoeba histolytica
b. Balantidium coli
c. Taenia saginata
d. Treponema pallidum
a. Vibrio cholera
89
Seorang laki-laki usia 15 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan BAB cair kadang disertai lendir dan
darah. Keluhan dirasakan sejak 5 hari yang lalu.
Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pada pemeriksaan
feses ditemukan gambaran berikut ini. Apakah
kemungkinan penyebabnya penyakit pada pasien ini?
a. Entamoeba histolytica
b. Balantidium coli
c. Taenia saginata
d. Treponema pallidum
a. Vibrio cholera
90
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan
badan terasa dingin sejak 6 jam yang lalu. Keluhan
disertai mual dan muntah. Sebelumnya, pasien
demam selama 5 hari; gusi berdarah (+). Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70 mmHg; nadi 80x/menit; RR
18x/menit; akral dingin (+); dan hepatomegali (+) sedang.
Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan hitung
leukosit 4000 dan trombosit 86.000. Termasuk DBD
grade berapakah pasien tersebut?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
90
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan
badan terasa dingin sejak 6 jam yang lalu. Keluhan
disertai mual dan muntah. Sebelumnya, pasien
demam selama 5 hari; gusi berdarah (+). Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/70 mmHg; nadi 80x/menit; RR
18x/menit; akral dingin (+); dan hepatomegali (+) sedang.
Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan hitung
leukosit 4000 dan trombosit 86.000. Termasuk DBD
grade berapakah pasien tersebut?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
91
Pasien laki-laki, usia 60 tahun, dibawa ke IGD karena lemas sejak 4
jam SMRS. Sebelumnya pasien demam selama 3 hari. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 80/60 mmHg, nadi 120x/menit; RR 22x/menit;
suhu 40C; didapatkan ruam kulit merah dari bahu hingga dada.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 30.000;
trombosit 50.000; hematokrit 38%; dan didapatkan hasil kultur
darah bakteri kokkus gram positif (+). Patofisiologi yang berperan
dalam proses ini adalah
a. Interferon
b. Interleukin 1
c. Antiplatelet growth factor
d. Tumor growth factor
e. Tumor necrotizing factor
91
Pasien laki-laki, usia 60 tahun, dibawa ke IGD karena lemas sejak 4
jam SMRS. Sebelumnya pasien demam selama 3 hari. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 80/60 mmHg, nadi 120x/menit; RR 22x/menit;
suhu 40C; didapatkan ruam kulit merah dari bahu hingga dada.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 30.000;
trombosit 50.000; hematokrit 38%; dan didapatkan hasil kultur
darah bakteri kokkus gram positif (+). Patofisiologi yang berperan
dalam proses ini adalah
a. Interferon
b. Interleukin 1
c. Antiplatelet growth factor
d. Tumor growth factor
e. Tumor necrotizing factor
92
Seorang laki-laki usia 20 tahun, datang ke UGD RS dengan
keadaan demam tinggi sudah 3 hari. Demam tinggi
disertai nyeri seluruh tubuh, badan lemas, nafsu makan
turun, dan sulit BAB. Pasien mengeluh saat datang
demam tinggi muncul mimisan dan gusi berdarah. Dari
hasil pemeriksaan vital sign dalam batas normal.
Kemungkinan temuan pemeriksaan fisik pasien adalah
a. Pembesaran kelenjar getah bening leher
b. Rumple leed (+) dengan atau tanpa hepatomegali
c. Rumple leed (+) dengan atau tanpa spleenomegali
d. Ikterus dan hepatomegali
e. Koksplit (+)
92
Seorang laki-laki usia 20 tahun, datang ke UGD RS dengan
keadaan demam tinggi sudah 3 hari. Demam tinggi
disertai nyeri seluruh tubuh, badan lemas, nafsu makan
turun, dan sulit BAB. Pasien mengeluh saat datang
demam tinggi muncul mimisan dan gusi berdarah. Dari
hasil pemeriksaan vital sign dalam batas normal.
Kemungkinan temuan pemeriksaan fisik pasien adalah
a. Pembesaran kelenjar getah bening leher
b.Rumple leed (+) dengan atau tanpa hepatomegali
c. Rumple leed (+) dengan atau tanpa spleenomegali
d. Ikterus dan hepatomegali
e. Koksplit (+)
93
Seorang wanita, usia 35 tahun, dibawa ke IGD karena
mengalami penurunan kesadaran setelah melahirkan 1 jam
yang lalu. Dua minggu sebelumnya pasien baru pulang dari
Papua. Pemeriksaan TTV didapatkan TD 90/80 mmHg, nadi
100x/menit, RR 18x/menit. Hasil pemeriksaan darah
didapatkan eritrosit yang ukurannya sama dengan yang
lainnya dan gametosit berbentuk crescent. Kemungkinan
diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah?
a. Asimptomatik malaria
b. Severe falciparum
c. Severe vivax
d. Severe ovale
e. Dengue Shock Syndrome
93
Seorang wanita, usia 35 tahun, dibawa ke IGD karena
mengalami penurunan kesadaran setelah melahirkan 1 jam
yang lalu. Dua minggu sebelumnya pasien baru pulang dari
Papua. Pemeriksaan TTV didapatkan TD 90/80 mmHg, nadi
100x/menit, RR 18x/menit. Hasil pemeriksaan darah
didapatkan eritrosit yang ukurannya sama dengan yang
lainnya dan gametosit berbentuk crescent. Kemungkinan
diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah?
a. Asimptomatik malaria
b. Severe falciparum
c. Severe vivax
d. Severe ovale
e. Dengue Shock Syndrome
94
Seorang perempuan, usia 30 tahun, datang ke
Puskesmas dengan keluhan demam, menggigil, dan
berkeringat sejak 3 hari. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis (+),
hepatosplenomegaly (+). Pemeriksaan TTV dalam
batas normal. Pada pemeriksaan darah tepi
didapatkan gambaran sebagai berikut. Terapi sesuai
etiologi di gambar adalah?
a. Kina + doksisiklin
b. Kina + tetrasiklin + primakuin
c. Kina + klindamisin
d. Artesunat + amodiakuin
e. Artesunat + amodiakuin + primakuin
94
Seorang perempuan, usia 30 tahun, datang ke
Puskesmas dengan keluhan demam, menggigil, dan
berkeringat sejak 3 hari. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis (+), hepatosplenomegaly
(+). Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pada
pemeriksaan darah tepi didapatkan gambaran sebagai
berikut. Terapi sesuai etiologi di gambar adalah?
a. Kina + doksisiklin
b. Kina + tetrasiklin + primakuin
c. Kina + klindamisin
d. Artesunat + amodiakuin
e. Artesunat + amodiakuin + primakuin
95
Seorang pria, 50 tahun, dibawa ke RS karena tidak sadar sejak
3 jam SMRS, dan sebelumnya pasien demam tinggi naik turun
sejak 1 minggu lalu. Saat dipasang kateter tampak urine
pasien berwarna agak kehitaman. Pemeriksaan fisik
didapatkan GCS 224; TD 90/70; nadi 110x/menit; RR
28x/menit; konjungtiva anemis; hepatosplenomegali (+).
Pemeriksaan laboratorium didapatkan multiple ring form di
dalam eritrosit yang ukurannya tidak membesar. Penyebab
urine berwarna kehitaman pada pasien adalah:
a. Kompleks antigen-antibodi pada glomerulus ginjal
b. Adhesi eritrosit pada sel-sel endothel kapiler glomerulus
c. Sekuestrasi eritrosit pada mikrovaskuler ginjal
d. Fase aseksual dari siklus perkembangbiakan plasmodium
e. Hemolisis intravaskuler massif
95
Seorang pria, 50 tahun, dibawa ke RS karena tidak sadar sejak
3 jam SMRS, dan sebelumnya pasien demam tinggi naik turun
sejak 1 minggu lalu. Saat dipasang kateter tampak urine
pasien berwarna agak kehitaman. Pemeriksaan fisik
didapatkan GCS 224; TD 90/70; nadi 110x/menit; RR
28x/menit; konjungtiva anemis; hepatosplenomegali (+).
Pemeriksaan laboratorium didapatkan multiple ring form di
dalam eritrosit yang ukurannya tidak membesar. Penyebab
urine berwarna kehitaman pada pasien adalah:
a. Kompleks antigen-antibodi pada glomerulus ginjal
b. Adhesi eritrosit pada sel-sel endothel kapiler glomerulus
c. Sekuestrasi eritrosit pada mikrovaskuler ginjal
d. Fase aseksual dari siklus perkembangbiakan plasmodium
e. Hemolisis intravaskuler massif
96
Pasien laki-laki usia 27 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan terdapat bercak putih memanjang di kedua
lidah, tidak hilang dengan penggosokan. Bercak mulai
tampak sekitar 1 bulan lalu. Selain itu, pasien juga
mengeluhkan diare lebih dari 1 bulan dan terdapat
penurunan BB. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas
normal, pada lidah tampak plak putih dengan rambut-
rambut tipis. Kemungkinan diagnosis untuk pasien ini
adalah?
a. Oral candidiasis
b. Leukoplakia
c. Kanker lidah
d. Lichen planus
e. Gingivostomatitis
96
Pasien laki-laki usia 27 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan terdapat bercak putih memanjang di kedua
lidah, tidak hilang dengan penggosokan. Bercak mulai
tampak sekitar 1 bulan lalu. Selain itu, pasien juga
mengeluhkan diare lebih dari 1 bulan dan terdapat
penurunan BB. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas
normal, pada lidah tampak plak putih dengan rambut-
rambut tipis. Kemungkinan diagnosis untuk pasien ini
adalah?
a. Oral candidiasis
b.Leukoplakia
c. Kanker lidah
d. Lichen planus
e. Gingivostomatitis
97
Seorang wanita usia 35 tahun, datang dengan keluhan
sesak nafas sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh
nyeri menelan, mual muntah. Sebelumnya pasien batuk
disertai demam selama 5 hari. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 95/50; HR 105x/menit; RR 40x/menit;
ronki basah kasar di kedua lapang paru. Pasien tinggal di
dekat peternakan ayam yang sedang terkena wabah.
Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah?
a. Avian influenza
b. Swine flu
c. SARS
d. Faringitis
e. Laringitis
97
Seorang wanita usia 35 tahun, datang dengan keluhan
sesak nafas sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh
nyeri menelan, mual, muntah. Sebelumnya pasien batuk
disertai demam selama 5 hari. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 95/50; HR 105x/menit; RR 40x/menit;
ronki basah kasar di kedua lapang paru. Pasien tinggal di
dekat peternakan ayam yang sedang terkena wabah.
Diagnosis yang mungkin pada pasien ini adalah?
a. Avian influenza
b. Swine flu
c. SARS
d. Faringitis
e. Laringitis
98
Seorang laki-laki, usia 36 tahun, dibawa ke UGD RS oleh
keluarga, dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak 1 jam
sebelum masuk RS. Pasien 10 hari yang lalu baru saja
kembali sehabis berburu di Flores kemudian demam
tinggi sejak 7 hari lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS
8; TD 150/100 mmHg; nadi 80x/menit; suhu 40.5C;
hepatosplenomegaly (+); rangsang meningeal (-).
Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Malaria cerebral
b. Meningitis bakteria
c. Sepsis
d. Syok hipovolemik
e. Stroke
98
Seorang laki-laki, usia 36 tahun, dibawa ke UGD RS oleh
keluarga, dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak 1 jam
sebelum masuk RS. Pasien 10 hari yang lalu baru saja
kembali sehabis berburu di Flores kemudian demam
tinggi sejak 7 hari lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS
8; TD 150/100 mmHg; nadi 80x/menit; suhu 40.5C;
hepatosplenomegaly (+); rangsang meningeal (-).
Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah:
a.Malaria cerebral
b.Meningitis bakteria
c.Sepsis
d.Syok hipovolemik
e.Stroke
99
Seorang perempuan sedang hamil 8 minggu, datang ke RS
dengan keluhan demam terutama pada malam hari sejak 4
hari yang lalu. Keluhan ini juga disertai sakit kepala, mual,
muntah serta tidak BAB sejak 2 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik TTV didapatkan dalam batas normal kecuali
suhu 380C, lidah kotor dengan tepi hiperemis. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan tes widal positif.
Apakah antibiotik yang paling tepat untuk pasien?
a. Siprofloksasin
b. Eritromisin
c. Amoksisilin
d. Kloramfenikol
e. Cefixim
99
Seorang perempuan sedang hamil 8 minggu, datang ke RS
dengan keluhan demam terutama pada malam hari sejak 4
hari yang lalu. Keluhan ini juga disertai sakit kepala, mual,
muntah serta tidak BAB sejak 2 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik TTV didapatkan dalam batas normal kecuali
suhu 380C, lidah kotor dengan tepi hiperemis. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan tes widal positif.
Apakah antibiotik yang paling tepat untuk pasien?
a. Siprofloksasin
b. Eritromisin
c. Amoksisilin
d. Kloramfenikol
e. Cefixim
100
Seorang pasien laki-laki, usia 45 tahun, datang ke IGD
dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari lalu dan makin
memberat 1 hari ini. Sebelumnya pasien demam, batuk,
dan pilek sejak 3 hari lalu. Pasien merupakan pekerja di
kandang ayam dan 1 minggu lalu banyak ayam mati
mendadak. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80
mmHg; nadi 88x/menit; RR 40x/menit; suhu 39C. Terapi
yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Osetalmivir
b. Zidovudin
c. Lamivudin
d. Acyclovir
e. Evafirenz
100
Seorang pasien laki-laki, usia 45 tahun, datang ke IGD
dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari lalu dan makin
memberat 1 hari ini. Sebelumnya pasien demam, batuk,
dan pilek sejak 3 hari lalu. Pasien merupakan pekerja di
kandang ayam dan 1 minggu lalu banyak ayam mati
mendadak. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80
mmHg; nadi 88x/menit; RR 40x/menit; suhu 39C. Terapi
yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Osetalmivir
b. Zidovudin
c. Lamivudin
d. Acyclovir
e. Evafirenz
101
Seorang laki-laki berusia 36 tahun dibawa ke UGD dengan
keluhan batuk dan diare sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan demam dan nyeri kepala yang hilang timbul
sejak 1 bulan terakhir. Pasien terlihat sangat kurus dan sudah
1 minggu tidak makan karena merasa nyeri telan.
Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan CT scan
menunjukkan toksoplasma pada otak pasien. Pasien
merupakan satpam sebuah klab malam dan setuju dilakukan
VCT. Didapatkan hasil (+) dengan 3 reagen. Diagnosis yang
mungkin pada pasien ini adalah:
a. Hepatitis C kronik
b. HIV st 1
c. HIV st 2
d. HIV st 3
e. HIV st 4
101
Seorang laki-laki berusia 36 tahun dibawa ke UGD dengan
keluhan batuk dan diare sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan demam dan nyeri kepala yang hilang timbul
sejak 1 bulan terakhir. Pasien terlihat sangat kurus dan sudah
1 minggu tidak makan karena merasa nyeri telan.
Pemeriksaan TTV dalam batas normal. Pemeriksaan CT scan
menunjukkan toksoplasma pada otak pasien. Pasien
merupakan satpam sebuah klab malam dan setuju dilakukan
VCT. Didapatkan hasil (+) dengan 3 reagen. Diagnosis yang
mungkin pada pasien ini adalah:
a. Hepatitis C kronik
b. HIV st 1
c. HIV st 2
d. HIV st 3
e. HIV st 4
102
Wanita usia 35 tahun, datang dengan keluhan sesak
nafas sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri
menelan, mual, dan muntah. Sebelumnya pasien demam
tinggi sejak 3 hari lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
95/50 mmHg; HR 105x; RR 38x; Tem: 38.5C. Pasien
tinggal di dekat peternakan ayam yang sedang terkena
wabah. Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah?
a. Possible H5N1
b. Probable H5N1
c. Confirmed H5N1
d. Influenza
e. SARS
102
Wanita usia 35 tahun, datang dengan keluhan sesak
nafas sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh nyeri
menelan, mual, dan muntah. Sebelumnya pasien demam
tinggi sejak 3 hari lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
95/50 mmHg; HR 105x; RR 38x; Temp 38.5C. Pasien
tinggal di dekat peternakan ayam yang sedang terkena
wabah. Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah?
a. Possible H5N1
b. Probable H5N1
c. Confirmed H5N1
d. Influenza
e. SARS
103
Seorang laki-laki, usia 35 tahun datang dengan keluhan
telinganya mendengung sejak 3 hari yang lalu. Ia
sebelumnya dirawat selama 3 hari di RS karena malaria
dengan keluhan nyeri kepala, pusing, mual, dan
gangguan penglihatan. Saat ini ia masih mendapatkan
terapi malaria. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas
normal; hepatosplenomegaly (+) minimal. Obat yang
sering menyebabkan keluhan di atas adalah?
a. Chloroquin
b. Halofantrine
c. Lumefantrine
d. Mefloquine
e. Quinidin
103
Seorang laki-laki, usia 35 tahun datang dengan keluhan
telinganya mendengung sejak 3 hari yang lalu. Ia
sebelumnya dirawat selama 3 hari di RS karena malaria
dengan keluhan nyeri kepala, pusing, mual, dan
gangguan penglihatan. Saat ini ia masih mendapatkan
terapi malaria. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas
normal; hepatosplenomegaly (+) minimal. Obat yang
sering menyebabkan keluhan di atas adalah?
a. Chloroquin
b. Halofantrine
c. Lumefantrine
d. Mefloquine
e. Quinidin
104
Seorang wanita, usia 27 tahun, hamil G1P0A0 24-28
minggu, datang ke puskesmas dengan keluhan demam
sejak 5 hari yang lalu disertai mengigil dan berkeringat
dingin. Pasien memiliki riwayat melakukan perjalanan ke
Maluku 2 minggu yang lalu. Dari pemerikasaan apusan
darah didapatkan plasmodium falciparum fase tropozoid.
Pengobatan yang tepat untuk pasien ini adalah
a. Doksisiklin
b. Kina
c. Klorokuin
d. Primakuin
e. Artesunat
104
Seorang wanita, usia 27 tahun, hamil G1P0A0 24-28
minggu, datang ke puskesmas dengan keluhan demam
sejak 5 hari yang lalu disertai mengigil dan berkeringat
dingin. Pasien memiliki riwayat melakukan perjalanan ke
Maluku 2 minggu yang lalu. Dari pemerikasaan apusan
darah didapatkan plasmodium falciparum fase tropozoid.
Pengobatan yang tepat untuk pasien ini adalah
a. Doksisiklin
b. Kina
c. Klorokuin
d. Primakuin
e. Artesunat
105
Pasien laki-laki usia 40 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan kaki terasa terbakar sejak 1 bulan
lalu. Pasien merupakan penderita HIV dan saat ini
dalam pengobatan ARV. Pemeriksaan fisik TTV dalam
batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb = 11 gr/dl. Apa obat yang sering
menyebabkan keluhan pasien tersebut?
a. Zidovudin
b. Tenofovir
c. Efavirenz
d. Stavudin
e. Abacavir
105
Pasien laki-laki usia 40 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan kaki terasa terbakar sejak 1 bulan
lalu. Pasien merupakan penderita HIV dan saat ini
dalam pengobatan ARV. Pemeriksaan fisik TTV dalam
batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb = 11 gr/dl. Apa obat yang sering
menyebabkan keluhan pasien tersebut?
a. Zidovudin
b. Tenofovir
c. Efavirenz
d.Stavudin
e. Abacavir
Sumber: Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral, Kemenkes, 2011
106
Seorang laki-laki usia 40 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan demam tidak tinggi sudah 5 hari. Demam disertai
dengan nyeri kepala hebat dan pegal-pegal pada ekstremitas
bawah. Sebelumnya pasien ditugaskan sebagai relawan Banjir
di Garut. Dari pemeriksaan fisik didapatkan injeksi konjungtiva
dan nyeri palpasi otot gastrocnemius. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan OT/PT. Apa
pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis yang
tepat?
a. Mikroskop lapang gelap
b. IgM anti Dengue
c. Test widal
d. Darah lengkap
e. SGOT
106
Seorang laki-laki usia 40 tahun, datang ke puskesmas dengan
keluhan demam tidak tinggi sudah 5 hari. Demam disertai
dengan nyeri kepala hebat dan pegal-pegal pada ekstremitas
bawah. Sebelumnya pasien ditugaskan sebagai relawan Banjir
di Garut. Dari pemeriksaan fisik didapatkan injeksi konjungtiva
dan nyeri palpasi otot gastrocnemius. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan OT/PT. Apa
pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis yang
tepat?
a. Mikroskop lapang gelap
b. IgM anti Dengue
c. Test widal
d. Darah lengkap
e. SGOT
107
Seorang laki-laki, usia 32 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan
gelisah, demam tinggi, menggigil, keluar keringat dingin sejak
3 hari. Pasien memiliki riwayat malaria 1 tahun lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan KU somnolen, konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (+), hepatosplenomegaly (+). TD
100/70 mmHg, nadi 110x/menit, RR 20x/menit, suhu 40C.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7.5 g/dl; HCT 48;
WBC 17000; PLT 200.000; parasit 1000 dalam 200 leukosit.
Berapa jumlah parasit:
a. 3500
b. 12000
c. 85000
d. 100000
e. 200000
107
Seorang laki-laki, usia 32 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan
gelisah, demam tinggi, menggigil, keluar keringat dingin sejak
3 hari. Pasien memiliki riwayat malaria 1 tahun lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan KU somnolen, konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (+), hepatosplenomegaly (+). TD
100/70 mmHg, nadi 110x/menit, RR 20x/menit, suhu 40C.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7.5 g/dl; HCT 48;
WBC 17000; PLT 200.000; parasit 1000 dalam 200 leukosit.
Berapa jumlah parasit:
a. 3500
b. 12000
c. 85000
d. 100000
e. 200000
108
Seorang laki-laki, usia 37 th ke poliklinik RS dengan
keluhan demam & kencing seperti teh sejak 2 hari.
Keluhan disertai mual & tidak nafsu makan. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 92x/menit; RR
18x/menit; suhu 38C, ikterus (+.) Pemeriksaan
laboratorium didapatkan SGOT & SGPT meningkat 10x
dari normal; bilirubin total 7, bilirubin direk 6.2; IgM anti
HAV (+); HbsAg (-); anti HbsAg (-); IgG anti HCV (+); HCV
RNA (-). Kemungkinan diagnosis pasien ini:
a. Hepatitis A akut
b. Hepatitis B akut
c. Hepatitis C akut
d. Hepatitis B kronis
e. Hepatitis A kronis
108
Seorang laki-laki, usia 37 th ke poliklinik RS dengan
keluhan demam & kencing seperti teh sejak 2 hari.
Keluhan disertai mual & tidak nafsu makan. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 92x/menit; RR
18x/menit; suhu 38C, ikterus (+). Pemeriksaan
laboratorium didapatkan SGOT & SGPT meningkat 10x
dari normal; bilirubin total 7, bilirubin direk 6.2; IgM anti
HAV (+); HbsAg (-); anti HbsAg (-); IgG anti HCV (+); HCV
RNA (-). Kemungkinan diagnosis pasien ini:
a. Hepatitis A akut
b. Hepatitis B akut
c. Hepatitis C akut
d. Hepatitis B kronis
e. Hepatitis A kronis
109
Wanita, usia 32 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan demam tinggi sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
juga disertai batuk berdahak dan sesak nafas. Pasien
merupakan TKW yang baru pulang dari Hongkong 5 hari
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80
mmHg; nadi 100x/menit; RR 33x/menit; Tax 400C; ronki
kasar di hampir seluruh lapangan paru. Pemeriksaan
penunjang yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Kultur darah untuk identifikasi S. pneumonia
b. PCR nasofaring untuk RSV
c. Serologi antibody SARS
d. Isolasi virus MERS
e. Serologi influenza A
109
Wanita, usia 32 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan demam tinggi sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
juga disertai batuk berdahak dan sesak nafas. Pasien
merupakan TKW yang baru pulang dari Hongkong 5 hari
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80
mmHg; nadi 100x/menit; RR 33x/menit; Tax 400C; ronki
kasar di hampir seluruh lapangan paru. Pemeriksaan
penunjang yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Kultur darah untuk identifikasi S. pneumonia
b. PCR nasofaring untuk RSV
c. Serologi antibody SARS
d. Isolasi virus MERS
e. Serologi influenza A
110
Seorang laki laki usia 32 tahun, dibwa ke UGD RS dengan
keluhan diare berdarah disertai lendir selama kurang
lebih 10 hari. Pasien sering jajan di pinggir jalan. Sejak 3
hari lalu, keluhan juga disertai nyeri perut kanan atas.
Pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik (+), bisisng
usus meningkat, nyeri tekan (+) perut kanan atas, dan
hepatomegali. Pada pemeriksaan tinja didapatkan darah
(+), lendir (+), berbau busuk. Diagnosis yang paling
mungkin?
a. Kolitis amoeba
b. Kolitis pseudomembranosa
c. Kolitits crohn
d. Kolitis tuberkulosa
e. Kolitis non spesifik
110
Seorang laki laki usia 32 tahun, dibwa ke UGD RS dengan
keluhan diare berdarah disertai lendir selama kurang
lebih 10 hari. Pasien sering jajan di pinggir jalan. Sejak 3
hari lalu, keluhan juga disertai nyeri perut kanan atas.
Pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik (+), bisisng
usus meningkat, nyeri tekan (+) perut kanan atas, dan
hepatomegali. Pada pemeriksaan tinja didapatkan darah
(+), lendir (+), berbau busuk. Diagnosis yang paling
mungkin?
a. Kolitis amoeba
b. Kolitis pseudomembranosa
c. Kolitits crohn
d. Kolitis tuberkulosa
e. Kolitis non spesifik
111
Seorang laki laki, usia 43 tahun, dibawa ke UGD RS dengan
keluhan nyeri perut kanan atas disertai demam tinggi sejak 2
hari yang lalu, dan nafsu makan berkurang. Satu minggu
sebelumnya pasien BAB cair disertai darah dan lendir.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal,
hepatomegaly (+). Pemeriksaan laboratorium leukosit 13.500;
SGPT 24 U/L; SGOT 18 U/L. Pemeriksaan USG abdomen
menunjukkan gambar massa bulat, batas tegas, hipoekoik,
non homogen pada hepar. Diagnosis yang paling tepat untuk
pasien ini adalah?
a. Sirosis hepatis
b. Hepatocellular carcinoma
c. Nonalcoholic fatty liver
d. Amebic liver abscess
e. Acute hepatitis
111
Seorang laki laki, usia 43 tahun, dibawa ke UGD RS dengan
keluhan nyeri perut kanan atas disertai demam tinggi sejak 2
hari yang lalu, dan nafsu makan berkurang. Satu minggu
sebelumnya pasien BAB cair disertai darah dan lendir.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal,
hepatomegaly (+). Pemeriksaan laboratorium leukosit 13.500;
SGPT 24 U/L; SGOT 18 U/L. Pemeriksaan USG abdomen
menunjukkan gambar massa bulat, batas tegas, hipoekoik,
non homogen pada hepar. Diagnosis yang paling tepat untuk
pasien ini adalah?
a. Sirosis hepatis
b. Hepatocellular carcinoma
c. Nonalcoholic fatty liver
d.Amebic liver abscess
e. Acute hepatitis
112
Seorang laki laki, usia 43 tahun, dibawa ke UGD RS dengan
keluhan nyeri perut kanan atas disertai demam tinggi sejak 2
hari yang lalu, dan nafsu makan berkurang. Satu minggu
sebelumnya pasien BAB cair disertai darah dan lendir.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal,
hepatomegaly (+). Pemeriksaan laboratorium leukosit 13.500;
SGPT 24 U/L; SGOT 18 U/L. Pemeriksaan USG abdomen
menunjukkan gambar massa bulat, batas tegas, hipoekoik,
non homogen pada hepar. Obat yang dapat diberikan pada
pasien ini?
a. Metronidazole
b. Nalidixic acid
c. Ketokonazol
d. Halofantrin
e. Cefixime
112
Seorang laki laki, usia 43 tahun, dibawa ke UGD RS dengan
keluhan nyeri perut kanan atas disertai demam tinggi sejak 2
hari yang lalu, dan nafsu makan berkurang. Satu minggu
sebelumnya pasien BAB cair disertai darah dan lendir.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal,
hepatomegaly (+). Pemeriksaan laboratorium leukosit 13.500;
SGPT 24 U/L; SGOT 18 U/L. Pemeriksaan USG abdomen
menunjukkan gambar massa bulat, batas tegas, hipoekoik,
non homogen pada hepar. Obat yang dapat diberikan pada
pasien ini?
a. Metronidazole
b. Nalidixic acid
c. Ketokonazol
d. Halofantrin
e. Cefixime
113
Wanita, usia 35 tahun, datang ke PKM dengan demam
sejak 5 hari yang lalu. Demam makin tinggi saat sore dan
malam. Keluhan disertai mual, muntah, dan sulit BAB 2
hari SMRS. Riwayat jajan di luar (+). Pemeriksaan KU
baik; TD 110/80 mmHg; nadi 66x/menit; RR 18x/menit;
Tax 38.10C. Pemeriksaan tubex TF (+). Tatalaksana yang
tepat untuk pasien adalah:
a. Kotrimoksazole 2x960 mg selama 10 hari
b. Amoxicillin 3x500 mg selama 10 hari
c. Ciprofloxacin 2x500 mg selama 10 hari
d. Kloramfenikol 4x500 mg selama 10 hari
e. Ceftriaxone 2x1000 mg iv selama 10 hari
113
Wanita, usia 35 tahun, datang ke PKM dengan demam
sejak 5 hari yang lalu. Demam makin tinggi saat sore dan
malam. Keluhan disertai mual, muntah, dan sulit BAB 2
hari SMRS. Riwayat jajan di luar (+). Pemeriksaan KU
baik; TD 110/80 mmHg; nadi 66x/menit; RR 18x/menit;
Tax 38.10C. Pemeriksaan tubex TF (+). Tatalaksana yang
tepat untuk pasien adalah:
a. Kotrimoksazole 2x960 mg selama 10 hari
b. Amoxicillin 3x500 mg selama 10 hari
c. Ciprofloxacin 2x500 mg selama 10 hari
d. Kloramfenikol 4x500 mg selama 10 hari
e. Ceftriaxone 2x1000 mg iv selama 10 hari
114
Seorang laki-laki usia 20 tahun, datang ke IGD
dengan keluhan mual, muntah, dan rasa tidak enak
diperut sejak 6 jam yang lalu. Pasien habis makan
makanan yang dikemas didalam kaleng. Pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal; BU
(+) menurun. Apa kemungkinan penyebab keluhan
pasien tersebut?
a. Clostridium botulinum
b. Clostridium tetani
c. Clostridium difficile
d. Clostridium perfringens
e. Clostridium difficile
114
Seorang laki-laki usia 20 tahun, datang ke IGD
dengan keluhan mual, muntah, dan rasa tidak enak
diperut sejak 6 jam yang lalu. Pasien habis makan
makanan yang dikemas didalam kaleng. Pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal; BU
(+) menurun. Apa kemungkinan penyebab keluhan
pasien tersebut?
a. Clostridium botulinum
b. Clostridium tetani
c. Clostridium difficile
d. Clostridium perfringens
e. Clostridium difficile
Botulismus
•Disebabkan oleh TOKSIN dari
Clostridium botulinum contoh:
makanan kalengan yang tidak
dipanaskan, madu, dll

•Gejala: kelemahan otot mata


(mata midriasis, fix); kelemahan
otot mulut dan esofagus,
Clostridium botulinum
kelemahan otot wajah,
•Bentuk batang
penurunan peristaltik (kembung, •Gram positif, anaerob
mual, muntah), kelemahan otot •Motile; Berspora
pernafasan •Neurotoksin: botulinum toksin
115
Seorang perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan
benjolan pada ketiak kanan dan kiri serta di selangkangan
kanan dan kiri. Keluhan disertai demam, nyeri, mual, dan
muntah. Pasien tinggal di kawasan padat penduduk,
lingkungan kotor, dan banyak tikus. Tetangga pasien ada yang
mengalami keluhan serupa. Pemeriksaan fisik TD 100/70; nadi
88x; RR 18x; suhu 39. Status lokalis teraba benjolan di regio
aksila dan inguinal dekstra dan sinistra berukuran 5 cm,
mobile, kenyal. Diagnosis yang tepat adalah:
a. Pes
b. Leptospirosis
c. Demam tifoid
d. Limfadenitis TB
e. Limfoma maligna
115
Seorang perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan
benjolan pada ketiak kanan dan kiri serta di selangkangan
kanan dan kiri. Keluhan disertai demam, nyeri, mual, dan
muntah. Pasien tinggal di kawasan padat penduduk,
lingkungan kotor, dan banyak tikus. Tetangga pasien ada yang
mengalami keluhan serupa. Pemeriksaan fisik TD 100/70; nadi
88x; RR 18x; suhu 39. Status lokalis teraba benjolan di regio
aksila dan inguinal dekstra dan sinistra berukuran 5 cm,
mobile, kenyal. Diagnosis yang tepat adalah:
a. Pes
b. Leptospirosis
c. Demam tifoid
d. Limfadenitis TB
e. Limfoma maligna
PES
Penyakit Pes (Sampar/Plague): disebabkan oleh bakteri Yersinia
pestis  ditularkan melalui tikus/kutu yang menggigit tikus (daerah
padat penduduk)
116
Seorang perempuan, usia 23 tahun, mengeluh
muntah-muntah sejak 8 jam SMRS setelah makan
sembarangan. Temannya juga mengalami keluhan
serupa. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60
mmHg, nadi 120x/m, RR 20x/m, Tax 38◦C, turgor
menurun. Penatalaksanaan awal yang tepat untuk
pasien tersebut adalah
a. Resusitasi cairan
b. Antipiretik
c. Antibiotik
d. Antimuntah
e. Gaya Hidup Sehat
116
Seorang perempuan, usia 23 tahun, mengeluh
muntah-muntah sejak 8 jam SMRS setelah makan
sembarangan. Temannya juga mengalami keluhan
serupa. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60
mmHg, nadi 120x/m, RR 20x/m, Tax 38◦C, turgor
menurun. Penatalaksanaan awal yang tepat untuk
pasien tersebut adalah
a. Resusitasi cairan
b. Antipiretik
c. Antibiotik
d. Antimuntah
e. Gaya Hidup Sehat
117
Seorang laki-laki, usia 40 tahun, dibawa ke IGD karena
diare sejak 3 hari yang lalu sebanyak 7 kali/hari. Saat ini
pasien tampak lemas dan gelisah. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran somnolen, TD 90/80 mmHg, nadi
132 x/menit, RR 40 x/menit, suhu 38,2◦C. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 12.6 g/dl; leukosit 13.000;
trombosit 200.000. Apa kegawatdaruratan pada pasien
ini?
a. Syok hipovolemik
b. Syok kardiogenik
c. Syok neurologik
d. Syok distributif
e. Syok septik
117
Seorang laki-laki, usia 40 tahun, dibawa ke IGD karena
diare sejak 3 hari yang lalu sebanyak 7 kali/hari. Saat ini
pasien tampak lemas dan gelisah. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran somnolen, TD 90/80 mmHg, nadi
132 x/menit, RR 40 x/menit, suhu 38,2◦C. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 12.6 g/dl; leukosit 13.000;
trombosit 200.000. Apa kegawatdaruratan pada pasien
ini?
a. Syok hipovolemik
b. Syok kardiogenik
c. Syok neurologik
d. Syok distributif
e. Syok septik
118
Seorang laki-laki, usia 65 tahun, datang ke IGD dibawa
keluarganya karena tidak sadarkan diri sejak 20 menit
yang lalu setelah meminum obat sakit gigi (asam
mefenamat 500 mg dan amoxicillin 500 mg). Setelah
minum obat pasien gatal-gatal seluruh tubuh, mual,
muntah, dan berkeringat kemudian jatuh tidak sadar.
Pemeriksaan fisik menunjukkan TD 70/50 mmHg, nadi
157x/menit, RR 28 x/menit. Apa terapi yang dapat
diberikan bagi pasien?
a. Adrenalin IM
b. Dexametason IV
c. Dyphenhidramin IV
d. Aminofilin drip
e. Kristaloid
118
Seorang laki-laki, usia 65 tahun, datang ke IGD dibawa
keluarganya karena tidak sadarkan diri sejak 20 menit
yang lalu setelah meminum obat sakit gigi (asam
mefenamat 500 mg dan amoxicillin 500 mg). Setelah
minum obat pasien gatal-gatal seluruh tubuh, mual,
muntah, dan berkeringat kemudian jatuh tidak sadar.
Pemeriksaan fisik menunjukkan TD 70/50 mmHg, nadi
157x/menit, RR 28 x/menit. Apa terapi yang dapat
diberikan bagi pasien?
a. Adrenalin IM
b. Dexametason IV
c. Dyphenhidramin IV
d. Aminofilin drip
e. Kristaloid
119
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, datang ke IGD dengan
muntah darah masif sejak 5 jam yang lalu. Pasien juga
tampak lemas dan pucat. Pasien memiliki riwayat
penyakit hati 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik pasien
compos mentis, tampak sakit sedang, TD 90/70 mmHg,
nadi 80x/menit, RR 18x/menit, suhu 36.8C, konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (+), abdomen asites (+), edema
tungkai bawah (+). Tindakan awal yang dapat dilakukan
untuk pasien ini adalah
a. Pemeriksaan endoskopi
b. Pemberian cairan
c. Pemberian antibiotik
d. Vasopresin iv
e. Asam tranexamat iv
119
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, datang ke IGD dengan
muntah darah masif sejak 5 jam yang lalu. Pasien juga
tampak lemas dan pucat. Pasien memiliki riwayat
penyakit hati 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik pasien
compos mentis, tampak sakit sedang, TD 90/70 mmHg,
nadi 80x/menit, RR 18x/menit, suhu 36.8C, konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (+), abdomen asites (+), edema
tungkai bawah (+). Tindakan awal yang dapat dilakukan
untuk pasien ini adalah
a. Pemeriksaan endoskopi
b. Pemberian cairan
c. Pemberian antibiotik
d. Vasopresin iv
e. Asam tranexamat iv
120
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke UGD
dengan penurunan kesadaran. Riwayat minum
alcohol dari muda (+). Pemeriksaan fisik didapatkan
GCS 5, TD 100/70, N 88x/m, RR 20 x/m, anemia (+),
sklera ikterik (+), perut distensi. Penyebab
penurunan kesadaran pada pasien ini adalah?
a. Sepsis
b. Koma uremikum
c. Koma hepatikum
d. Intoksikasi alkohol akut
e. KAD
120
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke UGD
dengan penurunan kesadaran. Riwayat minum
alcohol dari muda (+). Pemeriksaan fisik didapatkan
GCS 5, TD 100/70, N 88x/m, RR 20 x/m, anemia (+),
sklera ikterik (+), perut distensi. Penyebab
penurunan kesadaran pada pasien ini adalah?
a. Sepsis
b. Koma uremikum
c. Koma hepatikum
d. Intoksikasi alkohol akut
e. KAD
121
Laki-laki usia 20 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
sesak nafas sejak 3 jam yang lalu. Pasien demam tinggi
sejak 5 hari lalu disertai batuk berdahak. Pemeriksaan
fisik TD 80/60; nadi 120x; RR 40x; suhu 39.40C.
Pemeriksaan laboratorium Hb 11; Ht 35%; leukosit
23.000; trombosit 200.000. Terapi yang tepat untuk 3 jam
pertama sesuai Surviving Sepsis Campaign adalah:
a. Pemberian vasopressor iv
b. Pemberian antibiotic setelah kultur
c. Pemberian kristalloid
d. Pemberian kortikosteroid
e. Pemeriksaan saturasi oksigen
121
Laki-laki usia 20 tahun, datang ke IGD dengan keluhan
sesak nafas sejak 3 jam yang lalu. Pasien demam tinggi
sejak 5 hari lalu disertai batuk berdahak. Pemeriksaan
fisik TD 80/60; nadi 120x; RR 40x; suhu 39.40C.
Pemeriksaan laboratorium Hb 11; Ht 35%; leukosit
23.000; trombosit 200.000. Terapi yang tepat untuk 3 jam
pertama sesuai Surviving Sepsis Campaign adalah:
a. Pemberian vasopressor iv
b. Pemberian antibiotic setelah kultur
c. Pemberian kristalloid
d. Pemberian kortikosteroid
e. Pemeriksaan saturasi oksigen
122
Laki-laki usia 17 tahun, dibawa ke IGD karena muntah dan BAB
terus menerus sejak 1 jam SMRS. Keluhan juga disertai BAK
tidak terkontrol dan berkeringat hebat. Dari penggalian
riwayat ditemukan pasien sebelumnya minum obat serangga
karena ingin bunuh diri tidak lulus UN. Pemeriksaan fisik
didapatkan mulut berbusa; pupil isokor diameter 1.3 mm; TD
95/70; nadi 65x/menit; RR 24x/menit. Penanganan yang tepat
untuk pasien ini adalah:
a. Adrenalin im
b. Na thiosulfate
c. Atropin iv
d. Na bikarbonat iv
e. N acetyl cysteine
122
Laki-laki usia 17 tahun, dibawa ke IGD karena muntah dan BAB
terus menerus sejak 1 jam SMRS. Keluhan juga disertai BAK
tidak terkontrol dan berkeringat hebat. Dari penggalian
riwayat ditemukan pasien sebelumnya minum obat serangga
karena ingin bunuh diri tidak lulus UN. Pemeriksaan fisik
didapatkan mulut berbusa; pupil isokor diameter 1.3 mm; TD
95/70; nadi 65x/menit; RR 24x/menit. Penanganan yang tepat
untuk pasien ini adalah:
a. Adrenalin im
b. Na thiosulfate
c. Atropin iv
d. Na bikarbonat iv
e. N acetyl cysteine
123
Laki-laki, usia 69 tahun, datang dengan keluhan sesak
yang memberat sejak 4 jam SMRS. Pasien diketahui
memiliki penyakit paru obstruktif kronis yang sedang
kambuh dalam 2 hari terakhir. Pemeriksaan fisik TD
150/80; nadi 110x/menit; RR 39x/menit; wheezing (+) di
kedua lapang paru. Pemeriksaan laboratorium pH 7.15;
PCO2 60; HCO3 30. Kemungkinan kondisi pada pasien ini
adalah:
a. Asidosis respiratorik terkompensasi parsial
b. Asidosis respiratorik terkompensasi total
c. Asidosis metabolik terkompensasi parsial
d. Asidosis metabolik terkompensasi total
e. Alkalosis metabolik terkompensasi parsial
123
Laki-laki, usia 69 tahun, datang dengan keluhan sesak
yang memberat sejak 4 jam SMRS. Pasien diketahui
memiliki penyakit paru obstruktif kronis yang sedang
kambuh dalam 2 hari terakhir. Pemeriksaan fisik TD
150/80; nadi 110x/menit; RR 39x/menit; wheezing (+) di
kedua lapang paru. Pemeriksaan laboratorium pH 7.15;
PCO2 60; HCO3 30. Kemungkinan kondisi pada pasien ini
adalah:
a. Asidosis respiratorik terkompensasi parsial
b. Asidosis respiratorik terkompensasi total
c. Asidosis metabolik terkompensasi parsial
d. Asidosis metabolik terkompensasi total
e. Alkalosis metabolik terkompensasi parsial
124
Wanita, usia 39 tahun, dibawa ke IGD karena sesak yang
memberat sejak 5 jam SMRS. Pemeriksaan fisik pasien tampak
lemah, konjungtiva anemis (+); kulit kering (+); TD 160/50;
nadi 80x/menit; RR 40x/menit; ronki basah (+) kedua lapang
paru; edema tungkai (+). Pemeriksaan laboratorium Hb 7.2;
leukosit 5.600; trombosit 180.000; Ureum 68; creatinine 6.2;
pH 7.20; HCO3 8; PCO2 28. Kondisi yang mungkin terjadi pada
pasien ini adalah:
a. Asidosis metabolik terkompensasi parsial
b. Asidosis metabolik terkompensasi total
c. Alkalosis metabolik terkompensasi parsial
d. Alkalosis metabolik terkompensasi total
e. Asidosis metabolik kombinasi alkalosis metabolic
124
Wanita, usia 39 tahun, dibawa ke IGD karena sesak yang
memberat sejak 5 jam SMRS. Pemeriksaan fisik pasien tampak
lemah, konjungtiva anemis (+); kulit kering (+); TD 160/50;
nadi 80x/menit; RR 40x/menit; ronki basah (+) kedua lapang
paru; edema tungkai (+). Pemeriksaan laboratorium Hb 7.2;
leukosit 5.600; trombosit 180.000; Ureum 68; creatinine 6.2;
pH 7.20; HCO3 8; PCO2 28. Kondisi yang mungkin terjadi pada
pasien ini adalah:
a. Asidosis metabolik terkompensasi parsial
b. Asidosis metabolik terkompensasi total
c. Alkalosis metabolik terkompensasi parsial
d. Alkalosis metabolik terkompensasi total
e. Asidosis metabolik kombinasi alkalosis metabolic
125
Pasien anak, usia 7 tahun, dibawa orang tuanya ke poli
dengan keluhan sulit berjalan sejak 3 bulan terakhir.
Keluhan juga disertai pembengkakan pada lutut, tidak
mau sekolah karena susah berjalan, dan tidak bisa
mengikuti olahraga. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas
normal, lutut bengkak, gait susah dinilai karena nyeri,
arm normal, ANA test (+). Kemungkinan diagnosisnya
adalah
a. SLE
b. Rheumatoid artritis
c. Juvenil cronic artritis
d. Osteomyelitis
e. Gouty arthritis
125
Pasien anak, usia 7 tahun, dibawa orang tuanya ke poli
dengan keluhan sulit berjalan sejak 3 bulan terakhir.
Keluhan juga disertai pembengkakan pada lutut, tidak
mau sekolah karena susah berjalan, dan tidak bisa
mengikuti olahraga. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas
normal, lutut bengkak, gait susah dinilai karena nyeri,
arm normal, ANA test (+). Kemungkinan diagnosisnya
adalah
a. SLE
b. Rheumatoid artritis
c. Juvenile chronic artritis  juvenile rheumatoid arthritis
d. Osteomyelitis
e. Gouty arthritis
126
Seorang wanita, umur 55 tahun, datang ke poliklinik
mengeluh lutut kanan bengkak dan nyeri sejak 2
bulan lalu. Pasien juga mengeluh lutut semakin nyeri
bila berjalan jauh. Pemeriksaan fisik tampak edema
genu dextra, krepitasi (+). Pada foto rontgen
ditemukan adanya penyempitan celah sendi.
Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah
a. Osteoarthritis grade 1
b. Osteoarthritis grade 2
c. Osteoarthritis grade 3
d. Osteoarthritis grade 4
e. Rheumatoid Arthritis
126
Seorang wanita, umur 55 tahun, datang ke poliklinik
mengeluh lutut kanan bengkak dan nyeri sejak 2
bulan lalu. Pasien juga mengeluh lutut semakin nyeri
bila berjalan jauh. Pemeriksaan fisik tampak edema
genu dextra, krepitasi (+). Pada foto rontgen
ditemukan adanya penyempitan celah sendi.
Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah
a. Osteoarthritis grade 1
b. Osteoarthritis grade 2
c. Osteoarthritis grade 3
d. Osteoarthritis grade 4
e. Rheumatoid Arthritis
127
Seorang wanita, usia 67 tahun, mengeluh nyeri di
kedua lutut. Nyeri dirasakan saat naik turun tangga.
Hasil pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal,
didapatkan krepitasi dan tenderness di kedua lutut.
Hasil x-ray lutut terdapat osteofit dan sklerosis. Apa
kemungkinan diagnosis pasien?
a. Osteoartritis primer
b. Osteoartritis sekunder
c. Ankylosing spondilitis
d. Gout artritis
e. Reumathoid arthritis
127
Seorang wanita, usia 67 tahun, mengeluh nyeri di
kedua lutut. Nyeri dirasakan saat naik turun tangga.
Hasil pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal,
didapatkan krepitasi dan tenderness di kedua lutut.
Hasil x-ray lutut terdapat osteofit dan sklerosis. Apa
kemungkinan diagnosis pasien?
a. Osteoartritis primer
b. Osteoartritis sekunder
c. Ankylosing spondilitis
d. Gout artritis
e. Reumathoid arthritis
128
Wanita, usia 48 tahun datang ke klinik layanan primer dengan
keluhan nyeri sendi, terutama di jari-jari tangan dan kaki sejak
5 bulan yang lalu. Nyeri juga disertai kaku sendi setiap pagi,
yang menghilang jika sendi digerak-gerakkan. Pemeriksaan
fisik TD 120/80; nadi 78x/menit; RR 16x/menit; tampak sedikit
eritema dan edema sendi-sendi MCP dan PIP kanan kiri serta
sendi MTP dan PIP kaki. Pemeriksaan apa yang disarankan
untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini:
a. LED
b. ANA
c. dsDNA
d. RF
e. ASTO
128
Wanita, usia 48 tahun datang ke klinik layanan primer dengan
keluhan nyeri sendi, terutama di jari-jari tangan dan kaki sejak
5 bulan yang lalu. Nyeri juga disertai kaku sendi setiap pagi,
yang menghilang jika sendi digerak-gerakkan. Pemeriksaan
fisik TD 120/80; nadi 78x/menit; RR 16x/menit; tampak sedikit
eritema dan edema sendi-sendi MCP dan PIP kanan kiri serta
sendi MTP dan PIP kaki. Pemeriksaan apa yang disarankan
untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini:
a. LED
b. ANA
c. dsDNA
d. RF
e. ASTO
129
Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan sakit punggung dan daerah tulang
belakang sejak 6 bulan lalu. Pasien saat ini sudah
menopause. Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam
batas normal, tampak kifosis. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan kalsium 0.9 mmol/L dan fosfor 4 mmol/L.
Defisiensi yang terjadi pada pasien ini adalah
a. Mineral
b. Progesterone
c. Estrogen
d. Kalsium
e. Magnesium
129
Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan sakit punggung dan daerah tulang
belakang sejak 6 bulan lalu. Pasien saat ini sudah
menopause. Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam
batas normal, tampak kifosis. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan kalsium 0.9 mmol/L dan fosfor 4 mmol/L.
Defisiensi yang terjadi pada pasien ini adalah
a. Mineral
b. Progesterone
c. Estrogen
d. Kalsium
e. Magnesium
130
Seorang pasien laki-laki, usia 70 tahun, datang ke poli
dengan keluhan utama nyeri pada sendi lutut kiri sejak 1
minggu lalu. Sendi tampak bengkak dan terasa panas.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal;
genu sinistra edema (+), tenderness (+), eritema (+).
Analisis cairan sendi didapatkan leukosit 200.000/LPB;
kristal oksalat (-). Diagnsis yang paling mungkin adalah?
a. RA
b. OA
c. Gout Arthritis
d. Pseudogout
e. Arthritis septik
130
Seorang pasien laki-laki, usia 70 tahun, datang ke poli
dengan keluhan utama nyeri pada sendi lutut kiri sejak 1
minggu lalu. Sendi tampak bengkak dan terasa panas.
Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas normal;
genu sinistra edema (+), tenderness (+), eritema (+).
Analisis cairan sendi didapatkan leukosit 200.000/LPB;
kristal oksalat (-). Diagnosis yang paling mungkin adalah?
a. RA
b. OA
c. Gout Arthritis
d. Pseudogout
e. Arthritis septik
131
Seorang perempuan, usia 70 tahun, dibawa ke IGD dengan
keluhan nyeri hebat pada panggul kanan setelah terjatuh di
WC 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa nyeri
pada bagian panggul dan pasien sudah tidak mens sejak 10
tahun yang lalu. Ibu pasien memiliki keluhan serupa. Pasien
selama ini memiliki pola hidup sedentary activities.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, didapatkan
krepitasi pada sendi panggul dextra. Pada foto didapatkan
fraktur os coxae dextra. Patofisiologi kejadian tersebut adalah
a. penurunan osteoblas
b. peningkatan osteoblas
c. penurunan osteoklas
d. reuptake osteoklas
e. remodelling osteoklas
131
Seorang perempuan, usia 70 tahun, dibawa ke IGD dengan
keluhan nyeri hebat pada panggul kanan setelah terjatuh di
WC 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa nyeri
pada bagian panggul dan pasien sudah tidak mens sejak 10
tahun yang lalu. Ibu pasien memiliki keluhan serupa. Pasien
selama ini memiliki pola hidup sedentary activities.
Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal, didapatkan
krepitasi pada sendi panggul dextra. Pada foto didapatkan
fraktur os coxae dextra. Patofisiologi kejadian tersebut adalah
a. penurunan osteoblas
b. peningkatan osteoblas
c. penurunan osteoklas
d. reuptake osteoklas
e. remodelling osteoklas
132
Seorang laki-laki, usia 25 tahun, datang ke poliklinik umum
dengan keluhan muncul benjolan pada pergelangan tangan
dan lutut sejak 2 hari. Satu minggu sebelumnya pasien
menderita demam disertai gejala flu dan nyeri tenggorokan.
Pada pemeriksaan jari-jari tangan ditemukan gambaran
seperti berikut. Hasil pemeriksaan laboratorium leukosit
18.000 dan hitung jenis leukosit neutrofil 80%. Pemeriksaan
penunjang yang tepat untuk pasien ini adalah?
a. Rheumatoid factor
b. ANA test
c. ASTO
d. Analisis cairan sendi
e. CRP
132
Seorang laki-laki, usia 25 tahun, datang ke poliklinik umum
dengan keluhan muncul benjolan pada pergelangan tangan
dan lutut sejak 2 hari. Satu minggu sebelumnya pasien
menderita demam disertai gejala flu dan nyeri tenggorokan.
Pada pemeriksaan jari-jari tangan ditemukan gambaran
seperti berikut. Hasil pemeriksaan laboratorium leukosit
18.000 dan hitung jenis leukosit neutrofil 80%. Pemeriksaan
penunjang yang tepat untuk pasien ini adalah?
a. Rheumatoid factor
b. ANA test
c. ASTO
d. Analisis cairan sendi
e. CRP
133
Seorang wanita, usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri
pada persendian pergelangan tangan, siku, lutut dan
pergelangan kaki sejak kurang lebih 6 bulan lalu. Keluhan
disertai mudah lelah dan lemas. Pada wajah tampak sedikit
bercak kemerahan di pipi dan ulkus multiple pada rongga
mulut. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi
88x/menit, RR 18x/menit. Tatalaksana yang tepat untuk
pasien ini adalah
a. Piridoxin
b. Sulfasalazin
c. Verapamil
d. Metotrexat
e. Prednison
133
Seorang wanita, usia 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri
pada persendian pergelangan tangan, siku, lutut dan
pergelangan kaki sejak kurang lebih 6 bulan lalu. Keluhan
disertai mudah lelah dan lemas. Pada wajah tampak sedikit
bercak kemerahan di pipi dan ulkus multiple pada rongga
mulut. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi
88x/menit, RR 18x/menit. Tatalaksana yang tepat untuk
pasien ini adalah
a. Piridoxin
b. Sulfasalazin
c. Verapamil
d. Metotrexat
e. Prednison
134
Seorang laki-laki, usia 35 tahun datang dengan keluhan
nyeri pada lutut sebelah kanan yang dirasakan sudah 6
bulan ini. Pemeriksaan fisik memperlihatkan sendi lutut
bengkak dan merah; telapak kaki pasien tampak datar;
dan lutut valgum. Pemeriksaan radiologi didapatkan
sklerosis subchondral, osteofit, dan penyempitan celah
sendi. Diagnosis pasien di atas adalah
a. Flat foot
b. Kelainan postural
c. Osteoarthritis primer
d. Osteoarthritis sekunder
e. Gouty Arthritis
134
Seorang laki-laki, usia 35 tahun datang dengan keluhan
nyeri pada lutut sebelah kanan yang dirasakan sudah 6
bulan ini. Pemeriksaan fisik memperlihatkan sendi lutut
bengkak dan merah; telapak kaki pasien tampak datar;
dan lutut valgum. Pemeriksaan radiologi didapatkan
sklerosis subchondral, osteofit, dan penyempitan celah
sendi. Diagnosis pasien di atas adalah
a. Flat foot
b. Kelainan postural
c. Osteoarthritis primer
d. Osteoarthritis sekunder
e. Gouty Arthritis
135
Seorang wanita, usia 68 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan nyeri punggung sejak 6 bulan yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kifosis area
thoraco-lumbal. Foto rontgen didapatkan fraktur
kompresi dan ballooning pada diskus intervertebralis.
Pada pemeriksaan DEXA didapatkan T<-2.8.
Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Osteoporosis senilis
b. Osteoporosis post menopause
c. Ankilosing spondylitis
d. Osteoarthritis
e. Fraktur kompresi
135
Seorang wanita, usia 68 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan nyeri punggung sejak 6 bulan yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kifosis area
thoraco-lumbal. Foto rontgen didapatkan fraktur
kompresi dan ballooning pada diskus intervertebralis.
Pada pemeriksaan DEXA didapatkan T<-2.8.
Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah:
a. Osteoporosis senilis
b. Osteoporosis post menopause
c. Ankilosing spondylitis
d. Osteoarthritis
e. Fraktur kompresi
136
Seorang pria, usia 65 tahun, datang ke dokter dengan
keluhan nyeri bahu kiri sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri
sendi diikuti kekakuan di pagi hari yang berlangsung <1
jam sehingga pasien sulit bangun dari tidur. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan edema (+) sedang; nyeri
tekan (+); krepitasi (+); ROM bahu dan leher kiri terbatas
karena nyeri. Faktor resiko untuk kondisi pasien tersebut
adalah:
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Diabetes mellitus
d. Metabolic syndrome
e. Autoimunitas
136
Seorang pria, usia 65 tahun, datang ke dokter dengan
keluhan nyeri bahu kiri sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri
sendi diikuti kekakuan di pagi hari yang berlangsung <1
jam sehingga pasien sulit bangun dari tidur. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan edema (+) sedang; nyeri
tekan (+); krepitasi (+); ROM bahu dan leher kiri terbatas
karena nyeri. Faktor resiko untuk kondisi pasien tersebut
adalah:
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Diabetes mellitus
d. Metabolic syndrome
e. Autoimunitas
137
Seorang perempuan, usia 55 tahun, datang ke IGD
dengan keluhan nyeri dan kaku seluruh tubuh sejak 3
minggu lalu. Keluhan disertai nyeri kepala dan
demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
110/80 mmHg, RR 20x/menit, nadi 88x/menit, T 38C.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
rheumatoid factor (-). Apa diagnosis pasien tersebut?
a. Osteoarthritis
b. Reumathoid Arthritis
c. Polimialgia rheumatic
d. Giant Cell Arthritis
e. Spondilitis Ankilosis
137
Seorang perempuan, usia 55 tahun, datang ke IGD
dengan keluhan nyeri dan kaku seluruh tubuh sejak 3
minggu lalu. Keluhan disertai nyeri kepala dan
demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD
110/80 mmHg, RR 20x/menit, nadi 88x/menit, T 38C.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
rheumatoid factor (-). Apa diagnosis pasien tersebut?
a. Osteoarthritis
b. Reumathoid Arthritis
c. Polimialgia rheumatic
d. Giant Cell Arthritis
e. Spondilitis Ankilosis
138
Seorang perempuan, usia 45 tahun, datang ke puskesmas
dengan keluhan nyeri pada sendi pergelangan kaki kiri dan
sendi ibu jari kaki kiri sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dirasakan
saat pasien terbangun di pagi hari dan membaik saat mulai
beraktivitas. Keluhan ini sering dirasakan pasien, terutama
setelah makan melinjo. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
VAS 3, sendi pergelangan kaki dan metatarsofalang sinistra
tampak kemerahan dan hangat pada perabaan. Apakah
diagnosis yang paling mungkin?
a. Rheumatoid arthritis
b. Reactive arthritis
c. Systemic lupus eritemathosus
d. Gouty arthritis
e. Viral arthritis
138
Seorang perempuan, usia 45 tahun, datang ke puskesmas
dengan keluhan nyeri pada sendi pergelangan kaki kiri dan
sendi ibu jari kaki kiri sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dirasakan
saat pasien terbangun di pagi hari dan membaik saat mulai
beraktivitas. Keluhan ini sering dirasakan pasien, terutama
setelah makan melinjo. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
VAS 3, sendi pergelangan kaki dan metatarsofalang sinistra
tampak kemerahan dan hangat pada perabaan. Apakah
diagnosis yang paling mungkin?
a. Rheumatoid arthritis
b. Reactive arthritis
c. Systemic lupus eritemathosus
d. Gouty arthritis
e. Viral arthritis
139
Seorang perempuan, usia 20 tahun, datang ke poliklinik RS dengan
keluhan nyeri sendi hebat sejak 3 hari yang lalu. Keluhan tersebut
dirasakan hilang timbul terutama pada area kedua tangan dan kaki.
Keluhan dirasakan memberat di pagi hari dan tidak berkurang
dengan istirahat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, alopecia (+), malar rash (+), didapatkan
bengkak dan krepitasi pada sendi-sendi tangan. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 7.8 g/dL, hematokrit 44%, eritrosit 2.9
juta/mm3, leukosit 7.000/mm3, trombosit 225.000/mm3,
proteinuria (+). Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Leukemia akut
b. Artritis reumatoid
c. Artritis gout
d. SLE
e. Chikungunya
139
Seorang perempuan, usia 20 tahun, datang ke poliklinik RS dengan
keluhan nyeri sendi hebat sejak 3 hari yang lalu. Keluhan tersebut
dirasakan hilang timbul terutama pada area kedua tangan dan kaki.
Keluhan dirasakan memberat di pagi hari dan tidak berkurang
dengan istirahat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, alopecia (+), malar rash (+), didapatkan
bengkak dan krepitasi pada sendi-sendi tangan. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 7.8 g/dL, hematokrit 44%, eritrosit 2.9
juta/mm3, leukosit 7.000/mm3, trombosit 225.000/mm3,
proteinuria (+). Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Leukemia akut
b. Artritis reumatoid
c. Artritis gout
d. SLE
e. Chikungunya
140
Tn. A, usia 56 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri pada kedua tangannya. Nyeri dirasakan
hilang timbul setahun yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan gambaran sebagai berikut. Diagnosis
pasien tersebut adalah
a. Osteoarthritis
b. Gout arthritis
c. Rheumatoid arthritis
d. Artritis senilis
e. Artritis juvenile
140
Tn. A, usia 56 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri pada kedua tangannya. Nyeri dirasakan
hilang timbul setahun yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan gambaran sebagai berikut. Diagnosis
pasien tersebut adalah
a. Osteoarthritis
b. Gout arthritis
c. Rheumatoid arthritis
d. Artritis senilis
e. Artritis juvenile
141
Laki-laki, usia 50 tahun, datang dengan nyeri pada jempol kaki
kanan sejak 3 hari. Jempol juga tampak merah dan bengkak.
Keluhan yang sama pernah dirasakan 6 bulan yang lalu dan
hilang dengan obat anti nyeri. Pemeriksaan TTV dalam batas
normal. Pemeriksaan status lokalis tampak seperti gambar
berikut. Pemeriksaan laboratorium didapatkan asam urat 10.5
mg/dl; GDS 160 mg/dl; urinalisis kristal oksalat (+). Edukasi
yang tepat diberikan untuk pasien adalah:
a. Mengurangi berat badan
b. Olahraga berenang
c. Diet rendah protein purin
d. Hindari paparan sinar matahari
e. Minum air putih 1-2 L/hari
141
Laki-laki, usia 50 tahun, datang dengan nyeri pada jempol kaki
kanan sejak 3 hari. Jempol juga tampak merah dan bengkak.
Keluhan yang sama pernah dirasakan 6 bulan yang lalu dan
hilang dengan obat anti nyeri. Pemeriksaan TTV dalam batas
normal. Pemeriksaan status lokalis tampak seperti gambar
berikut. Pemeriksaan laboratorium didapatkan asam urat 10.5
mg/dl; GDS 160 mg/dl; urinalisis kristal oksalat (+). Edukasi
yang tepat diberikan untuk pasien adalah:
a. Mengurangi berat badan
b. Olahraga berenang
c. Diet rendah protein purin
d. Hindari paparan sinar matahari
e. Minum air putih 1-2 L/hari
142
Seorang wanita, umur 55 tahun, datang ke poliklinik
mengeluh lutut kanan bengkak dan nyeri sejak 2
bulan lalu. Pasien juga mengeluh lutut semakin nyeri
bila berjalan jauh. Pemeriksaan fisik tampak edema
genu dextra, krepitasi (+). Pada foto rontgen
ditemukan adanya penyempitan celah sendi. Apa KIE
yang tepat pada pasien?
a. Olahraga jalan kaki
b. Olahraga berenang
c. Kurangi makanan mengandung purin
d. Kurangi makanan mengandung lemak
e. Olahraga yoga
142
Seorang wanita, umur 55 tahun, datang ke poliklinik
mengeluh lutut kanan bengkak dan nyeri sejak 2
bulan lalu. Pasien juga mengeluh lutut semakin nyeri
bila berjalan jauh. Pemeriksaan fisik tampak edema
genu dextra, krepitasi (+). Pada foto rontgen
ditemukan adanya penyempitan celah sendi. Apa KIE
yang tepat pada pasien?
a. Olahraga jalan kaki
b. Olahraga berenang
c. Kurangi makanan mengandung purin
d. Kurangi makanan mengandung lemak
e. Olahraga yoga
143
Seorang wanita, usia 50 tahun, datang dengan keluhan nyeri
di pangkal jari-jari sejak 6 bulan lalu. Keluhan disertai kaku
pada sendi setiap pagi, dan sudah berulang selama 2 tahun
terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan sedikit edema dan
eritema pada sendi MCP dan PIP kanan-kiri. Pada
pemeriksaan rontgen manus dextra-sinistra didapatkan erosi
kartilago dan pembengkakan jaringan lunak di sekitarnya.
Diagnosis yang paling mungkin adalah:
a. Rheumatoid arthritis
b. Gout arthritis
c. Osteoarthritis
d. Osteoporosis
e. Lupus arthritis
143
Seorang wanita, usia 50 tahun, datang dengan keluhan nyeri
di pangkal jari-jari sejak 6 bulan lalu. Keluhan disertai kaku
pada sendi setiap pagi, dan sudah berulang selama 2 tahun
terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan sedikit edema dan
eritema pada sendi MCP dan PIP kanan-kiri. Pada
pemeriksaan rontgen manus dextra-sinistra didapatkan erosi
kartilago dan pembengkakan jaringan lunak di sekitarnya.
Diagnosis yang paling mungkin adalah:
a. Rheumatoid arthritis
b. Gout arthritis
c. Osteoarthritis
d. Osteoporosis
e. Lupus arthritis
144
Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri di lutut dan pinggang, hilang timbul sejak 2
tahun lalu. Nyeri seringkali disertai kaku sendi <1 jam saat
bangun tidur pagi hari. Pasien juga kesulitan menekuk kedua
lututnya. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan status lokalis genu didapatkan sedikit edema;
eritema (+); nyeri tekan (+); krepitasi (+). Pengobatan untuk
pasien ini adalah:
a. Strengthening exercise + Natrium diclofenac
b. Strengthening exercise + Meloxicam
c. Strengthening exercise + Asam mefenamat
d. Strengthening exercise + Indometacin
e. Strengthening exercise + Metampiron
144
Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri di lutut dan pinggang, hilang timbul sejak 2
tahun lalu. Nyeri seringkali disertai kaku sendi <1 jam saat
bangun tidur pagi hari. Pasien juga kesulitan menekuk kedua
lututnya. Pemeriksaan fisik TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan status lokalis genu didapatkan sedikit edema;
eritema (+); nyeri tekan (+); krepitasi (+). Pengobatan untuk
pasien ini adalah:
a. Strengthening exercise + Natrium diclofenac
b. Strengthening exercise + Meloxicam
c. Strengthening exercise + Asam mefenamat
d. Strengthening exercise + Indometacin
e. Strengthening exercise + Metampiron
145
Tn. A, usia 56 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri pada kedua tangannya. Nyeri
dirasakan hilang timbul setahun yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan gambaran sebagai
berikut. Terapi yang paling tepat untuk pasien ini
adalah:
a. Steroid
b. Kuinin
c. Metotreksat
d. Diclofenac
e. Piroksikam
145
Tn. A, usia 56 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan nyeri pada kedua tangannya. Nyeri
dirasakan hilang timbul setahun yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan gambaran sebagai
berikut. Terapi yang paling tepat untuk pasien ini
adalah:
a. Steroid
b. Kuinin
c. Metotreksat
d. Diclofenac
e. Piroksikam

Anda mungkin juga menyukai