151-200
151
Seorang wanita usia 20 tahun datang ke IGD Rumah Sakit karena terkena air panas tumpahan dari
panci 4 jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan luka bakar pada dada, perut bagian
depan, lengan kanan atas bagian depan dan seluruh lengan kanan bawah. Pasien merasa kesakitan
dan nyeri sekali pada lengan kanan, terlihat luka bakar dengan dasar putih dan nyeri ketika
ditekan pada lengan kanan. Tangan kanan teraba dingin dan WPK/CRT > 2 detik. Apa tindakan
selanjutnya yang harus dilakukan?
B. Analgesik kuat
C. Fasciotomi
E. Eskarotomi
Pembahasan
• Wanita usia 20 tahun
– Terkena air panas 4 jam yang lalu
– Luas luka bakar :
• Dada
• Perut bagian depan
• Lengan kanan atas bagian depan
• Seluruh lengan kanan bawah
• Total
– Merasa kesakitan dan nyeri sekali pada lengan kanan, terlihat luka
bakar dengan dasar putih
• Nyeri ketika ditekan pada lengan kanan dan tangan kanan
teraba dingin dan WPK/CRT > 2 detik
• Apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
Luka Bakar
• Luka bakar adalah suatu trauma panasyang
disebabkan oleh air/uap panas, arus listrik,
bahan kimia, radiasi dan petir yang mengenai
kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam
• Etiologi :
– Cairan panas (air, minyak)
– Api
– Listrik
– Zat kimia (asam, basa, kosmetik)
– Radiasi
Diagnosis Luka Bakar
Derajat kedalaman
Cidera Penyerta
Derajat Luka Bakar
Tingkat Klinis Tusukan Jarum
I (Epidermis) Hiperemis Hiperesthesi
IIA (Superficial Basah + bulla Hiperesthesi
Dermis)
IIB (Deep Dermis) Basah + bulla + Hypoesthesia
keputihan
III (Seluruh Kering + putih + Anesthesia
Dermis) hitam
Luas Luka Bakar
Fase Luka Bakar
Pallor
Pulselesness
Parastesia
Paralysis
Escharotomy
• Luka bakar melingkar (dada, abdomen,
ekstremitas) jaringan nekrotik kulit yang
kaku eskar efek seperti terjerat
penekanan aliran darah perifer
terganggunya peredaran darah bagian distal
ekstremitas tatalaksana : escharotomy
A. Kompres air dingin
B. Analgesik kuat
C. Fasciotomi
E. Eskarotomi
152
Perempuan 70 tahun mengeluh tidak dapat menggerakkan kaki setelah jatuh 1
hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan edema, deformitas, nyeri,
krepitasi. ROM aktif dan pasif terbatas. Kemungkinan diagnosis pada kasus di atas
adalah.....
B. Fraktur femur
C. Fraktur pelvis
D. Fraktur asetabulum
B. Fraktur femur
C. Fraktur pelvis
D. Fraktur asetabulum
B. LeFort II
C. LeFort III
D. LeFort IV A
E. LeFort IV B
154
Perempuan, usia 70 tahun datang ke Poliklinik Rumah Sakit dengan keluhan nyeri
pinggang bagian belakang sejak 5 hari yang lalu. Pasien sudah mengalami
menopause. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas
normal, dan terdapat nyeri tekan pada pinggang belakang. Dilakukan pemeriksaan
BMD dan didapatkan hasil T score <-2,5. Apa diagnosis yang tepat pada pasien
tersebut?
A. HNP lumbal
B. Spondilitis lumbal
C. Osteoporosis
D. Ankilosing spondilosis
E. Osteoartritis
Pembahasan
• Perempuan, 70 tahun
– Nyeri pinggang bagian belakang sejak 5 hari
– Sudah menopause
• Pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan pada
pinggang belakang
• Pemeriksaan BMD-T score <-2,5
• Diagnosis?
Osteoporosis
• Penurunan kekuatan dan kepadatan tulang.
• Faktor risiko : perempuan postmenopause
yang kurang aktif
• Sering asimtomatik
– Gejala tersering : fraktur panggul, fraktur
kompresi vertebra, fraktur radius distal
• Penunjang : bone densitometry (DEXA)
A. HNP lumbal
B. Spondilitis lumbal
C. Osteoporosis
D. Ankilosing spondilosis
E. Osteoartritis
155
Pasien perempuan 50 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan nyeri dan bengkak pada lutut
sebelah kanan. Dirasakan lebih dari 1 jam dan sudah terjadi sejak 5 hari yang lalu. Nyeri pada lutut
sebelah kanan yang dirasakan hilang timbul sejak 6 bulan terakhir. Keluhan memberat ketika
berjalan dengan menaiki tangga. Pemeriksaan fisik lokalis genu sinistra didapatkan oedem,
hiperemis, krepitasi, dan nyeri tekan. Foto Rontgen genu dekstra didapatkan celah sendi
menyempit dan didapatkan osteofit. Apa diagnosis yang tepat?
A. Osteoporosis
B. Osteonekrotik
C. Osteoartritis
D. Artritis gout
E. Artritis rheumatoid
Pembahasan
• Perempuan 50 tahun
– Nyeri dan bengkak pada lutut sebelah kanan
– Dirasakan lebih dari 1 jam 5 hari
– Hilang timbul sejak 6 bulan terakhir
– Memberat ketika berjalan dengan menaiki tangga
• Pemeriksaan fisik lokalis genu dekstra edem, hiperemis,
krepitasi, dan nyeri tekan
• Foto Rontgen genue dekstra celah sendi menyempit dan
didapatkan osteofit
• Apa diagnosis yang tepat?
Osteoarthritis
• Gejala:
– Nyeri pada sendi, terutama sendi
yang menyangga berat tubuh (seperti
sendi lutut atau pinggang).
– Timbul rasa kaku di sendi pada pagi
hari sesudah bangun tidur,
berlangsung kurang dari 30 menit
– Bila digerakkan bisa terdengar
krepitus
– Gerak sendi terbatas karena nyeri
• Faktor risiko
– Usia tua, riwayat keluarga dengan
OA, berat badan berlebih
Osteoartritis
Penyakit degeneratif sendi (pada orang
tua). Faktor risiko = obesitas. Parasetamol
Osteoartritis Nyeri kronik progresif yang dipicu NSAID: meloksikam,
gerakan, krepitasi (+), kaku pagi hari < 1 Na diklofenak
jam. Biasanya pada lutut.
B. Ostenekrotik
C. Osteoartritis
D. Artritis gout
E. Artritis rheumatoid
156
Laki-laki 48 tahun mengeluh nyeri punggung. Keluhan disertai kesemutan pada
tungkai. Pasien terlihat bungkuk saat berdiri dan kesulitan berjalan. Hasil foto
A. Spondilitis tuberkulosa
B. Spondilosis
C. Spondilolisis
D. Spondilolistesis
E. Ankylosing spondylitis
Pembahasan
• Laki-laki 48 tahun
– Nyeri punggung
– Kesemutan pada tungkai
• Terlihat bungkuk saat berdiri dan kesulitan
berjalan
• Foto polos satu fragmen vertebra
bergeser
• Diagnosis?
Terminologi
• Spondilosis
– Penyakit degenerasi mekanik tulang belakang
yang terdiri dari Spondilolistesis dan
Spondilolisis
• Spondilolistesis
– Salah satu korpus vertebra bergeser ke depan sehingga
kurvatura vertebra tidak lurus lagi.
• Spondilolisis
– Fraktur di bagian interartikular dari tulang vertebra.
– Spondilolisis dapat berkembang menjadi spondilolistesis
Tips Mengingat
• Spondilosis
– Spondilolistesis listesis = slip korpus
vertebra menyelip ke depan
– Spondilolisis lisis = hancur fraktur di
bagian interarticular
• Ankylosing spondilitis
– Ankylose = anastomosis vertebra menyatu
Pilihan Lain
• Spondilitis TB/Pott disease Nyeri pinggang,
kehilangan fungsi motorik dan sensorik
ekstremitas , gibus (pada PF atau foto Xray)
• Ankylosing spondylitis vertebra menyatu,
bamboo spine
A. Spondilitis tuberkulosa
B. Spondilosis
C. Spondilolisis
D. Spondilolistesis
E. Ankylosing spondylitis
157
Laki-laki 32 tahun atlet sepak bola terjatuh saat pertandingan. Kaki kanan terasa nyeri dan
bengkak setelah terjatuh. Pasien tidak bisa jinjit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital dalam batas normal, pemeriksaan lokalis kaki kanan tampak edema, hiperemis dan
Thompson test (+). Apa diagnosis yang mungkin untuk kasus ini?
B. Tendinitis
E. Fraktur tertutup
Pembahasan
• Laki-laki 36 tahun
– Kaki kanan nyeri dan bengkak setelah terjatuh
– Pasien tidak bisa jinjit
• Pemeriksaan fisik kaki kanan edema,
Thompson test (+)
• Diagnosis?
Ruptur Tendon Achilles
• Riwayat trauma/jatuh saat berolahraga,
dapat terdengar bunyi “pop” saat trauma
• Nyeri tajam
• Tidak bisa jinjit dan jalan menjadi sulit
• Saat diraba, akan ada gap di belakang ankle
Tes Thompson (+)
Menekan betis
- Jika kaki plantarfleksi = tendon Achilles
intak
+ Jika kaki tidak bergerak = tendon Achilles
ruptur
A. Sprain musculus gastrocnemius
B. Tendinitis
E. Fraktur tertutup
158
Anak 5 bulan dibawa ibunya karena masih belum bisa duduk atau merangkak.
Pada pemeriksaan, sklera nampak berwarna biru. Hasil foto polos menunjukkan
tulang panjang melengkung dan banyak ditemukan garis fraktur. Diagnosis yang
mungkin adalah...
A. Osteogenesis imperfecta
B. Akondroplasia
C. Osteopenia
E. Defisiensi vitamin D
Pembahasan
• Anak 5 bulan
– Belum bisa duduk atau merangkak
• PF sklera nampak berwarna biru
• X-ray tulang panjang melengkung dan
banyak ditemukan garis fraktur
• Diagnosis?
Osteogenesis Imperfecta
Osteopenia:
Berkurangnya kepadatan massa tulang tetapi tidak sampai tahap osteoporosis
A. Osteogenesis imperfecta
B. Akondroplasia
C. Osteopenia
E. Defisiensi vitamin D
159
Laki-laki 57 tahun datang ke IGD dengan penurunan kesadaran setelah kecelakaan
lalu lintas 1 jam yang lalu. Dari pemeriksaan, ditemukan tekanan darah 80/60
mmHg, napas 28 kali/menit, nadi 112 kali/menit, nampak jejas dan hematom
pada daerah regio pinggang. Tatalaksana awal pada pasien yang sesuai adalah...
B. Injeksi dobutamin
C. Injeksi dopamin
E. Injeksi epinefrin
Pembahasan
• Laki 57 tahun
– Penurunan kesadaran setelah kecelakaan lalu lintas 1 jam
yang lalu
• PF
– TD 80/60 mmHg (kemungkinan syok)
– Napas 28 kali/menit (takipnea)
– Nadi 112 kali/menit (takikardia)
• Nampak jejas dan hematom pada daerah regio pinggang
(kemungkinan perdarahan internal)
• Tatalaksana awal?
Tatalaksana Awal Syok
A. Infus dextrose 10%
B. Injeksi dobutamin
C. Injeksi dopamin
E. Injeksi epinefrin
160
Wanita 70 tahun tergelicir saat berada di kamar mandi. Pada foto polos,
didapatkan adanya fraktur kaput femoris. Karakteristik lainnya yang dapat
ditemukan pada foto polos adalah…
A. Korteks dan sumsum tulang tebal
B. Korteks dan sumsum tulang normal
C. Korteks dan sumsum tulang tipis
D. Korteks tebal dan sumsum tulang kurang
E. Korteks tipis dan sumsum tulang luas
Pembahasan
• Wanita 70 tahun
– Sudah menopause
• Tergelincir di kamar mandi
• Xray fraktur kaput femoris
– Fraktur patologis akibat trauma
– Kemungkinan faktor pemburuk: osteoporosis
• Karakteriristik lain yang dapat ditemukan?
Osteoporosis
• Penyakit degeneratif yang ditandai dengan
penurunan densitas tulang
• Biasanya tidak bergejala, hingga terjadi
fraktur (hip atau pergelangan tangan) dan
kompresi vertebra
• Pemeriksaan yang digunakan adalah Xray
dan DXA
Hasil X-ray Osteoporosis
• Korteks menipis
• Sumsum tulang meluas sehingga tidak terlalu putih seperti
tulang normal
Interpretasi DXA
• Untuk menilai densitas tulang
• Normal: -1 sampai 2
• Osteopenia: -2,5 sampai -1
• Osteoporosis: <-2,5
A. Korteks dan sumsum tulang tebal
A. Bedak salisilat 5 %
B. Bedak salisilat 2 %
C. Krim salisilat
D. Salep salisilat
E. Lotio salilisat
Pembahasan
• Pria 40 tahun
• Lenting berisi air pada bagian dada
• Lenting muncul sesuai dermatom
• Tatalaksana?
Herpes Zoster
• Reaktivasi virus varicella zoster / VZV
• Biasanya pada dewasa – lansia
• Faktor predisposisi: immunocompromised
(tidak selalu)
• Reaktivasi
VZV laten di
ganglia
sensori
Wolff K, Johnson R, Saavedra A, Fitzpatrick T. Fitzpatrick's color atlas and synopsis of clinical
dermatology. 1st ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2013.
Gejala
• Riwayat infeksi varicella/cacar air
• Gejala prodromal: demam, malaise, nyeri kepala
• Gatal atau nyeri
• Efloresensi khas: vesikel dengan persebaran
dermatomal
– Bisa berawal dari papul
– Jika vesikel pecah dapat terbentuk krusta
– Dasar eritematosa
– Vesikel bisa berisi air, maupun hemoragik
– Lesi baru masih bisa muncul hingga 7 hari
Persarafan dermatomal
• Pemeriksaan penunjang:
– Tidak rutin
– Tzanck test: sel datia berinti banyak
(multinucleated giant cells)
• Tatalaksana
– Asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari indikasi: HZ oftalmikus & defisiensi
imunitas
• Jika masih ada lesi baru bisa lanjutkan sampai 2 hari setelah lesi baru tidak timbul lagi
– Anti-nyeri! bisa pakai NSAID (nyeri ringan) / opioid lemah (tramadol) (nyeri
moderate)
– Simpromatik demam parasetamol
– Mengurangi gatal dan mencegah vesikel pecah: bedak salisilat 2%
– Lesi erosif dan basah: kompres terbuka (NaCl)
• Komplikasi:
– Sindrom Ramsay-Hunt: tinnitus, paresis nervus VII biasanya pada HZ di wajah
– HZ ophthalmicus
– Postherpetic neuralgia
Postherpetic Neuralgia
• Kerusakan saraf bebas hipersensitif
muncul rasa nyeri terhadap stimulus ringan
(Alodinia)
• Tatalaksana:
– Gabapentin 3x300mg (titrasi = hari pertama 1x,
hari kedua 2x, dan hari ketiga 3x)
– Pilihan lain: pregabalin, antidepresan trisiklik
(amitriptilin)
Neuralgia pasca herpetika tidak bisa diobati dengan NSAID. Karena
nyeri muncul bukan karena inflamasi, tapi karena kerusakan saraf.
Sehingga diberikan GABAPENTIN
A. Bedak salisilat 5 %
B. Bedak salisilat 2 %
C. Krim salisilat
D. Salep salisilat
E. Lotio salilisat
162
Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan luka pada kemaluannya yang timbul sejak 5 hari
yang lalu. Luka awalnya kecil namun kemudian membesar dan terasa nyeri. Pasien mengaku
baru berhubungan dengan PSK 2 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik, pada penis
didapatkan ulkus multipel berukuran 2 cm dengan dasar kotor, bergaung dan tidak ada
indurasi. Apa etiologi dan tatalaksana yang tepat untuk kasus ini?
Moluskum
Candida Chancroid
contagiosum
Limfogranuloma
BV
venerum (LGV)
• Diagnosis?
Etiologi: Stafilokokus aureus
B.Furunkel
C.Karbunkel
D.Ektima
E.Impetigo
164
Wanita 28 tahun, belum menikah, datang dengan keluhan muncul sebuah
luka di daerah kelamin dengan dasar bersih dan tidak nyeri. Riwayat
dilakukan adalah...
A. Pewarnaan Gram
Moluskum
Candida Chancroid
contagiosum
Limfogranuloma
BV
venerum (LGV)
A. Griseofulvin
B. Fluconazol
C. Hidrokortison
D. Dexametason
E. Krim klotrimazol
Pembahasan
• Rambut mudah rontok
– Jilbab yang jarang diganti
• PF
– Pustul, ketombe, skuama, grey pacth (+)
• Terapi?
Tinea Kapitis
• Gatal
• Bisa menular dari orang lain atau hewan
• Memakai jilbab lembab, berkeringat
faktor risiko
• Manifestasi klinis: gatal, rambut rontok,
skuama
• Paling sering terjadi pada anak-anak
Tinea Kapitis
• Gray patch: rambut rontok sehingga
membentuk patch (pitak)
• Black dot: rambut patah tepat di perbatasan
kulit
• Favus: bentuk severe dari tinea kapitis
• Kerion: plak disertai tanda radang (nyeri,
eritema) dan pustul
B. Fluconazol
C. Hidrokortison
D. Dexametason
E. Krim klotrimazol
166
Seorang anak usia 8 tahun diantarkan oleh ibunya dengan keluhan gatal-gatal di
betis. Pasien suka bermain di sawah tanpa alas kaki. Pada pemeriksaan,
didapatkan lesi panjang dan berkelok-kelok. Diagnosis pada pasien ini adalah…
C. Infeksi Taenia
D. Moccasin foot
E. Askariasis
Pembahasan
• Gatal-gatal di betis, bermain di sawah tanpa
alas kaki, lesi panjang dan berkelok-kelok
• Diagnosis?
Cutaneous Larva Migrans
/ Creeping Eruption
• Disebabkan oleh larva cacing tambang
– Paling sering: Ancylostoma braziliense & caninum
• Gatal & panas
• Lesi khas: papul-papul berbentuk khas
(linear atau berkelok-kelok/serpiginosa),
timbul, diameter 2-3mm, eritematosa,
panjang lesi bertambah
Terapi
• Tiabendazol 50mg/kgBB/hari dalam dua
dosis selama 2 hari availabilitas obat sulit
• Albendazol 1 x 400 mg selama 3 hari
• Menyemprot etil klorida (tidak membunuh
stadium larva)
Pilihan Lain
• Infeksi Ancylostoma duodenale
– Lebih banyak infeksi GI
• Infeksi Taenia
– Ditemukan proglotid atau dinding berdinding radier
di feses
• Askariasis
– Ditemukan telur berdinding tebal (3 lapis) pada feses
MOCASSIN FOOT
– Tinea pedis tipe hiperkeratotik
– Erupsi hiperkeratotik di area yang khas, seperti
sepatu mokasin pada suku native Americans di
telapak kaki dan sisi lateral dan medial telapak kaki
– Bisa ada eritema
C. Infeksi Taenia
D. Moccasin foot
E. Askariasis
167
Perempuan, berusia 20 tahun mengeluhkan tangan menjadi kemerahan dan perih sejak 1
minggu lalu. Pasien bekerja di salon sejak tahun lalu. Setiap hari, ia berhubungan dengan
alat-alat kosmetik dan cat pewarna rambut. Pada pemeriksaan, didapatkan papul eritema.
C. Atopi
D. Psoriasis
E. Urtikaria
Pembahasan
• Perempuan 20 tahun
– Tangan merah dan perih sejak 1 minggu
– Bekerja di salon setahun, keluhan muncul
seminggu, merah, gatal, papul eritema
• Berhubungan dengan alat-alat kosmetik
dan cat pewarna rambut
• Diagnosis ?
DKI VS DKA
DKA DKI
Etiologi Karet, logam, kosmetik, Baham kimia yang bersifat
perhiasan iritan: detergen, asam, dll
C. Atopi
D.Psoriasis
E. Urtikaria
168
Perempuan usia 18 tahun mengeluhkan jerawat pada wajah saat
menstruasi. Pada PF didapatkan >10 komedo, 5 papul, 5 pustul. Diagnosis
yang mungkin untuk kasus ini adalah ...
B. Steven-Johnson syndrome
D. Alergi obat
E. Dermatitis numularis
Pembahasan
• Laki-laki 20 tahun
– Kemerahan di punggung telapak tangan sejak 1 hari
yang lalu.
– Sebelumnya pasien minum obat yang didapat dari
Puskesmas.
– Pernah mengalami hal serupa di tempat yang sama.
• Lesi numular yang hiperemis.
• Diagnosis?
Manifestasi di kulit akibat
alergi obat
• Fixed drup eruption
– Lesi eritematosa
– Dipicu oleh obat tertentu dan selalu muncul di lokasi
yang sama
• SSJ
– Eritema multiforme + keterlibatan mukosa + demam
– Mengenai <10% kulit dan mukosa
• TEN
– Eritema multiforme + keterlibatan mukosa + demam
– Mengenai >30% kulit dan mukosa
Manifestasi di kulit akibat
alergi obat
• Eksantema morbiliformis
– Muncul bercak-bercak merah di seluruh badan
• Urtikaria
– Edema lokal yang timbul mendadak dan
menghilang perlahan-lahan, meninggi, berwarna
pucat (di tengah) dan kemerahan
Pilihan Lain
• Dermatitis numularis
– Predileksi: tungkai bawah
– Gejala
• Lesi: papulovesikel eritema berbentuk koin yang
berbatas tegas, basah/oozing/madidans
• Lesi hilang timbul
• Gatal
A. Fixed drug eruption
B. Steven-Johnson syndrome
D. Alergi obat
E. Dermatitis numularis
170
Wanita 32 tahu saat ini hamil anak ke-2, datang dengan keluhan muncul bercak-bercak
kecokelatan di pipi, hidung dan di atas bibir. Rasa nyeri, gatal atau kemerahan disangkal.
Pasien bekerja di luar gedung, namun tidak pernah menggunakan tabir surya. Pada
ini adalah...
B. Hidrokuinon krim 4%
C. Ketokonazol krim 2%
• Tatalaksana?
Melasma
• Hipermelanosis akibat faktor genetik, sinar
matahari dan hormonal (estrogen)
• Lesi berupa makula coklat di area yang
terkena sinar matahari (wajah) hanya
gangguan estetik
Terapi
• Mencegah paparan
– Sinar matahari memakai tabir surya
– Estrogen mengganti penggunaan pil KB
• Hidrokuinon krim 2-4% antipigmentasi lini 1
• Obat antipigmentasi lainnya
– Tretinoin 0,05% derivat as. retinoat
– Azam azelaic 20%
• Kadang agen antipigmentasi dapat dikombinasikan
dan ditambahkan kortikosteroid topikal
A. Dirujuk ke spesialis kulit untuk biopsi
kemungkinan keganasan
B. Hidrokuinon krim 4%
C. Ketokonazol krim 2%
D. Hidrokortison krimm 2,5%
E. Betametason propionat krim 0,05%
171
Laki-laki 27 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan pada alat kelamin. Sejak 2 bulan
terakhir, benjolan bertambah banyak. Pasien terdapat riwayat sering ke rumah pelacuran.
Pada pemeriksaan fisik penis, ditemukan papul dengan permukaan seperti jengger ayam
A. Kondiloma akuminata
B. Kondiloma lata
C. Veruka vulgaris
D. Moluskum kontagiosum
E. Liken planus
Pembahasan
• Laki-laki 27 tahun
– Benjolan pada alat kelamin
– Sejak 2 bulan
– Benjolan bertambah banyak
– Riwayat sering ke rumah pelacuran
• PF penis papul dengan permukaan seperti
jengger ayam yang menyebar diskret
• Diagnosis?
IMS
Moluskum
Candida Chancroid
contagiosum
Limfogranuloma
BV
venerum (LGV)
B. Kondiloma lata
C. Veruka vulgaris
D.Moluskum kontagiosum
E. Liken planus
172
Bayi berusia 3 bulan dibawa ibunya dengan keluhan kulit mengelupas di hampir seluruh
tubuh sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan, didapatkan suhu 39oC. Pada pemeriksaan
dermatologis, ditemukan bula kendur, skuama dan erosi, serta kulit tampak mengelupas di
A. Impetigo bulosa
B. Pemfigus vulgaris
C. Sindrom Stevens-Johnson
• Gejala
– Pada anak <5 th
– Demam
– Lesi eritema yang berubah menjadi bula,
kemudian mengering dan terjadi deskuamasi
– Tanda Nikolsky (+)
Tatalaksana
• Antibiotik sistemik
– Kloksasilin, klindamisin, atau sefalosporin
generasi I
• Dengan antibiotik adekuat akan sembuh
dalam 3-5 hari tanpa scar
SSSS
=
Staphylococcus
Semua-mengelupas
nikolSky
Sistemik-antibiotik
Pilihan lain
• Impetigo bulosa bula berisi cairan, tidak
mengelupas seluruh tubuh
• Pemfigus vulgaris autoimun, bula terasa
nyeri, keterlibatan mukosa, biasanya pada
lansia
• Sindrom Stevens-Johnson riwayat minum
obat, keterlibatan mukosa
• Toxic epidermal necrolysis riwayat minum
obat, keterlibatan mukosa
A. Impetigo bulosa
B. Pemfigus vulgaris
C. Sindrom Stevens-Johnson
A. Herpes genital
B. Sifilis
D. Limfogranuloma venerum
E. Uretritis gonorea
Pembahasan
• Laki-laki 27 tahun
– Nyeri dan terasa panas saat berkemih.
– Riwayat berhububgan seksual dengan PSK 1
bulan yang lalu.
• Hasil lab: diplokokus Gram negatif
• Diagnosis?
IMS
Moluskum
Candida Chancroid
contagiosum
Limfogranuloma
BV
venerum (LGV)
B. Sifilis
D. Limfogranuloma venerum
E. Uretritis gonorea
174
Perempuan berusia 18 tahun mengeluh jempol kuku kaki berwarna kuning.
Keluhan awalnya terjadi pada satu kuku jempol kaki, kemudian menyebar ke kuku
yang lain. Kuku menjadi mudah patah dan kasar. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan. Penatalaksanaan yang sesuai adalah...
A. Salep kortikosteroid
B. Griseofulvin peroral
C. Salep griseofulvin
D. Antibiotik peroral
E. Salep antibiotik
Pembahasan
• Perempuan 18 tahun
– Jempol kuku kaki berwarna kuning.
– Awalnya terjadi pada satu kuku jempol kaki,
kemudian menyebar ke kuku yang lain.
– Kuku menjadi mudah patah dan kasar.
• PF nyeri tekan
• Diagnosis tinea unguium/onkomikosis
• Tatalaksana?
Tinea Unguium
Infeksi kuku oleh dermatofita. Ada 5 bentuk, yaitu:
• Onkomikosis subungual distalis
• Leukonikia trikofita (leukonikia mikotika)
• Onkomikosis subungual proksimal
• Onkomikosis endonyx
• Onkomikosis candida
B. Griseofulvin peroral
C. Salep griseofulvin
D. Antibiotik peroral
E. Salep antibiotik
175
Anak laki-laki 15 tahun datang dengan keluhan muncul luka yang sakit pada
tungkai dan siku. Pada pemeriksaan lokal, ditemukan likenifikasi, krusta, dan
nanah. Pasien memiliki riwayat alergi susu pada masa kecil dan ayah pasien
mempunyai riwayat asma. Diagnosis kasus ini adalah...
A. Neurodermatitis sirkumskripta
E. Angioedema
Pembahasan
• Luka yang sakit pada tungkai dan siku.
• PF likenifikasi, krusta, dan nanah.
• Pasien memiliki riwayat alergi susu pada
masa kecil dan ayah pasien mempunyai
riwayat asma.
• Diagnosis?
Dermatitis Atopi
• Bayi: wajah, pergelangan tangan dan kaki, lutut
• Anak: lipat siku dan lutut, fleksor, leher, kadang di wajah dan
kelopak mata
• Remaja dan dewasa: lipat siku dan lutut, leher, dahi dan
sekitar mata, tangan dan pergelangan tangan, bibir, kelamin,
puting susu, kulit kepala
Dermatitis Atopi
• Gatal
• Kulit kering
• Iktiosis : kulit seperti sisik ikan
• Gejala dan tanda atopi yang lain (asma,
rhinitis alergi, konjungtivitis alergi) pada
pasien atau keluarga
• Pencetus: emosi, bahan pakaian, dll
Tatalaksana
• Tidak memakai
– Pakaian ketat atau berbahan iritan (wol)
– Kosmetik, parfum, dan bahan iritan lainnya
• Menjaga kebersihan kulit dan pakaian
• Menjaga kelembaban kulit: hidrofilik urea 10%
• Kortikosteroid
– Kulit kepala: desonid krim 0,05%
– Likenifikasi: betametason valerat krim 0,1%
• Antihistamin
– CTM: 3x4 mg, Setirizin: 1x10 mg, loratadin: 1x10mg
• Pada kasus ini, predileksi adalah tungkai
dan siku sesuai predileksi dermatitis
atopi pada remaja
• Riwayat alergi susu dan asma (ayah)
mendukung dermatitis atopi
E. Angioedema
176
Laki-laki usia 30 tahun datang ke IGD dengan luka bakar seluruh kepala, alis
hangus, kedua ekstremitas atas, dada, perut, kedua paha, suara crowing, dahak ada
arang. Pasien nampak sangat sesak. Tatalaksana awal yang perlu dilakukan
adalah...
B. Pasang ventilator
C. Krikotiroidektomi
• Tatalaksana : ventilator
A. Infus RL sesuai luas luka bakar
B. Pasang ventilator
C. Krikotiroidektomi
A. Kista dermoid
B. Kista atheroma
C. Gigitan serangga
D. Lipoma
E. Ganglion
Pembahasan
• Laki-laki 37 tahun
– Benjolan di pipi kiri yang semakin membesar sejak
9 bulan yang lalu
– Benjolan tidak nyeri
• PF benjolan berdiameter 2 cm, berbatas
tegas, warna seperti kulit sekitar, dan terdapat
titik hitam di tengahnya
• Diagnosis?
Kista Atheroma
(Kita Epidermoid)
• Penyebab: sumbatan kelenjar keringat
• Gejala
– Asimptomatik
– Massa berbatas tegas, mobile, ada pungta di
atasnya
A. Kista dermoid
B. Kista atheroma
C. Gigitan serangga
D. Lipoma
E. Ganglion
178
Laki-laki 46 tahun dengan keluhan bercak hitam menonjol pada punggung dengan
rambut di tengahnya. Bercak membesar, dengan tepi yang iregular dan warna yang
A. Melasma
B. Nevus pigmentosa
C. Melanoma maligna
Plak atau tumor padat Papul atau nodus Asimetri: bentuk lesi
yang permukaannya mengkilap yang berubah asimetri
berbenjol-benjol dan menjadi lesi ulseratif dan Border: tepi tidak tegas
dapat ditemukan ulkus di destruktif (ulkus roden) Color: warna ireguler
atasnya Diameter: >6mm
Elevation: lesi meninggi
Melanoma Maligna
Pilihan Lain
• Melasma bercak gelap karena UV
• Nevus pigmentosa bercak berpigmen,
jinak (bedakan dengan MM dgn ABCDE)
• Karsinoma sel basal menonjol mengkilap
• Karsinoma sel skuamosa ulkus,
hiperkeratotik
A. Melasma
B. Nevus pigmentosa
C. Melanoma maligna
A. SSJ
B. Pemfigoid bulosa
C. Impetigo krustosa
D. Pemfigus vulgaris
• Impetigo krustosa
– Lesi eritema dengan krusta kekuningan di
atasnya. Jika krusta diangkat, tampak erosi.
– Infeksi Streptococcus β-hemolyticus
Pilihan Lain
• Pemfigoid bulosa
– Mirip pemfigus bulosa, namun
nikolsky sign’s negatif
– Biasanya mengenai pasien >50
tahun
B. Pemfigus bulosa
C. Impetigo krustosa
D. Pemfigus vulgaris
C. Blastospora
E. Spora bergerombol
Pembahasan
• Laki-laki 25 tahun
– Gatal di selangkangan sejak 1 minggu lalu.
• PF lesi makula, plakat, eritema, dan
terdapat lesi-lesi lain di sekitarnya
• Diagnosis kandidosis kutis
• Gambaran mikroskopis?
Di daerah lipatan
Lesi satelit
Eritematosa
Infeksi Kandida
• Kandida dapat menginfeksi
– Kulit kandidosis kutis
– Mukosa oral kandidiasis oral
– Kelamin kandidiasis vaginali
Kandidosis Kutis
• Gejala
– Vesikel eritema yang berkonfluensi
– Lesi satelit
– Gatal
– KOH 10% pseudohifa + blastospora
• Predileksi di tempat lembab genitokruris, anal, aksila,
tangan dan kaki
• Pengobatan
– Flukonazol 1x100 mg (1-2 minggu)
– Itrakonazol 1x100 mg (1-2 minggu)
• Edukasi: jaga area lesi kering
Bedakan
Pitiriasis
Tinea Kandida
versikolor
• Hifa panjang • Pseudohifa • Hifa pendek
bersekat • Ragi/yeast • Ragi/yeast bulat
• Artospora = • Blastospora bergerombol
spora berderet • Spaghetti &
meatball
Pemeriksaan Lampu Wood
Pitiriasis
Tinea Eritrasma
versikolor
• Kuning • Kuning • Merah / coral
keemasan kehijauan red
Pilihan lain
• Hifa sejati panjang tinea
• Hifa pendek bersekat pitiriasis vesikolor
• Spora bergerombol pitiriasis vesikolor
A. Hifa sejati panjang
C. Blastospora
E. Spora bergerombol
181
Jenazah bayi di tempat pembuangan sampah oleh polisi dan jenazah tersebut diantar ke rumah
sakit untuk diotopsi. Pada pemeriksaan ditemukan luka lecet berbentuk seperti bulan sabit di
sekitar mulut, hidung dan pipi, luka lecet berwarna kemerahan, perabaan kasar. Memar ditemukan
disekitar luka lecet dan selaput mukosa bibir. Wajah tampak gelap, sklera mata merah, mukosa
bibir dan ujung jari kebiruan. Ditemukan bendungan pembuluh darah di semua organ dalam. Pola
luka pada jenazah bayi tersebut adalah?
merasakan sesak, pusing, dan mual, lalu terjadi penurunan kesadaran hingga akhirnya
A. Keracunan H2S
B. Keracunan sianida
C. Keracunan CO
D. Keracunan CO2
E. Keracunan C2H5OH
Pembahasan
• Konsumsi oplosan yang berbahan dasar
umbi-umbian
• Awalnya mereka merasakan sesak, pusing,
dan mual, lalu terjadi penurunan kesadaran
hingga akhirnya meninggal
B. Keracunan sianida
C. Keracunan CO
D. Keracunan CO2
E. Keracunan C2H5OH
183
Seorang anak laki-laki, usia 12 tauun dibawa ibunya ke Poliklinik Rumah Sakit dengan
keluhan nyeri saat BAB selama seminggu terakhir. Ibu mengatakan anaknya juga tampak
murung dan tidak mau bersekolah. Ibu pasien curiga terjadi pelecehan seksual oleh oknum
guru disekolahnya. Apa keterangan luka yang ditulis dalam Visum et Repertum?
B. Terdapat luka lecet pada daerah pembuangan arah jam 12 ukuran 1x1 cm
C. Terdapat luka lecet, tepi tidak rata, menggaung, pada daerah pembuangan ukuran 1x1
cm
D. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1cm dengan tepi menggaung tidak
rata
Luka Lecet
• Permukaan tertutup oleh eksudat krusta
• Reaksi radang (+)
• Tidak meninggalkan jaringan parut
Luka Robek
• Jika sembuh meninggalkan jaringan parut
Jenis Vulnus
• Vulnus laceratum
– Laserasi
• Vulnus ekskoriatum
– Luka lecet
• Vulnus punctum
– Luka tusuk
• Vulnus perforatum
– Luka tembus
A. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1 cm
D. Terdapat luka lecet pada anus dengan ukuran 1x1cm dengan tepi
menggaung tidak rata
pembusukan lanjut dan sudah terurai. Tidak ada yang mengaku mengenali korban. Polisi
Pemeriksaan yang paling tepat untuk mengetahui identitas korban jika masih dapat diteliti
adalah...
A. Sidik jari
B. Superimposisi wajah
C. Keterangan keluarga
D. Data medis
E. Properti pakaian
Pembahasan
• Pemeriksaan yang tepat untuk mengetahui
identitas korban jika masih dapat diteliti?
Identifikasi Forensik
• Usaha untuk mengetahui identitas
seseorang yang ditujukan untuk
kepentingan forensik (kepentingan proses
peradilan).
• Digunakan pada jenazah tidak dikenal,
jenazah membusuk, rusak, hangus,
potongan tubuh manusia, rangka,
penculikan anak, bayi tertukar, dan lain-lain.
Tujuan Identifikasi
Forensik
1. Kebutuhan etis dan kemanusiaan
2. Pemastian kematian seseorang secara
resmi dan yuridis
3. Pencatatan identitas untuk keperluan
administratif dan pemakaman
4. Pengurusan klaim di bidang hukum publik
dan perdata
Tujuan Identifikasi
Forensik
5. Pembuktian klaim asuransi, pensiun, dan
lain-lain
6. Upaya awal dalam suatu penyelidikan
kriminal
Dua Metode Identifikasi
Forensik
• Identifikasi komparatif
– Apabila tersedia data post-mortem
(pemeriksaan jenazah) dan ante-mortem (data
sebelum meninggal)
• Identifikasi rekonstruktif
– Apabila tidak tersedia data ante-mortem
Metode Identifikasi
Forensik
• Identifikasi/data primer
– Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu oleh
kriteria identifikasi lain. Artinya, ditemukan
satu metode identifikasi primer positif, berarti
identitas sudah dapat dipastikan. Tetapi tetap
lebih baik dengan minimal dua metode.
• Identifikasi/data sekunder
– Tidak dapat berdiri sendiri dan perlu dibantu
oleh kriteria identifikasi lain.
Identifikasi/Data Primer
1. Pemeriksaan DNA
– Diambil dari darah. Bila tidak bisa, diambil dari
tulang, kuku, dan rambut.
– Pemeriksaan DNA inti: dicocokkan dengan
istri/suami dan anak. Bila tidak ada, dicocokkan
dengan DNA orang tua.
– Pemeriksaan DNA mitokondrial: dilakukan bila
DNA korban tidak bisa dicocokkan dengan anak
dan istri/suami, atau orang tua. Dicocokkan dengan
saudara kandung seibu (DNA mitokondria
diturunkan dari ibu)
Identifikasi/Data Primer
2. Pemeriksaan sidik jari
– Membandingkan sidik jari jenazah dengan sidik
jari ante-mortem (sebelum kematian)
3. Pemeriksaan gigi
– Menggunakan odontogram, yaitu data tentang
jumlah bentuk, susunan, tambahan, protesis
gigi, dan sebagainya.
– Dibandingkan dengan data ante-mortem.
Identifikasi/Data
Sekunder
1. Metode identifikasi visual
– Memperlihatkan jenazah (yang masih bisa
dikenali wajah dan bentuk tubuhnya) pada
orang-orang yang kehilangan anggota keluarga
atau temannya.
– Faktor emosi dapat menimbulkan bias sehingga
bisa membenarkan atau menyangkal identitas
jenazah.
Identifikasi/Data
Sekunder
2. Metode identifikasi dokumen
– Pemeriksaan dokumen identitas (KTP, SIM,
Paspor, dll) yang ditemukan dalam pakaian
jenazah.
– Dokumen yang ada pada jenazah belum tentu
milik jenazah.
Identifikasi/Data
Sekunder
3. Metode identifikasi properti
– Melihat merek, nama pembuat, ukuran, inisial
nama pemilik, badge, dan lain-lain pada pakaian
dan perhiasan jenazah.
– Anggota tentara memiliki nama dan nomor
registrasi pokok (NRP) yang tertera pada kalung
logam yang dikenakan.
Identifikasi/Data
Sekunder
4. Metode identifikasi medik
– Dilakukan oleh tenaga ahli
– Dapat menggunakan sinar-X, USG, CT-scan,
laparoskopi, dan lain-lain bila perlu
– Menggunakan data umum dan khusus.
– Data umum: tinggi badan, berat badan, rambut,
mata, hidung, gigi, dan sebagainya.
– Data khusus: tato, tahi lalat, jaringan parut,
cacat kongenital, patah tulang, dan sebagainya.
Identifikasi/Data
Sekunder
5. Metode identifikasi serologik
– Menentukan golongan darah jenazah.
– Bila jenazah telah membusuk, dapat digunakan
rambut, kuku, dan tulang.
Identifikasi/Data
Sekunder
6. Metode identifikasi fotografi
– Menentukan identitas dengan
membandingkan dua foto yang diambil dari
sudut, posisi kepala, dan teknik foto yang
sama.
Identifikasi/Data
Sekunder
7. Metode identifikasi eksklusi
– Digunakan pada kecelakaan massal.
– Bila sebagian besar korban telah diketahui
identitasnya menggunakan metode lain dan sisa
korban belum dapat diketahui identitasnya
dengan metode lainnya, maka digunakan
metode eksklusi
Pemeriksaan Lainnya
• Identifikasi potongan tubuh manusia
• Identifikasi kerangka
Identifikasi Potongan
Tubuh
• Menentukan apakah potongan tubuh
berasal dari manusia atau hewan.
• Bila dari manusia, ditentukan apakah dari
tubuh yang sama atau tidak.
• Ditentukan juga jenis kelamin, ras, umur,
tinggi badan, cacat tubuh, penyakit yang
pernah diderita, dan cara pemotongan
tubuh.
Identifikasi Potongan
Tubuh
• Potongan tubuh dapat ditentukan apakah
dari manusia atau tidak dengan pengamatan
jaringan secara makroskopis, mikroskopis,
dan serologi (reaksi presipitin, yaitu reaksi
antigen-antibodi).
• Penentuan jenis kelamin diperkuat secara
mikroskopis dengan penemuan kromatin
seks wanita.
Identifikasi Kerangka
• Menentukan bahwa kerangka tersebut adalah
kerangka manusia, beserta dengan ras, jenis
kelamin, perkiraan umur dan tinggi badan, ciri-
ciri khusus, dan deformitas.
• Bila memungkinkan, dilakukan rekonstruksi
wajah.
• Tanda-tanda kekerasan pada tulang bisa
memperkirakan sebab kematian
Identifikasi Kerangka
• Perkiraan waktu kematian dapat dilakukan
dengan memperhatikan kekeringan tulang.
• Bila ada perkiraan bahwa kerangka berasal
dari seseorang tertentu, dapat dilakukan
pembandingan dengan data ante-mortem.
• Foto semasa hidup dapat dibandingkan dengan
foto Rontgen tengkorak yang dibuat berukuran
sama dan diambil dari sudut sama, kemudian
dicari kesamaannya. Teknik ini disebut dengan
metode superimposisi.
Metode Superimposisi
untuk Identifikasi
Kerangka
Pilihan Jawaban
• Pemeriksaan yang tepat adalah
pemeriksaan yang paling dapat diandalkan
untuk menentukan identitas jenazah, yaitu
data primer (sidik jari, DNA, dan profil gigi).
• Data primer yang ada dalam jawaban adalah
sidik jari.
• Pilihan lainnya adalah data sekunder.
A. Sidik jari
B. Superimposisi wajah
C. Keterangan keluarga
D. Data medis
E. Properti pakaian
185
Mekanisme kematian yang paling tepat pada seseorang yang mati
terkurung dan terbakar ditemukan luka bakar grade 2 adalah..
• Tindakan disengaja
(intentional/misconduct)
• Tindakan kelalaian (negligence)
Keadaan pasien makin buruk Keadaan pasien tanpa ditolong Keadaan pasien makin baik
Dokter : Bu, setelah saya periksa, ibu tidak sakit, ibu hanya butuh istirahat saja.
Dokter akhirnya menjelaskan kepada pasien mengenai kondisi kesehatannya dan tetap tidak melakukan
keinginan pasien. Tindakan yang dilakukan oleh dokter sesuai dengan kaidah….
A. Autonomy
B. Quality of life
C. Patient preference
D. Contextual feature
E. Medical indication
Pembahasan
• Pasien tidak sakit tapi merasa belum
berobat jika belum disuntik
• Dokter akhirnya menjelaskan kepada pasien
mengenai kondisi kesehatannya dan tetap
tidak melakukan keinginan pasien
• Tindakan yang dilakukan oleh dokter sesuai
dengan kaidah ….
Etika Klinis
• Medical Indication
– Terkait prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai
– Kaidah yang digunakan adalah beneficence dan non-maleficence
• Patient Preference
– Terkait nilai dan penilaian pasien tentang manfaat dan beban yang
akan diterima
– Kaidah yang digunakan adalah autonomi
• Quality of Life
– Memperbaiki, menjaga, atau meningkatkan kualitas hidup pasein
– Kaidah yang digunakan adalah beneficence, non-maleficence, &
autonomi
• Contextual Features
– Menyangkut aspek non-medis yang mempengaruhi pembuatan
keputusan, spt faktor keluarga, ekonomi, budaya
– Kaidah yang digunakan adalah justice
A. Autonomy
B. Quality of life
C. Patient preference
D.Contextual feature
E. Medical indication
189
Seorang pasien laki-laki, 25 tahun, dibawa polisi dalam keadaan tidak
sadar setelah kecelakaan lalu lintas. Dokter segera melakukan pembidaian
dan penanganan awal. Prinsip yang diterapkan dokter adalah ....
A. Beneficence
B. Autonomy
C. Non-maleficence
D. Justice
E. Verability
Pembahasan
• Pasien laki-laki
• Dibawa polisi dalam keadaan tidak sadar
setelah kecelakaan lalu lintas
• Dokter segera melakukan pembidaian dan
penanganan awal
• Prinsip yang diterapkan?
Kaidah Dasar Bioetik
(Prima Facie)
• Beneficence (beneficence = benefit)
– Memberikan yang terbaik kepada pasien.
– Jika dokter tidak melakukan beneficence, pasien
tidak celaka, tetapi pasien tidak mendapat yang
terbaik.
apa yang terjadi, pasien langsung membuka kancing baju tanpa menjawab pertanyaan
dokter. Dokter berkata, “Maaf pak, saya periksa dadanya ya..” tanpa menunggu jawaban
pasien, dokter langsung melakukan pemeriksaan fisik seperlunya. Apakah istilah paling tepat
A. Expressed consent
B. Implied consent
C. Informed consent
D. Presumed consent
E. Mandatory consent
Pembahasan
• Saat dokter akan memeriksa dada, pasien
langsung membuka kancing baju.
Implied Consent
• Pasien menunjukkan persetujuan dari tingkah lakunya, mis. mengangguk.
Informed Consent
• Persetujuan yang diberikan setelah diberi penjelasan mengenai tindakan, tujuan, dan
efek samping. Biasanya untuk tindakan medis tertentu dan umumnya tertulis.
Presumed Consent
• Dokter menganggap pasien memberi persetujuan meskipun pasien tidak menunjukkan
baik secara expressed atau implied (pasien tidak menolak, jadi dianggap menerima).
Mandatory Consent
• Keadaan-keadaan yang mutlak dokter tidak boleh melakukan apa pun sebelum ada
persetujuan.
A. Expressed consent
B. Implied consent
C. Informed consent
D. Presumed consent
E. Mandatory consent
191
Seorang dokter memiliki penelitian yang membandingkan efektifitas
pemberian Vitamin A 100.000 IU dengan 200.000 IU pada xeropthalmia
balita. Studi yang tepat digunakan oleh dokter tersebut adalah…
A. Case control
B. Experimental lab
C. Observasional
D. Kohort
B. Experimental lab
C. Observasional
D. Kohort
• Spesifisitas?
Perhitungan untuk Uji
Diagnostik
Gold Standard
+ -
Uji
+ 60 50
Diagnostik
_ 40 150
𝐴 𝐴
𝑆𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 = 𝑃𝑃𝑉 =
𝐴+𝐶 𝐴+𝐵
𝐷 𝐷
𝑆𝑝𝑒𝑐𝑖𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 = 𝑁𝑃𝑉 =
𝐵+𝐷 𝐶+𝐷
A. 90%
B. 75%
C. 60%
D. 62,5%
E. 40%
193
Dilakukan penelitian tentang perbedaan kadar kolesterol laki-laki yang
tinggal di desa dan kota. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah...
A. Normalitas
B. Uji Z
C. Uji T
D. Korelasi Spearman
E. Korelasi Pearson
Pembahasan
• Penelitian: perbedaan kadar kolesterol laki-
laki di desa dan kota
B. Uji Z
C. Uji T
D. Korelasi Spearman
E. Korelasi Pearson
194
Suatu penelitian ingin meneliti hubungan antara penggunaan kelambu dengan obat nyamuk
menjadi menggunakan kelambu dan tidak menggunakan kelambu. Variabel obat nyamuk
oles dibagi menjadi menggunakan obat nyamuk oles dan tidak menggunakan obat nyamuk
A. Uji T
B. Chi-square
C. Regresi linier
D. ANOVA
E. Uji Fisher
Bingung cara hafalinnya?
• Categoric – Categoric (tidak berpasangan)
Chi-square
(Butuh syarat tidak terpenuhi F*ck it!
Pakai Fisher!)
• Categoric – Categoric (berpasangan)
McNemar
(Cara hafalnya MC Masangin
Categoric)
• Categoric – Numeric (2 variabel) T-Test (Bisa
berpasangan atau tidak)
(Cara hafalnya Tetek punya ukuran bra yang
berupa angka dan bukan angka, contoh: 36B)
• Syarat diatas harus terdistribusi normal jika
tidak:
– Tidak berpasangan Mann-Whitney
(No Normal Numerik 2 variabel)
– Berpasangan Wilcoxon
Bingung cara hafalinnya?
• Categoric – Numeric (>2 variabel) Anova
(Bisa berpasangan atau tidak)
Syarat diatas harus terdistribusi normal
jika tidak:
– Tidak berpasangan Kruskal-Wallis
– Berpasangan Friedman
Bingung cara hafalinnya?
• Numeric – Numeric Pearson
(Cara hafalnya Nenen buat anak laki-laki
Son)
Syarat diatas harus
terdistribusi normal
jika tidak: Spearman
Kalau anak laki-laki
(Son) nggak bisa
harus andelin seorang
pria (Man)
Pembahasan
• Variabel independent adalah kelambu, tidak
kelambu, obat nyamuk, dan tidak obat
nyamuk kategorik
• Variabel dependent adalah DBD dan tidak
DBD
• Kategorik-kategorik chi-square
A. Uji T
B. Chi-square
C. Regresi linier
D. ANOVA
E. Uji Fisher
195
Seorang dokter ingin melakukan penelitian mengenai penggunaan dua jenis obat
PPI (A dan B) terhadap masing-masing 10 pasien gastritis fungsional yang datang
ke poli RS dalam 1 bulan. Apakah populasi penelitian tersebut?
A. Obat PPI
A. Primer
B. Sekunder
C. Tersier
D. Primordial
E. Promotion
Pembahasan
• Seorang dokter memberi penjelasan tentang
penyakit pasien, memberi terapi sesuai
ketentuan dan memeriksakan ke
laboratorium serta
memberi edukasi
• Tipe pencegahan?
Level of Prevention
Primer
• sebelum penyakit
• HP health promotion, SP specific protection
• promosi hidup sehat, imunisasi
Sekunder
Tersier
• sudah ada penyakit tapi tapi dicegah supaya tidak progresif, mencegah komplikasi
menjadi parah, meningkatkan kualitas hidup
• DL disability limitation, R rehabilitation
• pencegahan ulkus diabetik menjadi lebih parah, rehabilitasi pasien PPOK
Pembahasan
• Ingat! Saat ini pasien sudah memiliki
penyakit. Jadi mudahnya primer sudah tidak
bisa lagi. Jadi ya ke pencegahan sekunder.
A. Primer
B. Sekunder
C. Tersier
D. Primordial
E. Promotion
197
Jumlah penduduk suatu desa berjumlah 65.000 peduduk. Jumlah
kematian 290 jiwa. Menurut data tersebut, angka 290/65.000
merupakan..
A. Crude death rate
B. Crude death ratio
C. Specific death rate
D. Mortality rate
E. Total death ratio
Penghitungan
• Angka kematian kasar/crude death rate
– Jumlah kematian dibagi jumlah penduduk per 1000
penduduk.
• Case fatality rasio/case fatality rate
– Jumlah kematian dibagi dengan jumlah seluruh pasien
yang memiliki penyakit yang sama.
– Misalkan ada 9 pasien TB yang meninggal di antara 100
pasien TB, maka case fatality rate sebesar 9%
• Mortality rate
– Jumlah kematian pada populasi khusus dengan skala
jumlah populasi atau unit waktu tertentu
Penghitungan
• Spesific death rate
– Cause specific death rate: jumlah kematian
dengan penyebab kematian yang sama
– Age specific death rate: jumlah kematian per
tahun per 1000 orang yang memiliki usia yang
sama
A. Crude death rate
D. Mortality rate
A. Biological hazards
B. Physical hazards
C. Chemical hazards
D. Social hazards
E. Psychosocial hazards
Pembahasan
• Seorang laki-laki bekerja di bidang
pengaspalan
• Ada keluhan rasa kebas pada tangan dan
kekuatan menggenggam yang lemah
• Tipe hazard?
BAHAYA POTENSIAL
FISIK • Radiasi, temperatur, bunyi, listrik
B. Physical hazards
C. Chemical hazards
D. Social hazards
E. Psychosocial hazards
199
Seorang dokter sedang mendapat internship di NTB. Setelah internshipnya selesai,
dokter tersebut berencana balik ke pulau jawa dan tidak ingin praktek disitu lagi.
Oleh karena itu dokter tersebut berencana merujuk pasiennya ke dokter
pengganti. Apa jenis rujukan pada kasus ini?
A. Interval referral
B. Split referral
C. Collateral referral
D. Cross referral
E. Progressive referral
Pembahasan
• Seorang dokter ingin merujuk pasiennya ke
dokter pengganti karena pindah kota.
• Jenis rujukan?
Jenis Rujukan Antar-
Dokter
• Interval: ke satu dokter lain, dalam jangka
waktu tertentu tanpa dokter primer.
• Split: ke beberapa dokter lain, dalam jangka
waktu tertentu tanpa dokter primer.
• Collateral: ke dokter lain untuk masalah
kesehatan tertentu sambil dirawat juga oleh
dokter primer.
• Cross: alih rawat
A. Interval referral
B. Split referral
C. Collateral referral
D. Cross referral
E. Progressive referral
200
Seorang pasien ingin menjalani pengobatan namun tidak paham tentang
perbedaan JKN dan BPJS. Perbedaan keduanya adalah…