Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

UJI SIFAT ASAM BASA

SMA NEGERI 11 DEPOK


oleh :

Deny Julio
Dinda Dwi Laras
Jefferson William
Mohammad Fawwaz
Raihan Ghaly
Rawi Diwangkara
Tazkia Salma H.
Yuniar Pratidina

XI IPA 2

Tahun ajaran 2016/2017

Jl. Margonda Raya, Kel. Kemiri Muka, Kec. Beji, Depok Jawa Barat 16423
telp. (021) 77200224 email. smansebelasdepok@gmail.com
BAB I PENDAHULUAN

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan umum kegiatan praktikum ini adalah untuk menentukan sifat dan PH dari
beberapa larutan. Secara rinci kami dapat melakukan hal-hal berikut:

 Menentukan sifat larutan menggunakan berbagai indikator;


 Menentukan pH suatu larutah menggunakan indikator universal;
 Penentuan pH larutan (asam/basa kuat dan lemah) menggunakan indikator universal.

BAB II LANDASAN TEORI

Asam dan basa merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita
untuk membedakannya.
A.Teori Asam Basa Arrhenius
Sejak beabad-abad yang lalu, para pakar mendefinisikan asam dan basa berdasarkan
sifat larutannya. Larutan asam mempunyai rasa masam dan bersifat korosif (merusak logam,
marmer dan berbagai bahan lain), sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat
kaustik (licin, seperti bersabun).Konsep yang cukup memuaskan tentang asam dan basa, dan
yang tetap diterima hingga sekarang, dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859-
1927) pada tahun 1884.
Asam
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion
H+. Sifat-sifat asam diantaranya adalah:
a. Terasa masam
b. Bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain)
c. Terionisasi menghasilkan ion H+
d. Memiliki pH < 7
e. Memerahkan lakmus biru
f. Dalam larutannya menghasilkan arus listrik
g. Dapat bereaksi dengan basa membentuk garam + air

Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion
OH-. Sifat-sifat basa diantaranya adalah:
a. Terasa pahit
b. Bersifat kaustik (licin seperti bersabun)
c. Terionisasi menghasilkan ion OH-
d. Memiliki pH > 7
e. Membirukan lakmus merah
f. Dalam larutannya menghasilkan arus listrik
g. Dapat bereaksi dengan asam membentuk garam + air
B. Teori Asam Basa Bronsted Lowry

Menurut Bronsted Lowry,asam adalah zat yang dapat memberi proton,sedangkan basa
adalah zat yang dapat menerima proton.Jadi asam=donor proton,basa=akseptor proton.
Konsep asam basa ini lebih luas daripada teori asam basa Arrhenius karena:
1) Konsep asam basa Bronsted Lowry tidak terbatas dalam pelarut air,tetapi
juga menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
2) Asam basa Bronsted Lowry dapat berupa kation atau anion.Konsep ini dapat menjelaskan
sifat asam dari NH4Cl,di mana pembawa sifat asamnya adalah NH4+yang dalam air dapat
melepas proton.

C. Teori Asam Basa Lewis

Lewis memberikan pengertian asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan
elektron,yaitu:
Asam = akseptor pasangan elektron
Basa = donor pasangan elektron
Konsep ini dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang bersuasana asam basa walaupun tidak
melibatkan proton ion H+.

Untuk mengenali sifat suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan indikator asam
basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan
asam dan larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator asam basa dapat
digunakan untuk mengetahui apa suatu zat termasuk larutan asam atau larutan basa.
1. Indikator Alami

Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan alam,seperti tumbuh-
tumbuhan.Indikator tersebut dapat terbuat dari bumbu dapur,bunga,dan bbuah-buahan yang
harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya,kemudian diteteskan pada
larutan asam atau basa.Perubahan warna yang terjadi pada setiap indikator tidak sama.

2. Indikator Buatan

Salah satu indikator buatan asam basa yang biasa digunakan adalah kertas lakmus,kertas
indikator uiversal,dan larutan indikator universal. Lakmus berasal dari spesies lumut kerak
yang dapat berbentuk larutan atau kertas. Lakmus yang sering digunakan berbentuk kertas,
karena lebih sukar teroksidasi dan menghasilkan perubahan warna yang jelas.
Ada 2 jenis kertas lakmus, yaitu:
- Kertas lakmus merah. Kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam
larutan basa dan pada larutan asam atau netral warnanya tidak berubah (tetap merah).
- Kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru berubah menjadi berwarna merah dalam
larutan asam dan pada larutan basa atau netral warnanya tidak berubah (tetap biru).

Kertas indikator universal dapat berubah warna tertetu sesuai tingkat keasaman atau
kebasaan zat.Perubahan warna terjadi ketika indikator dicelupkan kedalam asam atau basa.
Larutan indikator universal yang sering digunakan adalah fenolftalein,metil jingga,metil
merah dan bromtimol biru.Jika kita meneteskan larutan asam atau basa kedalam larutan
indikator universal ,kita dapat melihat perubahan warna larutan indikator.

BAB III METODE PERCOBAAN

A. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya:


 Plat tetes;
 Pipet tetes;
 Tabung reaksi;
 Rak tabung reaksi;
 Gelas kimia.

B. Larutan yang kami gunakan dalam praktikum ini diantaranya:


 Larutan HCl;
 Larutan NaOH;
 Larutan sabun;
 Larutan air jeruk;
 Larutan cuka;
 Larutan garam;
 Larutan air hujan;
 Larutan alkohol;
 Larutan air kapur.

CARA KERJA

1. Percobaan 1

 Siapkan plat tetes, masing-masing diisi dengan larutan yang disediakan


 Celupkan lakmus merah ke masing-masing larutan
 Amati perubahan warna pada lakmus merah
 Catat hasil percobaannya
 Kemudian celupkan lakmus biru ke masing-masing larutan
 Amati perubahan warna pada lakmus biru
 Catat lagi hasil percobaannya

2. Percobaan 2

 Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering


 Masukkan sedikit larutan kedalam tabung reaksi
 Celupkan indikator universal kedalam larutan tersebut
 Amati perubahan warnanya
 Cocokkan warna pada kertas indikator yang telah diuji dengan tabel warna indikator
untuk menentukan pH
 Catat hasil percobannya

TABEL PENGAMATAN
Percobaan Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru pH Sifat
1 Cuka Merah Merah 2 Asam
2 Alkohol Merah Biru 7 Netral
3 Air hujan Merah Biru 5 Asam
4 Air jeruk Merah Merah 3 Asam
5 Air sabun Biru Biru 10 Basa
6 Air garam Merah Biru 5 Asam
7 Air kapur Biru Biru 13 Basa
8 HCl Merah Merah 1 Asam
9 NaOH Biru Biru 13 Basa

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam teorinya telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa masam, sedangkan
basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa
dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau
bahkan bersifat racun. Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator,
yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat
yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun
senyawa basa). Seperti pada pengujian dan memperoleh hasil berikut:

1. Percobaan 1 – Uji asam basa


Pada pengujian 9 jenis larutan yang telah dicelupkan kertas lakmus merah dan biru pada masing-
masing larutan tersebut, diperoleh:
- Pada larutan cuka, air jeruk, dan HCl yang telah dicelupkan lakmus merah dan biru, diperoleh
lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru berubah menjadi warna merah. Jadi
dapat disimpulkan bahwa larutan tersebut termasuk asam.
- Pada larutan air sabun, air kapur dan NaOH yang telah dicelupkan lakmus merah dan biru,
diperoleh lakmus merah berubah menjadi warna biru dan lakmus biru tetap berwarna biru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa larutan tersebut termasuk basa.
- Pada larutan alkohol, air hujan, dan air garam yang telah dicelupkan lakmus merah dan biru,
diperoleh lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru tetap berwarna biru.

2. Percobaan 2 – Penentuan pH
Penentuan pH menggunakan indikator universal diperoleh bahwa:
- Larutan HCl memiliki pH 1
- Larutan cuka memiliki pH 2
- Larutan air jeruk memiliki pH 3
- Larutan air hujan dan air garam memiliki pH 5
- Larutan alkohol memiliki pH 7
- Larutan air sabun memiliki pH 10
- Larutan air kapur dan NaOH memiliki pH 13

Asam Kuat dan Basa kuat


Asam kuat adalah asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam
yang terionisasi sempurna dalam larutannya) atau memiliki pH yang menjauhi 7. Basa Kuat
adalah basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar, memiliki pH yang
mendekati 14.
Asam Lemah dan Basa Lemah
Asam lemah adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya
terionisasi sebagian) atau memiliki pH yang mendekati 7. Basa Lemah adalah basa yang bisa
menghasilkan ion OH dalam jumlah kecil, memiliki pH yang menjauhi 14.

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN

Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang
memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya
dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa
basa). Seperti pada pengujian yang telah dilakukan dan memperoleh hasil sebagai berikut :

1) Larutan bersifat asam:


 Cuka (asam kuat)
 Air hujan (asam lemah)
 Air jeruk (asam kuat)
 Larutan HCl (asam kuat)
 Air garam (asam lemah)
2) Larutan yang bersifat basa:
 Air sabun (basa lemah)
 Air kapur (basa kuat)
 Larutan NaOH (basa kuat)
3) Larutan yang bersifat netral:
 Alkohol

DAFTAR PUSTAKA

http://shyraalthafunisa.blogspot.com/2012/05/laporan-kimia-tentang-ph-indikator.html

http://nyemania.blogspot.com/2014/03/menentukan-ph-suatu-larutan.html

http://bandoqueen.blogspot.com/2012/05/laporan-kimia-pengujian-ph-dengan.html

http://danydanger.blogspot.com/2015/01/praktikum-asam-dan-basa-suatu-larutan.html

Anda mungkin juga menyukai