GUBERNUR MALUKU
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
TENTANG
GUBERNUR MALUKU,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Kawasan Tanpa Rokok (Lembaran Daerah Provinsi Maluku Tahun 2014 Nomor
3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Maluku Nomor 31) diubah sebagai
berikut :
1. Ketentuan Pasal 1 angka 10 (sepuluh) sampai 16 (enam belas) diubah dan
ditambahkan angka 20 (dua puluh) dan angka 21 (dua puluh satu) sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Maluku.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai
unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah.
3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Maluku.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintah daerah.
5. Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan
untuk dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok
kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari
tanaman Nicotiana tobacum, Nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau
sintesisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau
tanpa bahan tambahan.
6. Merokok adalah kegiatan membakar dan/atau menghisap rokok.
7. Kawasan Tanpa Rokok, yang selanjutnya disingkat KTR, adalah
ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok
atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau
mempromosikan produk tembakau.
8. Tempat Khusus Untuk Merokok adalah ruangan yang
diperuntukkan khusus untuk kegiatan merokok yang berada pada KTR.
9. Perokok Pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa
mengisap atau menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok.
3
3. Pasal 3 dihapus
4. Pasal 4 dihapus
Pasal 4A
Ruang lingkup pelaksanaan KTR meliputi :
a. pengaturan tentang KTR;
b. kewajiban dan larangan;
c. peran serta masyarakat;
d. pembentukan satuan tugas penegak KTR; dan
e. sanksi.
6. Ketentuan ayat (1) huruf e Pasal 5 dan ayat (3) dihapus sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 5
(1) Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana di maksud dalam Pasal 4
meliputi :
a. fasilitas pelayanan kesehatan;
b. tempat proses belajar mengajar;
c. tempat anak bermain;
d. tempat ibadah;
e. dihapus;
f. angkutan umum;
g. tempat kerja; dan
h. tempat umum;dan
i. tempat lain yang ditetapkan.
(2) Gubernur berwenang menetapkan KTR.
(3) dihapus.
7. Diantara Pasal 5 dan Pasal 6 disisipkan 8 (delapan) pasal, yakni
Pasal 5A sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 5A
Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (1) huruf a antara lain:
a. rumah sakit;
b. rumah bersalin;
c. poliklinik;
d. pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas);
e. puskesmas pembantu (Pustu);
f. balai pengobatan;
g. laboratorium kesehatan;
h. pos kesehatan desa;
i. pos pelayanan terpadu (Posyandu); dan
j. tempat praktek kesehatan swasta.
Pasal 5B
Tempat proses belajar mengajar sebagaimana dimaksud dalam Pasa
l 5 ayat (1) huruf b antara lain:
a. sekolah;
b. perguruan tinggi;
c. balai pendidikan dan pelatihan;
Pasal 5C
Tempat anak bermain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf c antara lain:
a. kelompok bermain;
b. penitipan anak;
c. pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); dan
d. taman KanakKanak.
Pasal 5D
Tempat ibadah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat(1)huruf
d antara lain:
a. masjid/mushola;
b. pura;
c. gereja; dan
d. vihara.
Pasal 5E
Angkutan umum, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf f antara lain:
a. bus umum;
b. taxi;
c. angkutan kota termasuk kendaraan wisata,bus angkutan anak
sekolah dan bus angkutan karyawan;
d. angkutan antar kota;
e. angkutan pedesaan; dan
f. angkutan air.
Pasal 5F
Tempat kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf g antara lain:
a. perkantoran pemerintah baik sipil maupun TNI dan POLRI;
b. perkantoran swasta;
c. industri; dan
d. bengkel.
Pasal 5G
Tempat umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf h antara lain:
a. pasar modern;
b. pasar tradisional;
c. tempat wisata;
d. tempat hiburan;
e. hotel;
f. restoran;
g. tempat rekreasi;
h. halte;
i. terminal angkutan umum;
j. terminal angkutan barang;
k. pelabuhan; dan
l. bandar udara.
Pasal 5H
(1) Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana di maksud dalam Pasal 5
ayat (1) huruf g dan huruf h menyediakan Tempat Khusus Untuk
Merokok.
6
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Provinsi Maluku.
Ditetapkan di Ambon
pada tanggal 29 Desember 2017
SAID ASSAGAFF
GUBERNUR MALUKU,
SAID ASSAGAFF
Diundangkan di Ambon
pada tanggal 29 Desember 2017
SEKRETARlS DAERAH MALUKU,
PENJELASAN
ATAS
TENTANG
I.UMUM
Pasal I
Cukup jelas.
Pasal II
Cukup jelas.
PENJELASAN/KETERANGAN.
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK
A. POKOK PIKIRAN
GUBERNUR MALUKU
TENTANG