Anda di halaman 1dari 11

1

GUBERNUR MALUKU
RANCANGAN PERATURAN DAERAH

NOMOR 7 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH


NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR MALUKU,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 52 Peraturan


Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
Tembakau Bagi Kesehatan perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok;
b. bahwa beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor
3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok sudah tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, dan huruf b perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3
Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 1958 tentang
Penetapan Undang - Undang Darurat Nomor 22 Tahun
1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I
Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957
Nomor 79) sebagai Undang - Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1617);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
Produk Tembakau Bagi Kesehatan (Lembaran Negara
2

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 278, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5380);
5. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 188/MENKES/PB/I/2011 Nomor 7
Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa
Rokok (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 49);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI MALUKU
dan
GUBERNUR MALUKU

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Kawasan Tanpa Rokok (Lembaran Daerah Provinsi Maluku Tahun 2014 Nomor
3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Maluku Nomor 31) diubah sebagai
berikut :
1. Ketentuan Pasal 1 angka 10 (sepuluh) sampai 16 (enam belas) diubah dan
ditambahkan angka 20 (dua puluh) dan angka 21 (dua puluh satu) sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Maluku.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai
unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah.
3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Maluku.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintah daerah.
5. Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan
untuk dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok
kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari
tanaman Nicotiana tobacum, Nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau
sintesisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau
tanpa bahan tambahan.
6. Merokok adalah kegiatan membakar dan/atau menghisap rokok.
7. Kawasan Tanpa Rokok, yang selanjutnya disingkat KTR, adalah
ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok
atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau
mempromosikan produk tembakau.
8. Tempat Khusus Untuk Merokok adalah ruangan yang
diperuntukkan khusus untuk kegiatan merokok yang berada pada KTR.
9. Perokok Pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa
mengisap atau menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok.
3

10. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat


yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
11. Tempat proses belajar mengajar adalah gedung yang digunakan
untuk kegiatan belajar, mengajar, pendidikan dan/atau pelatihan.
12. Tempat ibadah adalah bangunan atau ruang tertutup yang memiliki
ciri-ciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadah bagi para
pemeluk masing-masing agama secara permanen, tidak termasuk tempat
ibadah keluarga.
13. Tempat anak bermain adalah area tertutup maupun terbuka yang
digunakan untuk kegiatan bermain anak-anak.
14. Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat
berupa kendaraan darat, air, dan udara biasanya dengan kompensasi.
15. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat
sumber atau sumber-sumber bahaya.
16. Tempat umum adalah semua tempat tertutup yang dapat diakses
oleh masyarakat umum dan/atau tempat yang dapat dimanfaatkan
bersama-sama untuk kegiatan masyarakat yang dikelola oleh pemerintah,
swasta, dan masyarakat.
17. Pimpinan dan/atau penanggungjawab adalah seseorang yang
mempunyai tugas dan wewenang sebagai pimpinan dan/atau
penanggungjawab atas sebuah tempat atau ruangan kegiatan.
18. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD
adalah Unit Kerja Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas di bidang
pelayanan kesehatan.
19. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan, baik yang
berbentuk badan hukum maupun tidak berbadan hukum.
20. Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok ini berasaskan
kesinambungan kesehatan manusia dan lingkungan, kemanfaatan,
keterpaduan, keserasian, keadilan, partisipatif, kelestarian dan
berkelanjutan.
21. Pengaturan Pelaksanaan KTR bertujuan untuk :
a. memberikan acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menentukan
KTR;
b. memberikan perlindungan yang efektif dari bahaya asap rokok;
c. memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi
masyarakat; dan
d. melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari dampak
buruk merokok baik langsung maupun tidak langsung.
2. Pasal 2 dihapus

3. Pasal 3 dihapus

4. Pasal 4 dihapus

5. diantara Pasal 4 dan Pasal 5 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal


4A sehingga berbunyi sebagai berikut :
4

Pasal 4A
Ruang lingkup pelaksanaan KTR meliputi :
a. pengaturan tentang KTR;
b. kewajiban dan larangan;
c. peran serta masyarakat;
d. pembentukan satuan tugas penegak KTR; dan
e. sanksi.
6. Ketentuan ayat (1) huruf e Pasal 5 dan ayat (3) dihapus sehingga
berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5
(1) Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana di maksud dalam Pasal 4
meliputi :
a. fasilitas pelayanan kesehatan;
b. tempat proses belajar mengajar;
c. tempat anak bermain;
d. tempat ibadah;
e. dihapus;
f. angkutan umum;
g. tempat kerja; dan
h. tempat umum;dan
i. tempat lain yang ditetapkan.
(2) Gubernur berwenang menetapkan KTR.
(3) dihapus.
7. Diantara Pasal 5 dan Pasal 6 disisipkan 8 (delapan) pasal, yakni
Pasal 5A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5A
Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (1) huruf a antara lain:
a. rumah sakit;
b. rumah bersalin;
c. poliklinik;
d. pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas);
e. puskesmas pembantu (Pustu);
f. balai pengobatan;
g. laboratorium kesehatan;
h. pos kesehatan desa;
i. pos pelayanan terpadu (Posyandu); dan
j. tempat praktek kesehatan swasta.

Pasal 5B
Tempat proses belajar mengajar sebagaimana dimaksud dalam Pasa
l 5 ayat (1) huruf b antara lain:
a. sekolah;
b. perguruan tinggi;
c. balai pendidikan dan pelatihan;

d. balai latihan kerja;


e. bimbingan belajar; dan
f. tempat kursus.
5

Pasal 5C
Tempat anak bermain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf c antara lain:
a. kelompok bermain;
b. penitipan anak;
c. pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); dan
d. taman KanakKanak.
Pasal 5D
Tempat ibadah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat(1)huruf
d antara lain:
a. masjid/mushola;
b. pura;
c. gereja; dan
d. vihara.

Pasal 5E
Angkutan umum, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf f antara lain:
a. bus umum;
b. taxi;
c. angkutan kota termasuk kendaraan wisata,bus angkutan anak
sekolah dan bus angkutan karyawan;
d. angkutan antar kota;
e. angkutan pedesaan; dan
f. angkutan air.

Pasal 5F
Tempat kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf g antara lain:
a. perkantoran pemerintah baik sipil maupun TNI dan POLRI;
b. perkantoran swasta;
c. industri; dan
d. bengkel.

Pasal 5G
Tempat umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf h antara lain:
a. pasar modern;
b. pasar tradisional;
c. tempat wisata;
d. tempat hiburan;
e. hotel;
f. restoran;
g. tempat rekreasi;
h. halte;
i. terminal angkutan umum;
j. terminal angkutan barang;
k. pelabuhan; dan
l. bandar udara.
Pasal 5H
(1) Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana di maksud dalam Pasal 5
ayat (1) huruf g dan huruf h menyediakan Tempat Khusus Untuk
Merokok.
6

(2) Tempat Khusus Untuk Merokok sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) harus memenuhi persyaratan:
a. merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung
dengan udara luar sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik;
b. terpisah dari gedung/tempat/ruang utama dan ruang lain yang
digunakan untuk beraktifitas;
c. jauh dari pintu masuk dan keluar; dan
d. jauh dari tempat berlalu-lalang.
8. Ketentuan ayat (1) huruf e, ayat (3) dan ayat (4) Pasal 6 dihapus,
dan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf b diubah, sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Pasal 6
(1) Setiap Pimpinan dan/atau Penanggungjawab KTR wajib :
a. melakukan pengawasan internal pada tempat dan/atau lokasi
yang menjadi tanggungjawab;
b. melarang, memberikan teguran dan peringatan kepada setiap
orang yang merokok di KTR yang menjadi tanggungjawabnya;
c. menyingkirkan asbak atau sejenisnya pada KTR; dan
d. membuat dan memasang tanda atau petunjuk atau
peringatan larangan merokok.
e. dihapus.
(2) Pimpinan dan/atau Penanggungjawab sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib menerapkan KTR;
(3) Dihapus.
(4) Dihapus.
9. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 7
(1) Setiap orang dilarang merokok di KTR kecuali pada tempat khusus
untuk merokok;
(2) Setiap orang yang berada dalam KTR dilarang :
a. memproduksi atau menjual rokok;
b. menjual dan membeli rokok;
c. menyelenggarakan iklan rokok; dan
d. mempromosikan rokok dan/atau
e. menggunakan rokok.
(3) Larangan memproduksi atau menjual rokok sebagaimana
dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) huruf a tidak berlaku bagi tempat yang
digunakan untuk kegiatan produksi produk tembakau dilingkungan KTR.
(4) Tidak termasuk larangan menjual dan membeli rokok sebagaimana
dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) huruf b adalah tempat umum yang diberi
ijin.
10. Diantara Pasal 7 dan Pasal 8 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal
7A sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 7A
(1) Larangan kegiatan memproduksi produk tembakau sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a tidak berlaku bagi tempat
yang digunakan untuk kegiatan produksi produk tembakau
dilingkungan kawasan tanpa rokok.
(2) Larangan kegiatan menjual, mengiklankan, dan mempromosikan
Produk Tembakau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf
7

b, huruf c dan huruf d tidak berlaku bagi tempat yang digunakan


untuk kegiatan penjualan produk tembakau di lingkungan kawasan
tanpa rokok.

Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Provinsi Maluku.

Ditetapkan di Ambon
pada tanggal 29 Desember 2017
SAID ASSAGAFF

GUBERNUR MALUKU,

SAID ASSAGAFF

Diundangkan di Ambon
pada tanggal 29 Desember 2017
SEKRETARlS DAERAH MALUKU,

HAMIN BIN THAHIR

LEMBARAN DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN 2017 NOMOR 7

NOREG PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU : (7/358/2017)


8

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU

NOMOR 7 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2014


TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

I.UMUM

Pembangunan kesehatan yang merupakan bagian dari Pembangunan


Nasional dan Daerah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setingginya.
Pemerintah Provinsi Maluku telah menetapkan Peraturan Daerah
Provinsi Maluku Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok, yang
merujuk pada ketentuan Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun
2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
Produk Tembakau Bagi Kesehatan, Namun adanya perubahan regulasi di
tingkat Pusat Terkait dengan Sistem Kesehatan Nasional sehingga
mengakibatkan Materi Muatan Rancangan Peraturan Daerah Nomor 3
Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok dirasakan sudah tidak relefan
dengan Perkembangan Perundang-undangan serta perkembangan
perekonomian masyarakat sehingga perlu untuk dilakukan perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok
yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I
Cukup jelas.

Pasal II
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 76


9

PENJELASAN/KETERANGAN.
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

A. POKOK PIKIRAN

Pemerintah Provinsi Maluku telah menetapkan Peraturan Daerah


Provinsi Maluku Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok,
yang merujuk pada ketentuan Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 109
Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif
Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, dan tidak merujuk pada
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 188/MENKES/PB/I/2011 Nomor 7 Tahun
2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49).
Terkait hal dimaksud maka berdasarkan hasil Kajian Tim Direktorat
Produk Hukum Daerah Dir. Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia melalui Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 188.34 /
7370/SJ tanggal 11 Desember 2014 Perihal Klarifikasi Peraturan Daerah,
dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 188.34-4769 Tahun 2016
tentang Pembatalan Beberapa Ketentuan dari Peraturan Daerah Provinsi
maka, Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Kawasan Tanpa Rokok terdapat pasal-pasal yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum,
dan/atau kesusilaan dengan alasan Pembatalan sebagai berikut :
1. Pasal 4 huruf a dan huruf b, Pasal 5 ayat (1) huruf g dan huruf h,
Pasal 6 ayat (1) huruf b dan huruf e, Pasal 7 ayat (1) Peraturan Daerah
dimaksud bertentangan dengan Pasal 51 ayat (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan,
dimana KTR untuk Tempat Kerja, Tempat Umum, dan tempat lain
yang ditetapkan menyediakan tempat khusus untuk merokok.
2. Pasal 7 ayat (2) huruf a Peraturan Daerah dimaksud bertentangan
dengan Pasal 50 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012
tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
Produk Tembakau Bagi Kesehatan, dimana larangan untuk
memproduksi atau membuat rokok tidak mutlak diterapkan di KTR,
karena masih dibuka ruangan untuk memproduksi atau membuat
rokok yakni tempat yang digunakan untuk tempat produksi produk
tembakau di KTR.
3. Pasal 7 ayat (2) huruf c dan huruf d, Peraturan Daerah dimaksud
bertentangan dengan Pasal 50 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor
10

109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat


Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, dimana larangan
menyelenggarakan iklan rokok dan/atau mempromosikan rokok tidak
mutlak diterapkan di KTR.

4. Pasal 6 ayat (3) Peraturan Daerah dimaksud bertentangan dengan


pasal 5 huruf f dan pasal 6 ayat (1) huruf i Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan,
tidak sesuai dengan asas kejelasan rumusan, dan asas ketertiban
dan Kepastian Hukum.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penyesuaian
terhadap substansi dari Raperda tesebut dengan merujuk pada
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan, dan tidak merujuk pada Peraturan Bersama Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
188/MENKES/PB/I/2011 Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 49).
B. MATERI MUATAN
Materi Muatan Rancangan Peraturan Daerah tentangan Perubahan
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok
pada intinya adalah bahwa Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014
tentang Kawasan Tanpa Rokok dirasakan sudah tidak relevan dengan
Perkembangan Perundang-undangan serta perkembangan perekonomian
masyarakat sehingga dirasakan perlu untuk dilakukan perubahan atas
peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok
sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
11

GUBERNUR MALUKU

PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU

NOMOR 7 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH


NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BIRO HUKUM DAN HAM


SEKRETARIAT DAERAH MALUKU
TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai