Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Baby Gym (senam bayi) adalah bentuk permainan gerakan pada bayi, yang
bertujuanuntuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, serta
kemampuan pergerakan bayisecara optimal. Selain itu, juga untuk mengetahui jika
terjadi perkembangan yang salahsecara dini.Ini merupakan tindakan antisipasi yang
tepat untuk penanganan agar bayi tumbuhnormal.
Usia 3 hingga 12 bulan merupakan salah satu fase awal dari pertumbuhan
anak.Agar potensi pertumbuhan, perkembangan dan kecerdasan anak menjadi
optimal, ibu disarankanmelakukan stimulasi.Salah satunya adalah dengan melakukan
senam bayi atau baby gymuntuk merangsang aspek motoric.
Melakukan baby gym secara rutin, dapat membantu perkembangan motorik bayi
optimal.Selain itu juga dapat mempererat ikatan batin antar orang tua dan bayi pun
makin erat.Secara umum, perkembangan motorik dibedakan menjadi dua, yakni
motorik kasar danmotorik halus.Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas
motorik yang mencakupketerampilan otot-otot besar, misalnya merangkak dan
berjalan.Sementara motorik halusmelibatkan gerak otot-otot kecil, seperti mengambil
benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk.
Awalnya senam bayi diterapkan sebagai salah satu cara rehabilitasi bagi bayi-bayi
yamgmengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya bayi
yang terancammenderita kelumpuhan dapat dicegah dengan latihan senam
sejak bayi.Tapi dalamperkembangannya, senam bayi diperluas dan diterapkan
sebagai latihan untuk membantustimulasi pertumbuhan perkembangan sistem syaraf
dan motorik bayi-bayi yang sehat dannormal.
Kebersamaan ibu dengan bayi ketika melakukan senam bayi bermakna sangat
dalam.Saat-saat nyaman ketika melakukan senam bayi bersama ibu, tidak hanya
membuat tubuhbayi sehat dan bugar, tetapi bayi pun tumbuh menjadi anak yang
bahagia dan percaya diri.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari senam bayi ?
2. Apa tujuan dari senam bayi?
3. Apa syarat dilakukan baby gym ?
4. Kapankah waktu yang tepat dilakukan baby gym ?
5. Apa saja persiapan baby gym?
6. Bagaimana cara baby gym ?
7. Bagaimana gerakan baby gym ?
8. Apa pengertian baby gym ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari senam bayi
2. Mengetahui tujuan dari senam bayi
3. Mengetahui faktor fisiologi senam bayiMengetahui syarat untuk dilakukan
baby gym
4. Mengetahui wktu yang tepat dilakukan baby gym
5. Mengetahui persiapan baby gym
6. Mengetahui cara baby gym
7. Dapat mempraktekkan gerakan baby gym
8. Dapat mengetahui pengertian mainan baby gym

2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian
Senam bayi (baby gym) merupakan latihan untuk membantu stimulasi
pertumbuhan danperkembangan sistem syaraf dan motorik bayi secara optimal. Melalui
baby gym, kedekatan(bonding) antara ibu dan si kecil akan semakin kuat. Dengan senam
bayi kitajuga bisamengetahui perkembangan yang salah pada bayi secara dini, sehingga
kita dapat melakukantindakan antisipasi yang tepat agar bayi tumbuh normal (Aminati,
Dini.2013).

B. Tujuan Baby Gym (Edna, Sarah.2010).


1. Menguatkan otot-otot dan persendian.
2. Meningkatkan perkembangan motorik.
3. Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh.
4. Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.
5. Meningkatkan ketahanan tubuh.
6. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan fungsi tubuh.
7. Meningkatkan kewaspadaan.
8. Memperkuat interaksi antara orang tua dan bayi.
9. Mempelancar peredaran darah dan menguatkan jantung.
10. Memudahkan orang tua mendeteksi secara dini, adanya gangguan atau
hambatan
11. Pertumbuhan dan perkembangan.
12. Meningkatkan kemampuan bayi merespon rangsang dari lingkungan.
13. Memberi bayi kesempatan bereksplorasi dengan bagian tubuhnya sendiri.

C. Syarat Dilakukan Baby Gym (Edna,Sarah.2010).


1. Bayi berusia minimal 3 bulan.
2. Bayi dalam keadaan sehat.
3. Otot kepala dan leher bayi sudah kuat

3
4. Bayi tidak menderita kelainan bawaan, demam, diare, kejang-kejang, atau penyakit
lain yangdisarankan dokter tidak melakukan banyak aktivitas.
5. Bayi tidak dalam keadaan lapar.
6. Bayi sudah selesai makan satu jam lalu.
7. Jangan memaksa bayi melakukan posisi dan gerakan tertentu.
8. Pada waktu melakukan baby gym sebaiknya bayi menggunakan pakaian yang
nyaman / bayi
9. Sudah tidak memakai baju.

D. Waktu Yang Tepat Untuk Senam Bayi (Walker, Peter.2010).


1. Pada pagi hari atau malam hari menjelang tidur
2. Dilakukan satu atau dua kali dalam sehari.
3. Lama melakukan 5-10 menit. .

E. Persiapan Dan Cara Senam Bayi (Edna,Sarah.2010).


1. Sediakan atau sisihkan waktu khusus selama kurang-lebih 10 menit untuk melakukan
babygym ini, sehingga Anda benar-benar bebas dari segala bentuk “gangguan”.
2. Tangan Anda harus bersih, hangat dan sebaiknya berkuku pendek.
3. Lepaskan semua perhiasan yang Anda pakai pada kedua belah tangan, seperti cincin
dangelang, untuk meminimalkan kemungkinan kulit bayi tergores.
4. Pastikan aliran udara dalam ruangan lancar, hangat dan tidak pengap.
5. Baringkan bayi di atas tempat yang permukaannnya rata, misalnya kasur atau busa
tebal.
6. Putarlah atau perdengarkan musik berirama lembut dan menyenangkan untuk
didengar.

F. Gerakan Baby Gym (Edna,Sarah.2010).


1. Gerakan baby gym untuk baby 3-5 bulan
a) Posisi terlentang
1) Gerakan 1 :’
 Pegangjari-jari tanganbayi

4
 Gerakakkan kedua lengannya menyilang diatas dada lalu kembalikan
kesamping tubuhnya
 Lakukan secara bergantian letak lengan yang saling menyilang
2) Gerakan ke 2:

 Pegang jari-jari tangan bayi. Rasakan


genggaman tangannya pada ibu jari anda
 Rentangkan lengan kirinya setinggi bahu
dan sejauh mungkin kearah atas. Gerakkan
kembali kesamping tubuh.
 Lakukan gerakan ini secara bergantian antara lengan kiri dan lengan
kanan. Masing-masing 3-5 ulangan.
3) Manfaat gerakan 1 dan 2 posis terlentang
 Melatih genggaman tangan bayi makin kuat
 Meningkatkan kekuatan otot lengan atas, bahu, dan punggung atas
 Melenturkan otot untuk digerakkan kesegala arah

b) Posisi tengkurap
1) Gerakan 1 :
 Tidurkan bayi dengan posisi miring ke sisi
kanan.
 Tekuk tungkai kanannya
 Luruskan lengan kanan bayi seperti hendak
mengambil mainan di sisi kanan.
 Bantu dengan tangan Anda yang menekan dan mendorong bokong dan
punggung bayi secara perlahan-lahan.
2) Manfaat gerakan 1 posisi tengkurap:
 Melatih bayi meraih dalam posisi menyilang.
 Melatih perubahan berat badan dalam posisi menyilang.
 Menstimulasi gerakan berguling (rolling) ke arah perut.

5
 Koordinasi tangan dan mata.
3) Gerakan 2:
 Baringkan bayi dengan posisi tengkurap
 Pegang kedua tungkai bawah bayi didaerah betis
dengan ibu jari anda pada bagian depan dan
keempat jari lainnya dibagian belakang
 Angkat tungkai kanan bawah bayi ke atas dengan
perut tetap menempel dialas. Lakukan
bergantingan dengan tungkai kiri
4) Gerakan 3 :
 Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
 Angkat kaki kanannya menyilang ke kaki kiri
sampai telapak kakinya menapak.
 Kembalikan ke posisi semula. Lakukan
bergantian dengan kaki kirinya
5) Gerakan 4 :
 Pertemukan kedua telapak kaki bayi sampai saling
menempel
 Buka kedua telapak kaki dengan sisi-sisi dalam
kaki tetap menempel satu sama lain.
 Lakukan gerakan seperti buka tutup.
6) Manfaat gerakan 2-4 :
 Meningkatkan kekuatan otot perut dan tulang belakang bagian bawah
 Menambah kemampuan gerak serta kelenturan otot tubuh bayi.

2. Gerakan bayi 6-8 bulan


a) Gerakan 1 :
 Baringkan tubuh bayi dengan posisi terlentang
 Pegang kedua kaki dan tangan dan kakinya sambil
ditekuk siku serta lututnya

6
 Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas hingga posisi bayi
menjadi setengah duduk
 Turunkan kepalanya hingga kembali menyentuh alas.
b) Manfaat :
 Melatih dan menguatkan otot leher serta kepala bayi
 Melatih otot lengan, otot kaki, otot batang tubuh dan otot perut
 Merangsang aktivitas otot-otot uang digunakan untuk duduk
c) Gerakan 2
 Baringkan tubuh bayi dengan posisi terlentang
 Pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk siku
serta lututnya
 Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari
alas, sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk
 Miringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara bergantian
d) Manfaat :
 Melatih dan menguatkan otot-otot samping tubuh bagian atas.
 Melatih otot perut dan bagian belakang punggung
e) Gerakan 3 :
 Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
 Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan.
 Letakkan kedua ibu jariu di atas punggungnya, di
antara kedua tulang belikat
 Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari
alas, sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk.
 Miringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara bergantian.
f) Gerakan 4 :
 Letakkan tubuh bayi dengan posisi tengkurap.
 Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan
Anda. Letakkan kedua ibu jari Anda di atas
punggungnya, di antara kedua tulang belikat.

7
 Aturlah sedemikian rupa sehingga kedua lengan atas bayi lurus dan digunakan
untuk menopang tubuh bagian atas
 Dorong tubuhnya ke depan dengan bertumpu pada kedua lengannya, sehingga
tubuhnya membebani kedua lengannya. Tahan 10-20 detik. Kembali ke posisi
semula. Ulangi.
g) Gerakan 5 :
 Letakkan tubuh bayi dengan posisi tengkurap
 Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan
Anda
 Letakkan kedua tangan Anda di antara dada dan
perutnya.
 Angkat seluruh tubuh bayi dan biarkan dia menopang
berat tubuhnya dengan kedua lengannya
 Gerakkan tubuhnya ke depan sehingga berat tubuh bayi benar-benar ditopang
kedua lengannya
h) Manfaat gerakan 4-5
 Menguatkan kedua lengan bayi, juga otot perut serta otot batang tubuhnya.
 Menguatkan sendi bahu dan sendi lengan.
 Merangsang kekuatan otot lengan
3. Gerakan bayi 9-10 bulan
a) Gerakan 1
 Letakkan bayi di atas alas dengan posisi jongkok di atas
kedua kakinya.
 Biarkan tubuhnya ditopang dengan cara bertumpu pada
kedua lengannya dan posisi sikunya lurus.
 Angkat dan turunkan bokongnya sehingga tumpuan tubuh
berganti-ganti ke depan dan belakang.
b) Manfaat gerakan 1 :
 Menguatkan lengan, perut, panggul dan batang tubuh bayi
 Mempersiapkan si kecil belajar merangkak.

8
c) Gerakan 2 :
 Letakkan bayi di atas alas dengan posisi duduk
bersila. Biarkan keduatangannya bertumpu miring
ke sisi kiri.
 Pegang bayi pada kedua sisi panggulnya sambil
Anda dorong dan tekan tubuhnya ke arah depan.
 Lakukan gerakan yang sama dengan kedua
tangannya bertumpu miring ke sisi kanan.
 Lakukan gerakan ini secara bergantian, ke sisi kiri dan kanan
d) Gerakan 3
 Duduklah di lantai bersama bayi, di atas alas.
Atur sedemikian rupa agar bayi dalam posisi
jongkok.
 Tekan dan dorong tubuh Anda bagian atas ke
tubuh bayi ke arah depan
 Biarkan bayi menopang tubuhnya dengan menggunakan lengannya yang
mengarah ke depan.
e) Manfaat gerakan 2-3 :
 Menguatkan otot panggul, tungkai dan lengan.
 Melatih keseimbangan tubuhn pada waktu bayi berjongkok.
 Mempersiapkan bayi belajar merangkak dan berdiri
4. Gerakan untuk bayi 11-12 bulan
a) Gerakan 1 :
 Duduklah di lantai dengan salah satu kaki Anda ditekuk.
 Biarkan bayi berjongkok di atas paha Anda.
 Naikkan paha Anda secara perlahan-lahan sehingga bayi
menjadi berdiri (foto samping).
b) Gerakan 2 :
 Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda ke
depan dan ke belakang

9
 Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya secara bergantian.
c) Manfaat gerakan 1-2 :
 Merangsang bayi belajar berdiri.
 Melatih keseimbangan bayi pada waktu berdiri.
 Melatih keseimbangan bayi pada waktu berdiri.
 Melatih dan menguatkan otot-otot tungkai bawah
d) Gerakan 3 :
 Duduklah di lantai dengan alas. Biarkan bayi berdiri di depan
Anda.
 Pegang lututnya dengan satu tangan agar tetap dalam posisi
lurus.
e) Manfaat gerakan 3
 Melatih keseimbangan bayi.
 Merangsang bayi belajar berjalan.
 Menguatkan tungkai bawah
f) Gerakan 4 :
 Duduklah di lantai dengan salah satu kaki Anda ditekuk.
 Biarkan bayi berjongkok di atas paha Anda.
 Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda ke
depan dan ke belakang.
 Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya
secara bergantian.
g) Manfaat gerakan 4 :
 Melatih keseimbangan bayi.
 Merangsang bayi belajar berjalan.
 Menguatkan tungkai bawah.
G. Mainan baby gym
Mainan baby gym adalah salah satu alat bantu belajar dan olah raga paling dini
untuk bayi. Dapat merangsang sensori dan motorik bayi.Sangat penting sekali member
rangsangan pada bayi sejak dini.Dengan mainan ini bayi 3 bulan – 6 bulan daoat

10
memperoleh rangsang sensori dan motorik dalam bentuk menyenangkan. Bayi akan dapat
stimulasi auditori dan beragam bunyi dan music. Ada kerla-kerlip lampu menawan untuk
merangsang matanya.Ada juga tombol yg dapat diraih anak dengan tangan dan kaki
untuk melatih koordinasi mata, tangan serta kaki (Adriana, D. 2011).
Memilih mainan baby gym seharusnya yang bias dibawa selama bepergian juga,
atau yang bentuknya agak besar dan idealnya untuk dipakai dirumah. Pilih juga yang
memiliki beragam warna cerah menarik agar semangat main bayi terasah. Rattle atau
kerincingan untuk merangsang pendengaran dan keterampilan jemari juga menjadi
asesori wajib baby gym yang baik (Adriana, D. 2011).
Sebagai orang tua harus mampu menemani anaknya bermain.Meskipun mainan
ini membuat bayi jadi sangat sibuk. Orang tua bias menciptakan suara-suara saat ia
mengeklorasi keterampilan dengan mainan ini. Pilih sesuai dengan tahapan
perkembangan bayi.Usia 3-6 bulan memang paling pas untuk dikenalkan baby gym.
Antara lain karena bayi sudah mulai merespon kondisi disekelilingnya. Ia juga mulai
pintar memfokuskan pandangannya. Mulai melihat benda-benda disekitarnya(Adriana, D.
2011).

Cara memakai maiana baby gym adalah :

1. Tidurkan buah hati anda dengan posisi terlentang diatas alas baby gym
2. Goyangkan mainan tersebut hingga berbunyi
3. Bantu tangan ayi untuk meraih mainan yang terletak diatasnya hingga berbunyi

BAB 3
PEMBAHASAN

A. Senam Bayi
Baby gym atau senam bayi merupakan suatu bentuk permainan gerakan pada
bayi,untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan
bayi secaraoptimal. Senam yang menuntut setiap bagian tubuh untuk bergerak, pasti
memberi banyakmanfaat bagi kesehatan dan kebugaran.Dengan senam bayi kita
bisa mengetahuiperkembangan yang salah pada bayi secara dini, sehingga kita dapat

11
melakukan tindakanantisipasi yang tepat agar bayi tumbuh normal. Senam tidak hanya
berguna menguatkan otot-otot dan melancarkan peredaran darah, tetapi juga
dapat meningkatkan perkembanganmotorik dan koordinasi serta keseimbangan.
Perkembangan motorik yang baik mampumeninggikan tingkat kewaspadaan
anak, sehingga mengecilkan kemungkinan terjadinyakecelakaan karena jatuh,
terbentur, kehilangan keseimbangan atau ragu-ragu dalam suatugerakan atau tindakan
(Suwardini, F. 2013).
Bayi perlu diajarkan bagaimana memberi respon lewat stimulasi yang
diberikansecara berulang-ulang. Stimulasi yang terbaik adalah kegiatan-kegiatan fisik.
Bayi yangterlatih fisiknya, akan tumbuh dengan kelenturan dan koordinasi lebih tinggi.
Sehingga,kegunaan paling penting dari senam adalah bayi belajar menggunakan otot-
ototnya denganbenar sehingga dapat membentuk postur tubuh yang baik, yang secara
langsung membuatkepercayaan pada diri sendiri juga bertambah (Suwardini, F.2013).
Di dalam konsep intervensi dini atau stimulasi dini yang banyak dikenal
dalamtumbuh kembang balita, senam juga berguna menstimulasi otot-otot agar anak
dirangsangmelakukan gerakan-gerakan yang seharusnya dapat dilakukan sesuai
usianya. Misalnyagerakan-gerakan senam yang diarahkan agar anak mampu mengangkat
kepalanya, tengkurap,dan duduk.Karena itu, gerakan senam pada bayi selalu
disesuaikan perkembanganmotoriknya.Contohnya, bayi usia 3 bulan mulai mengangkat-
angkat kakinya, lalu biasanyadibawa ke mulut, karena ia ingin tahu, seperti apa, sih,
rasanya kaki. Pada usia 3 bulan, inderayang mulai berkembang adalah indera perasa.
Dengan demikian, apa pun yang disentuhnya,bayi selalu ingin membawanya ke mulut.
Bayi juga mulai mengangkat-angkat kepalanya. Bahkan mulai bisa tengkurap. Sehingga
untuk gerakan-gerakan senam bayi disesuaikandengan fase tumbuh kembang bayi
(Departemenkesehatan RI, 2005)
Sebaiknya senam bayi ini dilakukan oleh ibu bayi. Dengan menggerakkan
anggotatubuh bayi, akan tercipta dialog antara ibu dan anak. Mempraktikkan
senam bayi bias menjadi salah satu sarana keterlibatan penuh orang tua dalam setiap
fase perkembangan anak.Interaksi maksimal itu juga semakin menyadarkan orang tua
bahwa setiap anak memilikikeunikan masing-masing.Semakin besar keterlibatan orang
tua terhadap tumbuh kembanganak, semakin besar pula kemampuan orang tua untuk

12
mengarahkan anak menjadi pribadiyang berkualitas dan penuh percaya diri(Walker,
Peter. 2010).

B. Aspek Fisiologis Terhadap Senam


Senam secara umum berisi keterampilan yang mengandung pola gerak yangkaya,
yang dalam pelaksanaannya sangat tergantung pada komponen-komponenfisik yang
disebutkan di atas. Meskipun pola gerak tadi sebenarnya sangat tidakterbatas, tetapi
para ahli sepaham bahwa dalam senam terdapat sedikitnya 7 polagerak yang sifatnya
sangat dominan, sehingga lajim disebut sebagai Pola GerakDominan (Dominant
Movement Patterns) (Russell, 1986; Schembry, 1983). Ketujuhpola gerak tersebut
adalah:
1. Pendaratan (landing)
2. Posisi statis (static position)
3. Lokomotor (locomotor)
4. Ayunan (Swing)
5. Putaran (Rotation)
6. Tolakan (Spring)
7. Ketinggian dan Layangan (Height and flight)

Jika dilihat dari ketujuh pola gerak dominan di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa komponen yang paling penting dalam senam adalah terutama kekuatan,
kecepatan dan power.Ketiga komponen ini, terkandung secara melekat
dalamhampir semua pola gerak dominan yang menjadi ciri khas penampilan
senam .

Kekuatan, misalnya diperlukan ketika pesenam melakukan pendaratan,


mencapaiposisi statis, melakukan gerak berpindah tempat secara cepat, dalam ayunan,
dandalam tolakan. Sedangkan kecepatan dan power, sumbangannya juga sangat
besaruntuk keberhasilan lokomotor, ayunan, putaran, dan tolakan untuk
menghasilkan layangan di ketinggian(Suwardini, F.2013).

13
Kekuatan dan kecepatan merupakan fungsi dari serabut otot cepat, yang lajim
disebutserabut otot merah atau dinamai juga sebagai fast-twitch fiber. Secara fisiologis
senampernapasan dengan menahan dan menekana napas di bawah perut
sambil bergerak menyebabkan keadaan hipoksik (kekurangan oksigen) pada paru,
berlanjut ke darah danberakhir pada seluruh sel jaringan tubuh, terutama pada sel-sel otot
yang aktif, sehingga akanmelatih dan merangsang seluruh sel tubuh melalui mekanisme
hipoksia agar tetap bertahandalam menghadapi kemiskinan akan oksigen. Sel adalah
satuan terkecil dari tubuh manusia.Secara biologis, kehidupan dan kesehatan manusia
tergantung pada kehidupan dan kesehatansel. Tetap bertahan dalam kemiskinan oksigen,
maka fungsi sel-sel menjadi semakin baikdalam keadaan oksigen normal.Dalam latihan
senam pernapasan, sel-sel itu dipuasakan darioksigen selama melakukan jurus yaitu 30-
45 detik. Dengan demikian dari sudut Ilmu Faaldapat dikemukakan bahwa manipulasi
oksigen yakni membuat sel-sel tubuh kekurangan akanoksigen adalah cara yang sangat
fisiologis untuk merangsang sel-sel tubuh meningkatkandirinya. Proses
fisiologi,aksidasar dari tiap otot adalah kontraksi(Edna, Sarah.2010).

BAB IV
JURNAL BABY GYM

ABSTRAK

Masa Bayi adalah masa keemasan (golden periode) dan masa kritis perkembangan seseorang.
Kebutuhan rangsangan guna meningkatkan kemajuan perkembangan,atau mengurangi
keterlambatan. Stimulawsi sentuhanmisalnya dengan senam bayi merupakan salah satu metode
meningkatkan perkembangan. Perkembangan adalah bertambah sempurnanya kemampuan,
ketrampilan, dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan motorik kasar, motorik
halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian yang dimiliki individu untuk
beradaptasi dengan lingkungannya. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pelaksanaan

14
senam bayi, mendeskripsikan perkembangan bayi, mengetahui hubungan senam bayi terhadap
perkembangan pada bayi.Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.Variabel
penelitian adalah pelaksanaan senam bayi dan perkembangan bayi.Populasi penelitian adalah
bayi yang berkunjung di RSIA Bunda Arif periode bulan April-Mei 2014 dengan rata-rata
kunjungan 30per bulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accindental sampling.
Jumlah sampel sebanyak 40 responden. Analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi
masing-masing variabel, sedangkan analisis bivariatnya menggunakan uji variable chi
square.Hasil Penelitianadalah sebagain besar responden melaksanakan senam bayi sebanyak
66.7%, Sebagian besar perkembangan bayi normal 70.8%. Ada hubungan antara pelaksanaan
senam bayi dengan perkembangan bayi dengan nilai p value 0.042 (p=<0.05), kemudian
besarnya contingency coefficient adalah 0.308 (rendah). Kesimpulan penelitian adalah ada
hubungan antara pelaksanaan senam bayi dengan perkembangan bayi RSIA Bunda Arif.

ABSTRACK
Infant period is the golden age (the golden period) and someone‘s critical development.
Needing for a stimulus to increase the progress of the development, or reduce delays. Stimulation
by touch an exsample baby gym is one method for increasing development. development is
increased imperfect ability, skill, and bodily functions are more complex in gross motor skills,
soft motor skill, speech and language, as well as socialization and independence of the individual
to adapt his environment. The object of research is to describe the implementation of a baby
gym, describing the development of the infants, knowing the correlation of the baby gym tothe
infants development. The research method was an analytic with cross sectional approach.
Variable research was the implementation og baby gym and the infants development . The
population was a baby who visited in RSIA Bunda Arif period April-May 2014 with an average
of 30 visits per month. The sampling technique used accindental sampling technique. The total
sample of 40 respondents. Univariate analysis to determine the frequency distribution of each
variable, The bivariat analysis used chi square test . Results are the majority of respondents heve
been doing baby gym as much as 66.7%, the majority respondent are a normal developmentas
much as 70.8%. There is a relationship between the implementation of the baby gym to the infant
development with p value 0.042 (p = <0.05), then the amount of the contingency coefficient is
0.308 (low). Conclusion of the study is that there is a correlation between the implementation of
the infant baby gym tothe infant development in RSIA bunda Arif.
Key word : baby gym, infant development.

1. LATAR BELAKANG

Anak merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai buah hati yang dapat
menjadi kebanggaan orang tua, dan sekaligus sebagai perhiasan dunia serta sebagai generasi
penerus bangsa. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan anak akan berujung pada kegagalan
membantu anak untuk menjadi mandiri, yang dapat menentukan masa depannya sendiri, dan
berarti gagal menyambung sebuah generasi. Sudah semestinya anak diberi ruang yang luas untuk
tumbuh dan berkembang sesuai dengan masa pertumbuhannya menuju kematangan dan
kemandirian (Heath&Bainbridge,2006). Masa bayi adalah masa keemasan (golden periode)
Sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan masa keemasan karena didalam masa
ini terdapat masa yang penting dalam proses tumbuh kembang seorang anak karena pada masa
ini perkembangan fisik, mental dan otak tumbuh dengan cepat. Menurut (R. Siregar, 2007).

15
Dikatakan masa kritis pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan masa
keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali
(Departemen Kesehatan 2009). Karena di dalam masa kritis penyakit mudah masuk kedalam
tubuh bayi, bayi harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar. Adaptasi tubuh
bayi terhadap lingkungan sekitar seperti suhu udara, kelembaban udara dan berbagai hal
disekitarnya akan mempengaruhi kesehatan bayi ( Rahmat, 2007 ). Tumbuh kembang pada bayi,
tidak terlepas dari konsep pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan fisik
dan peningkatan ukuran bagian tubuh dari seorang individu yang masing-masing berbeda,
sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya kemampuan, ketrampilan, dan fungsi
tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa,
serta sosialisasi dan kemandirian yang dimiliki individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya
(Potter&perry, 2005).
Perkembangan pada bayi dapat ditinjau dari empat aspek perkembangan, yaitu
kemampuan motorik kasar, motorik halus, personal sosial, dan bahasa. Kemampuan motorik
kasar adalah kemampuan untuk membuat gerakan yang melibatkan otot-otot besar dan
membentuk sikap tubuh seperti mengangkat kepala, sedangkan motorik halus kemampuan untuk
membuat gerkan lebih halus dan melibatkan keluwesan otot-otot kecil seperti untuk mengambil
benda kecil dengan jari-jari. Kemampuan personal adalah kemampuan bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya, misalnya tersenyum kepada ibu sedangkan kemampuan
bahasa adalah kemampuan dalam memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan (Desmita, 2008). Bayi yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan
akan membuat orang tua bayi merasa cemas dan khawatir sehingga mempengaruhi bagaimana
orangtua memenuhi kebutuhan bayinya, seperti ibu yang tidak mengajak bayinya berbicara dan
ibu yang tidak melatih tangan dan kakinya secara teratur pada waktu-waktu tertentu. Sehingga
bayi sulit berjalan dan bahasa yang kurang, kurangnya rangsangan yang diberikan kepada bayi
akan memperparah keterlambatan perkembangan pada bayi (Hurlock, 2002). Gangguan bicara
dan bahasa adalah salah satu keterlambatan perkembangan yang sering ditemukan pada anak.
Keterlambatan bicara adalah keluhan utama yang sering di keluhkan dan dicemaskan orang tua
kepada dokter. Gangguan ini semakin hari semakin meningkat. Beberapa laporan menyebutkan
angka kejadian gangguan dan bahasa berkisar 5-10 %. Gangguan bicara anak dapat disebabkan
karena kelainan organik yang mengganggu beberapa sistem tubuh seperti otak, pendengaran dan
fungsi motorik lainnya. (Widodo, 2013).
Stimulasi sentuhan di percaya sejak dahulu dapat memperbanyak manfaat bagi bayi
sehingga membantu mengoptimalkan tumbuh kembang bayi, termasuk dalam bayi yang dalam
proses kehamilan dan kelahirannya mempunyai factor-faktor resiko yang dapat mengganggu
perkembangan.rangsangan atau stimulasi tersebut juga dapat meningkatkan ikatan emosional
antara orang tua dan bayinya. Stimualsi sentuhan itu dapat berupa rangsangan kasih sayang,
perhatian, suara, pandangan mata dan pijatan (Heath & Bainbridge,2006). Awalnya senam bayi
diterapkan sebagai salah satu cara rehabilitasi bagi bayi-bayi yang mengalami kelainan
pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya bayi yang terancam menderita kelumpuhan dapat
dicegah dengan latihan senam sejak bayi. Tapi dalam perkembangannya, senam bayi diperluas
dan diterapkan sebagai latihan untuk membantu stimulasipertumbuhan perkembangan system
syaraf dan motorik bayi-bayi yang sehat dan normal (Pipijojo,2013). Melalui senam bayi,
kedekatan (bonding) antara ibu dan si kecil akan semakin kuat. Manfaat yang bisa didapat
dengan senam bayi. Seperti, memberikan stimulasi untuk fase perkembangan sesuai usia &

16
kemampuannya, mengoptimalkan keterampilan motorik kasar, meningkatkan koordinasi,
konsentrasi & keseimbangan gerak tubuh dan meningkatkan kekuatan fisik bayi (Sarah,2010)
Senam dilakukan pada saat bayi dalam keadaan sehat, jangan melakukan senam jika bayi dalam
keadaan lapar, selesai makan atau baru bangun tidur, menggunakan kata-kata berulang dan
gerakan berulang setiap melakukan aktivitas agar bayi mudah memahami gerakan senam, senam
bayi dapat dilakukan dua kali dalam satu hari atau kapanpun jika orang tua dan bayi siap
(Amendi Nasution,2013).
Senam bayi dapat dilakukan oleh orang tua ataupun orang terdekat bayi, namun
sebaiknya dilakukan oleh ibunya, karena bayi sudah terbiasa dengan sentuhan ibunya. Dapat juga
dilakukan oleh tenaga ahli ataupun fisioterapis, tetapi bayi merasa tegang atau kaget karena yang
melakukan merupakan orang yang asing bagi bayi (Nunik,2007). Pada bulan November sampai
Desember tahun 2010 kunjungan pasien yang melakukan Baby SPA yaitu 80 pasien, pada bulan
januari sampai desember tahun 2011 yaitu 380 pasien, pada tahun 2012 terdapat 423 pasien yang
mengikuti Baby SPA, pada tahun 2013 terdapat 502 pasien.Bayi yang mengikuti Baby SPA
umur 0 sampai 12 bulan yaitu 50 %, anak umur 1 sampai 2 tahun yaitu 25%, dan anak yang
berumur >2 tahun yang khusus maupun normal yaitu 25%.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum penelitian adalah mengetahui hubungan senam bayi terhadap pertumbuhan
dan perkembangan pada bayi di Rumah Sakit Bunda Arif Purwokerto.Tujuan khusus penelitian
adalah mendeskripsikan pelaksanaan senam bayi di RSIA Bunda Arif Purwokerto,
mendeskripsikan perkembangan bayi di RSIA Bunda Arif Purwokerto, mengetahui tingkat
kekuatan hubungan pelaksanaan senam bayi dengan perkembangan bayi.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini termasuk penelitian analitik dengan study korelasi dengan pendekatan
cross sectional.Variabel penelitian adalah variable independen terdiri dari pelaksanaan senam
bayi. Variabel dependen terdiri dari variable perkembangan. Cara pengumpulan data yang
dilakukan dengan menggunakan lembar observassi untuk variable pelaksanaan senam bayi dan
variable pertumbuhan. Variabel perkembangan dilakukan menggunakan kuesioner DDST yang
sudah baku. Populasi penelitian ini adalah bayi yang berkunjung di RSIA Bunda Arif peride
bulan April-Mei 2014 dengan rata-rata kunjungan 30 per bulan. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik accindental sampling. Jumlah sampel berdasarkan rumus slovin sebanyak
40 responden. Analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel,
sedangkan analisis bivariatnya menggunakan uji variable chi square.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Univariat
1. Gambaran Responden berdasarkan pelaksanaan senam bayi
Senam bayi merupakan kegiatan dalam rangka mengoptimalkan perkembangan bayi
melalui gerakan-gerakan khusus atau permainan yang bertujuan menstimulus perkembangan
bayi. Senam bayi dapat melancarkan peredaran darah, membuat bayi merasa lebih segar dan
bugar. Ditunjukkan bahwa mayoritas bayi yang berkunjung ke RSIA Bunda Arif melaksanakan
senam bayi yaitu sebesar 66.7%. Bayi yang melaksanakan senam bayi akan belajar bagaimana

17
mengkoordinasikan otot dan sendi pergerakan sebagai persiapan dalam perkembangan duduk,
berdiri dan berjalan. Gerakan senam bayi akan mendorong intelegensi yang kompleks karena
gerakan-gerakannya menggunakan rangsang multimodal Yaitu vestibular kinestetik
(pendengaran, visual, dan taktil). Rangsangan taktil ini adalah rangsang sensori yang paling
berkembang bagi bayi karena sudah ada sejak dalam kandungan, dalam bentuk usapan atau
sentuhan. Gerakan senam bayi juga dilakukan sesuai dengan usia sehingga memperoleh hasil
yang optimal.Terdapat tiga tahapan perkembangan yang harus diperhatikan yaitu: 1) Tahap
pertama usia 3-6 bulan, 2) Tahap kedua usia 6-9 bulan, 3) Tahap ketiga usia 9-12 bulan.Pada
usia 3 bulan, bayi tidur telentang dan menggerakkan lengan ke atas, ke samping, dan menyilang,
untuk menguatkan otot lengan atas serta sendi bahu. Sementara untuk menguatkan tungkai atas
dan sendi panggul, tekuk tungkai bayi ke arah perut dengan gerakan mengayuh dan memutar.
2. Gambaran responden berdasarkan tingkat perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuh Perkembangan dari
yang sederhana ke yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan. Perkembangna bayi dipengaruhi oleh factor genetik, lingkungan
internal seperti : hormone, emosi. Lingkungan eksternal seperti simulasi, belajar, stress. Senam
bayi merupakan salah satu tindakan simulasi. Ditunjukkan bahwa mayoritas perkembangan
responden adalah normal 70.8%. Perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi
organ/individu, seperti perkembangan emosi, intelektual, kemampuan motorik halus, motorik
kasar, bahasa, dan personal sosial sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Adriana, 2011).
Penilaian perkembangan anak perlu dilakukan untuk menemukan apakah perkembangan anak
sudah sesuai normal atau belum. Penilaian perkembangan pada anak salah satunya dapat
menggunakan DenverDevelopmental Skrinning Test (DDST).

Analisis Bivariat

Pelaksanaan Senam Bayi ditunjukan bahwa responden yang melaksanakan senam bayi
memiliki perkembangan normal lebih banyak 81.3% dibandingkan dengan responden dengan
perkembangan curiga. Responden yang tidak melaksanakan senam bayi mengalami
perkembangan sama yaitu curiga 50% dan normal 50%.Hasil tabulasi silang tersebut diuji
menggunakan uji statistik chi squaredengan nilai p-value sebesar 0.42 (p= < 0.05) artinya Ho
ditolak, artinya ada hubungan antara pelaksanaan senam bayi dengan perkembangan bayi di
RSIA Bunda Arif. Bayi yang melakukan senam bayi mayoritas mengalami perkembangan yang
normal, hal ini karena bayi dilakukan stimulasi yang secara rutin dengan usapan yang lembut dan
gerakan-gerakan yang dapat mendorong peningkatan intelegensi secara kompleks. Usapan dan
gerakan ini adalah senam bayi. Manfaat senam bayi dalam Masadini(2012) adalah 1).
Menguatkan otot-otot dan persendian. 2).Meningkatkan perkembangan motorik. 3).
Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh. 4). Meningkatkan koordinasi dan
keseimbangan. 5).Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan fungsi tubuh. 6). Meningkatkan
kewaspadaan. 7). Memperlancar peredaran darah dan memperkuat jantung. 8).Memudahkan
orangtua mendeteksi secara dini adanya gangguan atau hambatan pertumbuhan dan
perkembangan. 9). Meningkatkan kemampuan bayi merespon rangsang dari lingkungan. 10).
Memberi kesempatan kepada bayi untuk bereksplorasi dengan bagian tubuhnya sendiri

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Baby Gym (senam bayi) disusun dengan mengacu kepada pengetahuan
modernkinesiologi (Ilmu Syaraf Motorik).Senam ini menunjang perkembangan
gerakan yangnormal dan memberikan banyak kegembiraan bagi para orang tua dan
anak.Senam juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengenali dirinya sendiri

19
dalamperkembangan yang normal dan dalam pola sikap normal yang sedang berkembang
jugaperkembangan otot yang terkait.

B. Saran
Baby Gym atau Senam bayi sebaiknya dilakukan ketika bayi berumur 3 bulan ke
atas,setelah kepala bayi mulai kuat. Saat usia bayi belum mencapai 3 bulan, gerakan-
gerakanyang dilakukan bayi lebih kepada gerakan refleks.Gerakan pada senam bayi tidak
boleh dipaksakan.Sebaiknya, senam dilakukan oleh orangyang sudah dikenal bayi.Akan
lebih baik jika dilakukan oleh ibunya.Pelaksanaan senam bayi jauh lebih mudah karena
bayi terbiasa dengan berbagai sentuhan yang dilakukan ibu terhadap bayinya.Secara
psikologis, hal tersebut juga menjadi saranakedekatan antara anak dan ibu.

20

Anda mungkin juga menyukai