Anda di halaman 1dari 9

BerkasOkupasi

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan :


No Berkas :
No RekamMedis :

Data Administrasi
Tanggal:12-02-2019 di isi oleh Nama : Sitti Hikmaniar Husrani,S. Ked. NPM/NIP: 111 2016 2130

Nama Ny. R

Alamat Jl. Pampang IV

Umur 43 Tahun Tempat/tanggal lahir : Ujung Pandang, 21 Maret 1975


Kedudukan dalam
Ibu 2 orang anak
keluarga
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan terakhir SMA

Pekerjaan Petugas (basah) Instalasi Laundry RS Ibnu Sina Makassar

Status perkawinan Kawin

Kedatangan yang ke -
Telah diobati Sudah
sebelumnya
Alergi obat -

Sistem pembayaran BPJS

Data Pelayanan

I. ANAMNESIS

A. Alasankedatangan/keluhanutama
Gatal dan kemerahan pada kedua tangan

B. Keluhan lain /tambahan


-

C.Riwayatperjalananpenyakitsekarang:
Pasien wanita usia 43 tahun dengan keluhan utama gatal dan kemerahan pada kedua tangan
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan awalnya hanya berupa rasa gatal, namun beberapa jam kemudian diikuti
dengan ruam kemerahan. Selain itu pasien juga merasa perih pada tangan karena luka akibat garukan.
Keluhan-keluhan tersebut sudah seringkali berulang, dan muncul terutama setelah menggunakan sarung
tangan lateks saat bekerja di instalasi laundry rumah sakit.

D.Riwayatpenyakitkeluarga:
Terdapat riwayat alergi pada orangtua pasien (ibu).

E. Riwayatpenyakitdahulu:
Pasien memiliki riwayat penyakit dengan keluhan yang sama, dan telah seringkali berulang.
Telah diobati dan sembuh, namun kembali muncul apabila pasien menggunakan sarung tangan lateks di
tempat kerjanya.

F. RiwayatSosioekonomidankebiasaan
Pasien merupakan seorang ibu dari 2 orang anak, suaminya bekerja sebagai Pegawai.
Kebutuhan sehari-hari tercukupi, tinggal di rumah milik sendiri.
Anamnesis Okupasi

1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan
tersebut

Jenispekerjaan bahan/material tempatkerja (perusahaan) Masa kerja


yang digunakan (dalam bulan / tahun)

Petugas (Basah) Sarung tangan Instalasi Laundry 20 Tahun


Lateks, Bahan kimia RSIbnusina
laundry (alkali,
detergen, emulsifer,
oksigen bleach,
softener).

2. Uraian tugas/pekerjaan
Pasien adalah seorang petugas di instalasi Laundry RS Ibnu sina Makassar dengan jam kerja
mulai pukul 08.00-14.00 wita atau sekitar 6 jam per hari.

Uraian Tugas Rutin


Jam 05.00-05.30 : Bangun, Solat Subuh
Jam 05.30-07.30 :Kegiatan rumah tangga
Jam 07.30-07.45 : Berangkat ke tempat kerja
Jam 08.00-10.00 : Penerimaan linen kotor
Jam 10.00-11.00 : Pemilahan linen infeksius dan non infeksius
Jam 11-00-13.00 : Proses pencucian linen
Jam 13.00-14.00 : Proses pengeringan linen
Jam 14.00-14.15 : Pulang ke rumah
Jam 14.15-21.00 : Kegiatan rumah tangga
Jam 21.00-05.00 : Istirahat

Jam 05.00-05.30 : Jam 05.30-07.30 : Jam 07.30-07.45 : Jam 08.00-10.00 :


Bangun, Solat Kegiatan rumah Berangkat ke Penerimaan linen
Subuh tangga tempat kerja kotor

Jam 10.00-11.00 :
Jam 13.00-14.00 : Jam 11-00-13.00 :
Jam 14.00-14.15 : Pemilahan linen
Proses Proses pencucian
Pulang ke rumah infeksius dan non
pengeringan linen linen
infeksius

Jam 14.15-21.00 :
Jam 21.00-05.00 :
Kegiatan rumah
Istirahat
tangga
3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada lingkungan
kerja

Bahaya Potensial Gangguan Risiko


Urutan
kesehatan yang kecelakaan
kegiatan Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psiko mungkin kerja
Berangkat ke Bakteri, Posisi duduk
Asap Stress
tempat kerja Tertabrak, virus, yang salah Infeksi saluran Kecelakaan lalu
kendaraan akibat
(dengan sepeda getaran parasit, saat napas, myalgia lintas
bermotor kemacetan
motor) jamur berkendara

Posisi Penyakit infeksi


Bakteri,
mengangkat Stress (TBS, ISPA,
Penerimaan virus, Terpeleset,
Cahaya Debu tumpukan akibat Hepatitis, dll),
linen kotor parasit, fraktur
linen dengan beban kerja dermatitis kontak,
jamur
membungkuk LBP, myalgia

Posisi Stress Penyakit infeksi


Pemisahan Bakteri,
membungkuk akibat (TBS, ISPA, Tertusuk benda
linen infeksius virus,
Cahaya Debu saat beban kerja, Hepatitis, dll), tajam yang
dan non- parasit,
memisahkan cemas dermatitis kontak, tertinggal
infeksius jamur
linen terinfeksi LBP, myalgia

Bahan kimia Penyakit infeksi


laundry: (TBS, ISPA,
Getaran, Posisi
alkali, Bakteri, Stress jika Hepatitis, dll),
Proses bising, membungkuk
detergen, virus, ada noda dermatitis kontak,
pencucian suhu, saat Tersengat listrik
emulsifer, parasit, yang sulit LBP, myalgia,
linen cahaya, mengecek
oksigen jamur hilang Noice induce
listrik noda
bleach, hearing loss, heat
softener, dll stroke, dll

Getaran, Posisi dermatitis kontak,


Proses bising, membungkuk Stress LBP, myalgia,
Sour,
pengeringan suhu, saat akibat Noice induce Tersengat listrik
penetral
linen cahaya, memindahka beban kerja hearing loss, heat
listrik n linen stroke, dll

4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Pasien merupakan petugas laundry RSIbnusina Makassar (bagian basah) yang
bertanggungjawab atas proses pencucian linen mulai tahap penerimaan hingga pengeringan. Dalam
tugasnya tersebut, pasien diwajibkan menggunakan alat pelindung diri, salah satunya sarung tangan
lateks.
Gejala-gejala yang terjadi yaitu tangan terasa gatal dan kemerahan disadari pasien selalu muncul
sekitar 24 jam setelah ia menggunakan sarung tangan lateks tersebut. Gejala tersebut membaik apabila
pasien telah mengonsumsi obat CTM, namun akan berulang apabila ia menggunakan sarung tangan
lateks kembali. Gejala tidak muncul apabila pasien tidak menggunakan sarung tangan lateks.
Oleh karena hal di atas, terkadang pasien merasa malas untuk menggunakan sarung tangan
lateks dan memilih bekerja tanpa APD tersebut, namun ia rutin melakukan cuci tangan dalam proses
pekerjaannya.
5. Body Discomfort Map:

Tanda pada gambar area yang


dirasakan :
Kesemutan = x x x
Pegal-pegal = / / / / /
Baal =vvv
Nyeri = ////////
Gatal =
II. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital
a. Nadi: : 80x/menit c. Tekanan Darah (duduk) : 130/90 mmHg
b. Pernafasan : 20x/menit d. Suhu Badan : 37oC

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 153 cmBerat Badan :50 Kg c IMT = 21,36 kg/m2
b. Lingkar perut : - cm d. Bentuk badan : Astenikus Atletikus  Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangan


a.Kesadaran :  Compos Mentis Kesadaranmenurun
b.Tampakkesakitan: Tidak Ya
c. Gangguan saat berjalan:  Tidak Ya

4. KelenjarGetahBening jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi


a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata mata kanan mata-kiri


a. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial Normal Buta Warna Parsial
ButaWarna Total ButaWarna Total
b. Kelopak Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
c. Konjungtiva  Normal Hiperemis Sekret  Normal Hiperemis Sekret
Pucat Pterigium Pucat Pterigium
d.Kesegarisan / gerak bola mata  Normal Strabismus  Normal Strabismus
e. Sklera  Normal Ikterik  Normal Ikterik
f. Lensamata Tidakkeruh Keruh Tidakkeruh Keruh
g. Bulu Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

h. Penglihatan 3 dimensi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

i. Visus mata : tanpa koreksi: -


Dengan koreksi:

6.TelingaTelinga kanan Telinga kiri


a. Daun Telinga  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
- Serumen Tidakada Ada serumen Tidakada Ada serumen
Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)
c. Membrana Timpani Intak Tidakintak Intak Tidakintak
lainnya…… lainnyasulitdinilai
d. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
e. Test GarputalaRinne Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
f. Weber
g. Swabach
h. Lain – lain ……….

7. Hidung

a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal


b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem warna merah lubang hidung normal
d. Nyeri Ketok Sinus maksilar Normal Nyeritekanpositif di ……..
e. Penciuman : normal

8. Gigi danGusi
9. Tenggorokan
a. Pharynx  Normal Hiperemis Granulasi

b. Tonsil : Kanan : To T1 T2 T3 Kiri : To T1 T2 T3


Ukuran Normal □ Hiperemis Normal □Hiperemi

c. Palatum Normal Tidak Normal


d. Lain- lain

10. Leher Keterangan


a. Gerakan leher  Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
c. PulsasiCarotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis  Normal Tidak Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Lain-lain : …..
Spurling test : tidak ada kelainan

11. Dada Keterangan


a. Bentuk  Simetris Asimetris
b. Mammae  Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran
Letak
Konsistensi
c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung Keterangan


a. Palpasi  Normal Tidak Normal
Kanan Kiri

b. Perkusi  Sonor Redup Hipersonor  Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis :  Normal Tidak Normal , sebutkan .............


Batas Jantung : Normal TidakNormal ,sebutkan ………

c. Auskultasi : - bunyi napas  Vesikular Bronchovesikular  Vesikular Bronchovesikular


- Bunyi Napas Takada RonkhiWheezing Takada RonkhiWheezing memanjang
tambahan

- BunyiJantung  Normal Tidak Normal Sebutkan ....

13. Abdomen Keterangan


a. Inspeksi  Normal Tidak Normal
b. Perkusi  Timpani Redup
c. Auskultasi: BisingUsus  Normal Tidak Normal
d. Hati  Normal Teraba…….jbpx ……jbac
e. Limpa  Normal Terabashoeffne …..

Kanan; Normal Kiri : Normal


f. Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal

Kanan; Normal Kiri : Normal


g. Ballotement Tidak Normal Tidak Normal

Kanan;  Normal Kiri :  Normal


h. Nyericosto vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal

14. Genitourinaria
a. KandungKemih Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal
c Genitalia Eksternal Normal Tidak Normal
d. Prostat (khususPria) Normal Tidak Normal

Kanan Kiri
15a.Tulang / sendi Ekstremitas atas
- Gerakan  Normal Tidak normal  Normal Tidak normal
- Tulang  Normal Tidak normal  Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidakada Ada Tidakada Ada
- Varises Tidakada Ada Tidakada Ada
- Kekuatanotot 5/5/5/5 5/5/5/5
- vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- kelainan Kuku jari Tidakada Ada
Tidakada Ada
PemeriksaanKhusus :
Tes Range of Motion : (+)

Kanan Kiri
15b.Tulang / Sendi Ekstremitas bawah
- Gerakan  Normal Tidak normal  Normal Tidak normal
- Kekuatanotot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang  Normal Tidak normal  Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidakada Ada Tidakada Ada
- Varises Tidakada Ada Tidakada Ada
- vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- kelainan Kuku jari Tidakada Ada Tidakada Ada

Pemeriksaankhusus:
Tes Range of Motion: (+)
Tes Strength: a. Heel walking: (+) b. Toe walking: (+) c. Resistes great toe dorsoflexion: (+)
Tes Patrick: (+)
Tes Kontra patrick : (+)

15c. Ototmotoric
1. Trofi  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
2. Tonus  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :
(Fsmotorik) Tidakada
tic ataxia..

16. Refleks kanan kiri


a. Refleks Fisiologis patella,  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal
lainnya .........
b RefleksPatologis: Babinsky negatif Positifnegatif Positif
lainnya ………

d. Knee jerk/ankle jerk: (+)


e. Straight leg raise: (+)

17. Kulit Efloresensi dan Lokasi nya


a. Kulit Normal Tidak Normal
b. SelaputLendir  Normal Tidak Normal
c. Kuku  Normal Tidak Normal
d. Lain – lain ………

18. Status Lokalis:


- Lokasi: telapak dan Jari-jari kedua tangan
- Effloresensi:
Makulaeritema, bentukbulat, diameter 1 cm,
jumlahmultipel, batastegas,
distribusiterbataspada telapak dan jari-jari
kedua tangan.Di atasefloresensi primer
terdapatefloresensisekunderberupaerosieritema
akibatgarukanpasien.

Gambarlokasikelainankulit

III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:


Seorang pasien wanita, usia 32 tahun, bekerja sebagai pekerja basah di instalasi laundry RS
IbnusinaMakassar, datang dengan keluhan utama gatal dan kemerahan pada kedua tangan yang
berulang tiap setelah menggunakan sarung tangan lateks saat bekerja. Keluhan ini tidak muncul apabila
pasien tidak menggunakan sarung tangan lateks.
Dari hasil pemeriksaan fisis generalis tidak ditemukan kelainan bermakna, pasien secara umum
sehat. Dari hasil pemeriksaan fisis lokalis ditemukan lesi pada kulit kedua tangan dengan effloresensi
berupa Makulaeritema, bentukbulat, diameter 1 cm, jumlahmultipel, batastegas, distribusiterbataspada
telapak dan jari-jari kedua tangan.Di atasefloresensi primer
terdapatefloresensisekunderberupaerosieritemaakibatgarukanpasien.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

V. DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis Kontak Alergi et causa Lateks

VI. DIAGNOSIS DIFERENSI


Dermatitis Kontak Iritan
Dermatitis Kontak Alergi et causa Alergen Lainnya

VII. DIAGNOSIS OKUPASI:


Langkah Diagnosis Pertama
1. Diagnosis Klinis Dermatitis Kontak Alergi e.c. Lateks
Dasar diagnosis (anamnesis, Seorang pasien wanita, usia 43 tahun, bekerja sebagai pekerja
pemeriksaan fisik, basah di instalasi laundry RS Ibnusina, datang dengan keluhan utama
pemeriksaan penunjang, gatal dan kemerahan pada kedua tangan yang berulang tiap setelah
body map, brief survey) menggunakan sarung tangan lateks saat bekerja. Keluhan ini tidak
muncul apabila pasien tidak menggunakan sarung tangan lateks.
Keluhan lain yang dirasakan berupa bersin-bersin dan mata berair.
Dari hasil pemeriksaan fisis generalis tidak ditemukan kelainan
bermakna, pasien secara umum sehat. Dari hasil pemeriksaan fisis
lokalis ditemukan lesi pada kulit kedua tangan dengan effloresensi
berupa Makulaeritema, bentukbulat, diameter 1 cm, jumlahmultipel,
batastegas, distribusiterbataspada telapak dan jari-jari kedua tangan.Di
atasefloresensi primer
terdapatefloresensisekunderberupaerosieritemaakibatgarukanpasien.
2. Pajanan di tempat kerja
Fisik Cahaya, bising, getaran, listrik, suhu
Kimia alkali, detergen, emulsifer, oksigen bleach, softener, dll
Biologi Bakteri, virus, parasit, jamur
Ergonomi Posisi tubuh saat melakukan pekerjaan
Psikososial Stress akibat beban kerja
3 . Evidence Based Dermatitis Kontak Alergi e.c. Lateks merupakan penyakit yang
cukup umum ditemukan pada pekerja di bidang kesehatan, termasuk di
dalamnya petugas laundry rumah sakit.
Berdasarkan publikasi ilmiah oleh Nursecha, Rachmat Andy dkk.
(2013) dalam penelitian berjudul “Hubungan antara Frekuensi
Penggunaan Sarung Tangan Lateks dengan Kejadian Dermatitis Kontak
Akbat Kerja pada Tenaga Kesehatan di RSUD Sukoharjo”, dapat
disimpulkan bahwa kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada petugas
kesehatan meningkat seiring frekuensi penggunaan sarung tangan
lateks yang lebih tinggi.
Berikutnya, data yang telah dipublikasikan oleh Ansell Healthcare
Products LLC (2014) dalam guideline berjudul “Understanding Latex
Allergy in Healthcare Setting”, menyebutkan bahwa semenjak
diterapkannya Universal Glove Precaution pada 1980, angka kejadian
dermatitis kontak alergi lateks terus meningkat sehubungan dengan
tingginya paparan zat tersebut dengan tenaga kesehatan di lapangan.
Data prevalensi yang dihimpun dari berbagai sumber menunjukkan nilai
bervariasi mulai 0,16 – 17 %. Nilai ini sekitar 1% lebih tinggi jika
dibandingkan dengan prevalensi pada populasi secara umum.
Dari dua referensi di atas, dapat disimpulkan bahwa tenaga
kesehatan, termasuk petugas laundry rumah sakit memiliki
kemungkinan lebih tinggi dibanding populasi umum untuk menderita
dermatitis kontak alergi et causa lateks akibat paparan yang lebih tinggi
terhadap zat allergen terkait yaitu lateks.
4. Apakahpajanancukup Ya
Masa kerja 20 Tahun
Jumlah jam terpajan/ hari 6 jam/hari
Pemakaian APD Sarung tangan lateks sebagai penyebab alergi
Konsentrasi pajanan Sulit dinilai
5. Faktor individu yg Riwayat alergi dalam keluarga (ibu)
berpengaruh thd timbulnya
diagnosis klinis
6 . Apa terpajan bahaya Tidak ada.
potensial yang sama spt di
langkah 3 luar tempat
kerja?
7 . Diagnosis Okupasi Dermatitis Kontak Alergi e.c. Lateks (Penyakit Akibat Kerja)

VIII. KATEGORI KESEHATAN


Kesehatancukupbaikdengankelainan yang dapatdipulihkandengan catatan faktor alergen dapat dihindari.

IX. PROGNOSIS
1. klinik : ad vitam : Bonam
adsanasionam : Bonam
adfungsionam : Bonam
2.Okupasi (bilaada d/ okupasi): Dubia ad Bonam

X. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN


Target Hasil yang
Jenispermasalahan RencanaTindakan
No waktu diharapkan
a. Terapi Medikamentosa
 Cetirizine 10mg/24 jam/oral
 Dexamethasone 0,5mg/8 jam/oral
 Betametason Zalf/12jam/ue
b. Terapi Non-Medikamentosa
 Menghindari paparan dengan alergen (lateks)
Dermatitis Kontak  Menjaga higien diri dan lingkungan kerja
1 Alergi et causa c. Terapi Okupasi
Lateks
 Eliminasi: Menghindari paparan dengan semua bahan
yang mengandung lateks.
 Subsitusi:menggunakan sarung tangan dengan
bahan lain non-lateks.
 Isolasi: sulit dilakukan
 Alatpelindungdiri (APD) :Selain sarung tangan,
masker juga wajib digunakan untuk menghindari
paparan lateks lewat inhalasi.

Persetujuan Pembimbing
Pembimbing :Dr. dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK
TandaTangan:

NamaJelas: Sitti Hikmaniar Husrani,S.Ked


Tanggal:

Anda mungkin juga menyukai