Anda di halaman 1dari 3

KEBIJAKAN GURU DI INDONESIA

Dasar-Dasar Kebijakan Guru di Indonesia adalah:

a. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, alinea IV


b. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
c. PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru (kemudian diubah menjadi PP No. 19 Tahun 2019)
Undang-undang dan kebijakan tentang Guru baru dirumuskan ketika masa
pemerintahan SBY. UU Guru dan Dosen terdiri atas 84 pasal denan bagian-bagian sebagai
berikut.
1. Pasal-pasal yang membahas tentang penjelasan umum terdiri atas 7 pasal.
2. Pasal-pasal tentang guru 37 pasal.
3. Pasal-pasal tentang dosen terdiri atas 32 pasal.
4. Pasal-pasal yang membahas tentang sanksi ada 3 pasal.
5. Pasal tentang Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup 5 pasal.

Di dalam UU No. 14 Tahu 2005 tentang Guru dan Dosen dapat diketahui beberapa hal berikut.

A. Guru

Guru adalah pendidik profesional dengna tuugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Kemudian dalam pasal 8 Bab IV, guru diwajibkan memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang
pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan
pendidikan formal di tempat penugasan.kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan
tinggi program sarjana atau program diploma empat.

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus


dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi 4 kompetensi, yaitu

1) Kompetensi Paedagogik yaitu kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,


perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembanagn peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
2) Kompetensi Kepribadian adalah keampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teadan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
3) Kompetensi profesional adalah peguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
4) Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar.

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikat
pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai
tenaga profesional. Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan pemerintah.
Sertifikasi guru diakukan melalui dua jalur, yaitu:

a. Jalur portofolio yaitu melalui penilaian dan verifikasi terhadap kumpulan berkas yang
mencerminkan kompetensi guru.
b. Jalur pendidikan, yang dibagi menjadi jalur PPG (Pelatihan Profesi Guru) dan jalur
PLPG. Jalur PPG untuk pra jabatan dan PLPG untu pendidikan guru daam jabatan.

B. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Guru


Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menegah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan
peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.
Selain itu, kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan melaksanakan sistem
pendidikan nasional, dan mewujudkan ujuan pendidikan nasional, yaitu:
“Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.

C. Hak dan Kewajiban Guru


Dalam melaksanakan tugs keprofesionalan, guru berhak:
a. Hak memperoleh penghasilan
b. Hak mendapat promosi dan peghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
c. Hak memperoleh perlindungan dakam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual
d. Hak memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas
e. Hak memiliki kebebasan berserikat atau berorganisasi
f. Hak memperoleh pelatihan dan pengebangan profesi dalam bidangnya, dan seterusnya
yang termuat dalam UU No. 14 Tahun 2005.

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan guru berkewajiban:

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta


menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika.
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai