PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran PKn, khususnya pada jenjang pendidikan dasar, sekolah
semestinya dikembangkan sebagai tatanan sosial yang kondusif. Bagai tumbuh kembangnya
berbagai fasilitas pribadi peserta didik. Sekolah sebagai bagian integrate dari masyarakat.
Perlu dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang
hayat. Keteladanan membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Maka matapelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan
karakter warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Melalui PKn
sekolah perl u dikembangkan sebagai pusat pengembangan wawasan, sikap dan
keterampilan hidup dalam kehidupan demokratis.
III. PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaan ( civic education ) atau civics memiliki banyak pengertian dan
istilah.
a. Muhammad Numan Soemantri merumuskan pengertian civics sebagai ilmu
kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan manusia dalam
perkumpulan – perkumpulan yang terorganisasi ( organisasi social, ekonomi, politik ),
individu dengan negara. Jauh sebelum itu, Edmonson ( 1958 ) menyatakan bahwa makna
civics selalu mendefinisikan sebagai sebuah studi tentang pemerintahan dan kewarganegaraan
yang terkait dengan kewajiban, hak, dan hak – hak istimewa Negara.
Pengertian ini menunjukan bahwa civics merupakan cabang dari ilmu politik, sebagaimana
tertuang dalam Dictionary of Education.
b. Zamroni berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi
yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak
demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada genersi baru kesadaran bahwa
demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang menjamin hak – hak warga masyarakat.
Demokrasi adalah suatu learning process yang tidak dapat begitu saja meniru dari
masarakat lain. Kelangsungan demokrasi tergantung pada kemampuan mentransformasikan
nilai – nilai demokrasi. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan
perilaku politik sehingga yang bersangkutan memliki political knowledge, awareness,
attitude, political participation serta kemampuan mengambilkeputusan politik secara rasional
menguntungkan bagi dirinya juga bagi masyarakat dan bangsa.
2. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan Moral Pancasila akan dilihat dari segi yang keseluruhannya
menjadi ciri khusus pendidikan moral pancasila. Dalam hal ini pendidikan tidak terlepas dari
proses interaksi belajar, karena pendidikan akan tercapai apabila ada interaksi yang baik
antara siswa dengan guru di kelas.
Masalah dan ruang lingkup pembelajaran PMP meliputi :
1. Materi : terdiri dari P4 UUD 1945 dan GBHN serta ditambah dengan fakta – fakta sejarah
perjuangan bangsa Indonesia
2. Metodologi : dari sarana penajian PMP
3. Cara – cara melakukan evaluasi terhadap PMP.
DAFTAR PUSTAKA
.Darmadi,Hamid.PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGAAN.Bandung:ALFABETA.
2010
TIM ICCE UIN JAKARTA.DEMOKRASI,HAM DAN MASYARAKAT
MADANI.Jakarta:PRENADA MEDIA.2005