Anda di halaman 1dari 20

Lampiran 1

PROPOSAL
KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
Stimulasi Persepsi Halusinasi

Dosen Pembimbing:

Hadi Abdillah, S.Kep. MMRS

Oleh :

1. Abdurahman Sholeh Syufa’at 1541111022


2. Ardi Novia 1541111012
3. Aji Pangestu Ramdani 1541111023
4. Novangga 1541111015
5. Ramadhan 1541111038
6. Rita Sugiarto 1541111018
7. Ridzwan Purnama 1541111016
8. Yohan Nugraha 1541111017
9. Ujang Aang 1441111049
10. Dyar Anggraeni 1441111003

PROGRAM STUDI DIII KEPRAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


2018
Lampiran 1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan Proposal Pengajuan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok ini.

Proposal Pengajuan Kegiatan Terapi Aktivitas kelompok ini dibuat guna


diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengadakan kegiatan terapi aktivitas
kelompok (TAK) di Ruang Kemuning RSUD.R.Syamsudin, SH. Terlepas dari itu
semua kami ini telah menyusun proposal ini secara maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan kelemahan dalam pembuatan proposal ini. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima sumbang kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penyusunan proposal terapi aktivitas kelompok ini. Akhir kata, saya
berharap Allah SWT berkenan membalas semua kebaikan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan proposal ini.

Sukabumi, 05 Maret 2018

Penyusum
Lampiran 1

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK BERFOKUS PADA

STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

A. Latar Belakang
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok
untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal. Sedangkan
TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama
yang bertujuan untuk memberikan motivasi kemajuan fungsi psikolog hingga terjadi
identifikasi diri yang baru, menghilangkan rasa isolasi diri, meningkatkan kepercayaan
diri serta bertambahnya pengetahuan tentang berbagai cara pemecahan masalah dalam
kehidupan individu.
Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok stimulasi persepsi menurut
Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah terapi yang bertujuan untuk membantu klien
yang mengalami kemunduran orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya
memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi serta mengurangi perilaku
maladaptive. Pengertian yang lain menurut Keliat dan Akemat (2005), TAK stimulasi
persepsi adalah terapi yang menggunakan aktifitas sebagai stimulus dan terkait dengan
pengalaman dan/atau kehidupan untuk mendiskusikan dalam kelompok. Sedangkan
halusinasi dapat di definisikan sebagai terganggunya persepsi sensori seseorang,
dimana tidak terdapat stimulus.
Berdasarkan laporan tahunan pelayanan kesehatan jiwa Dinas Kesehatan Kota
Sukabumi periode Maret 2017 terdapat 2.105 kasus gangguan jiwa. Sedangkan dari
data Rekam Medis RSUD.R.Syamsudin, SH tahun 2016 terdapat 159 kasus gangguan
jiwa yang di rawat di Ruang Kemuning RSUD.R.Syamsudin, SH dan pada periode
Januari 2017 terdapat 87,8% dari 100% pasien dengan gangguan persepsi halusinasi.
Pada bulan Februari 2017 terdapat 80,6% dari 100% pasien dengan gangguan persepsi
Lampiran 1

halusinasi. Pada bulan Maret 2017 terdapat 81,5% dari 100% pasien dengan gangguan
persepsi halusinasi.
Program terapi aktivitas kelompok ini merupakan salah satu asuhan
keperawatan dengan gangguan jiwa, tidak hanya di fokuskan pada aspek psikologis,
fisik, dan sosial tetapi juga kognitif. Ada beberapa terapi modalitas yang dapat di
terapkan salah satunya adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan terapi aktifitas kelompok
(TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi
dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien
yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien
yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien
dapat berkerja sama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di Ruang Kemuning
RSUD.R.Syamsudin, SH serta berdasarkan hasil angket klien kelolaan didapatkan 70%
klien mempunyai masalah utama gangguan persepsi halusinasi (7 dari 10 klien
kelolaan). Dari fenomena tersebut kelompok tertarik untuk melakukan terapi aktivitas
kelompok dengan topik stimulus persepsi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan dalam mempersepsikan simulasi yang di
lakukan sehingga klien dapat mengontrol halusinasi yang di alaminya secara
bertahap.
2. Tujuan Khusus
a) Klien dapat mengenal satu sama lain.
b) Klien dapat mengenal halusinasi yang klien alammi.
c) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain Klien mampu bekerja sama dalam permainan stimulus persepsi kelompok.
Lampiran 1

d) Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang TAK


yang telah dilakukan.

C. Waktu dan Tempat


Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari /Tanggal : Kamis / 08 Maret 2018
Tempat : Ruang Kemuning RSUD.R.Syamsudin, SH
Waktu : 13.00 – selesai WIB

D. Metode
Metode yang digunakan pada terapi aktifitas kelompok (TAK) ini adalah
metode diskusi dan tanya jawab dan melengkapi jadwal harian. Kegiatan TAK
menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi 2 sesi, setiap sesi memiliki tujuan
khusus yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
Sesi I : Klien memperkenalkan diri dan Klien menceritakan bentuk, waktu
muncul, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

E. Media Dan Alat


1. Handphone
2. Musik / Lagu
3. Bola Kertas
4. Buku catatan dan pulpen
5. Papan peraturan
6. Name Tag
Lampiran 1

F. Setting Temat

Keterangan :
1. : Observer 4. : Klien
2. : Leader
3. : Co Leader 5. : Fasilitator
G. Jenis Permainan
Jenis permainan yang digunakan adalah bola.

H. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas :

a. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok


sebelum kegiatan dimulai.
b. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
c. Menjelaskan permainan.
Lampiran 1

d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan memperkenalkan


dirinya.
e. Mampu memimpin terapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
2. Co-leader
Tugas :
a. Mendampingi leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang altiviatas pasien
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah
dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses
terapi
3. Fasilitator
Tugas :
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b. Memotivasi klien yang kurang aktif.
c. Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalanya terapi.
4. Observer
Tugas :
a. Mengobservasi jalanya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia). Mengawasi jalanya
aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan. (Prabowo,
2014).
Lampiran 1

I. Pasien
a. Kriteria klien

 Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori;


halusinasi.
 Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
 Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
b. Proses seleksi

 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.


 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
J. Sususnan Pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut :
a. Leader : Aji Pangestu Ramdani
b. Co. Leader : Ridzwan Purnama
c. Fasilitator :
- Ramadhan.
- Ujang Aang
- Yohan Nugraha
- Novangga
- Dyar Anggraeni
- Rita Sugiarto
- Ardi Novia
d. Observer : Abdurahman Sholeh
Lampiran 1

2. Pasien peserta TAK sebagai berikut :


Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 7 orang, sedangkan sisanya adalah
cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan atau sudah pulang. Adapun nama-
nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu:

No Nama Masalah Keperawatan


1. Tn.Dede Bagja Halusinasi
2. Tn.Dian Halusinasi
3. Tn.Hikmat Ramadhan Halusinasi
4. Tn.Isep Halusinasi
5. Tn.Ujum Halusinasi
6. Tn.Fajar Halusinasi
7 Ny.Leni Perilaku Kekerasan

Klien Cadangan :
 Tn. Dodi
 Tn. Andi
 Tn. Lukmana
 Atau pasien yang lain.

K. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata Tertib Pelaksanaan TAK
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAKS
berlangsung.
Lampiran 1

e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan


kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan.
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah
habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a) Memanggil klien
b) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
b) Panggil nama klien
c) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
d) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh
kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
a) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
b) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada
permainan tersebut. (Eko prabowo, 2014).
Lampiran 1

L. Proses Keperawatan
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
TAK – SESI I
KEMAMPUAN MENGENAL HALUSINASI

1) Tujuan
Pasien mampu menceritakan halusinasi yang di alami :
a) Klien mengenal halusinasi
b) Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c) Klien mengenal frekuensi halusinasi
d) Klien mengenal perassan bila mengalami halusinasi
2) Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
3) Alat
1. Handphone
2. Musik / Lagu
3. Bola Kertas
4. Buku catatan dan pulpen
5. Name tag
6. Papan Peraturan
4) Metode
Dinamika kelompok

5) Langkah-langkah kegiatan
 Persiapan
a. Mengigatkan kontrak dengan anggota kelompok
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
 Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Salam dari terapis
Lampiran 1

c. Peserta dan terapis memakai name tag


 Evalusi / validasi
a. Menanyakan perasaan pasien saat ini ?
 Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan.
b. Menjelaskan aturan main lain:
a) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
yaitu mengenal suara-suara yang didengar.
b) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta
izin pada pemimpin TAK.
c) Lama kegiatan 30 menit.
d) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
 Tahap Kerja
a. Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul.
b. Hidupkan musik pada laptop dan edarkan bola kertas berlawanan dengan
arah jarum jam.
c. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapat giliran untuk menceritakan halusinasi yang di alami dengan
cara :
1) Klien menyebutkan halusinasinya
2) Klien menyebutkan waktu terjadinya halusinasi
3) Klien menyebutkan frekuensi halusinasi
4) Klien menyebutkan perassan bila mengalami halusinasi
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
d. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
Lampiran 1

e. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien
dari suara yang biasa didengar.
 Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih bercerita tentang
halusinasinya dengan orang lain.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu memilih kegiatan harian.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
 Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK sesi 1,
dievaluasi kemampuan pasien menceritakan halusinasinya secara verbal dan non
verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut. (Eko prabowo, 2014:247-
248)
SESI I – TAK
KEMAMPUAN PASIEN MENCERITAKAN HALUSINASINYA

A. Kemampuan Verbal
Nama Pasien
No Aspek yang dinilai

1. Klien menyebutkan halusinasinya


Lampiran 1

2. Klien menyebutkan waktu


terjadinya halusinasi
3. Klien menyebutkan frekuensi
halusinasi
4. Klien menyebutkan perassan bila
mengalami halusinasi

Jumlah

B. Kemampuan Non Verbal


Nama Pasien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengunakan bahasa tubuh


yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAK.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.
Lampiran 1

 Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAK, klien
mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan klien
memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal). (Eko prabowo,
2014).

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI


TAK – SESI II
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN BERCAKAP CAKAP
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta TAK mampu memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Tujuan Khusus
Pasien dapat menghubungi temannya ketika halusinasinya muncul.
B. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
C. Alat
1. Handphone
2. Musik / Lagu
3. Bola kertas
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatam pasien
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran \ stimulasi
Lampiran 1

E. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a) Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari sebelumnya
b) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Memberi salam terapeutik
c) Salam dari terapis
d) Peserta dan terapis memakai papan nama
3. Evaluasi / validasi
a) Menanyakan perasaan pasien saat ini
b) Menanyakan apakah pasien telah mencoba bercakap-cakap pada orang lain
4. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
1. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
2. Lama kegiatan 45 menit
3. Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
5. Tahap Kerja
a) Terapi menjelaskan kepada klien pentingnya bercakap cakap dengan orang lain
untuk mengatasi halusinasi.
b) Hidupkan musik pada laptop dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum
jam
c) Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat
giliran untuk memulai bercakap cakap dengan temannya
Lampiran 1

d) Terapi memperagakan bercakap cakap dengan orang lain jika ada tanda
halusinasi muncul.
e) Terapi memberikan pujian ketika selesai
f) Ulangi a sampai e sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
g) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
6. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika
halusinasi muncul
2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual kegiatan harian
pasien.
c) Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyusun jadwal kegiatan harian
2) Menyepakati waktu dan tempat.

3. Evalusai dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut. (Probowi, 2014)
Lampiran 1

SESI II – TAK

MENGONTROL HALUSINASI DENGAN BERCAKAP CAKAP

A. Kemampuan Verbal
Nama Pasien
No Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan pentingnya
bercakap cakap ketika
halusinasi muncul.
2. Menyebutkan cara cara
bercakap cakap
3. Memperagakan cara
memulai percakapan.
B. Kemampuan Non Verbal
Nama Pasien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengunakan bahasa tubuh


yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah
Lampiran 1

Petunjuk :
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
4. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 5
5. Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapatkan nilai 3 atau 4
disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada
catatan proses keperawatan tiap pasien. Misalnya jika nilai pasien 7 untuk verbal
dan 3 untuk non verbal, catatan keperawatan adalah : pasien mengikuti TAKS sesi
2, pasien mampu bercakap cakap secara verbal dan non verbal, anjurkan pasien
untuk bercakap cakap dengan pasien lain, buat jadwal. (Prabowo, 2014).
Lampiran 1

DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Medikal Book


Nita Fitria, 2014. Laporan Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika
Iyus Yosep. 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai