Anda di halaman 1dari 27

Skip to content

GuruPendidikan.Com

MENU

Pengertian Teori Komunikasi

Oleh gurupendidikanDiposting pada 17/06/2019

Pengertian Teori Komunikasi, Jenis, Model, Fungsi, Sejarah, Tujuan & Menurut Para Ahli : adalah satu
pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara

teori komunikasi

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Lihat Daftar Inti Pelajaran :

Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin
“communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian, kata
komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai
kebersamaan.Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu
proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau
tingkah laku”.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan
tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.

Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk
sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan
kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori
komunikasi akan dibuat.

Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk,
menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara
berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak
kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian
disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim
pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain.

Proses penyampaian pesan berupa ide, gagasan, emosi, keterampilan ataupun pesan lainnya baik secara
verbal ataupun nonverbal dari pengirim (komunikator) kepada penerima (komunikan) melalui channel /
media untuk mendapatkan respons.

Dalam penyampaian komunikasi, ada beberapa teori yang menggambarkan peliknya hubungan antara
komunikator dan komunikan. Teori-teori ini tidak serta merta dapat diaplikasikan di masyarakat atau ke
setiap orang, melainkan memerlukan sebuah situasional tertentu yang memungkinkan teori-teori ini
bekerja.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :Komunikasi Sosial – Pengertian, Hubungan, Sistem, Jenis,
Perubahan

Menurut Para Ahli


Menurut lexicographer

(ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan
adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977
antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu
melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari
perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian
komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan,
konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan
makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.

Ada lebih dari 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli tetapi ada tujuh
buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi, yang diantaranya
adalah :

Harold Lasswell

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan “apa”
“dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.(who says what in
which channel to whom and with what effect).

Barnlund

Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian,


bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

Weaver

Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang
lainnya.

Gode
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang
(monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

Hovland, Janis & Kelley

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang
lainnya (khalayak).

Berelson dan Stainer,

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui
penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.

Lasswell,

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan
saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To
whom? With what effect?)

Ruesch,

Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam
kehidupan.

Dari berbagai definisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan
definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalamelihat komunikasi. Masing-masing memberikan
penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda.Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi
sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner.

Sarah Trenholm & Arthur Jensen (1996: 4)

mendefinisikan komunikasi sebagai ‘A process by which a source transmits a message to a receiver


through some channel’ (Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan
kepada penerima melalui beragam saluran)
Hoveland (1948: 371)

mendefinisikan kominikasi sebagai ‘The process by which an individual (the communicator) transmits
stimuli (usually verbal symbols) to modify, the behavious of other individu’. (Komunikasi adalah proses di
mana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain)

Gode (1969: 5)

memberi pengertian mengenai komunikasi sebagai berikut: ‘It is a process that makes common to or
several what was monopoly of one or some’. (Komunikasi adalah suatu proses yang membuat
kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang)

Cherrey

yang dikutip oleh Anwar Arifin (1995:24) mengatakan bahwa ‘Communication is essentially the
relationship set up by the transmission of stimuli and evocation of response”.

Raymond S. Ross (1983: 8)

mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol
sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya
yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid (1981: 18)

menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain yang pada gilirannya terjadi saling pengertian
yang mendalam.

Harold D. Lasswell

sebagaimana dikutip oleh Sendjaja (1999: 7) cara yang baik untuk menggambarkan komuinikasi adalah
dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Says What To Whom In Which Channell With What Effect?
(Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana)
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (1964: 527)

mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: ‘Communication: the transmission of information, ideas,


emotions, skills, etc by the uses of symbol…’ (Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya. Tindakan dan proses transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi.

Shanon dan Weaver (1949),

bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lin, sengaja
atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan, seni dan teknologi.

Definisi Hovland Cs,

memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk perilaku.Definisi
Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain.Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis
menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :

siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber.

mengatakan apa ( isi informasi yang disampaikan)

kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima)

melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi)

dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi –pada diri penerima)

Definisi Lasswell

ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Definisi Gode, memberi penekanan pada proses penularan pemilikan, yaitu dari yang semula (sebelum
komunikasi) hanya dimiliki oleh satu orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang
atau lebih.Definisi Barnlund, menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu untuk mengurangi
ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif, dan untuk mempertahankan atau memperkuat ego.

Definisi komunikasi
Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa
komunikasi mempunyai karakteristik sebagai berikut :

Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan
serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta
berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.

Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari
pelakunya.

Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan
komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-
sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang samaterhadap topik pesan yang
disampaikan.

Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan
menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar
manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.

Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan
menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.

Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang
terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya
berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan
waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :15 Cara Menggunakan Kata, Bentuk Kata, Serta Kalimat
Dalam Berkomunikasi
Model Komunikasi

Adapun model komunikasi tersebut menurut Wiryanto (Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo : 2004)
adalah sebagai berikut :

Model Komunikasi Intrapribadi

Merupakan proses pengolahan dan penyusunan informasi melalui sistem syaraf dalam otak yang
disebabkan oleh stimulus yang ditangkap oleh panca indera. Dalam hal ini, semua isyarat dan informasi
setelah di-decode, akan membentuk (encode) mengenai isyarat perilaku nonverbal baik positif, netral
atau negatif.

Model Komunikasi Antarpribadi

Model komunikasi ini dapat diartikan sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang, tiga atau
bahkan empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak terstruktur.

Model Stimulus-Respons

Merupakan model komunikasi yang berasal dari aksi sehingga menimbulkan reaksi.

Model Komunikasi

Model Matematika Shannon dan Weaver

Model Matematika

Model ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan informasi sebagai pesan ditransmisikan dalam
bentuk pesan kepada penerima (receiver) untuk mencapai tujuan komunikasi tertentu yang dalam
prosesnya memiliki kemungkinan terjadinya noise atau gangguan.

Model Komunikasi Lasswell

Model Komunikasi ini merupakan ungkapan verbal sebagai berikut:


Who

Says What

In Which Channel

To Whom

With What Effect

Model Komunikasi Lasswell

Model Sirkuler

Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis dimana pesan ditransmisikan
melalui proses decoding dan encoding. Hubungan antara encoding dan decoding layaknya sumber
(encoder) – penerima (decoder) yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, Interpreter
berfungsi ganda sebagai pengirim dan penerima pesan.

Model Melvin Defleur

Model Komunikasi ini merupakan perluasan dari komunikasi antarpribadi dari model Shannon dan
Weaver dengan memasukkan piranti media massa (mass medium device) dan piranti umpan balik
(feedback device). Komunikasi digambarkan behwa sumber (source), pemancar (transmitter), penerima
(receiver) dan sasaran (destination) merupakan tahapan-tahapan yang terpisah dalam proses komunikasi
massa.

Model John W. Rilley dan Mathilda W. Rilley

Proses komunikasi menggunakan pendekatan sosiologi untuk mengkaji perilaku komunikasi antar
manusia. Secara sosiologis, penerima (receiver) pesan yang disampaikan oleh sumber (communicator)
tidak secara langsung akan ditanggapi.

Model Maletzke

Model komunikasi ini, di dalam pencarian informasi, disebabkan oleh kebutuhan rasa ingin tahu (need
cognition) dan gaya intuisi seseorang (personal cognition style). Menurut pandangannya, khalayak tidak
dipengaruhi oleh media massa dalam keadaan kosong. Pesan itu disaring berdasarkan keyakinan, sikap,
nilai-nilai dan lingkungan sosialnya.

Dalam perkembangannya, sifat, tujuan dan fungsi teori komunikasi dapat saja berbeda-beda menurut
peruntukan dan situasi yang dialami oleh komunikator dan komunikan. Perluasan makna dan fungsi
dapat saja terjadi dalam sebuah proses komunikasi yang berdasarkan pada sebuah teori atau model
tertentu di dalam proses tersebut.

Dapat saja sebuah sifat dasar sebuah teori yang mengawali sebuah proses komunikasi menjadi berubah
di akhir proses komunikasi menjadi sebuah pendekatan teori yang benar-benar berbeda dari awalnya.
Perluasan atau pun penyempitan sifat, tujuan dan fungsi teori komunikasi ini mutlak tergantung pada
skala kebutuhan dan juga proses komunikasi itu sendiri.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :Komunikasi Verbal Dan Nonverbal (Contoh, Ciri, Faktor
Juga Fungsinya)

Macam Teori Komunikasi

Secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam beberapa kelompok :

Teori-teori umum (general theories).

Teori ini merupakan teori yang mengarah pada bagaimana menjelaskan fenomena komunikasi (metode
penjelasannya).

Teori-teori fungsional dan struktural.

Ciri dan pokok pikiran dari teori ini adalah: Individu dipengaruhi oleh struktur sosial atau sistem sosial
dan individu bagian dari struktur. Sehingga cara pandangnya dipengaruhi struktur yang berada di luar
dirinya. Pendekatan ini menekankan tentang sistem sebagai struktur yang berfungsi. Karakteristik dari
pendekatan ini adalah :
Mementingkan sinkroni (stabilitas dalam kurun waktu tertentu) daripada diacrony (perubahan dalam
kurun waktu tertentu). Misalnya dalam mengamati suatu fenomena menggunakan dalil-dalil yang jelas
dari suatu kaidah. Perubahan terjadi melalui tahapan metodologis yang telah baku.

Cenderung memusatkan perhatiannya pada akibat-akibat yang tidak diinginkan (unintended


consequences) daripada hasil yang sesuai tujuan. Pendekatan ini tidak mempercayai konsep subjektivitas
dan kesadaran. Fokus mereka pada faktor-faktor yang berada di luar kontrol kesadaran manusia.

Memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif dan independent. Oleh karena itu, pengetahuan
dapat ditemukan melalui metode empiris yang cermat.

Memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran dan objek yanng disimbolkan dalam komunikasi.
Bahasa hanyalah alat untuk merepresentasikan apa yang telah ada.

Menganut prinsip the correspondence theory of truth. Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan
realitas. Simbol-simbol harus merepresentasikan ssuatu secara akurat.

Teori-teori behavioral dan kognitif.

Teori ini berkembang dari ilmu psikologi yang memusatkan pengamatannya pada diri manusia secara
individual. Beberapa pokok pikirannya :

Model stimulus-respon (S-R) yang menggambarkan proses informasi antara stimulus dan respon.

Mengutamakan analisa variabel. Analisis ini pada dasarnya merupakan upaya mengidentifikasi variabel-
variabel kognitif yang dianggap penting serta mencari hubungan antar variabel.

Menurut pandangan ini komunikasi dipandang sebagai manifestasi dari proses berfikir, tingkah laku dan
sikap seseorang. Oleh karenanya variabel-variabel penentu memegang peranan penting terhadap kognisi
seseorang (termasuk bahasa) biasanya berada di luar kontrol individu.

Teori-teori konvesional dan interaksional.

Teori ini beranggapan bahwa agar komunikasi dapat berlangsung, individu-individu yang berinteraksi
menggunakan aturan-aturan dalam menggunakan lambang-lambang. Bukan hanya aturan mengenai
lambang itu sendiri tetapi juga harus sepakat dalam giliran berbicara, bagaimana bersikap sopan santun
atau sebaliknya, bagaimana harus menyapa dan sebagainya. Teori ini berkembang dari aliran
interactionisme simbolik yang menunjukan arti penting dari interaksi dan makna. Pokok pikiran teori ini
adalah :

Kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara, serta mengubah
kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan simbol. Komunikasi dianggap sebagai
alat perekat masyarakat (the glue of society).
Struktur sosial dilihat sebagai produk dari interaksi. Interaksi dapat terjadi melalui bahasa, sehingga
bahasa menjadi pembentuk struktur sosial. Pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi.

Struktur sosial merupakan produk interaksi, karena bahasa dan simbol direproduksi, dipelihara serta
diubah dalam penggunaannya. Sehingga focus pengamatannya adalah pada bagaimana bahasa
membentuk struktur social, serta bagaimana bahasa direproduksi, dipelihara, serta diubah
penggunaannya.

Makna dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu dari konteks ke konteks. Sifat objektif bahasa menjadi
relatif dan temporer. Makna pada dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui
interaksi. Oleh karena itu makna dapat berubah dari waktu ke waktu, konteks ke konteks, serta dari
kelompok social ke kelompok lainnya. Dengan demikian sifat objektivitas dari makna adalah relative dan
temporer.

Teori kritis dan interpretif.

Jenis teori ini berkembang dari tradisi sosiologi interpretift, yang dikembangkan oleh Alfred Schulzt, Paul
Ricour et al. sementara teori kritis berkembang dari pemikiran Max Weber, Marxisme dan Frankfurt
School. Interpretif berarti pemahaman (verstechen) berusaha menjelaskan makna dari suatu tindakan.
Karena suatu tindakan dapat memiliki banyak arti, maka makna idak dapat dengan mudah diungkap
begitu saja. Interpretasi secara harfiah merupakan proses aktif dan inventif. Teori interpretif umumnya
menyadari bahwa makna dapat berarti lebih dari apa yang dijelaskan oleh pelaku. Jadi interpretasi
adalah suatu tindakan kreatif dalam mengungkap kemungkinan-kemungkinan makna. Implikasi social
kritis pada dasarnya memiliki implikasi ekonomi dan politik, tetapi banyak diantaranya yang berkaitan
dengan komunikasi dan tatanan komunikasi dalam masyarakat.

Meskipun demikian teoritisi kritis biasanya enggan memisahkan komunikasi dan elemen lainnya dari
keseluruhan system. Jadi, suatu teori kritis mengenai komunikasi perlu melibatkan kritik mengenai
masyarakat secara keseluruhan. Pendekatan kelompok ini terutama sekali popular di Negara-negara
Eropa.Karakteristik umum yang mencirikan teori ini adalah :

Penekanan terhadap peran subjektifitas yang didasarkan pada pengalaman individual.

Makna merupakan konsep kunci dalam teori-teori ini. Pengalaman dipandang sebagai meaning centered.

Bahasa dipandang sebagai kekuatan yang mengemudikan pengalaman manusia. Di samping karakteristik
di atas yang menunjukan kesamaan, terdapat juga perbedaan mendasar antara teori-teori interpretif dan
teori-teori kritis dalam pendekatannya. Pendekatan teori interpretif cenderung menghndarkan sifat-sifat
preskriptif dan keputusan-keputusan absolute tentang fenomena yang diamati. Pengamatan menurut
teori interpretif, hanyalah sesuatu yang bersifat tentative dan relative. Sementara teori-teori kritis
lazimnya cenderung menggunakan keputusan-keputusan absolut, preskriptif dan juga politis sifatnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa teori interpretif ditujukan untuk memahami pengalaman hidup manusia,
atau untuk menginterpretasikan makna-makna teks. Sedangkan teori kritis berkaitan dengan cara-cara di
mana kondisi manusia mengalami kendala dan berusaha menciptakan berbagai metode untuk
memperbaiki kehidupan manusia.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ Ilmu Komunikasi: Teori, Pengertian, Macam Dan
Jenisnya

Teori Kontekstual Komunikasi

Berdasarkan konteks dan tingkatan analisisnya, teori komunikasi dapat dibagi menjadi lima :

Intra personal communication,

yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Fokusnya adalah pada bagaimana jalannya
proses pengolahan informasi yang dialami seseorang melalui sistem syaraf dan inderanya. Umumnya
membahas mengenai proses pemahaman, ingatan, dan interpretasi terhadap simbol-simbol yang
ditangkap melalui pancainderanya.

Interpersonal communication,

yaitu komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (non-media)
atau tidak langsung (media). Fokus teori ini adalah pada bentukbentuk dan sifat hubungan, percakapan,
interaksi dan karakteristik komunikator.

Komunikasi kelompok.

Fokus pada interaksi diantara orang-orang dalam kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan
komunikasi antar pribadi, namun pembahasannya berkaitan dengan dinamika kelompok, efisiensi dan
efektifitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi serta pembuatan
keputusan.

Komunikasi Organisasi.

Mengarah pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi.
Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi formal dan informal. Pembahasan teori ini
menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses
pengorganisasiannya serta budaya organisasi.

Komunikasi massa.

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan pada sejumlah khalayak yang
besar. Proses komunikasi melibatkan keempat teori sebelumnya. Teori ini secara umum memfokuskan
perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur media, hubungan media dan masyarakat,
hubungan antara media dan khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta dampak
komunikasi massa terhadap individu.

Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell adalah sebagai berikut : The surveillance of the
environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai
kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).

The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini
fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat
diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda).

The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of
culture difocuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai- nilai, dan norma sosial dari
suatu generasi ke generasi lain. Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi
mempunyai pendapat sebagai berikut :

Public Information*

Publik Education*

Publik Persuasion*

Memberikan informasi kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku
alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram.
Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan
keputusan.

Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan
menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai
tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication .

Mendidik masyarakat. Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi
tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan
mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah
kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa.

Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan
juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-
pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah
melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru
dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak- anaknya.

Mempengaruhi masyarakat. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat
dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang
diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan dalam pemilu dapat
dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran,
spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat
akan lebih efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.

Menghibur masyarakat. Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga
menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui
sarana seni hiburan.

Tujuan Komunikasi

Tujuan Komunikasi. Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini. Motif atau
tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati
tujuan komunikasi mereka.

Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Selanjutnya, meskipun. teknologi
komunikasi berubah dengan cepat dan drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan
komputer, misalnya) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi
elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datang. (Arnold dan Bowers, 1984; Naisbit.1984).
Menemukan Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) Bila
anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain.
Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri
sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi.

Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang
berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari,
misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan
positif ini membantu kita merasa “normal.”

Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui
perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain.
Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang
lain. Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain
yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar—dunia
yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media
komunikasi untuk tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini.

Untuk berhubungan mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi,
masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari
media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kita.

Kita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya
mempelajari atau menyerap bahan-bahan Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan
dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain).

Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain.
Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan
sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon.
Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan
mitra kerja.

Untuk meyakinkan Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan
perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita
membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen
ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan
merancang pesan-pesan itu—bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja
pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi.

Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai
sumber maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah
sikap dan perilaku orang lain.

Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk
tertentu, menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu
salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya. Daftar ini bisa sangat
panjang. Memang, sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap
atau perilaku.

Untuk bermain Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri.
Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula
banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon 
mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik).

Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat
perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.

Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak tujuan komunikasi yang lain. Tetapi
keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang utama. Selanjutnya
tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada
dunia ini. Oleh karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan
hanya satu tujuan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Peranan Media Massa Dalam Komunikasi Politik Beserta
Proses Dan Modelnya

Jenis Teori komunikasi

Teori adalah merupakan satu pandangan dan strategi yang akan membentuk hala tuju dan rangka kerja
untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan. Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk
dan kaedah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pembentangan akan dibuat terhadap
beberapa teori penting berkenaan komunikasi. Di antara beberapa teori yang akan dijelaskan adalah
seperti di bawah :

Teori Penyebaran

Teori ini mempunyai hubungan yang kuat dengan inovasi di dalam teknologi pendidikan. Apabila sesuatu
komuniti masyarakat telah dapat menerima sesuatu inovasi yang baru maka perlulah ada jalan dimana
inovasi itu tadi akan dapat disalurkan kepada masyarakat. Teori ini secara umumnya menekankan proses
penyebaran maklumat setelah berlaku inovasi di dalam teknologi pendidikan.

Menurut Rogers (1995) ada empat faktor utama yang mempengaruhi proses penyebaran iaitu inovasi itu
sendiri, bagaimana untuk menyebarkan maklumat tentang inovasi yang telah dibuat, masa penyebaran
dan struktur masyarakat di mana inovasi itu disebarkan. Manakala Schiffman (1991) menyatakan guru
yang memahami proses inovasi dan teori penyebaran inovasi dan dapat bekerja dengan lebih berkesan
kepada pelajar mereka .

Faktor paling dalam proses untuk memahami teori ini ialah ianya tidak dibina sebagai satu teori tetapi
adalah merupakan satu teori yang komprehensif dan merupakan gabunga dari berbagai disiplin yang
memberikan pengkhususan kepada elemen yang berbeza di dalam proses inovasi.

Rogers (1995) ada menyatakan teori penyebaran ini adalah merupakan gabungan daripada empat
elemen penting iaitu proses membuat keputusan, proses inovasi individu, kadar penerimaan dan
penerimaan keaslian.

Teori Struktur Penyesuaian

Teori dibentuk berdasarkan kepada penyesuaian berkomunikasi di dalam sesuatu kumpulan. Poole et al.
(1986) menyatakan teori ini dibentuk berdasarkan kepada struktur penyesuaian maklumat yang
berkomunikasi di dalam sesuatu kumpulan. Poole et al. (1986) juga menyatakan teori ini akan
memudahkan penyesuaian komunikasi di dalam satu kumpulan yang berkomunikasi untuk
menyelesaikan sesuatu masalah.

Teori ini bergantung kepada kebenaran dalam proses komunikasi dan berpandukan kepada garis
panduan yang telah ditetapkan. Semasa proses komunikasi peraturan akan ditetapkan untuk
memudahkan proses penyesuaian. Fokus utama semasa proses komunikasi ialah maklumat yang
berdasarkan fakta dan boleh berubah berdasarkan keadaan yang sesuai.

Walaubagaimanapun semasa proses komunikasi setiap kumpulan tidak perlu terlalu berpegang kepada
peraturan yang telah ditetapkan. Pengubahsuaian terhadap peraturan boleh dibuat semasa proses
komunikasi bagi memastikan matlamat perbincangan tercapai.

Teori Tipu Helah Peribadi

Menurut Buller et al. (1996) teori ini berdasarkan kepada manipulasi maklumat oleh penyampai semasa
proses komunikasi di mana penyampai khuatir terhadap pemalsuan maklumat yang telah dibuat akan
dapat dikesan. Buller et al. (1996) juga menyatakan ini aka menyebabkan penerima maklumat akan cuba
memastikan setiap maklumat yang diterima adalah sahih dan tidak akan terdapat pemalsuan maklumat
oleh penyampai.

Menurut Buller et al. (1996) terdapat tiga aspek penting untuk maklumat yang biasanya dipalsukan iaitu
pada kebiasaannya maklumat yang biasanya dipalsukan ialah maklumat yang dibina komunikasinya
secara lisan. Selain dari itu maklumat tambahan semasa proses komunikasi samada secara lisan atau
tidak akan mendedahkan kebenaran sesuatu maklumat. Buller et al. (1996) seterusnya menjelaskan
tingkah laku yang meragukan semasa proses penyampaian maklumat boleh mendedahkan secara tidak
langsung proses pemalsuan maklumat.

Seterusnya teori ini juga dapat membantu penerima maklumat mengenalpasti maklumat yang sahih dan
dapat membantu penerima maklumat mengenalpasti ciri –ciri maklumat yang telah dipalsukan. Melalui
tingkahlaku seseorang semasa proses komunikasi samada secara lisan atau tidak akan dapat membantu
untuk mengesahkan setiap maklumat yang diterima oleh si penerima maklumat.

Teori Persamaan Media

Melalui teori ini Reeves et al. (1996) ada menjelaskan bagaimana andaian boleh dibuat terhadap
tindakbalas secara tidak sedar ke atas media komunikasi dengan menjadikannya seperti manusia yang
sebenar. Teori ini juga melihat komunikasi interpersonal yang berlaku di antara media dan seseorang
individu. Kita berkomunikasi dengan komputer dengan teknik dan pendekatan yang sama apabila kita
berkomunikasi dengan seseorang.
Secara tidak disedari kita berkomunikasi dalam keadaan di mana komputer dianggap seperti manusia
biasa. Menurut Reeves et al. (1996) teori ini membentuk satu fenomena baru dalam komunikasi
interpersonal. Menurut Griffin (2000) terdapat beberapa ciri penting di dalam cara berkomunikasi
dengan menggunakan pendekatan teori ini iaitu :

Mereka yang berkomunikasi dengan media akan menganggap ianya sebagai manusia biasa.

Satu bentuk komunikasi yang mudah untuk difahami.

Secara umum ianya adalah konsisten dari sudut saintifik.

Boleh menyusun pengetahuan tentang tingkah laku pemerhati.

Teori Komunikasi Kecekapan

Spitzberg et al. (1984) menjelaskan teori ini menyediakan keupayaan untuk memilih tingkahlaku yang
sesuai dan berkesan pada situasi yang diberi dalam proses komunikasi. Kecekapan interpersonal
memberi peluang kepada seseorang untuk mencapai matlamat komunikasi tanpa melukakan perasaan
pasangan yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut.

Menurut Spitzberg et al. (1984) terdapat tiga komponen utama di dalam proses komunikasi yang
berdasarkan teori ini iaitu pengetahuan, kemahiran dan motivasi. Pengetahuan menjurus kepada
keupayaan untuk mengetahui tingkahlaku yang paling sesuai semasa proses komunikasi dalam situasi
yang diberi. Manakala kemahiran pula ialah keupayaan untuk menggunakan tingkahlaku yang sesuai
semasa proses komunikasi. Seterusnya motivasi ialah mempunyai keinginan untuk berkomunikasi secara
bersaing.

Teori Konstruktivism

Teori ini berdasarkan kepada pendapat Jesse Delia dan dibina pada tahun 1982. Menurut Delia (1982)
konstruktivism menekankan kepada perubahan yang berlaku semasa proses komunikasi. Bagi mengukur
dan memerhatikan perubahan adalah merupakan satu tugas yang sukar. Delia (1982) juga berpendapat
mereka yang berjaya untuk mengubah bentuk komunikasi mereka pada situasi yang berbeza akan
menjadi lebih berjaya dalam proses komunikasi.

Untuk penjelasan yang lebih lanjut tentang teori ini Griffin (2000) menyatakan teori ini berdasarkan
kepada seseorang yang mempunyai kesedaran yang komplek di dalam persepsinya terhadap orang lain
dan akan mempunyai keupayaan yang lebih baik di dalam komunikasi yang canggih untuk mengeluarkan
hasil yang positif dari komunikasi tersebut. Mereka juga akan berupaya untuk merekabentuk logik
maklumat yang retorik yang akan menjadikan seseorang itu sebagai pusat maklumat dalam proses
komunikasi dan seterusnya mencapai matlamat komunikasi yang besar. Pendekatan komunikasi dengan
teori ini akan menyebabkan seseorang itu akan lebih berjaya dalam komunikasi interpersonal dalam
rangka untuk mencapai matlamatnya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :Pengertian Media Komunikasi Menurut Para Ahli Beserta
Jenis Dan Fungsinya

Daftar Pustaka :

Buller, D.B. & Burgoon, J.K. 1996. Interpersonal deception theory. Communication Theory,6 .

Delia,J.O’Keefe, B. & O’Keefe, D. 1982. The constructivist approach to

communication. Human communication theory. New York : Harper and Row.

Griffin, E. (2000). A first look at communication theory. Boston : Mc Graw – Hill.

Poole,M.S.Seibold, D.R. & McPhee, R.D. 1986. A structurational approach to theory-

building in group decision – making research. Dlm. R.Y. Hirokawa & M.S.Poole (pnyt).

Communication and group decision making. Beverly Hills : Sage.

Rogers, E. M. (1995). Diffusion of innovations. Ed. ke-4. New York : The Free Press.

Reeves,B. & Nass,C. 1996. The media equation : How people treat computers.

Television and new media like real people and places. New York : Cambridge University Press.

Schiffman, S. S. 1991. Instructional systems design: Five views of the field. In G. J.

Anglin (Ed.), Instructional technology: Past, present, and future. Englewood, CO : Libraries Unlimited.

Spitzberg, B.H. & Cupach, W.R. 1984. Interpersonal communication competence.

Beverly Hills, California : Sage.

Theory Workbook. 2001. Persuasion context. (atas talian)

http://www.uky.edu/~drlane/capstone/persuasion/ (28 Jun 2001).

Theory Workbook. 2001. Adaptive structuration. (atas talian)

http://www.uky.edu/~drlane/capstone/group/adaptstr.html (28 Jun 2001).


Theory Workbook. 2001. Interpersonal deception. (atas talian)

http://www.uky.edu/~drlane/capstone/interpersonal/deception.html (28 Jun 2001).

Theory Workbook. 2001. Media equation. (atas talian)

http://www.uky.edu/~drlane/capstone/mass/equation.htm (28 Jun 2001).

Theory Workbook. 2001. Constructivism. (atas talian)

http://www.uky.edu/~drlane/capstone/interpersonal/construct.html (28 Jun 2001).

Theory Workbook. 2001. Communication competence. (atas talian)

http://www.uky.edu/~drlane/capstone/interpersonal/competence.htm (28 Jun 2001).

Facebook0

Twitter0

Print0

Email0

WhatsApp

Yahoo Mail

Gmail

Evernote

Line

SMS

Telegram

Facebook Messenger

Total: 0

Posting terkait:

15 Definisi Bahasa Menurut Para Ahli

15 Definisi Bahasa Menurut Para Ahli


45 Istilah Internet Beserta Pengertian Internet

45 Istilah Internet Beserta Pengertian Internet

“Konvensi London ( Convention Of London ) Definisi & ( Isi Tahun 1814 )

“Konvensi London ( Convention Of London ) Definisi & ( Isi Tahun 1814 )

Posting pada Bahasa Indonesia, SMA, SMP, UmumDitag #pengertian teori, 3 fungsi teori dalam
penelitian, 3 teori komunikasi interpersonal, 7 tradisi teori komunikasi, alat komunikasi menurut para
ahli, artikel teori komunikasi, asumsi filosofis, bagaimana cara mempelajari teori komunikasi, buku teori
komunikasi, cara mempelajari teori komunikasi, ciri ciri teori komunikasi, communication theory and
scholarship, contoh fenomena teori komunikasi, contoh penerapan teori komunikasi dalam kehidupan
sehari hari, contoh teori dan model, contoh teori komunikasi, definisi komunikasi menurut everett m
rogers, definisi teori komunikasi, fungsi teori komunikasi, fungsi teori komunikasi bagi kehidupan
manusia, fungsi teori komunikasi bagi manusia, fungsi teori komunikasi dalam kehidupan sehari hari,
fungsi teori komunikasi dalam penelitian komunikasi, fungsi teori komunikasi menurut littlejohn, fungsi
teori pdf, fungsi teori secara umum, ilmu dan teori komunikasi, istilah ilmu komunikasi, jenis teori
komunikasi, jurnal fungsi teori komunikasi, jurnal teori komunikasi, komunikasi dalam kehidupan sehari
hari, komunikasi sebagai ilmu multidisiplin, konsep ilmu komunikasi, kumpulan teori komunikasi, level
komunikasi, makalah teori komunikasi, makalah teori komunikasi massa, manfaat belajar proxemics,
manfaat mempelajari teori komunikasi, manfaat teori komunikasi, mengapa ilmu komunikasi perlu
dipelajari, mengapa kita perlu belajar komunikasi massa, mengapa orang berteori, mengapa penting
mempelajari komunikasi publik, pengertian dasar ilmu komunikasi, pengertian ilmu komunikasi menurut
para ahli, pengertian ilmu komunikasi pdf, pengertian jurusan ilmu komunikasi, Pengertian Komunikasi,
pengertian teori behaviorisme, pengertian teori dasar komunikasi, pengertian teori komunikasi menurut
buku, pentingnya teori komunikasi, perbedaan model dan teori, pertanyaan teori komunikasi, proses
terbentuknya teori, referensi teori komunikasi, sejarah perkembangan teori komunikasi, sejarah teori
komunikasi, sifat teori komunikasi, teknik komunikasi pdf, teori expectancy violation, teori informatif,
teori komunikasi buku, teori komunikasi dan contohnya, teori komunikasi em griffin chapter 1, teori
komunikasi interpersonal, teori komunikasi itu apa, teori komunikasi klasik, teori komunikasi littlejohn,
teori komunikasi massa, teori komunikasi massa jurnal, teori komunikasi massa mcquail, teori
komunikasi massa pdf, teori komunikasi menurut little john, teori komunikasi menurut para ahli pdf, teori
komunikasi organisasi, teori komunikasi pdf, teori komunikasi publik relation, teori media komunikasi
menurut para ahli, teori media massa pdf, teori menurut karl popper, teori penetrasi sosial, teori teori
komunikasi pdf, teori teori komunikasi pembelajaran, tradisi teori komunikasi

Pos-pos Terbaru

15 Definisi Bahasa Menurut Para Ahli


Pengertian Interaksi Manusia Komputer Terlengkap

Pancasila Sebagai Sumber Nilai Menurut Para Pakar

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

45 Istilah Internet Beserta Pengertian Internet

Pengertian Gelombang Dan Jenis Gelombang Terlengkap

Definisi dan Pengertian Jaringan Terlengkap

“Konvensi London ( Convention Of London ) Definisi & ( Isi Tahun 1814 )

“Dataran Tinggi ( Plateau/Palto ) Definisi & ( Kondisi Geografis – Sebagai Atap Dunia )

“Keunggulan Letak Indonesia” Definisi & ( Iklim – Geostrategis – Tanah )

Materi Pilihan

Sejarah BPUPKI

Sejarah PPKI

Teks Proklamasi

Tugas DPR Hak, Dan Fungsi DPR

Laju Reaksi

Nama Nama Tarian Daerah Indonesia

Kingdom Monera

Kingdom Protista

Jaringan Ikat

Panca Indera

Sejarah Pramuka Di Indonesia

Lensa Cembung

Anatomi Tubuh Manusia

Sejarah Bahasa Indonesia

Rantai Makanan Dan Contohnya


Jaringan Tumbuhan Lengkap

Gelombang Elektromagnetik

Gotong Royong

Jangka Sorong

Sejarah Nama Kerajaan Di Indonesia

Penulisan Daftar Pustaka

Tes Pauli

Tes Kraepelin

Tes Wartegg

Dioda

Kenakalan Remaja

29+ Contoh Surat Kuasa

Seni Rupa Murni

Tabel Periodik

Rukun Shalat

Created By : GuruPendidikan.Com | 2014

/* */

Home

SMP

Agama

Bahasa Indonesia

Kewarganegaraan

Pancasila

IPS

IPA
SMA

Agama

Bahasa Indonesia

Kewarganegaraan

Pancasila

Akuntansi

IPA

Biologi

Fisika

Kimia

IPS

Ekonomi

Sejarah

Geografi

Sosiologi

SMK

S1

PSIT

PPB

PTI

E-Bisnis

UKPL

Basis Data

Manajemen

Riset Operasi
Sistem Operasi

Kewarganegaraan

Pancasila

Akuntansi

Agama

Bahasa Indonesia

S2

Matematika

Umum

Pencarian

Tutup Menu

undefined

https://www.gurupendidikan.co.id/teori-komunikasi/

Anda mungkin juga menyukai