Anda di halaman 1dari 14

GAMBAR PEMERIKSAAN BERAT SATUAN AGREGAT

pada
KONDISI GEMBUR
GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar. 1 Gambar. 2
Menimbang berat bejana dan mengukur tinggi Memasukkan pasir atau kerikil dalam
dan dimeternya. bejana dengan hati-hati agar tidak ada
butiran yang keluar.

Gambar. 3 Gambar. 4
Meratakan permukaan pasir sehingga rata Menimbang berat bejana yang berisi pasir
dengan bagian atas bejana dengan atau kerikil tersebut.
menggunakan mistar perata.
GAMBAR PEMERIKSAAN BERAT SATUAN AGREGAT
pada
KONDISI PADAT
GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Menimbang berat bejana dan mengukur tinggi dan Bejana diisi dalam tiga lapis yang setiap lapisnya
diameternya. seperti volume bejana.

Gambar 3 Gambar 4
Setiap lapis agregat ditusuk – tusuk dengan batang Meratakan permukaan pasir sehingga rata dengan
baja sebanyak 25 kali. bagian atas bejana dengan menggunakan mistar
perata.

Gambar 5
Menimbang berat bejana yang berisi pasir atau
kerikil.
GAMBAR ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS

GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Kerikil yang akan diuji disingkirkan dalam Menyusun ayakan menurut susunan dengan
tungku dengan panas antara 1000C dan 1100C lubang ayakan terbesar ditaruh diatas, kemudian
selama beberapa hari sampai beratnya konstan. lubang ayakan yang lebih kecil dibawahnya.

Gambar 3 Gambar 4
Memasukkan kerikil contoh kedalam kedalam Susunan ayakan diletakkan diatas alat penggetar
ayakan yang paling atas. dan diayak pada mesin penggetar kurang lebih
10 menit.

Gambar 5 Gambar 6
Pasir yang tertinggal didalam masing-masing Menimbang masing-masimg kelompok pasir itu.
ayakan dip[indahkan ke bejana lain.
GAMBAR PEMERIKSAAN BERAT JENIS PASIR

GAMBAR ALAT DAN LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Mengerinkan pasir dalam tungku dengan suhu Merendam pasir dalam air selama kurang lebih 24
kurang lebih 1050C selama beberapa hari sampai jam.
beratnya konstan.

Gambar 3 Gambar 4
Membuang air perendam dengan hati-hati agar Menebarkan pasir diatas talam, keringkan di
butiran pasir tidak ikut terbuang. udara panas sambil dibolak-balik sehingga
tercapai keadaan kering-muka-jenuh.

Gambar 5 Gambar 6
Memasukan pasir ke dalam Piknometer serta air Menimbang piknimeter berisi air (penuh) dan
suling. Mengeluarkan gelembung udara dari air mencatat pula temperaturnya.
suling dengan memanasinya.Selanjutnya
ditambahkan air sampai keadaan semula.
GAMBAR PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR DALAM PASIR

GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Mengambil pasir kering tungku yang lewat ayakan Memasukan pasir tersebut kedalam nampan
4,8 mm (minimum 100 gram). pencuci dan memasukkan air secukupnya sampai
semua pasir terendam.

Gambar 3 Gambar 4
Mengguncang-guncangkan nampan. Membuang air cucian kedalam ayakan no.16 dan
no.200 sampai air cucian tampak bersih.

Gambar 5 Gambar 6
Memasukkan kembali butir-butir pasir yang tersisa Setelah kurang lebih 2 hari, menimbang kembali
didalam ayakan no.16 dan no.200 kedalam tungku. pasir setelah kering tungku.
GAMBAR PEMERIKSAAN BERAT JENIS KRIKIL

GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Mencuci dan membersihkan benda uji dengan air Mendinginkan benda uji sampai pada temperatur
bersih untuk menghilangkan debu atau kotoran, kamar (kira-kira 2 jam), kemudian menimbangnya
kemudian memasukkan kerikil tersebut kedalam dengan ketelitian 0,5 gram.
tungku dengan temperatur 1050C sampai beratnya
konstan.

Gambar 3 Gambar 4
Merendam benda uji dalam temperatur kamar Mengambil benda uji dalam air, dan dilap dengan
kurang lebih 24 jam. kain penyerap sampai selaput air pada permukaan
hilang (jenuh-kering-muka )untuk batuan yang
besar, pengeringan dengan lap dilakukan satu
persatu.

Gambar 5 Gambar 6
Memasukkan butir-butir kerikil kedalam keranjang Menimbang krikil yang sudah jenuh- kering -muka.
kawat, dan menggerakkan butirnya sampai
tersengkap keluar, kemudian menimbang dan
mencatat beratnya.
GAMBAR ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR

GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Kerikil yang akan diuji, disingkirkan dalam tungku Menyusun ayakan menurut susunan dengan
0 0
dengan panas antara 100 C dan 110 C selama lubanng ayakan terbesar ditaruh diatas, kemudian
beberapa hari sampai beratnya konstan. lubang ayakan yang lebih kecil dibawahnya.

Gambar 3 Gambar 4
Memasukkan kerikil contoh kedalam ayakan yang Susunan ayakan diletakkan diatas alat penggetar
paling atas. dan diayak pada mesin penggetar kurang lebih 10
menit.

Gambar 5 Gambar 6
Kerikil yang tertinggal didalam masing-masing Menimbang masing-masing kelompok kerikil
ayakan dipindahkan ke tempat /bejana lain. tersebut.
GAMBAR KETAHANAN AUS KERIKIL DENGAN MESIN LOS ANGELES

GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Menyiapkan benda uji kering oven yang lolos Menyiapkan bola-bola baja sesuai tabel kedalam
saringan 120, 40, 20, 14, 10, 8, 6, 2 dengan berat mesin los angeles.
masing-masing 2500 gram.

Gambar 3 Gambar 4
Memasukkan butiran butiran kerikil yang tertinggal Memutar los angeles dengan kecepatan 30 - 33
kedalam ayakan no.12 tersebut kedalam mesin los rpm, sebanyak 100 putaran. Pemutaran kedua
angeles. diputar sebanyak 400 kali putaran.

Gambar 5
Menimbang butir-butir ayakan yang tertinggal
diatas ayakan.
PEMERIKSAAN SLAM BETON SEGAR

GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Membasahi corong cetakan dan kemudian Setiap kali pengisian dilakukan penusukan dengan
meletakkan ketempat yang rata , basah, dan tidak tongkat baja sebanyak 25 kali penusukan harus
menyerap air. Memasukkan adukan cetakan beton merata selebar permukaan.
kedalam cetakan dan dibagi dalam tiga lapis.

Gambar 3 Gambar 4
Setelah penuh, adukan diratakan dengan sisi atas Setelah 30 detik, kemudian cetakan ditarik keatas
cetakan. Kemudian alas di sekitar corong dengan pelan-pelan sehingga benar-benar keatas.
dibersihkan dari beton segar.

Gambar 5
Pengukuran nilai slam dilakukan dengan ketelitian
0,5 cm dengan menaruh cetakan corong disamping
beton segar dan menaruh penggaris/batang baja
diatasnya sampai diatas beton segar.
GAMBAR PEMERIKSAAN BERAT JENIS BETON SEGAR

GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Bejana harus dibasahi dan kelebihan beton segar Bejana diisi dalam dua lapis yang setiap lapisnya
yang menempel pada bejana harus dibersihkan separuh volume bejana.
dengan kain basah

Gambar 3 Gambar 4
Setiap lapisan harus digetarkan secukupnya untuk Permukaan atas silinder yang berisi beton diratakan
mengeluarkan udara dari bagian bawah butir-butir dengan batang baja.
yang besar atau rongga-rongga udara.

Gambar 5
Menimbang bejana yang berisi beton segar .
GAMBAR PEMERIKSAN SILINDER BETON

GAMBAR ALAT DAN LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Pengisian adukan dilakukan dalam cetakan yang Pengisian dengan cetok dilakukan kebagian tepi
setiap lapisnya kira-kira volumenya sama. silinder agar diperoleh beton yang simetri menurut
sumbunya.

Gambar 3 Gambar 4
Tiap lapis ditusuk-tusuk dengan batang baja Setelah selesai ditusuk, penuhi bagian atas cetakan
penusukyang berdiameter 16 mm dan panjang 60 beton dengan adukan beton kemudian meratakan
cm sebanyak 25 kali. Penusukan dilakukan merata dengan tongkat perata hingga permukaan atas
kesemua lapisan dengan kedalaman sedikit masuk adukan rata. Memindahkan cetakan berisi beton
kelapisan sebelumnya. keruangan yang lembab.
GAMBAR UJI TEKAN SILINDER BETON

GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Mengukur tinggi dan diameter rata - rata silinder Menimbang dengan ketelitian samapai 0,005 kg.
dengan menggunakan jangka sorong dengan
ketelitian 0,25 mm.

Gambar 3 Gamabar 4
Member lapisan perata pada permukaan silinder Memasang benda uji kedalam alat benda uji tekan
dengan bahan semen atau gips. Meratakan bahan kemudian mengatur dial dan memulai memberi
perata tersebut dengan kaca atau plat penunggu beban sehingga terjadi pembebanan sampai puncak
sampai lapisan itu keras sampai cukup kuat. beban ( beton mulai retak ) dan mencatat kenaikan
bebannya.

Gambar 5
Menggambar sketsa benda uji untuk menunjukkan
kehancuran betonnya.
GAMBAR TARIK BALOK SILINDER BETON

GAMBAR ALAT dan LANGKAH KERJA

Gambar 1 Gambar 2
Menggambar garis diameter pada kedua ujung Mengukur panjang dan diameter beton dengan
silinder yang satu sama lain sejajar dan kemudian ketelitian 0,2 mm. Pegukuran dilakukan dekat
membuat garis yang menghubungkan kedua ujung kedua ujung silinder ditengah – tengah silinder dan
garis diameter tersebut dan memeriksa apakah arah pengukuran sama dengan arah pembebanan.
kedua garis tersebut benar – benar berada pada Dan mengambil dimensi rata – rata dari kedua
kedua sisinya. sampel tersebut.

Gambar 4 Gambar 3
Menaruh plat tipis diatas dan dibawah beton diatas Menerapkan beban pada silinder secara terus
blok mesin alat uji. Memperhatikan apakah silinder menrus, kecepatan pembebanan dibuat atara 50 –
benar – benar terletak semuanya diatas dan 100 KN tiap menit ( sekitar 7 Mpa tegangan tarik
dibawahnya plat tipis kayu tersebut belah tiap menit ). Pembebanan dilakukan sampai
beton tersebut pecah. Dan mencatat serta
menggambar bentuk pecahannya.

Anda mungkin juga menyukai