Anda di halaman 1dari 12

3.5.

Penelusuran Banjir Melalui Waduk (Flood Routing)


3.5.1. Landasan Teori
Penelusuran banjir adalah merupakan peramalan hidrograf di suatu titik pada
suatu aliran atau atau bagian sungai yang didasarkan atas pengamatan hidrograf di titik
lain hidrograf banjir apat ditelusuri melalui waduk.
Tujuan penelusuran banjir adalah untuk :
a. Peramalan banjir jangka pendek.
b. Perhitungan hidrograf satuan pada berbagai titik sepanjang sungai dari hidrograf
satuan di suatu titik di sungai tersebut.
c. Peramalan terhadap kelakuan sungai setelah terjadi perubahan keadaan palung
sungai (missal karena adanya pembangunan bendungan / pembuatan tanggul).
d. Derivasi hidrograf antetik
Penelusuran lewat waduk, di mana penampungannya adalahm erupakan fungsi
langsung dari aliran keluar (out flow), maka cara penyelesaiannya dapat
ditempuh dengan cara yang lebih eksak.
Penelusuran lewat waduk, di mana mencari keluaran aliran (out flow) yang melewati
fasilitas pengeluaran yaitu berupa bangunan pelimpah (spillway).
 Prosedur Penghitungan Penelusuran Banjir Melalui Waduk
Pada penelusuran banjir melalui waduk/embung, dimensi dari pelimpah (spillway)
sudah ditetapkan.
1. Dibuat lengkung kapasitas waduk yang dimulai dari elevasi puncak mercu
ambang pelimpah (spillway), bukan dari dasar bendungan/embung.
2. Ditetapkan besarnya pias waktu (Dt) untuk perhitungan penelusuran banjir.
3. Dihitung besaran-besaran berikut, kemudian ditabelkan.
 S/Δt dengan S adalah volume tampungan waduk (m3) dan Dt adalah besarnya
pias waktu (detik).
 Q = C.B.H3/2
Dengan notasi
Q = Debit yang melewati spillway (m3/dt)
C = Koefisien debit di spillway
B = Lebar spillway (m)
H = Kedalaman aliran diatas mercu spillway

86
S Q S Q
 ψ = −Dan ϕ= +
Δt 2 Δt 2

Hasil dari langkah (3) ini ditabelkan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 1.

4. Dibuat Tabel 2 dengan penjelasan sebagai berikut ini :

a. Inflow (I) adalah hidrograf banjir rencana yang diperoleh dari metode klasik
atau metode sintetis (Nakayasu, Gama 1 dll)

Untuk langkah waktu (t) pertama.


b. Untuk langkah pertama, Outflow (Q) = 0,00 atau nilai yang ditetapkan
besarnya. Hal ini sesuai dengan asumsi bahwa elevasi muka air
c. Dihitung nilai H dengan menggunakan rumusan pada langkah (3).b.
berdasarkan nilai debit (Q) yang sudah didapat padal angkah (4b).
d. Kolom (I1 + I2)/2, kolom S1, kolom y1, kolom j2dan kolom S2 dikosongkan

Untukl angkah waktu (t) kedua dan seterusnya.


e. Dihitung nilai (I1 + I2)/2 dari debit inflow (I).
f. Berdasarkan nilai H pada Tabel 2 (langkah sebelumnya), dihitung S1dengan
menginterpolasi nilai S padaTabel 1 untuk nilai H yang sesuai.
g. Berdasarkan nilai H yang sama, dihitung besarnya y1 dengan cara
interpolasi nilai pada Tabel 1 untuk nilai H yang sesuai. S Q

Δt 2

h. Dihitung besarnya ϕ2 dengan rumusan sebagai berikut :

I1 + I2
ϕ2 = ψ 1 +
2

i. Dihitung besarnya S2 dengan rumusan sebagai berikut :

I1 + I2
S 2 = S1 + ( 2 )
−Q Δt

87
Q adalah debit outflow pada langkah waktu sebelumnya

j. Berdasarkan nilai S2 pada Tabel 2, dihitung besarnya H dengan cara


interpolasi nilai H pada Tabel 1 untuk nilai S (Tabel 1) yang sama dengan S2
k. Dihitung besarnya Q dengan menggunakan rumusan pada langkah (3).b.
berdasarkan nilai H yang sudah didapat pada langkah (j).
l. Diulangi langkah (e) hingga (k) untuk langkah waktu selanjutnya, dengan
menggunakan nilai H dan Q yang baru.
m. Dibuat grafik hidrograf Inflow (I) dan Outflownya (O).

88
3.5.2. Perhitungan
Tabel 3.20 PerhitunganVolumeTampungan
Luas volume
Elevasi Luas pada Peta Sebenarnya volume (m3) komulatif
(m2) (m3)
70 13.04882064 65.24410319 0 0
75 3224.399631 16121.99816 10795.89951 10795.89951
80 15491.9277 77459.6385 40392.6797 75960.29638
81 30713.4508 153567.254 80785.36 156745.6558
82 39293.1829 196465.9145 164884.03 321629.6823
83 52838.7478 264193.739 218859.69 540489.3687
84 65350.1457 326750.7285 294918.83 835408.1943
85 79827.3765 399136.8825 362340.77 1197748.963
86 100429.098 502145.49 449656.88 1647405.843
87 122212.0144 611060.072 555712.64 2203118.483
88 145176.1255 725880.6275 667647.07 2870765.551
89 169321.4315 846607.1575 785470.36 3656235.911
90 194647.9324 973239.662 909188.22 4565424.128
91 220811.3093 1104056.547 1037960.91 5603385.039
92 247467.2435 1237336.218 1170063.64 6773448.682
93 274615.7352 1373078.676 1304618.83 8078067.509
94 302256.7842 1511283.921 1441629.14 9519696.645
95 338390.3905 1691951.953 1581096.39 11100793.04
96 359000.3656 1795001.828 1722981.96 12823774.99
97 388070.5209 1940352.605 1867205.71 14690980.71
98 417600.8562 2088004.281 2013727.30 16704708.01
99 447591.3718 2237956.859 2162547.28 18867255.29
100 478042.0675 2390210.338 2313666.09 21180921.38
101 508972.4635 2544862.318 2467132.36 23648053.75
102 540402.08 2702010.4 2623044.04 26271097.79
103 572330.917 2861654.585 2781450.68 29052548.47
104 604758.9746 3023794.873 2942352.42 31994900.89
105 637686.2527 3188431.264 3105749.40 35100650.29

89
Gambar 3.5 Lengkung Kapasitas

Contoh Perhitungan
Menghitung Volume
A kontur 1+ A kontur 2+ √ ( A kontur 1 ) x ( A Kontur 2 ) x selisih kontur
V¿
2
0+3224.399631+ √( 0 ) x (3224.399631)x 5
¿
2
= 10795.89951 m3

Volume Komulatif = Volume + Volume komulatif sebelumnya


= 0 + 10795.89951
= 10795.89951 m3
Tabel 3.21 dan 3.22 Data Lengkung Kapasitas dan Data Hidrograf Banjir

DATA LENGKUNG KAPASITAS DATA HIDROGRAF BANJIR


(dihitung dari puncak mercu pelimpah)

Elevasi Tampungan, S Waktu (t) Debit, Q


(m) (m3) Jam (m3/d)
96 359000.3656 0 15.606
97 388070.5209 1 25.319
98 417600.8562 2 69.398
99 447591.3718 3 166.365
100 478042.0675 4 148.709
101 508972.4635 5 134.796
102 540402.08 6 119.733
103 572330.917 7 101.582
104 604758.9746 8 81.190
105 637686.2527 9 66.740
    10 56.057
11 48.080
12 42.057
13 37.505
14 33.891
15 30.982
16 28.621
17 26.693
18 25.050
19 23.650
20 22.458
21 21.443
22 20.578
23 19.841
24 19.214
ContohPerhitungan Routing Waduk
a. Kolom ke – 1 = Tinggi elevasi
b. Kolom ke – 2 = H (tinggi muka air) (digunakan per 1 m)
c. Kolom ke – 3 = S ( storage/tampungan ) volume
d. Untuk kolom 4
s 1.18142 x 106
= =¿504
∆t 3600
e. Untuk kolom 5
Diket :lebar mercu =55 m
Cd = 2
H=1
Q = b x Cd x h1.5
= 75 x 2 x1,01.5
= 150 m3/dt
f. Untuk kolom 6
s Q
Ψ = +
∆t 2
¿ 519+¿75
¿ 594

g. Untuk kolom 7
s Q
ϕ = −
∆t 2
¿ 5 19- 75
¿ 4444
Hasil perhitungan selanjutnya ditabelkan

Elevasi Mercu = 96
Lebar Mercu = 75 m
Koefisien CD = 2.0
t = 1.0 jam

Tabel 3.23 Routing Waduk 1


Penghitungan Penelusuran Banjir Melalui Waduk/Embung
a. Kolom 1 = Waktu
b. Untuk kolom 2 :
Inflow (I) adalah hidrograf banjir rencana yang diperoleh dari metode sintetis Nakayasu
Untuk langkah waktu (t) pertama:
c. Untuk langkah pertama, Outflow (Q) = Inflow (I) pertama karena ketika ada nilai debit
yang masuk maka akan ada nilai debit yang keluar.
d. Dihitung nilai H dengan menggunakan rumus Q = b x Cd x h1.5 . maka rumus untuk

Q 1,5 15.606
mencari nilai h = ( ) . Sehingga nilai h = = 0,272
b x Cd 55 x 2
e. Kolom (I1 + I2)/2, kolom S1, kolom𝞧1, kolomφ 2 dan kolom S2dikosongkan
Untuk langkah waktu (t) kedua dan seterusnya.
f. Untuk kolom 4
Dik :
I1 = 15.606
I2 = 25.319

I 1 + I2
I=
2
20.181+ 43.4304
¿
2
¿ 20.46
g. Berdasarkan nilai H pada Tabel 2 (langkah sebelumnya), dihitung S 1 dengan
menginterpolasi nilai S pada Tabel 1 untuk nilai H yang sesuai. Rumus Interpotasi
 Rumus Interpotasi
( H 1−H 0 )
S1 = S0 + x ( S2 −S 0 )
( H 2−H 0 )
UntuknilaiS1
Dik :
H0 = 0,00 S0 = 0
H1 = 0,272 S1= ….?
H2= 1,00 S2 = 1,814

1−0,272
S1= 0+ (( )x (1,814-0))
1−0
= 0.49 m3
h. Berdasarkan nilai H yang sama, dihitung besarnya 𝞧1 dengan cara interpolasi nilai
𝞧pada Tabel 1 untuk nilai H yang sesuai.
H0 = 0,00 𝞧0 = 0
H1 = 0,272 𝞧1 = ….?
H2 = 1,00 𝞧2 = 449
0,272−0
𝞧1 = 0 + x( 449−0)
1−0
= 122 m3/ dt
i. Dihitung besarnyaφ 2 dengan rumusan sebagai berikut :
I 1 + I2
φ 2=Ψ 1 +
2
φ 2=122.121+ 20.46
φ 2=143dt

j. Dihitung besarnya S2 dengan rumusan sebagai berikut :

S 2=S1 ( I +2 I −Q) ∆ t
1 2

S 2=0.49+ (20.46−15.606 ) (1 x 3600 x 10 6)


S 2=¿0.51
Q adalah debit outflow pada langkah waktu sebelumnya
k. Berdasarkan nilai S2 pada Tabel 2, dihitung besarnya H dengan cara interpolasi nilai H
pada Tabel 1 untuk nilai S (Tabel 1) yang sama dengan S2

H0 = 0,00 S0 = 0
H1 =….? S 1 = 0.49
H2 = 1,00 S 2 = 0.51
( 0.49−0 )
H1 = 0 + x ( 1−0 )
( 0.51−0 )
H1 = 0,282
l. Dihitung besarnya Q dengan menggunakan rumus Q = b x Cd x h1.5 . berdasarkan nilai H
yang sudah didapat pada langkah (j).
Q = b x Cd x h1.5
Q = 55 x 2,0 x 0,2821.5
Q = 16.442 m3/dt
m. Diulangi langkah (e) hingga (k) untuk langkah waktu selanjutnya, dengan menggunakan
nilai H dan Q yang baru.

Tabel 3.24. Penghitungan penelusuran banjir melalui waduk/embung


Gambar 3.6 Grafik Hubungan Inflow dan OutFlow denganWaktu untuk kala ulang
1000 tahun

98

Anda mungkin juga menyukai