Rumah sakit merupakan salah satu unsur yang strategis dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Prinsip peningkatan mutu pelayanan antara lain adalah dengan
memenuhi kebutuhan pasien, mengukur dan menilai pelayanan yang diberikan, memperbaiki
proses pelayanan, dan meningkatkan mutu pemberi pelayanan. Program peningkatan mutu
outcome mutu pasien, outcome profesional dan outcome secara ekonomi (Wiyono, 2008)
Sasaran Outcome mutu pasien antara lain mengurangi keluhan pasien, meningkatkan
kepuasan pasien. Namun kenyataan yang kita dapati, permasalahan keluhan pasien,
pelayanan kesehatan yang masih sebagai kegiatan rutinitas, komunikasi dokter penanggung
jawab sebatas memberikan terapi, biaya pengobatan tinggi masih sering kita temukan.
Hasil penelitian para peneliti menemukan keluhan pasien (Irish Medical Time, 2007).
SCIENCE, Vol. 6, No. 1, Desember 2015 27 ditemukan 39% komplain terjadi akibat perilaku
staf, 26 % keluhan disebabkan hal klinis dan perilaku pasien lain, 16 % keluhanya karena
lingkungan fisik dan fasilitas, penelitian tersebut dilakukan selama satu tahun. Permasalahan
lama hari rawat atau Length of Stay (LOS) dan high cost, berkaitan dengan penyakit,
penyakit stroke dan cerebrovaskuler (Haw Camila, 2008). Oleh karena itu, rumah sakit
memerlukan desain atau strategi agar dapat melakukan proses pelayanan yang berkelanjutan.
penyedia dan sistem layanan kesehatan untuk menyokong klien, mengkordinasikan layanan
kesehatan, dan memfasilitasi hasil baik dalam harga maupun kualitas (Huber, 2010).
Profesional yang dapat melakukan case management adalah case manager. Case manager
bertanggung jawab secara umum terhadap koordinasi dan kesinambungan pelayanan pasien
atau pada fase pelayanan tertentu teridentifikasi dengan jelas. Mengatur pelayanan pasien
selama seluruh waktu rawat inap, meningkatkan kontinuitas pelayanan, koordinasi, kepuasan
keperawatan, efektifitas biaya dari pengobatan medis, discharge planing, dan hasil
manajemen, sehingga sangat diperlukan apalagi bagi pasien pasien tertentu dengan masalah
yang komplek dan pasien lain yang di tentukan oleh rumah sakit (KARS, 2015).
PANDUAN PENGELOLA PELAYANAN PASIEN
( CASE MANAGER )
DEFINISI
1. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan
4. Case Manager atau Pengelola Pelayanan Pasien adalah tenaga professional di rumah sakit
9. Sistem Pengelolaan Pelayanan Pasien adalah suatu metoda dalam perawatan pasien
pelayanan kesehatan pasien baik selama maupun pasca perawatan di RSUD Dr Soetomo,
10. Satuan Medik Fungsional (SMF), adalah pengorganisasian dokter dokter dalam suatu
11. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP ) adalah seorang dokter / dokter gigi yang
12. Panduan Praktek Klinik adalah suatu instruksi / langkah yang dibakukan untuk
13. Clinical Pathway adalah Pedoman kolaboratif untuk merawat pasien yang berfokus pada
14. Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien
Sistem Pengelolaan Pelayanan Pasien bersumber dari konsep yang terdiri dari 3 elemen :
Pemberi pelayanan kesehatan harus menghargai pandangan dan pilihan pasien serta
keluarga.
Berbagi
Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat.
Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam asuhan dan
Tujuan
Memberikan pelayanan yang aman, rasional, efisien dan memuaskan sesuai kebutuhan pasien
Tugas Case Manager:
Melakukan koordinasi dengan unit dan instalasi serta bidang terkait agar sistem
Melakukan pelaporan setiap bulan atau apabila dipandang khusus, tentang hasil
pekerjaanya kepada Direktur melalui Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.
Fungsi Sistim Manajemen Pelayanan adalah koordinasi penggunaan sumber daya pelayanan
(sarana, obat, pemeriksaan diagnostik, sarana terapeutik, prosedur pelayanan dll) sehingga
efektif dan efisien demikian dapat terjaga kontinuitas pelayanan dan perawatan selama
maupun setelah pelayanan di rumah sakit sehingga sistem manajemen pelayanan menjadi
berlangsung baik.
Organisasi
Dibentuk suatu sistim yang terdiri dari pemberi pelayanan kesehatan dengan seorang
Pada setiap instalasi pelayanan terdapat seorang yang bertanggung jawab terhadap
INSTALASI disingkat CMI. Yang dimaksud instalasi adalah kesatuan tempat pelayanan
Pada setiap unit pelayanan terdapat seorang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanan
tugas sistem yang selanjutnya disebut CASE MANAGER TINGKAT UNIT atau disingkat
CMU. Yang dimaksud unit adalah dimana tempat pelayanan kesehatan diberikan atau
suatu unit. Jumlah Case Manager unit ditentukan berdasar kebutuhan pelayanan.
Case Manager Unit melakukan tugas dibawah koordinasi dan binaan Case Manager
perawatan yaitu DPJP atau Dokter Penanggung Jawab Pelayanan dan Perawat
Penanggung Jawab Perawatan (PPJP) pasien, serta seluruh unit dan instalasi yang
Pembinaan Sistim Case Management oleh Bidang Pelayanan Medik, Bidang Pelayanan
Diagnostik dan Khusus serta Bidang Keperawatan. Hasil pekerjaan dilaporkan dan
dipertanggung jawabkan kepada Direktur, melalui Wakil Direktur Pelayanan Medik dan
Keperawatan.
Kualifikasi
Profesional di rumah sakit yang bepengalaman minimal 5 tahun dalam pelayanan klinis
Jam kerja
Pengetahuan Pelayanan Berfokus Pada Pasien RS. ESA HOSPITAL
penerapan SPO Pelayanan Kedokteran yang terdiri dari Panduan Praktik Klinis, Alur
2. Pelatihan Pelayanan Fokus pada Pasien (PFP) / Patient Centered Care (PCC).
TATA LAKSANA :
2. Melakukan koordinasi dengan Case Manager tingkat Instalasi (CMI) terkait Sistem
Direktur RS. ESA HOSPITAL melalui Wakil Direktur Pelayanan Medik dan
Keperawatan.
5. Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta koordinasi atas pelaksanaan Case
bila ditemui kasus yang penanganannya menyimpang dari Panduan atau Clinical
Pathway.
7. Melakukan pelaporan pelaksanaan Case Management System setiap bulan kepada Case
Manager Rumah Sakit atau bila ada kasus khusus secara insidentil.
pelayanan sesuai Panduan Case Manager, Panduan Praktik Klinik, Standar Asuhan
Keperawatan (SAK).
General Consent
Asesmen Awal
Asesmen Gizi
Discharge Planning
11. Mengkoordinasikan validasi pengisian (entry) data pelayanan dan dokumen terkait
12. Memantau pengembalian rekam medik yang telah terisi lengkap, benar dan jelas dalam
DOKUMENTASI
Referensi :