Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group

pretest post test design dengan pendekatan pretest-posttest. Jenis penelitian ini

dilakukan dengan cara sebelum dilakukan perlakuan, variabel diobservasi atau

diukur terlebih dahulu setelah itu dilakukan perlakuan kemudian dilakukan

pengukuran (Notoatmodjo, 2012), dimana tidak ada kelompok pembanding

(kontrol), tetapi dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan

menguji perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (Notoatmojo, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari tahu apakah pendidikan

kesehatan dengan media audio-visual lebih efektif dalam meningkatkan

pengetahuan siswa tentang penanganan pertama sinkop dengan menggunakan

metode ini.

Prestest Perlakuan Posttest


O1 X O2

Keterangan :

O1 : Observasi sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan

X : Dilakukan pendidikan kesehatan

O2 : Observasi setelah dilakukan penyuluhan kesehatan


3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada 7 Februari 2019

3.2.2 Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK

WIDYA DHARMA TUREN KABUPATEN MALANG


3.3 Kerangka kerja (Frame Work)
Populasi
Seluruh siswa kelas XI SMK WIDYA DHARMA RUREN sebanyak 100
siswa

Sampel
Siswa kelas XI SMK WIDYA DHARMA Sebanyak sesebanyak

Teknik Sampling
Purposive sampling

Pengumpulan data
Melakukan pretest dilakukan 15 menit sebelum penyuluhan kesehatan dengan kosioner
closed ended

PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL

Pengumpulan data
Melakukan posttest dilakukan 15 menit setelah penyuluhan kesehatan dengan Kuisoner
closed ended

Teknik pengolahan data


Editing, Coding, Data Entry, Tabulating (skoring, penilaian)

ANALISA DATA
Uji statistik menggunakan uji t berpasangan jika sebaran data normal, dan jika
sebaran data tidak normal maka menggunakan Wilcoxon dengan bantuan SPSS
20 windows 2010

KESIMPULAN

a) Jika P > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak ada Efektivitas


b) Jika P < 0,05 maka H1 ditolak artinya ada Efektivitas

Bagan 3.1 Kerangka Operasional (Frame Work).


3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi pada penelitian adalah subjek (manusia) yang memenuhi

kriteria yang sudah ditetapkan (Nursalam, 2014:169).Pada penelitian

ini populasinya adalah siswa kelas XI Keperawatan SMK

WIDYAGAMA RUREN

3.4.2 Sampel

Sample terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sampling

adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili

populasi yang ada (Nursalam, 2014:171). Sample pada penelitian ini

yaitu siswa SMK WIDYAGAMA RUREN yang jumlahnya yaitu 300

siswa dari kelas XI baik perempuan dan laki-laki.

Dalam menentukan sampel penelitian ada dua syarat yaitu

representatif (Mewakili) dan sampel harus cukup banyak.

1. Representatif, yaitu sampel yang dapat mewakili populasi yang ada.

2. Sampel harus cukup banyak, semakin banyak sampel maka hasil

penelitian mungkin akan lebih representatif. Dalam penentuan

besarnya sampel tidak ada pedoman khusus yang dapat digunakan

sebagai acuan tetapi bergantung pada rancangan dan ketersediaan

subyek dari penelitian tersebut


3. Penentuan besar sampel

𝑁
Rumus : n = 1+𝑁 (𝑑2)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Ketetapan relatif yang ditetapkan oleh peneliti (0,05)

Sesuai dengan rumus diatas, maka jumlah populasi yang diperoleh

dari jumlah siswa SMK WIDYAGAMA RUREN yang jumlahnya

yaitu 100 siwa dari kelas XI baik perempuan dan laki-laki adalah

sebagai berikut.

100
𝑛=
1 + 100 (0,05)2

100
𝑛= = 80 + 4 = 84
1,25

Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 80 + 4 siswa sudah

mendapat informasi, jadi sampel total 84 Responden.

3.4.3 Teknik Sampling

Teknik pengumpulan sample menggunakan purposive sampling yaitu

dengan cara pengambilan sample dengan memilih sample diantara


populasi sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti. Sehingga

sample tersebut dapat mewakili karakteristik dari populasi.

dengan kriteria inklusi sebagai berikut :

1. Yang bersedia menjadi responden

2. Yang belum mengetahui tentang penanganan pertama pada

sinkop

Kriteria eksklusi sebagai berikut :

1. Siswa sakit

2. Siswa tidak masuk sekolah

3.5 Identifikasi Variabel

3.5.1 Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pendidikan kesehatan

dengan media audio-visual (video)

3.5.2 Variabel Dependen (Terikat)

Varibel terikat pada penelitian ini yaitu pengetahuan tentang sikap

remaja dalam mencegah HIV AIDS


3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan batasan dari variabel-variabel yang akan diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2007).

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi operasional Parameter Alat ukur Skala Ukur Keterangan


penelitian

Variabel Suatu proses penyampaian Kemampuan memahami - - Penyampaian pendidikan


Independen informasi kesehatan pendidikan kesehatan
kesehatan berlangsung
tentang penanganan sinkop tentang sinkop
Pendidikan selama 45 menit. Responden
diberikan kepada - pengertian hiv aids
kesehatan dengan - cara mencegah hiv aids
responden dengan media mendengarkan dan
Media - tanda hiv aids
audio-visual.
Audiovisual memahami tentang sikap

(Video) remaja dalam mencegah

HIV AIDS
1. 76%- 100% (baik)
Variabel Hasil tahu yang diperoleh Kuisioner pertanyaan Kuisioner Ordinal 2. 56% - 75% (cukup)
Dependen siswa dilihat melalui 3. < 56% (kurang)

jawaban dari kuesioner


Pengetahuan (Wawan & Dewi, 2010)
yang diberikan sebelum
tentang sikap dan sesudah diberikan

remaja dalam pendidikan kesehatan

mencegah HIV

AIDS
3.7 Alat Penelitian dan Pengumpulan Data

3.7.1 Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu dengan memakai

kuisioner berbentuk pilihan multiple choice a,b,c,d,e

Video ini sudah memenuhi standart untuk mahasiswa dan belum sesuai untuk

siswa SMK, dan video ini saya buat sendiri untuk digunakan dalam penelitian

saya

3.7.2 Pengumpulan data

Proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap :

1. Persiapan administrasi

Peneliti mengurus surat studi pendahuluan penelitian di Prodi S1 Stikes

Kepanjen untuk memperoleh ijin penelitian, kemudian peneliti menyampaikan

surat studi pendahuluan ke SMK WIDYAGAMA TUREN kabupaten malang

2. Pelaksanaan

a. Pelaksanaan penelitian di SMK WIDYA TUREN tanggal 7 Februari 2019

dimulai pukul 09.00-10.00 WIB.

b. Tempat penelitian di MUSHOLAH SMK WIDYAGAMA TUREN

Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan penelitian kepada responden

tentang sikap remaja dalam mencegah HIV AIDS

c. Peneliti dibantu oleh tim yaitu berjumlah 8 mahasiswa, Mendung, Ferdhita,

Yakin, Andika, nanang

d. Peneliti memberi informasi tentang penelitian dan meminta responden untuk

bersedia terlibat dalam penelitian.

e. Peneliti memberikan lembar persetujuan kepada responden sebanyak siswa.


f. Peneliti melakukan proses pengambilan data dengan mengisi data

karakteristik responden.

g. Peneliti mengukur pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan

kesehatan dengan waktu 15 menit (pre test).

h. Peneliti memberikan pendidikan kesehatan dengan memberikan video

tentang bagaimana penanganan pertama patah tulang dengan waktu 15

menit.

i. Setelah diberikan perlakuan pendidikan kesehatan peneliti mengukur

pengetahuan responden dengan waktu 15 menit (post test).

j. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden yang sudah ikut

berpartisipasi dalam penelitian.

k. Peneliti memberikan ucapan terima kasih kepada guru dan staf SMK widya

turen dan memberikan cinderamata.

3. Tahap akhir

Meliputi penulisan hasil

3.7.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Vaiditas merupakan indeks yag meperlihatkan alat ukur itu benar-benar mengukur

yang benar. Demikian juga kuisioner sebagai alat ukurharus mengukur apa yang

diukur. Jika suatu kuisioner digunakan untuk mengukur pengetahuan responden,

maka akan menghasilkan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh

responden yang dikur. Reliabilitas indeks yang memperlihatkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya.


3.8 Teknik pengolahan dan Analisa Data

3.8.1 Langkah-langkah analisa data

a. Editing

Editing yaitu memeriksa data dari hasil pengumpulan data, berupa daftar

pertanyaan, kartu, buku, register, dan lain-lain (Imron & Amrul, 2010).

b. Coding

Coding merupakan pemberian kode secara numeril terhadap data yang terdiri

dari beberapa kategori (Arikunto, 2010). Coding pada penelitian ini meliputi :

a) Kode untuk jenis kelamin responden :

Kode 1 = laki-laki

Kode 2 = perempuan

b) Kode untuk usia responden :

Kode 1 = 17 tahun

Kode 2 = 17 tahun

c) Kode untuk kelas responden :

Kode 1 = XI A

Kode 2 = XI B

Kode 3 = XI C

Kode 4 = XI D

d) Kode untuk penilaian kuisioner :

Kode 0 = salah

Kode 1 = benar
e) Kode untuk variable pengetahuan :

Kode 1 : kurang

Kode 2 : cukup

Kode 3 : baik

c. Memasukkan data (Data Entry) atau Processing

Data merupakan jawaban dari rsponden dalam bentuk kode dan dimasukkan

kedalam program computer.Salah satu paket program yang sering digunakan

untuk entry data penelitian yaitu SPSS 20 for Windows 2010 (Notoatmodjo,

2012).

d. Tabulating

Tabulating yaitu meyusun dan mengorganisir data, sehingga akan mudah

untuk dilakukan penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau

grafik.

e. Skoring

Pemberian skor terhadap item-item yang perlu diberikan skor,

serta memberikan kode terhadap item yang tidak diberi skor

(Arikunto, 2010). Pemberian skor pada tingkat pengetahuan

siswa dalam melakukan penanganan awal dengan kriteria

sebagai berikut :

Pernyataan : Soal pilihan jawaban a,b,c,d,e

Benar : 1

Salah : 0
f. Klasifikasi

Sedangkan data untuk menilai tingkat pengetahuan siswatentang tindakan

penanganan patah tulang sebelum dan sesudah penyuluhan.Menurut Wawan

& Dewi (2010) pengetahuan seseorang bisa diketahui dan diinterpretasikan

dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu:

Baik : hasil persentase 76%-100%

Cukup : hasil persentese 56%-75%

Kurang : hasil persentase <56%

g. Penilaian

Setelah semua pertanyaan diisi dengan skor setiap responden

selanjutnya dapat dilakukan penilaian yaitu skor dijumlahkan

sehingga diperoleh nilai, hasil dari jawaban responden yang

sudah diberi pembobotan dijumlah dan dibandingkan dengan

skor tertinggi lalu dikalikan 100% (Arikunto, 2010).

3.8.2 Analisa data

Analisa data adalah proses dalam merinci data yang akan ditulis pada penyajian

data. Hal ini dilakukan dengan menemukan makna setiap data sehingga dapat memberi

tafsiran yang dapat diterima akal sehat dalam konteks masalahnya secara keseluruhan.

1. Analisis Univariate (Analisis Deskriptif)


Analisis deskriptif (univariat) digunakan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam hal ini digunakan

untuk mendeskripsikan variabel efektivitas sebelum dan sesudah diberikan

pendidikan kesehatan dengan uji alternative Wilcoxon dengan hasil P < 0,01

maka H0 ditolak yang artinya ada Efektivitas

2. Uji Normalitas

Setelah dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan

hasil < 0,05, disimpulkan bahwa distribusi data tidak normal maka menggunakan

uji alternative Wilcoxon dengan bantuan SPSS 20 Windows 2010.

3.9 Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan hasil dari proses berpikir induksi dari penemuan

penelitian tersebut, dan sebagai hasil dari pembuktian hipotesis (Notoatmodjo, 2010).

Penarikan kesimpulan dapat dlakukan dengan cara :

1. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima yang artinya tidak ada

efektivitas pendidikan kesehatan dengan media video terhadap

pengetahuan sikap remaja dalam mencegah HIV AIDS SMK

WIDYAGAMA TUREN Kabupaten Malang.

2. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh

pendidikan kesehatan dengan media video terhadap pengetahuan sikap

remaja dalam mencegah HIV AIDS SMK WIDYAGAMA TUREN

Kabupaten Malang.
3.10 Etika penelitian

3.10.1 Perijinan

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat permohonan ijin dari

STIKes Kepanjen selaku institusi pendidikan untuk melakukan penelitian di SMK

WIDYAGAMA TUREN Kabupaten Malang untuk mendapatan perijinan untuk

melakukan penelitian di Sekolah tersebut.

3.10.2 Informed consent (Lembar Persetujuan)

Informed consent berbentuk lembar persetujuan antara peneliti dengan

responden.Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden (Hidayat, 2010).

3.10.3 Anonimity (Tanpa Nama)

Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan

hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data (Hidayat, 2010).

3.10.4 Confidentislity (Kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan

pada hasil riset (Hidayar, 2010).

3.10.5 Justice an inclusiveness (keadilan dan keterbukaan)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian.Untuk itu, lingkungan penelitian perlu


dikondisikan senhingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin dan keuntungan

yang sama, tanpa membedakan jenis kelamin, agama, etnis dan sebagainya

(Notoatmodjo,2009).

Anda mungkin juga menyukai