Anda di halaman 1dari 3

Otitis media akut (OMA) yang oleh masyarakat Indonesia secara umum sering disebut dengan

“congek” adalah suatu peradangan akibat infeksi pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang terjadi dalam waktu kurang dari 3
minggu. OMA dapat terjadi pada semua usia, namun bayi dan anak-anak merupakan kelompok usia
yang paling sering menderita OMA dibandingkan orang dewasa baik dewasa tua maupun dewasa
muda.

Sebelum membaca lebih lanjut, kami anjurkan untuk memahami bagian-bagian telinga terlebih
dahulu.

Iklan dari HonestDocs

Beli Obat GRATIS Ongkir via HonestDocs!

Klik di sini dan beli obat via HonestDocs, langsung dapat GRATIS ongkir minimal belanja Rp50.000.

Pesan Sekarang

Screen shot 2019 08 30 at 10.30.15

GEJALA

Pada anak gejala utama otitis media akut adalah adanya perasaan nyeri di dalam telinga disertai
demam yang menyebabkan anak menjadi gelisah, sulit tidur, bahkan dapat tiba-tiba menjerit pada
saat tertidur. Nyeri yang dirasakan dapat bertambah hebat dan anak tampak memegang telinganya
yang sakit. Pada anak yang lebih besar atau dewasa, selain rasa nyeri terdapat pula gejala berupa
gangguan pendengaran dan rasa penuh di bagian dalam telinga.

Apabila terjadi robekan pada membran timpani (gendang telinga), maka nanah akan mengalir keluar
melalui liang telinga, kemudian suhu tubuh anak menjadi turun, dan anak tampak tertidur tenang.
Penting untuk diingat bahwa Gejala-gejala tersebut biasanya diawali oleh riwayat batuk pilek atau
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) sebelumnya.

PENYEBAB OTITIS MEDIA AKUT

Kuman penyebab otitis media yang tersering adalah bakteri piogenik (menimbulkan nanah), seperti
Streptococcus hemoliticus, Staphylococcus aureus, Pneumococcus dan Haemophilus influenzae.
Telinga tengah biasanya steril. Kuman yang terdapat di rongga hidung, rongga mulut dan saluran
pernapasan atas dapat masuk ke telinga tengah apabila mekanisme pencegahan masuknya kuman
oleh silia dinding tuba Eustachius mengalami suatu gangguan. Gangguan tesebut dapat terjadi oleh
karena adanya pembengkakan pada dinding saluran tuba Eustachius akibat infeksi atau reaksi alergi
yang menyebabkan timbulnya sumbatan pada tuba Eustachius, mengakibatkan kuman yang masuk
ke dalam tuba Eustachius menjadi terperangkap, kemudian berkembang biak dan menyebabkan
infeksi telinga tengah dengan cairan yang bernanah. Oleh karena itu apabila seorang anak sering
menderita ISPA, maka akan semakin besar kemungkinan anak tersebut untuk menderita OMA,
disamping oleh karena sistem kekebalan tubuh anak yang belum berkembang secara sempurna.
Pada bayi terjadinya OMA dapat dipermudah oleh karena bentuk tuba eustachius yang pendek,
lebar, dan letaknya agak horizontal, yang menyebabkan kuman menjadi lebih mudah untuk masuk
ke telinga tengah.

PENATALAKSANAAN

Mengingat seringnya ISPA menimbulkan komplikasi infeksi telinga maka penatalaksanaan yang
dapat dilakukan yaitu :

Mengupayakan untuk memberikan anak makanan-makanan yang bergizi guna meningkatkan daya
tahan tubuh.

Penggunaaan obat-obatan sesuai resep dokter

Obat tetes hidung dapat diberikan untuk membuka kembali saluran tuba eustachius yang tersumbat.
Pada otitis media yang disertai keluarnya cairan nanah dari telinga dapat diberikan obat cuci telinga
selama 3-5 hari dan antibiotik tetes telinga selama 3 minggu

Paracetamol sesuai dosis dapat diberikan untuk menurunkan panas dan mengurangi nyeri yang
dirasakan anak

Sesuai dengan bakteri penyebab tersering, antibiotik golongan Penisilin atau eritromisin sesuai dosis
dapat diberikan pada penderita OMA selama 10-14 hari

Miringotomi, yaitu suatu prosedur medis yang dilakukan oleh dokter ahli THT dengan membuat
sebuah lubang kecil pada gendang telinga yang bertujuan untuk mengeluarkan cairan nanah dari
telinga tengah. Miringotomi dilakukan pada anak dengan OMA yang memiliki gejala nyeri yang
hebat, dengan demam tinggi, dan gendang telinga yang menonjol, untuk mencegah terjadinya
robekan pada gendang telinga, karena lubang tempat gendang telinga yang robek kadang tidak
dapat menutup kembali terutama pada anak usia lebih dari 12 tahun atau dewasa.
Kontrol teratur ke dokter untuk memeriksakan membran timpani (gendang telinga) selama 2-4
minggu sampai terjadi resolusi (penutupan kembali).

KOMPLIKASI

Apabila tidak diobati dengan cepat dan tepat, Otitis Media Akut dapat berkembang menjadi Otitis
Media Supuratif Kronik (OMSK) dengan robekan gendang telinga menetap yang disertai nanah yang
keluar terus menerus atau hilang timbul.

Apabila infeksi telinga berlangsung terus-menerus, OMSK dapat menimbulkan kerusakan pada
tulang pendengaran yang dapat menimbulkan abses sub-periosteal, mastoiditis akut, dan paralisis
nervus fasialis.

Anda mungkin juga menyukai