Anda di halaman 1dari 3

OTITIS MEDIA SUPURATIF AKUT

Tanggal : 22-May-2019 | Dilihat : 913 kali

Penulis : Haryogi Pramuditya, Sp.T.H.T.K.L

Apa itu Otitis Media Supuratif Akut yang sering disingkat menjadi OMSA. Penyakit OMSA adalah
peradangan akut sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah yang disertai dengan gejala
lokal dan sistemik. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan terutama terjadi pada anak-anak.
Diperkirakan 70% anak mengalami satu atau lebih episode OMSA menjelang usia 3 tahun dan atau 5
tahun.

Faktor-faktor risiko terjadinya OMSA antara lain adalah usia (sering pada anak-anak), riwayat alergi,
riwayat batuk-pilek, sosial ekonomi rendah, kurangnya asupan ASI yang seringkali dikaitkan dengan
daya tahan tubuh yang rendah.

Penyebab OMSA adalah peradangan pada telinga tengah dapat dilihat dari membran timpani
dimana sumbatan pada tuba Eustachius merupakan faktor utama penyebab terjadinya OMSA. Otitis
media supuratif akut bisa disebabkan oleh bakteri dan virus.

Bakteri yang paling sering ditemukan adalah Streptococcus pneumaniae, diikuti oleh Haemophilus
influenza, Moraxella catarrhalis, Streptococcus grup A, dan Staphylococcus aureus. Virus yang sering
sebagai penyebab OMSA adalah virus yang terutama menyerang saluran pernafasan. Infeksi bisa
disebabkan oleh virus sendiri atau kombinasi dengan bakteri lain.

Perjalanan Penyakit OMSA terjadi karena terganggunya faktor daya tahan tubuh. Sumbatan pada
tuba Eustachius yang menghubungkan telinga dengan bagian belakang dari hidung merupakan
faktor utama penyebab terjadinya penyakit ini. Dengan terganggunya fungsi tuba Eustachius,
pencegahan kuman masuk ke dalam telinga tengah juga akan terganggu sehingga kuman masuk dan
terjadi proses peradangan di dalamnya. Gangguan fungsi tuba Eustachius ini menyebabkan
terjadinya tekanan negatif di telinga bagian tengah, sehingga terjadi transudasi cairan hingga
supurasi atau pembentukan nanah.

Ada 5 stadium OMSA berdasarkan pada perubahan mukosa telinga tengah, yaitu:
1.Stadium Oklusi Tuba: Stadium ini ditandai dengan gambaran retraksimembran timpani /
tertariknya gendang telinga akibat tekanan negatif telinga tengah dikarenakan adanya sumbatan
pada Tuba Eustachius karenaperadangan. Membran timpani kadang tampak normal atau suram.
Pada tahap ini biasanya pasien akan mengeluh pendengaran pada telinga yang bermasalah sedikit
berbeda dengan telinga yang normal, pasien mulai tidak nyaman.

2.Stadium Hiperemi: Pada stadium ini tampak pembuluh darah yangmelebar di sebagian atau
seluruh membran timpani, sehingga membran timpani tampak kemerahan, pada tahap ini biasanya
sudah merasakan nyeri telinga dan mulai muncul demam.

3.Stadium Supurasi: Stadium ini ditandai edema/ bengkak yang hebat disertai hancurnya sel epitel
permukaan mukosa telinga bagian tengah serta terbentuknya eksudat purulen atau cairan nanah di
telinga bagian tengah sehingga membran timpani tampak menonjol (bulging) ke arah liang telinga
luar. Pasien akan merasakan sakit yang amat sangat dan sulit tidur karena tidak nyaman pada
telinganya.

4.Stadium Perforasi: Pada stadium ini terjadi ruptur atau pecahnya membran timpani sehingga
nanah keluar dari telinga tengah ke liang telinga.Pasien akan merasa lebih lega karena nyeri telinga
sudah jauh berkurang.Kadang cairan yang mengalir di telinga bisa bercampur dengan darah karena
pembuluh darah yang ada di membran telinga juga ikut pecah. Demam pada pasien juga sudah
mulai turun.

5.Stadium Resolusi: Pada stadium ini membran timpani berangsurnormal, perforasi membran
timpani dapat menutup, dan sekret purulen tidak ada lagi. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi
kuman rendah maka resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan.

Terapi OMSA

Terapi OMSA bertujuan untuk menghilangkan nyeri denganmenggunakan obat, dan/ atau dengan
antibiotik serta obat lainnya. Tatalaksana OMSA adalah sebagai berikut sesuai dengan tahapan
stadiumnya:

1. Stadium Oklusi tuba: Dapat diberikan antibiotik untuk mengatasi pilek, obat dari golongan
dekongestan atau pelega hidung untuk mengurangi buntu yang diakibatkan oleh pilek dengan
harapan membuka tuba Eustachius, dapat diberikan juga obat demam bila demam tinggi, dan anti
inflamasi untuk mengurangi peradangan.
2. Stadium Hiperemi: Diberikan analgetik atau anti nyeri, antibiotik dan obat tetes hidung.
Pada stadium ini juga bisa diberikan obat-obatan dari golongan steroid untuk mengurangi
peradangan.

3. Stadium Supurasi: Diberikan antibiotik dan obat-obatan simptomatik (sesuai gejala yang
muncul). Pada fase ini juga dilakukan tindakan miringotomi atau membuat lubang pada membran
timpani untuk mengevakuasi nanah bila membran timpani tampak menonjol dan masih utuh untuk
mencegah ruptur (pecahnya gendang telinga akibat desakan nanah yang terbentuk di dalam telinga
tengah).

4. Stadium Perforasi: Membersihkan liang telinga jika masih ada nanah selama 3-5 hari dan
diberikan antibiotik. Pasien kemudian diberikan edukasi untuk kontrol ke poli THT atau ke dokter
THT untuk melihat perkembangan penyakit OMSA untuk mencegah OMSA menjadi Otitis Media
Supuratif Kronik (OMSK)

Anda mungkin juga menyukai