PENJELASAAN UMUM
I. PENDAHULUAN
Rincinan item pekerjaan sesuai Rencana Anggaran Biaya adalah sebagai berikut :
Box Culvert 1
I. Divisi 1. Umum
1) Mobilisasi
II. Divisi 2. Drainase
1) Pasangan Batu Dengan Mortar
III. Divisi 3. Pekerjaan Tanah
1) Galian Biasa
2) Timbunan Biasa
1) Patok pengarah
III. RENCANA FASILITAS LAPANGAN (SITE FACILITIES PLAN)
Site facilities plan dibuat berdasarkan kebutuhan per priode waktu pekerjaan,
dimana site facilities plan seyogyanya dibuat ideal untuk jangka waktu yang
efektif sehingga tidak terlalu banyak merevisi site facilities plan.
Lalu lintas keluar masuk kenderan proyek atau jaln kerja akan diproteksi / dibatasi
dengan mengunaan barikade dan rambu-rambu sehingga memperkecil
kemungkinan terarap kecelakaan lalu lintas, ganguan keamanan, ketertipan
maupun gaguan lain.
Barang-barang material yang tidak akan digunakan lagi unuk kebutuhan langsung
pada pekerjaan sesegera akan dikeluarkan dari site.
Fasititas Lapangan
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek di kelola ole suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala
Proyek, di bantu ole beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga pelaksanaa
lapangan beserta pembantu-pembantunya. Struktur organisasi dan personil
dapat di liat di lampiran lain sebagai persyaratan tender.
2. Koordinasi
Untuk menjamin sistem manejemen dapat berlangsung dengan baik, CV. Firdha
Jaya Konstruksi telah mengeurkan kebijakan, sesuai sistem manejemen K3,
Lingkungan dan utu yang dijalankan. Sisem manejemen tersebut diatas, dalam
pelaksanaan di tunjangan dengan sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak
(software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat kesar (hardware) berupa
peralatan-peralatan bebagai sarana petunjang pelaksanaan pekerjaan.
a) Pengendalian Waktu
- Perencanaan dan Monitoring Masker Schedule, Shedule Bahan,
Schedule Alat
- Perencanaan dan Monitoring Schedule Detail dan Schedule
Mingguan
b) Pengendalian Mutu
- Perencanaan dan penetapan
- Perencanaan dan pengendalian gambar
- Pelaksanaan Inspeksi dan Test dan penanganannya
- Pelaksanaan Audit Mutu Internal
c) Pengendalian Biaya
- Perencanaan design dengan mantap
- Bekerja sekali jadi, tidak ada reword
- Pembuatan data adminiatrasi yang tertib dan tepat
2. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi dengan lapangan akan menjamin
tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaanyakni Biaya Hemat, Mutu Akurat
dan Tepat Waktu. Kebutuan peralataan minimun yang di tentukan akan
mencukupi dengan alat milik sendiri, namun jika dlam pelaksanaannya terjadi
kekurangan alat, maka kan kami penuhi dari sumber alat yang banyak
terdapat di Nunukan.
1. Truck Mixer
2. Concrete Vibrator
3. Vibrator Roller
4. Stamper
5. Excavator
6. Drum truck
3. Material
Beberapa material inti yang dipergunakan dalam proyek ini akan dibawa ke
laboratirum untuk di lakukan pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan
diminta menunjukan sertikkat uji test yang pernah dilakukan yang masih
berlaku untuk menjamin persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang di
tentukan. Meteial utama yang dipakai pada proyek ini adalah : agregat kasar
dan halus
4. Personil
Tenaga kerja yang digunakan dalam penangananan proyek ini terdiri atas :
6. Jabatan : Logistik
Kebutuan : 1 Orang
Pendidikan : SMA/ Sederajat
Pengalaman : 3 Tahun
Keahlian :-
Sertifikat :-
Tenaga ini yang digunakan merupakan tenaga pilijan yang sering menangani
proyek-proyek besar dan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.
5. Pengamanan (Securuty)
6. Schedule Pekerjaan
Schedule kerja dibuat berdasarkan asumsi, logika yang benar dan berdasarkan
data-data yang sangat terbatas pada saat ini. Schedule dan urutan kerja dalam
bentuk barchart dan network planning. Jangka waktu pelaksanaan selama 180
hari kelender sesuai dengan rencana penyesaaian pekerjaan dalam Kurva S
PELAKSANAAN
Dalam melakukan proyek ini, perlu dibuat metode pelaksanaan proyek yang secara garis besar
dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu pekerjaan persiapan, perkerjaan tanah, pkerjaan
struktur.
I. Pekerjaan Persiapan
1. Site Planning
- Traffic Management
- Stock Yard
- Word Shop
- Gudang Material
2. Pembuatan Pagar Pengaman
Pagar pengaman dibuat dengan cara yang mudah untuk dipindahkan dan
dapat melindungi areal pekerjaan dari arus kenderaan dan manusia, dimana
pada taap awal dibuatkan pagar untuk melindungi pekerjaan pada daerah
yang akan dilaksanakan pekerjaan galian, untuk selanjutnya di pindahkan
untuk melindungi areal bagi pekerjaan perkerasan.
3. Mobilitas Peralatan
Penentuan titik tinggi dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan water pass /
theodolith atau total station yang ketepatan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Direksi Keet
Kantor Kontraktor, konsultan, ware House, Work Shop, dan Barak Pekerja
lengkap dengan furnitre dan isi bangunan yang dipersyaratan dalam dokumen
lelang akan dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting out. Direksi
keet tersebut akan ditempatkan disekitar lokasi pekerjaan. Dalam pembuatan
kantor tersebut, fasilitas di sekitarnya akan selalu dijaga dan dirawat
sedangkan untuk kantor kepala proyek dab staf yang akan ditentukan
kemudian sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan pihak kepala proyek.
6. Persiapan Quality
7. Listrik
Pengandaan air kerja yang akan diadakan dari sumber mata air dilokasi
proyek dan telah lulus uji laboratorium atau pompa sumber dalam dan
didistribusikan melalui Water Tank Truck.
Selain itu, yang termasuk dalam lingkup pekerjaan persiapan dan dilakukan
selama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan sebelum penyerahan pekerjaan
antara lain :
Rambu lalu lintas dapat dipakai rubber cone, rambu-rambu arah, petunjungjalan
atau bendera-bendera.pagar sementara akan dipasang pada daerah konstruksi
bangunan pelengkapan dan akan dipasangkan lampu-lampu sehingga akan
terlihat pada waktu malam hari bilamana dilaksanankan pekerjan lembur
Dalam pelaksanaan pekerjan ini akan di koordinasi oleh bagian tertentu dalam
organisasi kontoktror yang bertanggung jawad terhadap safety, health dan
Environment, yang secara kontinue akan memonitor dan mengevaluasi bagian
pekerjaan ini.
Fasilitas penagntur lalu lintas sepamjang arae pekerjaan diperlukan antara lain
sbb :
- Rambu-rambu
- Lampu-lampu
- Rubbe cone
- Arah dan petunjuk jalan
- Pagar penggalang semester
- Bendera –bendara
PEKERJAAN TANAH
1. Galian Biasa
- Excavator
- Dump Truck
- Alat Bantu
1. Excavator
2. Dump Truck
3. Vibro Roller
4. Alat Bantu
PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan yang diurai dalam seksi ini akan mencakup tiang pancang yang disediakan dan
dipancang atau ditempatkan sesuai Spesfikasi ini, dan sedapat mungkin mendekati gambar
menurut penetrasi atau kedalamnya sebagaimana yang diperintakan oleh Direksi Pekerjaan.
Tiang pancang uji/ dan atau pengujian pembebnan diperlukan untuk mentukan jumlah tiang
pancang yng akan dilaksanakan
Sebelum memulai suatu pekerjaan pemancangan, kontraktor harus mengacuh kepada Direksi
pekerjaan hal-hal sebagaian berikut :
Persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan untuk pengajuan tersebut diatas harus diperoleh
terlebih dahulu sebelummemulai setiap pekerjaan pemancangan.
Pasangan Batu
1) Persiapan pondasi
a) Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan syarat untuk seksi 3., Galian.
b) Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjungkan pada gambar dasar, dasar pondasi untuk
struktur dinding penaan arus tegak lurus, atau bertenaga yang tegak lurus terhadap
muka dari dinding. Untuk stuktur lain, dasar pondasi harus mendaftar atau bertengga
yang juga horisontal.
c) Lapis landasan yang rember air (permeable)dan kantong penyaring harus disediakan
bilamana disyaratkan sesuai dengan ketentuan dalam seksi 2.4, Drainase Porous
d) Bilamana ditunjungkan oleh gambar, atau yang diminta lain oleh Direksi Pekerjaan,
suatu pondasi beton mungin diperlukan.beton yang digunakan harus memenui
ketentuan dar Seksi7.1 dari Spesfikasi ini
2) Pemasangan Batu
a) Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya arus dipasang paada pondasi
yang disiapkan sesaat sebelum menetapan masing-masing batu pada lapisan pertama.
Batu besar pilian harus digunakan untuk lapis dasar dan paa sudut-sudut. Perhatikan
arus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran yang
sama.
b) Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampang
harus dipasang sejajar dengan muka dinding baru yang terpasang.
c) Batu yang harus ditangai sedemikian hingga tidak menggeser atau memindakan batu
telah dipasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang batu yang
lebih besar dari ukuran yang dapat ditangai sehingga dua Orang. Mengenlindingankan
atau menggulingkan batu pada pekerjaan yang batu dipasang tidak diperkenankan.
3) Penetapaan Adukan
a) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasai sampai merata dan dalam
waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus dibasahi dan selanjutnya
landasan dari adukan harus disebar pada posisi batu yang di bersebelahan dengan batu
yang dipasang.
b) Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan
merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bawa seluruh rongga antara batu
yang dipasang terisi penuh.
c) banyaknya adukakn untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu harusnya
dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru yang belum mengeras.
Bilamana batu tersebut harus dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut
dipasang lagi dengan adukan yang baru
a) Dinding dari pasangan batu harus dilengkapi dengan lubang sulingan. Kecuali
ditunjukan lain pada gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaaan, lubang
sulingan harus ditempatkan dengan jarak antara tidak lebih dari 2 m dari sumbu
satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter 50 mm
b) Pada struktur panjang yang menerus seperti dinding penahan tanah, maka delatasi
harus dibentuk untuk panjang struktur tidak lebih dari 20 m. Delatasi harus 30 mm
lebarnya dan harus diteruskan sampai seluruh tinggi dinding. Batu yang digunakan
untuk membentukan sambungan harus dipilih sedemikian rupa sehingga
membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang disyaratkan di atas
c) Timbunan di belakang delatasi harusnya dari bahan Drainase Porous berbutir kasar
dengan gradasi menerus yang dipilih sedemikian hingga tanah yang ditahan tidk
dapat hanyut jika melewatinya, juga bahan Drainase porous tidak hanyut melewati
sambungnan.
1) Pembengkokkan
a) Terkecuali ditentukan lain ole Dikersi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus
dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosuder, menggunakan batang
yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-
bengkokkan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di lapangan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil untuk
menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak.
b) Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkokkan
dengan mesin pembengkok
2) Penetapan dan pengikat
a) Tualangkan harus dibersihkan sasaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan
kotoran, lumpur, oli, cat karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang
dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton
b) Tuangkan harus ditempatkan akurat sesuai dengan gambar dan dengan kebutuan
selimut beton minimun yang disyaratkan dala pasal.7.3.1(5) diatas, atau seperti
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
c) Batang tulangan harus harus diikat kencang dengan mengunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser pada saat pembocoran. Pengelasan tulangan pembagi atau
mengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik utaman tidak diperkenakan.
d) Seluru tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjungkan
pada gambar. Penyambungan (spicing) batang tulangan, terkecuali ditunjungkan
pada gambar, tidak ada diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekrjaan.
Setiap penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga
penyambugan setiap batang tidak terjadi pada penampang betok yang sama dan
harus diletakkan pada titik dengan tenggangan tarik minimum.
e) Bilamana penyambung dengan tumpang tindi disetujui, maka panjang tumpang
tindih minimum harusnya 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan
kait pad ujungnya
f) Pengelasan pada baja tulangan tidak diperkenakan, kecuali terinci dalam gambar
atau secara khusus diijinkan oleh Direksi Pekerjaan secara tertulis. Bilamana
Direksi Pekerjaan menyetujui pengelasan untuuk sambungan, maka sambungan
dalam ini adalah sambungan dengan panjang penyeluran penu yang memenui
ketentuan dari AWSD 2.0 pendinginan terhadap pengelasan dengan air tidak
diperkenakan.
g) Simpul dari kawat pengikat harus diarakan membelakangi permukaan beton
sehigga tidak akan terekspon
h) Anyaman baja tulangan yang dilas harus dipasang sepanjang mungkin, dengan
bagian tumpang tindih dalam sambungan paling sedikit satu kali jarak anyaman.
Anyaman arus dipotong untuk mengikuti bentuk pada kerb dan bukaan, dan harus
dihentikan pada sambungan antara pelat
i) Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup
lama maka seluru baja tulangan harus dibersihkan dan dolesi denagan adukan
semen acian(semen dan air saja)
j) Tidak ada bagian baja tulangkan yang telah dipasang boleh digunakan untuk
memikul perlengkapan pemasok baton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan untuk
bekerja atau beban konstruksi lainnya.
a) Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh
trukur beton, termasuk tulangkan, struktur pracetak dan komposit, sesuai dengan
Spesifisik dan sesuai dengan garis, elevasi, kelandaian dan dimensi yang ditujukan
dalam gambar, dan sebagaimana yang diperlukan ole Direksi Pekerjaan
b) Pekerjaan ini arus meliputi pula penyiapan tempat kerja kerja untuk pengecoran beton,
pemeliaan pondasi, pengadaan lantai kerja, permohonan atau tondkan lain untuk
mempertahankan agar pondasi tetap kering
c) Mutu beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan dalam
kontrok harusnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau seksi lain yag berubua
dengan Spesifkasi ini, atau sebagaimana diperintahkan oe Direksi Pekerjaan
d) Syarat dari PBI NI-2 1971 harus ditepapkan sepenuhnya pada semua pekerjaan beton
yang yang dilaksanakan dalam kontrak ini, kecuali bia terdapat pertentangan dengan
ketentuan dalam Spesifikasi ini, dalam al ini ketentuan dalam Spesifikasi ini yang arus
dipaakai Penelitn Detail Pelaksanaan. Detail pelaksanaan untuk perkerjaan beton yang
tidak disertai dalam dokumen kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh
Direksi Pekerjaan setelah peninjauan rancanagan awal tela selesai dilaksanakan sesuai
dengan seksi 1.9 dari Spesifikasi ini.
a) Kontekor harus mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang digunakan dengan data
pengujian yang memenui seluruh sifat bahan yang disyaratkan dalam pasal 7.1.2. dari
Spesifikasi
b) Kontoraktor harus mengirimkan rencanaan campuran untuk masing-masing mutu
beton yang diusulkan untuk digunakan 30 hari sebelum pekerjaan pengecoran beton
yang dimulai.
c) Kontraktor hasur segara menyerahkan secara tertulis hasil dari seluruh pengujian
pengendalan mutu yang disyaratkan sedemikian hingga data tersebut selalu tersedian
atau bila diperlukan oleh Direksi Pekerjaan. Pengujian kuat betonyang arus
dilaksanankan minumum meliputi pengujian kuat tekan beton yang berumur 3 hari, 7
hari, 14 hari, 28 hari setala tanggal pencampuran
d) Kontartor harus mengirim gambar detail untuk seluruh perancah yang akan digunakan,
dan arus diperoleh persetujuan dari Direkdi Pekerjaan sebelum setiap pekerjaan
peranca dimulai
e) Kontraktor harus menberitahu Direksi pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam
sebelum tanggal rencana mulai melakukan pencampuran atau pengecoran setiap jenis
beton, seperti yang disyaratkan dalam 7.1.4(1) dibawah.
f) Penyimpananan dan Perlindungan Bahan
Untuk menyimpanan semen, kontraktor harus menyediakan tempat yang taan cuaca yang
kerad udara yang mempunyai lantai kayu yang tinggi dari tanah di sekitar nyadan yang
ditutup dengan lembar polyetylene (plastik). Sepanjang waktu, tumpukan kantong semen
harus ditutup dengan lembar plastik
Kontraktor harus menjaga temperatur semua bahan, terutama gregat kasar, dengan
temperatur pada tingat yang serendah mungkin dan harus dijaga agar selalu dibawah
30oC sepanjang waktu pengecoran. Sebagai tambahan, kontaraktor tidak boleh
melakukan pengecoran bilamana :
1) Semen
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harusla jenis semen portland yang
memenuhi AASHTO M85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA, dan IV. Terkecuali
diperkenankan oleh Direksi Perkerjaan, bahan tambahan (aditif) yang dapat
menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak dapat digunakan.
b) Terkecuali diperkenalkan oleh Direksi Pekerjaan, hanya satu merk semen portand
yang dapat digunakan didalam proyek
2) Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula,
atau organik. Air akan diuji sesuia dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam
AASHTO T26. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa mengujian.
Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti
atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan
moktar semen + pasir dengan memakai air suling atau minum. Air yang diusukan dapat
digunakan bilamana kuat tekan mortar dengan air suling atau minum pada pada umur 7
hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan mortar dengan air suling atau minum pada
priode perawatan yang sama.
1) Rancangan Campuran
Proporsi bahan dan berat penakaran harus ditentukan dengan mengunakan metode
yang disyaratkan dalam PBI dan sesuai dengan batas-batas yang diberikan
2) Campuran Percobaan
Kontraktor harus menentukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan dengan
membuat dan menguji campuran percobaan, dengan disaksikan oleh Direksi
Pekerjaan, yang mengunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang
digunakan untuk pekerjaan. Campuran percobaan tersebut dapat diterima asalkan
memenuhi ketentuan sifat-sifat campuran yang disyaratkan.
Direksi Pekerjaan dapat pun menghentikan pekerjaan dan / atau memerintakan
Kontraktor mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan mutu campuran atas
dasar hasil pengujian kuat tekan beton berumur 3 hari. Dalam keadaan demikian
Kontraktor harus segera dihentikan pengecoran beton yang dipertanyakan tetapi dapat
memilih menenggu sampai hasil pengujian kuat tekan beton berumur 7 hari diperoleh,
sebelum menetapkan tindakan perbaikan, pada waktu tersebut Direksi Pekerjaan akan
menelaah kedua hasil pengujian yang berumur 3 hari dan 7 hari, dan dapat segera
memerintah tindakan perbaikan yang dipandang perlu.
Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat mencakup
pembongkaran dan penggantian seluruh beton tidak boleh berdasarkan pada hasil
pengujian kuat tekan beton brumur 3 hari aja, terkecuali bila Kontraktor dan Direksi
Pekerjaan keduanya sepakat dengan perbaikan tersebut.
3) Penyesuaian Campuran
a) Penyesaikan Sifat Kecelakaan (Workability)
Bilamana sulit memperoleh sifat kelecehan beton dengan proporsi yang semula
dirancang oleh Direksi Pekerjaan, maka Kontrator akan diakukan perubahan pada
berat agregat sebagaimana diperlukan, asalkan dalam hal apapun kadar semen
yang semula dirancang tidak berubah, juga rasio air/semen yang tela ditentukan
berdasarkan pengujian kuat tekan yang menghasilkan kuat tekan yang memenuhi,
tidak dinaikkan. Pengadukan kembali beton yang teal dicampur dengan cara
menambah air atau oleh cara lain tidak akan diperkenakan. Bahan tambah (aditif)
untuk meningkatkan sifat kecelakaan hanya diijinkan bila secara khusus telah
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b) Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan atau disetujui, kadar
semen harus ditingkatkan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
PELAKSANAAN PENGECORAN
Untuk dinding-dinding penahan tanah atau pilar yang lebih tebal dari 60 cm dapat digunakan
batu-batu pecah berukuran maksimul 25 cm, tiap batu harus cukup di lindungi dengan adukan
beton tebal setebal 15 cm; batu pecah tidak boleh lebih dekat dari 30 cm dalam jarak terhadap
permukaan yang akan dilindungi dengan beton penutup.
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan secara garis besar, selanjutnay dalam pelaksanaan nanti kami
akan membuat metode yang lebih detail untuk setiap pekerjaan.
Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langka-
langka yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini
ABDUL RAHMAN
Direktur