Anda di halaman 1dari 5

Tahapan Pekerjaan Perkerasan Jalan Beraspal (Flexible)

Perkerasan flexible merupakan hamparan dari pencampuran antara


agregat, bahan tambah (filler) dan cairan aspal yang di mix kemudian di
hamparkan untuk dijadikan sebuah media bagi berjalannya kendaraan.

Pekerjaan jalan beraspal yang sering dijumpai terdiri dari bermacam-


macam pekerjaan baik itu hanya patching (penambalan), pembuatan jalan
baru atau rehabilitasi. Dari ketiga jenis pekerjaan tersebut biasanya memiliki
metode kerja yang lebih spesifik dari paling awal pekerjaan sampai finish.
Tapi pada intinya pekerjaan yang paling utama adalah penghamparan
aspalnya.

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang tahapan pekerjaan
beraspal terlebih khusus dalam rehabilitasi Sebenarnya untuk rehabilitasi
jalan juga bisa saja memiliki metode khusus sesuai dengan kondisi
lapangan.

Kebetulan dalam pekerjaan ini adalah rehabilitasi jalan pantura yang


memiliki eksisting flexible (jalan aspal) yang sudah saatnya diperbaiki.
Tahapan ini merupakan gambaran secara umum dan wawasan bagi Sobat
yang sedang belajar karena setiap rehablitasi mungkin saja ada pekerjaan
lainnya yang tidak sama.

Untuk pekerjaan yang saya alami sekarang tahapannya adalah sebagai


berikut :
1. Stationing

Merupakan kegiatan untuk menentukan dan menandai titik lokasi yang


akan menjadi area kerja. Untuk jalan pantura biasanya yang menjadi
patokan adalah patok KM atau CN. Owner akan memberikan informasi
berupa gambar yang berisi wilayah atau lokasi mana yang diperbaiki.
Stationing dilakukan oleh kontraktor dan diawasi oleh pengawas

2. Pengukuran (Survey)

Pengukuran dilapangan bertujuan untuk mengetahui beda tinggi eksisting


dan juga untuk mengetahui volume rencana. Alat yang digunakan adalah
theodolite atau waterpass.

3. Rekayasa lapangan (Field Engineering)

adalah suatu kegiatan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli yang
ditunjukkan dalam gambar dengan kebutuhan aktual lapangan. Kegiatan ini
terdiri dari survei lapangan dan analisis data lapangan. Terkadang gambar
yang direncanakan tidak sesuai dengan apa yang nantinya akan
dilaksanakan dilapangan.

Field Engineering bertujuan untuk memastikan apakah rencana gambar jika


diterapkan dilapangan cocok atau tidak berdasarkan pertimbangan kondisi
yang terjadi dilapangan. Dari hasil FE terkadang bisa muncul perubahan
terhadap rencana berdasarkan survey kondisi dilapangan.

4. Pelaksanaan Dilapangan

Pelaksanaan dilakukan jika semua item telah terpenuhi seperti Desain Mix
Formula (DMF) dan Job Mix Formula (JMF) untuk aspal komposisinya telah
sesuai dengan standar. Kemudian diproduksi untuk dihampar dilokasi.

Proses Pembakaran Mix Aspal

1. Bahan material dipanaskan dengan temperatur sebesar 160 °C

2. Aspal yang telah tercampur dengan bahan anti pengelupasan (anti


striping) kemudian dialirkan ke dalam hotbin yang berisi agregat yang telah
dipanaskan
3. lalu campur dan mixing aspal dan agregat sampai menghasilkan
campuran homogen dan semua butiran agregat terselimuti dengan aspal
secara merata. Pencampuran dilakukan dalam rentang temperature 145 -
155 °C.

4. Kemudian tuangkan aspal (dimuat) ke dalam dump truck.

5. Sebelum dump truck berangkat ke lokasi cek terlebih dahulu suhu


aspalnya, rentang suhunya antara 135 - 150 °C

6. Tutup bak dump truck yang berisi aspal menggunakan terpal khusus
untuk menjaga suhu agar tidak drop.

Tahapan Pekerjaan Aspal Dilapangan

1. Permukaan area yang telah bersih yang akan dihampar aspal dilapisi
dengan perekat (aspa; cair/emulsi)

2. AMP memasok aspal ke Dump Truck dengan suhu aspal antara 135 -150
°C. Dump Truck kemudian menuju area penghamparan aspal. Bak Dump
Truck dilengkapi dengan penutup terpal untuk menjaga suhu aspal.

3. Setelah sampai lokasi dan lapis perekat - aspal cair telah mulai meresap,
maka aspal dituang ke alat penghampar aspal (Asphalt Finisher) dengan
suhu yang telah ditetapkan. Asphalt Finisher kemudian akan menghampar
aspal

4. Pemadatan awal :

Pemadatan pertama ketika suhu aspal terhampar telah mencapai 125 - 145
°C dengan menggunakan Tandem Roller dengan jumlah passing tertentu.
passing adalah hitungan berapa kali tandem roller berjalan dalam
memadatkan aspal. satu kali pasing dihitung saat tandem roller bergerak
maju kemudian mundur.

5. Selanjutnya setelah dilakukan pemadatan dengan tandem roller


dilanjutkan dengan menggunakan alat yang bernama Pneumatic Tire Roller
dengan jumlah passing sesuai kesepakatan dilapangan didampingi oleh
konsultan pengawas dan pemberi tugas.

Tandem Roller berfungsi untuk memadatkan aspal yang telah dihamparkan


oleh mesin asphalt finisher

sedangkan Tire Roller berfungsi untuk mencegah terjadinya alur (jejak ban)
yang membuat tidak rata pada aspal yang baru saja di hampar.

Tandem Roller

Anda mungkin juga menyukai