Anda di halaman 1dari 9

24

BAB IV

HASIL TINJAUAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Tinjauan Pekerjaan

Berdasarkan hasil tinjauan pekerjaan dilapangan yang diperoleh dari

kegiatan Kerja Praktek adalah dapat mengetahui tahapan-tahapan pekerjaan dan

pelaksanaan serta alat yang digunakan untuk pekerjaan lapis permukaan (surface

course).

4.1.1. Lapisan permukaan (Surface Course)

Pekerjaan aspal atau lapisan permukaan (surface course), dimulai dengan

lapis resap pengikat (prime coat). Prime Coat (lapisan resap pengikat) adalah

pekerjaan penyiraman aspal cair dengan kerosin 55 – 45 yang telah dicampur pada

suhu tinggi. Sebelum pekerjaan Prime Coat dimulai, terlebih dahulu dilakukan

pembersihan permukaan lapis pondasi atas pada lokasi pekerjaan dengan

menggunakan Air Compressor dapat dilihat pada gambar. 3.8

Gambar 3.8 Air Compressor penyemprotan sebelum Prime Coat

24
25

Pekerjaan prime coat ini berupa penyiraman dengan menggunakan Mesin

Asphalt Spayer yang dilakukan oleh satu orang pekerja (Operator). Aspal yang

digunakan dalam prime coat telah ditentukan yakni AC- 10 atau AC- 20 dicampur

dengan kerosin. Setelah pencampuran selesai dilakukan pekerjaan penyiraman

campuran Aspal tadi dengan menggunakan Asphal Sprayer, pekerjaan ini

dilakukan untuk lapisan resap pengikat dari lapisan atas kelapisan permukaan.

Penyiraman dilakukan pada bagian kiri jalan lebih dulu dan menunggu kering agar

pengguna jalan tidak menginjak lapisan Prime Coat tersebut seperti pada gambar

3.9.

Gambar 3.9 Proses penyiraman Prime Coat

Setelah pengerjaan prime coat selesai, dilanjutkan dengan pekerjaan lapis

permukaan, yaitu lapisan AC-BC. Pekerjaan ini dilakukan sehari sesudah

pengerjaan Prime Coat. Langkah dari pekerjaan ini adalah mengangkut material

dari lokasi pengolahan ke lokasi pengaspalan dengan menggunakan Dump Truck

dan kemudian dihamparkan ke badan jalan oleh mesin Asphalt Finisher dan

dibantu dengan tenaga manusia dengan menggunakan skop. Tenaga manusia


26

diperlukan karena pada saat penghamparan ada bagian tertentu yang kurang terisi

material AC-BC. Seperti pada gambar 4.0

Gambar 4.0 Penghamparan material aspal menggunakan Asphalt Finisher

Sesudah material di hamparkan dan merata kemudian di padatkan dengan

menggunakan Tandem Roller. Saat pemadatan yang pertama dan kedua di lakukan

tanpa menggunakan air. Untuk passing selanjutnya di beri siraman air yang secara

otomatis akan keluar dari tangki Tandem Roller yang di alirkan ke roda Tandem

Roller. Seperti pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Pemadatan aspal oleh Tandem Roller

Setelah dilakukan pemadatan dengan menggunakan Tandem Roller,

kemudian pemadatan di lanjutkan dengan menggunakan Pneumatic Tire Roller.


27

Proses kerja alat pemadatan ini juga hampir sama dengan Tandem Roller, yaitu

menngunakan air yang keluar dari tangki alat tersebut. Alat ini berguna untuk

meratakan permukaan aspal yang telah di padatkan, sekaligus penyempurnaan

proses pengaspalan yang terlihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Pemadatan aspal oleh PTR

4.2 Produktivitas Tenaga Kerja

Pada setiap item pekerjaan ini menggunakan alat berat untuk

menyelesaikan pekerjaan tersebut. Berikut adalah perhitungan produktivitas

tenaga kerja dan peralatan untuk pekerjaan yang diamati.

4.2.1. Lapisan Perkerasan/Penutup (Purface Course)

Berikut ini akan diuraikan perhitungan produktivitas peralatan yang

digunakan untuk pekerjaan lapis perkerasan atau lapis penutup (surface course)

a. Dump truck

Dump truck yang digunakan berkapasitas 12 m3. Untuk menghitung produktivitas

alat ini maka terlebih dahulu dihitung waktu siklus atau Cycle Time (CT). CT terdiri dari

beberapa unsur diantaranya adalah :


28

CT = LT + HT + DT + RT + ST

CT = 60 menit + 40 menit + 5 menit + 45 menit + 5 menit

CT = 155 menit

Jadi, produktivitas untuk peralatan dump truck adalah:

kapasitas
Produktivitas =
CT

12m3
= = 0,090 m3/menit/truck
155 menit

Maka produktivitas untuk satu dump truck adalah 0,077 m3/menit/truck. jumlah

dump truck yang digunakan adalah sebanyak 10 buah dump truck.

b. Asphalt Finisher

Pada pekerjaan penghamparan aspal dengan menggunakan Asphalt Finisher,

produktivitasnya tergantung dari kecepatan screed. Biasanya Asphalt Finisher mampu

menghampar aspal sebanyak 8 m3 dalam waktu 20 menit. Kecepatan paver pada saat

penghamparan adalah konstan.

8m 3
Prod = 20menit

= 0,4 m3/menit Jadi, produktivitas Asphalt Finisher 0,4 m3/menit.


29

c. Tandem Roller

Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas setiap alat yang

digunakan untuk pemadatan adalah sama, yaitu:

10 xWxSxLxE
Prod =
P

Data-data yang didapat dari pengamatan dilapangan untuk pekerjaan

pemadatan dengan menggunakan tandem roller adalah jumlah passing untuk

pemadatan (P) adalah 5 kali, lebar pemadatan per passing (W) adalah 3 m,

kecepatan (S) adalah 20 km/jam, ketebalan lapis akhir (L) adalah 5 cm, dan

efesiensi (E) 50 menit/jam. Operator yang diperlukan sebanyak 1 orang. Maka

produktivitas alat ini adalah sebagai berikut :

10 x3mx20km / jamx5cmx 50
Prod = 60
5kali

= 480 cm/jam/roller

Jadi, untuk produktivitas 1 unit Tandem Roller adalah 480 cm/jam/roller.

d. Pneumatic Tire Roller

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan untuk pemadatan dengan

menggunakan Pneumatic Tire Roller adalah jumlah passing untuk pemadatan (P)

adalah 16 kali, lebar pemadatan per passing (W) adalah 1,5 m, kecepatan (S)

adalah 5 km/jam, ketebalan lapis akhir (L) adalah 5 cm, dan efesiensi (E) 50

menit/jam. Operator yang diperlukan sebanyak 1 orang. Maka produktivitas alat

ini adalah sebagai berikut :

10 x1.5mx5km / jamx5cmx50 / 60
Prod =
16kali

= 19,53 cm/jam
30

Jadi, untuk produktivitas 1 unit Pneumatic Tire Roller adalah 19,53 cm/jam.

a. Tenaga kerja

Pada pekerjaan lapis pondasi atas tenaga kerja yang diperlukan untuk

mambersihkan sisa material yang tidak dipakai setelah penghamparan adalah 2

orang. Dalam 1 hari seorang pekerja tersebut membersihkan sisa hamparan

sepanjang 800 m2. Jadi, produktivitas tenaga kerja adalah:

800m 2
Prod =
2org / hari

= 400 m2/org/hari

Untuk pekerjaan lapis perkerasan tenaga kerja yang bekerja merapikan hasil

hamparan adalah 8 orang per hari, dalam 1 hari jam kerja penghamparan lapis

perkerasan dapat dilakukan sepanjang 1200 m2. Jadi produktivitas tenaga kerja

tersebut adalah:

1200m 2
Prod =
8org / hari

= 150 m2/org/hari.

b. Mandor.

Perhitungan produktivitas mandor pada setiap pekerjaan dihitung

berdasarkan panjang pekerjaan yang dilaksanakan dalam waktu 1 hari jam kerja.

Pada pekerjaan lapis pondasi atas mandor yang bekerja hanya 1 orang. Maka

produktivitas mandor untuk pekerjaan lapis pondasi atas adalah sama dengan

panjang pekerjaan yaitu 800 m2/org/hari, dan untuk lapis perkerasan dengan
31

panjang pekerjaan dalam satu hari adalah 1200 m2 diawasi oleh 2 orang mandor.

Jadi produktivitas mandor pada pekerjaan lapis perkerasan adalah 600

m2/org/hari.

4.3 Solusi Terhadap Masalah

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi masalah keterlambatan pekerjaan

karena dilokasi proyek diguyur hujan adalah melakukan analisa terhadap jadwal

pelaksanaan pekerjaan. Dalam pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya tidak kritis,

waktu senggang tersebut dimanfaatkan untuk mengejar keterlambatan pekerjaan

yang diakibatkan oleh faktor cuaca.

Faktor yang menyebabkan material kekurangan dash adalah karena

kesalahan yang terjadi pada saat pencampuran material. Seharusnya jika terdapat

material yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan palaksana hanya

menyingkirkan material yang terlalu besar sebelum dilakukan pemadatan.

Solusinya adalah dengan mendatangkan dust tanpa campuran material agregat.

Dust kemudian dihamparkan memakai sekop ke tempat-tempat yang kekurangan

dust tersebut.

Masalah keterlambatan bahan disebabkan oleh faktor lalu lintas yang

sangat padat dari lokasi AMP (Asphalt Mixing Plant) ke lokasi proyek. Jarak

keduanya ± 30 km dan melewati jalan negara dan juga melintasi jalan yaang

terdapat pusat perbelanjaan. Hal ini menyebabkan mobil pengangkut harus

mengeluarkan waktu ekstra agar tidak terjadi kecelakaan yang bisa menyebabkan

pengangkutan material terhenti. Solusinya adalah menambah jumlah Dump Truck


32

agar volume pekerjaan di lapangan sesuai dengan material yang sedang diangkut

oleh Dump Truck tersebut.

Anda mungkin juga menyukai