Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mineral dapat didefinisikan sebagai padatan anorganik yang


terbentuk secara alami yang memiliki komposisi kimia tertentu dan
memiliki struktur kristal. Mineral dapat dicirikan oleh pola dasar struktur
kristalnya. Lebih umum, mineral dijelaskan atau diklasifikasikan
berdasarkan komposisi kimianya. Meskipun beberapa mineral, seperti grafit
atau berlian terdiri dari unsur tunggal (dalam hal ini, karbon), sebagian besar
mineral terbentuk sebagai senyawa ionik yang terdiri dari susunan kation
dan anion yang teratur dan memiliki struktur kristal spesifik yang
ditentukan oleh ukuran dan muatan masing-masing ion (Sohn, 2019).
Mineral yang akan dibahas pada makalah ini yaitu mineral emas (Au) dan
perak (Ag).
Emas merupakan logam mulia yang memiliki sifat fisik yang sangat
mirip dengan perak. Emas tidak bereaksi dengan udara, air, alkali, dan
hampir semua asam. Emas hanya memiliki satu isotop alami, emas-197,
yang tidak radioaktif (Emsley, 2008). Perak adalah logam lunak, elastis,
lentur, berkilau. Ini memiliki konduktivitas listrik dan termal tertinggi dari
semua logam. perak stabil dalam oksigen dan air, tetapi menodai ketika
terkena senyawa sulfur di udara atau air untuk membentuk lapisan sulfida
hitam (Stewart, 2012).
Emas memiliki banyak manfaat, dokter gigi kadang-kadang
menggunakan paduan emas dalam tambalan, dan senyawa emas digunakan
untuk mengobati beberapa kasus radang sendi. Nano partikel emas semakin
banyak digunakan sebagai katalis industri. Vinil asetat, yang digunakan
untuk membuat PVA (untuk lem, cat dan resin), dibuat menggunakan
katalis emas. Emas juga dapat digunakan untuk menyembuhkan rheumatoid
arthritis (Lenntech, 2019). Perak merupakan suatu unsur yang telah
digunakan di beberapa elektronik dan baterai. Karena logam memiliki sifat
antimikroba, nanopartikel perak dapat ditanam dalam pakaian untuk

1
mencegah bakteri menumpuk di deposit keringat dan minyak (Pappas,
2014).
Kar et al. (2017) melakukan penelitian karakterisasi nanomedicine
Aurum metallicum homoeopati dan mengevaluasi biokompatibilitasnya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu studi DLS dan FESEM
menunjukkan penurunan ukuran partikel dengan potensi meningkat. Nilai
potensial zeta menunjukkan nilai yang cukup konstan yang diukur pada
interval 10 hari. Persentase hemolisis untuk 6C, 30C, dan 200C masing-
masing adalah 9,73%, 8,16%, dan 0,73%. Sadrnezhaad et al. (2007)
melakukan penelitian kinetika perak dalam larutan asam nitrat (HNO3) pada
kisaran suhu 26-85°C. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data
2⁄
kinetik menunjukkan hubungan linear 1-3(1-x) 3 + 2(1-x) dengan waktu.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah pembuatan makalah ini adalah:
1. Apa pengertian mineral emas (Au) dan perak (Ag)?
2. Apa saja nama senyawa mineral emas (Au) dan perak (Ag)?
3. Bagaimana proses pembentukan mineral emas (Au) dan perak (Ag)?
4. Bagaimana cara ekstraksi mineral emas (Au) dan perak (Ag)?
5. Apa manfaat mineral emas (Au) dan perak (Ag)?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan mineral emas (Au) dan perak (Ag).
2. Untuk mengetahui nama senyawa mineral emas (Au) dan perak (Ag).
3. Untuk menjelaskan proses pembentukan mineral emas (Au) dan perak
(Ag).
4. Untuk menjelaskan cara ekstraksi mineral emas (Au) dan perak (Ag).
5. Untuk mengetahui manfaat mineral emas (Au) dan perak (Ag)?

BAB II
ISI

2
2.1. Pengertian Mineral Emas (Au) dan Perak (Ag)

Emas merupakan suatu unsur kimia dengan nama latin “aurum”


(Au). Emas memiliki nomor atom 79 dan merupakan suatu logam transisi.
Emas tidak bereaksi dengan udara, air, alkali, dan hampir semua
asam. Emas hanya memiliki satu isotop alami (emas-197), yang tidak
radioaktif (Emsley, 2008). Emas Sebuah logam transisi (trivalen dan
univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan
"ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh
klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas
atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage.
Kode isonya adalah xau. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar
1000 derajat celcius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan
mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala mohs), serta
berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang
berpadu dengannya.
Perak adalah unsur logam dengan nomor atom 47. Simbolnya adalah
Ag, dari bahasa Latin argentum, berwarna abu-abu atau bersinar. Sebuah
logam transisi lunak, putih, dan berkilau, ia memiliki konduktivitas listrik,
konduktivitas termal, dan reflektivitas tertinggi di antara semua logam.
Logam ini terjadi secara alamiah dalam bentuk murni, bentuk bebas (perak
asli), sebagai paduan dengan emas dan logam lainnya, dan dalam mineral
seperti argentit dan klorargirit. Kebanyakan perak diproduksi sebagai
produk samping penambangan tembaga, emas, timah, dan seng. Perak
murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih keras
dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya
oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas
kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki
resistansi kontak yang sangat kecil. Elemen ini sangat stabil di udara murni
dan air, tetapi langsung ternoda ketika diekspos pada ozon, hidrogen sulfida
atau udara yang mengandung belerang.

2.2. Nama Senyawa Pengertian Mineral Emas (Au) dan Perak (Ag)

3
Mineral emas termasuk elemen asli (native) yang juga tergolong
dalam logam mulia (precious metal). Emas ini memiliki sistem kristal
isometrik yang tidak memiliki belahan. Tingkat kekerasan emas berkisan
antara 2,5 sampai 3 dengan berat jenis 19,3, kilap logam (metallic), warna
dan gores/cerat kuning. Ada lima mineral emas yang komersial, yaitu: emas
murni (Au), kalaverit (AuTe3), silvanit ((Au3Ag)Te), krenerit
(Au,Ag)Te2), dan petzit ((Ag,Au)2Te). Emas terbentuk dari proses
magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan dan Beberapa endapan
terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal,
sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan
letakan (placer). Di alam, emas berada dalam jebakanjebakan dengan
berbagai macam tipe batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Kebanyakan emas dihasilkan dari larutan/urat-urat hidrotermal yang
umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida. Sedangkan proses pelapukan
akan menghasilkan endapan-endapan pasir emas (placer).
Perak yang lebih dikenal secara komersial adalah senyawa seperti
mineral tetrahedrite dan argentit (perak sulfida, Ag2S), yang biasanya
berhubungan dengan sulfida lainnya seperti timbal dan tembaga, serta
beberapa sulfida lain, beberapa di antaranya mengandung antimon juga.
Perak ditemukan umumnya pada bijih timah, bijih tembaga, dan kobalt bijih
arsenide dan juga sering dikaitkan dengan emas di alam. Kebanyakan perak
diturunkan sebagai produk sampingan dari bijih yang ditambang dan
diproses untuk mendapatkan logam lainnya. Karena sebagian besar bijih
yang mengandung perak juga mengandung logam lainnya seperti plumbum,
tembaga, atau seng atau kombinasi dari ketiganya, fraksi bijih perak-
bantalan ini sering ditemukan sebagai produk sampingan dari produksi
tembaga dan plumbum. Perak murni kemudian dipisahkan dari campuran
mentah dengan kombinasi peleburan dan pembakaran atau electrorefining
.
2.3. Pembentukan Mineral Emas (Au) dan Perak (Ag)
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di
permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme

4
kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara
mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas
dikatagorikan menjadi dua yaitu :
1. Endapan Primer
2. Endapan Plaser
Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit, pertama sebagai urat
(vein) dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa.
Lainnya yaitu endapan atau placer deposit, dimana emas dari batuan asal
yang tererosi terangkut oleh aliran sungai dan terendapkan karena berat
jenis yang tinggi. Emas terbentuk karena adanya kegiatan vulkanisme,
bergerak berdasarkan adanya thermal atau panas di dalam bumi. Dalam
proses geokimia, emas biasanya dapat diangkut dalam bentuk larutan
komplek sulfida atau klorida. Pengendapan emas sangat tergantung kepada
besarnya perubahan pH, H2S, oksidasi, pendidihan, pendinginan, dan
adsorpsi oleh mineral lain. Sebagai contoh, emas akan mengendap jika
suasana menjadi sedikit basa dan terjadi perubahan dari reduksi menjadi
oksidasi. Atau emas akan mengendap jika terikat mineral lain, seperti pirit.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa. Tingkat
kekerasannya berkisar antara 2,5-3 (skala Mohs).

Berat jenisnya dipengaruhi oleh jenis dan kandungan logam lain


yang berpadu dengannya. Umumnya emas didapatkan dalam bentuk
bongkahan, tetapi di Indonesia hal tersebut sudah jarang ditemukan.
Batuan berkadar emas rendah merupakan batuan yang mengandung emas
lebih kecil dari 100 mg emas dalam 1 kg batuan. Logam ini selalu ada
dalam bentuk bongkahan dan butiran batuan maupun dalam pendaman
alluvial. Kenampakan fisik bijih emas hampir mirip dengan pirit, markasit,
dan kalkopirit dilihat dari warnanya, namun dapat dibedakan dari sifatnya
yang lunak dan berat jenis tinggi. Emas berasosiasi dengan kuarsa, pirit,
arsenopirit, dan perak. Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit.
Pertama sebagai urat/vein dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi
dengan urat kuarsa. Endapan lain adalah placer deposit, dimana emas dari
batuan asal yang tererosi terangkut oleh aliran sungai dan terendapkan

5
karena berat jenis yang tinggi. Selain itu, emas sering ditemukan dalam
penambangan bijih perak dan tembaga.

Perak juga didapat sebagai hasil samping penyulingan logam lain.


Perak terdapat pada lumpur anode yang dihasilkan pada pengilangan
elektrolitik Cu ,dan Ag diperoleh pada proses Parkes. Pengolahan bijih
perak juga dapat dilakukan dengan hidrometalurgi, yaitu pemisahan logam
dari campurannya dengan melarutkan pada air sebagai senyawa kompleks
kemudian mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor.
Ekstraksi perak biasanya dilakukan dengan melarutkan bijih perak dalam
CN-, diikuti dengan pemindahan perak.

Ag2S (s) + 4 CN- (aq) à2 [Ag(CN)2]- (aq) + S2- (aq)

Ag2S sangat tidak larut dan untuk menekan kebalikan dari reaksi di atas,
maka udara dihembuskan ke dalam campuran untuk mengoksidasi
S2- menjadi SO42-.

Perak dapat membentuk unsur-unsur bebas yang banyak terdapat


dalam lapisan-lapisan batuan dan terdapat bersama-sama dengan logam-
logam lain, misalnya bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan
perunggu-nikel. Selain itu juga terdapat dalam bentuk persenyawaan
dengan unsur-unsur lain mineral dan bijih logam seperti light ruby silver
(Ag3AsS3), dark ruby silver (Ag3SbS3), horn silver (AgCl) dan brittle
silver. Beberapa mineral perak yang penting antara lain cerargyrite,
pyrargyrite, sylvanite dan argentite. Dalam industri, perak dapat dibuat
melalui proses metalurgi bijih perak atau dalam campurannya dengan bijih
logam lain. Di dunia belahan barat, Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika
Serikat merupakan negara-negara penghasil perak.

2.4. Cara Ekstraksi Mineral Emas (Au) Dan Perak (Ag)

Proses pengolahan emas dari bijihnya umumnya dikenal dua cara yaitu :

 Cara kimia: cara kimia terbagi menjadi 5 bagian utama yaitu pengecilan
ukuran, pinggilingan, amalgamasi, sianidasi dan pemurnian. Namun untuk

6
emas yang diperoleh dengan cara pendulangan umumnya langsung masuk
pada tahap sianidasi kemudian dimurnikan.

 Cara mekanik: cara ini dilakukan tanpa bahan kimia. Hal ini disebabkan
emas yang diperoleh telah dalam keadaan murni dengan butiran yang
besar. Misalnya dengan sedikit pemanasan pada suhu rendah untuk
menghilangkan pengotor-pengotor yang berupa akar-akar kayu atau cukup
dicuci menggunakan aquades untuk membersihkan pasir atau tanah-tanah
yang masih menempel pada emas.

Cara memisahkan Emas Murni dari pertambangan (ekstraksi), ada dua


jenis :
1. Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air
raksa dan membentuk amalgam (au – hg). Amalgam masih
merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan
murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang
berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74
mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free
native gold). Proses amalgamasi merupakan proses kimia
fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai
menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas.
Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah
retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali
dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara au-ag tetap
tertinggal di dalam retort sebagai logam.
2. Proses sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses
pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut
yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalahNaCN,
KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling
sering digunakan adalah nacn, karena mampu melarutkan emas
lebih baik dari pelarut lainnya.
Ekstraksi perak biasanya dilakukan dengan melarutkan bijih perak
dalam CN-, diikuti dengan pemindahan perak.
Ag2S (s) + 4 CN- (aq) à2 [Ag(CN)2]- (aq) + S2-(aq)

7
Ag2S sangat tidak larut dan untuk menekan kebalikan dari reaksi di atas, maka
udara dihembuskan ke dalam campuran untuk mengoksidasi S2-menjadi SO42-
. Perak juga didapat sebagai hasil samping penyulingan logam lain. Perak
terdapat pada lumpur anode yang dihasilkan pada pengilangan elektrolitik Cu
,dan Ag diperoleh pada proses Parkes. Pengolahan bijih perak juga dapat
dilakukan dengan hidrometalurgi, yaitu pemisahan logam dari campurannya
dengan melarutkan pada air sebagai senyawa kompleks kemudian
mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor.
Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa perak dapat larut
dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- : disianoargetat (I)

Contoh:

AgCl (s) + 2 CN-(aq) à Ag(CN)2- (aq)+ Cl- (aq)

4 Ag (s) + 8 CN-(aq) + O2 (g)+ 2 H2O (l) à 4 Ag(CN)2- (aq)+ 4 OH- (aq)


Perak kemudian dibebaskan dengan menambahkan seng atau aluminium
sebagai reduktor

2 Ag(CN)2-(aq) + Zn (s) à 2 Ag (s) + Zn(CN)4-(aq).

2.5. Manfaat Mineral Emas (Au) dan Perak (Ag)


Emas memiliki banyak manfaat baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun perindustrian, pada umumnya digunakan untuk standar keuangan di
banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik, perkakas
laboratorium pengolahan, instrumen-instrumen saintifik, lempengan elektroda,
industri kimia, obat-obatan, alat-alat listrik, keramik. Namun masih ada banyak
manfaat emas, yaitu sebagai berikut :
1. Kedokteran
Penggunaan emas dalam bidang kedokteran biasanya untuk
pelapis gigi, dengan terlebih dahulu memadukannya dengan logam-
logam lain sehingga menjadi logam alloy yang dapat digunakan untuk
melapisi gigi. Kini emas yang menghasilkan radioaktif dimanfaatkan
untuk mengobati penyakit kanker. 198Au digunakan untuk terapi kanker
dan penyakit lainnya. Disodium aurothiomalate diberikan melalui

8
lewat otot (intramuscularly) sebagai terapi arthritis. Emas dengan
kadar murni (24 karat) juga digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit
mati sehingga sel-sel yang telah rusak akan diperbaharui (perawatan
kecantikan).
2. Hi-Tech Elektronik
Pada hal ini adalah terkait dengan komputer, emas digunakan
untuk menyambung logam-logam yang semi konduktor didalam mesin
komputer.
3. Telekomunikasi
Dalam mikrofon telepon setiap satu pemancar menggunakan
emas dalam diafragma.
4. Televisi Emas
Emas disini digunakan untuk membalut chip mikro elektronik.
5. Pesawat Luar Angkasa
Pada hal ini emas digunakan sebagai pelindung komputer dalam
pesawat dan sebagai pelindung bagian depan awak pesawat, yang
dipadukan dengan silikon agar radar tetap bisa diterima oleh pesawat.
Emas juga digunakan untuk lapisan beberapa satelit angkasa dan
merupakan reflektor sinar inframerah yang baik karena emas tidak
mudah bereaksi (inert).
6. Bidang Fotografi
Senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride dan
chlorauric acid, yang terakhir banyak digunakan dalam bidang
fotografi untuk membuat tinta dan bayangan perak.

Perak banyak memiliki manfaat seperti mata uang, medali, perhiasan,


barang kerajinan, namun masih banyak lagi manfaat perak seperti berikut:

1. Perak murni (paduan 92,5% perak dan 7,5% tembaga) atau perak
Britannia (paduan dari 95,8% perak dan 4,2% tembaga) digunakan
untuk perhiasan dan perak.
2. Perak digunakan sebagai bahan tambahan/pewarna makanan dan diberi
nomor E E174.

9
3. Sekitar 30% dari perak yang diproduksi digunakan dalam industri
fotografi yang sebagian besar sebagai perak nitrat, seperti senyawa
perak, yaitu AgBr dan AgI yang digunakan untuk membuat film foto
dan kertas foto karena mudah diuraikan oleh cahaya. Endapan perak
menghitamkan film sehingga menghasilkan film negatif.
4. Perak digunakan dalam solder, kontak listrik, dan baterai perak-
kadmium dan perak-seng. Cat perak digunakan dalam pembuatan
sirkuit cetak elektronik.
5. Perak digunakan dalam produksi cermin superior, karena perak adalah
reflektor cahaya terang yang paling dikenal, meskipun itu tidak
memudar seiring waktu.
6. Perak iodida digunakan dalam pembuatan hujan buatan untuk benih
awan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perak (Ag) dan Emas (Au) adalah mineral yang memiliki kemiripan sifat
fisik ataupun kimia dalam satu golongan. Umumnya perak dan emas ditemukan
dalam bentuk bijih dan bercampur dengan logam lain. Ada lima mineral emas
yang komersial, yaitu: emas murni (Au), kalaverit (AuTe3), silvanit
((Au3Ag)Te), krenerit (Au,Ag)Te2), dan petzit ((Ag,Au)2Te). Perak yang
lebih dikenal secara komersial adalah senyawa seperti mineral tetrahedrite dan

10
argentit (perak sulfida, Ag2S). Emas terbentuk dari proses magmatisme atau
pengkonsentrasian di permukaan. Emas terbentuk karena adanya kegiatan
vulkanisme, bergerak berdasarkan adanya thermal atau panas di dalam bumi.
Pengolahan bijih perak dilakukan dengan penyulingan logam atau
hidrometalurgi, yaitu pemisahan logam dari campurannya dengan melarutkan
pada air sebagai senyawa kompleks kemudian mengendapkannya sebagai
unsur bebas dengan suatu reduktor. Proses ekstraksi Ag dan Au dengan cara
amalgamasi dan sianidasi. Perak dan Emas banyak dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Umumnya digunakan untuk standar keuangan di banyak
Negara, pengindustrian, kedoteran, perhiasan, elektronik dan lain-lain.

3.2 Saran
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan sehingga perlu
penelitian dan penulisan lebih lanjut. Kami berharap pembaca dapat memberikan
kritik dan saran terhadap perbaikan makalah ini.

11

Anda mungkin juga menyukai