Bab I-III (Kimia Mineral)
Bab I-III (Kimia Mineral)
PENDAHULUAN
1
mencegah bakteri menumpuk di deposit keringat dan minyak (Pappas,
2014).
Kar et al. (2017) melakukan penelitian karakterisasi nanomedicine
Aurum metallicum homoeopati dan mengevaluasi biokompatibilitasnya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu studi DLS dan FESEM
menunjukkan penurunan ukuran partikel dengan potensi meningkat. Nilai
potensial zeta menunjukkan nilai yang cukup konstan yang diukur pada
interval 10 hari. Persentase hemolisis untuk 6C, 30C, dan 200C masing-
masing adalah 9,73%, 8,16%, dan 0,73%. Sadrnezhaad et al. (2007)
melakukan penelitian kinetika perak dalam larutan asam nitrat (HNO3) pada
kisaran suhu 26-85°C. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data
2⁄
kinetik menunjukkan hubungan linear 1-3(1-x) 3 + 2(1-x) dengan waktu.
BAB II
ISI
2
2.1. Pengertian Mineral Emas (Au) dan Perak (Ag)
2.2. Nama Senyawa Pengertian Mineral Emas (Au) dan Perak (Ag)
3
Mineral emas termasuk elemen asli (native) yang juga tergolong
dalam logam mulia (precious metal). Emas ini memiliki sistem kristal
isometrik yang tidak memiliki belahan. Tingkat kekerasan emas berkisan
antara 2,5 sampai 3 dengan berat jenis 19,3, kilap logam (metallic), warna
dan gores/cerat kuning. Ada lima mineral emas yang komersial, yaitu: emas
murni (Au), kalaverit (AuTe3), silvanit ((Au3Ag)Te), krenerit
(Au,Ag)Te2), dan petzit ((Ag,Au)2Te). Emas terbentuk dari proses
magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan dan Beberapa endapan
terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal,
sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan
letakan (placer). Di alam, emas berada dalam jebakanjebakan dengan
berbagai macam tipe batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Kebanyakan emas dihasilkan dari larutan/urat-urat hidrotermal yang
umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida. Sedangkan proses pelapukan
akan menghasilkan endapan-endapan pasir emas (placer).
Perak yang lebih dikenal secara komersial adalah senyawa seperti
mineral tetrahedrite dan argentit (perak sulfida, Ag2S), yang biasanya
berhubungan dengan sulfida lainnya seperti timbal dan tembaga, serta
beberapa sulfida lain, beberapa di antaranya mengandung antimon juga.
Perak ditemukan umumnya pada bijih timah, bijih tembaga, dan kobalt bijih
arsenide dan juga sering dikaitkan dengan emas di alam. Kebanyakan perak
diturunkan sebagai produk sampingan dari bijih yang ditambang dan
diproses untuk mendapatkan logam lainnya. Karena sebagian besar bijih
yang mengandung perak juga mengandung logam lainnya seperti plumbum,
tembaga, atau seng atau kombinasi dari ketiganya, fraksi bijih perak-
bantalan ini sering ditemukan sebagai produk sampingan dari produksi
tembaga dan plumbum. Perak murni kemudian dipisahkan dari campuran
mentah dengan kombinasi peleburan dan pembakaran atau electrorefining
.
2.3. Pembentukan Mineral Emas (Au) dan Perak (Ag)
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di
permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme
4
kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara
mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas
dikatagorikan menjadi dua yaitu :
1. Endapan Primer
2. Endapan Plaser
Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit, pertama sebagai urat
(vein) dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa.
Lainnya yaitu endapan atau placer deposit, dimana emas dari batuan asal
yang tererosi terangkut oleh aliran sungai dan terendapkan karena berat
jenis yang tinggi. Emas terbentuk karena adanya kegiatan vulkanisme,
bergerak berdasarkan adanya thermal atau panas di dalam bumi. Dalam
proses geokimia, emas biasanya dapat diangkut dalam bentuk larutan
komplek sulfida atau klorida. Pengendapan emas sangat tergantung kepada
besarnya perubahan pH, H2S, oksidasi, pendidihan, pendinginan, dan
adsorpsi oleh mineral lain. Sebagai contoh, emas akan mengendap jika
suasana menjadi sedikit basa dan terjadi perubahan dari reduksi menjadi
oksidasi. Atau emas akan mengendap jika terikat mineral lain, seperti pirit.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa. Tingkat
kekerasannya berkisar antara 2,5-3 (skala Mohs).
5
karena berat jenis yang tinggi. Selain itu, emas sering ditemukan dalam
penambangan bijih perak dan tembaga.
Ag2S sangat tidak larut dan untuk menekan kebalikan dari reaksi di atas,
maka udara dihembuskan ke dalam campuran untuk mengoksidasi
S2- menjadi SO42-.
Proses pengolahan emas dari bijihnya umumnya dikenal dua cara yaitu :
Cara kimia: cara kimia terbagi menjadi 5 bagian utama yaitu pengecilan
ukuran, pinggilingan, amalgamasi, sianidasi dan pemurnian. Namun untuk
6
emas yang diperoleh dengan cara pendulangan umumnya langsung masuk
pada tahap sianidasi kemudian dimurnikan.
Cara mekanik: cara ini dilakukan tanpa bahan kimia. Hal ini disebabkan
emas yang diperoleh telah dalam keadaan murni dengan butiran yang
besar. Misalnya dengan sedikit pemanasan pada suhu rendah untuk
menghilangkan pengotor-pengotor yang berupa akar-akar kayu atau cukup
dicuci menggunakan aquades untuk membersihkan pasir atau tanah-tanah
yang masih menempel pada emas.
7
Ag2S sangat tidak larut dan untuk menekan kebalikan dari reaksi di atas, maka
udara dihembuskan ke dalam campuran untuk mengoksidasi S2-menjadi SO42-
. Perak juga didapat sebagai hasil samping penyulingan logam lain. Perak
terdapat pada lumpur anode yang dihasilkan pada pengilangan elektrolitik Cu
,dan Ag diperoleh pada proses Parkes. Pengolahan bijih perak juga dapat
dilakukan dengan hidrometalurgi, yaitu pemisahan logam dari campurannya
dengan melarutkan pada air sebagai senyawa kompleks kemudian
mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor.
Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa perak dapat larut
dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- : disianoargetat (I)
Contoh:
8
lewat otot (intramuscularly) sebagai terapi arthritis. Emas dengan
kadar murni (24 karat) juga digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit
mati sehingga sel-sel yang telah rusak akan diperbaharui (perawatan
kecantikan).
2. Hi-Tech Elektronik
Pada hal ini adalah terkait dengan komputer, emas digunakan
untuk menyambung logam-logam yang semi konduktor didalam mesin
komputer.
3. Telekomunikasi
Dalam mikrofon telepon setiap satu pemancar menggunakan
emas dalam diafragma.
4. Televisi Emas
Emas disini digunakan untuk membalut chip mikro elektronik.
5. Pesawat Luar Angkasa
Pada hal ini emas digunakan sebagai pelindung komputer dalam
pesawat dan sebagai pelindung bagian depan awak pesawat, yang
dipadukan dengan silikon agar radar tetap bisa diterima oleh pesawat.
Emas juga digunakan untuk lapisan beberapa satelit angkasa dan
merupakan reflektor sinar inframerah yang baik karena emas tidak
mudah bereaksi (inert).
6. Bidang Fotografi
Senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride dan
chlorauric acid, yang terakhir banyak digunakan dalam bidang
fotografi untuk membuat tinta dan bayangan perak.
1. Perak murni (paduan 92,5% perak dan 7,5% tembaga) atau perak
Britannia (paduan dari 95,8% perak dan 4,2% tembaga) digunakan
untuk perhiasan dan perak.
2. Perak digunakan sebagai bahan tambahan/pewarna makanan dan diberi
nomor E E174.
9
3. Sekitar 30% dari perak yang diproduksi digunakan dalam industri
fotografi yang sebagian besar sebagai perak nitrat, seperti senyawa
perak, yaitu AgBr dan AgI yang digunakan untuk membuat film foto
dan kertas foto karena mudah diuraikan oleh cahaya. Endapan perak
menghitamkan film sehingga menghasilkan film negatif.
4. Perak digunakan dalam solder, kontak listrik, dan baterai perak-
kadmium dan perak-seng. Cat perak digunakan dalam pembuatan
sirkuit cetak elektronik.
5. Perak digunakan dalam produksi cermin superior, karena perak adalah
reflektor cahaya terang yang paling dikenal, meskipun itu tidak
memudar seiring waktu.
6. Perak iodida digunakan dalam pembuatan hujan buatan untuk benih
awan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perak (Ag) dan Emas (Au) adalah mineral yang memiliki kemiripan sifat
fisik ataupun kimia dalam satu golongan. Umumnya perak dan emas ditemukan
dalam bentuk bijih dan bercampur dengan logam lain. Ada lima mineral emas
yang komersial, yaitu: emas murni (Au), kalaverit (AuTe3), silvanit
((Au3Ag)Te), krenerit (Au,Ag)Te2), dan petzit ((Ag,Au)2Te). Perak yang
lebih dikenal secara komersial adalah senyawa seperti mineral tetrahedrite dan
10
argentit (perak sulfida, Ag2S). Emas terbentuk dari proses magmatisme atau
pengkonsentrasian di permukaan. Emas terbentuk karena adanya kegiatan
vulkanisme, bergerak berdasarkan adanya thermal atau panas di dalam bumi.
Pengolahan bijih perak dilakukan dengan penyulingan logam atau
hidrometalurgi, yaitu pemisahan logam dari campurannya dengan melarutkan
pada air sebagai senyawa kompleks kemudian mengendapkannya sebagai
unsur bebas dengan suatu reduktor. Proses ekstraksi Ag dan Au dengan cara
amalgamasi dan sianidasi. Perak dan Emas banyak dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Umumnya digunakan untuk standar keuangan di banyak
Negara, pengindustrian, kedoteran, perhiasan, elektronik dan lain-lain.
3.2 Saran
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan sehingga perlu
penelitian dan penulisan lebih lanjut. Kami berharap pembaca dapat memberikan
kritik dan saran terhadap perbaikan makalah ini.
11