Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN OBSERVASI

PELAKSANAAN MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMK PPN


LEMBANG
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan dengan
dosen pembimbing
Elin Rosalin, M. Pd dan Abdul Majid, M.Pd

Oleh:
Auliya Dewi Inayah 1702141
Farid Muhammad Wildan 1700404
Fikri Ilyas Muharram 1705165
Sarah Istiqomah Widiaputri 1705191

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN OBSERVASI

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan observasi berjudul
Manajemen Keuangan di SMK PPN Lembang tepat pada waktunya.

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk menganalisis manajemen keuangan yang
dilaksanakan di SMK PPN Lembang dengan menggunakan metode analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Dengan adanya laporan
observasi ini, penulis berharap pembaca dapat memahami kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang dialami SMK PPN Lembang dalam pelaksanaan
manajemen keuangan.

Penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih jauh dari sempurna dan
perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan laporan observasi
ini. Penulis berharap hasil analisis laporan observasi ini dapat bermanfaat dalam
pengembangan manajemen keuangan di SMK PPN Lembang guna mendukung
tercapainya visi dan misi sekolah dalam manajemen keuangan.

Bandung, Mei 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN OBSERVASI............................... ii


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. v
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Studi Lapangan ......................................................................... 1
B. Tujuan Studi Lapangan ....................................................................................... 1
C. Manfaat Studi Lapangan...................................................................................... 2
D. Lokasi dan Sumber Studi Lapangan ................................................................... 2
E. Pedoman Studi Lapangan .................................................................................... 3
F. Pembagian Tugas Personalia ............................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................................... 6
BAB III............................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN HASIL STUDI LAPANGAN .............................................................. 7
A. Deskripsi Hasil Studi Lapangan .......................................................................... 7
B. Analisis Hasil Studi Lapangan ........................................................................... 12
BAB IV ............................................................................................................................. 15
KESIMPULAN & SARAN ............................................................................................ 15
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16
LAMPIRAN..................................................................................................................... 17

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pedoman Studi Lapangan........................................................................... 3


Tabel 2 Pembagian Tugas ....................................................................................... 5

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Studi Lapangan


Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh
mereka yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Fungsi manajemen
keuangan adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana. (Suad Hasan, 1992:4
dalam Saud, 2018)
Proses manajemen tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia secara
pribadi maupun kelembagaan. Manajemen sebagi proses mendesain dan
memelihara lingkungan tempat individu berada, bekerja sama dalam kelompok,
efisiensi dalam mencapai tujuan. (Weihrich dan Koontz, 2005 dalam Saud, 2018).
Penerapan peraturan dan sistem manajemen keuangan yang baku dalam lembaga
pendidikan tidak dapat disangkal lagi. Permasalahan yang terjadi di dalam lembaga
terkait dengan manajemen keuangan pendidikan diantaranya sumber dana yang
terbatas, pembiayaan program yang serampang, tidak mendukung visi, misi dan
kebijakan sebagaimana tertulis di dalam rencana strategis lembaga pendidikan. Di
satu sisi lembaga pendidikan perlu dikelola dengan tata pamong yang baik (good
governance), sehingga menjadi lembaga pendidikan yang bersih dari berbagai
malfungsi dan mal praktik pendidikan yang merugikan pendidikan.
Fungsi manajemen secara garis besar meliputi: perencanaan, pelaksaan dan
pengendalian. Namun dalam konsep manajemen keuangan fungsi tadi meliputi:
penganggaran, akuntansi, pengauditan dan pelaporan. Keberhasilan proses
manajemen keuangan dalam suatu lembaga biasanya diukur dari produktivitas dan
laporan tanpa adanya kecurangan (fraud) dan wajar tanpa pengecualian (WTP).

B. Tujuan Studi Lapangan


1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen keuangan di SMK PPN
Lembang
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam
manajemen keuangan
C. Manfaat Studi Lapangan
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang
bagaimana manajemen keuangan di sekolah menengah kejuruan, karena
melihat realita yang ada secara langsung akan memudahkan penulis untuk
mengkaji masalah tersebut sehingga dapat mengambil manfaat dari
penelitian.
2. Bagi Lembaga
Sebagai peningkatan efektifitas manajerial, khususnya dalam
manajemen keuangan sekolah.
D. Lokasi dan Sumber Studi Lapangan
1. Lokasi Studi Lapangan: SMK PPN Lembang Jl. Raya Tangkuban
Parahu, Km. 3, Cilumber, Lembang - Bandung
2. Sumber Studi Lapangan: Wawan Hermawan, SE selaku Kepala Tata
Usaha SMK PPN Lembang

2
E. Pedoman Studi Lapangan
Pedoman Observasi
Kelompok 7 Manajemen Keuangan/ Pembiayaan Sekolah
Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan

Sekolah Tujuan : SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lembang


Alamat Sekolah : Jl. Tangkuban Perahu Km. 3 Cilumber Lembang, Cibogo,
Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Waktu Pelaksanaan :
Observer : Auliya Dewi Inayah 1702141
Farid Muhammad Wildan 1700404
Fikri Ilyas Muharram 1705165
Sarah Istiqomah 1705191

Tabel 1 Pedoman Studi Lapangan


Bidang Sub Bidang Tujuan Jenis Sumber Daya Instrumen
Garapan Garapan Kegiatan Kegiatan
Manajemen Penganggaran  Memahami  Observasi  Kepala Instrumen
Keuangan/ (Budgeting) prosedur  Wawancara Sekolah wawancara
Pembiayaan a. Perencanaan perancangan  Wakasek terlampir
Pendidikan Keuangan rencana  Guru/staf di bawah
b. Sumber keuangan
Keuangan sekolah
c. Alokasi  Mengetahui
Keuangan sumber-
sumber
keuangan
yang
digunakan
sekolah
 Mengidentifi
kasi alokasi

3
Bidang Sub Bidang Tujuan Jenis Sumber Daya Instrumen
Garapan Garapan Kegiatan Kegiatan
keuangan
sekolah
Akuntansi  Mengetahui  Observasi  Kepala Instrumen
(Accounting) fungsi  Wawancara Sekolah wawancara
akuntansi  Wakasek terlampir
 Memahami  Guru/staf di bawah
metode
akuntansi
yang
digunakan
 Menganalisi
s siklus
akuntansi
 Mengidentif
ikasi sistem
organisasi
akuntansi
sekolah
 Mengetahui
instrumen
akuntansi
Pengauditan  Mengidentif Observasi  Kepala Instrumen
(Auditing) ikasi jenis  Wawancara Sekolah wawancara
a. Evaluasi evaluasi  Studi  Wakasek terlampir
b. Penilaian keuangan Dokumenta Guru/staf di bawah
c. Pengawasan  Memahami si
pelaksanaan
penilaian
keuangan

4
Bidang Sub Bidang Tujuan Jenis Sumber Daya Instrumen
Garapan Garapan Kegiatan Kegiatan
 Mengetahui
proses
pengawasan
keuangan

F. Pembagian Tugas Personalia


Tabel 2 Pembagian Tugas
Nama Penugasan
Auliya Dewi Inayah Pembahasan (Analisis SWOT
Budgeting), Pendahuluan (Latar
Belakang), Cover
Farid Muhammad Wildan Pembahasan (Analisis SWOT
Accounting), Pendahuluan (Tujuan
& Manfaat), Kesimpulan
Fikri Ilyas Muharram Pembahasan (Analisis SWOT
Auditing), Menyunting, Deskripsi
Lokasi & Sumber Studi Lapangan,
Pedoman Studi Lapangan,
Pembagian Tugas Personalia
Sarah Istiqomah Pembahasan ( Deskripsi Hasil
Observasi), Kata Pengantar, Kajian
Pustaka.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN HASIL STUDI LAPANGAN
A. Deskripsi Hasil Studi Lapangan
1. Profil Lembaga SMK PPN Lembang
a. NPSN : 20258453
b. Nama SMK : SMK Negeri Pertanian Pembangunan Lembang
c. No SK Pendirian : B.III l12/E-50/Pend/SK/19
d. Alamat : SMK PPN Lembang Jl. Raya Tangkuban Parahu,
Km. 3, Cilumber, Lembang - Bandung
e. Telepon / Fax : 022 - 2789348
f. E-mail : admin@smkppnlbg.com
g. Website : smkppnlbg.com
h. Kepala Sekolah : Dra. Wiwi Siti Zawiyah
Visi & Misi
Visi
Menjadi SMK unggul bidang pendidikan pertanian dalam mewujudkan
generasi penerus pembangunan pertanian yang berakhlak mulia, cerdas,
terampil dan berdaya saing.
Misi
 Membentuk mental spiritual siswa yang tangguh dilandasi iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Menciptakan lulusan yang cerdas, terampil dan produktif mengembangkan
agribisnis.
 Memberi pelayanan pendidikan yang bermutu dengan meningkatkan
kinerja profesional tenaga pendidik dan kependidikan.
 Membangun kerjasama yang produktif dan professional
2. Deskripsi Hasil Observasi
1. Penganggaran (Budgeting)
a. Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan di SMK PPN Lembang disusun dalam bentuk Rencana
Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). Penyusun RKAS adalah manajemen sekolah
yang terdiri dari kepala sekolah, kepala bidang tata usaha, bendahara, dan
manajemen yang terkait. RKAS terbentuk atas ajuan dari berbagai sektor di
sekolah. Sektor yang mengajukan yaitu dari bidang kurikulum, hubungan industri
(hubin) dan manajemen mutu, sarana dan prasarana, serta kesiswaan. Ajuan yang
telah disusun kemudian diserahkan ke bagian tata usaha untuk dikondisikan dalam
bentuk RKAS.
Perencanaan keuangan diawali dengan estimasi kebutuhan biaya operasional
sekolah. Kebutuhan tersebut dirangkum dan dicatat lalu dituangkan dalam bentuk
RKAS. Di dalamnya termasuk estimasi kebutuhan biaya praktikum, dicantumkan
nominal biaya dari alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum dengan
penyesuaian harga terbaru. Pada intinya, perencanaan keuangan memerlukan
analisis kebutuhan operasional sekolah. Perencanaan keuangan dianggap berhasil
bila kebutuhan sekolah terpenuhi dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.
b. Sumber Keuangan
Anggaran (Budgeting) di SMK PPN Lembang berasal dari dua sumber
keuangan, yaitu sumber dari pemerintah dan masyarakat. Pemerintah memberikan
bantuan biaya melalui Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang dianggarkan pada
awal tahun dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). RKAS yang
disusun oleh sekolah diajukan kepada pemerintah melalui dinas pendidikan. Dalam
RKAS dicantumkan rincian biaya operasional sekolah dalam satu tahun. Setelah
diajukan ke dinas pendidikan, RKAS akan disahkan oleh dinas pendidikan. Jika
pengajuan dari sekolah diterima oleh dinas pendidikan, rencana anggaran tersebut
akan dimasukkan ke dalam RKAS dinas pendidikan.
Selain bantuan biaya dari pemerintah, sekolah memperoleh biaya dari
partisipasi masyarakat dalam bentuk Surat Persetujuan Pembayaran (SPP). SPP
dianggarkan pada bulan Juli saat awal tahun pelajaran pada setiap tahunnya. Biaya
tersebut digunakan bila biaya operasional sekolah tidak tercukupi dari bantuan BOS

8
dari pemerintah. Terdapat petunjuk teknis atau aturan dalam penggunaan dana
dalam RKAS dan dana masyarakat.
c. Alokasi Keuangan
Secara ideal, dana yang tersedia belum mencukupi kebutuhan operasional
sekolah. Hal tersebut dilihat dari konsep pembiayaan, berapa banyak dana yang
akan masuk dari orang tua dengan berapa banyak dana yang sekolah butuhkan. Pada
dasarnya, program yang direncanakan pihak sekolah sudah ideal. Karena program
tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Namun, terdapat beberapa
kendala dalam pelaksanaannya. Kendala utama yaitu terdapat beberapa orang tua
yang tidak sanggup membayar SPP. Sehingga masih cukup banyak tunggakan biaya
sekolah yang harus dipenuhi. Upaya sekolah dalam memenuhi kebutuhan tersebut
yaitu dengan menagih secara langsung kepada orang tua siswa. Upaya tersebut
dilakukan secara persuasif dengan mendatangi orang tua siswa, melalui wali kelas
ataupun dengan memberikan surat penagihan ke orang tua melalui siswa. Hal
tersebut diakui selalu diupayakan oleh sekolah walaupun hasilnya masih banyak
kebutuhan yang belum tercapai.
Upaya lain untuk memenuhi kebutuhan yaitu dengan mengajukan anggaran
dalam bentuk alat kepada dinas pendidikan atau pemerintah. Anggaran tersebut
diberikan apabila dinas pendidikan masih memiliki dana bantuan untuk sekolah.
Jika tidak diterima, sekolah akan menerapkan skala prioritas. Skala prioritas
tersebut diurutkan berdasarkan kebutuhan operasional yang lebih penting.
Sekolah memprioritaskan dana untuk operasional sekolah dalam penyusunan
RKAS. Salah satunya yaitu untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam pelaksanaan
praktikum. Karena saat ini siswa sedang menempuh ujian praktikum, dana
dialokasikan untuk memenuhi ketersediaan alat dan pupuk. Sekolah harus
menyiapkan kebutuhan praktikum tersebut. Biaya paling penting dan besar di SMK
adalah untuk praktikum siswa. Jika tidak tersedia, pembelajaran di SMK tidak dapat
berjalan sebagaimana seharusnya. Di SMK, penyampaian teori dilakukan di kelas
dan aplikasi dilakukan di lapangan. Di lapangan membutuhkan biaya sangat besar
untuk pupuk dan alat. Untuk meminimalkan pengeluaran, sekolah membeli pupuk
ke rekan yang sudah menjalin kerja sama dengan sekolah. Rekan tersebut yaitu
Baraya Tani dan Buana Tani di Lembang.

9
2. Akuntansi (Accounting)
Akuntansi (Accounting) dilakukan oleh ketua bidang tata usaha sebagai
pemimpin dalam administrasi dan pengelolaan, bendahara sekolah dan diketuai
oleh kepala sekolah. Akuntansi yang dilaksanakan di sekolah sudah menuju optimal
karena dalam pelaksanaannya turut diawasi oleh auditor, yaitu Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Inspektur Jendral (Irjen). Oleh sebab itu, sistem neraca dari
sekolah harus tertata dngan baik. Jika sistem akuntansi tidak sesuai, ada sanksi yang
akan diberikan oleh auditor.
Sistem akuntansi di SMK PPN Lembang dilaksanakan dengan pengawasan
bagian internal setiap triwulan. Ketua pelaksana akuntansi mengawasi bendahara
atau bagian keuangan untuk memeriksa apakah terdapat selisih dari pemasukan dan
pengeluaran serta memastikan pemasukan dan pengeluaran berjalan seimbang.
Setelah pemeriksaan, hasil yang diperolah diperiksa kemudian dievaluasi di akhir
tahun pada tahap audit.
Setiap triwulan dilakukan evaluasi secara rutin mengenai neraca keuangan
yang diawasi oleh manajemen di sekolah, yaitu kepala sub bidang tata usaha dan
kepala sekolah. Laporan untuk dievaluasi disesuaikan dengan kondisi pelaksanaan,
bisa dilakukan setiap minggu, setiap bulan, ataupun dievaluasi secara menyeluruh
setiap triwulan. Akuntansi pendidikan memiliki manfaat yang besar bagi sekolah
sebagai pengendali keuangan dan evaluasi untuk periode berikutnya. Jika ada yang
tidak tercantum dalam rencana anggaran, sekolah akan anggarkan pada tahun
berikutnya.
Komponen akuntansi spesifik digunakan di SMK PPN Lembang. Laporan
keuangan dilakukan dalam bentuk sistem online dengan membuat sistem neraca
lalu dilaporkan melalui situs web oleh dinas pendidikan. Saat ini, sistem pelaporan
keuangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah terhubung dengan pusat.
Masyarakat yang diwakilkan oleh perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) dapat melihat transparansi keuangan dana operasional yang ada di sekolah.
Sistem pelaporan keuangan sudah tidak lagi menjadi rahasia karena setiap bulan
dilaporakan secara rutin di situs web ataupun fisik. Setiap barang yang dibeli harus
terdapat bukti barangnya.

10
3. Pengauditan (Auditing)
Pengauditan (Auditing) dilaksanakan oleh auditor. Sanksi administrasi
diberikan kepada sekolah oleh auditor jika pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana
anggaran yang telah disetujui. Jika auditor mengaudit tidak sesuai dengan
kesalahan, sekolah berhak untuk mengajukan pembenaran. Ketika terdapat
kesalahan perhitungan maka sekolah wajib mengembalikan uang tersebut ke kas
negara. Pembinaan oleh tim audit akan dilakukan apabila terdapat hal yang
dianggap salah oleh audit sehingga manajemen keuangan sekolah menjadi lebih
baik.
Hal yang menjadi bahan evaluasi yaitu kesesuaian mengendalikan biaya
operasional. Jika dalam RKAS diperlukan biaya untuk merehabilitasi gedung dan
bangunan, dalam pelaksanaannya haruslah sesuai, tidak boleh digunakan untuk
keperluan lain. Pada intinya, harus ada keselarasan antara rencana anggaran dan
pelaksanaan. Jika yang tercantum adalah anggaran untuk pemeliharaan namun
dalam pelaksanaannya digunakan untuk keperluan lain, hal tersebut dianggap
menyalahi aturan. Kebutuhan yang tercantum dalam RKAS tidak boleh
menyimpang.
Komite sekolah berkunjung ke sekolah untuk mengawasi dan mengevaluasi
secara langsung dalam upaya menjaga akuntabilitas laporan keuangan. Komite
sekolah melihat keadaan keuangan komite, mengawasi siklus operasional sekolah
dan juga mengawasi jumlah siswa yang tidak membayar SPP. Siswa yang belum
membayar SPP selalu dilaporkan oleh pihak sekolah kepada komite sekolah.
Penentuan besaran biaya administrasi sekolah tersebut ditentukan oleh komite
sekolah. Sekolah tidak berhak menenutkan biaya sekolah melalui rapat dengan
orang tua. Sekolah, dalam hal ini, tidak bisa interferensi. Secara umum, komponen
yang menjadi bahan evaluasi tercantum dalam bentuk jurnal keuangan, buku besar,
Buku Kas Umum (BKU), neraca keuangan, dan dilengkapi dengan laporan
keuangan lain seperti laporan penggunaan dana BOS (K7, K7a, K8) yang diaudit
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

11
B. Analisis Hasil Studi Lapangan
1. Budgeting
Strength ( Kekuatan)
Alokasi dana sekolah bersumber dari dinas pendidikan yaitu berupa
bantuan BOS (Bantuan Oprasional Sekolah) yang didapatkan dari pengajuan
RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) dari pihak sekolah kepada
dinas pendidikan/ pemerintah untuk periode selama 1 tahun. Selain itu ada
sumber biaya yang berasal dari orang tua / wali siswa yang disebut dengan
SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) yang dianggarkan setiap tahun
pelajaran. Nominal jumlah anggaran SPP tersebut tidak ditentukan oleh pihak
sekolah malainkan oleh komite bersama para orang tua/wali siswa. Kemudian
sekolah memiliki Visi Misi program dalam penganggaran keuangan yaitu
tercapainya kebutuhan sekolah, agar proses KBM lancar dan terpenuhi.
Weakness (Kelemahan)
Karena adanya ketidakmerataan sosial pada masyarakat, masih banyak
orang tua / wali siswa yang belum melunasi SPP tersebut, banyaknya tunggakan
diluar membuat sekolah tidak optimal dalam mencukupi biaya yang sudah di
rencanakan, baik untuk pembangunan sarana prasarana, pembelian alat-alat
penunjang praktikum untuk siswa, dan lain sebagainya. Sekolah pun
mengupayakan dengan upaya peruasif baik melalui wali kelas, dan juga
memberi surat untuk orang tua untuk mengupayakan melunasi SPP.

12
Opportunity ( Peluang)
Rangkaian kegiatan dan perencanaan anggaran sudah terencana dengan
jelas, seperti kebutuhan kurikulum, hubungan industri, sarana prasarana, dan
kesiswaan. Semua rencara anggaran itu disetorkan ke pihak tata usaha,
kemudian di kondisikan dalam bentuk RKAS. Kemudian RKAS ini pun bersifat
transparan sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan jelas alokasi dana
yang didapat dari pemerintah maupun yang diajukan kepada pemerintah melalui
media online.
Threats (Ancaman)
Jika pihak sekolah tidak mengalokasikan dana dengan bijak dan sesuai
maka akan ada sanksi dari pemerintah kepada sekolah tersebut. Seperti dana
yang seharusnya digunakan untuk kenutuhan praktikum tetapi justru di
alokasikan untuk pembangunan sekolah dan lain sebagainya. Sehingga pihak
sekolah harus menggangarkan dalam RKAS dengan bijak dan sesuai. Selain itu
pengajuan RKAS kepada pemerintah pun tidak sepenuhnya dapat disetujui,
adanya skala prioritas yang akan mempertimbangkan penting atau tidaknya
suatu anggaran dan jumlah anggaran yang akan diberikan.
3. Accounting
Strength ( Kekuatan)
Pada penerannya accounting/akuntasi sudah sesuai dengan standar atau
sudah sesuai dengan rencara RKAS yang telah dibuat. Dan dalam
pengawasannya selalu dilakukan pengecekan setiap 3 bulan sekali oleh semua
anggota yang terlibat dan komite sekolah untuk dijadikan laporan keuangan
sekolah dan bahan evaluasi.
Weakness (Kelemahan)
Dalam proses pencatatan Dana Rutin tidak sesuai dengan Permendagri
Nomor 13 tahun 2006, tidak adanya Buku Pembantu Kas Tunai dan Bank.
Opportunity ( Peluang)
Dalam pengawasan accounting/akutansi bisa dilakukan dalam 1 minggu
sekali atau tergantung situasi jika terdapat kesalah, yang berguna untuk
memudahkan proses laporan keuangan dan pertanggung jawaban.
Threats (Ancaman)

13
Dengan berkembanganya teknologi informasi data dapat dimanipulasi
dengan mudah, maka hal harus diperhatikan adalah kebenaran dalam
pemasukan data keungan. Agar tidak terjadi kesalah atau kesalah pahaman yang
dapat merugikan
4. Auditing
Strength ( Kekuatan)
Audit menggambarkan performa keuangan dalam jangka waktu
tertentu. Di akhir tahun ajaran, audit dapat menjadi gambaran penggunaan
anggaran di tahun tersebut. Audit dapat dijadikan acuan dalam penyusunan
RKAS di tahun selanjutnya sehingga dapat mengindari kekurangan anggaran
dalam pelaksanaan operasional pendidikan. Dan opersional pendidikan dapat
diselenggarakan dengan lancar dan optimal.
Weakness (Kelemahan)
Laporan audit keuangan belum tersedia secara umum. Hanya orang
tertentu yang dapat mengaksesnya. Idealnya setiap orang tua siswa dapat
mengakses laporan keuangan melalui website sekolah.
Opportunity ( Peluang)
Proses audit dilakukan oleh berbagai lembaga eksternal, seperti BPK,
Inpektorat Jendral, dan komite sekolah. Hal ini membuat kesalahan dalam
pengelolaan keuangan dapat diminimalisir.
Threats (Ancaman)
Dalam proses audit setiap anggaran yang dikeluarkan harus sesuai
dengan awal peruntukannya tetapi pada implementasinya di lapangan terkadang
terdapat anggaran sisa yang tidak digunakan. Penggunaan dana tersebut tidak
bias digunakan secara langsung tetapi harus melalui perizinan terlebih dahulu
sehingga penggunaannya cenderung kaku. Akan lebih effisien jika terdapat
mekanisme yang membuat dana tersebut dapat digunakan untuk menutupi
kebutuhan lain.

14
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan, bahwa
manajemen keuangan di SMK PPN Lembang telah dikelola sesuai dengan
kondisi sekolah dan prinsip manajemen.
2. Dalam perencanaan anggaran kepala sekolah belum menyertakan semua
dewan guru khususnya dalam penyusunan RKAS. Upaya sekolah mendapat-
kan dana yaitu bantuan orang tua murid melalui komite sekolah dan proposal
kepada pemerintah.
3. Upaya untuk mengatasi kekurangan dana sekolah adalah dengan cara
meminjam dulu dana kepada pihak lainnya.
4. Faktor penghambat yang ditemukan yaitu keterbatasan dalam ekonomi orang
tua.
B. Saran
Agar manajemen keuangan sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar,
maka perlu ditetapkan tujuan yang akan dicapai. Pengalokasian dana hendaknya
dialokasikan khusus sesuai dengan pos-pos pada setiap bidang di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

16
LAMPIRAN

Foto bersama kasubag TU SMK PPN Lembang

Foto bersama kasubag TU SMK PPN Lembang

17
Saat berlangsungnya wawancara

18

Anda mungkin juga menyukai