Anda di halaman 1dari 17

Laporan

Pengenalan Bahan Kimia

Nama : Zohar Latifah


Nim : AK1119031
Kel/shif : 4/1
Semester : 1A

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
YAYASAN BORNEO LESTARI
BANJARBARU 2019
DAFTAR ISI

Daftar isi .....................................................................................................................i


Tujuan Praktikum .......................................................................................................
Dasar Teori .................................................................................................................
Metode Praktikum ......................................................................................................
Hasil Pengamatan .......................................................................................................
Pembahasan ................................................................................................................
Penutup
a. Kesimpulan ...................................................................................................
b. Saran ...............................................................................................................
Daftar Pustaka ............................................................................................................
I. TUJUAN PRAKTIKUM
 Mengenal bahan-bahan kimia yang digunakan pada laboratorium,
 Menganalisis karakteristik bahan-bahan kimia yang terdapat
padalaboratorium, dan
 Menganalisis cara menangani bahan-bahan kimia yang terdapat
padalabratorium.
 Mengetahui tata cara penyimpanan bahan kimia yang baik dan benar.
 Mengenal berbagai macam
a l a t d a n b a h a n k i m i a y a n g s e r i n g dipakaidalam analisis
atau percobaan kimia serta penggunaannya.

II. DASAR TEORI


Di dalam kegiatan praktikum biologi tidak hanya digunakan
bahan biologis (bahan yang berasal dari makhluk hidup) tetapi juga digunakan berbag
ai bahan kimia. Dalam biologi modern yang mengarah ke biologimolekuler
keberadaan bahan kimia untuk setiap percobaan
sangatmenentukan keberlangsungan dan keberhasilan percobaan tersebut.
Bahankimia tersebut digunakan sebagai pereaksi, baik pereaksi khusus
maupun pereaksi umum. Oleh karena itu pengetahuan tentang bahan-
bahan kimia,khususnya yang sering digunakan dalam praktikum sangat
dibutuhkanagar praktikum berjalan lancar dan kecelakaan karena ketidaktahuan dapat
di hindari.
Adapun sifat-sifat bahan kimia adalah sebagai berikut :
1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadapkesehatan
manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap kedalam tubuh karena tertelan,
lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.Pada umumnya zat toksik masuk lewat
pernafasan atau kulit dankemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ
tubuhtertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ
tubuhtertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zattersebut
berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpadan menghasilkan
efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaranzat-zat beracun dari dalam tubuh
dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat.
2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapatmengakibatkan kerusakan
apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.Zat korosif dapat
bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata,dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat
berupa luka, peradangan, iritasi(gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat
peka terhadap bahankimia).
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dandapat
menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan
ledakan.
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yangkarena suatu
reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dantekanan yang besar serta suhu
yang tinggi, sehingga menimbulkankerusakan disekelilingnya.
Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis(gesekan atau
tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuanpeledakan atau bahan
peledak seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserindan ammonium nitrat (NH4NO3).
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar,tetapi dapat
menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya.
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air
denganmengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.
7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asammenghasilkan
panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekanmaupun gas
cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkansinar
radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002microcurie/gram.Suatu bahan
kimia dapat termasuk diantara satu ataulebih golongan di atas karena memang
mempunyai sifat kimia yang lebihdari satu sifat.

III. METODE PRAKTIKUM


Pratikum berasal dari kata praktik yang artinya pelaksanaan secara nyata apa yang
disebut dalam teori. Sedangkan pratikum adalah bagian dari pengajaran yang
bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan di
keadaan nyata, apa yang diperoleh dari teori dan pelajaran praktik (KBBI, 2001:785).
Menurut Sudirman (1992:163) metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran
kepada siswa untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sesuatu yang dipelajari. Hal ini didukung pula oleh Winatapura (1993:219) yang
menyatakan bahwa metode praktikum adalah suatu cara penyajian yang disusun
secara aktif untuk mengalami dan membuktikan sendiri tentang apa yang
dipelajarinya. Melalui praktikum, peserta didik dapat memiliki banyak pengalaman,
baik berupa pengamatan langsung atau bahkan melakukan percobaan sendiri dengan
objek tertentu. Tidak diragukan lagi bahwa melalui pengalaman langsung (first-hand
experiences), peserta didik dapat belajar lebih mudah dibandingkan dengan belajar
melalui sumber sekunder, misalnya buku. Hal tersebut sangat sesuai dengan pendapat
Bruner yang menyatakan bahwa anak belajar dengan pola inactive melalui perbuatan
(learning by doing) akan dapat 12 mentrasnfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya
pada berbagai situasi (Tresna Sastrawijaya, 1998 : 17).

IV. HASIL PENGAMATAN


No Nama Rumus Berat Keteranga Penjelasan
molekul molekul n gambar
1 Zinc sulfate ZnSO4*7H2 500 g 1. Menyebabkan
heptahydrate O iritasi(terbakar
) pada kulit.
2. Iritasi/kerusak
an pada mata
yang dapat
menyebabkan
iritasi pada
mata manusia.
3. Berbahaya
bagi
lingkungan
2 Potassium KSCN 250 1. Iritasi/kerusaka
thiocyanate n pada mata
yang dapat
menyebabkan
iritasi pada
mata manusia.
3 Sadium NaNO2 1 kg 1. Bahan yang
nitrite dapat
melepaskan
banyak panas
atau
menimbulkan
api.
2. Beran bagi
manusia
3. Berbahaya bagi
lingkungan
4 Copper (II) (CH3COO)2 250 1. Menyebabkan
monohydrate CU *H2O iritasi(terbakar
) pada kulit.
2. Iritasi/kerusak
an pada mata
yang dapat
menyebabkan
iritasi pada
mata manusia.
3. Berbahaya
bagi
lingkungan
5 Lead (II) C4H6O4Pb . 250 g 1. –
acetate 3H2O 2. Berbahaya bagi
trihydrate lingkungan
6 Ethyignediam C10H14N2Na 1 kg 1. menyebabkan
ine-tetra- 2O8 . 2H2O bahaya dalam
acetic acid kesehatan

7 Capper (II) CuSO4 . 500 g 1. Menyebabkan


sulfate 5H2O bahaya
pentahydrate terhadap
kesehatan
2.Dapat
menyebabkan
kerusakan
lingkungan

Sodium NaOH 500 1. Menyebabkan


hydroxide iritasi(terbakar
) pada kulit.

9 Sodium Na2CO3 500 g 1.


carbonat menyebabkan
bahaya dalam
kesehtan
10 Sodium Na2O5S2 1 kg 1. Menyebabkan
disufate/natri iritasi(terbakar
um disulfiet ) pada kulit.
2. Iritasi/kerusak
an pada mata
yang dapat
menyebabkan
iritasi pada
mata manusia.
11 Ammonium NH4Cl 500 g 1. Iritasi/kerusakan
cholonide pada mata yang dapat
menyebabkan iritasi
pada mata manusia
12 Actanilide C8H9NO 500 g 1. Iritasi/kerusakan
pada mata yang dapat
menyebabkan iritasi
pada mata manusia
13 Calcium CaCl2 * 500 g Iritasi/kerusakan pada
cloride 2H2O mata yang dapat
dehydrate menyebabkan iritasi
pada mata manusia
14 Ammonium NH4SCN 500 g (Bersifat iritasi)
thiocyinate menyebabkan sensitasi
pada kulit yang dapat
menyebabkan reaksi
alergi pada kulit dan
iritasi atau kerusakan
parah pada mata yang
dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata
15 Di- C2H8N2O4 . 250 g (Bersifat iritasi)
Ammoniumo H2O menyebabkan sensitasi
xalet- pada kulit yang dapat
monohydrat menyebabkan reaksi
alergi pada kulit dan
iritasi atau kerusakan
parah pada mata yang
dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata

16 Barium Ba(OH)2 * 500 g 1. (Bersifat Korosif)


hydroxide 8H2O dapat menyebabkan
octahydrate iritasi atau terbakar
pada kulit.
2.(Bersifat iritasi)
menyebabkan sensitasi
pada kulit yang dapat
menyebabkan reaksi
alergi pada kulit dan
iritasi atau kerusakan
parah pada mata yang
dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata
17 Ammonium NH4SCN 500 g (Bersifat iritasi)
thiocyanate menyebabkan sensitasi
pada kulit yang dapat
menyebabkan reaksi
alergi pada kulit dan
iritasi atau kerusakan
parah pada mata yang
dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata
18 Barium BaCl2 * 500 g (Bersifat beracun)
chloride 2H2O menyebabkan
dehydrate keracunan atau sakit
yang cukup serius
apabila masuk
kedalam tubuh melalui
pernafasan, kilit atau
mulut.
19 Copper (II) (CH3COO)2 250 g 1.(Bersifat Korosif)
acetate Cu * H2O dapat menyebabkan
monohydrate iritasi atau terbakar
pada kulit.
2.(Bersifat berbahaya
bagi lingkungan)
menyebabkan
kematian pada ikan
atay organisme aquatic
3.(Bersifat iritasi)
menyebabkan sensitasi
pada kulit yang dapat
menyebabkan reaksi
alergi pada kulit dan
iritasi atau kerusakan
parah pada mata yang
dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata
3. (Bersifat Korosif)
dapat menyebabkan
iritasi atau terbakar
pada kulit
20 Barium Ba(OH)2 . 500 g 1.(Bersifat berbahaya
hydroxide 8H2O bagi lingkungan) jika
melepaskan langsung
kelibgkungan maka
menyebabkan
kerusakan ekosistem.
2..(Bersifat berbahaya)
dapat menyebabkan
iritasu,lika bakar pada
kulit, berlendir,
menggangu system
pernafasan bila kontak
dengan kulit,dihirup
atau ditelan

V. PEMBAHASAN
1. Zinc Sulfate Heptahydrate adalah salah satu mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh. Mineral ini memeliki beragam manfaat,
membantu penyembuhan luka,berperan dalam indera perasa dan
penciuman,memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu
pertumbuhan sel, serta mengurai karbohidrat. Asupan zinc biasanya
dapat kita peroleh dari makanan, misalnya daging sapi, daging
domba,daging ayam,kacang-kacangan serta sereal biji-bijian utuh.
Jumlah zinc yang dibutuhkan oleh tubuh tidaklah banyak. Suplemen
zinc hanya dianjurkan bagi mereka bagi mereka yang kekurangan
mineral ini. Definisi zinc umumnya terjadi ketika seeorang mengalami
diare yang parah, menderita penyakit yang menyebabkan usus
kesulitan menyerap zinc, sirosis,atau selesai menjalani operasi besar.
2. Potassium Thioccyanateadalah suatu senyawa kimia dengan rumus
KSCN. Senyawa ini merupakan garam yang penting dari anion
tiosianat, salah satu pseudohalida. Senyawa ini memiliki titik lebur
yang relatif rendah dibandingkan kebanyakan garam anorganik
lainnya.
3. Sodium Nitrite adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia
NaNo2. Semyawa ini adalah bubuk kristalin putih hingga agak
kekuningan yang sangat larut dalam air dan higrokopis. Senyawa ini
adalah precursor berguna bagi berbagai senyawa organik, seperti obat-
obatan,pewarna,dan pestisida,namun mungkin paling dikenal sebagai
aditif dalam daging untuk mencegah botulisme.
4. Copper (II) monohydrate(Tembaga(II)Asetat), atau kupri asetat
adalah senyawa kimia dengan rumus Cu2(OAc)4 dimana AcO- adalah
ion asetat (CH3CO2-). Secara komersial senyawa ini biasanya tersedia
dalam bentuk hidratnya, yang mengandung dua moleekul air
5. Lead (II) Acetate Trihydrate(Timbal(II)Asetat) (Pb(CH3COO)2),
juga dkenal sebagai timbale asetat, timas asetat, asetat plumbous, gula
timbal, garam timbal, garam saturnus, atau bubuk goulard adalah
senyawa kimia kristal putih dengan rasanya manis itu dibuat dengan
memperlakukan timbal (II) oksida dengan asam asetat.
6. Ethyignediamine-Tetra-Acetic Acid disingkat EDTA adalah asam
kompleks, berupa asam karboksilat poliamino yang biasa digunakan
sebagai agensia pengkelat atau ligan beberapa ion atau unsure logam,
terutama Fe3+ dan Ca2+.
7. Copper (II) Sulfate Pentahydrate adalah senyawa garam ini eksis di
bumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk
anhidratnya bubuk hijau pucat atau abu-abu putih,sedangkat bentuk
pentahidratnya berwarna biru terang.
8. Sodium Hydroxide adalah bisa terbentuk dari dilarutkan dalam air.
Dan membentuk larutan alkalin yang kuat saat dilarutkan ke dalam air.
9. Sodium Carbonate adalah garam natrium dari asam karbonat yang
mudah larut di dalam air.
10. Sodium metabisulfit atau Natrium metabisulfit merupakan salah
satu pengawet makanan anorganik. Senyawa yang memiliki
penampakan kristal atau bubuk berwarna putih ini bersifat mudah larut
dalam air dan sedikit larut dalam alkohol. Sodium metabisulfit
memiliki berat molekul 190,12. Densitas kamba senyawa ini adalah
1,2-1,3 kg/l dan titik leburnya 150 °C. Padatan sodium metabisulfit
yang dilarutkan sebanyak 20% akan tampak berwarna kuning pucat
hingga jernih
11. Ammonium Cholonide adalah senyawa organic dengan rumus
NH4CL, berupa garam Kristal putih yang sangat mudah larut dalam
air. Sel amoniak adalah nama alami, bentuk mineral ammonium
klorida. Mineral ini umum terbentuk pada pembakaran batubara akibat
kondensasi gas-gas yang dihasilkan.
12. Actanilide adalah zat kimia padat yang tidak berbau dari daun atau
penampilan seperti serpihan. Ia juga dikenal sebagai N-
phenylacetamide, acetanil, atau acetanilide, dan sebelumnya dikenal
dengan nama dagang Antifebrin.
13. senyawa deliquescent putih pada suhu kamar. Ini larut dalam air. Titik
leburnya adalah 176 ̊C (348.8 ̊F), kepadatan 1,85 g / cm3.
14. Ammonium thiocyinate adalah senyawa anorganik dengan rumus
kimia NH4SCN. Senyawa ini merupakan garam yang terdiri dari
kation ammonium dengan anion tiosianat.
15. garam oksalat dengan ammonium (kadang-kadang sebagai
monohidrat). Ini adalah garam (putih) tidak berwarna dalam kondisi
standar dan tidak berbau dan tidak mudah menguap. Ini adalah garam
amonium asam oksalat , dan terjadi pada banyak tanaman dan sayuran.
16. Ammonium Thiocyanate senyawa ini merupakan garam yang terdiri
dari kation ammonium dengan anion tiosianat.Digunakan dalam
proses produksi herbisida,tiourea,dan resin buatan yang
transparan.Senyawa ini digunakan dalam korek api dan digunakan
dalam korek api dan digunakan dalam berbagai komposisi anti-
karat,proses pemisahan hafnium dari zikronium,serta dipakai dalam
analis titrasi.Amonium tiosianat juga dapat digunakan untuk mencari
kandungan besi dalam minuman ringan lewat kolorimetri.
17. Barium Chloride Dihydrate adalah senyawa anorganik dengan
rumus BaCl2.Ini adalah salah satu garam barium yang larut dalam air
yang paling umum.Seperti kebanyakan garam barium lainnya,garam
ini berwarna putih,beracun,dan member warna kuning-hijau ke api.
18. Copper (II) Acetate Monohydrateadalah senyawa kimia dengan
rumus (CH3COO)2Cu * H2O atau di singkat H2O . senyawa ini
biasanya tersedia dalam bentuk hidratnya , yang mengandung dua
molekul air.
19. Barium Hydroxideadalah senyawa dengan rumus Ba(OH)2 .

monohidratnya (x=1) dikenal dengan nama barit atau air barit.


20. Barium hidroksida digunakan dalam kimia
analitik untuk titrasi dari asam lemah , terutama asam-asam
organik . Larutan berairnya yang jelas dijamin bebas karbonat, tidak
seperti natrium hidroksida dan kalium hidroksida , karena barium
karbonat tidak larut dalam air. Hal ini memungkinkan penggunaan
indikator seperti fenolftalein atau timolftalein (dengan perubahan
warna basa) tanpa risiko kesalahan titrasi karena adanya ion karbonat ,
yang jauh lebih tidak mendasa.

VI. PENUTUP
a. Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan observasi bahan-bahan kimia yang terdapatdi
laboratorium/DEPO, kita dapat mengenal dan menganalisis karakteristik dan
jenis bahan-bahan kimia yang terdapat pada laboratorium/DEPO,
dan juga mengetahui tata cara penyimpanan bahan kimia tersebut agar tidakmembaha
yakan saat disimpan.
 Sifat umum bahan kimia adaalah korosif, eksplosif, mudah, terbakar, beracun,
berbahaya bagi lingkungan, radioaktif, dan pengoksida.
 Tingkat kemurnian bahan kimia dari yang paling murni
yaitu Pro Analytic(PA), General Purpose(PA), dan Teknis,
 Wujud bahan kimia antara lain berupa padatan (kristal atau serbuk) dancair,
 Teknik penyimpanan bahan kimia secara alfabetis, berdasarkan
golongan(Sistem Periodik Unsur), dan secara berkelompok (urutan analisis
kualitatif).

b. Saran
Setiap praktikum harus menjaga kebersihan dan alat serta ruangan
laboratorium dan teliti saat melakukan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Baroroh, Umi L.U. (2004).


Diktat Kimia Dasar 1
. Universitas LambungMangkurat : Banjar BaruGunawan, Adi dan Roeswati. (2004).
Tangkas Kimia
. Kartika : SurabayaJohn dan Rachmawati. (2011
). Chemistry 3A
. PT. Penerbit Erlangga : JakartaKhopkar, S.M. (1990).
Konsep Dasar Kimia Analitik
. Universitas Indonesia :JakartaSyukri, S. (1999).
Kimia Dasar 2
. Bandung : ITB

Anda mungkin juga menyukai