I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 34 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Penjahit
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Taman A
1
kecil serta rasa tidak enak baik pada wajah maupun anggota tubuh serta nyeri pada
anggota tubuh lainnya. Pasien juga mengatakan tidak ada riwayat trauma atau jatuh
sebelumnya.
Riwayat Pengobatan
- Pasien belum pergi ke Puskesmas atau ke dokter sebelumnya, dan belum
mengkonsumsi obat-obat apapun
- Pasien tidak memiliki alergi obat atau makanan
Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga OS yang pernah mengalami keluhan seperti ini.
Riwayat hipertensi, DM, penyakit jantung, sesak nafas dan alergi pada keluarga
disangkal.
Riwayat Pribadi/Kebiasaan
Tidak ada riwayat gangguan kepribadian. OS makan teratur 3 kali sehari, tidak
merokok, tidak minum alkohol, dan jarang berolahraga.
2
Wajah : Tampak simetris
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm, reflek cahaya
langsung +/+, reflek cahaya tidak langsung +/+, mata
cekung -/-, bola mata simetris kanan dan kiri
Hidung : rinore -/-, deviasi septum (-), deformitas (-)
Mulut : Simetris, bibir tampak basah, mukosa oral basah
Telinga : Otore -/-, deformitas -/-
Leher :
JVP : 5+2cmH2O
A.Karotid : Teraba pulsasi teratur, kuat, penuh
Kel. Tiroid : Tidak teraba adanya pembesaran
Trakea : Terletak di tengah
Kelenjar/benjolan : Tidak ada
Toraks:
Paru:
I : Pergerakan dada statis dan dinamis simetris, tidak ada penggunaan
otot-otot pernapasan tambahan, tidak ada jejas
P : Gerakan kedua dada simetris
P : Sonor pada kedua lapang paru
A: Vesikuler +/+, rokhi -/-, wheezing -/-
Jantung:
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba
P : Kesan kardiomegali (-)
A: BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
I : Cembung, distensi abdomen (-)
A: Bising usus (+) normal
P: Timpani di seluruh region perut
P: Supel, nyeri tekan (-), pembesaran hepar (-) dan pembesaran lien (-)
Genitalia eksterna : Tidak diperiksa
Ekstremitas : CRT<2 detik, akral hangat, edema -/-/-/-, turgor kulit
baik
Kolumna vertebra : alignment vertebra baik, nyeri ketok CVA -/-
3
2. Status neurologikus
A. Kepala
Bentuk : Normocephali
Nyeri tekan : Tidak ada
Simetris : Simetris
Pulsasi : Hanya teraba pulsasi pada a. temporalis
B. Leher
Sikap : Simetris
Pergerakan : Tidak ada kelainan
Tanda rangsang meningeal :
1. Kaku kuduk : (-)
2. Brudzinsky 1 dan 2 : (-)
C. Saraf kepala
N I. (Olfaktorius) Kanan Kiri
Subjektif Normosmia Normosmia
Dengan bahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N II. (Optikus)
Tajam penglihatan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Lapangan penglihatan Normal Normal
Melihat warna Normal Normal
Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N III. (Okulomotorius)
Kelopak mata:
Ptosis - -
Gerakan bola mata:
Superior Normal Normal
Inferior Normal Normal
Medial Normal Normal
Endoftalmus - -
Eksoftalmus - -
Pupil:
Diameter 3 mm 3 mm
Bentuk Isokor Isokor
4
Posisi Ditengah Ditengah
Reflex cahaya langsung + +
Reflex cahaya tak langsung + +
Strabismus - -
Nistagmus - -
Reflex konversi - -
N IV. (Troklearis)
Gerakan bola mata:
Medial bawah Normal Normal
Strabismus - -
Diplopia - -
N V. (Trigeminus)
Membuka mulut + +
Mengunyah + +
Menggigit + +
Reflex kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas + +
N VI. (Abduscens)
Pergerakan mata ke lateral + +
N VII. (Fascialis)
Mengerutkan dahi Normal Normal
Kerutan kulit dahi Normal Normal
Menutup mata Normal Normal
Lipatan nasolabial Normal Normal
Sudut mulut Normal Normal
Meringis Normal Normal
Memperlihatkan gigi Normal Normal
Menggembungkan pipi Normal Normal
Perasaan lidah bagian 2/3 depan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N VIII. (Vestibulokoklear)
Suara berisik + +
Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N IX. (Glossofaringeus)
5
Perasaan bagian lidah belakang Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sengau - -
Tersedak - -
Pharynx Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N X. (Vagus)
Arcus pharynx Simetris Simetris
Bicara + +
Menelan + +
N XI. (Asesorius)
Mengangkat bahu + +
Memalingkan kepala + +
N XII. (Hypoglossus)
Pergerakan lidah + +
Tremor lidah - -
Artikulasi Baik Baik
(b) Sensibilitas
Kanan Kiri
Taktil + +
Nyeri + +
Termi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Diskriminasi + +
Lokalisasi + +
(c) Refleks
6
kulit perut atas : tidak dilakukan
kulit perut bawah : tidak dilakukan
kulit perut tengah : tidak dilakukan
(b) Sensibilitas
Kanan Kiri
Taktil + +
Nyeri + +
Termi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Diskriminasi + +
Lokalisasi + +
(c) Refleks
Kanan Kiri
Patella + +
Achilles + +
Babinski - -
Chaddock - -
Rosolimo - -
Mandel-Bechterev - -
Schaffer - -
Oppenheim - -
Klonus kaki - -
Tes lasegue >70* >70*
Kernig >135* >135*
7
4. Koordinasi gait dan keseimbangan
Cara Berjalan : dipapah
Test Romberg : (+)
Disdiadokokinesia : tidak ada
Ataksia : tidak ada
Rebound phenomena : tidak ada
Dismetria : tidak ada
5. Gerakan-gerakan abnormal
Tremor : tidak ada
Miokloni : tidak ada
Chorea : tidak ada
Atetose : tidak ada
6. Alat vegetative
Miksi : urin kuning pekat, tidak ada darah
Defekasi : tidak ada gangguan defekasi
7. Lain-lain
Menulis : Baik
Mengenali benda dgn sentuhan : Baik
Berhitung : Baik
Agnosia Jari : Tidak ada
Apraksia : Tidak ada
Membedakan kanan dan kiri : Baik
8. Dix-Hallpixe : (+) dengan fase laten gerakan horisontal saat dimiringkan ke
kanan dan kiri
IV. Resume
Perempuan, 34 tahun datang dengan keluhan pusing berputar sejak 5 jam
SMRS, pusing muncul saat berubah posisi dari posisi tidur ke duduk disertai rasa mual
dan mengalami muntah sebanyak 3 kali. Pusing dirasakan ruangan yang berputar atas
dirinya. OS semakin merasa pusing apabila berubah posisi hingga pasien tidak dapat ke
8
kamar mandi sendiri karena merasa tidak seimbang. Keluhan terasa membaik saat
berbaring diam, sambil menutup mata. Os juga mengeluhkan mata silau dan berair.
Riwayat vertigo (+).
V. Diagnosis Sementara
Diagnosis kerja :
- Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Diagnosis banding:
- Vestibular Neuritis
9
- Penyakit Menierre
VI. Tatalaksana
- Medikamentosa:
Ondansentron 1 ampul IV
Frego 1x5 mg
Mertigo 3x6 mg
- Non Medikamentosa:
Terapi rehabilitatif (Epley Maneuver atau Brandt-Daroft Maneuver)
VII. Saran
- Elektronistagmografi
VIII. Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad fungsionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
10
PEMBAHASAN
11
Tabel 2. Perbedaan Vertigo Vestibular Perifer dan Sentral
Gejala Perifer Sentral
Bangkitan Lebih mendadak Lebih lambat
Beratnya vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala (++) (+/-)
Mual/muntah/keringatan (++) (+)
Gangguan pendengaran (+/-) (-)
Tanda fokal otak (-) (+/-)
Penyebab vertigo terbanyak adalah BPPV. BPPV didefenisikan sebagai sensasi gerakan
yang ditimbulkan melalui provokasi perubahan gerakan kepala kearah tertentu. BPPV dapat
melibatkan setiap kanalis semisirkularis di telinga namun kanalis posterior adalah jenis
terbanyak. Gejala BPPV yang timbul berupa rasa berputar dengan disertai gejala mual muntah
dan berkeringat serta didapatkan nistagmus.
Separuh dari semua kasus BPPV penyebabnya adalah idiopatik. Pada usia di bawah 50
tahun trauma kepala merupakan penyebab terbanyak, diikuti migraine. Sedang pada usia lanjut
disebabkan oleh degenerasi sistem vestibular di telinga dalam. Penyebab lain yang signifikan
meski jarang adalah neuritis vestibularis akibat infeksi virus di telinga, stroke minor yang
melibatkan sindrom AICA serta penyakit meniere.
Vertigo pada BPPV memiliki 3 gambaran karakteristik yakni:
1. Latency yaitu dimulai beberapa saat setelah gerakan provokasi kepala
2. Transience secara spontan mereda bila dipertahankan secara statis 30-60 detik
3. Fatigbility yaitu gerakan berulang dalam posisi yang sama dalam waktu pendek akan
menghasilkan penurunan gejala.
12
BPPV sering dinyatakan sebagai self-limiting mengingat gejala yang timbul sering
berkurang atau menghilang dalam 6 bulan. Bila dijumpai keluhan mual, muntah yang
menyertai rasa pusing maka beberapa jenis obat dapat diberikan meskipun kadang kurang
bermanfaat. Beberapa bentuk manuever fisik dan latihan terbukti efektif. Manuever yang
dapat dilakukan diantaranya adalah manuever Epley, manuever Semont, manuever
Lampert-Roll dan manuever Brand-Daroft. Vestibulosupresan terdapat 3 macam yakni
antikolinergik, antihistamin, benzodiazepim.
Penatalaksanaan pada kasus ini terbagi 2 yaitu berupa terapi simptomatik dan terapi
rehabilitatif. Vestibulosupresan yang digunakan berupa betahistin dengan dosis 6 mg 3x
sehari, flunarizin 5-10mg 1 sehari. Pemberian antiemetik, ondansentron ditujukan untuk
mengurangi gejala mual dan muntah. Edukasi pasien untuk melakukan terapi rehabilitatif
dapat berupa Epley Manuever, Brandt-Daroft Manuever dan sebagainya.
Prognosis pada pasien baik ad vitam, ad sanationam dan ad functionam adalah bonam.
Hal ini karena pada BPPV apabila terapi rehabilitatif dijalankan dengan baik maka pasien
dapat beradaptasi sehingga gejala vertigo akan semakin jarang dirasakan.
13