No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tgl.Terbit :
dr. Eko Yulianto
Halaman :1–2
Klinik Pratama
Asrina
Langkah-langkah
a. Petugas menerima pasien
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien, petugas menanyakan
keluhan utama pada pasien (biasanya kejang)
c. Petugas menanyakan apakah terdapat demam sebelum kejang,
sudah berapa kali menderita kejang, bila lebih dari 2 kali apakah
ada yang berlangsung lebih atau sama dengan 15 menit,
bagaimana jenis kejang, apakah parsial atau umum,atau parsial
menjadi umum
d. Petugas menanyakan saat demam apakah diukur menggunakan
thermometer, apakah sudah diberikan penurun demam, jika
sudah sebutkan, apakah ada faktor resiko berulangnya kejang
demam
e. Petugas menanyakan ada faktor risiko menjadi epilepsi
f. Petugas menanyakan apakah disertai dengan penurunan
kesadaran, tanyakan kesehatan anak sebelum sakit sekarang,
apakah disertai mencret, batuk, sesak nafas, dan bagaimana
buang air kecilnya
g. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
pada pasien
h. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan
tanda vital (nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan)
i. Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat mikro
atau makro sefali
j. Petugas melakukan pemeriksaan pada ubun-ubun, apakah ada
ubun-ubun menonjol
k. Petugas melakukan pemeriksaan conjungtiva anemis, anemis
atau tidak
l. Petugas melakukan pemeriksaan saraf kanial, pemeriksaan
rangsal meningeal (kaku kuduk atau brudzinki I-II)
m. Petugas melakukan pemeriksaan jantung, paru, abdomen, apa
ditemukan tanda-tanda penyebab infeksi
n. Petugas memeriksa apakah ada kelumpuhan pada ekstremitas
atas atau bawah, reflex fisiologis, dan tonus otot
o. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pasien
p. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan darah
rutin / lengkap dan urin rutin
q. Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
r. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada laboratorium
s. Petugas menerima hasil laboratorium dari petugas laboratorium
apakah didapatkan anemia, leukopeni atau lekositosis,
trombositopeni atau eosinofilia, pada hasil urin rutin apakah
terdapat biakan bakteri atau darah
t. Petugas menegakkan diagnosa kejang demam yang didapat dari
gejala,pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium
u. Petugas menerangkan kepada pasien bahwa pasien perlu dirawat
di Klinik
v. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis
yang akan dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh
pasien atau keluarga pasien
w. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan kejang demam:
Fase akut/saat kejang :
1) Perhatikan ABC
2) Putus kejang dengan diazepam 0,5 mg/kgbb/x perektal,
maksimal 2 kali, jarak 5 menit. Jika masih kejang
diberikan diazepam 0,25-0,5 mg/kg iv, kec 2mg/menit,
maksimal 10 mg. Jika masih kejang dapat diberikan
fenitoin 20 mg/kg iv, injeksi dalam 20 menit dalam 50
ml NaCL 0,9%. Jika masih kejang persiapkan pasien
untuk dirujuk ke pelayanan yang lebih baik
3) Pemberian cairan IV RL sesuai kebutuhan
4) Saat demam diberikan paracetamol dengan dosis 10-15
mg/kgbb/kali diberikan 4 kali sehari.
5) Diazepam oral 0,3 mg/ kgbb/kali, 3 kali sehari atau
diazepam rectal 5 mg untuk BB < 10 kg atau 10 mg
untuk BB > 10 kg
6) Terapi antibiotika sesuai dengan sumber infeksi :bisa per
oral maupun intravena, untuk pengunaan iv antibiotik
terlebih dahulu melakukan skin test
a) Kloramphenikol,dosis 50-100 mg/kgBB/hari maks 2
gram selama 10-14 hari dibagi 4 dosis.
b) Ampisillin dan amoksisilin, dosis anak 50-100
mg/kgBB/hari selama 7-10 hari.
c) Ceftriaxone,dosis anak 80 mg /kgBB/hari dalam
dosis tunggal selama 5 hari
d) Cotrimoxazole (TMP-SMX),dosis anak TMP 6-19
mg/kgBB /hr atau SMX 30-50 mg/kgBB/hr selama
10 hari
e) Cefixime ,dosis anak 1,5-2 mg/kgBB/hari dibagi 2
dosis selama 10 hari
f) Thiamfenikol,dosis anak 50 mg/kgBB/hari.
x. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada
keluarga pasien. Petugas mengedukasi keluarga pasien bahwa
kejang demam umumnya prognosis baik, hanya sebagian kecil
yang berkembang menjadi epilepsi.
y. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose
dan terapi kedalam rekam medik
z. Petugas menandatangani rekam medis
6. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien
menulis hasil
menulis diagnose anamnesa, Memberikan tata
pasien ke buku pemeriksaan dan laksana pada pasien
register. diagnose ke rekam sesuai hasil
medik pemeriksaan
…………………….