Oleh:
Pembimbing:
Dr. dr. Tita Hariyanti, M.Kes
Kepala Puskesmas :
dr. Tjiam Prayitno Notohusodo
Halaman
2
1. JUDUL
Penyuluhan tentang Osteoarthritis pada Peserta Posyandu Lansia
RT42/RW07 Dusun Sumbergong Desa Kedok Kecamatan Turen (Tanggal 05
Juni 2017).
2. GAMBARAN PROGRAM
Osteoartritis (OA) adalah jenis radang sendi yang paling umum.
Prevalensinya yang tinggi, terutama pada orang tua, dan tingkat kecacatan yang
tinggi terkait penyakit menjadikannya sebagai penyebab utama kecacatan pada
lansia. Karena bertambahnya usia dan obesitas, yang merupakan faktor risiko
utama, meningkat dalam prevalensi, terjadinya osteoartritis kian meningkat. Di
Amerika Serikat, prevalensi osteoartritis akan meningkat sebesar 66-100% pada
tahun 2020 (Fauci, 2013).
Prevalensi OA meningkat secara mencolok seiring bertambahnya usia.
Terlepas dari bagaimana hal itu terjadi, OA jarang terjadi pada orang dewasa di
bawah usia 40 tahun dan sangat umum pada orang berusia di atas 60 tahun. Ini
juga merupakan penyakit yang, setidaknya pada orang setengah baya dan lanjut
usia, jauh lebih umum pada wanita. Dibanding laki-laki, dan perbedaan jenis
kelamin dalam prevalensi meningkat seiring bertambahnya usia (Fauci, 2013).
Di Indonesia, sekitar 32, 99% lansia mengeluhkan penyakit degeneratif
seperti asam urat, rematik/radang sendi, darah tinggi, darah rendah, dan
diabetes. 56, 7% pasien di poliklinik rheumatologi RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo, Jakarta didiagnosis menderita osteoarthritis. Gejala OA lutut
lebih tinggi terjadi pada wanita dibanding pada laki-laki yaitu 13% pada wanita
dan 10% pada laki-laki (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI,
2012).
3
timbulnya penyakit osteoarthritis. Penyuluhan ditujukan terutama kepada lansia
yang mengikuti kegiatan Posyandu Lansia RT42/RW07 Dusun Sumbergong
Desa Kedok Kecamatan Turen pada tanggal 05 Juni 2017 pukul 08.00 – 10.00,
mengingat bahwa lansia merupakan kalangan yang rentan terhadap timbunya
penyakit osteoarthritis. Target sasaran penyuluhan adalah lansia yang berjumlah
30 orang, sedangkan yang hadir sebanyak 25 orang.
Penyuluhan dilakukan dengan memberikan materi tentang tanda dan
gejala osteoarthritis, faktor risiko, upaya pencegahan dan pengobatan yang
dapat dilakukan. Diharapkan para lansia menjadi lebih memahami bahwa gaya
hidup dan pola makan yang baik, serta kebiasaan berolahraga ringan yang rutin
dapat mencegah timbulnya penyakit osteoarthritis.
Diawali dengan kegiatan senam lansia bersama yang dipimpin oleh kader
kesehatan desa Kedok, kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancer dan para
lansia sangat antusias dalam memerhatikan informasi baru yang mereka dapat.
Kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan sesi diskusi dimana peserta dapat
bertanya mengenai materi yang masih belum dipahami atau mengenai
permasalahan kesehatan yang dialami sehingga peserta dapat menilai dan
memperbaiki perilaku kesehatan mereka sehari-hari. Kemudian ditutup dengan
sesi pemeriksaan kesehatan gratis dibantu oleh perawat desa Kedok, kegiatan
posyandu lansia berjalan dengan lancar.
4. HASIL PENGAMATAN
4.1 LAPORAN HASIL KEGIATAN
Kegiatan Posyandu Lansia dijadwalkan dimulai sejak pukul 08.00 WIB
dan bertempat di rumah salah satu warga. Kegiatan diawali dengan pengarahan
dari perawat Puskesmas Turen (Ibu Devi) lalu dilanjutkan dengan senam lansia,
penyuluhan kesehatan, sesi tanya-jawab, penimbangan berat badan,
4
pengukuran nadi, tekanan darah, pemeriksaan laboratorium sederhana, dan
diakhiri dengan penutup.
Materi yang disampaikan dalam penyuluhan adalah mengenai
osteoarthritis yang meliputi pengertian, epidemiologi, faktor resiko, tanda dan
gejala, komplikasi, pencegahan, dan pengobatan. Selama penyuluhan, peserta
Posyandu Lansia tampak antusias mendengarkan materi yang disampaikan oleh
Dokter Muda. Materi disampaikan dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa
dengan menggunakan istilah yang mudah dimengerti oleh para peserta
Posyandu Lansia. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab antara Dokter
Muda dengan peserta Posyandu Lansia.
Evaluasi kegiatan
a. Process
Kegiatan Posyandu Lansia berlangsung sesuai waktu yang dijadwalkan.
Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan baik dan lancar. Selama
kegiatan berlangsung, peserta menyimak dengan baik penjelasan dari
Dokter Muda. Saat sesi tanya jawab, peserta aktif bertanya dan ingin tahu
lebih jauh mengenai osteoarthritis dan permasalahan kesehatan lain yang
dialami.
b. Impact
Peserta Posyandu Lansia dapat memperoleh pengetahuan mengenai
penyakit osteoarthritis.
c. Outcome
Peserta Posyandu Lansia dapat lebih mengerti mengenai penyakit
osteoarthritis, sehingga peserta diharapkan untuk lebih memiliki
kesadaran untuk mencegah terjadinya penyakit osteoarthritis dengan
menerapkan berbagai upaya mulai dari menjaga pola makan, olahraga
teratur, serta menjaga pola hidup sehat.
5
Gambar 1. Kegiatan senam lansia
6
Gambar 3. Kegiatan pemeriksaan kesehatan
7
5. PEMBAHASAN
5.1 ANALISIS EVALUASI MANAJEMEN PROGRAM (KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN PENGELOLAAN PROGRAM)
8
6. KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10