Anda di halaman 1dari 10

Analisis Studi Kelayakan Bisnis

Usaha Mie Ayam Jamur

Disusun Oleh :

1. Eka Purwaningsih (1643050039)


2. Puspita Ratna Kania (1643050158)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA


PROGRAM STUDI FARMASI
JAKARTA
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin ketatnya persaingan bisnis dan usaha di indonesia,sehingga membuat segala


macam pelayanan yang sangat menarik ditawarkan demi memanjakan konsumen mulai dari
harga,kualitas bahan mkanan variasi menu,pelayanan baik,sampai tempat yang bersih
menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan.

Maka pelaku bisnis mencari ide untuk membuka suatu bisnis atau usaha yang banyak
diminati oleh semua kalangan agar suatu usaha dapat berjalan dengan suatu bisnis dapat
berjalan dengan sukses.

Salah satu usaha yang dapat diminati oleh semua kalangan adalah mendirikan usaha
rumah makan,rumah makan disebut sebagai usaha yang diminati oleh semua kalangan,karena
baik pekerja,ibu rumah tangga,mahasiswa,maupun pelajar dapat merasakan usaha rumah
makan tersebut. Para pekerja dapat meluangkan waktunya kerumah makan pada saat makan
siang atau bertemu relasi klien. Dan apabila seorang ibu ruah tangga yang menjadi wanita
karir dan tidak sempat untuk memasak untuk suami dan anak-anaknya dapat membelinya
dirumah makan tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Pemasaran

Peluang Usaha Makanan Unik Mie Ayam Jamur. Pola hidup sehat yang menjadi tren
saat ini, ikut membawa keuntungan bagi para pelaku bisnis makanan olahan jamur. Hal
tersebut dibuktikan dengan makan banyaknya gerai-gerai makanan yang menjajakan cemilan
berbahan dasar jamur. Salah satu diantaranya yang paling populer makanan olahan jamur
adalah mie ayam jamur.

Langkah-langkah untuk menentukan ada atau tidak adanya peluang pasar adalah :

a) Mengamati kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat sekitarnya.

b) Kapan saja konsumen membutuhkan produk, apakah setiap saat atau sering
dibutuhkan, kadang-kadang dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.

c) Perhatikan karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan


maupun pendidikan. Karakteristik ini sangat penting untuk menentukan jenis barang apa yang
paling cocok dengan kebutuhan konsumen.

d) Bagaimana daya beli (kemampuan bayar) konsumen, apakah termasuk konsumen yang
mempunyai pendapatan tinggi atau rendah.

e) Perhatikan apakah di pasar ada pesaing atau tidak. Apabila ada pesaing, peluang pasar
apa yang belum digarap oleh pesaing. Bagi usaha baru dan kecil lebih baik menggarap niche
market.

Produksi bisnis ini adalah barang yang siap jual yang sudah di packing. Oleh karena itu
proses pemasaran atau penjualannya adalah dengan menditribusikan produk-produk :

1. warung-warung kecil yang menjual makanan ringan

2. toko-toko makanan

3. supermarket

4. kantin-kantin sekolah

5. pedagang makanan

Usaha ini juga menerima pesanan produk dari pelanggan yang mengadakan satu acara
ataupun untuk konsumsi pribadi, dengan harga dan ketentuan lain yang disepakati.
Selain itu kita juga menggunakan beberapa konsep bauran promosi, manfaatnya dengan
mengoptimalkan proses promosi maka akan lebi mudah juga dalam memasarkan produk
usaha ini, kita akan coba semua teori tentang bauran promosi, dan kemudian akan kami
seleksi cara yang mana yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut
antara lain :

1. Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi


konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio,
majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan
atau tempat-tempat yang strategis.

2. Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan


kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan
terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu.
Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone
selling, dan direct selling.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk


menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah
untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk
tersebut akan menarik perhatian konsumen.

4. Publsitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan
untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi
tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana
didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial.
Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara
tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau
"memasyarakatkan "

2.2 Produksi dan finansial

Usaha ini memakai grobak jualan mie ayam jamur dengan perkiraan :

Perkiraan Masa Pakai

* Gerobak : 5 tahun

* Peralatan masak: 3 tahun

* Peralatan makan : 2 tahun

* Perlengkapan lain-lain : 1 tahun.


Biaya Investasi

Gerobak : Rp 3.000.000,00

Peralatan masak : Rp 1.500.000,00

Peralatan makan : Rp 1.000.000,00

Perlengkapan lain-lain : Rp 500.000,00

Total investasi : Rp 6.000.000,00

Pemasukan

Penjualan mie ayam : 30 porsi x Rp 5.000,00 x 30 hari = Rp 4.500.000,00

Penjualan minuman : 30 x Rp. 1.500,00 x 30 hari = Rp. 1.350.000,00

Total Pemasukan : Rp. 4.500.000,00 + Rp. 1.350.000,00 = Rp. 5.850.000,00

Pengeluaran

- Biaya Tetap

Gaji penjual mie ayam (penulis sendiri) : Rp. 1.000.000,00

Penyusutan gerobak : (1/60 x Rp 3.000.000,00) = Rp. 50.000,00

Penyusutan peralatan masak : (1/36 x Rp 1.500.000,00) = Rp. 42.000,00

Penyusutan peralatan makan : (1/24 x Rp 1.000.000,00) = Rp. 42.000,00

Penyusutan perlengkapan lain-lain : (1/12 x Rp 500.000,00) Rp. 42.000,00

Total biaya tetap : Rp 1.176.000,00

- Biaya Variabel

Mie : 3 kg x Rp. 10.000,00 x 30 hari = Rp. 900.000,00

Ayam : 1 ekor x Rp. 25.000 x 30 hari = Rp. 750.000,00

Sawi dan bumbu : Rp. 10.000,00 x 30 hari = Rp. 300.000,00

Kecap : Rp. 8.000,00 x 10 kali = Rp. 80.000,00

Saos : Rp. 8.000,00 x 10 kali = Rp. 80.000,00

Gas : Rp 16.000,00 x 10 kali) = Rp. 160.000,00

Total biaya variabel : Rp. 2.270.000,00

Total biaya operasional : Rp. 1.176.000,00 + Rp. 2.270.000,00 = Rp. 3.446.000,00


Keuntungan

Rp. 5.850.000,00 – Rp. 3.446.000,00 = Rp. 2.404.000,00

Revenue Cost Ratio (R/C)

Total penerimaan : total biaya operasional

Rp. 5.850.000,00 : Rp. 3.446.000,00 = 1,70

Pay Back Period

(Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan

(Rp. 6.000.000,00 : Rp. 2.404.000,00) x 1 bulan = 2,5 bulan

Adapun cara membuat sajian 1 porsi mie ayam jamur adalah :

Bahan :

300 gr mie basah, rebus, tiriskan

1 sdm minyak sayur

1 sdm kecap asin

Tumisan Ayam :

1/2 ekor (500 gr ayam), sisihkan daging dan tulangnya

200 gr jamur, potong kecil-kecil

3 siung bawang putih, cincang halus

50 ml air

2 sdm saus tiram

1 sdm kecap asin

2 sdm kecap manis

Minyak untuk menumis


Kuah :

1000 ml kaldu ayam (dari rebusan tulang ayam)

3 siung bawang putih, digeprak

3 sdt garam

1 sdt merica bubuk

1 sdt gula pasir

1 batang daun bawang, iris halus

10 buah bakso sapi

Pelengkap :

Kulit pangsit, digoreng

Sawi hijau, seduh dalam kuah, potong-potong

Sambal botol

2.3 Aspek Hukum

Aspek Hukum merupakan aspek yang cukup menentukan dan menjamin akan kelangsungan
suatu kegiatan usaha. Oleh karena itu, aspek ini tidak dapat diabaikan. Karena aspek Hukum
merupakan legalitas kelangsungan usaha, sedangkan usaha yang sedang berproduksi akan
segera terhenti begitu saja atau terhenti perlahan manakala produk yang dihasilkan tidak
memiliki jaminan pasar.

Jenis badan hukum yang dipilih dalam usaha ini adalah perusahaan perseorangan. Dengan
proses perizinan pada pemerintah engan mengajukan permohonan dan ketentuan :

Dokumen yg diperlukan :

a) Tanda Daftar Perusahaan.

b) Bukti Diri .

c) Surat Keterangan Usaha dari desa/kelurahan setempat.

Jenis Ijin Usaha :

a) Surat izin usaha perdagangan

b) Surat izin usaha industri

c) Izin domisili
d) Izin mendirikan bangunan ( IMB )

e) Izin dari Departemen teknis sesuai dengan bidang usaha..

2.4 Kelangsungan Usaha

Rencana Usaha kecil ini adalah salah satu bentuk usaha yang gampang beradaptasi
dilokasi dan waktu apapun, karena segi peralatan yang sederhana dan bahan baku yang
gampang di dapat, yaitu Ayam, mie dan jamur yang dapat ditemukan dipasaran.

Selanjutnya jika usaha kecil ini sukses dalam waktu 1 tahun, maka akan di usahakan
terus supaya keuntungannya tetap seimbang bahkan bisa lebih besar, dengan cara dasar yang
sudah tertulis diatas, menggunakan beberapa strategi pemasaran dan promosi yang sangat
akurat maka akan lebih mempermudah memasarkan produk kripik singkong ini..

Dalam segi keuangan sendiri akan jelas terealisasikan jika keuntungan sebesar Rp.
2.404.000,- , dan akan kami gunakan untuk pembelian bahan baku makanan selanjutnya
dengan taksiran biaya 30% dari keuntungan dan 20% persen akan kita tabungkan, lalu yang
50% akan di nikmati keuntungannya. Memang tidak terlalu besar dari pembagian
keuntungannya, namun ini adalah awal dari usaha yang akan terus berkembang yang ahirnya
akan meraup keuntungan yang lebih dari layak.

Hasil tabungan itu nanti akan bermanfaat ketika perluasan usaha memang sudah
pantas dilakukan.

2.5 ANALISIS RISIKO

Evaluasi tentang kelemahan Usaha (Analisis SWOT)

Adapun analisis dari SWOT usaha sebagai berikut :

a) Strength (Kekuatan)

1. Bertanggung jawab, disiplin kerja, kreatif dan inovatif

2. Dapat memenuhi kebutuhan pelanggan

3. Memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan

4. Menjual produk yang berkualitas


b) Weaknes (Kelemahan)

1. Persaingan pasar dengan usaha lain yang sejenis

2. Berubahnya kondisi perekonomian

c) Oportunity (Peluang)

Dengan tetap manjaga mutu dan kualitas produk,selalu berinovasi kami yakin kami dapat
bersaing walaupun harus bersaing dengan usaha lain yang lebih besar.

d) Threaty (Ancaman)

Munculnya usaha baru yang sejenis yang berusaha menyaingi perusahaan kami

2.6 STUDI KELAYAKAN

a. Lokasi

Usaha ini hendaklah dilakukan di dekat jalan raya atau tempat yang strategis, sehingga
mempermudahkan masyarakat untuk membeli mie ayam jamur tersebut.

b. Sarana dan Prasarana

Selain menggunakan rumah produksi, hendaknya juga memanfaatkan berbagi media sosial
seperti, blog, facebook, twitter, instagram, maupun go-food dan grab food.

c. Sumber Daya Manusia

Setiap sumber daya manusia yang di miliki, memiliki tugas dengan keahlian dibidangnya
masing-masing. Sehingga diharapkan dapat menjaga kualitas produk, memberikan pelayanan
yang baik kepada konsumen, dan mampu bersaing di pasaran.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jenis usaha yang akan didirikan adalah menciptakan dan menjual produk berupa mie ayam
jamur, yang mana masyarakat sekatrang seakan haus akan inovasi sebuah produk, maka
usaha mie ayam jamur ini menjadi peluang usaha inovasi yang bersasaran pasar cukup jelas.

Dengan beberapa bauran promosi dan meneliti pesaing yang menciptakan produk yang sama,
jaringan yang luas serta didukung dengan produk yang mempunyai kepuasan dan cirri khas,
maka dipastikan usaha ini layak dan akan jelas kelangsungan hidup usahanya. Keuntungan
yang tidak mengecewakan bagi usaha kecil seperti ini akan memberi jaminan bagi
kelangsungan usaha dan tenaga kerja.

Dengan perkiraan keuntungan diatas maka dapat dipastikan juga perluasan usaha ini akan
mudah terealisasikan.

Anda mungkin juga menyukai