Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

MANAJEMEN PERAWATAN LUKA Tn. ‘W’ DENGAN DIAGNOSA


ULKUS AMBLOBLASTOMA MANDIBULA SINISTRA DI LONTARA 2
ATAS BELAKANG

A. BIODATA
1. IDENTITAS DIRI KLIEN
a. Nama : Ny W
b. Umur : 66 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat : Desa Mandapi (Bau-Bau)
e. Status Perkawinan : Kawin
f. Agama : Islam
g. Pendidikan : Sd Sederajat
h. Tgl masuk: : 30-12-2018
i. Tgl Operasi: : -
j. Tgl. Pengkajian : 31-12-2018
k. Sumber Informasi : Keluarga klien

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. KELUHAN UTAMA
Luka pada daerah bawah rahang
b. RIWAYAT KELUHAN SEKARANG
Terdapat luka tidak beraturan di bawah rahang dengan ukuran 11 cm x 10
cm disertai nyeri (ekspresi wajah meringis, skala nyeri: 4) , kuning warna
dasar luka : granulasi (50%), slought (50%), nekrotik (0%), epitelisasi (0%),
jenis eksudat perulent jumlah eksudat sedang disertai bau 5 (tidak bau),
daerah sekitar luka hitam, keadaan umum baik, Vital sign : TD : 130/80, N:
89 x/m, S: 36.0, P: 22 x/i

c. RIWAYAT KELUHAN MASA LALU


Klien mengatakan terdapat benjolan sebesar biji jagung di bawah rahang
sejak ±1 thn yang lalu disertai nyeri, klien memberi dn meminum obat
herbal ± 5 bulan yang lalu benjolan semakin besar dan pecah sehingga klien
berobat di Puskesmas dan dirujuk ke RSUD Bau-bau di RS klien dirawat
inap selama 5 hari dan akhirnya dirujuk ke RSWS untuk mendapatkan
penanganan yang lebih baik.

3. PENGKAJIAN LUKA
a. pengkajian luka
Tanggal Tanggal Tanggal
Stadium luka Tidak dapat di nilai Tidak dapat di nilai Tidak dapat di nilai
Ukuran P: 11 L:10 P: 10,5 L: 9,2 P:10,3 L:8,2
Gua/Undermining Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Eksudat :
a. Jumlah Banyak Banyak Banyak
b. Tipe Porulet Porulent Porulet
Odour Tidak bau Tidak bau Tidak bau
Warna dasar luka Merah(granulasi) Merah(granulasi) Merah(granulasi)
Tepi luka Batas tepi terlihat, Batas tepi terlihat, Batas tepi terlihat,
menyatu dengan luka menyatu dengan luka menyatu dengan luka
Kulit sekitar luka Hitam Hitam Hitam
Tanda infeksi Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
tanda dan gejala tanda dan gejala tanda dan gejala
infeksi infeksi infeksi

a. Tipe luka ( ) Akut (√) Kronik


b. Tipe penyembuhan
( ) primary intention healing ( ) delayed intention healing
(√ ) secondary intention healing
c. Kehilangan jaringan
( ) superfical thickness ( ) partial thickness ( ) full thicknes
(√) tidak diketahui
d. Lokasi luka :
e. Pengukuran luka
(√) Two dimensional assessment
f. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan atau menghambat penyembuhan
( ) DM ( ) Anemia ( ) Merokok
( ) Immobilitas ( ) Kemoterapi ( ) Infeksi
( ) Perilaku Klien (√ ) Keganasan ( ) Radioterapi
( ) Hiperbilirubin ( ) Tidak diketahui
( ) Hipoalbumin
g. Pengobatan yang berpengaruh pada penyembuhan
( ) Stroid ( ) NSAIDS ( ) Immunosuppresan
( ) Antibiotik ( ) Insulin ( ) .............................
h. Status Nutrisi
(√ ) Baik ( ) Sedang ( ) Jelek
( ) NGT ( ) IV / TPN ( ) Suplemen Nutrisi
Gambar luka
tgl tgl tgl
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan lab : tgl 31/12/2018
Pemeriksaan Hasil Nilai rujikan
WBC 13,18 4,0-10.0
RBC 4.87 4.50-6,50
HGB 12.9 13.0-17.0
HCT 39.8 40.0-54.0
MCV 81.7 80-100
MCH 26.5 27.0-32.0
MCHC 32.4 32.0-36.0
PLT 391 150-400
RDW-SD 43.3 37.0-54.0
RDW-CV 14.6 10.0-15.0
PDW 9.4 10.0-18.0
MPV 9.3 6.50-11.0
P-LCR 18.4 13.0-43.0
PCT 0.37 0.15-0.50
NRBC 0.00 0.00-99.9
NEUT 11.00 52.0-75.0
LYMPH 1.54 20.0-40.0
MONO 0.56 2.00-40.0
EO 0.06 1.00-3.00
BASO 0.02 0.00-0.10
IG 0.06 0.0-72.0
Pemeriksaan lab : 29-12-2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 138 140
Fungsi ginjal
Urenum 17 10-50
Kriatinin 0.44 L(<1.3), P(<1.1)
Fungsi hati
SGOT 14 <38
SGPT 10 <41
Elektrolit
Natrium 139 136-145
Kalium 3.4 3.5-5-1
Klorida 104 97-111

5. TERAPHY:
Nama Obat Dosis Frekuensi Indikasi Cara
pemberian
Cefixame 100 mg Per 12 jam Cefixime dapat digunakan antara lain untuk oral
bronkitis akut dan eksaserbasi akut dari
bronkitis kronis yang disebabkan oleh
Streptococcus pneumoniae dan Heamophilus
influenza, otitis media (infeksi telinga
tengah) yang disebabkan oleh Haemophilus
influenza dan Streptococcus pyogenes,
faringitis (peradangan faring) dan tonsilitis
(peradangan tonsil) yang disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes, infeksi saluran
kemih tanpa komplikasi yang disebabkan
oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis,
gonorrhea (kencing nanah) tanpa komplikasi,
hingga demam tifoid
paracatamol 500mg 500mg Parasetamol atau asetaminofen oral
diindikasikan untuk mengurangi rasa nyeri
ringan sampai sedang, seperti sakit kepala,
sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri setelah
pencabutan gigi serta menurunkan demam.
Selain itu, parasetamol juga mempunyai efek
anti-radang yang lemah.
Omeprazole 20mg Per 24 jam Mengurangi produksi asam Oral
lambung.· Mencegah dan mengobati
gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati,
tukak lambung, sindrom Zollinger-Ellison,
GERD, dan infeksi H.
Pylori.· Mengurangi produksi asam
lambung selama operasi
Neurodex 1 tablet Per 24 jam Digunakan untuk terapi defisinesi (kekurangan) Oral
vitamin B1, B6, dan B12 seperti pada kasus
polineuritis (radang saraf), beri-beri, gangguan
saraf otak, infeksi mata, hingga penurunan
kesadaran, suplemen pada pasien anemia atau
kekurangan darah merah akibat defisiensi
vitamin B12 (yang ditandai dengan ukuran sel
darah merah besar-besar, perlu diperiksa oleh
tenaga medis ahli
B. Diagnosa
1. Gangguan integritas kulit/ resiko infeksi
C. Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan luka selama 3x, diharapkan gangguan
integritas kulit dapat teratasi (resiko infeksi tidak terjadi) dengan kriteria hasil :
 Integritas kulit membaik
 Drainase purulent berkurang
 Eritema di kulit sekitar tidak ada
D. Intervensi
1. Kaji karateristik luka
2. Lakukan pencucian luka
3. Lakukan debridement
4. Aplikasi dressing
5. Beri HE terkait kondisinya?
6. Kolaborasi pemberian obat

E. Implementasi
Hari Pertama
Jam 09 .00

1. Mengkaji karateristik luka


Hasil : stage luka tidak dapat di nilai, P X L = 11cm X 10cm jumlah eksudat
sedang, tidak terdapat goa, batas tepi luka terlihat jelas dan menyatu dengan
dasar luka, warna dasar luka: granulasi (50%), nektorik (0%), slought (50%),
,epitelisasi (0%), warna sekitar luka berwarna hitam. Tanda infeksi :
leukosit(10.30) , terdapat eksudat purulent, nyeri.
2. Melakukan pencucian luka
Hasil : Mencuci luka menggunakan
3. Melakukan debridement
Hasil : Pengangkatan jaringan mati dengan cara mechanical debritment
dengan menggunakan kasa
4. Mengaplikasi dressing
Hasil : dressing primer menggunakan vaseline, dressing sekunder
menggunakan kasa, dan difiksasi dengan hipafiks.
5. Memberi HE terkait kondisi/penyakitnya
Hasil: klien dan keluarga mengerti
6. Penatlaksaan obat
Hasil : nama obat,jam,dosis
Hari Kedua

Jam 08.30

1. Mengkaji karateristik luka


Hasil : stage luka tidak dapat di nilai, P X L = 10,5cm X 9,2 cm jumlah
eksudat sedang, tidak terdapat goa, batas tepi luka terlihat jelas dan menyatu
dengan dasar luka, warna dasar luka: granulasi (30%), nektorik (0%), slought
(70%) ,epitelisasi (0%), warna sekitar luka berwarna hitam. Tanda infeksi :
leukosit(10.30) , terdapat eksudat purulent, nyeri.
2. Melakukan pencucian luka
Hasil : Mencuci luka menggunakan
3. Melakukan debridement
Hasil : Pengangkatan jaringan mati dengan cara mechanical debritment
dengan menggunakan kasa
4. Mengaplikasi dressing
Hasil : dressing primer menggunakan Vaseline+metro, dressing sekunder
menggunakan kasa, dan difiksasi dengan hipafiks.
5. Memberi HE terkait kondisi/penyakitnya
Hasil: klien dan keluarga mengerti
6. Penatlaksaan obat
Hasil : nama obat,jam,dosis

Hari Ketiga

Jam 09.10

1. Mengkaji karateristik luka


Hasil : stage luka tidak dapat di nilai, P X L = 10,3cm X 8,2 cm jumlah
eksudat sedang, tidak terdapat goa, batas tepi luka terlihat jelas dan menyatu
dengan dasar luka, warna dasar luka: granulasi (40%), nektorik (0%), slought
(60%), epitelisasi (0%), warna sekitar luka berwarna hitam. Tanda infeksi :
leukosit(10.30) , terdapat eksudat purulent, nyeri.
2. Melakukan pencucian luka
Hasil : Mencuci luka menggunakan
3. Melakukan debridement
Hasil : Pengangkatan jaringan mati dengan cara mechanical debritment
dengan menggunakan kasa
4. Mengaplikasi dressing
Hasil : dressing primer menggunakan Vaseline+metro, dressing sekunder
menggunakan kasa, dan difiksasi dengan hipafiks.
5. Memberi HE terkait kondisi/penyakitnya
Hasil: klien dan keluarga mengerti
6. Penatlaksaan obat
Hasil : nama obat,jam,dosis
F. PEMBAHASAN
Setelah dilakukan perawatan luka pada Ny W selama 3 kali didapatkan hasil
stage luka tidak dapat di nilai, P X L = 10,3cm X 8,2cm, jumlah eksudat sedang,
tidak terdapat goa, batas tepi luka terlihat jelas dan menyatu dengan dasar luka,
warna dasar luka: granulasi (60%), nektorik (0%), slought (40%), ,epitelisasi
0%), warna sekitar luka berwarna hitam. Tanda infeksi : leukosit(10.30) ,
terdapat eksudat purulent, nyeri, hal tersebut memberi kesan bahwa keadaan
luka pada Ny W mengalami sedikit kemajuan di mana P dan L luka Ny W
berubah ukuran dari P :11 cm dan L: 10 cm menjadi P: 10,3 cm dan L: 8,2 cm,
dan slough pada luka berkurang. teknik perawatan luka yang diberikan juga
belum maksimal hal tersebut dapat dilihat pada:
Teknik Perawatan luka pada Ny W:
1. MANAJEMEN TIME
a. T : Tissue Manajemen ( Manajemen Jarinagn )
Pada perawatan luka Ny W tidak di lakukan manajemen
jaringan
b. I : Infection dan Implammantion Control
Untuk mneghindari terjadinya infeksi pada luka pasien maka
dilakukan pencucian luka pasien dengan mengunakan NaCl 0,9% dan
sabun cuci luka, luka di cuci mengunakan kasa yang telah di basahi
serta di berikan sabun, setalah di sabuni bilas kembali dengan
mengunkan cairan NaCl 0,9%, Selanjutnya luka di keringkan dengan
mengunakan kassa. Untuk dressingnya di di berikan metro+vaseline
untuk mengurangi atau mencegah infeksi serta melembabkan,
mengurangi bau pada ulkus dan untuk warna dasar luka kuning
c. M: Moisture Balance Manajmen ( Manajemen Pengaturan Kelembapan
Luka )
Menjaga keseimbangan kelembapan luka dengan cara mengunakan
balutan yang mempunyai daya serap tinggi, untuk dressing
sekundernya mengunakan kassa dan di balut pada luka kemudian
mengunakan hipapix sebagai fiksasi.

d. E: Epitelisasion Advancement Manajemen ( Manajemen Tepi Luka )


Tidak dilakukan proses ini karena pada luka pasien tidak terdapat
jaringan epitelisasi.

Anda mungkin juga menyukai