1. Pengertian Adalah suatu proses dimana petugas menganamnesa atau mengkaji keluhan
utama yang dialami oleh pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan Pasien Asma
3. Kebijakan SK : 61.2.2/UPTD.PKM.TAR/TU/VIII/2015. Kebijakan Pelayanan Klinis di Poli
Umum Puskesmas Tarakan
4. Referensi Depkes RI. 2007.Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Jakarta
5. Prosedur / Langkah-langkah Bagan Alir
1. Anamnesa :
Riwayat penyakit pasien
Riwayat penyakit keluarga. Anamnesa Riwayat penyakit
2. Pemeriksaan Fisik pasien
Mengidentifikasi pencetus serangan asthma
yang ada pada lingkungannya.
Fisioterapi dapat digunakan untuk Riwayat penyakit
mempermudah pengeluaran mukus. Ini dapat keluarga
dilakukan dengan drainage postural, perkusi
dan fibrasi dada.
3. Terapi Mengidentifikasi
Agonis beta Bentuk aerosol bekerja sangat Pemeriksaan Fisik pencetus serangan
cepat diberika 3-4 kali semprot dan jarak asthma yang ada
antara semprotan pertama dan kedua adalan pada lingkungannya
10 menit. Yang termasuk obat ini adalah Fisioterapi digunakan
metaproterenol ( Alupent, metrapel ). mempermudah
pengeluaran mukus
Golongan metil xantin adalah aminophilin dan
teopilin, obat ini diberikan bila golongan beta
agonis tidak memberikan hasil yang
memuaskan. Pada orang dewasa diberikan
Agonis beta Bentuk
125-200 mg empatkali sehari.
aerosol
4. Pengobatan selama serangan status asthmatikus
Infus RL : D5 = 3 : 1 tiap 24 jam Terapi
Pemberian oksigen 4 liter/menit melalui nasal Golongan metil
kanul xantin adalah
Aminophilin bolus 5 mg / kg bb diberikan aminophilin dan
pelan-pelan selama 20 menit dilanjutka drip teopilin
Rlatau D5 mentenence (20 tetes/menit) Pengobatan selama
serangan status
dengan dosis 20 mg/kg bb/24 jam.
asthmatikus
Terbutalin 0,25 mg/6 jam secara sub kutan.
Dexamatason 10-20 mg/6jam secara intra
vena.
Antibiotik spektrum luas.
6. Dokumen terkait Rekam medik
7. Unit Terkait Poli Umum