Proposal Program PKM Fixx
Proposal Program PKM Fixx
Diusulkan oleh:
1. Mutiara Dewi Parisa Kinanti; 172210101053; Angkatan 2017
2. Nimas Putri Ariyanti Boewana; 172210101119; Angkatan 2017
3. Fathur Rahman; 182210101007; Angkatan 2018
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
HACKER (HYDROGEL DRESSING FROM POMEGRANATE AND
CENTELLA ASIATICA FOR DIABETIC FOOT ULCER)
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
1. Mutiara Dewi Parisa Kinanti; 172210101053; Angkatan 2017
2. Nimas Putri Ariyanti Boewana; 172210101119; Angkatan 2017
3. Fathur Rahman; 182210101007; Angkatan 2018
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019
i
Daftar Isi
BAB 1. PENDAHULUAN .................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
BAB 3. METODE PENELITIAN........................................................................... 4
3.1 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 4
3.2 Variabel Penelitian ................................................................................... 5
3.3 Bahan dan Alat Penelitian ........................................................................ 5
3.4 Ekstraksi ................................................................................................... 5
3.5 Formulasi Hydrogel Dressing Ekstrak Kulit Buah Delima dan Daun
Pegagan .................................................................................................... 5
3.6 Evaluasi Formulasi Hydrogel Dressing Ekstrak Kulit Buah Delima dan
Daun Pegagan........................................................................................... 6
3.7 Pengujian Aktivitas Antibakteri Hydrogel Dressing Ekstrak Kulit Buah
Delima dan Daun Pegagan ....................................................................... 7
3.8 Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Kulit Buah Delima dan Daun
Pegagan .................................................................................................... 7
3.9 Pengamatan Makroskopis......................................................................... 7
3.10 Persentase Penyembuhan Luka ................................................................ 7
3.11 Analisis Data ............................................................................................ 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 8
ii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan penyakit endokrin yang ditandai oleh kelainan
metabolisme dan komplikasi jangka panjang. Diabetes mellitus (DM) ditandai oleh
hiperglikemia dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein akibat
insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
defisiensi produksi insulin sel beta Langerhans atau kurang responsifnya sel tubuh
terhadap insulin (Direktorat bina kefarmasian et al., 2005). Berdasarkan data WHO
tahun 2014 jumlah penderita diabetes mencapai 422 juta jiwa. Pada tahun 2016,
diperkirakan 1,6 juta kasus kematian secara langsung disebabkan oleh diabetes
(WHO, 2018). Penyakit diabetes mellitus jika tidak ditangani dengan benar dapat
menimbulkan berbagai komplikasi kronis seperti neuropati perifer dan angiopati
yang dapat menimbulkan ulkus kaki diabetes (UKD) (Decroli dkk., 2008).
Penderita diabetes mellitus memiliki resiko sekitar 15%-25% untuk mengalami
UKD (Langi, 2013). Ulkus kaki diabetes adalah salah satu komplikasi yang paling
ditakuti dari diabetes melitus (Rasyid dkk., 2018). Ulkus kaki diabetes dengan luka
terbuka sangat rentan dengan infeksi. Perawatan luka harus dikerjakan dengan baik
dan benar. Ulkus kaki diabetes yang tidak ditangani dengan benar dapat berakhir
dengan amputasi (Kartika dkk., 2015)
Penanganan ulkus kaki diabetes pada umumnya menggunakan antibiotik
secara peroral (Agistia dkk., 2017). Penggunaan antibiotik yang lama akan
menimbulkan resistensi, oleh karenanya luka UKD memerlukan perhatian yang
khusus. Saat ini perawatan luka UKD masih menggunakan metode konvensional.
Luka dibersihkan dengan NaCl 0,9% kemudian dibalut dengan kassa kering.
Kekurangan balutan metode konvensional adalah ketika penggantian balutan, kassa
menempel pada luka yang menimbulkan rasa sakit dan merusak sel–sel yang
beregenerasi (Titi Handayani, 2016). Untuk itu diperlukan metode perawatan yang
lebih efektif dan nyaman untuk perawatan luka UKD.
Saat ini mulai dikembangkan metode perawatan luka yang lebih efektif dan
modern yaitu wound dressing merupakan pembalut luka modern yang
menggunakan prinsip moisture balance. (Sibbald dkk., 2006). Wound dressing
memberikan balutan yang bersifat lembab sehingga lingkungan yang ada
mendukung sel melakukan proses penyembuhan luka dengan lebih cepat dan tidak
menyebabkan kerusakan pada sel yang baru tumbuh saat penggantian balutan.
Salah satu jenis wound dressing adalah hydrogel. Hydrogel memiliki tingkat
fleksibilitas yang mirip dengan jaringan alami serta biokompatibel dengan luka
sehingga dapat terdegradasi sendiri (Singh et al., 2017). Wound dressing yang
beredar saat ini hanya untuk membalut luka saja tanpa kandungan zat aktif dan
dengan pengawet. Inovasi kami ialah menambahkan zat aktif tanpa penambahan
pengawet. Tanaman yang berpotensi adalah ekstrak kulit delima (Punica
gramatum) dan ekstrak daun pegagan (Centella asiatica.)
2
Konsentrasi (%)
Bahan Justifikasi Fungsi
Formula Formula Formula
Formula I
II III IV
Ekstrak Kulit Zat aktif antibakteri (Ahmad 0,2% (Al-
0,5% 1% -
Buah Delima dan Beg, 2001) Zoreky, 2009b)
Ekstrak 1%
Zat aktif antioksidan
Daun (Somboonwong 2% 4% -
(Somboonwong dkk., 2012)
Pegagan dkk., 2012)
0.0032%
Gentamicin Antibiotik - - - (Bazzaz,
2016)
Peningkat pelepasan zat
PVP K-30
aktif 7 7 7 7
(Hadi, 2017).
Plasticizer(Theodorik,
PEG 400 10 10 10 10
2018).
Polimer hidrofilik (Nofita
PVA 5 5 5 5
dan Aldi, 2017).
Iota- Peningkat viskositas
1.5 1.5 1.5 1.5
Karagenan (Theodorik, 2018).
Aquadest Pelarut (Hasanah, 2017). Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100
Hydrogel dressing dibuat gel dengan cara, PVA ditimbang sebanyak 5 gram
kedalam erlenmeyer, lalu ditambahkan air suling, dengan pemanasan (suhu ± 70℃)
diatas hot plate diaduk rata hingga larut, kemudian didinginkan dan disimpan pada
suhu 40℃ selama ± 24 jam. Setelah ± 24 jam, suspensi PVA dicampur dengan 1.5
gram serbuk karagenan ke dalam aquadest pada suhu 80℃ diaduk hingga homogen,
kemudian ditambahkan 7 gram PVP-K30, dan 10 gram PEG 400 yang masing-
masing telah dilarutkan dengan aquadest. Hasil campuran diaduk secara merata.
Ekstrak kulit buah delima (Punica granatum) sebanyak 0.2 gram untuk F1, ,5 gram
untuk F2, dan 5 gram untuk F3 kemudian ditambahkan ekstrak daun pegagan
(Centella asiatica) 1 gram ke dalam F1, 2,5 gram untuk F2 dan 5 gram untuk F3.
Untuk F4 sendiri ditambahkan gentamicin sebanyak .Selanjutnya, dicukupkan
dengan air suling sampai dengan 100 mL lalu campuran dimasukkan ke dalam
bidang yang terbuat dari kaca dengan luas tertentu untuk mendapatkan ketebalan
film yang homogen. Film kemudian dikeringkan di oven pada suhu 38℃
3.6 Evaluasi Formulasi Hydrogel Dressing Ekstrak Kulit Buah Delima dan
Daun Pegagan
Evaluasi formulasi hydrogel dressing dilakukan untuk menentukan
stabilitas sediaan selama penyimpanan dan penentuan kelayakan digunakannya
sediaan. Evaluasi yang dilakukan meliputi pemeriksaan organoleptis, pengukuran
7
derajat keasaman dan pemeriksaan homogenitas. Pada film hydrogel yang didapat,
dilakukan evaluasi film diantaranya ketebalan dan berat jenis film Hydrogel dan ui
daya serap air (water uptake).
3.7 Pengujian Aktivitas Antibakteri Hydrogel Dressing Ekstrak Kulit Buah
Delima dan Daun Pegagan
Suspensi mikroba yang absorbansinya setara dengan 0,5 McFarland)
dilakukan pengenceran 1:20 dengan media Mueller Hinton Broth sehingga
didapatkan koloni sebanyak 1×106 CFU/mL digunakan dalam pengujian aktivitas
antibakteri metode difusi kontak pada permukaan medium dengan menggunakan
swab steril. Selanjutnya film hydrogel ditempelkan dan larutan baku standar
gentamicin diteteskan pada paperdisk begitu pula pada permukaan medium MH
yang telah diolesi suspensi bakteri. Selanjutnya, diinkubasi pada suhu 37℃ selama
24 jam. Sebagai kontrol negatif digunakan aquades. Aktivitas penghambatan
diamati selama 3 x 24 jam yang di tandai dengan terbentuknya zona bening disekitar
kertas cakram.
3.8 Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Kulit Buah Delima dan Daun
Pegagan
Hewan coba dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok
normal yang tidak diinduksi aloksan dan dibuat luka serta 5 kelompok masing-
masing sebanyak 4 ekor tikus yang diinduksi aloksan, dibuat luka dan diberi
perlakuan.
Adapun perlakuan terhadap hewan uji pada masing-masing kelompok,
yaitu:
K1 (Kelompok normal) : Non luka
K2 (Kelompok kontrol negatif) : Luka, dibiarkan
K3 (Kelompok kontrol positif) : Luka, diberi gel DuoDERM Hydroactive
GEL
K4 (Kelompok perlakuan IV) : Luka, diberi sediaan uji formula I
K4 (Kelompok perlakuan V) : Luka, diberi sediaan uji formula II
K6 (Kelompok perlakuan VI) : Luka, diberi sediaan uji formula III
K7 (Kelompok perlakuan VII) : Luka, diberi sediaan uji formula IV
Selanjutnya, setelah empat belas hari diberi perlakuan, dilakukan post
pengukuran pada hari ke-14 dan semua data diuji statistik.
3.9 Pengamatan Makroskopis
Pengamatan makroskopis dilihat dari luas area luka yang telah terbentuk
jaringan baru menutupi luka secara sempurna dan tidak dijumpai adanya bekas
keropeng (scab) hingga post perlakuan.
3.10 Persentase Penyembuhan Luka
Perhitungan luas luka dilakukan setelah pembuatan luka
yaitu pada hari ke-0 dengan jangka sorong digital dan perhitungan persentase
penyembuhan luka dilakukan setiap hari mulai hari ke 1 hingga hari ke-14. Data
8
DAFTAR PUSTAKA
Agistia, N., H. Muchtar, dan H. Nasif. 2017. Efektifitas Antibiotik Pada Pasien
Ulkus Kaki Diabetik. 4(May):43–48.
Ahmad, I. dan A. Z. Beg. 2001. Antimicrobial And Phytochemical Studies on 45
Indian Medicinal Plants Against Multi-Drug Resistant Human Pathogens.
Journal of Ethnopharmacology. 74(2):113–123.
Al-Zoreky, N. S. 2009a. Antimicrobial Activity of Pomegranate (Punica Granatum
L.) Fruit Peels. International Journal of Food Microbiology. 134(3):244–248.
Al-Zoreky, N. S. 2009b. Antimicrobial Activity of Pomegranate (Punica Granatum
L.) Fruit Peels. International Journal of Food Microbiology. 134(3):244–248.
Bazzaz, B. S. F. 2016. Effect of Catechins, Green Tea Extract and Methylxanthines
in Combination with Gentamicin Against Staphylococcus AureusaAnd
Pseudomonas Aeruginosa. Journal of Pharmacopuncture . 19:312–218.
Decroli, E., J. Karimi, A. Manaf, dan S. Syahbuddin. 2008. Profil Ulkus Diabetik
Pada Penderita Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rsup Dr M . djamil
padang. 3–7.
Dewi, D., S. Lestari, D. Irawaty, dan T. S. Haryati. 2009. Modern Dressing Improve
The Healing Process in Diabetic Wound Penggunaan Balutan Modern
Memperbaiki Proses Penyembuhan Luka Diabetik. XXV(1):32–35.
Hadi, M. R. E. 2017. Optimasi Konsentrasi Polyvinyl Pyrrolidone K30 Sebagai
Polymer Hydrocolloid Matrix Diabetic Wound Healing Dengan Bahan Aktif
Ibuprofen. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dhrma.
Hasanah, F. 2017. Desain Sensor Kapasitif Untuk Penentuan Level Aquades.
Jember: Pascasarjana Matematika, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Alam
Universitas Jember.
Ismail, T., P. Sestili, dan S. Akhtar. 2012. Pomegranate Peel and Fruit Extracts: A
Review of Potential Anti-Inflammatory and Anti-Infective Effects. Journal of
Ethnopharmacology. 143(2):397–405.
Kartika, R. W., B. Bedah, J. Paru, dan A. P. Luka. 2015. Perawatan Luka Kronis
Dengan Modern Dressing. 42(7):546–550.
Langi, Y. A. 2013. Penatalaksanaan Ulkus Kaki Diabetes Secara Terpadu. Jurnal
Biomedik (Jbm). 3(2):95–101.
Nofita, R. dan Y. Aldi. 2017. Pembuatan Film Balutan Primer untuk Luka Bakar
yang Mengandung Kolagen Kulit Ikan Gabus (Channa Striata). Padang:
Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Desember.
Sibbald, B. Y. R. G., H. L. Orsted, P. M. Coutts, dan D. H. Keast. 2006. Best
Practice Recommendations for Preparing The Wound Bed : update 2006
Singh, S. K., A. Dhyani, dan D. Juyal. 2017. Hydrogel :Preparation ,
Characterization and Applications. 6(6):25–32.
Somboonwong, J., M. Kankaisre, B. Tantisira, dan M. H. Tantisira. 2012. Wound
oHealing Activities of Different Extracts of Centella Asiatica In Incision and
Burn Wound Models: An Experimental Animal Study. BMC Complementary
10
Status dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
2017-sekarang,
UKSM ESSENSI (Seni
1. Anggota Fakultas Farmasi
Mahasiswa Farmasi)
Universitas Jember
2017-sekarang,
FORISMA (Forum
2. Anggota Fakultas Farmasi
Ismafarsi)
Universitas Jember
2018, Fakultas
Anggota Sie Publikasi
3. Panitia POLYMER 2018 Farmasi Universitas
dan Dokumentasi
Jember
2018, Fakultas
Anggota Sie
4. Panitia SD Binaan 2018 Farmasi Universitas
Perlengkapan
Jember
2019, Fakultas
5. Panitia SD Binaan 2019 Bendahara Farmasi Universitas
Jember
Koordinator 2018, Fakultas
6. Panitia LK 1 Tahun 2018 Hubungan Farmasi Universitas
Masyarakat Jember
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa-
Penelitian (PKM-P) Hacker (Hydrogel Dressing From Pomegranate and Centella
Asiatica for Diabetic Foot Ulcer).
Jember, 26 September 2019
Pengusul,
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksamaan dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
13
3. Biodata Anggota 2
A. Identitas diri
Fathur Rahman
B. Riwayat Pendidikan
C.2. Penelitian
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jumlah (Rp)
Sintesis Turunan Kalkon Sebagai
1. 2012 DIPA Fakultas 4.000.000
Antioksidan
2. 2013 Desain, Sintesis dan Uji Aktivitas ITSF-Toray 42.390.000
Turunan Thioridazin Sebagai
Terapi Baru Antimalaria
3. 2016 Skrining Ekstrak Aktif DIPA Fakultas 60.000.000
Antimikroba dan Imunomodulator
Tanaman Obat dari Taman
Nasional Meru Betiri
4 2107 Penelusuran Senyawa Aktif DRPM- 79.000.000
Antimikroba Dan Antikanker Dari Kemenristekdikti
Tumbuhan Epifit Liken Di Taman
Nasional Meru Betiri (Tnmb)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan (PKM-P) Hacker (Hydrogel Dressing From
Pomegranate and Centella Asiatica for Diabetic Foot Ulcer)