Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan kerunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengjudul “Konsep dan Proses Manajemen Keperawatan”. Makalah ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih
yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan, pengarahan, saran-saran, bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak dari awal hingga selesainya makalah ini. Maka
dari itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ns.Hermansyah,S.Kep,M.Kep sebagai dosen pengajar mata kuliah
manajemen keperawatan.
2. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat
agar makalah ini dapat di selesaikan
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami, makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen keperawatan.
Makalah ini membahas tentang konsep manajemen asuhan keperawaatan. Tak ada
gading yang tak retak kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan, dan penulisan. Maka kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga makalah tentang konsep manajemen asuhan keperawatan
dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

Bengkulu, 05 Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................................................... 2
1.4 Sistematika penulisan ............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ................................................................................................... 4
2.2 Fungsi manajemen…………………………………………………….4
2.3 Unsur manajemen……………………………………………………..5
2.4 Prinsip Manajemen Keperawatan ........................................................... 8
2.5 Tingkatan manajemen…………………………………………………10
2.6 Kerangka Konsep Managemen Keperawatan ......................................... 10
2.7 Tujuan Managemen Keperawatan .......................................................... 11
2.8 Komponen Sistem Manajemen Keperawatan ......................................... 11
2.9 Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan .................... 14
2.10 Lingkup Manajemen Keperawatan ......................................................... 16
2.11 Konsep Manajemen Keperawatan .......................................................... 17
2.12 Standar Pelaksanaan Managemen Keperawatan .................................... 18
2.13 Tipe- Tipe Manajemen Keperawatan ..................................................... 18
2.14 Standar Pelaksanaan Penetapan Tim Mankep ........................................ 19
2.15 Bentuk- Bentuk Evaluasi Manajemen Keperawatan .............................. 19
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 21
3.2 Saran ………………………………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keperawatan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf, kepemimpinan, dan
pengendalian aktivitas-aktivitas upaya keperawatan dalam rangka
meningkatkan mutu,kualitas dan kwantitas pelayanan dibidang kesehatan
secara komprehensif sesuai dengan standard kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah. Sering kita lihat bahwa manajemen keperawatan ini diberbagai
rumah sakit belum semaksimal diterapkan atau kurang terkoodinir dengan
baik dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan harmonis antara
perawat dan pasien untuk melakukan tindakan keperawatan atau praktik
keperawatan dan asuhan keperawatan (sumber pustaka).
Selain itu Manajemen Keperawatan ini sebagai struktur kegiatan
operasional dalam melakukan pelayanan keperawatan yang akan mendukung
proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien yang dirawat selama
24 jam.Hal ini menunjukkan manajemen keperawatan sangat penting,karena
membutuhkan waktu yang panjang untuk melayani pasien. Dengan demikian
perawat membutuhkan lingkungan kerja yang baik. Karena lingkungan kerja
merupakan lingkungan internal dalam sebuah organisasi yang mempengaruhi
perilaku perawat dalam menjalankan tugasnya .
Manajemen Keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan
pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami
bagaiman konsep dan Aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu
sendiri.
Untuk lebih memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka kita
perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan organisasi
keperawatan, bagaimana tugas dan tanggung-jawab dari masing-masing
personil di dalam organisasi yang pada akhirnya akan membawa kita untuk

1
lebih mengerti bagaimana konsep dasar dari Manajemen Keperawatan itu
sendiri.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini di buat Untuk mengetahui,memahami,dan menerapkan
konsep manajemen keperawatan dalam bidang kesehatan, khususnya
bidang keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi manajemen
keperawatan
b. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manajemen
keperawatan dalam proses keperawatan
c. Mahaiswa mampu mengetahui dan memahami prinsip – prinsip
manajemen keperawatan
d. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ruang lingkup
manajemen keperawatan
e. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan manajemen
keperawatan di masa datang.

3. Manfaat
Memberikan wawasan tentang konsep-konsep manajemen mulai dari
pengertian manajemen dan manajemen keperawatan,perlunya
manajemen,unsur manajemen,tingkatan manajemen,dan tujuan
manajemen.

2
4. Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang


1.4 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.16 Definisi
2.17 Fungsi manajemen
2.18 Unsur manajemen
2.19 Prinsip Manajemen Keperawatan
2.20 Tingkatan manajemen
2.21 Kerangka Konsep Managemen Keperawatan
2.22 Tujuan Managemen Keperawatan
2.23 Komponen Sistem Manajemen Keperawatan
2.24 Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan
2.25 Lingkup Manajemen Keperawatan
2.26 Konsep Manajemen Keperawatan
2.27 Standar Pelaksanaan Managemen Keperawatan
2.28 Tipe- Tipe Manajemen Keperawatan
2.29 Standar Pelaksanaan Penetapan Tim Mankep
2.30 Bentuk- Bentuk Evaluasi Manajemen Keperawatan

BAB III PENUTUP


3.2 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

2.1 Definisi
Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done).
(WHO, 1999) Menejemen adalah mengungkapkan apa yang hendak
dikerjakan, dan kemudian menyelesaikannya. Dengan kata lain menejemen
menentukan tujuan nya dahulu dengan pasti (yakni menyatakan dengan rinci
apa yang hendak dituju) dan kemudian mencapainya. ( WHO, 1999 )
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies,
1989 ).
Dalam keperawatan, manejemen berhubungan dengan perencaan
(planing) pengoorganisasian ( organizing ), pengaturan staf ( staffing),
kepemimpinaan ( leading), dan pengendalian ( kontroling ), aktifitas –
aktifitas upaya keperawatan atau divisi departemen keperawatan dan dari sub
unit departermen. Menejemen keperawatan merupakan juga kelompok dari
perawat manejer yang mengatur organisasi atau usaha keperawatan. Pada
akhirnya manejemen keperawatan adalah proses dimana perawat menejer
menjalankan profesi mereka. (Swanburg, 2000 hal 456 ).

2.2 Fungsi – Fungsi Manajemen


Secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (planning), perncanaan merupakan:
1) Gambaran apa yang akan dicapai
2) Persiapan pencapaian tujuan
3) Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
4) Persiapan tindakan – tindakan
5) Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja

4
6) Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan
b. Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana,
mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit
kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.
c. Penggerak (actuating), menggerakkan orang – orang agar mau/suka
bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi
harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara interval
d. Pengendalian/pengawasan (controling), merupakan fungsi pengawasan
agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang –
orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar
kesalahan dapat segera diperbaiki.
e. Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandingan
hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian
merupakan fase tertentu setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagai
korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik administrasi dan
manajemen.

2.3 Unsur Manajemen


Adapun unsur yang dikelola sebagai sumber ,sebagai berikut:
A. Manusia
1) Pasien
Pasien adalah seseorang yang datang ke instalasi kesehatan yang
membutuhkan pelayanan medis atau keperawatan yang terganggu
kondisi kesehatannya baik jasmani maupun rohani (WHO).
a) Ketenagaan

Ketenagaan dilihat dari kuantitatif Ketenagaan merupakan


faktor penting dalam input instrumental. Penepatan jumlah tenaga
keperawatan adalah suatu proses membuat perencanaan untuk
menentukan alovasi SDM di ruangan agar pelayanan dan proses
managerial berjalan efektif dan efisien

5
b) Ketenagaan dilihat dari kualitas
Salah satu keberhasilan rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kesehatan ditentukan oleh pemberian asuhan keperawatan
yang berkualitas memerlukan SDM yang sesuai dengan kualitas
yang tinggi dan professional sesuai dengan tugas dan fungsinya
c) Bimbingan mahasiswa praktek
Peserta didik merupakan input dalam organisasi sekolah
dan bahan mentah yang harus diolah oleh sekolah untuk menjadi
input yang berkualitas pada jenjang pendidikan berikutnya.
Pengertian peserta didik menurut UU sisdiknas No. 20 tahun 2003
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,jenjang
dan pendidikan tertentu. Potensi peserta didik diolah melalui proses
pembelajaran (kegiatan belajar mengajar), dimana melalui kegiatan
belajar mengajar peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan
saja melainkan mampu menemukan pengetahuan, mampu bekerja
sama, berkomunikasi memiliki jiwa toleransi dan saling pengertian,
serta memiliki kemampuan untuk berkompetisi. Untuk menghasilkan
lulusan peserta didik yang berkualitas terutama pendidikan
keperawatan perlu adanya pengelolaan bimbingan PKK (Praktik
Klinik Keperawatan) yang baik, bermutu tinggi,serasi dan selaras
dengan perkembangan iptek.
B. Sumber dana (Money)
Sesuai dengan ketentuan umum PP no 6 Tahun 2000 perjan
adalah BUMN dimana seluruh modalnya oleh pemerintah dan
merupakan kekayaan negara yang tidak dapat dipisahkan serta tidak
terbagi atas saham-saham, jadi rumah sakit perjan tetap menjadi asset
Depkes. Pengelolaan RS perjan dilakukan oleh direksi serta dibentuk
dewan pengawasan untuk melakukan pengawasan

6
C. Fasilitas (Material) dan Mesin (Machine)
Pengelolan peralatan merupakan faktor pendukung dan penunjang
terlaksananya pelayanan keperawatan. Fasilitas dan peralatan kesehatan
untuk pelayanan keperawatan merupakan semua bentuk alat kesehatan
yang dipergunakan untuk melaksanakan asuhan keperawatan dalam
rangka menunjang kelancaran pelaksanaan sehingga diperoleh tujuan
keperawatan yang efektif dan efisien
Rumah Sakit memiiki kondisi yang berbeda dan kompleks,
keadaan ini mempengaruhi manajemen pelayanan keperawatan,
termasuk pengelolaan fasilitas. Sehubungan dengan hal itu, diperlukan
adanya standar pengelolaan fasilitas dan peralatan kesehatan dalam
menggunakan sumber daya fasilitas peralatan demi mencapai pelayanan
keperawatan yang efektif dan efisien. Jumlah fasilitas dan alat – alat
kedokteran maupun keperawatan dapat dipenuhi dengan standar yang
telah ditetapkan oleh masing – masing institusi dengan memperhatikan
jenis alat, kualifikasi, rasio dan jumlah yang dibutuhkan. Mesin adalah
peralatan yang digerakkan oleh mesin maupun elektronik yang
digunakan untuk membantu menangani pasien baik secara medis
maupun keperawatan.

D. Metode Standar
adalah suatu tingkat kinerja yang secara umum dikenal
sebagai suatu yang dapat diterima, adekuat, memuaskan dan
digunakan sebagai tolak ukur atau titik acuan yang digunakan
sebagai pembanding. Standar praktek keperawatan adalah norma
atau penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang
dianggap baik, tepat dan benar yang dirumuskan sebagai pedoman
pemberian asuhan keperawatan serta sebagai tolak ukur dalam
penilaian penampilan kerja seorang perawat

7
2.4 Prinsip Manajemen Keperawatan
Managemen keperawatan adalah perencanaan. Perencanaan adalah
memperkirakan peristiwa-peristiwa sampai pembuatan rencana operasional.
Perencanaan juga merupakan fungsi managemen dari setiap perawat kepala
dari perawat klinis profesional sampai perawat manager, penyelia, direktur
dan administrator. Ratcliffe dan logsdon menspesifikasikan 6 tahap dalam
proses perencanaan :
 Tahap merancang
 Tahap delegasi
 Tahap mendidik
 Tahap perkembangan
 Tahap implementasi
 Tahap tindak lanjut (evaluasi penampilan dan umpan balik)
Prinsip – prinsip manajemen menurut Fayol adalah
a. Division of work (pembagian pekerjaan)
b. Authority dan responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)
c. Dicipline (disiplin)
d. Unity of command (kesatuan komando)
e. Unity of direction (kesatuan arah)
f. Sub ordination of individual to generate interest (kepentingan individu
tunduk pada kepentingan umum)
g. Renumeration of personal (penghasilan pegawai)
h. Centralization (sentralisasi)
i. Scalar of hierarchy (jenjang hirarki)
j. Order (ketertiban)
k. Stability of tenure of personal (stabilitas jabatan pegawai)
l. Equity (keadilan)
m. Inisiative (prakarsa)

Managemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif.


Contoh penggunaan waktu yang efektif:

8
 Eksekutif perawat kepala membuat suatu jadwal pertemuan yang
berhubungan dengan rencana managemen. Jadwal ini diikuti pada
seluruh aktivitas sampai pengaturan pertemuan, pertemuan divisi,
pertemuan profesi, perjalanan, ronde, pertemuan individu, dsb.
 Perawat kepala dari lembaga pelayanan perawatan di rumah mempunyai
rencana pertemuan staf yang dimulai dan di akhiri pada setiap minggu.
Jadwal individual perawat ditinjau ulang pada setiap pertemuan dan di
bandingkan dengan tujuan produktivitas yang seimbang dengan
anggaran.
 Perawat kesehatan di rumah meninjau kembali jadwal setiap hari. Ini
harus tepat sehingga 5 menit sebelum menggunjungi pasien dapat
ditambahkan selama 40 jam kerja setiap minggu. Dengan cara ini jasa
pelayanan meningkat bbukan berupa materi.
Managemen keperawatan adalah pembuat keputusan. Managemen
keperawatan membutuhkan keputusan yang dibuat oleh perawat manager
pada setiap tingkatan bagian di bangsal atau unit.
Managemen keperawatan adalah suatu formulasi dan pencapaian tujuan
sosial. Perubahan sosial penting dalam hubungannya dengan kebutuhan
kesehatan. Tujuan pemenuhan seperti itu tergantung pada perawat manager.
Perawat manager mengatur dampak institusi sosial dan mengeluarkan
tanggung jawab sosialnya relatif terhadap keperawatan.
Managemen keperawatan adalah pengorganisasian. Pengorganisasian
adalah pengidentifikasian kebutuhan organisasi dari pernyataan misi kerja
yang dilakukan dan menyesuaikan desain organisasi dan struktur untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini.
Ada empat bentuk struktur organisasi : unit, departemen, puncak (divisi
atau tingkat eksekutif dari managemen organisasi), tingkat operasional
(meliputi semua fase pekerjaan dalam struktur organisasi)
Managemen keperawatan menunjukan fungsi, posisi atau tingkat sosial,
disiplin dan bidang studi. Managemen keperawatan adalah bagian yang aktif
dari divisi keperawatan, organisasi, dan lembaga dimana hal ini berfungsi :

9
 Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan.
 Managemen keperawatan adalah mengarahkan atau memimpin.
 Divisi keperawatan yang dikelola baik memotivasi pekerja yang
memuaskan.
 Managemen keperawatan komunikasi yang efisien.
 Managemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian.
(Swanburg, 2000 )
2.5 Tingkatan Manajemen
Ada tiga tingkat manajemen, yaitu :
1) Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan
istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
2) Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup
semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.
Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3) Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula
dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan
paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-
manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).

2.6 Kerangka Konsep Managemen Keperawatan


Kerangka konsep managemen keperawatan adalah managemen partisipatif
yang berlandaskan pada paradigma keperawatan yang terdiri atas manusia,
perawat/keperawatan, kesehatan dan lingkungan.

10
Manusia, dalam managemen partisipatif adalah individu,
keluarga/masyarakat yang diberikan pelayanan keperawatan melelui
pelaksanaan tugas keperawatan yang terorgaisasi, terarah, terkoordinasi
dan terintregasi dalam rentang kendali yang ditetapkan.
Perawat/keperawatan adalah tenaga keperawatan baik tingkat managerial
puncak, menengah, maupun bawah dan para pelaksana keperawatan yang
berada dalam rentang komunikasi untuk bekerja sama memberikan
pelayanan keperawatan sesuai dengan standar praktik keperawatan.
Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang berorientasi
pada beberapa dimensi pelayanan terhadap individu, keluarga dan
masyarakat melalui upaya mencegah, mempertahankan, meningkatkan
dan memulihkan. Aspek lingkungan merupakan area kewenangan dan
tanggung jawab keperawatan baik selama pasien berada dalam institusi
pelayanan maupun persiapan menjelang pulang.

2.7 Tujuan Manajemen


Falsafah pelayanan dan asuhan keperawatan membedakan manajemen
keperawatan dengan profesi lain. Keperawatan bertanggung jawab terhadap
keadaan sehat sakit individu, keluarga, kelompok dan komunitas sehingga
pelayanan yang diberikan unik. Tujuan manajemen keperawatan adalah
memberikan asuhan yang berkualitas dengan kualitas SDM dan sumber daya
lain yang digunakan yaitu kemampuan SDM memberikan asuhan pada situasi
tertentu dengan sumber daya tertentu. Dengan tujuan ini diharapkan perawat
dapat memberikan asuhan yang berkualitas pada setiap kondisi dan pada
setiap setting sehingga kualitas asuhan keperawatan berkesinambungan baik
sehat maupun sakit, baik di rumah-tempat kerja (di masyarakat) maupun di
RS-institusi pelayanan dapat terwujud.
Variasi latar belakang pendidikan dan pengalaman perawat dari
berbagai sarana pelayanan kesehatan, serta pekerjaan dan suasana kerja
menjadi tantangan bagi manajer keperawatan dalam menciptakan lingkungan

11
kerja yang dapat memfasilitasi praktek keperawatan secara berkualitas.
Secara umum tanggung jawab manajer keperawatan adalah :
a. Mencapai tujuan RS (institusi) dan atau bagian keperawatan
b. Mempertahankan kualitas askep dengan segala keterbatasan fasilitas
c. Mendorong motivasi staf perawatan dan pasien
d. Meningkatkan kemampuan staf, peer, dan bawahan unntuk melakukan
perubahan dalam rangka mencapai kualitas
e. Mengembangkan kekuatan/spirit dan tanggung jawab moral dari tim
f. Meningkatkan pengembangan profesional dari staff

Untuk dapat menjalankan tanggung jawabnya, maka sebaiknya seorang


manajer menjalankan 10 (sepuluh) peran yang dikelompokkan dalam tiga
area sebagai berikut.
a. Peran hubungan interpersonal
1) Gambaran kepala : sebagai simbol atau wakil organisasi/institusi/ RS
yang bertanggung jawab
2) Pemimpin : berperan memotivasi, mengaktifkan mengorganisasi, melatih
dan mengembangkan bawahan
3) Penghubung : membangun jaringan kerja dengan berbagai bagian yang
terkait
b. Peran pemberi informasi
1) Pemantau : mencari dan menerima informasi serta menyaring informasi
yang diperlukan dari lingkungan
2) Pemberi informasi : menafsirkan informasi/ teknologi baru dan membagi
informasi bagi anggota atau bawahan
3) Pembicara : menyampaikan informasi tentang penemuan/pembaharuan
internal kepada unsur eksternal
c. Peran pengambil keputusan
1) Enterprenir : mencari kesempatan untuk meningkatkan kemajuan dan
pengembangan hal-hal baru

12
2) Penanganan gangguan : mengambil tindakan untuk memperbaiki dan
menghadapi gangguan/masalah yang tidak diharapkan
3) Pengalokasi sumber daya : menentukan sumber daya yang dibutuhkan dan
mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan
4) Penegosiasi : mewakili bagian/institusi dalam melakukan tawar-menawar
atau sebagai penengah.

2.8 Komponen Sistem Manajemen Keperawatan


Komponen dari Manajemen Keperawatan:
1. Input
2. Proses
3. Output
4. Kontrol
5. Feed back mechanism

INPUT
 Informasi
 Personal
 Peralatan
 Fasilitas

PROSES
Kelompok manejemen [dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana] yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan,
organisasi, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan.

OUTPUT
 Askep (Asuhan Keperawatan)
 Pengembangan staf sampai dengan riset

13
KONTROL
 Budget
 Prosedur
 Evaluasi Kinerja
 Akreditasi

FEED BACK MECHANISM


 Laporan Financial
 Audit Keperawatan
 Survey Kendali Mutu
 Kinerja

Prinsip yang mendasari mananejemen keperawatan.


1. Berlandaskan perencanaan
2. Penggunaan waktu yang efektif
3. Melibatkan pengambilan keputusan
4. Memenuhi kebutuhan ASKEP pasien Ô kepuasan pasien sebagai tujuan
5. Terorganisir sesuai kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan

2.9 Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan


Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena
melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko
pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan terencana.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang
efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun
perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan.
Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan

14
kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbergai
tingkat manajerial.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus
perhatian manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien
lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari
seluruh tujuan keperawatan.
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang
meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
g. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk
memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif.
Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan
memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara
pegawai.
i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan
perawat – perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau
upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi
penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian
instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip melalui penetapan standar,
membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki
kekurangan.
Berdasarkan prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan
administrator seyogyanya bekerja bersama – sama dalamperenacanaan
danpengorganisasian serta fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

15
2.10 Lingkup Manajemen Keperawatan
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang
melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian
menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan memberikan
pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan
menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan
sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat
didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan
yang efektif seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan
perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh
perawat
d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan

Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer


keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan
dengan melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas
maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan
yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
1) Manajemen puncak
2) Manajemen menengah
3) Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil
dalam kegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang –

16
orang tersebut agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut
adalah
1) Kemampuan menerapkan pengetahuan
2) Ketrampilan kepemimpinan
3) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
b. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan
yang menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau
evaluasi.

2.11 Konsep Manajemen Keperawatan


Secara garis besar konsep terbagi lagi menjadi beberapa pengertian
diantaranya;
1. Konsep Kualiatas
Dalam konsep ini organisasi mementingkan kualitas yang mampu
memasuki pasar dan dengan demikian harus mementingkan kepuasan
pelanggan.
2. Konsep manajement
Dalam konsep manajemen bukan hanya manajer melainkan semua
personil bertugas melaksanankan manajemen menggunakan fakta dan
manajemen dengan siklus PDCA (plan do check acet).
3. Konsep Proses
Dalam Konsep Proses siapapun yang akan melakukan tindakan lanjut
rangkaian tindakan,harus dianggap pelanggan yang harus dipuaskan.
Pengendalian proses juga lebih diutamakan agar kesalahan kualitas dapat
dihindari.
4. Konsep Standarilisasi
Dalam konsep ini semua melaksanakan pekerjaan berpangkal pada
standar seperti standar prosedur kualitas dan kompetensi

17
5. Konsep Hormon Respect
Dalam konsep ini manusia sepenuhnya perlu dihormati untuk
membutuhkan motivasi.
6. Konsep Quality Assurunce
Dalam Konsep ini keikutsertaan pegawai dari kegiatan dalam gugus
kendali mutu (quality circle)

2.12 Standar Pelaksanaan Managemen Keperawatan


1. Memenuhi Kriteria dan Hasil Manajemen Keperawatan
2. Memenuhi Aspek Aspek Operasional dan Fungsional Keperawatan
3. Memenuhi Mutu pelayanan Manajamen Kesehatan
4. Memenuhi Peran Dan meningkatkan Produktifitas Keperawatan

2.13 Tipe- Tipe Manajemen Keperawatan


Dalam setiap realitasnya bahwa manajemen dalam melaksanakan proses
manajemen keperawatannya terjadi adanya sesuatu perbedaan antaran saru
dengan lainnya ( menurut G.R Terry dikutip Maman Ukas).terbagi 6
tipe,yaitu ;
1. Tipe Manajemen Pribadi (Manajementl Personal)
Dalam sistem kepemimpinan ini,segala sesuatu tindakan itu dilakukan
dengan mengadakan kontak pribadi ( secara lisan atau lansung )
2. Tipe Manajemen Non Pribadi (Non Manajement Personal).Dilaksanakan
melalui bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga
pengawasan.
3. Tipe Manajemen Otoliter (Autoritotion Management).Biasanya bekerja
keras sungguh-sungguh teliti dan tertib
4. Tipe Manajemen Demokratis ( Democratis Management).Memenage
denagn demokratis oleh dirinya merupakan bagian dari kelompok yang
berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan untuk tujuan bersama.

18
5. Tipe Manajemen Paternalistis (Paternalistis Management). Didirikan
oleh sesuatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan
pemimpin dan kelompok.
6. Tipe Manajemen Menurut bakat (indogenious Management) Biasanya
timbul pada orang informal yang mungkin berlatih dengan adanya sistem
kompetisi. (Sulaiman dan Sunarno,!983) dibagi menjadi 3 (
Bertha,1983);
a. Otocratis
b. Demokratis
c. Laissezfaire

2.14 Standar Pelaksanaan Penetapan Tim Manajemen keperawatan


1. Peran Manajer
Peran manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkung (
Nursalam,2002)
2. Peran Kepala Ruang
Kepala rungan disebuah ruangan keperawatan perlu melakukan
koordinasi kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi kegiatan pemberian asuhan keperawatan
kerja staf menurut ( Arwani, 2005 )
3. Lini dan staff
Otalitis ini menunjukakan kekuasaan supervisi langsung terhadap
bawahannya. Sebaliknya, kerja staff dirumah sakit umumnya
dihubungkan dengan kegiatan pengarahan atau pemberian saran.
Dibagian perawat, kepuasan ini dilaksanakan oleh paramenejer yang
bertanggung jawab terhadap pelatih dan pendidik.

2.15 Bentuk- Bentuk Evaluasi Manajemen Keperawatan


Evaluasi
Tahap Akhir dari proses maenejerial adalah melakukan evaluasi seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini manajemen akan

19
memberikan nilai seberapa jauh staff mampu melaksanakan tugasnya dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam
pelaksanaan.
a. Langkah-Langkah Evaluasi
- Menentukan Kriteria,Standart dan pertanyaan evaluasi
- Mengumpulkan data baru tentang klien
- Menafsirkan data baru
- Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku
- Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
- Melaksanakan Tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

b. Hasil Evaluasi
- Tujuan tercapai ; Jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan
- Tujuan tercapai sebagian ; jika klien menunjukkan sebagian dari
standar dan kriteria yang telah ditetapkan
- Tujuan tidak tercapai ; Jika klien tidak menunjukkan perubahan dan
kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori manajemen keperawatan berkembang dari teori menajemen umum
yng memerintahkan penggunaan sumber daya manusia dan materi secara
efektif.Empat elemen besar dari teori manajemen adalah perencanaan,
pengorganisasian, mengarahkan atau memimpin, dan mengendalikan atau
pengevaluasian seluruh aktivitas manajemen, kognitif, afektif, dan
psikomotor berada dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utsms yang
bergerak secara simultan.
Kepercayaan utama dari manajemen keperawtan adalah bahwa fokusnya
pada perilaku manusia.Manajer perawat terdidik dalam pengetahuan dan
keterampilan tentang perilsku manusia mengelola perawat profesional serta
pekerja keperawatan non profesional untuk mencapai tingkat tertinggi dari
produktifitas pada pelayanan perawatan pasien.

3.2 Saran
kami sebagai penulis sadar bahwa makalah yang kami buat masihlah
jauh dari katasempurna. Masih banyak kekurangan bahasan dan materi yang
kami sampaikan dalam makalah ini. Kami tak menutup kemungkinan bagi
pembawa untuk memberikan kritik maupun saran agar bisa menyempurnakan
makalah yang kami buat. Kami ucapkan terimakasih kepada pembawa yang
telah memberikan kritik maupun saranya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta. Nuha


medika

Sanburg, Russel. 2000. Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan.


Jagarta. EGC

Nursalam (2002) Manajemen Keperawatan ; Aplikasi pada praktek perawatan


profesional, Salemba Medika, Jakarta

22

Anda mungkin juga menyukai