Anda di halaman 1dari 7

Dunia Keperawatan, Volume 6, Nomor 1, Maret 2018: 27-33

TINGKAT KELELAHAN PERAWAT DI RUANG ICU


Hammad, Khairir Rizani, Rinne Agisti

Jurusan Keperawatan, Poltekkes Banjarmasin, Jalan H. Mistar Cokrokusumo No.


3A Kelurahan Sungai Besar Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714

Email Korespondensi: hammad.martapura@gmail.com

ABSTRAK
Kelelahan kerja perawat yang tidak dapat diatasi akan menimbulkan berbagai
permasalahan kerja yang fatal. Penelitian ini bertujuan menilai perbandingan tingkat
kelelahan perawat di ruang ICU RSD Idaman Banjarbaru dan RSUD Ratu Zalecha
Martapura. Penelitian menggunakan rancangan penelitian komparatif. Populasi dalam
penelitian ini perawat di ruang ICU RSD Idaman Banjarbaru sebanyak 15 orang dan
perawat di ruang ICU Ratu Zalecha Martapura sebanyak 16 orang, yang diambil dengan
teknik cluster sampling, data dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Terdapat perbedaan
antara Tingkat kelelahan perawat di ICU RSD Idaman Banjarbaru dengan mayoritas
ringan sedangkan RSUD Ratu Zalecha Martapura dengan mayoritas sedang dengan P
Value 0.015. Penting bagi pihak manajemen rumah sakit untuk mengkaji kesesuaian
jumlah perawat dan beban kerja sebagai cara meningkatkan pelayanan diruangan.

Kata-kata kunci : kelelahan perawat; kelelahan fisik; kelelahan psikologis

ABSTRACT
Fatigue of nurses that not resolved would cause various problems. This research aims to
assess the comparative level of nurse fatigue in intensive care unit of idaman banjarbaru
hospital and ratu zalecha martapura hospital. This research used comparative. The
population of this research were nurses of ICU in Idaman Banjarbaru Hospital as many
as 15 people and nurses of ICU Ratu Zalecha Martapura Hospital as many as 16 people,
the data presented by cluster sampling; analyzed with the Mann-Whitney test. This study
showed difference difference between level of fatigue of both hospital. The majority of
nurses fatigue in ICU RSD Idaman Banjarbaru has light fatigue while the majority of
nurses in ICU Ratu Zalecha Martapura had mild fatigue with P Value 0.015. For
hospital management must to assess the suitability of the number of nurses and
workloads to improve the service.

Keyword : nurse fatigue; physical fatigue; psycological fatigue

27
Hammad, Dkk, Tingkat Kelelahan Perawat...

PENDAHULUAN yang bekerja di UGD sebanyak 43,1%


Perawat seringkali mengalami terjadi behaviour stress, sejumlah
Kelelahan dalam memeberikan perawat yaitu 43,7% terjadi physical
pelayanan keperawatan dimana kondisi stress dan 46,7% terjadi emotional stress
ini merupakan suatu perasaan yang syndrom. Mealer (5) melakukan riset
dialami perawat itu sendiri, namun pada perawat dengan melihat masalah
memiliki perbedaan dengan rasa lemah Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
dan terjadi secara berkesinambungan (1). antara perawat di ruangan kritis dan
Keaadan seperti ini memberikan perawat pada ruangan lain dimana
pengaruh terhadap kerja perawat dalam disimpulkan bahwa 230 perawat di ICU
melayani klien. ditemukan 54 yang menderita PTSD
Ruang pelayanan kritisi di rumah (24%), di sisi lain 121 perawat Umum
sakit bermacam-macam diantaranya ICU ditemukan hanya 17 orang menderita
(Intensive Care Unit) yang merupakan PTSD (14%).
bagian pelayanan khusus yang ditujukan Kelelahan pada perawat dapat
merawat pasien kritis, serta mengalami berdampak dalam hal pelayanan yang
berbagai trauma yang harus dirawat oleh diberikan. Hal ini sesuai dengan
tenaga keperawatan yang mempunyai penelitian yang dilakukan oleh Seitz (6)
sklill khusus. Sarana dan prasarana menunjukan bahwa perawat yang
ruang perawatan kritis berbagai macam memiliki lama kerja shift 12 jam lebih
terdiri dari Ventilator, EKG Monitor, berisiko mengalami kelelahan dalam
Oksigen, Infus pump, Syringe Pump, kesalahan kerja dibandingkan dengan
Rontgen Portable dan berbagai alat perawat yang bekerja 8 jam. Selain itu
diagnostik dan pertolongan pasien kelelahan perawat dapat menyebabkan
dengan kondisi kritis (2). menurunnya kinerja perawat. Hal ini
Peran tenaga keperawatan di ruang sejalan dengan penelitian yang dilakukan
perawatan kritis tentu mempunyai oleh Kurniawati, D & Solikhah (7) yaitu
perbedaan mendasar dengan perawat perawat yang bekerja terus menerus
pada ruangan peawatan yang lain dimana dapat menimbulkan kelelahan dan
perawat ruang perawata kritis harus mengakibatkan penurunan tingkat
mempunyai skill dan knowledge yang kinerja. Hal ini tentu sangat berbahaya
mumpuni dalam mengkaji dan jika dibiarkan dikarenakan penurunan
menganalisa pasien dengan kondisi kinerja dapat membahayakan pasien.
hemodinamik yang tidak stabil, dan Pada beban kerja fisik melibatkan kerja
cepat tanggap terhadap kondisi yang otot atau mempengaruhi fungsi faal
dapat mengancam jiwa pasien (3). tubuh manusia. Beban kerja fisik yang
Berbagai kondisi penuh tekanan ini semakin tinggi dapat menurunkan
mendorong perawat ke arah keadaan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot
dimana timbulnya beban kerja yang yang menunjukkan kerja otot semakin
tinggi karena tingginya tingkat melemah. Penurunan kerja otot ini dapat
ketergantungan pasien terhadap perawat. menyebabkan kelelahan kerja.
Kinerja perawat dituntut maksimal dan Berdasarkan data yang diperoleh
perawat harus bekerja pada level dari American Association of Critical
maksimal sehingga tingkat kelelahan Care Nurse, penelitian oleh Sacco, T, L
perawat di ruang perawatan kritis akan et al (7) dengan judul menunjukan
lebih tinggi dibanding perawat diruangan bahwa terdapat perbedaan tingkat
lain. kelelahan antara perawat ICU
Amiyanti (4) melakukan riset pada berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat
RS Cipto Mangunkusumo Jakarta pendidikan, shift kerja. Riset awal
menemukan bahwa tingkat lelah perawat dilakukan untuk penjajakan dimulai

28
Dunia Keperawatan, Volume 6, Nomor 1, Maret 2018: 27-33

tanggal 27 Januari sampai 30 Januari Ratu Zalecha Martapura disajikan pada


2017 peneliti membagikan kuesioner tabel 1 sebagai berikut:
pada 20 perawat di RSUD Ratu Zalecha
dan RSUD Banjarbaru, di dapatkan hasil Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat
11 Perawat yang mengalami kelelahan Kelelahan Fisik Perawat di RSD
berat, 4 perawat mengalami kelelahan Idaman Banjarbaru dan RSUD
sedang, 5 perawat mengalami kelelahan Ratu Zalecha Martapura
ringan. RS Ratu RS
No Kategori Zalecha Idaman
METODE PENELITIAN f % f %
Penelitian ini bersifat 1 Ringan 4 25 9 60
komparatif dengan jenis penelitian yang 2 Sedang 8 50 5 33
digunakan non-eksperimental. 3 Berat 4 25 1 7
Rancangan penelitian ini menggunakan Total 16 100 15 100
pendekatan komparatif yaitu yang
digunakan pada penelitan klinis maupun Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
komunitas. Rancangan ini bahwa tingkat kelelahan fisik perawat di
difokuskan untuk mengkaji RSUD Ratu Zalecha Martapura
perbandingan terhadap pengaruh (efek) mayoritas sebagian besar adalah kategori
pada kelompok subjek tanpa adanya sedang, yaitu sebanyak 8 (50%),
suatu perlakuan dari peneliti (8). sedangkan tingkat kelelahan fisik
Populasi dalam penelitian ini adalah Perawat di RSD Idaman
seluruh perawat di ruang ICU RSD Banjarbaru sebagian besar adalah
Idaman Banjarbaru berjumlah 15 orang kategori ringan, yaitu sebanyak 9
dan perawat di ruang ICU RSUD Ratu responden (60 %). Berdasarkan hasil
Zalecha Martapura berjumlah 16 orang studi ruangan didapatkan perbedaan
sehingga total perawat ICU di dua rumah jumlah bed antara ruang ICU RSD
sakit sebanyak 31 perawat. Teknik Idaman Banjarbaru sebanyak 4 bed
sampling dalam penelitian ini sedangkan di ruang ICU RSUD Ratu
mengunakan teknik Probability Zalecha Martapura sebanyak 6 bed.
Sampling dengan cara Cluster Sampling. Terlihat perbedaan jumlah bed pasien
Data diperoleh dari kuesioner Piper pada masing-masing rumah sakit,
Fatigue Scale (PFS; α= 0,98, r = 0.80 sehingga menyebabkan perbedaan dari
dan strong test-retest agreement = 0.98) tingkat aktivitas fisik perawat. Menurut
yang berjumlah 27 pertanyaan yang akan Standar pelayanan keperawatan di ICU,
diisi oleh perawat RSD Idaman ketetapan rasio bed dengan perawat di
Banjarbaru dan RSUD Ratu Zalecha ruang ICU yaitu 1:1 jika pasien
Martapura. terpasang ventilator dan 2:1 jika pasien
tidak terpasang ventilator (10). Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian menunjukkan bahwa beban
kerja fisik dan kelelahan kerja memiliki
1. Tingkat Kelelahan Fisik Perawat di hubungan searah dan kuat. Hal tersebut
Ruang ICU RSD Idaman Banjarbaru disebabkan semakin tinggi beban kerja
dan RSUD Ratu Zalecha Martapura fisik yang diberikan, maka semakin
Hasil dari pengumpulan data yang tinggi kelelahan kerja yang dialami (11).
peneliti lakukan terhadap tingkat Kelelahan kerja adalah perasaan
kelelahan fisik perawat di Ruang ICU subjektif, tetapi berbeda dengan
RSD Idaman Banjarbaru dan RSUD kelemahan dan memiliki sifat bertahap
(1). Dalam Maurits tahun 2010

29
Hammad, Dkk, Tingkat Kelelahan Perawat...

mengemukakan berdasarkan waktu Kelelahan psikologis merupakan


terjadinya, kelelahan terbagi atas dua kelelahan yang disebabkan oleh faktor
macam, yaitu; Kelelahan akut, terutama psikologis. Kelelahan psikologis terjadi
disebabkan oleh kerja suatu organ atau oleh adanya pengaruh diluar diri berupa
seluruh tubuh secara berlebihan. tingah laku atau perbuatan alam
Kelelahan kronis, terjadi bila kelelahan memenuhi kebutuhan hidupnya seperti
berlangsung setiap hari dan suasana kerja, interaksi dengan sesama
berkepanjangan. Dalam hal ini kelelahan pekerja maupun dengan atasan.
terjadi berlanjut bahkan kadang-kadang
telah terjadi sebelum memulai suatu 3. Tingkat Kelelahan Perawat Di
pekerjaan. Ruang ICU RSD Idaman Banjarbaru
dan RSUD Ratu Zalecha Martapura
2. Tingkat Kelelahan Secara Psikologi Hasil dari pengumpulan data yang
Perawat di Ruang ICU RSD Idaman peniliti lakukan terhadap tingkat
Banjarbaru dan RSUD Ratu Zalecha kelelahan perawat disajikan pada table 3
Martapura. sebagai berikut:
Hasil dari pengumpulan data yang
peneliti lakukan terhadap tingkat Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tingkat
kelelahan secara psikologi perawat di Kelelahan Perawat di Ruang ICU
Ruang ICU RSD Idaman Banjarbaru dan RSD Idaman Banjarbaru dan
RSUD Ratu Zalecha Martapura disajikan RSUD Ratu Zalecha Martapura
pada tabel 2 sebagai berikut: RS Ratu
RS Idaman
No Kategori Zalecha
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat f % f %
Kelelahan Secara Psikologi 1 Ringan 4 25 8 53,33
Perawat di RSD Idaman dan
RSUD Ratu Zalecha Martapura 2 Sedang 11 68,75 7 46.67
RS Ratu RS 3 Berat 1 6,25 0 0
Zalecha Idaman Total 16 100 15 100
Kategori
No
f % f %
Berdasarkan tabel 3 diatas, dari 31
1 Ringan 3 19 9 60 responden mayoritas berada pada tingkat
2 Sedang 13 81 6 40 kelelahan sedang di RSUD Ratu Zalecha
Total 16 100 15 100 Martapura yaitu sebanyak 11 responden
(68,75%) sedangkan pada RSD Idaman
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat Banjarbaru mayoritas berada pada
bahwa tingkat kelelahan secara psikologi tingkat kelelahan ringan yaitu sebanyak
perawat di RSUD Ratu Zalecha 8 responden (53,33%).
Martapura mayoritas sebagian besar
adalah kategori sedang, yaitu sebanyak Hasil uji perbandingan antara
13 responden (81 %), sedangkan tingkat Tingkat Kelelahan Perawat dari dua
kelelahan secara psikologi perawat di rumah sakit tersebut dapat dilihat pada
RSD Idaman Banjarbaru sebagian besar Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 diatas
adalah kategori ringan, yaitu sebanyak 9 didapatkan bahwa 0,015 < 0,05 yang
responden (60 %). Hal ini sesuai dengan berarti Ho ditolak artinya dapat
pengelitian yang dilakukan oleh disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
Kholifah (11) yang menyatakan bahwa tingkat kelelahan fisik perawat dan
faktor yang paling berhubungan dengan kelelahan secara psikologi di ruang ICU
kelelahan mental (psikologis) adalah RSD Idaman Banjarbaru dan RSUD
kesejahteraan psikologis perawat. Ratu Zalecha Martapura dengan nilai p

30
Dunia Keperawatan, Volume 6, Nomor 1, Maret 2018: 27-33

= 0,015, artinya antara Ruang ICU RSD awal yaitu 11 orang (68,75%). Penelitian
Idaman Banjarbaru dengan RSUD Ratu oleh Sudirno dan Nurvianti (14) yaitu
Zalecha Martapura memiliki perbedaan seseorang yang berada dalam rentang
tingkat kelelahan, baik secara fisik usia dewasa muda (usia 20-40 tahun)
maupun secara psikologis. memiliki perkembangan fisik dan
kondisi tubuh yang prima, berada di
Tabel 4 Hasil Uji Perbandingan Tingkat puncak kesehatan dan kekuatan, energi
Kelelahan Perawat ICU RSD dan daya tahan, dengan kata lain pada
Idaman dan RSUD Ratu usia dewasa muda tingkat kelelahan
Zalecha Martapura perawat rendah. Hal ini dapat
No RS N Mean Sum Uji disimpulkan bahwa kelelahan perawat di
Ratu RSD Idaman Banjarbaru dan RSUD
1 16 19.75 316 Ratu Zalecha Martapura dalam kategori
Zalecha
0.015 rendah dikarenakan usia dewasa muda
RSD
2 15 12.00 180
Idaman lebih banyak dibandingkan dewasa
Total 31 akhir.
Ditilik dari beban kerja
Beberapa Faktor yang berdasarkan hasil penelitian tingkat
mempengaruhi kelelahan menurut kelelahan fisik maupun psikologis lebih
Harrington, J.M. (12) dan Meltzer, L. dirasakan oleh perawat ICU RSUD Ratu
S., & Huckabay, M. L. (3) yaitu jenis Zalecha Martapura dengan kategori
kelamin, usia dan beban kerja. Jumlah sedang, sedangkan perawat ruang ICU
respon berjenis kelamin laki-laki di RSD RSDI Banjarbaru dengan kategori
Idaman Banjarbaru sebanyak 4 orang kelelahan fisik maupun psikologis dalam
(26,67%) dan perempuan sebanyak 11 kategori ringan. Hal tersebut juga
orang (73,33%) sedangkan di RSUD didukung oleh teori menurut
Ratu Zalecha Martapura jumlah kelamin Mangkunegara (15), perawat yang
laki-laki sebanyak 6 orang (37,5%) dan bekerja dengan kelelahan Beban kerja
perempuan sebanyak 10 orang (62,5%). adalah kemampuan tubuh pekerja dalam
Hal ini menunjukkan perawat menerima pekerjaan. Beban kerja dapat
perempuan lebih banyak dibandingkan berupa beban kerja fisik dan beban kerja
perawat laki-laki baik di RSD Idaman psikologis (16).
Banjarbaru dan RSUD Ratu Zalecha Berdasarkan hasil penelitian
Martapura. Penelitian yang dilakukan tingkat kelelahan fisik maupun
oleh Djara (13) menunjukan bahwa psikologis lebih dirasakan oleh perawat
perawat laki-laki lebih rentan mengalami ICU RSUD Ratu Zalecha Martapura
kelelahan kerja, sehingga tingkat dengan kategori sedang, sedangkan
kelelahan di RSD Idaman Banjarbaru perawat ruang ICU RSDI Banjarbaru
dan RSUD Ratu Zalecha Martapura dengan kategori kelelahan fisik maupun
lebih rendah dikarenakan jumlah psikologis dalam kategori ringan. Hal
perawat laki-laki lebih sedikit bila tersebut juga didukung oleh teori
dibandingkan dengan jumlah perawat menurut Mangkunegara (15), perawat
perempuan. yang bekerja dengan kelelahan yang
Dilihat dari jumlah responden tinggi, bila dibiarkan, akan
dengan kategori umur terbanyak perawat menyebabkan terjadinya kelelahan kerja.
di RSD Idaman Banjarbaru yaitu pada Penelitian lain yang dilakukan oleh
batasan umur dewasa awal yaitu 8 orang Diantini menunjukkan bahwa ada
(53,34%) sedangkan di RSUD Ratu hubungan yang signifikan antara
Zalecha Martapura jumlah umur kelelahan kerja dengan beban kerja pada
terbanyak pada batasan umur dewasa perawat. Senada dengan penelitian

31
Hammad, Dkk, Tingkat Kelelahan Perawat...

sebelumnya, penelitian oleh Maharja burnout syndrome in nurses.


(16) menunjukkan bahwa beban kerja Jakarta. 2007.
fisik dan kelelahan kerja memiliki
hubungan searah dan kuat. 6. Seitz, M.A. Impact of nurse fatique
and nursing handoffs on patient and
PENUTUP nurse safety. Jurnal University of
Ada perbedaan tingkat kelelahan Texas at Tyler 2016.
perawat diruang ICU RSD Idaman
Banjarbaru dan RSUD Ratu Zalecha 7. Sacco TL, Ciurzynski SM, Harvey
Martapura dimana dengan adanya ME, Ingersoll GL. Compassion
kelelahan ini menunjukkan rumah sakit satisfaction and compassion fatigue
dapat lebih memperhatikan faktor among critical care nurses. Critical
kelelahan perawat seperti kekurangan CareNurse 2015; 35(4): 32-44.
tenaga sehingga dapat menambah jumlah
tenaga perawat di ruangan khususnya 8. Nursalam. Konsep penerapan
ruangan intensif yang bebab kerjanya metode penelitian ilmu
lebih tinggu, guna mengurangi beban keperawatan. Jakarta: Salemba
fisik dan psikologis perawat di Ruang Medika; 2013.
ICU. Perawat manajer juga diharapkan
dapat mengurangi beban kerja dengan 9. Depkes RI. Standar pelayanan
pembagian jadwal kerja serta pembagian keperawatan ICU. Direktorat
Keperawatan dan Keteknisian
kerja antar tim yang sesuai prosedur.
Medik Direktorat Jendral Pelayanan
Medik. Jakarta: Depkes RI; 2006.
KEPUSTAKAAN

1. Kuswana, W. S. Ergonomi dan K3 10. Suma’mur, PK. Higene Perusahaan


(kesehatan dan keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
kerja). Bandung: PT. Remaja Gunung Agung; 2009.
Rosdakarya; 2014.
11. Kholifah S, Soeharto S dan Supriati
2. Hanafie, A. Peranan ruangan L. Hubungan faktor-faktor internal
dengan kejadian kelelahan mental
perawatan intensif (ICU) dalam
(burnout) pada perawat. Jurnal
memberikan pelayanan kesehatan di
Fakultas Kedokteran Universitas
rumah sakit. Universitas Sumatera
Brawijaya 2016.
Utara 2010.
12. Harrington, J.M. Health effect of
3. Meltzer, L. S., and Huckabay, M. L.
shift work and extended hours of
Critical care nurse’s perceptions of
work. Occupational and
futile care and its effect on burnout.
Environmental medicine 2008.
American Journal of Critical
Care 2009.
13. Djara, J.A. Perbedaan kelelahan
kerja (burnout) antara perawat laki-
4. Amiyanti. Kelelahan kerja perawat
laki dan perawat perempuan di
unit gawat darurat (UGD). RS.
RSUD Kota Soe. Jurnal Fakultas
Cipto Mangunkusumo: UI Press;
Psikologi Universitas Kristen Satya
2009.
Wacana Salatiga 2013.
5. Mealer. The prevalence and impact
14. Sudirno & Nurvianti, D.V. konflik
of post traumatic stress disorder and
peran dan kelelahan emosional
pengaruhnya terhadap kinerja dosen

32
Dunia Keperawatan, Volume 6, Nomor 1, Maret 2018: 27-33

pada Universitas Majalengka. Jurnal


Unma 2015; 2(1)

15. Mangkunegara. Managemen sumber


daya manusia perusahaan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya; 2010.

16. Tarwaka. Ergonomi industri: dasar-


dasar pengetahuan ergonomi dan
aplikasi di tempat kerja. Solo:
Harapan Press; 2010.

17. Maharja, R. Hubungan beban kerja


fisik, shift kerja, dan asupan kalori
dengan kelelahan kerja. Skripsi.
Surabaya: Universitas Airlangga;
2015.

33

Anda mungkin juga menyukai