Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MATA KULIAH EKONOMI PEMBANGUNAN

“STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN EKONOMI”

DOSEN PENGAMPU : DENI ADRIANI, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

KETUA : RONI MUTIARA SARI SARAGIH (7182141007)

SEKRETARIS : NINA AULIA SITORUS (7181141003)

ANGGOTA : MITA ASNIA SARAGIH (7181141013)

KELAS : A REGULER 2018

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 2

A. Latarbelakang ................................................................................................. 2
B. Rumusan masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 4

A. Pertumbuhan Ekonomi................................................................................... 4
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi .......................................................... 4
2. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi ...................................................... 4
3. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi .............................................................. 6
4. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ............................................................ 6
B. Pembangunan Ekonomi ................................................................................. 7
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi ......................................................... 7
2. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi ............. 9
3. Tujuan pembangunan ekonomi ................................................................ 9
4. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi ............................. 10
5. Strategi Pembangunan Ekonomi .............................................................. 10
6. Macam – Macam Strategi Pembangunan Pembangunan Ekonomi ......... 11
7. Factor – Factor Yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi
Pembangunan Ekonomi ........................................................................... 12
8. Strategi Pembangunan Ekonomi Di Indonesia ........................................ 12
9. Perencanaan Pembangunan ...................................................................... 15
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 16

A. Kesimpulan .................................................................................................... 16
B. Saran .............................................................................................................. 17

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 18

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Kondisi perekonomian suatu Negara menentukan nasib dari Negara tersebut. setiap
Negara pasti menginginkan masyarakatnya sejahtera (mengalami tingkat perekonomian yang
tinggi). Semakin tinggi perekonomian tersebut maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan
rakyatnya dan pembangunan perekonomiannya. Untuk mencapai keinginan tersebut maka
diperlukan yang namanya strategi pembangunan ekonomi. setiap strategi harus disesuaikan
dengan kondisi Negara tersebut. Strategi pembangunan ekonomi merupakan salah satu konsep
penting yang harus diperhatikan dalam mengamati perekonomian ekonomi suatu Negara.
Strategi yang tepat dapat membuat dampak yang positive untuk negara begitupun sebaliknya.
strategi yang salah akan berakibat fatal. Untuk itu dibutuhkan sajian materi khusus yang
memaparkan jelas tentang strategi pembangunan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto rill
atau pendapatan nasional rill. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi
pertumbuhan output rill. Defenisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan
ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan
kenaikan taraf hidup diukur dengan output rill per orang.

Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita


penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan dan pembangunan ekonomi ?
2. Apa saja indikator pertumbuhan dan pembangunan ekonomi?
3. Apa saja faktor-faktor pertumbuhan dan pembangunan ekonomi?
4. Apa saja strategi yang dilakukan dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
ekonomi?
5. Bagaimana perencanaan pembangunan di Indonesia?

2
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan, antara lain :
1. Untuk mlengkapi tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia
2. Untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang strategi pembangunan ekonomi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PertumbuhanEkonomi
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam


perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang
sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan
kerja meningkat.

2. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:

a. Faktor Sumber Daya Manusia


Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya

4
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
b. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber
daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan
pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
d. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya
sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
e. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas.

5
3. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi

Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:

a) Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil


pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur
tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita
dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga
produktivitasnya.
b) Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar
penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga
internasional lainnya.
c) Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi
perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur
daya (tenaga kerja dan modal).

4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia

Menurut Subandi (2005), pertumbuhan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa masa:

a. Masa Orde Lama (1945-1966)


Pada masa ini perekonomian berkembang kurang menggembirakan sebagai dampak
ketidakstabilan kehidupan politik dan seringnya pergantian kabinet. Pertumbuhan
ekonomi yang cukup menggembirakan dengan laju pertumbuhan 6,9 % pada periode
1952-1958, turun drastis menjadi hanya 1,9% dalam periode 1960-1965, sementara itu
deficit anggaran belanja pemerintah terus meningkat dari tahun ke tahun. Deficit
anggaran terus dibiayai dengan pencetakan uang baru, sehingga tingkat harga terus
membumbung dan mencapai puncaknya pada tahun 1966.
b. Masa Orde Baru
Pada masa peralihan dari orde lama ke orde baru, ditandai dengan kondisi perekonomian
yang tidak menentu, antara lain:

6
 Ketidak mampuan pemerintah untuk memenuhi kewajiban hutang luar negeri + US
$ 2 miliar
 Penerimaan devisa ekspor hanya setengah dari pengeluaran untuk impor barang dan
jasa;
 Ketidak mampuan pemerintah mengendalikan anggaran belanja dan menmungut
pajak;
 Percepatan laju inflasi mencapai 30-40% perbulan;
 Buruknya kondisi prasarana perekonomian.
c. Masa Reformasi (1998- sekarang)
Pada masa reformasi ini perekonomian Indonesia ditandai dengan krisis moneter yang
berlanjut menjadi krisis ekonomi. Pada tahun 1977 pertumbuhan ekonomi 6% dan pada
tahun 1998 menjadi 5,5%. Pada tahun 1999 laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan telah
menjadi positif. Ini menunjukkan pertanda pemulihan ekonomi Indonesia

B. Pembangunan Ekonomi
1. Pengertian Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan
bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih
bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan
hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur
produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga,
pengetahuan, sosial dan teknik.

7
Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Terdapat tiga elemen penting yang
berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
 Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu
tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia
mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus
melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
 Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan
oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan
demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen
yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses
pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan
perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
 Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan
perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara
terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan
perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut
hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya
secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.

8
2. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Pembangunan ekonomi


 Merupakan proses naiknya produk per  Merupakan proses perubahan yang terus
kapita dalam jangka panjang. menerus menuju perbaikan termasuk usaha
 Tidak memperhatikan pemerataan meningkatkan produk per kapita.
pendapatan.  Memperhatikan pemerataan pendapatan
termasuk pemerataan pembangunan dan
 Tidak memperhatikan pertambahan hasil-hasilnya.
penduduk  Memperhatikan pertambahan penduduk.
 Belum tentu dapat meningkatkan taraf  Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
hidup masyarakat.  Pembangunan ekonomi selalu dibarengi
 Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pertumbuhan ekonomi.
dengan pembangunan ekonomi  Setiap input selain menghasilkan output
 Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan –
yang lebih banyak perubahan kelembagaan dan pengetahuan
teknik.

3. Tujuan pembangunan ekonomi


Pada umumnya, tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut, pembangunan harus
diarahkan pada hal-hal berikut.
a. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat.
b. Meningkatkan taraf hidup termasuk menambah dan meningkatkan pendapatan dan
penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, peningkatan nilai-nilai budaya,
serta martabat bangsa.
c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial masyarakat dengan membebaskan dari
perbudakan, ketergantungan, kebodohan dan penderitaan.

9
4. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik
positif maupun negatif.
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
 Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih
lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
 Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
 Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa
memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
 Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian
dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan
ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
 Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini,
dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan
demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
 Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya
kerusakan lingkungan hidup.
 Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
 hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani

5. Strategi Pembangunan Ekonomi


Strategi pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang
rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat
dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi (pemerintah) menerima sukses atau mengalami
kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan berfungsi untuk
lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi pemerintah
secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan strategi maka dibutuhkan analisis lingkungan
strategis.

10
6. Macam – Macam Strategi Pembangunan Pembangunan Ekonomi
Dalam mempelajari perekonomian suatu Negara, salah satu konsep yang penting untuk
diperhatikan yaitu mengetahui strategi pembangunan ekonomi. menurut Suroso ( 1993 ) strategi
pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas factor – factor (
variable ) yang akan dijadikan factor / variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses
pertumbuhan. adapun beberapa strategi pembangunan ekonomi yaitu :
a) Strategi pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi ini adalah :
 Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan
modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan
memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
 Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah
melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali.
 Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
 Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang
terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
b) Strategi dengan pembangunan pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan
melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk,
dan paket program terpadu.
c) Strategi ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi
mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan
nama strategi ketergantungan.
d) Strategi yang berwawasan ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab –
sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya /
maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah
maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects)

11
lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya
(Back-wash-effects).
e) Strategi pendekatan kebutuhan pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal.
7. Factor – Factor Yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi
Factor – factor yang mempengaruhi strategi pembangunan adalah berdasarkan tujuan
yang hendak di capai. Jika yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka
faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah tingkat pertumbuhan ekonomi
yang rendah, akumulasi kapital yang rendah, tingkat pendapatan pada kapital yang rendah, serta
masalah ekonomi yang berat ke sektor tradisional yang kurang berkembang.
Pada dasarnya faktor - faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan ada 4 yaitu :
o Sumber daya alam
o Jumlah dan kualitas penduduk
o modal
o sikap & mental masyarakat

8. Strategi Pembangunan Ekonomi Di Indonesia


Salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di negara sedang berkembang seperti
Negara kita, Negara Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju pembentukan
modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan investasi. Peningkatan laju
pembentukan modal pada Indonesia ini menghadapi berbagai kendala, salah satunya yaitu
kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini diakibatkan karena tingkat tabungan yang
rendah, tingkat tabungan rendah dikarenakan tingkat pendapatan rendah. Dan karena itu semua
berakibat pada laju investasi, laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal
dan produktivitas indonesia.
Sebelum orde baru, strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada
usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, kenyataannya terlihat adanya
kecendrungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan
pembangunan ekonomi. Sehingga perkembangan ekonomi yang tadinya menjadi perioritas
utama menjadi terabaikan dan entah bagaimana kelanjutannya.

12
Dan pada awal Orde Baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada
tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha
untuk menekan laju inflasi yang sangat tingi (Hyper Inflasi). Inflasi pada saat itu dapat dikatakan
sangat tinggi. Kehidupan ekonomi masa orde baru, negara bersama aparat ekonominya
mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit
ekonomi swasta. Semuanya menyebabkan permulaan Orde Baru program pemerintah
berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan
tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang
menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang
lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.
Semua strategi-strategi kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik
berat setiap Repelita, yakni :
 REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung
sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
 REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan
industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang
kuat bagi tahap selanjutnya.
 REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada
pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
 REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-
usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat
menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus
dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi
tahap selanjutnya.
Pada umumnya perencanaan pembangunan daerah di Indonesia mengenal empat
pendekatan, sebagaimana juga disebutkan di dalam PERMENDAGRI No.54 Tahun 2010 Pasal
6, diantaranya adalah teknokratis, partisipatif, politis dan top down-bottom up :

1. Teknokratis, yang merupakan pendekatan yang menggunakan metode dan kerangka berpikir
ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Metoda dan kerangka

13
berpikir ilmiah yang dimaksudkan adalah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis terkait perencanaan pembangunan berdasarkan bukti fisis,
data dan informasi yang akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan.
2. Partisipatif, yakni pendekatan yang dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku
kepentingan (stakeholders) dengan mempertimbangkan:
a. Relevansi pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan,
di setiap tahapan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah;
b. Kesetaraan antara para pemangku kepentingan dari unsur pemerintahan dan non
pemerintahan dalam pengambilan keputusan;
c. Adanya transparasi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan serta melibatkan media
massa;
d. Keterwakilan seluruh segmen masyarakat, termasuk kelompok masyarakat rentan
termarjinalkan dan pengarusutamaan gender;
e. Terciptanya rasa memiliki terhadap dokumen perencanaan pembangunan daerah; dan
f. Terciptanya konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting pengambilan
keputusan, seperti perumusan prioritas isu dan permasalahan, perumusan tujuan,
strategi, kebijakan dan prioritas program.
3. Politis, merupakan pendekatan yang disampaikan melalui program-program pembangunan
yang ditawarkan masing-masing calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada
saat kampanye, disusun ke dalam rancangan RPJMD, melalui:
a. Penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program kepala daerah dan
wakil kepala daerah ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program pembangunan
daerah selama masa jabatan;
b. Konsultasi pertimbangan dari landasan hukum, teknis penyusunan, sinkronisasi dan
sinergi pencapaian sasaran pembangunan nasional dan pembangunan daerah; dan
c. Pembahasan dengan DPRD dan konsultasi dengan pemerintah untuk penetapan produk
hukum yang mengikat semua pemangku kepentingan.
4. Top-down dan bottom-up. Pendekatan yang hasilnya diselaraskan melalui musyawarah yang
dilaksanakan mulai dari desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, sehingga
tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan
rencana pembangunan daerah.

14
9. Perencanaan Pembangunan
Menurut Bintoro Tjokromidjojo, manfaat perencanaan pembangunan adalah :
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan
pembangunan.
2. Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam
masa pelaksanaa yang akan dilalui.
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara
yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4. Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas
5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu
pengawasan dan evaluasi
6. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara
lebih efisien dan efektif
7. Dengan perencanaan, perkembangan ekonom yang mantap atau pertumbuhan ekonomi
yang terus menerus dapat ditingkatkan
8. Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
9. Mendorong pertumbuhan dan pengembangan lembaga keuangan sebagai penunjang
pertumbuhan ekonomi.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan adalah sebagai sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai
perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional,
disamping, tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan
pendapatan, serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 2000 : 20). Pembangunan juga diartikan
sebagai suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat
yang dimaksudkan untuk mencapai kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya
keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol
yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka. (Rogers,1983 : 25).
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis
Sebagai hasil proses pematangan fungsi dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat
pula diartikan Sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadan
jasmaniah) ke dalam bentuk proses aktif berkesinambungan.

Dari hasil penjabaran pembahasan tadi, maka penulis mempuyai kesimpulan bahwa
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi mempunyai keterikatan. Keterikatan yang
dimaksud yaitu pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan
ekonomi, setiap Negara harus mampu mengelolanya dengan baik agar tidak menimbulkan
dampak negative untuk Negara itu sendiri.

Untuk melakukan pembangunan ekonomi maka Negara membutuhkan yang namanya


strategi pembangunan ekonomi Negara termasuk Indonesia juga. Strategi pembangunan
merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang di rumusankan dalam bentuk strategi
sehingga dapat meningkatan kinerja pembangunan ekonomi. Strategi mempunyai beberapa
macam strategi yaitu strategi pertumbuhan, strategi dengan pembangunan pemerataan, strategi
ketergantungan, strategi yang berwawasan ruang dan strategi kebutuhan pokok. Dari macam –
macam strategi yang ada, menurut penulis strategi yang paling cocok untuk Indonesia adalah

16
strategi kebutuhan pokok karena dengan menggunakan strategi kebutuhan pokok maka tingkat
pengangguran akan berkurang dan dapat meningkatkan kebutuhan pokok masyarakatnya.

B. Saran
Penulis menyarankan apabila Negara ingin membangun ekonomi maka Negara harus
mampu memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi Negara yang
bersangkutan. Jangan sampai pemilihan strategi yang dipilih malah menimbulkan dampak
negatif.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Nana Abdul, dkk. Analisis Perencanaan Pembangunan Daerah Dengan Pendekatan
Sistem Lunak (Soft System): Malang.

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2194028-pengertian-pembangunan-ekonomi-
tujuan-pembangunan/
http://veriyenpaone.blogspot.com/2012/11/makalah-perencanaan-pembangunan-ekonomi.html
http://lanimaidiacute.blogspot.com/2012/05/strategi-pertumbuhan-dan-pembangunan.html
http://nabilasishma.blogspot.com/2012/04/perkembangan-strategi-dan-perencanaan.html
http://khastuti.blogspot.com/2012/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaan.html
http://zahraaraa.blogspot.com/2012/03/perkembangan-strategi-perencanaan.html

18

Anda mungkin juga menyukai