“Pembuatan Reagen”
III. BAHAN
Glukosa
Aquades
B. Larutan Pb.Asetat 2%
III. BAHAN
Pb.Asetat 2%
Aquades
IV. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang Pb.Asetat 4 gr dalam 200 ml
3. Kemudian masukkan aquades ke dalam
gelas ukur 100 ml dengan 2 kali
pengukuran
4. Lalu pindahkan ke dalam beker glass dan
dilarutkan dengan aquades
5. Setelah larut masukkan ke dalam botol
cokelat
6. Terakhir, beri etiket (nama dan tanggal
pembuatan)
Metoda Kolorimetri/spectrophotometer
II. DASAR TEORI Reaksi reduksi dari glukosa dengan larutan CuSO4 yang bila
dipanaskan, akan terbentuk endapan merah coklat, selanjutnya
dengan penambahan Na.Sitrat dan Na.Tartarat membentuk
senyawa kompleks bewarna, yang dapat diukur dengan
spectrophotometer
III. PERALATAN
• Labu ukur 100 ml
• Beker gelas 100 ml
• Penangas listrik/water bath
• Spectrophotometer
IV. BAHAN
1. Cupri sulfat pentahydrat
2. Na.carbonat
3. Na.Sitrat
4. K.Na.Tartarat (garam rochelle)
5. Ammonium molybdat
6. Asam sulfat pekat
7. Na.Arsenit
Pereaksi Nelson dibuat dengan cara mencampur 25 bagian
pereaksi Nelson A dengan 1 bagian pereaksi Nelson B.
Pencampuran dilakukan setiap hari ketika mau melakukan analisa.
A. Reagen Nelson A
• Terdiri dari 12,5 gram Na.Carbonat
• 12,5 gram Rochelle/K.Na.Bicarbonat
• 10 gram Na. Bicarbonat
• 100 gram Na. Sulfat anhydrat dalam 350 ml
aquades
• Campuran ini di addkan pada labu 500 ml
B. Reagen Nelson B
• 7,5 GRAM CuSO4.5H2O, dalam 50 ml aquades, tambah 1 tetes
H2SO4/ Aquades dipanaskan dulu
C. Reagen Ammonium Molibdat
25 gr ammonium molibdat dalam 450 ml aquades,
tambahkan 25 ml H2SO4 pekat, pada tempat lain 3 gr
Na2HASO4.7H2O dalam 25 ml aquades, kedua larutan ini
dicampur , diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Pereaksi baru dapat digunakan setelah inkubasi dan
bewarna kuning.
V. CARA KERJA
Perlakuan sampel
B. Sampel
III. PERALATAN
Neraca analitik
Buret 50 ml
Erlemeyer
Labu ukur 100 ml
Beker gelass
IV. BAHAN
Ethanol 95%
Indikator fenolp talein (pp) 1% dalam ethanol 95%
Larutan standarisasi KOH 0,1 N atau NaOH 0,1 N dalam
ethanol
V. CARA KERJA
25,6 𝑥 𝑉 𝑥 𝑁
Asam lemak bebas (sebagai asam palmitat) =
𝑊
Keterangan :
Minyak curah
25,6 𝑥 𝑉 𝑥 𝑁
Asam lemak bebas = 𝑊
25,6 𝑥 2,4 𝑥 0,1
= 10
= 0,61
Minyak bemerk
25,6 𝑥 𝑉 𝑥 𝑁
Asam lemak bebas = 𝑊
25,6 𝑥 0,75 𝑥 0,1
= 10
= 0,19
VIII. KESIMPULAN
I. TUJUAN Untuk menganalisa salah satu kelmpok golongan lipida, yang daya
larutnya dalam pelarut organik (misalnya eter, benzene,
kloroform) atau ketidak larutannya dalam pelarut air.
II. DASAR TEORI Dapat dianalisa secara fisika dan kimia. Secara fisika, titik cair,
bobot jenis dan indeks bias. Bobot jenis merupakan perbandingan
berat dari volume minyak atau lemak pada suhu 250C dengan berat
air pada volume dan suhu yang sama.
Keterangan :
VII. HASIL
Data hasil penimbangan
Piknometer kosong
N0 Minyak Minyak Aquades
curah bemerek
1 21,8632 21,3757 22,4829
2 21,8634 21,3759 22,4828
3 21,8634 21,3161 22,4830
Jumlah 65,59 64,1277 67,4487
Rata-rata 21,8673 21,3759 22,4829
Pikno dan minyak (sebelum dipanaskan)
N0 Minyak Minyak Aquades
curah bemerek
1 43,1646 42,6115 46,8378
2 43,1645 42,6115 46,8377
3 43,1642 42,6109 46,8377
Jumlah 129,4933 129,8339 140,5132
Rata-rata 43,1644 42,6113 46,8377
Hasil pemeriksaan
Minyak curah
𝑎−𝑏
Bobot jenis minyak =
𝑐−𝑏
43,1634−21,8673
=
46,831−21,8673
21,3001
=
24,9677
= 0,5531 gram
Minyak bemerk
𝑎−𝑏
Bobot jenis minyak =
𝑐−𝑏
42,6113−21,3759
=
46,831−21,3759
21,2354
=
25,4551
= 0,8342 𝑔𝑟𝑎𝑚
VIII. KESIMPULAN
Praktikum ke :5
Tanggal :
Penentuan Kadar Air Cara pengeringan
(Thermogravimetri)
I. TUJUAN Untuk menentukan kadar air dalam bahan makanan dapat ditentukan
dengan berbagai cara, diantaranya metoda pengeringan.
VII. HASIL
Data hasil penimbangan
Petri kosong
N0 Minyak Minyak
curah bemerek
1 59,9632 59,4205
2 59,9634 59,4203
3 59,9632 59,4204
Jumlah 179,8898 178,2612
Rata-rata 59,9632 59,4204
Hasil pemeriksaan
Minyak curah
Berat minyak = 81,6206 – 59,9636
= 21,6574
Berat air = 81,6918 – 81,6206
= 0,0712
0,01712
Kadar air = 21,6574 𝑋 100%
= 0,32%
Minyak bemerk
Berat minyak = 80,6955 – 59,4204
= 21,2751
Berat air = 80,6968 – 80,6955
= 0,0013
0,0013
Kadar air = 𝑥 100%
21,2751
= 0,0061%
VIII. KESIMPULAN
II. DASAR TEORI Angka peroksida merupakan metode kimia yang paling umum
untuk mengukur kerusakan minyak atau lemak karena oksidasi.
Adanya hidroperoksida yang merupakan produk oksidasi minyak
atau lemak akan mengoksidasi jodida menjadi jodium yang
sebelumnya dititrasi dengan natrium Thiosulfat.
III. ALAT
Buret
Labu erlemeyer bertutup
Pipet ukur
Gelas takar
V. CARA KERJA
Keterangan :
a= jumlah milliliter larutan baku Na.thiosulfat titrasi
sampel
b= jumlah mililiter larutan baku Na.thiosulfat titrasi
blanko
8= setengah berat atom oksigen
Praktikum ke :7
Tanggal :
Penentuan Kadar Lemak dan Minyak
II. DASAR TEORI Zat padat atau sampel diekstraksi dengan alat soklet dengan
menggunakan pelarut ethil ether tau petroleum ethr, karena
ethil ether dapat melarutkan lipida.
III. ALAT 1 set alat soklet (extractor, labu didih, dan pendingin)
Manthel pemanas / water bath
Timbangan analitik
Desikator
Kertas saring untuk penyaringan/ thimble.
V. CARA KERJA
1. Timbang sampel susu sebanyak 5 gr, masukkan ke dalam
kertas saring
2. Untuk sampel yang belum kering dikeringkan dulu diatas
pasir murni bebas lemak
3. Diatas kertas saring ditutup dengan kertas bebas lemak,
supaya partikel sampel bahan / sampel tidak ikut terbawa
airan pelarut
4. Pasang labu didih berikut kondensornya
5. Pelarut yang digunakan sebanyak 1,5 -2 kali isi tabung
ekstraksi
6. Pemanasan sebaiknya dilkukan diatas penangas air atau
menggunakan kompor listrik yang dlengkapi dengan
pembungkus labu dari asbes (manthel).
7. Liida akan terekstrasi dan melalui sifon terkumpul ke
dalam labu didih
8. Ekstraksi berlangsung selama 3 jam, labu godok, diambil
dan ekstrak dituang ke cawan porselin yang telah diketahui
beratnya
9. Pelarut diuapkan diatas penangas air, atau dibantu dengan
hair dryer sampai semua pelarut menguap
10. Keringkan dalam oven pada suhu 1000C selama 2 jam
setelah dingin labu ditimbang sampai terdapat berat yang
konstan.
11. Berat residu dalam botol timbang dinyatakan sebagai berat
lemak atau minyak.
VII. HASIL
Data penimbangan
No Sebelum di Sesudah di ekstarksi
ekstraksi
1 125,9738 126,8238
2 125,9741 126,8241
3 125,9743 126,8246
Jumlah 377,9222 380,4725
Rata-rata 125,974067 126,824167
𝑤1−𝑤2
Kadar Lemak = x 100 %
𝑤
126,824167 − 125,974067
= x 100 %
5
0,8501
= x 100 %
5
= 17%
VIII. KESIMPULAN Jadi dai hasil pemeriksaan kadar lemak dalam susu yang
didapatkan 17%, sedangkan formula yang ada dalam kemasan
susu dancow kadar lemak mya yaitu 9%. Dapat dinyatakan
bahwa dari hasil pemeriksaan kadar lemak susuk bubuk tidak
sesuai dengan formula yang ada dalam kemasan.